Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 181197 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gidion Immanuel
"Kecamatan Pomalaa, Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan salah satu wilayah dengan dengan potensi cadangan mineral nikel yang banyak. Oleh karena itu, aktivitas pertambangan sangat sering dilakukan di daerah ini. Kegiatan pertambangan nikel sangat erat hubungannya dengan keselamatan kerja, terutama pada kegiatan produksi. Kegiatan produksi ini berkaitan juga dengan proses penggalian dan pengangkutan bahan galian. Salah satu area yang harus diperhatikan dalam kegiatan pertambangan adalah lereng area timbunan. Disposal area atau area timbunan adalah lokasi di daerah pertambangan yang dijadikan sebagai tempat penimbunan material-material overburden. Lereng disposal area yang tidak stabil akan berpengaruh terhadap kegiatan produksi. Karna itu diperlukan lokasi dan desain yang sesuai dalam membangun area timbunan. Penentuan lokasi area timbunan dan desain yang stabil dilakukan dengan menggunakan metode uji sifat fisik dan mekanika tanah, uji daya dukung tanah, dan analisis kesetimbangan batas menggunakan metode Janbu yang disederhanakan. Uji sifat fisik dan mekanika tanah pada penelitian ini dilakukan pada 1 titik dengan 4 buah sampel yang menyebar dari permukaan hingga kedalaman 3,20 meter. Nilai daya dukung tanah yang diperbolehkan dari peremukaan sampai pada kedalaman 2,99 meter memiliki nilai <81,812 ton/m2, sedangkan pada kedalaman 3,00­­–3,20 meter yang memiliki nilai daya dukung tanah yang diperbolehkan sebesar 435,81 ton/m2. penggalian tanah terlebih dahulu sedalam 3 meter disarankan sebelum dilakukan penimbunan, untuk mendapatkan area disposal yang aman sesuai dengan analisis uji daya dukung tanah. Hasil desain yang sesuai dengan area penelitian dibagi menjadi 2 section yaitu section A, dan section B dengan pembagian sudut section adalah 35°, 40°, dan 45°. Berdasarkan hasil analisis kesetimbangan batas dari masing-masing section dengan sudut yang sudah ditentukan, maka didapat bahwa pada section A dengan sudut kemiringan 45°; section B dengan sudut kemiringan 40°; dan 45° memiliki nilai FK < 1,3, desain lereng ini termasuk ke dalam lereng yang tidak aman dan berpotensi longsor. Sedangkan pada section A dengan sudut kemiringan 35°;40°; dan section B dengan sudut kemiringan 35° memiliki nilai FK > 1,3, Desain lereng ini termasuk ke dalam lereng yang aman dan memiliki kemungkinan longsor yang rendah. Berdasarkan analisis kesetimbangan batas, desain lereng yang aman digunakan memiliki kemiringan sudut 35°

Pomalaa Sub-district, Southeast Sulawesi province is one of the areas with a high potential for nickel mineral reserves, Therefore, mining activities are very often carried out in this area. Nickel mining activities are closely related to work safety, especially in production activities. This production activity is also related to the process of extracting and transporting minerals. One area that must be considered in mining activities is the slope of the embankment area. A disposal or stockpiling area is a location in a mining area used as a place for stockpiling overburdened materials. Unstable slopes of the disposal area will affect production activities. Because of that, an appropriate location and design are needed in building a stockpile area. The determination of the location of the embankment area and its stable design is carried out by using the physical and mechanical properties of the soil, the soil bearing capacity test, and the boundary equilibrium analysis using the simplified Janbu method. Soil physical and mechanical properties tests in this study were carried out at 1 point with 4 samples that spread from the surface to a depth of 3.20 meters. The allowable soil carrying capacity from the surface to a depth of 2.99 meters has a value of <81.812 tons/m2, while at a depth of 3.00¬–3.20 meters, the allowable soil carrying capacity is 435.81 tons/ m2. Excavation of the soil as deep as 3 meters is recommended before backfilling, to obtain a safe disposal area according to the soil carrying capacity test analysis. The results of the design according to the research area are divided into 2 sections, namely section A and section B with the division angles of the sections being 35°, 40°, and 45°. Based on the results of the boundary equilibrium analysis of each section with a predetermined angle, it is found that section A with an inclination angle of 45°; section B with a tilt angle of 40°; and 45° has an FK value < 1.3, this slope design is classified as an unsafe slope and has the potential for landslides. Whereas in section A with a slope angle of 35°;40°; and section B with a slope angle of 35° has an FK value of > 1.3. This slope design is considered a safe slope and has a low probability of landslides. Based on the boundary equilibrium analysis, a safe slope design has a slope angle of 35°."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden Nur Dias Muhammad
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang penyusunan model efektivitas Program Kemitraan di wilayah pertambangan Halmahera Timur dengan pendekatan Sistem Dinamis. Penelitian ini di desain dengan menggunakan metode perancangan sistem V-Model sebagai upaya penggabungan model keberlanjutan di wilayah pertambangan dengan sumberdaya yang terbatas. Secara umum langkah yang digunakan mencakup pendefinisian sistem melalui format velore, penyusunan System Diagram, Causal Loop Diagram, dan Stock and Flow Diagram. Alternatif kebijakan yang diujikan mencakup skenario tanpa interfensi e-commerce without strategy dan skenario penerapan e-commerce untuk UKM mitra binaan within strategy . Hasil yang diperoleh menunjukan bila penerapan strategi peningkatan konektivitas UKM melalui e-commerce dapat meningkatkan keberlanjutan ekonomi dan sosial masyarakat di wilayah pertambangan.

ABSTRACT
This research discusses the preparation of effectiveness model of Partnership Program in East Halmahera mining area with Dynamic System approach. This research was designed using V Model system design method as an effort of combining sustainability model in mining area with limited resources. In general, the steps used include defining the system through velore format, a series of System Diagrams, Causal Loop Diagrams, and Stock and Flow Diagrams. Policy alternatives tested include scenarios without e commerce without strategy and e commerce implementation scenarios for partner SMEs within strategy . The result obtained is the implementation of SME connectivity improvement strategy through e commerce can improve economic and social sustainability of society in mining area."
2017
T48255
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Thoby Hakim
"Nikel adalah unsur yang paling berlimpah keberadaanya di inti bumi setelah besi. Mineralisasi nikel laterit sangat potensial untuk dimanfaatkan dalam kebutuhan industri. Daerah Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara menjadi salah satu daerah dengan prospek nikel laterit. Endapan nikel laterit Pomalaa terbentuk dari pelapukan batuan asal ultramafik yang umumnya telah mengalami serpentinisasi dengan tingkat yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi zona nikel laterit menggunakan metode geolistrik induced polarization, resistivitas dan metal factor untuk memperkirakan volume zona nikel laterit dari hasil identifikasi. Metode IP digunakan untuk melihat polarisasi yang terjadi pada medium yang mengandung mineral logam, sedangkan metode resistivitas dilakukan untuk mencari nilai resistivitas batuan. Penelitian ini akan menghasilkan gambaran persebaran endapan nikel berdasarkan nilai chargebilitas dan resistivitas, serta divalidasi oleh nilai metal faktor untuk mengestimasi potensi endapan nikel laterit pada lokasi penelitian berupa persebaran volume cadangan endapan nikel laterit. Pengolahan data dilakukan menggunakan metode inversi 2-D untuk menampilkan penampang 2-D dan menggunakan metode inversi 3-D untuk menampilkan model 3-D. Untuk penampang IP difokuskan mencari nilai chargeabilitas yang tinggi untuk menunjukkan daerah mineralisasi logam dengan divalidasi oleh penampang metal faktor yang juga tinggi. Sedangkan penampang resistivitas untuk menunjukkan zona dari nikel laterit yang terbagi menjadi tiga, yaitu zona limonit (resistivitas menengah – tinggi), zona saprolit (rendah – menengah), dan zona bedrock (resistivitas tinggi). Dengan perkiraan volume endapan nikel laterit berdasarkan model 3-D sebesar1.270.122,224 ton.

Nickel is the most abundant element in the Earth's core after iron. Nickel laterite mineralization has the potential to be utilized in industrial needs. The Pomalaa area, Kolaka Regency, Southeast Sulawesi Province is one of the areas with nickel laterite prospects. Nickel laterite deposits of Pomalaa are formed from weathering of rocks of ultramafic origin which generally have been serpentinized to different degrees. This study aims to identify laterite nickel zones using geoelectrical induced polarization, resistivity, and metal factor methods to estimate the volume of laterite nickel zones from the identification results. The IP method is used to see the polarization that occurs in the medium containing metallic minerals, while the resistivity method is used to find the rock resistivity value. This study will produce an overview of the distribution of nickel deposits based on chargeability and resistivity values, and validated by metal factor values to estimate the potential for nickel laterite deposits at the research site in the form of volume distribution of laterite nickel deposits. Data processing is carried out using the 2-D inversion method to display the 2-D cross section and using the 3-D inversion method to display the 3-D model. For the IP cross-section, the focus is on finding high chargeability values to show areas of metal mineralization validated by high metal cross-sections. The resistivity cross section shows the zone of nickel laterite which is divided into three, namely the limonite zone (medium – high resistivity), the saprolite zone (low – medium), and the bedrock zone (high resistivity). With an estimated volume of laterite nickel deposits based on a 3-D model of 1.270.122,224 tons."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elisa Sugito
"Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Menteri ESDM No 11 Tahun 2019 memberikan larangan ekspor ore nikel dengan kadar dibawah 1,7% yang berlaku pada 1 Januari 2020. Tindakan ini menimbulkan gugatan dari Uni Eropa yang menerapkan Article X:1, XI:1 GATT 1994 dan Article 3.1(b) Subsidies and Countervailing Measures (SCM) sebagai ketentuan yang telah dilanggar oleh Pemerintah Republik Indonesia dalam ketentuan hukum perdagangan internasional. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif dengan bentuk penelitian diagnostik preskriptif yang bersifat eksplanatif. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan teknik pengumpulan data studi pustaka dan teknik analisis interaktif. Indonesia dapat dipersalahkan dalam pelarangan ekspor ore nikel dikarenakan peraturan dan kebijakan pemerintah Indonesia inkonsisten dengan Article XI:1 GATT 1994 dan Article 3.1(b) SCM Agreement. Implikasi atas tindakan pelarangan ekspor ore nikel ini berdampak pada dimensi ekonomi, politik, dan hukum. Indonesia dapat menerapkan perlindungan terhadap perdagangannya melalui tarif atau menetapkan kuota tarif atas ekspor ore nikel.

The Indonesia Government has been establishing Ministry of Energy and Mineral Resources Regulation No. 11/2019 that enforce prohibition of the ore nickel export with a concentration under 1.7% that is applied on Januari 1st 2020. This action causes consultation by European Union who claim that Indonesia’s Regulation is not pursuant to the Article X:1, XI:1 GATT 1994 dan Article 3.1(b) Subsidies and Countervailing Measures (SCM) under the International trade law. This research is a normative juridical research with a prescriptive-diagnostic research that is explanative. The data that is used are secondary data with literature study techniques and interactive model of analysis techniques. Indonesia can be blamed related to ore nickel export prohibition because Indonesia’s Regulations inconsistent under Article XI:1 GATT 1994 dan Article 3.1(b) SCM Agreement. The implication of the prohibition is affecting on the economic, political, and law dimension. Indonesia can apply for the protection through the tariff and tariff quota for the ore nickel export"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Tampe Malem Sinuraya
"Kompleksitas tektonisme bagian timur Pulau Sulawesi menyebabkan terangkatnya kerak Samudra Pacific ke atas kerak benua Pulau Sulawesi. Peristiwa ini menciptakan tersingkapnya batuan dasar berupa batuan ultramafik yang kaya akan nikel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prospek daerah penelitian terhadap endapan nikel laterit ditinjau dari aspek geologi berupa tipe batuan dasar dan geomorfologi. Penelitian diawali dengan mengklasifikasikan satuan geomorfologi yang kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sampel batuan dasar. Analisis yang dilakukan berupa analisis petrologi dan petrografi, analisis statistik deskriptif, dan analisis geostatistika. Hasil penelitian didapati bahwa Sebagian besar daerah penelitian tersusun batu harzburgit dan lerzolit. Dari analisis geomorfologi ditemukan bahwa dominan daerah penelitian merupakan perbukitan rendah bergelombang dengan kemiring lereng 10% hingga 25%. Perbedaan kadar Ni pada batuan harzburgit dan lerzolit pada daerah penelitian tidak memberikan nilai signifikan. Ketebalan saprolit paling tinggi ditemukan pada satuan perbukitan rendah dengan kemiringan landai, sementara limonit pada dataran rendah pedalaman dengan kemiringan leren landai, dengan zona distribusi Ni dan ketebalan zona saprolit paling tinggi berada di sisi barat daerah penelitian.

The tectonic complexity of estern parts of Sulawesi Island causes the lifting of the Pacific oceanic crust above the continental crust of Sulawesi Island. This event creates the exposure of bedrock in the form of ultramafic rocks which are rich in nickel. This study aims to determine the prospects of the research area for nickel deposits viewed from the geological aspects, especially from bedrock type and geomorphology. The research begins with classifying geomorphological units which is then followed by taking bedrock samples. The analysis comprise of petrological and petrography analysis, descriptive statistical analysis, and geostatistic analysis. The results showed that the study area mainly composed of harzburgite and lherzolite rocks. From the geomorphological analysis, it was found that the dominant study area was low undulating hills with a sloping slope of 10° to 25°. The difference in Ni content in harzburgite and lherzolite rocks in the study area did not provide a significant value. The highest thickness of saprolite is found in low hill units with a gentle slope, while limonite is found in inland lowlands with a gentle slope. Ni distribution zone and the thickness of the saprolite zone is highest on the west side of the study area."
2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham
"Kegiatan pertambangan dan industri nikel pada kawasan Pomalaa telah memberi dampak terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi. Penerapan good mining practice, ekologi industri, dan tanggung jawab sosial diharapkan dapat menyeimbangkan aktivitas pertambangan dan industri dengan keberlanjutan lingkungan, sosial, dan ekonomi. Permasalahan akibat kegiatan pertambangan dan industri nikel adalah perubahan kualitas lingkungan, prasarana sosial yang belum memadai, serta penyerapan tenaga kerja yang minim. Riset ini bertujuan menganalisis kondisi lingkungan dan sosial ekonomi masyakarat, serta membuat model keseimbangan kawasan pertambangan dan industri nikel yang berkelanjutan. Metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengetahui kondisi lingkungan, sosial, dan ekonomi masyarakat, serta menggunakan Analytical Network Process ANP untuk membuat model keseimbangan. Hasil riset memperlihatkan adanya perubahan kondisi lingkungan akibat kegiatan pertambangan, prasarana sosial yang masih kurang, persepsi dan mata pencaharian yang beragam, serta rendahnya pendapatan masyarakat. Model keseimbangan kawasan pertambangan dan industri nikel yang berkelanjutan dapat diwujudkan dengan menerapkan konsep good mining practice, ekologi industri, dan tanggung jawab sosial secara seimbang.

Mining activity and nickel industry in the Pomalaa area have affected the environment, social, and economy. It is expected that the implementation of good mining practice, industrial ecology, and social responsibility will balance the mining and industrial activities with the sustainability of environment, social, and economy. The problems caused by the mining activity and nickel industry are the changes of environmental quality, inadequate social infrastructure, and minimal employment. This research aims to analyze the environmental and socio-economy conditions of the community as well as creating a balanced model of the sustainable mining area and nickel industry. The descriptive method with the qualitative approach is used to know the environmental, social, and economic conditions of the community. The Analytical Network Process ANP is also used to make balance model. The research results show the existence of changes in the environmental changes due to the mining activity, inadequate social infrastructure, diverse perceptions and livelihoods, and low community income. The balanced model of the mining area and sustainable nickel industry can be realized by implementing the concept of good mining practice, industrial ecology, and social responsibility in a balanced manner."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2018
D2523
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Anisha Utari
"Dalam perencanaan tambang terbuka, memastikan stabilitas lereng dan memitigasi risiko tanah longsor merupakan pertimbangan penting, terutama di daerah dengan kerentanan tinggi terhadap bahaya tersebut seperti Kabupaten Kolaka di Provinsi Sulawesi Tenggara. Faktor keamanan (FK) lereng berfungsi sebagai parameter kritis dalam penilaian ini, dan penentuannya biasanya dicapai melalui analisis stabilitas lereng. Pendekatan analisis 2D tradisional sering mengabaikan faktor-faktor berpengaruh tertentu, seperti gaya penahan sisi normal dan horizontal di sepanjang massa geser. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan analisis 3D untuk memberikan gambaran perilaku dan stabilitas lereng yang lebih akurat. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dampak geometri lereng terhadap stabilitas dengan membandingkan nilai FK yang diperoleh dari analisis 2D dan 3D. Selain itu, ia berusaha untuk merekomendasikan konfigurasi geometri lereng yang optimal di bawah kondisi statis dan dinamis untuk tambang lubang terbuka nikel laterit. Kondisi ini dipertimbangkan karena aktivitas seismik terkini di wilayah tersebut dan frekuensi historis gempa bumi di Provinsi Sulawesi Tenggara. Metodologi yang digunakan melibatkan metode kesetimbangan batas dengan menggunakan prinsip Bishop (1955) dan kriteria kegagalan Mohr-Coulomb. Analisis berfokus pada lereng tunggal mengalami kondisi statis dan dinamis. Hasil menunjukkan bahwa material limonit dan saprolit menunjukkan nilai FK yang stabil pada kisaran ketinggian 4 hingga 6 meter dan sudut kemiringan berkisar antara 50° hingga 80°. Sebaliknya, material batuan dasar menunjukkan nilai FK tinggi secara konsisten dan stabilitas relatif di berbagai variasi geometris. Studi lebih lanjut membagi area desain pit menjadi dua bagian, yaitu Penampang A dan Penampang B. Penampang A dicirikan oleh desain lereng yang stabil, sedangkan satu lereng di Penampang B menunjukkan indikasi ketidakstabilan. Berdasarkan analisis, desain geometri lereng yang direkomendasikan untuk stabilitas optimal memerlukan pengurangan sudut lereng secara keseluruhan.

In planning an open pit mine, ensuring slope stability and mitigating the risk of landslides are crucial considerations, particularly in regions with a high susceptibility to such hazards like Kolaka Regency in Southeast Sulawesi Province. The slope’s safety factor (SF) serves as a critical parameter in this assessment, and its determination is commonly achieved through slope stability analysis. Traditional 2D analysis approaches often overlook certain influential factors, such as normal and horizontal side resisting forces along the sliding mass. Therefore, this study undertakes a 3D analysis to accurately depict slope behavior and stability. This study's primary objective is to evaluate slope geometry's impact paring the SF values derived from 2D and 3D analyses. Furthermore, it recommends optimal slope geometry configurations under static and dynamic conditions for a nickel laterite open pit mine. These conditions are considered due to recent seismic regional seismic activities and the frequency of earthquakes in Southeast Sulawesi Province. The applied methodology involves the limit equilibrium method utilizing Bishop's principle (1955) and the Mohr-Coulomb failure criterion. The analysis focuses on single slopes subjected to static and dynamic conditions. Results indicate that limonite and saprolite materials exhibit stable SF values within the height range of 4 to 6 meters and slope angles ranging from 50° to 80°. Conversely, bedrock material demonstrates consistently high SF values and relative stability across various geometrical variations. The study further divides the pit design area into two sections, Section A and Section B. Section A is characterized by a stable slope design, whereas one slope in Section B exhibits indications of instability. Based on the findings, the recommended slope geometry design for optimal stability entails an overall reduction in slope angle."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Kamil
"Penelitian nikel laterit pada daerah Kolaka menggunakan metode geolistrik yaitu tahanan jenis dan polarisasi terimbas dengan konfigurasi werner-schulmberger. Peneltian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sebaran mineral nikel dengan panjang 235 meter per lintasan dengan arah barat-timur mengikuti tomografi lokasi penelitian. Lintasan yang sejajar berjarak 100 meter dan jarak antar elektroda sebesar 5 meter. Pengolahan data geolistrik dilakukan dengan inversi 2D dimana tahanan jenis menggunakan ResIPy dan polarisasi terimbas menggunakan Res2DINV dengan terlebih dahulu menyeleksi data yang errornya besar. Hasil dari penelitian diperoleh nilai tahanan jenis lapisan nikel laterit yang terdiri atas lapisan penutup, lapisan limonit, lapisan saprolit, dan lapisan batuan dasar. Nilai tahanan jenisnya beragam sesuai dengan litologi bawah tanahnya yaitu lapisan penutup: >300 Ωm, lapisan limonit: <120 Ωm, lapisan saprolit 120-350 Ωm, lapisan batuan dasar >350 Ωm dan ditampilkan dalam model 2D dan 3D

The research on nickel laterite in the Kolaka area uses the geoelectric method, namely resistivity and induced polarization with the Werner-Schulmberger configuration. This research aims to identify the distribution of nickel minerals with a length of 235 meters per line with a west-east direction following the tomography of the research location. The distance of parallel line is 100 meters and the distance between the electrodes is 5 meters. Geoelectric data processing is done by 2D inversion where resistivity uses ResIPy and induced polarization uses Res2DINV by first filtering and remove data with large errors. The results of the study obtained the resistivity value of the laterite nickel layer which consists of a caprock layer, limonite layer, saprolite layer, and bedrock layer. The resistivity values vary according to the underground lithology, namely the caprock layer:> 300 Ωm, the limonite layer: <120 Ωm, the saprolite layer 120-350 Ωm, the bedrock layer> 350 Ωm and is displayed in 2D and 3D models"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Septiani Eka Anjarwati
"Penelitian menggunakan metode tahanan jenis dan polarisasi terimbas di Pulau Maniang, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara untuk mengidentifikasi lingkungan laterisasi nikel laterit dengan konfigurasi elektroda Wenner-Schlumberger. Terdapat lima lintasan pengukuran dengan arah lintasan Barat Laut - Tenggara dan panjang lintasan 235 meter. Lingkungan laterisasi nikel laterit di Pulau Maniang terbagi menjadi 3, yaitu batuan penutup, lapisan limonit, dan lapisan saprolit dengan nilai tahanan jenis berturut-turut sebesar > 150 Ohm.m, < 200 Ohm.m, dan > 200 Ohm.m. Faktor yang mempengaruhi pembentukan endapan nikel laterit di Pulau Maniang adalah topografi dan vegetasi. Persebaran endapan nikel laterit di Pulau Maniang berarah ke timur.

Study is carried out using resistivity and induced polarization method in Maniang Island, Kolaka Regency, Southeast Sulawesi to identify the laterization environment for nickel laterite by performing the Wenner-Schlumberger configuration. Five lines, trending Northwest - Southeast, are obtained on the length of 235 meters each. The laterization environment for nickel laterite on Maniang Island is divided into 3 layers: caprock, limonite and saprolite layers with chronological values of  > 150 Ohm.m, < 200 Ohm.m, and > 200 Ohm.m. Topography and vegetation make up the factors influencing the formation of nickel laterite deposits in Maniang Island. The distribution of nickel laterite deposits on Maniang Island is trending eastward."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suyartono
Jakarta: Studi Nusa, 2003
622.334 SUY g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>