Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13936 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hanani Yuhaniz
"The prominent issue of the mismatches of children’s body dimensions with school furniture has made people realize the essential factors of providing ergonomic furniture. By evaluating rural and urban areas, school furniture can be designed for both areas based on their anthropometrics, thereby combating mismatches. This quantitative study focused on four regions in Malaysia. A total sample of 2,400 primary school children from seven to eleven years old from both rural and urban schools was evaluated. Six anthropometric aspects were measured: stature, subscapular height, shoulder breadth, hip width, buttock popliteal length, and popliteal height. The measurements were evaluated using SPSS, with which T-tests were performed, to evaluate the anthropometric differences between each province. Each region showed different results when its rural and urban areas were compared. This reveals that anthropometrics are different in certain areas, even when they are in the same country. The importance of knowing such matters will help to ease the sizing of products (such as furniture) based on location, hence, making ergonomic products possible."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2017
UI-IJTECH 8:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Erindra Nur Shadrina Ghaisani
"Meningkatnya pengguna sepeda di Indonesia berbanding lurus dengan adanya risiko kecelakaan. Pentingnya mencegah kecelakaan dengan melengkapi komponen dan alat keselamatan sepeda perlu ditingkatkan. Salah satu komponen sepeda yang wajib dimiliki oleh setiap pengendara sepeda berdasarkan kebijakan pemerintah yaitu lampu sepeda. Walaupun kebijakan telah ditetapkan, tetapi ditemukan keluhan mengenai kurangnya pencahayaan pada sepeda khususnya pada malam hari yang dapat membahayakan seluruh pengguna jalan. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk merancang pencahayaan pada sepeda berdasarkan prinsip ergonomi dengan metode kerangka kerja perancangan produk rasional oleh Nigel Cross. Proses perancangan dimulai dengan mengidentifikasi peluang hingga mengembangkan detail rancangan usulan. Konsep pencahayaan pada sepeda dirancang dengan memerhatikan biological motion pengendara sepeda dengan pola kedipan lampu yang membentuk segitiga sehingga dapat dilihat dan dikenali oleh pengguna jalan lain khususnya pada malam hari. Selain itu, rancangan usulan pencahayaan pada sepeda ini memanfaatkan gerakan rotasi dari crank pedal untuk menggerakan generator yang berfungsi untuk menghidupkan lampu pada sepeda.

The increase in bicycle users in Indonesia is directly proportional to the risk of accidents. The importance of preventing accidents by completing bicycle safety components and tools needs to be increased. One of the bicycle components that must be owned by every cyclist based on government policy is a bicycle light. Even though the policy has been set, there are complaints about the lack of lighting on bicycles, especially at night which can endanger all road users. Therefore, this research was conducted to design bicycle lighting based on ergonomic principles using the rational product design framework method by Nigel Cross. The design process begins with identifying opportunities to develop a detailed plan of the proposed concept. The concept of lighting on bicycles is designed by taking into account how the biological movement of cyclists when riding by applying a pattern of flashing lights that form a triangle shape so that other road users can see and recognize them, especially at night. In addition, the proposed lighting design on bicycles utilizes the rotational movement of the crank pedal to drive a generator which functions to turn on the lights on bicycles."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Tujuan Meskipun indeks massa tubuh (IMT) pada persentil 5-84 dianggap sebagai berat badan normal untuk anak dan remaja menurut kurva IMT dari Centers for Disease Control & Prevention (CDC), tetapi penelitian oleh Guo et al menunjukkan bahwa IMT pada persentil 75 telah memiliki risiko menjadi obesitas dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan parameter antropometri, pemeriksaan laboratorium, dan risiko kesehatan pada subyek dengan IMT normal untuk mengetahui kelompok IMT ideal menurut kurva IMT dari CDC. Metode Sebagai kelompok rujukan adalah IMT normal (IMT 18,5-24,9) menurut klasifikasi dewasa dari World Health Organization (WHO). Kelompok IMT normal menurut kurva IMT dari CDC dibagi dalam 4 subkelompok yaitu kelompok persentil 5-24, 24-49, 50-74, dan 75-84. Hasil & Simpulan Dari hasil perbandingan tersebut, kelompok IMT persentil 50-74 pada laki-laki dan persentil 75- 84 pada perempuan memiliki ukuran antropometrik dan hasil pemeriksaan laboratorium lebih tinggi dari kelompok rujukan. Meskipun demikian risiko kesehatan kelompok tersebut tidak berbeda bermakna dibandingkan dengan kelompok rujukan.

Abstract
Aim Body mass index (BMI) at 5th-84th percentiles according to the BMI-for-age charts from Center for Diseases Control and Prevention (CDC) is considered as normal BMI for children and adolescents. However, Guo et al found that BMI at 75th-84th percentiles already had a possibility to be adult overweight and obese. This study aimed to determine anthropometric measurements, laboratory findings, and health risk differences to find an ideal BMI group according to the BMI charts. Methods Normal BMI according to adult classification from the World Health Organization (BMI at 18.5-24.9) is used as a reference group. Results & Conclusion Our study showed BMI value at 50th-74th percentiles in boys and at 75th-84th percentiles in girls had higher anthropometric measurements and laboratory findings than the reference group. However, the health risks of those BMI percentiles did not significant different compared with the reference group. "
[Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Universitas Atma Jaya. Fakultas Kedokteran], 2009
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Khairani
"Alat ukur yang valid diperlukan untuk mengetahui status gizi lebih pada remaja puteri sehingga dapat diambil tindakan yang tepat, cepat dan mencegah kebingungan pengguna alat dalam menentukan alat yang tepat untuk menentukan status gizi lebih pada remaja puteri. Selain itu, alat yang harganya murah, mudah, dan cepat dalam pengoperasiannya juga diperlukan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan model prediksi baru yang memiliki validitas optimal untuk memperkirakan persen lemak tubuh siswi MTs dan MA Multiteknik Yayasan Asih Putera Kota Cimahi tahun 2012 sehingga dapat diketahui status gizi lebihnya. Penelitian ini juga mengevaluasi validitas pengukuran antropometri (IMT, IMT WHO (Z Score), Skinfold Thickness (ST), dan Lingkar Pinggang (LP)) dan model prediksi (Slaughter, Deurenberg, Lee, dan Chan) jika dibandingkan dengan Persen Lemak Tubuh (PLT) BIA sebagai gold standard.
Desain penelitian adalah cross sectional (potong lintang) dengan pendekatan kuantitatif observational. Sampel yang diambil sebanyak 110 siswi dengan menggunakan desain stratifikasi proporsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata persen lemak tubuh responden adalah 26.51 % ± 5.48 %. Model prediksi yang didapatkan dari hasil multivariat adalah model prediksi Khairani (PLT Khairani = 0,991 IMT + 0,069 ST + 0,249 U - 1,703).
Berdasarkan hasil uji validasi, model prediksi Khairani memiliki validitas optimal jika dibandingkan dengan model prediksi lainnya. IMT memiliki validitas optimal jika dibandingkan dengan seluruh pengukuran antropometri dan model prediksi. IMT dapat dipertimbangkan sebagai alat ukur untuk menentukan status gizi lebih pada siswi MTS dan MA Yayasan Asih Putera karena memiliki validitas yang optimal, lebih mudah dan cepat dalam pengoperasiannya, harganya relatif murah dan tidak invasive.

The valid measurement tools needed to identify the overnutritional status of teenage girls in order to take the right action immediately and prevent the ambiguity in choosing the right measurement tools for the users. Beside those, the cheap price, easiness and quickness to use the measurement tools needed also.
The purpose of this study was to get the new prediction model which had optimum validity for estimating body fat percentage of school girls from MTs and MA Multiteknik Yayasan Asih Putera Cimahi 2012 in order to identify their overnutritional status. This study also evaluated validation of anthropometric measurements (Body Mass Index (BMI), BMI WHO (Z Score), Skinfold Thickness (ST), and Waist Circumference (WC)) and several prediction models (Slaughter, Deurenberg, Lee, and Chan) against body fat percentage of Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) as a gold standard.
The design of this study was a cross sectional one with a quantitative observational approach. Quantity of sample was 110 school girls which taken by stratified proportional desain. The result of study showed that mean of body fat percentage of respondents was 26.57 % ±5.20 %. The prediction model which got from the multivariate analysis was Khairani model prediction (MP Khairani = 0,991*BMI + 0,069*ST + 0,249*Age - 1,703).
Based on validation test, Khairani model prediction has optimum validity if compared with other prediction models. BMI has optimum validity if compared with other antropometric measurements and prediction models. BMI can be considered as a measurement tool for identifying overnutritional status of school girls?s MTs and MA Yayasan Asih Putera because of it has optimum validity, easiness and quickness in operation, less cost, and noninvasive."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T32134
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mety Puji Wartianti
"ABSTRAK
Pekerjaan menggunakan komputer dengan postur tubuh cenderung statis dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan keluhan kesehatan. Kondisi workstation mempengaruhi postur tubuh yang dibentuk oleh pegawai. Ketidaksesuaian antara pekerja dan workstation memperbesar risiko terbentuknya postur janggal. Telitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko ergonomi pada pegawai yang menggunakan komputer di Ditjen Binwasnaker Kemnakertrans tahun 2013. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan pendekatan semi kuantitatif. Analisis risiko dilakukan dengan kuesioner dan observasi untuk mengidentifikasi pekerjaan yang berisiko, nordic body map, lembar kerja RULA untuk penilaian postur kerja serta observasi terhadap disain tempat kerja. Hasil telitian menunjukkan risiko ergonomi terbentuknya postur janggal pada anggota tubuh lengan atas, lengan bawah, pergelangan tangan, leher, batang tubuh dan kaki dengan tingkat risiko level 3 dan 4. Postur janggal tersebut disebabkan karena disain tempat kerja yang tidak sesuai dengan standar yang direkomendasikan.

ABSTRACT
The use of computer in the work place with a static posture tends to cause discomfort and health complaints. The design of the workstation will effect to the employees posture. Mismatch between workers and workstations increases the risk of awkward postures. The purpose of this research was to determinate the ergonomic risk factors of the Ditjen Binwasnaker Kemnakertrans employees whose used computer in 2013. This study used cross sectional design with semi-quantitative type of research. Risk analysis carried out by questioner and observation high risk job, nordic body map, measurement of posture performed using RULA (Rapid Upper Limb Assessment) worksheets and observation of workplace design. The results of this research showed that ergonomic risk caused the awkward postures on limb upper arm, forearm, wrist, neck, torso and legs with a risk level 3 and 4. This is caused by the workplace design not comply with recommended standard."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56017
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, James Eden
"Latar belakang : Seiring dengan dominasi penggunaan komputer di tempat kerja, dampak terhadap kesehatan pekerja termasuk nyeri bahu pun meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara nyeri bahu dengan posisi janggal dan faktor-faktor risiko yang berhubungan pada pengguna komputer.
Metode : Penelitian ini menggunakan disain cross sectional , dilakukan di perusahaan X pada bulan Mei-Juli 2010. Responden dipilih dengan mctode consecufive sampling Faktor-faktor yang diteliti ialah sosiodemogmfi, gaya hidup dan pekeljaan. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner, pemeriksaan iisik, wawancara dan pengukuran tempat kerja. Analisis multivariate dengan metode regresi logistik digunakan untuk mcncntukan variabel-variabel predictor dengan interval kepercayaan 95% dan batas kemaknaan 0,05.
Hasil : Terpilih 78 responde dari 402 populasi .Prevalensi nyeri bahu 47,4% dengan posisi janggal paling sering dijumpai ialah ante fleksi 2 60°. Faktor-falctor risiko signitikan adalah posisi janggal (OR=l3,58; 95%CI:2,25-82,18), perempuan (0R:4,54; 95%CI:l,l0-l8,73), kcbiasaan berolah raga (OR=2,65;95%CI:0,72-9,83), lama mcnggunakan komputer >8 jam (OR:7,46; 95%CI:l,77~3l,35), pelatihan crgonomi (0R:3,43; 95%CI:O,93-l2,60).

Background: In alignment with dominant use of computers at the workplace, the toward worker health impact as well shoulder pain is increasing. This study aims to determine the relationship between shoulder pain with awkward position of the upper arm and others related risk factors.
Methods: This cross sectional study was conducted at company X during May to July 2010. Respondents were selected by consecutive sampling method. Risk factors included in this study were sociodetnographic, lifestyle and work environment. Data were collected by using questionnaires, conducting physical examinations, interview and workplace measurements. Multivariate analysis with logistic regression method has been used to identify detemtinant factors with 95% confidence interval and significance linrit of 0.05.
Results: There are 78 respondents of 402 total population. Prevalence of shoulder pain 47.4% with the most frequent awkward position is forward flexion 260°. Signijicant risk factors were awkward position (OR=13,58; 95%CI:2,25-82,l8), fema1e(OR:4,54; 95%CI:l,l0-l8,73), physical exercise (OR=2,65;95%CI:0,72-9,83), using computer 28 hrs per day (OR:7,46; 95%CI:1,77-3l,35), ergonomic training (0R:3,43; 95%CI:0,93-l2,60).
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2010
T32301
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Meetry Rona Pangestika
"Masalah kurang gizi pada baduta yaitu stunting, wasting dan underweight baik di Sulawesi Barat maupun di tingkat nasional masih menjadi masalah serius. Ditambah lagi kenyataannya terdapat anak-anak yang memiliki dua atau lebih masalah kurang gizi secara bersamaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan CIAF (composite index anthropometric failure) pada baduta di Sulawesi Barat. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional yang memanfaatkan data Riskesdas 2018 dengan jumlah sampel sebanyak 395 anak. Analisis dilakukan mengunakan uji chi kuadrat dan regresi logistic ganda. Hasil penelitian didapatkan prevalensi CIAF pada anak usia 0-23 bulan di Sulawesi Barat  tahun 2018 sebesar 47.3 %. ISPA dan berat badan lahir memiliki hubungan signifikan dengan CIAF, dimana ISPA merupakan faktor dominan (OR= 2.13). Namun tidak ada hubungan yang signifikan antara CIAF dengan keanekaragaman konsumsi makanan (MDD), diare, TB Paru, MPASI Dini, imunisasi, status pekerjaan ayah, status pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, wilayah tempat tinggal, inisiasi menyusu dini (IMD), cara pembuangan tinja baduta, sumber Air minum dan pemberian kapsul vitamin A. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu anak yang mengalami ISPA dalam berisiko 2.1 kali mengalami CIAF sehingga upaya pencegahan penyakit infeksi berulang perlu ditingkatkan agar tidak berdampak pada masalah kurang gizi.

Undernutrition in children under five especially aged 0-23 months like stunting, wasting, underweight either in West Sulawesi or nationally is still being a serious problem. In addition there are children who have two or more undernutrition problem simultaneously and none of the three conventional indicators are able to provide the overall prevalence burden of undernutrition. This research aims to determine the dominant factor of composite index anthropometric failure aged 0-23 months in West Sulawesi using Riskesdas Data 2018. This research used cross sectional design with a sample total of 395 children aged 0-23 months. Data were analyzed using chi square for bivariate analysis and multiple regression logistic for multiple analysis. The result showed that 47.3% children aged 0-23 months were undernourished by using CIAF. Acute respiratory infection and birth weight were significantly related to CIAF with acute respiratory infection is a dominant factor (OR 2.13). Meanwhile there were no significant relationship between minimum dietary diversity, diarrhea, lung tuberculosis, early complementary feeding, basic immunization, early initiation of breastfeeding, working status of mother, working status of father, education status of mother, area of residence, source of drinking water, feces children disposal, and supplementation of vitamin A. The conclusion of this research was children who have suffered ARI in the last month have a risk 2.3 times of experiencing CIAF. Therefore increasing efforts to prevent repeated ARI is needed. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yupi Gunawan
"ABSTRAK
Latar Belakang: Gangguan kesehatan yang sering terjadi di industri adalah gangguan muskuloskeletal. Gangguan kesehatan ini seringkali berhubungan dengan penurunan produktivitas dan angka absensi yang tinggi. Penyebab gangguan muskuloskeletal diantaranya adalah desain peralatan kerja yang tidak sesuai dengan antropometri pekerja. Penelitian ini bertujuan mengetahui ukuran tinggi meja kerja posisi berdiri ergonomis pada tenaga kerja Indonesia.Metode: Penelitian ini menganalisis data antropometri tenaga kerja Indonesia tahun 2007-2008 dari sepuluh wilayah yang setelah dilakukan verifikasi terdapat 7.823 sampel. Parameter antropometri yang digunakan: tinggi bahu dan tinggi siku untuk tinggi meja kerja presisi, kerja ringan dan kerja dengan beban.Hasil: Rekomendasi ukuran tinggi meja kerja posisi berdiri ergonomis statis dan adjustable. Rekomendasi tinggi meja kerja statis untuk tenaga kerja umum: kerja presisi 128 cm, kerja ringan 109 cm, kerja dengan beban 96,30 cm. Tenaga kerja laki-laki: kerja presisi 129 cm, kerja ringan 110 cm, kerja dengan beban 97,30 cm. Tenaga kerja perempuan: kerja presisi 123 cm, kerja ringan 106 cm, kerja dengan beban 93,30 cm. Rekomendasi tinggi meja kerja adjustable untuk tenaga kerja umum: kerja presisi 104,50-128 cm, kerja ringan 88-109 cm, kerja dengan beban 75,30-96,30 cm. Tenaga kerja laki-laki: kerja presisi 107,99-129 cm, kerja ringan 90-110 cm, kerja dengan beban 77,30-97,30 cm. Tenaga kerja perempuan: kerja presisi 103-123 cm, kerja ringan 86-106 cm, kerja dengan beban 73,30-93,30 cm.Kesimpulan: Telah didapatkan ukuran tinggi meja kerja posisi berdiri ergonomis statis dan adjustable yang dapat direkomendasikan untuk seluruh tenaga kerja Indonesia

ABSTRACT<>br>
Background The most common health disorder in the industry is musculoskeletal disorders. This health disorder is often associated with a decrease in productivity and high absenteeism. The causes of musculoskeletal disorders include the design of work equipment that is inconsistent with the anthropometry of the worker. The purpose of this research is to know the height of ergonomic standing desk working table in Indonesian workforce.Methods This study analyzed anthropometric data of Indonesian labor force in 2007 2008 from ten areas after verification there were 7,823 samples. Anthropometric parameters used shoulder height and elbow height for high precision desk, light work and load work.Results Recommendation of height height of work desk stands ergonomic static and adjustable. High recommendation of static desk for general labor precision work 128 cm, light work 109 cm, work with load 96,30 cm. Male labor precision work 129 cm, light work 110 cm, work with load 97,30 cm. Female labor precision work 123 cm, light work 106 cm, work with load 93,30 cm. Recommended height adjustable work table for general workforce precision work 104.50 128 cm, light work 88 109 cm, work load 75.30 96,30 cm. Male labor precision work 107.99 129 cm, light work 90 110 cm, work load 77.30 97,30 cm. Female labor precision work 103 123 cm, light work 86 106 cm, work with loads 73.30 93,30 cm.Conclusion High static and adjustable ergonomic stand adjustable desk stands can be recommended for all Indonesian workers."
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Evariyani Rizki
"Kegiatan secara repetitif yang dilakukan oleh pengemudi bus serta berada dalam posisi duduk yang berkepanjangan di kabin pengemudi bus yang tidak sesuai dengan antropometri pengemudi merupakan faktor yang menyebabkan pengemudi bus mengalami gangguan musculoskeletal disorder. Penelitian ini membahas tentang perancangan desain kabin pengemudi bus PHL (Patas Hyno Long) AK3HR yang ergonomis dalam lingkungan virtual dengan menggunakan software Jack 6.1. Hasil penelitian ini berupa desain kabin pengemudi bus yang ergonomis berdasarkan nilai (Posture Evaluation Index) PEI dan hasil analisis comfort assessment. Sehingga didapat desain kabin pengemudi yang dapat mengurangi resiko timbulnya gangguan musculoskeletal disorder pada pengemudi.

Repetitive activity, prolonged sitting, and anthropometric mismatch were perceived to be most related to musculoskeletal disorder in bus drivers. This study discusses about design of ergonomic bus driver?s cab PHL (Patas Hyno Long) AK3HR in the virtual environment by using software Jack 6.1. The result of this study is design ergonomic driver?s cab based on Posture Evaluation Index score and comfort assessment analysis. By ergonomic bus driver?s cab, the risk of musculoskeletal disorder among bus driver will decreased."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S68
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>