Ditemukan 63967 dokumen yang sesuai dengan query
Robertus Robert
Tangsel: CV. Majin Kiri, 2021
100 ROB r
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Irsyad
"Skripsi ini membahas filsafat politik yang diperkenalkan oleh Alain Badiou, serta penegasan pemikiran tersebut dengan teorema limit matematika. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analisis dimana keseluruhan penelitian berdasarkan sintesa dari berbagai literatur yang menjadi sumber utama penulisan.
Hasil penelitian menujukkan bahwa politik dan keadilan adalah suatu relasi mutlak dimana keadilan adalah konsep yang harus selalu hadir dalam pikiran politik, relasi tersebut berasal dari sebuah prosedur yang dibangun oleh material seperti konsep intervensi dan limitasi yang bersandar pada matematika sebagai ontologi.
This thesis explains the philosophy of politic that has been presented by Alain Badiou, and reaffirmed that idea through the theorem of limit. The study is based on descriptive and analytic method which is try to make out a syntheses from the premiere resource of this project. The result of this study showed that politic and justice are related each other. Unconditionally, justice has to present in every single political discourse. Justice is something appear in the procedure of truth that based on intervention and limitation concept."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42888
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Sunoto
Yogyakarta: Hanindita Graha Widya, 1987
181.16 SUN m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Sunoto
Yogyakarta: Andi Ofset, 1983
181.16 SUN p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Oktania Tri Hastuti
"Militer dan politik tidak dapat dipisahkan. Reformasi tidak menghilangkan dwi fungsi militer walaupun ada perubahan paradigma yang dilakukan militer untuk mengubah gambaran represif yang sudah tertanam. Dwi fungsi membuat militer memiliki kesempatan yang lebih besar dibanding sipil dalam perpolitikan Indonesia. Hegemoni merupakan jalan yang ditempuh militer untuk melakukan dominasi terhadap sipil. Hegemoni memerlukan konsensus aktif dari sipil. Dengan adanya hegemoni dan ditambah dengan kurangnya kesadaran kritis sipil, popular consciousness akan mengatakan bahwa pemimpin yang baik adalah pemimpin dari kalangan militer.
Military and politics are inseparable. Reform does not eliminate the dual function even though the military made their paradigm shift to transform the image of repressive military that has been embedded. Dual function made the military has a greater chance than civil in Indonesian politics. Hegemony is the path for military to dominate civilian. Hegemony requires an active consensus of civilians. With the hegemony, coupled with the lack of critical awareness of civil, popular consciousness would say that a good leader is the leader from the military."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53383
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rapar, J.H.
Jakarta: Rajawali, 1989
201 RAP f
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Baggini, Julian
Bandung : Mizan Media Utama , 2004
100 BAG l
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Muhammad Halkis
"Tujuan penelitian ini untuk melakukan pemetaan ideologi bangsa Indonesia. Inti persoalannya adalah keragaman interpretasi Pancasila. Penelitian berasumsi tindakan politik adalah refleksi ideologi politik. Jika interpretasi Pancasila adalah tindakan politik, maka tipe-tipe interpretasi Pancasila adalah tipe-tipe ideologi bangsa Indonesia. Penelitian dengan menggunakan pendekatan fenomenologi Husserl dapat menempatkan Pancasila sebagai dunia kehidupan (lebenswelt, life-world). Proses intensionalitas (keterarahan) antara dunia alamiah, kehidupan sosial, institusi politik (objek, noema) dengan kesadaran intersubjek (subjek, noesis) dapat menjelaskan tipe-tipe interpretasi Pancasila, yaitu ; Radikal Utopis (Kanan), Radikal Non Utopis (Kiri), Konservatif, Moderat dan Progresif. Kalau tipe-tipe interpretasi Pancasila sebagai struktur integral dunia kehidupan bangsa Indonesia, maka tipe-tipe interpretasi Pancasila adalah konstelasi Politik Indonesia.
The purpose of this study is mapping of Indonesian ideology. The core problem is the diversity of interpretation of Pancasila. The study assumed a political action is a reflection of political ideology. If the interpretation of Pancasila is a political action, then the types of interpretation of Pancasila are the types of Indonesian ideology. Research using Husserl's phenomenology approach can put Pancasila as the living world (Lebenswelt, the life-world). The process of intentionality (the directivity) between the natural world, social life, political institutions (object, Noema) with awareness intersubjek (subject, noesis) can explain the types of interpretation of Pancasila, namely; Radical Utopian (Right), Radical Non-Utopian (left), Conservative, Moderate and Progressive. If the types of interpretation of Pancasila is as an integral structure of the living world of Indonesia, so the types of interpretations of Pancasila is Indonesian political constellation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
D1902
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
Haryotomo Wiryasono
"Demokrasi deliberatif menawarkan sebuah atmosfir ideal bagi persekutuan hidup manusia dalam suatu tatanan negara. Komunikasi dalam proses pengambilan keputusan merupakan fitur utama yang ditawarkan oleh demokrasi deliberatif. Pertanyaannya kemudian, apakah ia benar benar bisa berfungsi secara ideal? Nyatanya, ada mekanisme hegemoni yang membuat proses dialogis dalam demokrasi deliberatif menjadi semu. Hegemoni ini disuntikkan dengan cara menyelebungi kepentingan partikular dengan nilai universal. Skripsi ini menelusuri kecurigaan tersebut, dengan contoh-contoh praktik demokrasi di Indonesia sebagai penjelas argumentasi teroretis yang ada.
Deliberative democracy offers an ideal atmosphere for fellowship of human life in a state order. Communication in the decision-making process is the main feature offered by the deliberative democracy. The question then is whether its really could function ideal? In fact, there is a hegemony mechanism that makes the dialogical process in deliberative democracy becomes apparent. This hegemony is injected in a manner enveloped particular interest with universal values. This thesis explore these suspicions, with examples of democratic practice in Indonesia as an concrete explanation for the theoretical argument."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59482
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Zahariades, Damon
"Apakah Anda bergulat dengan kemarahan, penyesalan, dan kebencian? Apakah Anda merasakan kelelahan emosional, stres, dan patah semangat karena kenangan yang menyakitkan? Apakah Anda mempertahankan sesuatu yang justru menyengsarakan? Dalam buku ini Anda akan menemukan hal-hal berikut. • 20 hal yang biasa dipertahankan orang-orang (padahal menyebabkan kesengsaraan). • Mengapa Anda sulit melepaskan pikiran negatif dan kenangan yang menyakitkan. • Bagaimana cara meniadakan kritik diri dan membungkam narasi yang menyakitkan. • Mengapa kita mengidealkan masa lalu dan bagaimana hal tersebut membuat diri berkutat dengan rasa sakit emosional di masa kini. • Bagaimana jika terlalu berusaha untuk bahagia justru menyebabkan ketidakbahagiaan. • Cara-cara ampuh dan sederhana yang bisa diterapkan secara langsung untuk melepaskan sesuatu. Jika Anda merasa lelah karena memori yang menyakitkan dan emosi yang menguras tenaga, inilah saatnya untuk membuat perubahan. The Art of Letting Go: Seni untuk Melepaskan akan membantu Anda untuk meraih kebebasan emosional yang patut Anda terima."
Jakarta: Gramedia Widisarana Indonesia, 2024
152.4 ZAH a
Buku Teks Universitas Indonesia Library