Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84696 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanako Adnan Kishi
"Kawasan “X”, Provinsi Lampung diketahui memiliki kandungan energi panas bumi yang besar. Salah satu tantangan utama dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasi panas bumi sendiri adalah karakterisasi struktur geologi sebagai pengontrol utama zona permeabilitas yang menjadi target dalam pembentukan sumur panas bumi. Identifikasi struktur dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan geokimia berupa evaluasi gas tanah. Gas tanah yang umumnya digunakan adalah Radon (222Rn) dan Thoron (220Rn) karena bersifat inert dan memiliki mobilitas yang tinggi. Gas panas bumi dapat bermigrasi ke permukaan secara cepat melalui sesar dan rekahan yang bersifat permeabel. Karena itu, anomali dari komposisi gas tanah 222Rn dan 220Rn dapat digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan sesar dan rekahan. Anomali dari 222Rn dan 220Rn diidentifikasi menggunakan Cumulative Probability Plotting (CP-Plot). Selanjutnya, distribusi nilai konsentrasi aktivitas 222Rn dan 220Rn ditunjukkan secara spasial menggunakan metode interpolasi Inverse Distance Weighted (IDW). Berdasarkan distribusi nilai anomali 222Rn dan 220Rn, diketahui bahwa sesar di sisi barat daerah penelitian yang terdiri atas Sesar Muaradua–Datarajan dan Pagaralam lebih bersifat permeabel. Hasil yang serupa juga ditunjukkan berdasarkan metode Fault Fracture Density (FFD), di mana area sesar pada sisi barat menunjukkan nilai densitas kelurusan yang tinggi. Selanjutnya, berdasarkan persebaran manifestasi permukaan pada daerah penelitian, dapat diketahui bahwa area utara merupakan zona upflow dan area selatan merupakan zona outflow. Karena itu, dapat diperkirakan bahwa Sesar Muaradua–Datarajan dan Pagaralam yang bersifat permeabel mengontrol transportasi fluida panas bumi baik secara vertikal maupun lateral dan memengaruhi keterbentukan manifestasi permukaan pada lapangan panas bumi “X”.

Region "X", Lampung Province is known to have a large geothermal energy content. One of the main challenges in geothermal exploration and exploitation activities is the characterization of the geological structure as a controller for the main permeability zone which is the target in the formation of geothermal wells. Structure identification can be carried out using a geochemical approach in the form of soil gas evaluation. The commonly used ground gases are Radon (222Rn) and Thoron (220Rn) because they are inert and have high mobility. Geothermal gas can migrate to the surface rapidly through permeable faults and fractures. Therefore, the anomaly of the soil gas composition of 222Rn and 220Rn can be used to identify the presence of faults and fractures. The anomalies of 222Rn and 220Rn were identified using Cumulative Probability Plotting (CP-Plot). Furthermore, the distribution of activity concentration values of 222Rn and 220Rn is shown spatially using the Inverse Distance Weighted (IDW) interpolation method. Based on the distribution of anomaly values of 222Rn and 220Rn, it is known that the fault on the west side of the study area which consists of the Muaradua–Datarajan and Pagaralam Faults is more permeable. Similar results are also shown based on the Fault Fracture Density (FFD) method, where the fault area on the west side shows a high lineament density value. Furthermore, based on the distribution of surface manifestations in the study area, it can be seen that the north area is an upflow zone and the south area is an outflow zone. Therefore, it can be estimated that the permeable Muaradua–Datarajan and Pagaralam Faults control the transportation of geothermal fluids both vertically and laterally and affect the formation of surface manifestations in the “X” geothermal field."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miranti Verdiana
"ABSTRAK
Radon merupakan unsur radioaktif yang digunakan untuk identifikasi sesar aktif penyebab utama gempa bumi , monitoring kegunungapian, mendeteksi kandungan migas dan geothermal, interpretasi keluaran airtanah di laut submarine groundwater discharge , serta pemanfaatan lainnya.Untuk mendeteksi kandungan Radon di daerah yang tidak tersampel dapat menggunakan metode Ordinary Cokriging.Metode Ordinary Cokriging merupakan perluasan dari metode ordinary kriging yaitu dengan menggunakan peubah teregional utama dan peubah teregional tambahan.Metode ini menghasilkan taksiran yang bersifat BLUE Best Linear Unbiased Estimator . Nilai taksirannya dinyatakan sebagai kombinasi linier dari data sampel. Data yang digunakan dalam tugas akhir ini merupakan isotopy data dimana kedua data yang digunakan berada pada titik lokasi yang sama. Dengan bantuan software R diperoleh plot yang menunjukkan bahwa data yang diperoleh memenuhi asumsi stasioner orde dua yaitu data yang dimiliki tidak membentuk pola tertentu terhadap lokasi data, sehingga dapat dibentuk model auto dan cross variogram. Terdapat dua model yang dihasilkan dari data ini, yaitu model Spherical dan model Eksponensial. Dari kedua model tersebut dipilih model terbaik yang cocok dengan keadaan data yaitu dengan melihat variansi minimum yang diperoleh menggunakan metode validasi silang yaitu model Spherical adalah model terbaik, dengan nilai R ?_e =0.0311 dan S_ R_e ^2=1.00095. Berdasarkan model tersebut diperoleh estimasi kandungan Radon minimum sebesar 6.3471 Bq/m3 pada koordinat 712757, 9271286, 401 dengan variansi error sebesar 0.5180 dan estimasi kandungan maksimum sebesar 6130.3063 Bq/m3 pada koordinat 712969, 9271446, 382 dengan variansi error sebesar 0.6288.

ABSTRACT
Radon is a radioactive element which used for identifying the earthquakes trigger, vulcanism monitoring, oil and geothermal contents detecting, interpreting ground water output in the sea submarine groundwater discharge , and many others. For detecting the content of Radon on unsampled area, the ordinary cokriging can be used. The ordinary cokriging is an extension of ordinary kriging with one covariable. This method is used to estimate the BLUE Best Linear Unbiased Estimator . The value of estimation of a point is a linear combination of observations around it. The data in this study is isotopy data. Open source software R was used to obtain the plots of the data. They showed that the assumptions of second order stationary are fulfilled. So, that auto and cross variogram models can be used. There are two models that can be applied on the data, spherical model and eksponensial model. By using the cross validation method, the spherical model is the best model to fit the data with the result R e 0.0311 and S R e 2 1.00095 . Based on this model we obtained a minimum estimates of Radon content is 6.3471Bq m3 at coordinates 712757,9271286,401 with the number of error variance is 0.5180 and maximum estimates of Radon content is 6130.3063 Bq m3 at coordinates 712969, 9271446, 382 with the number of error variance is 0.6288."
2017
T47220
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Universitas Indonesia, 1992
S27976
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astuti
"Radon dapat ditemukan dimana saja, termasuk pada bangunan sekolah dasar. Radon masuk ke dalam ruang kelas sekolah dasar melalui celah bangunan, retakan dinding dan lantai, bahan material bangunan, dan lainnya. Pajanan radon pada anak-anak usia sekolah dasar dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru hingga dua kali lipat dibandingkan dengan orang dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pajanan konsentrasi radon dan faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi radon di sekolah dasar dengan menggunakan metode tinjauan literatur sistematis tahun 2010-2020. Penelitian ini menggunakan 23 literatur yang sesuai dengan kriteria inklusi peneliti. Hasil penelitian mengenai pajanan konsentrasi radon di sekolah dasar adalah sebagai berikut: nilai minimum 26,65 Bq/m3, nilai maksimum 480 Bq/m3, median 119 Bq/m3, rata-rata aritmatik 133,43 Bq/m3, standar deviasi aritmatik 95,14 Bq/m3, rata-rata geometrik 109,06 Bq/m3, dan standar deviasi geometrik 1,87 Bq/m3. Kemudian, hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi konsentrasi radon di sekolah dasar adalah sebagai berikut: ditemukan 20 jenis faktor yang dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu faktor bangunan 10/20, faktor lokasi bangunan (6/10), dan faktor kondisi meteorologis 4/10. Faktor bangunan meliputi retakan bangunan, usia bangunan, ventilasi, bahan konstruksi bangunan, material dalam ruangan, luas area bangunan, kepadatan ruangan, pemanas ruangan, tekanan dalam ruangan, dan sumber air. Faktor lokasi bangunan meliputi tingkat lantai, lokasi geologis, radioaktivitas dalam tanah, kandungan radium dalam tanah, permeabilitas dan kelembaban tanah, dan komposisi tanah. Faktor kondisi meteorologis meliputi musim, suhu, dan waktu."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ori Zahra Sativa
"Gunung Endut merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi sumber daya panas bumi yang memiliki kapasitas mencapai 80 Mwe dan mampu memenuhi kebutuhan energi listrik di Pulau Jawa (KESDM, 2021). Pemerintah sudah melakukan tahapan survei pendahuluan dan penentuan lokasi titik pembangunan wellpad geothermal. Informasi geologi teknik merupakan salah satu data pendukung yang dapat mengoptimalkan penentuan suatu area pembangunan. Metode yang dilakukan berupa pemetaan geologi teknik dan uji mekanika tanah. Pemetaan geologi teknik meliputi kemiringan lereng, tingkat pelapukan, dan litologi. Sedangkan uji mekanika tanah terdiri atas uji ukuran butir, klasifikasi tanah, dan uji kuat geser langsung. Hasil analisis sifat fisik dan mekanik pada setiap sampel tanah daerah penelitian memiliki karakteristik yang berbeda. Nilai kohesi (c) yang didapatkan sebesar 1,03 – 12,03 kg/cm 2 dan nilai sudut geser dalam (Φ) 3,2 – 5,2 ̊. Daerah penelitian terdiri atas 4 satuan geologi teknik, yaitu satuan andesit lapuk tinggi, satuan tanah pasir bergradasi buruk (SP), satuan tanah pasir bergradasi baik (SW), dan endapan kolovium. Daerah penelitian dikategorikan kurang layak dalam pembangunan wellpad geothermal. Kemiringan lereng yang termasuk curam, karakteristik batuan dan tanah dengan pelapukan yang tinggi, akses dan lokasi jalan yang kurang mendukung, dan lokasi sumber air yang cukup jauh.

Mount Endut is one of the areas with potential for geothermal resources that have capacity up to 80 Mwe and able to supply electrical energy in Java Island (KESDM, 2021). The government has carried out the preliminary survey stage and determined the location of the geothermal well pad construction point. Engineering geological information is one of supporting data to optimize the determination of the development area. The method used is engineering geological mapping and soil mechanics tests. Engineering geological mapping includes slope, weathering level, and lithology. The soil mechanics test consists of grain size test, soil classification, and direct shear strength test. The results of the analysis of the physical and mechanical properties of each soil sample in the study area have different characteristics. The cohesion value (c) obtained is 1.03 – 12.03 kg/cm2 and the internal shear angle (Φ) is 3.2 – 5.2 ̊. The research area consists of 4 engineering geology units, namely high weathered andesite unit, poorly graded sand soil unit (SP), well graded sand soil unit (SW), and colluvium unit. The research area is categorized as less feasible in the construction of geothermal wellpad. The slopes are steep, the characteristics of rocks and soil with high weathering, poor access and road location and the location a fairly distant from source of water."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulia Akbar
"Tercatat data penyelidikan tanah telah dilakukan oleh Laboratorium Mekanika Tanah Departement Teknik Sipil Universitas Indonesia semenjak tahun 1981. Data penyelidikan tanah terbengkalai dan masih tersimpan dalam bentuk laporan tertulis. Berangkat dari hal tersebut, kemudian data diurutkan berdasarkan batas administrasi. Kemudian ditemui penyelidikan tanah berdomisili Jakarta terkumpul cukup banyak berisikan laporan penyelidikan adalah cone penetration test dan standard penetration test. Pada saat melakukan pengujian lapangan akurasi data menjadi menurun karena jumlah titik uji menjadi terbatas karena faktor biaya. Oleh karena itu diperlukan suatu referensi yang dapat memberikan gambaran kondisi tanah dibawah permukaan.
Dalam penelitian ini dilakukan pengelompokan tanah Jakarta berdasarkan data Laboratorium Mekanika Tanah DTS UI. Data diolah lalu didapatkan tren karakteristik tanah berdasarkan pengelompokan data uji CPT sehingga juga bisa didapatkan sebaran kedalaman tanah keras Jakarta. Untuk membantu analisis mekanika tanah dan teknik pondasi penelitian ini juga memberikan korelasi antara nilai qc dan N dari uji CPT dan SPT. Untuk area yang ditinjau yaitu sekitar Gambir, Kebagusan, Pondok Kelapa, dan Tanjung Priok menunjukkan kedalaman tanah keras sampai dengan 38,4 m, 16,8 m, 21 m, dan 18,6 m. Sedangkan korelasi qc-N yang didapatkan pada daerah Gambir qc=0,18 N dan pada daerah Tanjung Priok yaitu qc=0,18 N.

The soil investigation data that has been done by Soil Mechanics Laboratory Civil Engineering Department University of Indonesia was recorded since 1981. The data itself was abandoned and still kept as a hand-written form. Data was sorted based on their administrative boundary and turned out there were many investigation took place in Jakarta. The investigation based on the report were cone penetration test and standard penetration test. Designer needs references to represent the soil behavior below the surface.
In this study, the writer did some grouping for soil in Jakarta based on the data from Soil Mechanics Laboratory DTS UI. The data was then calculated and generated some soil characteristic trend from grouping of CPT data, so that it can obtained the range of depth of hard soil in Jakarta. Afterwards, to help analyzing the soil mechanics and the foundation engineering, this study also gives the correlation between qc and N from CPT and SPT. For areas investigated around Gambir, Kebagusan, Pondok Kelapa, and Tanjung Priok showed that the depth of hard soil were 38.4 m, 16.8 m, 21 m, and 18.6 m respectively. The correlation between qc-N in Gambir showed that qc=0.18 N whereas in Tanjung Priok qc=0.18N.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shifa Wulandari Aisyah
"Lapangan panas bumi Ulubelu, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung berada pada wilayah dengan struktur kompleks dan menunjukkan adanya prospek panas bumi yang dipengaruhi oleh segmen Sesar Semangko dengan arah utama baratlaut-tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui litologi, karakteristik zona mineral alterasi sebagai indikator temperatur dan sifat fluida di bawah permukaan, serta menganalisis korelasi antar sumur terkait dengan kedalaman lapisan penudung dan reservoir berdasarkan geotermometer mineral alterasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah petrografi dan XRD. Metode petrografi digunakan untuk mengetahui keberadaan mineral alterasi pada sayatan tipis. Sedangkan metode XRD digunakan untuk menentukan mineral lempung yang mungkin sulit diidentifikasi dari analisis petrografi. Berdasarkan analisis petrografi, litologi yang dapat ditemukan di daerah penelitian adalah andesit, tuf, breksi andesit, dan breksi tuf. Berdasarkan analisis petrografi dan XRD dari sumur PGE-1 dan PGE-2, daerah penelitian dapat dibagi menjadi tiga zona alterasi, yaitu zona smectite, transisi, dan illite. Secara umum, daerah penelitian ini dipengaruhi oleh fluida yang bersifat netral. Zone smectite memiliki kisaran temperatur 100-180°C yang berperan sebagai zona caprock, zona transisi memiliki kisaran temperatur 180-200°C, dan zona illite memiliki kisaran temperatur >220°C yang berperan sebagai reservoir.

The Ulubelu geothermal field, Tanggamus Regency, Lampung Province is located in the area with a complex structure and shows a geothermal prospect that is influenced by the Semangko Fault segment with the main direction northwest-southeast. This study aims to determine the lithology, the characteristics of alteration mineral zone as an indicator of temperature and fluid in the subsurface, and to analyze the correlation between two wells related to the depth of reservoir and caprock based on the alteration mineral geothermometer. The method that used in this study is petrography and X-Ray Diffraction (XRD). The petrographic method is used to determine the presence of alteration minerals in thin section and X-Ray Diffraction (XRD) is used to determine clay minerals that may be difficult to identify from petrographic analysis. Based on petrographic analysis, the lithologies that can be found in the study area are andesite, tuff, andesite breccia, and tuff breccia. Based on the petrographic and X-Ray Diffraction (XRD) analysis of the PGE-1 and PGE-2 wells, the study area can be divided into three alteration zones: smectite zone, transition zone, and illite zone. In general, this area is influenced by neutral fluid. The smectite zone has a temperature range 100 - 180°C which acts as a caprock zone, the transition zone has a temperature range 180 - 200°C, and the illite with temperature >220°C which acts as a reservoir zone."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Finno Fuadi Saputro
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan konsep/metoda analisis geomekanika dan kaitannya dengan petrofisika kandungan TOC serta penerapannya dalam rangka mengetahui potensi eksplorasi yang masih ada untuk pengembangan pada lapangan "X", ditemukan pada tahun 1975. Lapangan "X" hingga saat ini masih memproduksikan gas dari reservoar yang bersifat "Tight, gas bearing and shaly sand reservoir".
Pada penelitian ini dilakukan perhitungan sifat mekanika dari data sumur dan log data yang meliputi perhitungan hidrostatik, Overburden Pressure (Sv), Pore Pressure (Pp), Minimum Horizontal Stress (Shmin), Maximum Horizontal Stres (SHmax) dan Rock Strength - Uniaxial Compressive Strength (UCS). Data 2D Post Stack inversi seismik dipergunakan untuk mendapatkan distribusi mekanik dari Rock strength (UCS) dan nilai critical stress pada zona target (fasies batupasir, shaly-sand, serpih dan karbonat). Selanjutnya penelitian menghitung niali estimasi TOC dengan Passey's Method (1990), menggunakan log sonik dan resistivitas serta penentuan nilai Vitrinite Reflectance (Ro) dan Level of Organic Maturity (LOM).
Pada akhirnya, penelitian ini berusaha mencari hubungan antara sifat mekanis dan kandungan TOC pada reservoar. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah meliputi tiga data sumuran (wireline logs), seismik 2D, data reservoar/engineering (Mudlog, RFT, DST, LOT/FIT, pressure tests), laporan sumur dan data geologi regional.
Studi analisis geomekanika pada lapangan "X" dapat ditentukan bahwa nilai critical stress maksimum sekitar 9000 psi untuk proses fracturing zona reservoar, yang bertujuan memperbesar aliran produksi hidrokarbon. Hasil petrofisika kandungan TOC pada ketiga sumur menunjukkan bahwa Formasi Bebulu (Early Miocene) di Kutai Basin berpotensi mengandung sumberdaya, baik conventional dan unconventional hydrocarbon.

This research aims to develop the concept/methods geomechanics analysis and petrophysical relation to the content of TOC also its application in order to determine the exploration potential that still exists for the development of the field "X", discovered in 1975. Field "X" is still producing gas from the reservoir is "Tight, bearing and shaly sand gas reservoir".
The research is to calculate the mechanical properties from the well and log data, which include the calculation of hydrostatic, Overburden Pressure (Sv), Pore Pressure (Pp), the Minimum Horizontal Stress (Shmin), the Maximum Horizontal stress (SHmax) and Uniaxial Compressive Rock Strength-Strength (UCS). 2D Data Post Stack seismic inversion was used to get the mechanical distribution of Rock strength (UCS) and the value of critical stress on the target zone (facies: shaly sandstone, sand, shale and carbonates). Next step is estimate the toc value with Passey 's method (1990), using a sonic and resistivity log and also the determination of Vitrinite Reflectance (Ro) and the level of organic maturity (LOM).
Finally, this research trying to find the relationship between the mechanical properties and the TOC content in reservoir. The data used in this research are three well data (wireline logs), 2D seismic data, reservoar/engineering data (Mudlog, RFT, DST, LOT/FIT, pressure tests), well reports and regional geology data.
Studies of geomechanics analysis in the field "X" can be determined that the maximum value of the critical stress of about 9000 psi reservoir zones for fracturing process, which aims to increase the flow of hydrocarbon production. Petrophysical results of TOC content on all three wells showed that Bebulu Formation (Early Miocene) in the Kutai Basin has the potential to contain resources, both conventional and unconventional hydrocarbons.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
T35574
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The concentration of methana (CH4) in the atmosphere is increasing at 1% per annum and rice paddies are one of the sources that contrubute to about atmospheric CH4...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>