Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155574 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Raihan Ramadhan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesejahteraan yang diproksikan dengan pendapatan dan kondisi decent work pengemudi ojek online sebagai pekerja mitra di wilayah Jabodetabek. Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan Data Primer dengan kuesioner dan wawancara kepada pengemudi ojek online. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode regresi berganda cross section. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi pengemudi ojek online belum memenuhi indikator decent work. Selain itu, kesejahteraan pengemudi ojek online dipengaruhi oleh status pekerjaan, jarak tempuh, pengeluaran, order yang diselesaikan, dan hari kerja. Dari hasil penelitian ini, peneliti menyarankan tiga poin seperti kemudahan bonus, menaikkan tarif, dan mendorong adanya dialog bersama antara pemerintah, pengemudi dan aplikator untuk mengambil keputusan bersama.

This study aims to determine the welfare proxied by income and decent work conditions of online ojek drivers as partner workers in the Jabodetabek area. The data used in this study are Primary Data with questionnaires and interviews to online ojek drivers. The method used in this research is the cross section multiple regression method. The results of this study indicate that the condition of online ojek drivers has not met the decent work indicators. In addition, the welfare of online ojek drivers is influenced by employment status, mileage, expenses, completed orders, and working days. From the results of this study, researchers suggest three points such as ease of bonuses, raising tariffs, and encouraging joint dialog between the government, drivers and applicators to make joint decisions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Lupita
"Beberapa tahun belakang ini, fenomena gig economy sedang berkembang di Indonesia. Hal tersebut ditandai dengan perubahan dunia kerja yang didukung oleh teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih. Gig economy sendiri memberikan lapangan pekerjaan yang cukup besar dan menyerap banyak tenaga kerja, tetapi hal ini juga memiliki kekurangan. Para pekerja tersebut atau yang dikenal dengan sebutan gig workers bukanlah pekerja tetap, melainkan berstatus sebagai kontraktor independen. Penelitian kali ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi kerja pada gig economy di Indonesia yang dikaitkan dengan agenda ILO yaitu Decent Work. Penelitian ini melibatkan langsung partisipasi dari pengemudi transportasi online yang mana dapat dikategorikan sebagai gig workers dengan status “mitra” yang melekat pada mereka. Data dikumpulkan dari focus group discussion (FGD) yang melibatkan 40 responden yang berasal dari empat kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Bogor, Depok, dan Yogyakarta. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif melalui proses coding secara manual. Dari hasil analisis, ditemukan bahwa pengemudi transportasi online memilih pekerjaan ini karena adanya kesempatan kerja yang menawarkan fleksibilitas, yang mana fleksibilitas tersebut merupakan suatu keuntungan yang tidak dapat ditemukan pada pekerjaan lain. Akan tetapi, pada kenyataannya pekerjaan tersebut justru belum sepenuhnya mampu menerapkan agenda Decent Work. Dengan kata lain, standar kerja yang berlaku pada umumnya tidak dapat ditemukan jika bekerja sebagai pengemudi transportasi online.

In recent years, gig economy phenomenon has been growing in Indonesia. The growth is marked by the alteration of work supported by information and communication technology that gets more sophisticated. Gig economy provides large jobs opportunity and absorbs relatively abundant labor. However, it has its weaknesses. The workers, called gig workers, are not permanent workers; they are independent contractors. This research aims to evaluate working condition of gig economy in Indonesia that is linked to ILO's agenda, namely Decent Work. This research involves online transportation's drivers' direct participation as gig workers. The data are collected from Focus Group Discussion (FGD) involving 40 respondents coming from four big cities in Indonesia: Jakarta, Bogor, Depok, and Yogyakarta. The analysis is performed using qualitative method by manual coding process. According to the analysis, online transportation's drivers chose this job as it offers flexibility, one of the benefits that may not be found in other jobs. However, in reality, that job has not been able to fully implement Decent Work agenda. In other words, work standard that is applied in general cannot be implemented if someone works as online transportation's driver."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Montolalu, Ivan Adrian
"Pengemudi sepeda motor ojek online bekerja tanpa mengenal shift atau jam kerja. Mereka juga bekerja pada posisi statis dalam waktu yang lama, ditambah lagi berada pada kondisi lingkungan jalan raya yang suhunya cenderung berubah-ubah dari panas ke dingin, juga perubahan waktu kerja dari siang ke malam hari. Pengemudi ojek online juga terkena getaran dari sepeda motor, juga ukuran dan berat helm, jenis baju yang dipakai dapat meningkatkan risiko terkena WMSDs. Faktor usia, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, indeks massa tubuh juga berpengaruh terhadap risiko terkena WMSDs. Tesis ini membahas tentang risiko terkena WMSDs pada pengemudi ojek online di Monas, Jakarta Pusat. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran WMSDs pada pengemudi ojek online di Monas, Jakarta Pusat. Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan pendekatan cross sectional potong lintang menggunakan kuesioner, Nordic Body Map, dan Rapid Entire Body Assessment REBA. Hasil penelitian adalah sebanyak 13 orang responden mengeluhkan keluhan subjektif WMSDs dengan skor REBA sebesar 7 dimana risiko pekerjaan berada pada tingkat menengah dan membutuhkan penanganan dan penelitian lebih lanjut.

Online motorcycle taxi drivers work without knowing shifts or working hours. They also work in static positions for a long time, plus they are in a highway environmental condition where temperatures tend to change from hot to cold, as well as changes in working time from day to night. Online motorcycle taxi drivers are also exposed to vibrations from motorcycles, as well as the size and weight of helmets, the type of clothing worn that can increase the risk of WMSDs. Age factors, smoking habits, exercise habits, body mass index also affect the risk of exposure to WMSDs. This thesis discusses the riskof exposure to WMSDs on the online motorcycle taxi drivers in Monas, Central Jakarta. The purpose of this study is to see the description of WMSDs on the online motorcycle taxi drivers in Monas, Central Jakarta. The research method used was survey with cross sectional approach using questioner, Nordic Body Map, and Rapid Entire Body Assessment REBA. The results of the study were 13 respondents complained about subjective complaints of WMSDs with REBA score of 7 where the occupational risk wasat intermediate level and required treatment and further research."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T53660
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Azkia
"Ojek online adalah pekerjaan yang bergerak dalam jasa transportasi yang saat ini berkembang pesat di Indonersia. Ketidakterikatan waktu kerja bagi pengemudi menyebabkan kerentanan terhadap pengaturan kualitas tidur yang buruk. Kualitas tidur yang tidak tercukupi dapat meningkatkan kelelahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan kelelahan kerja pada pengemudi ojek online. Kualitas tidur diukur menggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index. Sedangkan, kelelahan kerja diukur menggunakan kuesioner Fatigue Scale Subjective Symptom Test. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan potong lintang terhadap 105 pengemudi ojek online di Kota Depok yang dipilih menggunakan metode non-random sampling dengan teknik accidental sampling. Hasil analisis uji Pearsons Correlation didapatkan ada hubungan bermakna antara kualitas tidur dengan kelelahan kerja pada pengemudi ojek online (p=0,001). Semakin buruk kualitas tidur pengemudi, maka semakin tinggi kelelahan kerjanya (r=0,551). Hasil penelitian ini sebagai dasar bagi perawat kesehatan kerja untuk dapat meningkatkan pengetahuan serta keterampilan dalam pelaksanaan program promotif, terkait dengan perilaku kebiasaan tidur sehat sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas tidur pekerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

Profession as driver of online motorcycle is type of work that is engaged in transportation services and is currently growing rapidly in Indonesia. Regulation on the working time of driver which prevails to online motorcycle drivers is not binding, it making them vulnerable to poor quality sleep management. The insufficient need of sleeping can increase fatigue. This study aims to determine the relationship between sleep quality and work fatigue among online motorcycle drivers. Sleep quality was measured by using the Pittsburgh Sleep Quality Index questionnaire. Meanwhile, work fatigue was measured by using the Fatigue Scale Subjective Symptom Test questionnaire. The research design used was descriptive correlation with a cross-sectional approach to 105 online motorcycle drivers in Depok City who were selected using a non-random sampling method with accidental sampling technique. The results of the Pearsons Correlation analysis found that there is a significant relationship between sleep quality and work fatigue among online motorcycle drivers (p = 0.001). The worse the quality of the drivers sleep, the higher the fatigue of his work (r = 0.551). The results of this study as a basis for occupational health nurses in order to increase the knowledge and skills in implementing promotive programs, related to the behavior of healthy sleep habits in the effort to improve drivers sleep quality to prevent work accidents due to fatigue."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Terra Andi Pasomah
"Tesis ini menguji model yang berkaitan dengan burnout, counterproductive work behavior, job involvement, dan organizational identification terhadap work performance dalam konteks pengemudi ojek online. Penelitian ini bersifat kuantitif yang menggunakan metode survei dengan menyebarkan kuesioner yang berisi sejumlah pertanyaan tertutup terhadap 261 responden. Penulis menggunakan SPSS 23 untuk menganalisis data demografi responden dan menggunakan LISREL 8.7 untuk menguji model penelitian. Penelitian ini menunjukkan burnout berpengaruh positif signifikan terhadap counterproductive work behavior, counterproductive work behavior berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap work performance, job involvement memiliki signifikansi positif terhadap organizational identification, dan organizational identification memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap work performance.

The objective of this research is to examine model that is related to burnout, counterproductive work behavior, job involvement, and organizational identification toward work performance in the context of online motorcycle taxi drivers. This research is quantitative study using a survey method by distributing questionnaires containing a number of enclosed questions to 261 respondents. The author utilize IBM SPSS 23 to analyze the demographic data of respondents and utilize LISREL 8.7 to examine the research model. This research shows that burnout has a significant positive influence on counterproductive work behavior, counterproductive work behavior has a non- significant negative influence on work performance, job involvement has a significant positive influence on organizational identification, and organizational identification has a significant positive influence on work performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T52989
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Rehulina Aglaia
"Dengan meningkatnya jumlah pengguna internet dan koneksi seluler di Indonesia, transformasi digital dengan cepat mengambil alih dan meningkatkan kualitas hidup dengan mengembangkan cara orang berkomunikasi, berinteraksi, dan bertransaksi. Implikasi dari kemajuan teknologi yang dibawa untuk memudahkan aktivitas sehari-hari masyarakat adalah inovasi alternatif angkutan umum, yaitu layanan ride-hailing. Dengan hadirnya beberapa penyedia jasa ride-hailing yang saling bersaing di Indonesia, loyalitas pelanggan terhadap merek tertentu menarik untuk ditelaah. Penelitian deskriptif kuantitatif ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dan loyalitas pelanggan dalam konteks ini. Sebanyak 398 responden yang merupakan pengguna layanan ojek online dikumpulkan secara purposive sampling dan data diolah menggunakan Partial Least Squares – Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasilnya menunjukkan bahwa perceived benefits of ride-hailing app, perceived sales promotion, perceived app-related risks dan perceived vehicle and driver-related risks berperan penting dalam memprediksi kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan secara langsung. Sedangkan perceived service quality tidak berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan tetapi memiliki efek mediasi melalui kepuasan pelanggan.

With the increasing number of internet users and cellular mobile connections in Indonesia, digital transformation is rapidly taking over and improving the quality of life by evolving the way people communicate, interact, and make transactions. An implication of technological advancements that has been brought to ease people’s daily activities is the innovation in public transport alternative, ride-hailing services. With the presence of several competing ride-hailing providers in Indonesia, the loyalty of customers towards a particular brand is interesting to be explored. This quantitative descriptive research is conducted to analyze the factors influencing customer satisfaction and loyalty in this context. A total of 398 respondents who are recent customers of motorcycle ride-hailing services were collected using purposive sampling and the data was processed using Partial Least Squares – Structural Equation Modeling (PLS-SEM). The findings suggest that perceived benefits of ride-hailing app, perceived sales promotion, perceived app-related and vehicle and driver-related risks play a significant role in predicting both customer satisfaction and customer loyalty directly. Meanwhile, perceived service quality has no significant direct effect on customer loyalty but has a mediating effect through customer satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Grisdy Mahardikana
"Beberapa tahun terakhir, masyarakat dihadapakan oleh kondisi pandemi COVID-19 yang sedang melanda dunia. Kondisi ini mengganggu seluruh aktivitas di berbagai sektor tak terkecuali sektor informal, seperti ojek online. Hal ini dipicu oleh kebijakan-kebijakan pemerintah yang menyebabkan terbatasnya pergerakan ekonomi masyarakat tak terkecuali pada sektor informal seperti ojek online. Dengan adanya kebijakan tersebut mengakibatkan menurunnya penghasilan pengemudi ojek online. Hal ini menggambarkan bagaimana tertekananya pengemudi ojek online, dimana kondisi ini dapat memicu terjadinya stres. Stres merupakan gangguan kesehatan mental yang sangat berbahaya karena dapat mengganggu produktivitas, fisik dan psikologis. Pada skripsi ini akan dicari faktor-faktor yang signifikan memengaruhi tingkat stres pada pengemudi ojek online di DKI Jakarta dan untuk mengetahui profil pengemudi ojek online yang mempunyai tingkat stres tinggi berdasarkan faktor-faktor yang signifikan. Faktor yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dukungan sosial, religiusitas, kepuasan kerja, umur, status nikah, jumlah tanggungan, masa kerja, lama kerja dan pendapatan. Metode yang digunakan dalam penyelesaian masalah penelitian ini yaitu metode Partial Least Square (PLS) dan metode Classification and Regression Tree (CART). Data yang digunakan adalah data primer sebanyak 271 pengemudi ojek online di DKI Jakarta yang diambil menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan dukungan sosial, kepuasan kerja, lama kerja, dan masa kerja berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat stres. Selain itu, diperoleh pula bahwa profil pengemudi ojek online yang memiliki tingkat stres tinggi yaitu pengemudi dengan tingkat kepuasan kerja rendah, memiliki lama waktu bekerja >8 jam/hari, serta memiliki dukungan sosial rendah dan juga pengemudi dengan tingkat kepuasan kerja rendah, memiliki lama kerja > 8 jam/hari, memiliki dukungan sosial tinggi, serta memiliki masa kerja > 2 tahun

In recent years, society has been faced with the COVID-19 pandemic that is sweeping the world. As a result of this condition, it disrupts all activities in various sectors, including the informal sector, such as online motorcycle taxis. This is triggered by government policies that limit the economic movement of the community, including the informal sector such as ojek online. This is the pressure experienced by ojek online which can trigger stress. Stress is a mental health disorder that is very dangerous because it can interfere with productivity, physically and psychologically. In this research, the researcher wants to know the factors that significantly affect the stress level of online in DKI Jakarta and to find out the profile of ojek online who have high stress levels based on significant factors. The factors used in this research are social support, religiosity, job satisfaction, age, marital status, number of dependents, years of service, length of work and income. The methods used in solving this research problem are Partial Least Square (PLS) method and Classification and Regression Tree (CART) method. The data that are used in this research is primary data as many as 271 ojek online in DKI Jakarta taken using purposive sampling. The results showed that social support, job satisfaction, length of work, and year of service had a significant effect on stress levels. In addition, it was also found that the profiles of online who have high stress levels are drivers with low levels of job satisfaction, have a long working time of > 8 hours/day, and have low social support and are also drivers with a low level of job satisfaction, have long working hours/day, have high social support, and have a year of service > 2 years"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Yosshika
"Karakteristik yang terbentuk dalam hubungan kemitraan membuat pengemudi ojek online memiliki ciri khas sebagai bagian dari kelompok kelas pekerja rentan, atau biasa disebut dengan prekariat. Melalui studi etnografi dan pendekatan fenomenologi, penelitian ini menemukan bahwa sumber kerentanan utama dipicu oleh implementasi perjanjian kemitraan dan pemberlakuan sistem gamifikasi kerja. Belum lagi pandemi Covid-19 menjadi konteks yang memperburuk sisi kerentanan dalam sistem kerja ojek online. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung ke beberapa pangkalan dan tempat tinggal informan, serta wawancara mendalam baik secara tatap muka langsung maupun media online yang bertujuan untuk menggali interpretasi individu pengemudi dalam menghadapi situasi yang dialaminya. Terungkap bahwa pemaknaan individu pengemudi turut berpengaruh namun tidak terbatas pada tataran kognitif, tetapi sampai pada level praktik sosial dalam keseharian. Strategi adaptasi kemudian muncul sebagai respon pengemudi ojek online untuk bertahan hingga keluar dari kesulitan pada permainan gamifikasi yang diciptakan oleh perusahaan. Sekaligus sebagai langkah untuk menyesuaikan diri dan meminimalisasi dampak dari pandemi Covid-19 yang sedang terjadi. Strategi yang muncul dalam menghadapi kerentanan dalam hubungan kemitraan dan sistem gamifikasi kerja antara lain: penentuan area operasi, pemanfaatan sistem dalam aplikasi, dan penetapan target harian. Sementara strategi untuk beradaptasi pada konteks Pandemi Covid-19 yaitu: penyesuaian jam operasi, irit/penghematan, dan penerapan protokol kesehatan.

The characteristics that are formed in partnership relation make ojek online drivers have the characteristics of being part of a vulnerable working-class group, or commonly referred as precariat. Through ethnographic studies and phenomenological approaches, this research founds that the main source of vulnerability is triggered by the implementation of partnership agreement and the gamification of work systems. Moreover, the Covid-19 pandemic has become a context that aggravate the vulnerability side of the ojek online working system. Data collection was carried out by direct observation to several bases and informants' residences, then face-to-face in-depth interviews or through online media that aimed to explore the driver’s individual interpretations in dealing with the situations they must faced. It is revealed that the individual meaning of the driver also influences but is not limited to the cognitive level, but also reaches the level of social practice in daily life. The adaptation strategy then emerged as the response of ojek online drivers to survive or got out from the difficulties of the gamification game created by the company. As well as a step to adapt and minimize the impact of the Covid-19 pandemic. Strategies that appear in dealing with vulnerabilities of partnership relation and gamification of work systems include: determining the area of operation, utilizing the system in applications, and setting daily targets. Meanwhile, the strategies to adapt to the context of the Covid-19 pandemic are: adjusting operating time, saving money, and implementing health protocols."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meidisca Anggraini
"Pendekatan gamifikasi yang mereplikasi pemikiran dari konteks game ke dalam non-game dapat diterapkan dalam berbagai bidang, salah satunya pekerjaan. Studi sebelumnya telah membahas dampak gamifikasi seperti “ilusi kebebasan”, ketidakjelasan status mitra dan aspek pendorong pengemudi tetap bekerja dalam sistem gamifikasi pekerjaan dari segi ekstrinsik (uang, bonus, lencana, papan kemajuan). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan cara pengemudi Grab tetap bertahan dalam sistem gamifikasi pekerjaan dan menggambarkan narasi “making out” (perlawanan) dan “making do” (persetujuan) pengemudi Grab di ruang virtual. Penelitian ini berangkat dari Burawoy (1979), namun menempatkan “making out” dan “making do” seperti studi McCabe (2014) sebagai satu pasangan dalam melihat penghargaan intrinsik sebagai pendorong pengemudi untuk bekerja. Argumentasi peneliti adalah adanya penghargaan intrinsik (kekuasaan, pengakuan, tanggung jawab, penguasaan, serta prestasi pribadi) mendorong pengemudi untuk tetap bertahan dan memberikan kapasitas pengemudi untuk melakukan “making out” (perlawanan) maupun “making do” (persetujuan) menghadapi sistem gamifikasi pekerjaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, melalui wawancara mendalam dan dilengkapi visualisasi data digital yakni Grup WhatsApp dengan metode Pivot Table. Temuan membuktikan bahwa dalam menghadapi gamifikasi pekerjaan, pengemudi memanfaatkan penghargaan intrinsik (kekuasaan, tanggung jawab, pengakuan) untuk beradaptasi dengan melakukan perilaku “making out” (perlawanan) dan “making do” (persetujuan) yang juga mereka bangun melalui ruang virtual yakni Grup WhatsApp.

The gamification approach that replicates thinking from game contexts into non-games can be applied in various fields, one of which is work. Previous studies have discussed the impact of gamification such as the “illusion of freedom”, unclear partner status, and aspects that encourage drivers to keep working in the gamification of work in terms of extrinsic (money, bonuses, badges, progress boards). The purpose of this study is to describe how Grab drivers stay in the gamification of work and describe the narratives of “making out” (resistance) and “making do” (consent) of Grab drivers in a virtual space. This study departs from Burawoy (1979), but places "making out" and "making do" as McCabe's (2014) study as a pair in viewing intrinsic rewards as driving drivers to work. The researcher argues that the existence of intrinsic rewards (power, recognition, responsibility, mastery, and personal achievement) encourages drivers to stay afloat and provides the driver's capacity to do "making out" (resistance) and "making do" (consent) against the gamification of work. This study uses a qualitative approach, through in-depth interviews and is equipped with digital data visualization, namely WhatsApp Groups with the Pivot Table method. The findings prove that in dealing with gamification of work, drivers take advantage of intrinsic rewards (power, responsibility, recognition) to adapt by performing “making out” (resistance) and “making do” (consent) behaviors which they also build through virtual spaces, namely WhatsApp Groups. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Hedya Rizkyta
"ABSTRAK
Munculnya ojek online di kota-kota besar dinilai memberikan banyak manfaat, baik bagi masyarakat sebagai konsumen dan juga bagi para mitra pengendaranya. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui apakah ojek online meningkatkan kesejahteraan para mitra pengendaranya. Metode yang digunakan adalah difference-in-difference, dengan mengambil 422 responden yang terdiri dari 211 OPANG dan 211 OJOL di 11 Stasiun KRL di Jakarta. Peneliti membandingkan kesejahteraan yang dimiliki oleh dua kelompok ojek ndash; ojek pangkalan dan ojek online ndash; pada dua waktu yang berbeda ndash; sebelum dan sesudah adanya ojek online. Hasil menunjukkan bahwa ojek online dapat meningkatkan kesejahteraan para mitra pengendaranya. Hal tersebut terlihat dari meningkatnya pendapatan bersih, pendapatan per jam, rasa puas akan hidup dan pekerjaan, serta rasa bahagia terhadap pekerjaan. Di sisi lain, bergabung bersama ojek online dapat pula meningkatkan biaya yang dikeluarkan untuk bekerja sebagai ojek online. Selain itu, fenomena ojek online juga menimbulkan spillover, di mana peningkatan kesejahteraan ojek online dapat menurunkan kesejahteraan ojek pangkalan.

ABSTRACT
The emergence of ojek online is considered to provide many benefits, both for the society as a consumer and also for its rider partners. The purpose of this paper is to determine whether the motorcycle ride sharing enhance the welfare of its rider partners. The method used by the researcher is difference in difference, using 422 respondents consisting of 211 OPANGs and 211 OJOLs at 11 Commuerline Stations in Jakarta. The researcher compared the welfare of two groups of motorcycle ride sharing drivers ndash those who use online and not ndash at two different times before and after the emergence of online motorcycle ride sharing. The result shows that online motorcycle ride sharing can improve the welfare of its rider partners. This can be seen from the increase in net income, hourly income, the satisfaction of life and work, and the happiness of the job. On the other hand, joining online motorcycle ride sharing companies can also increase the cost incurred to work as an ojek online. In addition, the phenomenon of online motorcycle ride sharing also has a spillover effect, where the increase in the welfare of online motorcycle ride sharing can reduce the welfare of traditional motorcycle ride sharing."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>