Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33467 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Dzikra Muzaki
"Banyaknya karbon dioksida di atmosfer telah meningkat semenjak revolusi industri. Di Indonesia sendiri, perubahan iklim telah terjadi dengan indikasi berupa peningkatan suhu, perubahan pola curah hujan, perubahan hitergraf, dan perubahan klasifikasi Oldeman. Dalam aksi melawan perubahan iklim, Indonesia merupakan salah satu pemain utama cadangan karbon dunia. Melihat hal tersebut, ASDF Technology memutuskan untuk membuat sebuah produk bernama Ecotoo. Sebelum penelitian ini dimulai, tim penulis bersama dengan tim ASDF Technology telah mengembangkan Ecotoo dengan hasil berupa aplikasi web. Penelitian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai jual Ecotoo melalui pengembangan aplikasi seluler lintas platform. Teknologi utama yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi adalah Flutter. Sedangkan metodologi penelitian yang digunakan adalah design science research. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah teknik kualitatif dan teknik kuantitatif. Berdasarkan hasil pengujian, secara functionality dan code quality, sistem front-end dan back-end Ecotoo mendapatkan nilai A pada aspek reliability dan maintainability. Kemudian, berdasarkan hasil evaluasi yang diberikan pengguna, aplikasi memiliki usability yang cukup baik dengan nilai excellent.

The amount of carbon dioxide in the atmosphere has increased since the industrial revolution. In Indonesia alone, climate change has occurred with indications of increasing temperature, changes in rainfall patterns, changes in hitergraphs, and changes in Oldeman's classification. In action against climate change, Indonesia is one of the main players in the world's carbon stocks. Seeing this, ASDF Technology decided to make a product called Ecotoo. Before this research began, the team of authors together with the ASDF Technology team had developed Ecotoo with the result being a web application. This research aims to increase the selling value of Ecotoo through the development of cross-platform mobile applications. The main technology used to develop applications is Flutter. While the research methodology used is design science research. Data analysis techniques used in research are qualitative techniques and quantitative techniques. Based on the test results, in terms of functionality and code quality, Ecotoo's front-end and back-end systems received an A score in the aspects of reliability and maintainability. Then, based on the evaluation results provided by users, the application has a fairly good usability with an excellent value."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdaus Al-Ghifari
"Banyaknya karbon dioksida di atmosfer telah meningkat semenjak revolusi industri. Di Indonesia sendiri, perubahan iklim telah terjadi dengan indikasi berupa peningkatan suhu, perubahan pola curah hujan, perubahan hitergraf, dan perubahan klasifikasi Oldeman. Dalam aksi melawan perubahan iklim, Indonesia merupakan salah satu pemain utama cadangan karbon dunia. Melihat hal tersebut, ASDF Technology memutuskan untuk membuat sebuah produk bernama Ecotoo. Sebelum penelitian ini dimulai, tim penulis bersama dengan tim ASDF Technology telah mengembangkan Ecotoo dengan hasil berupa aplikasi web. Penelitian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai jual Ecotoo melalui pengembangan aplikasi seluler lintas platform. Teknologi utama yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi adalah Flutter. Sedangkan metodologi penelitian yang digunakan adalah design science research. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah teknik kualitatif dan teknik kuantitatif. Berdasarkan hasil pengujian, secara functionality dan code quality, sistem front-end dan back-end Ecotoo mendapatkan nilai A pada aspek reliability dan maintainability. Kemudian, berdasarkan hasil evaluasi yang diberikan pengguna, aplikasi memiliki usability yang cukup baik dengan nilai excellent.

The amount of carbon dioxide in the atmosphere has increased since the industrial revolution. In Indonesia alone, climate change has occurred with indications of increasing temperature, changes in rainfall patterns, changes in hitergraphs, and changes in Oldeman's classification. In action against climate change, Indonesia is one of the main players in the world's carbon stocks. Seeing this, ASDF Technology decided to make a product called Ecotoo. Before this research began, the team of authors together with the ASDF Technology team had developed Ecotoo with the result being a web application. This research aims to increase the selling value of Ecotoo through the development of cross-platform mobile applications. The main technology used to develop applications is Flutter. While the research methodology used is design science research. Data analysis techniques used in research are qualitative techniques and quantitative techniques. Based on the test results, in terms of functionality and code quality, Ecotoo's front-end and back-end systems received an A score in the aspects of reliability and maintainability. Then, based on the evaluation results provided by users, the application has a fairly good usability with an excellent value."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firdaus Al-Ghifari
"Banyaknya karbon dioksida di atmosfer telah meningkat semenjak revolusi industri. Di Indonesia sendiri, perubahan iklim telah terjadi dengan indikasi berupa peningkatan suhu, perubahan pola curah hujan, perubahan hitergraf, dan perubahan klasifikasi Oldeman. Dalam aksi melawan perubahan iklim, Indonesia merupakan salah satu pemain utama cadangan karbon dunia. Melihat hal tersebut, ASDF Technology memutuskan untuk membuat sebuah produk bernama Ecotoo. Sebelum penelitian ini dimulai, tim penulis bersama dengan tim ASDF Technology telah mengembangkan Ecotoo dengan hasil berupa aplikasi web. Penelitian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai jual Ecotoo melalui pengembangan aplikasi seluler lintas platform. Teknologi utama yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi adalah Flutter. Sedangkan metodologi penelitian yang digunakan adalah design science research. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah teknik kualitatif dan teknik kuantitatif. Berdasarkan hasil pengujian, secara functionality dan code quality, sistem front-end dan back-end Ecotoo mendapatkan nilai A pada aspek reliability dan maintainability. Kemudian, berdasarkan hasil evaluasi yang diberikan pengguna, aplikasi memiliki usability yang cukup baik dengan nilai excellent.

The amount of carbon dioxide in the atmosphere has increased since the industrial revolution. In Indonesia alone, climate change has occurred with indications of increasing temperature, changes in rainfall patterns, changes in hitergraphs, and changes in Oldeman's classification. In action against climate change, Indonesia is one of the main players in the world's carbon stocks. Seeing this, ASDF Technology decided to make a product called Ecotoo. Before this research began, the team of authors together with the ASDF Technology team had developed Ecotoo with the result being a web application. This research aims to increase the selling value of Ecotoo through the development of cross-platform mobile applications. The main technology used to develop applications is Flutter. While the research methodology used is design science research. Data analysis techniques used in research are qualitative techniques and quantitative techniques. Based on the test results, in terms of functionality and code quality, Ecotoo's front-end and back-end systems received an A score in the aspects of reliability and maintainability. Then, based on the evaluation results provided by users, the application has a fairly good usability with an excellent value."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fayaad
"Software Product Line Engineering (SPLE) merupakan paradigma pengembangan perangkat lunak yang memanfaatkan common platform (kemiripan) dan mass customisation (keragaman) dari berbagai aplikasi. Pengembangan perangkat lunak dengan paradigma SPLE pada penelitian ini menggunakan diagram Interaction Flow Modeling Language (IFML) sebagai pemodelan antarmuka dalam menghasilkan komponen user interface (UI) pada aplikasi front end. Diagram IFML digunakan sebagai masukan pada UI Generator Web Interface untuk menghasilkan proyek React sebagai aplikasi berbasis website. Namun, ketika aplikasi dibuka melalui tampilan mobile, antarmuka yang ditampilkan menjadi tidak teratur serta beberapa interaksi sulit untuk dilakukan. Selain itu, aplikasi yang dihasilkan juga belum dapat diinstal pada perangkat untuk digunakan secara offline. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan UI Generator Web Interface agar aplikasi yang dihasilkan memiliki tampilan yang responsif serta mendukung Progressive Web Application (PWA). Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengembangkan UI Generator Mobile Interface untuk menghasilkan proyek React Native sebagai aplikasi berbasis mobile. UI Generator Mobile Interface yang dikembangkan menggunakan diagram IFML yang sama dalam menghasilkan aplikasi mobile dengan antarmuka dan fungsionalitas yang serupa. Selanjutnya, antarmuka kedua aplikasi yang masing-masing dihasilkan oleh UI Generator Web Interface dan UI Generator Mobile Interface dievaluasi menggunakan prinsip Shneiderman’s Eight Golden Rules of Interface Design. Hal ini bertujuan untuk mencari tahu apakah antarmuka dari kedua aplikasi yang dihasilkan secara generated sudah memenuhi kaidah perancangan antarmuka. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa UI Generator Web Interface dan UI Generator Mobile Interface berhasil dikembangkan serta telah dilakukan evaluasi terhadap masing-masing aplikasi yang dihasilkan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa terdapat beberapa bagian yang dapat ditingkatkan lebih lanjut pada kedua antarmuka aplikasi.

Software Product Line Engineering (SPLE) is a software development paradigm that utilizes a common platform and mass customization of various applications. Software development with the SPLE paradigm in this study uses Interaction Flow Modeling Language (IFML) diagrams in modeling the user interface to generate user interface (UI) components for front end applications. IFML diagrams are used as input to the UI Generator Web Interface in generating React projects as web-based applications. However, when the application is opened in the mobile view, the user interface displayed becomes irregular and some interactions are difficult to complete. In addition, the resulting application cannot be installed on a device for offline use. Therefore, this study aims to develop a UI Generator Web Interface so that the resulting application has a responsive display and supports Progressive Web Application (PWA). In addition, this research also aims to develop a UI Generator Mobile Interface to produce React Native projects as mobile-based applications. The UI Generator Mobile Interface developed uses the same IFML diagram in producing mobile applications with similar interfaces and functionalities. Furthermore, the interfaces of the two applications each generated by the UI Generator Web Interface and UI Generator Mobile Interface are evaluated using the principle of Shneiderman’s Eight Golden Rules of Interface Design. This aims to find out whether the interface of the two generated applications already meet the rules of interface design. From this study it can be concluded that the UI Generator Web Interface and UI Generator Mobile Interface have been successfully developed and an evaluation has been carried out for each of the resulting applications. The evaluation results indicate that there are several areas for further improvement in both application interfaces.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Raudina Idzni Widyowati
"ABSTRACT
Anggapan negatif kerap dilekatkan pada kehadiran sosok gay melalui beragam wacana yang digunakan untukmenggambarkannya. Langgengnya nilai-nilai heteronormativitas menjadi suatu tantangan bagi kelompok gay dalam menunjukan identitas gender mereka melalui penampilan diri secara performatif. Keinginan untuk mengekspresikan hasrat diri melalui cara berpakaian, gaya berbicara, maupun gestur tubuh secara berulang dalam keseharian dapat digunakan untuk melihat identitas gender seorang gay. Keseluruhan tindakan performatif ini tentu tidak terlepas dari pemahaman diri sebagai seorang gay di tengah lingkungan sosial sehingga subjektivitas turut terlibat dalam penyampaian identitas gender. Cara mereka menampilkan diri mereka dalam aplikasi Gindr sangat berbeda jika dibandingkan dengan kehidupan sehari-hari di masyarakat. Berbasis cyberqueer space, Grindr menjadi media pencarian pasangan sehingga presentasi diri dilakukan untuk mempromosikan diri. Pada aplikasi ini, tindakan performatif dapat terlihat melalui aktivitas online saat memilh foto profil, membentuk narasi diri, dan kegiatan chat. Penggunaan teknik wawacara, observasi dalam kehidupan offline dan online pada aplikasi Grindr menunjukan jika penyampaian identitas gender akan selalu melibatkan subjektivitas. Keterkaitan ini akan nampak pada kedua ruang karena pemahaman diri bekerja untuk melihat posisi mereka sebagai gay.

ABSTRACT
Negative judgements are often directed toward gays through various concept to describe themselves. Heteronormativity's perspective become a challenge for gays to show their identities through their appearance performativity. Their desires to show their identity through how they look in appearance, how they talk, and repeated gestures in daily life can be used to see their identity as a gay. This performative actions are inseparable from theirs self understanding as a gay in the social environment, so their subjectivity is involved in the way they convey their identity. The way they present themselves in the Gindr application is very different compared to everyday life in the community. Based on cyberqueer space, Gindrs becomes one of platforms that used as a media to find a date, so how they represent themselves are important to promote themselves. In this aplication, performative actions can been seen through online activities such as how they choose their profile picture, how they describe themselves, and through the chat. The use of interview's techniques and observation in online and offline activities in Gindrs shows that how they represent their identity as gay always involve subjectivity. Subjectivity and gender identity will be seen in two settings (online and offline) because their understanding about themselves has impact in how they see their position as a gay."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Khaerun Zuhry Radjilun
"Kebutuhan akan rumah merupakan kebutuhan primer yaitu kebutuhan utama setelah kebutuhan sandang dan pangan atau biasa disebut dengan trilogi sandang- pangan-papan. Meskipun menjadi kebutuhan primer manusia, banyak dari manusia tidak menyadari bahwa pentingnya mempunyai rumah. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih menunda melakukan pembelian rumah dengan alasan yang beragam; mulai dari tidak sadarnya urgensi akan rumah, harga yang mahal, hingga proses administrasi pembelian yang sangat merepotkan, terutama jika membeli dengan menggunakan cicilan. Kebijakan-kebijakan pemerintah masih tidak terlalu signifikan membantu meningkatkan penjualan properti, sehingga kini semakin banyak model pembiayaan baru yang berbasis crowdfunding bermunculan untuk membantu masyarakat Indonesia mendapatkan rumah. Walaupun crowdfunding adalah suatu platform baru yang membawa perubahan baru dalam teknologi, platform ini mempunyai tiga kelemahan yaitu akuntabilitas, transparansi dan sentralisasi. Oleh karena itu pada penelitian ini teknologi blockchain akan diimplementasikan untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dari platform crowdfunding bisnis properti hunian. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur & benchmarking, survei kuesioner, dan validasi pakar untuk meraih tujuan penelitian yaitu mengindentifikasi fitur-fitur akuntabilitas dan transparansi pada platform crowdfunding dan diagram alir bekerja aplikasi aplikasi crowdfunding bisnis properti hunian berbasis teknologi blockchain. Fitur akuntabilitas yang akan dipakai pada aplikasi ini yaitu Dana Proteksi, Mentoring dan Monitoring peminjam, dan Pengembalian Modal dan fitur transparansinya adalah Informasi Peminjam, Detail Laporan Peminjam, Credit Scoring. Setelah itu Teknologi blockchain yang akan diimplementasikan untuk penelitian ini yaitu platform blockchain Ethereum melalui layanan yang berdasarkan smart contract yaitu Decentralized Autonomous Organization (DAO), Decentralized File Storage (DFS), dan Token System ERC-20.

Home needs are primary needs, namely the main needs for clothing and food needs or commonly referred to as the food-board-clothing trilogy. Despite being a major human need, many people do not realize the importance of owning a home. Most Indonesians still buy houses for various reasons; Starting from the unconscious urgency of the house, the price is expensive, the complicated purchase process, especially if buying using installments. Government policies are still not very effective in increasing property sales, thus new crowdfunding-based financing models is increasing to help people to afford a house. Although crowdfunding is a new platform that brings new changes in technology, this platform has three weaknesses namely accountability, transparency and centralization. Therefore in this research the blockchain system exists to increase accountability and transparency of the residential property crowdfunding business platform. The research method of this research is uses literature study & benchmarking methods, questionnaire surveys, and expert validation to achieve the research goal of identifying accountability and transparency features in crowdfunding platforms and flowcharts of application crowdfunding applications of residential property businesses based on blockchain technology. Accountability features that will be used in this application are the Dana Proteksi Insurance, Mentoring and Monitoring, and Capital Returns and transparent features are Borrower Information, Borrower Report Details, Credit Scoring. The blockchain technology that will be implemented for this research is the Ethereum blockchain platform through smart contract-based services, namely the Decentralized Autonomous Organization (DAO), Decentralized File Storage (DFS), and the ERC-20 Token System.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Ciptaningtyas Rahayu
"Crowdfunding di dunia internasional sudah sangat dikenal dan telah menjadi salah satu alternatif pendanaan yang diminati masyarakat luas. Sementara di Indonesia baru berkembang sejak tahun 2012. Dalam crowdfunding setiap masyarakat dapat berpartisipasi di dalamnya baik sebagai pemilik proyek atau sebagai donatur (pendukung). Crowdfunding ini dilakukan secara online dari sebuah situs dan disebarkan ke media sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, desain deskriptif. Hasil penelitian memberikan gambaran bagaimana crowdfunding diterapkan di Indonesia oleh Patungan.net dan faktorfaktor pendukung serta penghambat pelaksanaannya. Patungan.net melakukan inovasi dengan melakukan secara offline dan memberikan syarat tertentu bagi proyek yang diajukan. Selama ini, crowdfunding yang diterapkan Patungan.net bermanfaat untuk membantu menyelesaikan masalah-masalah sosial yang ada di masyarakat.

Crowdfunding in the international community is well known and has become one of the alternative funding public interest. While in Indonesia has began since 2012. In crowdfunding, community can participate in them either as project owner or as a donor (supporting). Crowdfunding is done by online from website and sharing to social media. The research method used was a qualitative, descriptive design. The results give an idea of how crowdfunding implemented in Indonesia by Patungan.net, factors supporting and obstacle the implementation. Patungan.net to innovate by doing offline and gives specific requirements for the proposed project. During this time, Crowdfunding is applied by Patungan.net to help solve social problems that exist in the community."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35548
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hardy Dewanto
"Lonjakan jumlah kota-kota besar secara global telah mendorong penerapan Transit-Oriented Development (TOD) sebagai paradigma perencanaan kota yang penting. Menanggapi tren ini, Indonesia, khususnya Jakarta, telah memulai strategi TOD. Penelitian ini memperkenalkan TOD.id, sebuah aplikasi seluler konseptual yang dirancang untuk memfasilitasi TOD di Indonesia. Salah satu fitur penting adalah usulan pajak Land Value Capture (LVC), yang mengatasi tantangan pendanaan yang berkontribusi hingga 53,8% dari permasalahan ini. Namun fitur-fitur Aplikasi Seluler TOD.id masih dalam tahap konseptual sehingga memerlukan pengembangan lebih lanjut sebelum diluncurkan ke pasar. Selain itu, Aplikasi Seluler TOD.id juga masih belum memiliki sebuah model komersialisasi yang pasti untuk tujuan pemasaran. Penelitian ini memiliki dua tujuan: pertama, menyempurnakan Aplikasi Seluler TOD.id dengan mengembangkan fitur-fitur yang ada, dan kedua, membangun model komersialisasi yang disesuaikan untuk Aplikasi Seluler TOD.id. Dengan menggunakan metode studi literatur dan studi benchmark kualitatif, serta pengumpulan data kualitatif, hasilnya memberikan wawasan dan umpan balik yang berharga dari para praktisi pasar. Temuan penelitian ini telah menunjukkan bahwa dari 28 fitur yang telah teridentifikasi, 18 fitur diantaranya secara kritis memerlukan pengembangan, sementara 10 fitur lainnya telah dianggap cukup. Selain itu, dengan menggunakan Model Komersialisasi Goldsmith sebagai landasan, sebuah model komersialisasi baru telah dikembangkan yang terdiri dari 12 langkah kritis yang akan memiliki pengaruh dan dampak signifikan terhadap proses pemasaran Aplikasi Seluler TOD.id dengan kelayakan bisnis yang baik. Penemuan tersebut diharapkan dapat mewujudkan Aplikasi Seluler TOD.id secara optimal.

The global surge in the number of major cities has propelled the adoption of Transit-Oriented Development (TOD) as a crucial urban planning paradigm. Responding to this trend, Indonesia, particularly Jakarta, has initiated TOD strategies. This research introduces TOD.id, a conceptual mobile application designed to facilitate TOD in Indonesia. One significant feature is the proposal of Land Value Capture (LVC) taxes, addressing funding challenges contributing to 53.8% of this issue. However, TOD.id's mobile application features are still in the conceptual stage, requiring further refinement before market launch. Additionally, TOD.id lacks a definite commercialization model for marketing purposes. This study has two objectives: first, to enhance TOD.id by refining existing features, and second, to develop a tailored commercialization model for TOD.id. Utilizing literature and qualitative benchmark studies, along with qualitative data collection, the results provide valuable insights and feedback from market practitioners. The research findings indicate that out of 28 identified features, 18 critically require improvement, while 10 others are deemed sufficient. Furthermore, using the Goldsmith Commercialization Model as a foundation, a new commercialization model comprising 12 critical steps has been developed, expected to have a significant impact on the marketing process of TOD.id with good business feasibility. Both findings can help optimize TOD.id in the Indonesian market, aligning with the projections of several previous studies."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Afif Rifqi Ramadlani
"Wakaf sebagai salah satu dana sosial Islam dapat memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada dengan menggunakan platform crowdfunding sebagai upaya meningkatkan penerimaan wakaf. Wakaf sendiri memiliki potensi yang sangat besar dimana Badan Wakaf Indonesia mengungkapkan potensi wakaf tunai di Indonesia mencapai 180 triliun rupiah per tahun. Akan tetapi, belum banyak penelitian yang mengkaji mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penggalangan dana wakaf melalui platform crowdfunding di Indonesia. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas penggalangan dana (campaign) dan kredibilitas penggalang dana (campaigner) dalam memengaruhi penerimaan penggalangan dana wakaf melalui platform crowdfunding dengan studi kasus Kitabisa.com di Indonesia. Pemilihan Kitabisa.com sebagai studi kasus dikarenakan Kitabisa.com merupakan platform crowdfunding yang sudah dikenal luas di Indonesia yang dibuktikan dengan lebih dari 22.000 penggalangan dana terdanai (per April 2019). Dengan menggunakan model regresi OLS, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa indikator kualitas penggalangan dana berupa jumlah gambar memiliki pengaruh positif dalam penerimaan wakaf di Kitabisa.com. Hal ini dapat terjadi lantaran gambar merupakan media yang efektif untuk menyampaikan informasi terkait penggalangan dana wakaf yang dijalankan. Sementara pada indikator kredibilitas penggalang dana, faktor jumlah pembaruan informasi (update) dan status penggalang dana memiliki pengaruh yang positif dalam menghimpun wakaf di Kitabisa.com. Hal ini mungkin disebabkan banyaknya update dapat menunjukkan transparansi penggalang dana dan penggalang dana berstatus organisasi lebih dipercaya oleh masyarakat. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan bagi para pemangku kepentingan yang hendak membuat platform crowdfunding khusus wakaf di Indonesia sehingga bisa memerhatikan faktor-faktor terkait kualitas penggalangan dana dan kredibilitas penggalang dana yang dapat memengaruhi penerimaan wakaf. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan bisa memperkaya literasi terkait pengelolaan wakaf digital di Indonesia.

Waqf as one of the Islamic social funds can take advantage of existing technological developments using a crowdfunding platform in order to increase the acceptance of waqf. Waqf himself has enormous potential as Badan Wakaf Indonesia states that the potential of cash waqf in Indonesia to reach about 180 trillion rupiah per year. However, there have not been many studies that examine the factors influence the acceptance of waqf through crowdfunding platform in Indonesia. Therefore, this study aims to determine the effect of campaign quality and campaigner credibility in influencing the acceptance of waqf through crowdfunding platform with Kitabisa.com as case study in Indonesia. The choice of Kitabisa.com as a case study is because Kitabisa.com is a crowdfunding platform that is widely known in Indonesia as evidenced by more than 22.000 campaign being funded (as of April 2019). By using OLS regression model, this study indicates that campaign quality in the form of number of images positively increases the acceptance of waqf in Kitabisa.com. This may be happened because image is an effective medium for conveying information about the campaign. Meanwhile, campaigner credibility in the form of the number of information updates and campaigner status have a positive influence in the acceptance of waqf in Kitabisa.com. This may be happened due to the more updates can show the transparency of campaigner. In addition, organization may be more trusted by the community than individual. Overall, the results of this study can be a reference for stakeholders who want to create a waqf-oriented crowdfunding platform in Indonesia, so that they can pay attention to factors related to the quality of campaign and the credibility of campaigner that can affect the acceptance of waqf. In addition, the results of this study are expected to enrich literacy related to digital waqf management in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>