Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174666 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Wahyuni, examiner
"Kebijakan baru terkait isolasi pasien di ruang perawatan anak dengan COVID-19 memengaruhi tuntutan kerja yang berdampak pada perawat berupa kelebihan beban baik fisik dan psikologis sehingga menempatkan praktik perawatan berpusat pada keluarga (PBK) yang diimplementasikan perawat di ruang isolasi pada tekanan yang sangat besar. Hal tersebut menjadi tantangan bagi perawat anak menerapkan PBK untuk memberikan outcome yang baik terhadap quality of care. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman perawat dalam menerapkan PBK di ruang isolasi perawatan anak dengan COVID-19. Desain deskriptif kualitatif digunakan dengan melakukan wawancara semi terstruktur kepada 11 perawat anak. Kriteria inklusi partisipan antara lain memiliki pengalaman minimal 5 tahun merawat pasien anak, bertugas di ruang perawatan anak dengan COVID-19 minimal 2 bulan, pengalaman tersebut maksimal satu tahun yang lalu, dan memiliki pengetahuan PBK dengan nilai cukup. Data hasil wawancara dianalisis menggunakan analisis tematik. Enam tema yang dihasilkan yaitu mendorong keterlibatan keluarga, membangun kerja sama, meningkatkan kesejahteraan psikologis, membuat pengaturan pemberian informasi sekaligus tindakan, membutuhkan dukungan untuk tetap profesional, dan komunikasi kunci keberhasilan. Yang paling penting dalam menerapkan PBK adalah komunikasi perawat dengan anak dan orang tua. Strategi komunikasi perawat memengaruhi peran perawat untuk melibatkan, bekerja sama, meningkatkan kesejahteraan psikologi anak dan orang tua, dan untuk tetap profesional. Diperlukan dukungan institusi untuk mengembangkan kompetensi komunikasi perawat dalam penerapan PBK pada ruang isolasi perawatan anak dengan COVID-19 sehingga pelayanan keperawatan tetap mengedepankan aspek PBK untuk keuntungan pasien dan keluarga. 

The new policy regarding patient isolation in the pediatric care rooms with COVID-19 which was strictly enforced affected work demands which impacted nurses in the form of overload both physically and psychologically so that it placed the practice of family-centered care (FCC) in the isolation rooms caring for children with COVID-19 was under enormous pressure. This is a challenge for nurses to apply to the FCC to provide the best outcomes for quality of care. This study aimed to explore nurses' experiences in implementing FCC in the isolation rooms caring for children with COVID-19. A qualitative descriptive design was used by conducting semi-structured interviews with 11 nurses. The inclusion criteria include a minimum of five years of experience caring for pediatric patients, caring for a child with COVID-19 in the isolation room for at least two months, and this experienced a maximum of one year ago, and having adequate knowledge regarding FCC. The data were analyzed using thematic analysis. Six themes were generated including encouraging family involvement, building collaboration, improving psychological well-being, making arrangements for providing information as well as action, needing support for staying professional, and communication key to success. The most important thing in implementing FCC is the nurses’ communication with children and parents. The strategies to establish communication influence nurses’ roles in involving, collaborating with, and improving the psychological well-being of children and parents. Institutional support is needed to develop nurses' communication competence in the implementation of FCC in isolation rooms caring for children with COVID-19 so that nursing services continue to prioritize FCC aspects for the benefit of patients and families."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Purnama Christina
"

Perawat yang mengalami alarm fatigue membahayakan keselamatan pasien karena dapat menyebabkan kematian sebagai dampak mengabaikan alarm kegawatdaruratan. Pengelolaan alarm dilakukan dengan manajemen kebisingan namun belum semua rumah sakit menerapkannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan manajemen kebisingan dengan alarm fatigue pada perawat di ruang perawatan intensif. Rancangan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional pada dua kelompok sampel yang dipilih dengan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai alarm fatigue lebih rendah di ruang intensif yang telah melaksanakan manajemen kebisingan dibandingkan yang belum menerapkan. Penerapan manajemen kebisingan hanya sebesar 38,3-62,75% dengan rerata tingkat alarm fatigue 29,387%. Faktor yang paling berpengaruh dengan alarm fatigue adalah jenis kelamin (perempuan lebih berisiko mengalami alarm fatigue). Semakin baik penerapan manajemen kebisingan area kamar pasien akan semakin menurunkan tingkat alarm fatigue perawat (p=0,001; r=-0,240). Pimpinan rumah sakit diharapkan dapat meningkatkan penerapan manajemen kebisingan area kamar pasien dan mengevaluasi penerapan manajemen keseluruhan dalam rangka mencegah alarm fatigue lebih dini pada perawat di ruang intensif.

 


Nurses who undergo alarm fatigue put patient safety at risk as it can lead to death as an impact of ignoring emergency alarms. Alarm management is implemented with noise management, but not all hospitals have done the same. This research aimed to identify the relationship between noise management and alarm fatigue on nurses at intensive care unit. The research design was quantitative research with cross sectional approach done in the two-sampled group`s selected using total sampling technique. The results of the research indicated that the alarms fatigue was lower in intensive care unit, which did implement the noise management than those, which did not. The implementation of noise management was only 38.3-62.75% with the average of alarm fatigue level of 29.387%.  The most influential factor with alarm fatigue was gender (women are more at risk of undergoing alarm fatigue). The better the implementation of noise management in patient`s room area, the lower the level of alarm fatigue on nurse will be (p=0.001; r = -0.240). Hospital leaders are expected to be able to improve the implementation of noise management in the patient`s room area and evaluate the implementation of overall management for the early prevention of alarm fatigue on nurses at intensive care unit.

 

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53306
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carruthers, Evalyn P.
St. Louis: Mosby, 1989
610.73 CAR s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maryati
"Hospitalisasi yang terjadi pada anak saat dirawat di rumah sakit dapat diminimalkan dengan penerapan konsep keperawatan berpusat keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan persepsi ibu tentang perawatan berpusat keluarga. Desain penelitian yang digunakan adalah diskriptif dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner kepada 95 responden yang diambil dari tiga ruang rawat anak kelas tiga. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara kuota. Data yang terkumpul dilakukan analisis univariat. Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa karakteristik responden moyoritas termasuk dalam usia dewasa muda dengan tingkat pendidikan lulusan SLTA dan pekerjaan ibu rumah tangga. Sedangkan gambaran pengetahuan responden adalah berpengetahuan baik sebanyak 80 % dan gambaran persepsi negatif sebesar 52,6%, sementara persepsi positif sebesar 47,4%. Penelitian ini merekomendasikan bahwa keperawatan berpusat keluarga harus disosialisasikan kepada keluarga pasien selama proses hospitalisasi sehingga dapat meningkatkan hasil atau mutu perawatan.

Hospitalized children at inpatient ward of hospital can be minimized by applying family centered nursing care.This study aimed to describe the knowledge and perceptions of mothers about family-centered nursing care. The research design was descriptive employing a questionnaire to 95 respondents from three pediatric wards, recruited using quota sampling technique. Data collected were analyzed using univariate analysis.The study results indicated that the majority of respondent were early adulthood, high school graduates and housewives. A number of 80% respondents knowledge was good, 52.6% respondents' perceptions were positive, while 47.4% respondents perceived familycentered nursing care as negative. It is recommended that family-centered nursing to be socialized to patient's family during hospitalization so that can improve care outcomes."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47750
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulya Sari
"Asuhan keperawatan bayi baru lahir yang berpusat pada keluarga (family-centered care/ FCC) telah diketahui manfaatnya terhadap ibu dan bayi, walaupun demikian belum semua rumah sakit menerapkan prinsip tersebut. Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran pengalaman orang tua menerima asuhan keperawatan yang berpusat pada keluarga ketika bayinya dirawat di NICU. Desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap sembilan partisipan yang diambil melalui purposive sampling. Analisis data dengan metode Colaizzi menghasilkan empat tema, yaitu orangtua: berperan serta aktif dalam perawatan bayinya, mendapat informasi program pengobatan dan perkembangan kesehatan bayinya, mendapat dukungan, dan merasakan dimensi emosional. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan pihak manajemen rumah sakit untuk lebih mengoptimalkan penerapan asuhan berpusat pada keluarga, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan bonding attachment ibu lebih dekat dengan bayi melalui penambahan toleransi jam kunjungan.

Family-centered care (FCC) nursing on the newborn baby has given benefits for mother and baby, however there has been no overall hospitals applying these principles. This study aims to get an overview of the parent?s experience in receiving FCC nursing when their baby was hospitalized in the NICU. A qualitative research design using a phenomenological approach of in-depth interviews was conducted in nine participants, taken by purposive sampling. The data was analyzed by Colaizzi method resulting four themes about parents: actively participating in their baby care, getting informed about the treatment programs and their baby's health development, getting support, and getting involved in emotional dimension. This research can be a sound base for FCC optimalization in hospital, with focus on fulfilling mother-baby bonding through longer visitation hour.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T42839
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Efitra
"Sumber daya manusia (SDM) merupakan kunci keberhasilan bagi organisasi apapun, oleh karena itu perlu diberdayakan agar lebih produktif. Demikian pula halnya dengan SDM keperawatan yang ada di Puskesmas, karena perawat Puskesmas mempunyai peran yang besar untuk mewujudkan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010. Hal ini dapat dilihat dari tujuan dan fokus intervensi pelayanan keperawatan di Puskesmas. Namun kenyataan tidak demikian, pemberdayaan SDM keperawatan di Puskesmas masih terlihat lambat dan seperti terlupakan bila dibandingkan dengan pemberdayaan SDM di rumah sakit, sehingga hal ini berdampak terhadap mutu pelayanan keperawatan di Puskesmas.
Di Kota Padang tahun 1999, didapatkan persentase pencapaian kegiatan perawatan kesehatan masyarakat masih rendah, yaitu 35 %. Hal ini menunjukkan mutu pelayanan keperawatan yang diberikan perawat Puskesmas di Kota Padang belum optimal. Untuk melihat bagaimana mutu pelayanan keperawatan yang diberikan oleh perawat Puskesmas, maka perlu dikaji indikator dari mutu tersebut. Pada penelitian ini salah satu indikator yang dikaji adalah produktivitas kerja. Banyak faktor yang berhubungan dengan produktivitas kerja. Ilyas (1999) mengemukakan produktivitas berhubungan dengan faktor lingkungan, faktor personal, faktor organisasi, dan faktor manajemen. Pada penelitian ini, peneliti mengasumsikan bahwa faktor yang berhubungan dengan produktivitas kerja perawat Puskesmas di Kota Padang adalah umur, masa kerja, pelatihan, motivasi, penghargaan, dan kemampuan manajerial pimpinan Puskesmas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran produktivitas kerja perawat Puskesmas, dan melihat bagaimana hubungan antara faktor: umur, masa kerja, pelatihan, motivasi, penghargaan, dan kepemimpinan dengan produktivitas kerja perawat Puskesmas di Kota Padang. Desain penelitian menggunakan metode deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel adalah total sampling. Pengambilan sampel secara purposive yaitu seluruh perawat Puskesmas yang bekerja sebagai perawat kesehatan masyarakat baik di dalam maupun di luar gedung.
Hasil penelitian menunjukkan 50,7 % perawat Puskesmas di Kota Padang menilai produktivitas kerja mereka dengan kategori rendah. Hasil uji statistik bivariat Chi - Square menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara variabel motivasi (p = 0,005), penghargaan (p= 0,009), dan kepemimpinan (p=0,0001) dengan produktivitas kerja. Sedangkan variabel umur (p= 0,247), masa kerja (p= 0,617 ) dan pelatihan (p= 0,135) tidak berhubungan dengan produktivitas kerja. Selain itu hasil uji regresi logistik didapatkan bahwa kepemimpinan paling berkontribusi terhadap produktivitas kerja perawat Puskesmas di Kota Padang.
Merujuk pada hasil penelitian di atas, terlihat lebih dari sebagian perawat yang menilai peran dan keterlibatan mereka dalam memberikan asuhan keperawatan pada individu, keluarga, dan masyarakat masih belum optimal. Faktor yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam meningkatkan produktivitas kerja perawat Puskesmas di Kota Padang adalah kemampuan manajerial pimpinan, motivasi perawat, dan penghargaan. Walaupun secara statistik dalam penelitian ini, pelatihan tidak mempengaruhi produktivitas kerja, namun secara substansi pelatihan akan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan, sehingga pelatihan tetap menjadi pertimbangan dalam meningkatkan produktivitas kerja perawat Puskesmas di Kota Padang. Tidak ditemukannya hubungan antara pelatihan dengan produktivitas kerja, kemungkinan disebabkan perawat yang mengikuti pelatihan baru dalam jumlah yang sedikit. Selain itu juga belum adanya evaluasi atau monitoring terhadap efektivitas dari pelatihan tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian ini, rekomendasi ditujukan kepada pengelola Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Padang, untuk meningkatkan produktivitas kerja perawat dengan meningkatkan kemampuan manajerial pimpinan Puskesmas melalui pendidikan, atau membuat kebijakan dengan menetapkan kriteria kemampuan manajerial sebagai prasarat utama bagi seorang pimpinan, meningkatkan motivasi melalui pengembangan karir, dan supervisi, merancang sistem penghargaan untuk perawat yang berprestasi secara tepat sesuai dengan kebutuhan atau harapan perawat, serta meningkatkan program pelatihan untuk perawat sesuai kebutuhan.
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, sehingga diharapkan penelitian ini dapat dilanjutkan oleh peneliti lain dengan metoda yang berbeda, antara lain pengumpulan data dengan tehnik observasi atau wawancara. Selain itu dapat menggunakan alat ukur yang berbeda, seperti yang dikemukakan IIyas (1999) dan Amstrong (1990).

Human resource is a main key of success to any organization. They need to be empowered in order to be more productive. Human resource also become the key of success in Puskesmas because of nurses in Puskesmas have the major role to achieve "Indonesia Sehat 2010", as we can see from the purpose and the focus of nursing care in Puskesmas. In reality, human resource in Puskesmas is less empowered than in Hospital, so it affects the quality of nursing care in Puskesmas.
In Kodya Padang, 1999, it was found that the percentage of nursing achievement in Puskesmas is low, around 35 %. It indicates that quality of nursing care which has given by nurses in Puskesmas is not optimal yet. In order to find how the quality of nursing care has given by nurses, we need to assess the work productivity. Many factors relate to productivity. Ilyas (1999) stated that productivity relates to environmental, organizational, personal, and managerial factors. This study assumed that the factors relate to nurses work productivity in Kodya Padang are age, job experience, training, motivation, reward and the managerial capability of the Puskesmas leader.
The purpose of the study was to identify the level of productivity of nurses at Puskesmas; the relationship between: age, work experience, training, motivation, reward, and leadership and the nurses productivity at Puskesmas in Kodya Padang. The design of the study was descriptive analytical through cross sectional approach. A total sampling was utilized purposively. All nurses who work as community health nurses either at Puskesmas or outside Puskesmas participated in the study. The findings demonstrated that 50,7 % nurses evaluated themselves as having low productivity. A bivariate statistical test Chi - Square showed that there are significant relationship between motivation (p = 0,005), reward (p = 0,009) and leadership (p 0,0001) and their work productivities. The variable: age (p = 0,247), work experience (p = 0,617), and training (p = 0,135) did not have relationship with nurses productivity. In addition, a logistic regression test showed that leadership is the most influencing variable to the work productivity of Puskesmas nurses in Padang.
Based on the result of this study, some recommendations were conveyed to the management of Puskesmas and regional office of health in Padang to improve nurses work productivity by providing them with several types of training, designing a reward system for nurses according to their needs or expectation, motivating them through a definite career development and supervision system. Also, by improving managerial skills of Puskesmas leaders through a formal education, continuing education, or developing a policy based on criteria requirements of a leader.
Referred also to the findings from this study, it showed that over a half of nurses feel that their involvement in giving nursing care to individual, family or society is not optimal yet. The factors that considered can improve nurses work productivity in Puskesmas Kodya Padang are leader's managerial, motivation, and reward. Even though statistically, the training has not influenced the work productivity, the substance of training itself may influence the staff work productivity. So, training is still needed to improve nurses work productivity in Puskesmas Kodya Padang. This study could not find the relationship between training and work productivity. It might be happened because there is not evaluation on the effectiveness of the training and the number of nurses who followed training is low.
This study has some limitation, however, it is expected that the future studies will be conducted with different methods and instruments, such as, in collecting the data may use observation or interview technique. Or, use different measurement technique as Ilyas (1999) or Armstrong (1990) suggested.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T1678
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nya Natalina Lukman
"Kondisi pandemi COVID-19 telah membawa dampak psikososial bagi profesional kesehatan khususnya perawat yang bertugas sebagai garda terdepan dalam pelayanan keperawatan. Peningkatan kasus COVID-19 yang terus menerus menimbulkan stres kerja bagi perawat. Stres kerja perawat akan berdampak pada kinerja perawat dalam melakukan asuhan keperawatan. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu dukungan sosial seperti dukungan keluarga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan stres kerja dan dukungan keluarga terhadap kinerja perawat pelaksana selama pandemi COVID-19. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 87 perawat pelaksana yang diambil dengan menggunakan total sampling.Kuesioner stres kerja diukur dengan menggunakan kuesioner dari penelitian Junismar (2012) dengan r (0,893) sementara kuesioner dukungan keluarga diukur berdasarkan penelitian dari Kurniarifin (2017) dengan r (0,928) dan kuesioner kinerja diukur menggunakan kuesioner dari Royani (2019) dengan r (0,945). Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji somers’d. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara stres kerja dengan kinerja (p>0,05) dan terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kinerja (p<0,05). Rekomendasi dari penelitian ini yaitu pertahankan manajemen stres selama masa pandemi COVID-19 dan pemberian konseling tentang stres kerja secara konsisten serta pertahankan dukungan keluarga yang sudah baik.

The COVID-19 pandemic has had a psychosocial impact on health professionals, especially nurses who serve as the front line in nursing services. The continuous increase in Covid-19 cases causes work stress for nurses. The work stress of nurses will have an impact on the performance of nurses in carrying out nursing care. Therefore we need a social support such as family support. The purpose of this study was to determine the relationship between work stress and family support on the performance of implementing nurses during the COVID-19 pandemic. The number of samples in this study were 87 nurses who were taken using total sampling. The work stress questionnaire was measured using a questionnaire from Junismar (2012) with r (0.893) while the family support questionnaire was measured based on research from Kurniarifin (2017) with r (0.928). ) and the performance questionnaire was measured using a questionnaire from Royani (2019) with r (0.945). Data analysis in this study was carried out using the Somers'd test. The results showed that there was no significant relationship between work stress and performance (p>0.05) and there was a significant relationship between family support and performance (p<0.05). Recommendations from this study are to maintain stress management during the COVID-19 pandemic and provide counseling about work stress consistently and maintain good family support."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Darmayanti
"ABSTRAK
Koping keluarga adalah proses keluarga untuk mengatasi masalah yang terjadi di
dalam keluarga. Koping keluarga tidak efektif salah satunya ditunjukkan oleh
adanya perilaku anggota keluarga yang tidak diharapkan oleh anggota keluarga
yang lain, Salah satu penyebab koping keluarga tidak efektif adalah
ketidakmampuan keluarga menghadapi perubahan perkembangan anggota
keluarga. Remaja merupakan transisi dari anak anak ke dewasa dengan
karakteristik yang kompleks, sehingga dibutuhkan teknik komunikasi yang tepat.
Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan
dengan pendekatan keperawatan kesehatan masayarakat perkotaan dengan
intervensi teknik komunikasi efektif Imessage yang dilakukan pada keluarga
Bapak O dengan masalah koping keluarga tidak efektif di RT 11 RW 03
Kelurahan Tugu Kecamatan Cimanggis Depok. Hasil evaluasi dari asuhan
keperawatan yang dilakukan selama 7 minggu menunjukkan peningkatan
komunikasi antar anggota keluarga dan menurunnya perilaku yang tidak
diharapkan dari anggota keluarga yang lain.

ABSTRACT
Family coping is the family process to cope with crisis in the family. Ineffective
family coping is characterized by undesired family member behavior. One of
many factors causing ineffective family coping is family inability to adapt with
family members developmental change. Adolescence is transition phase from
childhood to adulthood with complex characteristics thus effective
communication is required. This final paper aims to analyze nursing care towards
Mr. O s family with ineffective family coping using I message communication
technique within urban health nursing approach. The result shows that
communication amongst family member increases and there is decrease in
undesired behavior"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Meidy Maulia Rakhmi
"Keberhasilan penyelenggaraan Diklat berbasis kompetensi ditunjukkan dengan adanya keselarasan tujuan program dengan kebutuhan dan strategi organisasi, dukungan manajemen dan teknis pelaksanaan program. RSIA Hermina Bekasi termasuk salah satu rumah sakit yang memiliki keseriusan dalam penyelenggaraan program Diklat Keperawatan berbasis kompetensi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penyelenggaraan serta rencana pengembangan program Diklat Keperawatan berbasis kompetensi di RSIA Hermina Bekasi dengan mengacu pada Teori Dubois (1996) tentang Model Sistem Strategik Diklat Berbasis Kompetensi. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan wawancara mendalam semi terstruktur serta telaah data sekunder.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa penyelenggaraan Diklat Keperawatan berbasis kompetensi di RSIA Hermina Bekasi sudah cukup baik dilaksanakan dari segi teknisnya. Perlu adanya perbaikan terutama pada tahap analisa kebutuhan pelatihan, tahap pengembangan model kompetensi dan pada tahap pengembangan intervensi pembelajaran. Rencana pengembangan program Diklat Keperawatan berbasis kompetensi di RSIA Hermina Bekasi meliputi perlunya dilakukan pengkajian kembali budaya organisasi, meningkatkan profesionalisme SDM pengelola Diklat, mengadakan penelusuran potensi dan kompetensi guna pembuatan matriks kompetensi, penilaian kompetensi metode 360º, membuat model kompetensi kelompok unit kerja, standarisasi penilaian kompetensi dasar, mengembangkan metode pembelajaran mandiri dan diskusi kelompok, membudayakan pembelajaran masal sistem on-line, dan membuat penilaian kompetensi instruktur.
Diharapkan saran pada penelitian ini dapat menjadi masukan dan perbaikan bagi pelaksanaan Diklat Keperawatan berbasis kompetensi di RSIA Hermina Bekasi pada masa mendatang.

The success of the organizing a competency-based training was demonstrated by the synchronized program goals with the needs and organization strategy, management support and the organizing program techniques. RSIA Hermina Bekasi is an exemplary hospital that showed seriousness in implementation of nursing competence-based training.
This research aims to find out the organizing as well as competency-based Nursing development training program in the RSIA Hermina Bekasi. The method referenced to the theory of Dubois (1996) on the Strategic System Competency-based Training Model. Research methods using qualitative methods with semi structured in depth interviews and deep examination of secondary data.
The results of the study noted that organizing of the Nursing competence-based training program in the RSIA Hermina Bekasi already fairly well implemented in terms of technical assistance. Improvements are necessary especially on training needs analysis phase, the development model of competence and on the stage of development of the learning intervention. Nursing development plan-based competency training program in the RSIA Hermina Bekasi needs to be evaluated. Particularly the study of organization culture to enrich the values, increase the professionalism of HRD, conducting soft competency assessment in order to assemble competency matrix, assessment by the method of 360º, models for competency based work team development, standardization of basic competencies assessment, develop self study method and forum group discussion, cultivate learning mass on-line system and create assessment of the competence of trainers.
The recommendation on the study is expected can be used as inputs to improve the implementation of the nursing competence-based training in the RSIA Hermina Bekasi in the future.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T29943
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wati Melawati
"Pasien kanker kolorektal dengan kolostomi memberikan dampak dalam kehidupan dan mempengaruhi kualitas hidup pasien. Untuk itu diperlukan peran perawat dengan memiliki pengetahuan dan sikap yang baik terhadap perawatan kolostomi guna meningkatkan kualitas hidup pasien dan mencegah komplikasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan perawat dengan sikap perawat terhadap perawatan pasien kolostomi pada kanker kolorektal. Desain yang digunakan adalah analisis deskripsi dengan cross sectional pada 135 perawat pelaksana.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan bermakna antara pengetahuan perawat dengan sikap perawat terhadap perawatan pasien kolostomi pada kanker kolorektal dengan p value 0,005 (CI95%; α 0,05). Penelitian ini merokemendasikan untuk dilakukan peningkatan pengetahuan perawat dengan pelatihan secara berkala, tersedianya konsultan dan media edukasi perawatan kolostomi.

Colorectal cancer patient with colostomy has an impact on the lives and quality of life. Therefore, nurses with the knowledge and good attitude could prevent complication and improve the quality of patient's life. The purpose of this study was to determine a relationship between knowledge of nurses with nurses attitude toward colostomy care in colorectal cancer. The study design was cross-sectional description analysis with 135 nurses sample.
These results showed that there was significant value relationship between the knowledge of nurses with nurses attitude towards colostomy care (p 0.005;CI95%;α 0.05). This study recommends to increasing the nurse knowledge by conducting nursing training periodically, provide consultant and media for education colostomy care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S65420
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>