Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 83713 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farah Salma Azizah
"Dark comedy atau komedi gelap dalam serial animasi sering digunakan untuk menjelaskan atau menyampaikan pernyataan tentang masalah serius sehingga kebanyakan orang dewasa dapat lebih mudah terhubung daripada anak-anak karena orang dewasa adalah audiens target untuk jenis genre ini di dunia produksi animasi. Seringkali genre komedi gelap dalam suatu seri mencakup masalah serius, seperti kematian, kelaparan, dan bahkan dogmatisme keagamaan dalam masyarakat. Dalam Moral Orel (2005-2008), sindiran tentang masalah keagamaan dibangun berdasarkan bagaimana karakter menunjukkan perilaku menyimpang yang bertentangan sebagai seorang pria penganut agama Kristen yang berjuang untuk menjaga nilai-nilai altruistik Kristen sembari menahan nafsu pribadinya. Dengan menerapkan analisis tekstual dan pendekatan psikoanalisis Freud, makalah ini menyimpulkan bahwa karakter Clay Puppington dalam Moral Orel (2005-2008) digunakan untuk menunjukkan dengan cara satir bagaimana seorang individu berjuang untuk menjaga nilai-nilai altruistik Kristen sambil menahan nafsu pribadinya.

Dark comedy in animation series has been frequently utilised to explain or make a statement about serious subjects so that most adults could relate to them more quickly than children because adults are the target audience for this type of genre in the animation production world.  Many times, the genre of dark comedy in one series covers serious subjects, such as death, famine, and even religious dogmatism in society. In Moral Orel (2005-2008), a satire on a religious issue is built upon how a character demonstrates a contradicting deviant behavior as a Christian man who struggles to maintain Christian altruistic values while at the same time represses his self-indulgent gratification. Applying textual analysis and Freud’s psychoanalytical approach, this paper concludes that the character Clay Puppington in Moral Orel (2005-2008) is used to show in a satirical way how one struggles to maintain Christian altruistic values while repressing self-indulgence gratification."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rajiv Adhran Maulana
"Fokus dari penelitian ini adalah bagaimana tokoh superhero Супермен digambarkan sebagai Советский Человек dalam film dengan judul Супермен: Красный Сын. tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk menemukan karakteristik atau tipe-tipe Советский Человек yang direpresentasikan oleh Супермен melalui cuplikan-cuplikan dan dialog dalam film Супермен: Красный Сын. Dengan teori Representasi Stuart Hall serta metode Analisis Konten Krippendorff penelitian ini menemukan karakteristik atau tipe-tipe Советский Человек yang direpresentasikan Супермен dalam film tersebut.

The focus of this research is how the superhero character Супермен is described as the Советский Человек in the film with the title Супермен: Красный Сын. The purpose of this research is to find the characteristics or ideal types of Советский Человек represented by Супермен through scenes and dialogues in the film Супермен: Красный Сын. With Stuart Hall's Representation theory and Krippendorff's Content Analysis method, this research finds the characteristics or ideal type of Советский Человек represented by Супермен in the film."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Marleni
"ABSTRAK
Tesis ini membahas perkembangan kepribadian tokoh utama film Love and Other
Drugs, sebuah film komedi yang merupakan adaptasi dari sebuah buku non-fiksi,
Hard Sell, The Evolution of a Viagra Salesman. Penelitian ini mencoba untuk
mengungkapkan proses perkembangan kepribadian tokoh utama dengan
menggunakan beberapa teori semiotik dan psikoanalisis. Alur film memperlihatkan
benturan antara tokoh utama dengan tokoh-tokoh lain yang menyebabkan dia menjadi
lebih matang dan bertanggung jawab. Tokoh dan penokohan dalam film
menampilkan permasalahan yang merupakan kunci proses perkembangan kepribadian
tokoh utama. Alur dan penokohan mendukung perkembangan kepribadian tokoh
utama. Dari hasil analisis keseluruhan ditemukan bahwa perkembangan kepribadian
seseorang tidak lepas dari lingkungan di sekitarnya, terutama orang-orang
terdekatnya. Film Love and Other Drugs memberikan tawaran baru bagi karya film
bergenre komedi yang menyajikan sebuah tema serius.

ABSTRACT
This thesis analyzes the personality development in the main character of Love and
Other Drugs, a comedy film based on the non-fiction book, Hard Sell, The Evolution
of a Viagra Salesman. This research attempts to reveal the process of personality
development of the main character using semiotic and psychoanalysis theories. The
plot of the film shows that there are conflicts among the main character towards the
other characters which cause him to be mature and reliable. The characters and the
characterization show that their problems are the keys of the process of the main
character?s personality development. The plot and the characterization support his
personality development. The analysis shows that someone?s personality
development relates to his environment, especially, his family and close friends. Love
and Other Drugs presenting a new serious aesthetic of a comedy film"
2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoan Sinar Liniara
"ABSTRAK
Artikel ini membahas tentang pembongkaran mitos P re No l dalam film komedi Le P re No l. Film Le P re No l ini menceritakan tentang petualangan seorang anak bersama seorang pencuri yang menyamar menjadi Le P re No l. Penelitian ini berfokus pada analisis aspek naratif dan sinematografis film untuk memperlihatkan bagaimana mitos P re No l dibongkar, berbasis teori Roland Barthes mengenai mitos dan pemaknaan tanda atau semiologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pembongkaran mitos P re No l berupa pergerseran makna identitas P re No l yang terlihat melalui penokohan P re No l, mulai dari kostum penyamaran hingga interaksinya dengan tokoh lain serta bagaimana tokoh P re No l ditampilkan dalam latar.
ABSTRACT
This paper is about the deconstruction of P re No l myth in comedy movie Le P re No l. The movie shows us the adventure of a boy with a thief who disguised himself as Le P re No l. This research focuses on narative aspect and cinematography aspect analysis to show how the P re No l myth is deconstructed utilising Roland Barthes Theory on myth and semiology. The result shows us the deconstruction of P re No l Myth through the alteration of P re No l identity that can be observed in P re No l characterization including his costume to his interaction with other character and also in the scene where he is presented. "
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mahrita Dwi Haryati
"Film komedi romantis Hollywood dikenal tidak ramah terhadap perempuan. Anggapan ini kemudian dipertanyakan ketika tokoh utama wanita pada film The Holiday (2006) berasal dari latar belakang budaya yang berbeda, yaitu Amerika dan Inggris, meskipun keduanya memiliki masalah percintaan yang serupa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana produk Hollywood menggambarkan kuasa perempuan Amerika dan Inggris dengan mengangkat isu relasi kuasa dalam hubungan romantis masing-masing tokoh. Dengan menggunakan analisis semiotik visual pada delapan scene yang telah dipilih, penelitian ini menemukan bahwa perempuan Amerika digambarkan sebagai lebih berkuasa daripada perempuan Inggris dalam hubungan romantis meskipun dinamika keduanya serupa.

Hollywood romantic comedy has been known to be unfriendly to women. This notion is questioned when the female leading characters in The Holiday (2006) have different cultural backgrounds, American and British, yet both encounter similar relationship problems. This research aims at finding out how this Hollywood product portrays the power of American and British women using their power in romantic relationships as the main issue. Utilizing visual semiotic analysis in eight selected scenes, the research finds that American woman is portrayed more powerful than the British in romantic relationships although their dynamics of power are alike.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Desmonda Cathabel Christie
"ABSTRAK
Perfilman Indonesia dalam satu dekade terakhir ini kembali mengalami masa terpopulernya. Salah satu genre yang mendominasi daftar film terlaris adalah film komedi. Comic 8 merupakan salah satu film franchise bergenre komedi terlaris di Indonesia. Salah satu hal menarik dalam film ini adalah pola penggambaran perempuan yang stereotip yaitu dengan tubuh yang seksi dan pola tutur bahasa yang cenderung membungkam eksistensi perempuan dalam perspektif kesamaan gender. Pola penggambaran dan bahasa tutur Film Comic 8 yang menjadikan perempuan sebagai obyek tersebut, dianalisis menggunakan teori The Male Gaze. Teori ini menunjukkan bahwa perempuan disubordinasikan dan dijadikan objek seksual oleh standar perspektif patriarkal dalam tataran psikoanalitik khususnya dalam film Mulvey, 1989 . Melalui penggunaan ldquo;Muted Group theory rdquo; kemudian akan menjelaskan pola bahasa dan narasi yang membungkam perempuan, hal itu karena bahasa yang digunakan adalah bahasa yang dibuat oleh masyarakat patriarkal.

ABSTRACT
The Indonesian film world has been experiencing its most popular time in the last decade. One of the dominating genre of the popular list is comedy, and Comic 8 is one movie that starts out the most successful comedy film franchise in Indonesia. What really worth noting in this movie is the use of stereotypical imagery of women which tends to silence the existence of women, seen through the lens of gender equality. The objectifying image of women is analyzed with The Male Gaze theory in which the theory points out that women are being put in a subordinate position and as a sexual object to satisfy the visuals of men, in the psychoanalytic realm, specifically in films Mulvey, 1989 . The Muted Group theory then explains the sexist language and narrative made by patriarchal society, which leads to the silencing of women West and Turner, 2010 . "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Vivian Amelia Widitya
"Artikel ini membahas mengenai perubahan posisi sosial ekonomi baru yang mempengaruhi terbentuknya habitus baru pada tokoh-tokoh dalam film Pourris Gâtés melalui aspek naratif, sinematografis film, dan teori Praktik Sosial milik Pierre Bourdieu. Film ini dirilis pada tahun 2021 dan disutradarai oleh Nicolas Cuche. Pourris Gâtés adalah film komedi Prancis yang menceritakan tentang kisah perjuangan seorang ayah borjuis dalam mendidik dan mengubah karakter ketiga anaknya, yaitu Philippe, Stella, dan Alexandre yang manja, sulit diatur, dan boros. Analisis pada artikel ini menggunakan teori Praktik Sosial milik Pierre Bourdieu yang terdiri dari habitus, kapital, dan arena untuk melihat dan menemukan perubahan watak dan habitus yang terjadi pada ketiga tokoh. Hasil analisis melalui aspek naratif dan sinematografis film dengan menggunakan teori kajian film Boggs & Petrie menunjukkan bahwa perubahan karakter anak-anak Francis diperkuat dengan adanya kontras-kontras kehidupan yang ada di Monako dan Marseille. Hal tersebut juga diperkuat dengan hasil analisis menggunakan teori milik Pierre Bourdieu yang menunjukkan bahwa perubahan posisi sosial ekonomi baru ketiga anak Francis dalam tiga arena yang berbeda mampu membentuk habitus baru anakanaknya menjadi lebih mandiri, sederhana, dan pekerja keras, sehingga membentuk mereka ke dalam tiga kelas sosial yang berbeda-beda.

This article discusses the changes in the new socio-economic position that affect the formation of a new habitus on the characters in the film Pourris Gâtés through narrative, cinematographic aspects of the film, and Pierre Bourdieu's Social Practice theory. The movie was released in 2021 and directed by Nicolas Cuche. Pourris Gâtés is a French comedy film that tells the story of a bourgeois father's struggle to educate and change the character of his three children, namely Philippe, Stella, and Alexandre who are spoiled, unruly, and wasteful. The analysis in this article uses Pierre Bourdieu's Social Practice theory consisting of habitus, capital, and arena to see and find changes in character and habitus that occur in the three characters. The results of the analysis through the narrative and cinematographic aspects of the film using Boggs & Petrie's film study theory show that the changes in the characters of Francis' children are strengthened by the contrasts of life in Monaco and Marseille. This is also reinforced by the results of the analysis using Pierre Bourdieu's theory which shows that the change in the new socio-economic position of the three Francis children in three different arenas is able to shape the new habitus of his children to become more independent, simple, and hardworking, thus forming them into three different social classes."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiscus Xaverius Vicky Rusli
"Dù Fǔ (杜甫) sebagai salah seorang penyair ternama pada masa pemerintahan Dinasti Táng (唐朝) telah menghasilkan berbagai karya puisi yang banyak diakui oleh pengamat puisi sebagai karya yang cenderung menggambarkan keadaan sosial, politik dan kondisi masyarakat dalam pemerintahan masa itu. Namun demikian, karya sastra sejatinya adalah hasil penuangan perasaan dan pemikiran yang dimiliki oleh penyairnya. Oleh karena itu, puisi karya Du Fu pun tentu tidak luput dari pandangan pribadi Du Fu. Dalam menyampaikan pandangan dan intensinya pada keadaan sosial pada masa itu, Du Fu tak jarang menyisipkan alusi dalam karyanya. Hal unik lainnya yang dapat kita temukan dalam karya Du Fu yaitu, dalam beberapa kesempatan terdapat unsur sosok Zhūgě Liàng (諸葛亮) yang tercantum dalam karya Du Fu. Zhuge Liang merupakan perdana menteri dan penasihat perang yang amat terkenal dalam sejarah Cina pada Zaman Tiga Negara Berperang. Meski tidak ada kaitan langsung yang pernah terjadi antara kehidupan Du Fu dan Zhuge Liang, hasil penelitian dalam skripsi ini menunjukkan bahwa terdapat unsur alusi tokoh Zhuge Liang dalam beberapa puisi yang ditulis oleh Du Fu.

Dù Fǔ (杜甫) as one of the well-known poets during the reign of the Táng dynasty (唐朝) has produced various poetry works which are widely recognized by poetry observers as works that tend to describe the social, political and social conditions of the government at that time. However, literary works are the result of pouring out the feelings and thoughts of the poet. Therefore, Du Fu's poetry certainly did not escape from Du Fu's own personal view. In conveying his views and intentions on the social conditions at that time, Du Fu often included allusions in his work. Another unique thing that we can find in Du Fu's works is that on several occasions there are elements of the figure of Zhūgě Liàng (諸葛亮) that are included in Du Fu's works. Zhuge Liang was the prime minister and war adviser who was very well known in Chinese history during the Three Warring States. Although there is no direct connection between Du Fu and Zhuge Liang's life, the research results in this thesis show that there is an element of allusion to the Zhuge Liang figure in several poems written by Du Fu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Anisa Nurfitri
"Skripsi ini membahas unsur intrinsik novel Najib Kailani "عذراء جاكرتا". Fokus penelitian adalah pada karakter dan penokohan, terutama pada tokoh utama, Fatimah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode struktural. Pendekatan metode ini adalah pendekatan deskriptif dan analitis.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis unsur-unsur intrinsik baru dan untuk menganalisis karakter dan penokohan, terutama karakter utama dalam novel. Hasil dari penelitian ini adalah Najib Kailani menggambarkan sisi lain dari karakter wanita melalui setiap karakter wanita dalam novel.

This thesis discusses the intrinsic element of Najib Kailani's novel "عذراء جاكرتا". The focus of the research is on character and characterization, especially on the main character, Fatimah. This research is a qualitative research using structural method. The approach of this method is descriptive and analytical approach.
The purpose of this study was to analyze new intrinsic elements and to analyze characters and characterizations, especially the main characters in the novel. The result of this study is Najib Kailani describes the other side of the female character through every female character in the novel.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S70067
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Dyah Agustina
"Nasionalisme banal merupakan konsep di mana media melakukan ritual mengingatkan kedudukan negara dalam masyarakat untuk mengukuhkan nasionalisme melalui hal banal atau dangkal. Film olahraga merupakan salah satu sarana mengukuhkan nasionalisme. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan bagaimana pandangan kritikus film mengenai nasionalisme banal yang tampak di dalam film olahraga Indonesia setelah reformasi. Dalam melihat penggambaran nasionalisme banal dalam film olahraga, hal yang perlu diperhatikan adalah penokohan, alur cerita, dan penggunaan identitas negara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitiatif deskriptif dengan paradigma konstruktivis. Data dikumpulkan melalui wawancara kritikus dan data sekunder mengenai film olahraga setelah reformasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bagaimana film olahraga pasca reformasi ditampilkan untuk mengukuhkan nasionalisme pada tataran banal. Pengukuhan nasionalisme ini dilihat semakin banal hingga mengarah pada komodifikasi.

Banal nationalism is a concept in which the media perform a ritual reminder of the state in society to strengthen nationalism. Sports film is one of many ways to strengthen nationalism. The purpose of this study was to describe how the views of film critics about banal nationalism which appeared in Indonesia post-reform sports films. In looking at the depiction of banal nationalism in sports film, the thing to note is the characterization, plot, and the use of state identity. This study used a descriptive approach qualitative constructivist paradigm. Data were collected through interviews and secondary data critics about the films. The results of this study show how the post-reform sports films shown to strengthen banal nationalism. Banal nationalism is seen to lead to commodification.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S62937
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>