Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151070 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Samosir, Try Apriliasih Sukmawati
"Perumahan dan permukiman yang layak, sehat, aman, nyaman, dan teratur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia juga merupakan faktor penting dalam peningkatan harkat, martabat, mutu kehidupan serta kesejahteraan masyarakat. Jaminan setiap warga negara untuk menempati, menikmati dan memiliki rumah yang layak dalam lingkungan yang idealdiselenggarakan oleh pemerintah dan lembaga lainnya yang berwenang. Kementerian PUPR memiliki target prioritas dalam penyelenggaraan rumah khusus masyarakat yang tinggal di pulau terluar, daerah terpencil dan tertinggal. Pada tahun anggaran 2021 program rumah khusus dilaksanakan di Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara. Rumah khusus ini dibangun sebanyak 20 unit dan diperuntukkan bagi nelayan sebagai penerima manfaat. Metode perancangan rumah khusus ini menggunakan konsep arsitektur pragmatik yang dapat menghasilkan desain bangunan yang sederhana juga fungsional terhadap seluruh aktivitas pengguna dari segi aspek pelayanan, kemudahan, kenyamanan, keamanan, keselamatan hingga kecukupan ruang pengguna di dalamnya. Rumah khusus dibangun menggunakan tipe deret 36 kopel dengan strukturnya menggunakan panel RISHA. Panel struktur ini telah dirancang tahan gempa dan diharapkan sekaligus dapat menjawab tantangan percepatan progres konstruksi."
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2022
690 MBA 57:2 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Diem Ihsan
Palembang: Universitas Sriwijaya, 2011
401.45 DIE p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Bagus Putrayasa
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014
306.44 IDA p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
R. Kunjana Rahardi
Jakarta: Penerbit Erlangga, 2016
401.45 KUN p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Abrinta Debora
"Film sebagai wacana sinematik dapat menjadi media untuk membahas hasil kerja sistem linguistik, fitur audio-visual, dan efek visual lainnya dengan menggunakan pendekatan pragmatik. Makalah ini bertujuan menganalisis wacana sinematik sebuah film dokumenter berjudul Audrie and Daisy, yang menggambarkan kronologi perundungan dan kekerasan seksual yang dialami oleh dua siswi sekolah menengah bernama Audrie dan Daisy, dengan menggunakan pendekatan pragmatik. Makalah ini menjelaskan bagaimana sistem linguistik yang berkaitan dengan penggunaan bahasa pada wawancara dan investigasi, sinematografi, dan mise-en-scene pada film berhubungan satu dengan yang lain sehingga menjadikan pesan dan isi cerita menjadi bermakna. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai unsur-unsur penting dalam film. Tujuan dari penelitian ini tidak hanya untuk menunjukkan fitur-fitur wacana sinematik tetapi juga untuk menjelaskan makna tersirat dari fitur-fitur tersebut dalam film dan menganalisis tata organisasi film. Dalam pendekatan pragmatik dan wacana sinematik, gagasan mengenai verbal (suara diegetik) dan non-verbal (suara non-diegetik) berkaitan dengan multimodalitas film yang menjadikan pesan menjadi bermakna. Selain itu, hasil penelitian memperlihatkan bahwa film ini menggunakan pendekatan monochronicity untuk menyusun dokumen sinematografi.

This study aimed to determine whether A movie as a cinematic discourse can be a medium for examining the work of linguistic system, audio-visual features, and other visual effects by using the pragmatic approach. This paper aims to analyze the pragmatic and cinematic discourse in a documentary movie Audrey and Daisy, which portrays the chronology of bullying and sexual assault experienced by high school students, Audrie and Daisy. This paper describes how the linguistic system which are related to the language use in the interview and investigation, the cinematography, and mise-en-scene of the movie can link to one another to make the message and the content of the story meaningful. This study employs a qualitative research method to gain insight and understanding of the significant elements of the movie. The purpose of this research is not only to point out the features of cinematic discourse but also to explain the meaning of the features in the movie and analyze the organization of this movie. Within the framework of pragmatic and cinematic discourse, the notion of verbal (diegetic sound) and non-verbal (non-diegetic sound) are connected to the multimodality of the movie to make a message purposeful. Also, the findings show that this movie utilizes the monochronicity approach to compose the cinematography document."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
D. Edi Subroto
Surakarta: Cakrawala Media, 2011
401.4 EDI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Satria Darmalaksana
"Debat Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan wadah bagi para pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) untuk mengukur kompetensi dan kelayakannya sebagai orang nomor 1 dan 2 di Provinsi DKI Jakarta. Untuk mendapatkan perhatian, dukungan, dan kepercayaan warga DKI Jakarta, para pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur melakukan hal yang disebut tindak tutur performatif dalam menyampaikan gagasan dan programnya ketika beradu pendapat. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis dan maksud tindak tutur performatif yang digunakan para pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur. Data penelitian ini adalah seluruh tuturan para pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur pada segmen empat, lima, dan enam dalam debat perdana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tindak tutur performatif dalam Debat Pilkada DKI Jakarta 2017 dengan jenis asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklarasi dengan maksud memosisikan penutur dalam kebenaran, memengaruhi mitra tutur untuk melakukan sesuatu, menunjukkan komitmen penutur pada masa mendatang, mengutarakan sikap perasaan penutur, dan mengetahui penyebutan suatu hal.

Jakarta Gubernatorial Election debate 2017 was a stage for governors candidates and vice governors candidates to show their competence and expediency as the number 1 and 2 in DKI Jakarta. To get interest, support, and trust from DKI Jakartas citizens, the candidates did acts in deliver their ideas and programs. This acts are called performative utterance. The purpose of the research is to identify kind and meaning of the performative utterance that the candidates used. The research data are the candidates utterance from segment four, five, and six of first Jakarta Gubernatorial Election debate. The research output are performative utterance in Jakarta Gubernatorial Election debate 2017, with kind assertive, directive, commisive, expressive, and declarative, with meaning to place the speaker as the truth, to influence audience to do something, to show speakers commitment in the future, to explain speakers sentiments attitude, and to know matters mentioning."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Novia Anggara
"Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk dan fungsi tindak tutur asertif pada rubik “Ah Tenane” surat kabar Solopos. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik catat. Pada tahap ini, data yang diperoleh dengan mencatat kalimat yang termasuk tindak tutur asertif. Data yang sudah terkumpul di analisisi dengan menggunakan metode padan pragmatis. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan metode penelitian kualitatif. Data pada penelitian yang akan dianalisis berupa rubrik Ah Tenane pada surat kabar Solopos. Hasil dari penelitian menunjukkantindak tutur asertif menyatakan, memberitahukan, mengeluh, membanggakan, melaporkan. Fungsi tindak tutur asertif melipti: kovival, kompetitif, kolaborati.

This study aims to describe the form and function of assertive speech acts in the Rubik "Ah Tenane" Solopos newspaper. The data was collected using note-taking techniques At this stage,the data were obtained by recording sentences, including assertive speech acts. The collected data were analyzed using pragmatic matching methods. This research used was descriptive qualitative with qualitative research methods. The data was in the form of the Ah Tenane rubric in the Solopos newspaper. The results showed the assertive speech acts of stating, informing, complaining, boasting, reporting. The assertive speech acts function are cooperative, competitive, collaborative."
ambon: Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, 2020
400 JIKKT 8:2 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Febrianantya
"ABSTRAK
Dampak Penggunaan Strategi Penerjemahan pada Kesepadanan Pragmatis dalam Subtitle Film Jumanji.Tesis ini membahas dampak penggunaan strategi penerjemahan pada subtitle dalam film Jumanji. Dampak itu dilihat melalui kesepadanan pragmatis antara subtitle dan situasi adegan film. Penelitian ini berancangan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah replik dialog, subtitle, dan gambar situasi adegan film Jumanji yang mengandung tindak tutur direktif perintah dan larangan. Langkah awal penelitian ini adalah penjabaran situasi adegan dari replik dialog dan subtitle yang mengandung tindak tutur direktif perintah dan larangan. Langkah berikutnya adalah menganalisis strategi penerjemahan yang digunakan penerjemah dalam menerjemahkan replik dialog pada subtitle. Kemudian, menganalisis fungsi tuturan penutur dan tanggapan mitra tutur dalam peristiwa tutur yang terjadi dalam situasi adegan untuk menjabarkan tindak tutur direktif perintah dan larangan. Langkah terakhir adalah menganalisis koherensi antara subtitle dan situasi adegan dari data terpilih. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa sepuluh data dinyatakan tidak berhasil, lima data dinyatakan kurang berhasil, dan tujuh data dinyatakan sudah berhasil mencapai kesepadanan pragmatis. Dengan begitu, penelitian ini menunjukkan bahwa kesepadanan pragmatis merupakan tujuan dari penerjemahan dalam film. Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan strategi penerjemahan merupakan faktor penting dalam mencapai kesepadanan pragmatis dalam film.

ABSTRACT
The impact can be seen through pragmatic equivalence between subtitle and ongoing situation scene. This research is a qualitative research that uses descriptive analysis method. The source of this research is taken from replica dialog, subtitle, and ongoing situation picture that are containing directive speech acts of command and prohibition. First step to do in this research is describing ongoing situation when speaker and co speaker are doing conversation. Then researcher analyzes translation strategy that translator used to translate the directive speech acts into subtitle. Then researcher also analyzes speaker rsquo s speech and co speaker rsquo s reaction to the directive speech to describe the speech acts function in ongoing situation scene. For the last step, researcher analyzes coherency between subtitle and ongoing situation scene. By this research, researcher finds that ten data are declared unsuccessful, five data are expressed less successful, and seven data are successful to achieve pragmatic equivalence. So that, this research shows that the pragmatic equivalence can impact the quality of subtitle. Besides, researcher also finds that the aim of making subtitle in film translation is to be accurate and natural to the ongoing situation scene. "
2015
T46600
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mumtazus Sundus
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan antara fungsi dari sebuah wacana, dalam hal ini laporan pertandingan kekalahan Chelsea untuk anak-anak dengan penggunaan strategi face-threatening acts (FTAs) di dalam penulisannya. Pada dasarnya, wacana merupakan bentuk hasil tulisan dengan mengusung tujuan tertentu di dalam penyampaiannya. Wacana akan disusun sedemikian rupa agar sesuai dengan siapa yang menjadi pembacanya. Hal ini juga akan merunut bagaimana cara berita tersebut disampaikan kepada para pembacanya lewat permainan kata-kata. Di dalam tujuannya, wacana juga acap kali memiliki kekuatan untuk memengaruhi para pembacanya, tidak terkecuali bagi para pembaca anak-anak. Tidak tertutup kemungkinan bahwa wacana yang disampaikan akan memberikan dampak tertentu bagi anak-anak tersebut. Dengan menilik kepada teori tentang strategi face-threatening acts (FTAs) dalam kajian pragmatik, dan teori "ramalan" dari Halliday, penelitian ini akan berusaha untuk menemukan berbagai pengaruh dari penggunaan strategi face-threatening acts (FTAs) dalam kaitannya dengan anak-anak sebagai addressee di dalam laporan pertandingan kekalahan tersebut.

The objective of this study is to examine the relation betwixt the function of discourse, in this case is Chelsea's match report defeat for children with the use of face-threatening acts (FTAs) strategy within the text. Basically, discourse is a kind of writing which carries certain aims. Discourse will be intentionally arranged to suit over whom the readers are. Also, this condition will lead to how discourse is bought to the readers through a play on words. Specifically speaking about the discourse purpose, it somehow has power to influence the readers; no exception for children. The discourse delivered may affect children in several points. Through the face-threatening acts (FTAs) strategy theory in pragmatics and predictability theory conducted by Halliday, this study will discover several impacts as the use of face-threatening acts (FTAs) strategy in the context of children as the addressee in that match report defeat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1953
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>