Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170291 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sherly Sulistiawijaya
"Mahasiswa keperawatan tentunya akan selalu dihadapkan dengan berbagai tantangan dan permasalahan akademik yang berpotensi menjadi penyebab terjadinya kecemasan, stres, depresi, sampai dengan pengunduran diri dari perkuliahan. Dalam menghadapi tantangan dan permasalahan yang terjadi mahasiswa memerlukan resiliensi, dalam konteks akademik disebut dengan resiliensi akademik. Dukungan sosial teman sebaya dan self-efficacy yang tinggi dapat menjadi faktor dalam membentuk atau meningkatkan resiliensi akademik pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara dukungan sosial teman sebaya dan self-efficacy dengan resiliensi akademik pada mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Dilakukan pada 246 mahasiswa keperawatan di salah satu institusi pendidikan di Indonesia dengan teknik proportionate stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner karakteristik responden, The Academic Resilience Scale-30 (ARS-30), The Social Provision Scale (SPS), dan General Self-Efficacy Scale (GSE). Penelitian ini telah lolos uji etik fakultas dengan nomor registrasi KET-018/UN2.F12.D1.2.1/PPM.00.02/2023. Hasil penelitian dianalisis dengan uji korelasi Spearman menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara dukungan sosial teman sebaya dengan resiliensi akademik (p-value= 0,001 r=0,425) dan self-efficacy dengan resiliensi akademik (p-value= 0,001 r=0,557). Penelitian ini merekomendasikan institusi pendidikan untuk menyusun dan melaksanakan program yang dapat membantu mahasiswa mengoptimalkan hubungan pertemanannya serta meningkatkan keyakinannya terkait dengan kemampuan dirinya dalam menyelesaikan pendidikan.

Nursing students will certainly always be faced with various challenges and academic problems that have the potential to cause anxiety, stress, depression, and even withdrawal from lectures. In facing the challenges and problems that occur, nursing students need resilience, in the academic context it is called academic resilience. High peer social support and self-efficacy can be factors in forming or increasing academic resilience in nursing students. This study aims to identify the relationship between peer social support and self-efficacy with academic resilience in nursing students. This study is a quantitative study with a cross-sectional approach. Conducted on 246 nursing students in one of the educational institutions in Indonesia with a proportionate stratified random sampling technique. Data was collected using a respondent characteristics questionnaire, The Academic Resilience Scale-30 (ARS-30), The Social Provision Scale (SPS), and General Self-Efficacy Scale (GSE). This research has passed the faculty ethics test with registration number KET-018/UN2.F12.D1.2.1/PPM.00.02/2023. The results of the study analyzed with the Spearman correlation test showed a significant relationship between peer social support with academic resilience (p value = 0.001 r = 0.425) and self-efficacy with academic resilience (p value = 0.001 r = 0.557). This study recommends educational institutions develop and implement programs that can help nursing students optimize their friendship relationships and increase their confidence related to their ability to complete their education. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eunike Theofilla
"Selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), para siswa mengalami berbagai tantangan yang dapat menurunkan semangat untuk belajar. Situasi pembelajaran yang baru dan terbatasnya interaksi fisik dengan orang lain menyebabkan siswa perlu beradaptasi untuk menjaga performanya di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi dari persepsi dukungan sosial dan efikasi diri akademik secara bersamaan terhadap motivasi akademik, serta variabel yang berkontribusi lebih besar pada motivasi akademik siswa SMA selama PJJ. Motivasi akademik mengacu pada self-determination theory dan diukur menggunakan Academic Motivation Scale (AMS), persepsi dukungan sosial diukur menggunakan Social Provisions Scale (SPS), dan efikasi diri akademik diukur menggunakan Self-Efficacy Questionnaire for Children (SEQ-C). Partisipan penelitian adalah 223 siswa SMA berusia 15-18 tahun yang sedang menjalani PJJ (N laki-laki = 23, N perempuan = 200). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persepsi dukungan sosial dan efikasi diri akademik berpengaruh signifikan secara bersamaan, serta berkontribusi sebesar 20,1% terhadap motivasi akademik siswa SMA. Selain itu, penelitian ini menunjukan bahwa kontribusi varians efikasi diri akademik lebih besar dibandingkan persepsi dukungan sosial terhadap motivasi akademik. Berdasarkan hasil tersebut, motivasi akademik siswa SMA dapat lebih meningkat ketika memiliki efikasi diri akademik dan mampu mempersepsikan dukungan yang didapatkannya.

During distance learning, students experience various challenges that can reduce their enthusiasm for learning. With this new learning situation and the limited physical interaction with other people, students need to make adaptations to keep their performance at school. This study aims to investigate the contribution of perceived social support and academic self- efficacy simultaneously to academic motivation, as well as variables that contribute more among senior high school students' academic motivation during distance learning. Academic motivation refers to the self-determination theory and was measured with the Academic Motivation Scale (AMS), perceived social support was measured with the Social Provisions Scale (SPS), and academic self-efficacy was measured with the Self-Efficacy Questionnaire for Children (SEQ-C). The participants of this study were 223 high school students aged 15- 18 years who are currently going distance learning (N male = 23, N female = 200). Results of this study shows that students’ perceptions of social support and their academic self-efficacy simultaneously affect academic motivation. The two variables contributed to 20,1% of academic motivation among senior high school students. In addition, this study also found that academic self-efficacy has more contribution to academic motivation than perceived social support. Based on these results, high school students show better academic motivation when they have academic self-efficacy and can perceive the support they get."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anya Fazahra
"Penelitian ini membahas tentang hubungan antara self-efficacy dan dukungan sosial keluarga dengan resiliensi akademik pada mahasiswa tingkat akhir Program Sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial, Universitas Indonesia. Mahasiswa selama bertahun-tahun melalui berbagai tahapan dalam studinya. Pada tahap akhir, mahasiswa memiliki kewajiban untuk membuat karya tulis ilmiah berupa tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan. Dalam penyusunan tugas akhir, proses-proses yang perlu dilalui, mulai dari perencanaan, pelaksanaan penelitian, analisis data penelitian, hingga penulisan tugas akhir menjadi hal yang cukup menyita waktu dan menguras tenaga mahasiswa. Untuk menghadapi situasi ini, mahasiswa perlu memiliki keyakinan akan kemampuan diri dalam menyelesaikan tugas akhir dan penguatan yang diperoleh dari orang- orang terdekat, seperti keluarga. Penelitian ini dilakukan pada rentang waktu dari bulan Februari–Juni 2024. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan metode survei dengan mendistribusikan pertanyaan dalam bentuk kuesioner kepada sampel. Sampel ditarik dengan teknik total sampling dan data berhasil dihimpun dari total delapan puluh (80) orang responden yang merupakan mahasiswa tingkat akhir Program Sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial, Universitas Indonesia. Uji korelasi Kendall's tau-b dilakukan untuk menganalisis data yang menghasilkan adanya hubungan positif yang signifikan antara variabel self-efficacy dan variabel resiliensi akademik. Dengan menggunakan metode yang sama, hasil analisis dari variabel dukungan sosial keluarga dan variabel resiliensi akademik tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Temuan ini menunjukkan bahwa self-efficacy memiliki peran dalam tingkat resiliensi akademik mahasiswa tingkat akhir Program Sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial, Universitas Indonesia. Sedangkan, dukungan sosial keluarga tidak menjadi faktor yang memprediksi tingkat resiliensi mahasiswa tingkat akhir Program Sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial, Universitas Indonesia. Hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangsih tidak hanya pada aspek akademis, tetapi juga dapat diaplikasikan dalam rencana intervensi untuk meningkatkan resiliensi akademik mahasiswa tingkat akhir.

This research discusses the relationship between self-efficacy and family social support and academic resilience in final year students of the Bachelor Program of Social Welfare, University of Indonesia. Undergraduate students pursue higher education for years by going through various stages in their studies. At the final stage, students have the obligation to write a scientific paper in the form of a final assignment as one of the graduation requirements. In creating the final assignment, the processes that need to be gone through, starting from planning, conducting research, analyzing research data, to writing the final assignment are quite time-consuming and exhausting for the students. To face this situation, students need to have efficacy in their abilities to complete their final assignments and receive reinforcement from those closest to them, such as family. This research was conducted over the period from February to June 2024. This research uses a quantitative approach and uses a survey method by distributing questions in the form of a questionnaire to the sample. The sample was drawn using a total sampling technique and data was collected from a total of eighty (80) respondents who were final year students of the final year students of the Bachelor Program of Social Welfare, University of Indonesia. The Kendall's tau-b correlation test was carried out to analyze data which resulted in a significant positive relationship between the self-efficacy variable and the academic resilience variable. Using the same method, the results of the analysis of the family social support variable and the academic resilience variable did not show significant results. These findings indicate that self-efficacy has a role in the level of academic resilience of final year students of the Bachelor Program of Social Welfare Studies, University of Indonesia. Meanwhile, family social support is not a factor that predicts the level of resilience of final year students of the Bachelor Program of Social Welfare Studies, University of Indonesia. The results of this research can be a contribution not only to the academic aspect but can also be applied in intervention plans to increase the academic resilience of final year students."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febri Christian Trisna Putra
"Bencana tsunami dapat menimbulkan perubahan kehidupan dan masalah psikologis serta trauma yang berkepanjangan bagi semua kelompok masyarakat termasuk lansia. Lansia yang selamat dari tsunami mengalami kesedihan dan kehilangan keyakinan diri (self efficacy) serta trauma akibat kehilangan anggota keluarga yang dicintai dan kehilangan tempat tinggal mereka. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan dukungan sosial dengan self efficacy lansia paska Tsunami di Lampung Selatan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan Teknik cluster random sampling dengan jumlah sampel 303 lanjut usia. Pengumpulan data menggunakan kuesioner MSPSS (Multidimentional Scale of Perceived Social Support) untuk mengidentifikasi dukungan sosial yang dipersepsikan lanjut usia, dan GSES (General Self-Efficacy Scale) untuk mengidentifikasi self efficacy lanjut usia. Analisis univariat, bivariat menggunakan uji chi square dan analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda. Hasil penelitian menunjukkan 73,6% self efficacy tinggi; 56,4% dukungan sosial tinggi; 58,4% family support tinggi; 40,6% friends support tinggi; dan 38,6% significant other support tinggi. Terdapat hubungan antaran dukungan sosial (family support, friends support, dan significant other support) dengan self efficacy lanjut usia (p 0,000). Lanjut usia dengan dukungan sosial tinggi berpeluang 16,526 kali untuk memiliki self efficacy yang tinggi dibandingkan dengan friends support, dan significant other support. Peningkatan self efficacy pada lanjut usia dapat dilakukan dengan pemberdayaan lingkungan sosial yang mampu meningkatkan peran serta seluruh dukungan sosial yang dimiliki lanjut usia dalam situasi paska bencana Tsunami.

The Relationship Between Social Support With Self Efficacy Among Elderly after The Tsunami in The Southern Lampung. Tsunami can cause life changes and psychological problems, as well as long-lasting trauma for all age groups including the elderly. The elderly who survived the tsunami experienced grief and loss of self-confidence (self-efficacy) and trauma due to the loss of loved ones and their home. The aim of this research is to identify the relationship between social support with self efficacy among elderly after the Tsunami in The Southern Lampung. The design used in this study is cross-sectional. Sampling used a cluster random sampling with sample size of 303 elderly. Data collection used MSPSS (Multidimentional Scale of Perceived Social Support) questionnaire to identify elderly's perceived social support and GSES (General Self-Efficacy Scale) to indentify elderly’s self efficacy. Univariate, bivariate analysis using chi square test and multivariate analysis using multiple logistic regression test. The results showed 73,6% high self efficacy; 56,4% high social support; 58,4% high family support; 40,6% high friends support; and 38,6% high significant other support. There was a relationship between social support (family support, friends support, dan significant other support)  with elderly’s self efficacy (p 0,000). Elderly with high social support were 16,526 times more likely to have high self efficacy compared to elderly with high friends support, dan significant other support.  The improvement of self literacy in older age can be done with the empowerment of social environments capable of increasing the participation of all the elderly's social support in post-tsunami disaster."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melani Aprianti
"ABSTRAK
Pernikahan bukanlah hal yang abadi. Perpisahan dapat teijadi karena
bercerai ataupun kematian. Kehilangan pasangan hidup akibat kematian
merupakan perubahan besar dalam hidup seseorang. Reaksi kematian pasangan
atau anak adalah kehilangan yang paling traumatis pada orang dewasa
(Aiken,1994). Terutama pada kematian yang bersifat tiba-tiba dimana individu
yang ditinggalkan tidak memiliki persiapan sama sekali. Kehilangan pasangan
merupakan hal yang berat bagi wanita yang ditinggalkan. Mereka harus
menghadapi bereavement dan juga masalah-masalah baru sebagai janda.
Bereavement adalah suatu rasa kehilangan akibat kematian. Bereavement
terdiri dari grief dan mourning. Grief adalah reaksi internal dari kehilangan dan
mourning adalah pengekspresian dari rasa kehilangan tersebut. Parkes dalam Hall
& Perlmutter (1985) menyatakan dalam menghadapi grief itu sendiri melewati
empat proses yaitu emptiness (kekosongan) dan numbness (kekakuan), yearning
(kerinduan), disorientasi dan reorganisasi. Hal lain yang dihadapi seorang wanita
paska suami adalah Masalah-masalah sebagai janda. Masalah-masalah yang harus
dihadapi wanita yang menjanda menurut Hurlock (1986) adalah masalah
ekonomi, masalah rumah tangga, masalah tempat tinggal, masalah sosial, masalah
seksual dan masalah praktis.
Dalam menghadapi hal-hal diatas, diperlukan suatu keyakinan akan
kemampuan diri untuk menghadapinya dan dukungan dari orang lain. Self efficacy
disebutkan oleh Parkes dalam Encyclopedia of marriage and the family (1995)
sebagai salah satu faktor utama yang mempengaruhi tingkat kesulitan yang
dialami seorang janda. Dukungan sosial memiliki peran penting pada bereavement
dan berfungsi sebagai pelindung pada kejadian hidup yang stresful ( encyclopedia
of marriage and the family, 1995). Penelitian ini ditujukan untuk mendapatkan gambaran self efficacy dan dukungan sosial dalam menghadapi proses grief dan
masalah-masalah pada wanita paska kematian suami.
Untuk menggali lebih dalam tentang gambaran self efficacy dan dukungan
sosial maka penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dengan tekhnik
pengambilan data utama adalah wawancara. Selain analisis intra kasus pada
masing-masing subjek juga dilakukan analisis antar subjek. Subjek pada
penelitian ini adalah tiga orang dengan kriteria kematian suami bersifat tiba-tiba,
lama menjanda dibawah 4 tahun, berusia antara 18-46 tahun ketika suami
meninggal dan memiliki anak.
Kesimpulan yang didapat pada penelitian ini adalah pada awal proses
grief self efficacy ketiga subjek dapat digolongkan rendah dan self efficacy
mereka mulai muncul karena anak. Masalah-masalah yang dihadapi masingmasing
subjek berbeda-beda dan self efficacy muncul sesuai dengan tuntutan
hidup yang subjek anggap paling penting.
Cohen dan Wills (1998) menyebutkan bahwa dukungan sosial terdiri dari
esteern support, informational support, social companionship dan instrumental
support. Ketiga subjek dalam penelitian ini mendapatkan keempat bentuk
dukungan sosial tersebut. Kehadiran seseorang yang mendengarkan dan
memberikan nasihat cukup membantu proses grief yang dialami subjek( esteern
support, social companionship dan informational support ). Terlepas dari kondisi
ekonomi subjek, instrumental support dan informational support membantu
subjek dalam menghadapi tuntutan hidup."
2003
S3191
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Alda Manda Ananti
"ABSTRAK
Tatalaksana diabetes merupakan hal kompleks yang melibatkan serangkaian tindakan medis dan gaya hidup seperti diet secara teratur, olahraga, pengobatan, tes kadar gula, suntik insulin, atau pengobatan oral Glasgow Nutting, 2004 . Rangkaian tatalaksana yang menimbulkan respon psikologis seperti stres bahkan depresi perlu dilaksanakan untuk mencegah komplikasi sehingga dibutuhkan kepatuhan adherence yang baik. Menurut Gherman et al. 2011 , pasien yang lebih percaya diri dalam melakukan perawatan diri memiliki kepatuhan yang lebih baik, hal ini dapat direprsentasikan dalam self-efficacy. Selain self-efficacy, dukungan sosial juga dianggap sebagai faktor yang memengaruhi kepatuhan serta berdampak positif membantu individu menjalani pengobatan. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi dampak interaksi antara self-efficacy dan dukungan sosial terhadap kepatuhan pengobatan penderita diabetes melitus tipe 2. Peneliti menggunakan tiga alat ukur, yaitu The Diabetes Activity Questionnaire TDAQ , Diabetes Management Self-Efficacy Survey DMSES , dan Medical Outcome Study-Social Support Survey MOS-SS . Penelitian ini melibatkan 109 sampel. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda, model yang terdiri dari self-efficacy dan dukungan sosial mempengaruhi kepatuhan secara signifikan p.

ABSTRACT
Management of diabetes is a complex matter that involves a series of medical and lifestyle measures such as regular diet, exercise, medication, glucose test, insulin injections or oral medication Glasgow Nutting, 2004 . Management sequences that generate psychological responses such as stress and even depression need to be implemented to prevent complications so that adherence is required. According to Gherman et al. 2011 , patients who are more confident in self care have better adherence, this can be represented in self efficacy. In addition to self efficacy, social support has also considered a factor that affects adherence and has a positive impact on helping individuals through treatment. The purpose of this study was to evaluate the impact of the interaction between self efficacy and social support for treatment adherence with diabetes mellitus type 2. Researchers using three measurements, such as The Diabetes Activity Questionnaire TDAQ , Diabetes Management Self Efficacy Survey DMSES , and the Medical Outcome Study Social Support Survey MOS SS . The study involved 109 samples. Based on the results of multiple regression analysis, the model consists of self efficacy and social support significantly affect adherence p"
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azka Ilman Sukardi
"Situasi pascapandemi Covid-19 membuat mahasiswa tahun pertama harus beradaptasi dengan dua jenis masa transisi yang unik, yakni perubahan lingkungan belajar dan metode belajar. Kedua perubahan ini meningkatkan kemungkinan mereka untuk mengalami perasaan negatif seperti stres, keterpencilan, kesepian, dan depresi. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi hal tersebut adalah efikasi diri akademik. Penelitian ini ingin mengetahui hubungan antara persepsi dukungan sosial dengan efikasi diri akademik. Partisipan adalah 167 mahasiswa tahun pertama Universitas Indonesia. Persepsi dukungan sosial diukur menggunakan Multidimensional Scale of Perceived Social Support dan efikasi diri akademik diukur menggunakan The Academic Self-Efficacy Scale. Hasil penelitian menunjukan hubungan yang signifikan dari sumber persepsi dukungan sosial keluarga (r = 0,369, p < 0,01), teman (r = 0,258, p < 0,01), dan figur signifikan (r = 0,196, p < 0,01). Selanjutnya, hanya keluarga yang memiliki pengaruh positif signifikan terhadap efikasi diri akademik (B = 0,59, p = 0,000). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi institusi terkait, pengembang LMS, ataupun pihak terkait lainnya dalam memberikan wadah serta dukungan yang tepat bagi mahasiswa tahun pertama.

Post-Covid-19 pandemic situation has forced first-year college students to adapt to two unique types of transitions, namely changes in the learning environment and learning methods. Both of these changes increase their likelihood of experiencing negative feelings such as stress, isolation, loneliness and depression. One of the factors that can influence this is academic self-efficacy. This study wanted to know the relationship between perceived social support and academic self-efficacy. Participants were 167 first year students at the University of Indonesia. Perceived social support were measured using the Multidimensional Scale of Perceived Social Support and academic self-efficacy was measured using The Academic Self-Efficacy Scale. The results showed a significant relationship from the source of perceived social support family (r = 0.369, p < 0.01), friends (r = 0.258, p < 0.01), and a significant others (r = 0.196, p < 0.01). Furthermore, only family had a significant positive effect on academic self-efficacy (B = 0.59, p = 0.000). This research is expected to be a foundation for related institutions, LMS developers, or other related parties in providing the right platform and support for first year college students."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Almalia Rahmadini
"Mahasiswa rentan mengalami stres, tidak terkecuali mahasiswa keperawatan. Stres yang umum dialami oleh mahasiswa keperawatan adalah stres akademik. Stres akademik adalah stres yang berasal dari kegiatan akademik. Stres akademik diakibatkan oleh faktor internal yaitu efikasi diri dan faktor eksternal yaitu dukungan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara efikasi diri dan dukungan sosial dengan stres akademik pada mahasiswa keperawatan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dan menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan metode pengambilan sampel stratified random sampling terhadap 246 mahasiswa keperawatan. Instrumen yang digunakan antara lain General Self-Efficacy Scale (GSES), Multidimensional Scale Perceived Social Support (MSPSS), dan Perception of Academic Stress Scale (PASS). Penelitian ini telah lolos uji etik fakultas dengan nomor registrasi KET-060/UN2.F12.D1.2.1/PPM.00.02/2023. Analisis uji statistik yang digunakan yakni uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara efikasi diri dengan stres akademik (p value = 0,000) serta adanya hubungan antara dukungan sosial dengan stres akademik (p value = 0,000). Institusi keperawatan diharapkan dapat memberikan edukasi serta pelatihan mengenai stres akademik, salah satunya dengan cara memberikan intervensi untuk meningkatkan efikasi diri dan memaksimalkan dukungan sosial yang dimiliki oleh mahasiswa keperawatan.

Students are prone to stress, and nursing students are no exception. Stress that is commonly experienced by nursing students is academic stress. Academic stress is stress that comes from academic activities. Academic stress is caused by internal factors, namely self-efficacy and external factors, namely social support. This study aims to identify the relationship between self-efficacy and social support with academic stress in nursing students. This study is a type of quantitative research and uses a cross-sectional research design with a stratified random sampling method of 246 nursing students. The instruments used include the General Self-Efficacy Scale (GSES), Multidimensional Scale Perceived Social Support (MSPSS), and Perception of Academic Stress Scale (PASS). This research has passed the faculty ethics test with registration number KET-060/UN2.F12.D1.2.1/PPM.00.02/2023. The statistical test analysis used was the chi-square test. The results showed a relationship between self-efficacy and academic stress (p value = 0.000) and a relationship between social support and academic stress (p value = 0.000). Nursing institutions are expected to provide education and training on academic stress, one of which is by providing interventions to increase self-efficacy and maximize social support owned by nursing students."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Hanggoro Putro
"Penelitian skripsi ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara father involvement dengan parenting self-efficacy pada ibu yang memiliki anak usia kanak-kanak madya. Pada penelitian ini, pengukuran father involvement menggunakan alat ukur Inventory of Father Involvement (IFI) yang disusun oleh Hawkins dkk (2002), sedangkan pengukuran parenting self-efficacy menggunakan alat ukur Self-Efficacy for Parenting Task Index (SEPTI) yang disusun oleh Coleman & Karakker (2000). Partisipan dalam penelitian ini adalah 79 ibu yang memiliki anak usia 5 - 12 tahun.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara father involvement dengan parenting selfefficacy (r = + 0,431; n = 79; p < 0,01; one tail). Dari hasil ini dapat dikatakan bahwa semakin tinggi keterlibatan suami dalam proses parenting, maka semakin tinggi pula parenting self-efficacy ibu. Berdasarkan hasil tersebut keterlibatan ayah dalam proses parenting perlu ditingkatkan karena dapat meningkatkan keyakinan ibu akan kemampuannya untuk menjalankan peran sebagai orangtua bagi anak-anaknya.

This research was conducted to determine the relationship between father involvement and parenting self-efficacy among mothers of middle childhood. Father involvement was measured by Inventory of Father Involvement (IFI) (Hawkins et.al, 2002), parenting self-efficacy was measured by Self -Efficacy for Parenting Task Index (SEPTI) (Coleman & Karakker, 2000). Participants in this study were 79 mothers of children aged 5 - 12 years.
The results of this study indicate that there is a significant positive relationship between father involvement and parenting self-efficacy (r = + 0,431; n = 79; p < 0,01; one tail). From these results it can be said that the higher the father’s involvement in the parenting process, the higher the mother's parenting self-efficacy. Based on these results the involvement of fathers in the parenting process needs to be improved because the mother will have increased confidence in their ability to perform the role of a parent for their children.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S54369
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Risyad Zafran Alghifari
"Terbukanya informasi pribadi di media sosial telah menyebabkan adanya potensi untuk resiko terkait dengan privasi. Disamping itu, manfaat dalam penggunaan media sosial juga tidak bisa dipungkiri, terlebih karena datangnya era informasi teknologi (IT). Dilema bagi pengguna untuk memanfaatkan media sosial atau menghindarinya karena potensi resiko privasi telah menjadi dasar dalam analisa ini untuk mengetahui dampak masalah privasi pengguna terhadap intensi mereka untuk tetap menggunakan media sosial. Skripsi ini juga membahas lebih dalam terkait masalah privasi dengan menggunakan efikasi privasi dan kesadaran sosial sebagai dua faktor utama untuk menganalisa masalah privasi. Oleh karena itu, analisa ini menggunakan masalah privasi sebagai dampak mediasi terhadap intensi penggunaan media sosial. Jumlah survei yang disebarkan dalam penelitian ini menggunakan responden warga Indonesia berjumlah 344 dan dianalisa melalui regresi linear. Menariknya, walaupun beberapa hasil penelitian menunjukan tidak signifikan, skripsi ini memberi bukti adanya privasi paradoks dari intensi pengguna untuk memanfaatkan media sosial namun enggan untuk memberikan informasi pribadi mereka terhadap media sosial.

The exposed personal information in social media has caused potential risks of privacy. On the contrary, the benefits of using social media are inevitable, especially during the age of information, communication, and technology (ICT). This dilemma has led this study to assess the impact of privacy concerns on users' intention to use social media. This paper discusses the context thoroughly by using social awareness and privacy self-efficacy as essential determinants to assess privacy concern. Hence, this paper uses privacy concern as the mediating effect on social media usage intention. This study focuses its scope to Indonesians with a total sample of 344 participants and with several linear regressions are conducted. Interestingly, despite some insignificant results, this study gives evidence on privacy paradox of users willingness to leverage social media while protecting their personal information."
2019: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>