Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93709 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dany Cahyadi
"Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No. 21/PRT/M/2021 tentang Bangunan Gedung Hijau, secara eksplisit mensyaratkan mengenai pengendalian penggunaan material berbahaya khususnya yang tertuang dalam Bagian E. sub bagian E.1.a. sampai dengan E.1.c dan sub bagian E.2.a sampai dengan E.2.i tentang penggunaan material bersertifikat ramah lingkungan yang dapat disebut juga dalam istilah rantai pasok hijau dalam penyediaan material konstruksi. Dalam menyikapi peraturan tersebut dan sebagai solusi atas permasalahan penyediaan material hijau, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan bahan bangunan yang ramah lingkungan dengan melakukan pengendalian terhadap material berbahaya dan menggunakan material bersertifikat ramah lingkungan atau bahan yang telah memenuhi syarat serta kaidah ramah lingkungan. Pengendalian penggunaan material ramah lingkungan dalam bangunan gedung hijau dimaksudkan untuk mengurangi jumlah zat pencemar berbahaya terhadap kesehatan dan kenyamanan pengguna bangunan serta menjaga kesinambungan rantai pasok material yang ramah lingkungan dalam skala nasional. Oleh karena itu dalam pengadaan material konstruksi harus dilakukan serangkaian proses dan praktik yang baik guna mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan penggunaan produk lokal dengan jarak yang sedekat mungkin. Selanjutnya ketentuan ini diharapkan dapat diterapkan dalam pengembangan penyediaan bahan bangunan ramah lingkungan guna mendukung pembangunan berkelanjutan, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri PUPR tentang Bangunan Gedung Hijau."
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2022
690 MBA 57:2 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nadine Aurelia Pasha
"Green retrofit merupakan salah satu langkah bagi Indonesia untuk mengurangi emisi GRK. Melalui retrofitting, bangunan eksisting dapat dimanfaatkan untuk tujuan keberlanjutan yang mengurangi pengeluaran berlebihan. Untuk mengimplementasi bangunan konvensional menjadi bangunan hijau, terdapat 2 (dua) penilaian yang dapat digunakan yaitu Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021 dan Rating Tools GBCI. Dalam menyusun struktur WBS pekerjaan retrofitting gabungan dari Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021 dan GBCI khususnya aspek BEM, terdapat 74 aktivitas untuk menilai pekerjaan green retrofitting pada bangunan gedung kantor bertingkat tinggi. Agar pekerjaan green retrofitting dapat berjalan maksimal serta dapat mencapai target dan dapat selesai tepat pada waktu seperti yang telah direncanakan, maka dapat lebih memperhatikan sumber daya dari proyek tersebut. Penelitian hanya terbatas pada bangunan gedung kantor bertingkat tinggi khususnya aspek BEM. Hasil kuesioner dianalisa menggunakan metode analisis delphi, metode RII, dan metode statistik seperti uji homogenitas, kecukupan data, validitas, reliabilitas, dan regresi linier. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui aktivitas yang penting dan berpengaruh terhadap akurasi perencanaan sumber daya.

Green retrofit is one step for Indonesia to reduce GHG emissions. Through retrofitting, existing buildings can be utilized for sustainability purposes by reducing excessive expenditure. To implement conventional buildings into green buildings, there are 2 (two) assessments that can be used, namely Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021 and the GBCI Rating Tools. In compiling the WBS structure for combined retrofitting work from PUPR Ministerial Regulation Number 21 of 2021 and GBCI especially the BEM aspect, there are 74 activities to assess green retrofitting work on high-rise office buildings. In order for the green retrofitting work to run optimally and be able to achieve the target and be completed on time as planned, it can pay more attention to the resources of the project. Research is only limited to high-rise office buildings, especially aspects of BEM. Questionnaire results were analyzed using the Delphi analysis method and statistics such as homogeneity test, data adequacy, validity, reliability, and linear regression. The result of this research is to know which activities are important and influence the accuracy of resource planning."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Rifaldy
"Saat ini penggunaan akan energi pada bangunan gedung terus-menerus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi. Oleh karena itu Pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 02/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung Hijau yang dimaksudkan sebagai pedoman bagi penyelenggara bangunan dalam melakukan penyelenggaraan bangunan gedung hijau untuk tujuan penghematan energi. Di Indonesia terdapat sistem penilaian untuk Gedung Hijau yang disebut Greenship, yaitu standar dalam penilaian gedung hijau yang dikeluarkan oleh Green Building Council Indonesia. Sesuai aturan GBCI terdapat update penilaian dari versi 1.2 tahun 2014 ke versi 2.0 tahun 2020, didalamnya terdapat beberapa persyaratan baru yang sebelumnya tidak ada maupun hanya tambahan persyaratan dari versi 1.2. Tujuan dari penelitian ini adalah memudahkan pengguna dalam melakukan penilian mandiri untuk mendapatkan sertifikasi Gedung Hijau. Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini adalah belum adanya sistem aplikasi yang dapat digunakan, pengguna harus melakukan penilaian mandiri menggunakan buku pedoman penilaian bangunan hijau. Hal ini berdampak pada faktor kemudahan, kecepatan dan biaya yang dikeluarkan dalam proses penilaian mandiri. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah memudahkan penilaian mandiri dan mampu meningkatkan kinerja waktu, memberikan informasi tentang bangunan hijau dan persyaratannya secara terperinci kepada pengguna
Currently the use of energy in buildings is constantly increasing along with technological developments. Therefore, the Government issued Minister of Public Works and Public Housing Regulation No. 02 / PRT / M / 2015 concerning Green Building which is intended as a guideline for building operators in carrying out green building construction for energy saving purposes. In Indonesia there is an appraisal system for Green Buildings called Greenship, which is a standard in green building appraisal issued by the Green Building Council Indonesia. In accordance with the GBCI rules, there is an update assessment from version 1.2 in 2014 to version 2.0 in 2020, in which there are some new requirements that previously did not exist or only additional requirements from version 1.2. The purpose of this study is to make it easier for users to conduct independent assessments to get Green Building certification. The problem raised in this study is that there is no application system that can be used, the user must conduct an independent assessment using the green building appraisal manual. This has an impact on the ease, speed and cost incurred in the self-assessment process. The expected outcome of this study is to facilitate self-assessment and be able to improve time performance, provide users with detailed information about green buildings and their requirements."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erina Asyera
"Penelitian ini mengkaji tentang korelasi antara bangunan berkelanjutan yang telah mendapatkan sertifikasi dari Green Building Council Indonesia (GBC Indonesia) dan perilaku energi berkelanjutan pengguna gedung. Gedung yang telah mendapatkan sertifikasi dari GBC Indonesia pada umumnya telah dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan adanya efisiensi energi. Sebuah gedung hidjau yang baik mampu memberikan input aktif dan pasif serta memberikan umpan balik kepada pengguna. Hal ini seharusnya dapat membuat perilaku pengguna gedung menjadi lebih baik sehinga ada korelasi antara gedung hijau dan perilaku energi berkekelanjutan.
Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus tunggal pada gedung bersertifikasi GBC Indonesia dengan menggunakan metode observasi serta melakukan wawancara kepada pihak pengelola gedung dan menyebarkan kuesioner kepada pengguna gedung dalam kaitannya dengan penghematan listrik. Peneliti akan mengkaji ruang kerja pengguna bangunan serta sistem kerja dan peraturan yang berlaku.

This study examines the correlation between sustainable buildings that have been certified by the Green Building Council Indonesia (GBC Indonesia) and the sustainable energy behavior of building users. Buildings that have been certified by the GBC Indonesia in general have been designed to enable energy efficiency. A good green building can provide active and passive input and provide feedback to users. This should improve the users behavior so that there should be a correlation between green buildings and sustainable energy behavior.
The research design used was a single case study in an GBC Indonesia certified building using the observation method and conducting interviews with building managers and distributing questionnaires to building users in relation to electricity savings. The researcher will examine the work space of the building users and the work system and applicable regulations.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54093
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusup Arjuna
"Di Indonesia, pekerjaan green retrofitting mengacu pada Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021 dan rating tools GBCI. Digunakan pendekatan WBS untuk membagi pekerjaan menjadi tingkatan yang lebih sederhana, dengan menggabungan 2 (dua) standar pekerjaan green retrofitting bangunan kantor bertingkat tinggi dari aspek konservasi dan efisiensi energi menjadi 5 tingkatan yang mudah untuk dikelola. Melakukan retrofitting bangunan dapat menghemat penggunaan energi sebesar 50% - 70%. Upaya pemaksimalan pekerjaan green retrofitting dipengaruhi oleh akurasi perencaan WBS serta akurasi perencaan sumber daya pada proyek. Penelitian yang dilakukan dibatasi untuk pekerjaan green retrofitting bangunan gedung kantor bertingkat tinggi aspek konservasi dan efisiensi energi (EEC). Data dikumpulkan menggunakan metode studi literatur, analisis arsip, analisa deskriptif, dan kuesioner yang diuji mengunakan analisa delphi, serta analisa statistik mengunakan uji homogenitas, uji kecukupan data, validitas internal, reliabilitas data, dan validitas eksternal. Hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui indikator/aktivitas pada struktur WBS yang penting dan berpengaruh terhadap akurasi perencanaan sumber daya.

In Indonesia, the term "green retrofitting" refers to Minister of Public Works Regulation Number 21 of 2021 and the GBCI rating tools. The Work Breakdown Structure (WBS) approach is utilized to divide the work into simpler levels,by combining two green retrofitting standards for high-rise office buildings, focusing on conservation and energy efficiency, into five manageable levels. Retrofitting buildings can result in energy savings of 50% - 70%. The effectiveness of green retrofitting efforts is influenced by the accuracy of WBS planning and resource planning in the project. The research is limited to green retrofitting of high-rise office buildings, specifically focusing on conservation and energy efficiency aspects (EEC). Data is collected using literature study, archival analysis, descriptive analysis, and questionnaires tested with Delphi analysis, as well as statistikal analysis using tests for homogeneity, data adequacy, internal validity, data reliability, and external validity. The results of this research aim to identify the important indicators/activities in the WBS structure that significantly affect resource planning accuracy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S35375
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naufal Hafizh Setiawan
"Emisi Gas Rumah Kaca yang dihasilkan Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan sejak tahun 2000 hingga menjadikannya sebagai penghasil per kapita terbesar kelima di dunia pada tahun 2020. Analisis tolok ukur pelaksanaan green retrofitting bangunan gedung bertingkat tinggi dilakukan dengan cara analisis arsip pada kriteria penilaian GBCI dan Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021. Pengembangan Struktur WBS pekerjaan green retrofitting gedung kantor bertingkat tinggi pada aspek MRC berdasarkan GBCI dan Permen PUPR Nomor 21 Tahun 2021 tersusun atas 3 (tiga) siklus proyek, 16 (enam belas) jenis pekerjaan, 41 (empat puluh satu) metode dan pendukung proses, dan 78 (tujuh puluh delapan) aktivitas pekerjaan. Indikator tolok ukur pekerjaan green retrofitting dari aspek MRC pada rating tools GREENSHIP terdiri dari MRC P1 Fundamental Refrigerant, MRC P2 Material Purchasing Policy, MRC P3 Waste Management Policy, MRC 1 Non ODS Usage, MRC 2 Material Purchasing Practice, MRC 3 Waste Management Practice, MRC 4 Hazardous Waste Management, dan MRC 5 Management of Used Good. Sedangkan, pada Daftar Simak Kinerja BGH untuk Bangunan Yang Sudah Ada Permen PUPR Nomor 21 Tahun 2021 terdiri dari Tahap Pemanfaatan dan Tahap Pembongkaran

Indonesia's greenhouse gas emissions have continued to increase significantly since 2000, making it the fifth largest per capita emitter in the world in 2020. The benchmark analysis of the implementation of green retrofitting of high-rise buildings is carried out by means of archival analysis on the GBCI assessment criteria and the Minister of PUPR Regulation Number 21 of 2021. The development of the WBS structure for green retrofitting of high-rise office buildings in the MRC aspect based on GBCI and Permen PUPR Number 21 of 2021 is composed of 3 (three) project cycles, 16 (sixteen) types of work, 41 (forty-one) methods and supporting processes, and 78 (seventy-eight) work activities. The benchmark indicators of green retrofitting work from the MRC aspect of the GREENSHIP rating tools consist of MRC P1 Fundamental Refrigerant, MRC P2 Material Purchasing Policy, MRC P3 Waste
Management Policy, MRC 1 Non ODS Usage, MRC 2 Material Purchasing Practice, MRC 3 Waste Management Practice, MRC 4 Hazardous Waste Management, and MRC 5 Management of Used Good. Meanwhile, the BGH Performance Checklist for Existing Buildings Permen PUPR Number 21 of 2021 consists of the Utilization Stage and Demolition Stage.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmadi Surya
"Fakta peningkatan penduduk yang tinggal di perkotaan merupakan tantangan penting bagi industri konstruksi dalam merancang dan mengembangkan kota. Industri bangunan dan konstruksi menjadi penyebab terbesar emisi terkait gas, sehingga industri ini ditekankan untuk memiliki prinsip pembangunan konstruksi yang berkelanjutan. Karena hal tersebut, beberapa negara maju menerapkan Green Building Rating Systems (GBRS) untuk menilai pencapaian Green Building. Di Indonesia GBRS yang bisa digunakan untuk penilaian kinerja Green Building yaitu Peraturan mengenai penilaian kinerja Green Building dalam Permen PUPR nomor 21 Tahun 2021. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi variabel yang dapat diintegrasikan dengan BIM dengan pengelompokkan data berdasarkan studi literatur kemudian dilakukan pengembangan sistem penilaian Green Building yang berbasis BIM dengan benchmarking dan dilakukan Validasi Pakar dengan Purposive sampling. Green Building mewujudkan berbagai disiplin teknis dengan tingkat saling ketergantungan dan keterkaitan yang tinggi serta persyaratan dan spesifikasi yang terperinci sehingga Pendekatan BIM digunakan sebagai alternatif untuk mewujudkan pencapaian pembangunan keberlanjutan yang lebih mudah diimplementasikan. Didalam penelitian ini juga dilakukan Pengembangan sistem peringkatan Green Building Indonesia pada tahap perencanaan yang berbasis BIM. Kebijakan teknologi BIM dapat bermanfaat pada tahap perencanaan untuk meminimalisasi dampak dari terlambatnya pekerjaan, penambahan biaya, serta kegagalan konstruksi. Penggunaan BIM untuk Green Building dapat memberikan manfaat lebih dan bisa diimplementasikan.

The fact that more people are living in cities is an important challenge for the construction industry in designing and developing cities. The building and construction industry is the biggest cause of gas-related emissions, so the industry is emphasised to have sustainable construction development principles. Because of this, some developed countries apply Green Building Rating Systems (GBRS) to assess the achievement of Green Buildings. In Indonesia, the GBRS that can be used for Green Building performance assessment is the Regulation on Green Building performance assessment in Permen PUPR number 21 of 2021. The purpose of this research is to identify variables that can be integrated with BIM by classifying data based on literature studies, then developing a BIM-based Green Building Rating system with benchmarking and Expert Validation with Purposive sampling. Green Building embodies various technical disciplines with a high level of interdependence and interrelationship as well as detailed requirements and specifications so that the BIM approach is used as an alternative to realise the achievement of sustainable development that is easier to implement. In this research, the development of an Indonesian Green Building rating system at the planning stage based on BIM was also carried out. BIM technology policy can be useful at the planning stage to minimise the impact of late work, additional costs, and construction failures. The use of BIM for Green Building can provide more benefits and can be implemented."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardho Muhammad Ratuprawiranegara
"Pembangunan gedung bertingkat tinggi yang sangat gencar masih terdapat banyak korban dalam konstruksinya. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) merupakan sistem perlindungan untuk meminimalkan kerugian dan kecelakaan pada industri konstruksi. Kesehatan dan keselamatan konstruksi merupakan aspek yang sangat penting di seluruh industri konstruksi. Berbagai metode dan praktik inovatif telah dikembangkan dalam tujuan meningkatkan kesehatan dan keselamatan pekerja dalam industri konstruksi. Green Construction merupakan salah satu inovasi yang diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan keselamatan pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perencanaan keselamatan konstruksi dalam implementasi green construction pada struktur atas gedung bertingkat tinggi. Dengan mengembangkan perencanaan keselamatan konstruksi dalam implementasi green construction, maka identifikasi bahaya dan risiko serta pengendaliannya dapat terintegrasi dengan baik sehingga keselamatan konstruksi dapat ditingkatkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi pakar melalui survei kuesioner dan pengolahan data berupa analisis deskriptif. Hasil penelitian ini berupa rencana keselamatan konstruksi penerapan green construction pada struktur atas gedung bertingkat tinggi dalam bentuk sasaran dan program keselamatan konstruksi yang berbasis pada Permen PUPR No. 10 Tahun 2021.

The intensive construction of high-rise buildings still results in many casualties. The Construction Safety Management System is a protective system aimed at minimizing losses and accidents in the construction industry. Construction health and safety are crucial aspects throughout the construction industry. Various innovative methods and practices have been developed to improve the health and safety of workers in the construction industry. Green Construction is one of the innovations expected to enhance worker health and safety. This study aims to develop construction safety planning in the implementation of green construction for upper structure of high-rise buildings. By developing construction safety planning in the implementation of green construction, hazard and risk identification and its control can be well-integrated, thus improving construction safety. The method used in this research involves expert validation through questionnaire surveys and data processing via descriptive analysis. The findings of this research include a safety construction plan for green construction implementation in the upper structures of high-rise buildings, based on Permen PUPR No. 10 Tahun 2021."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hizkia Hendri Kadarwanto
"ABSTRAK
Tujuan dari pemeliharaan dan perawatan bangunan adalah untuk membuat fungsi, struktur, dan estetika bangunan tetap terjaga sesuai dengan kondisi awal. Studi kasus yang diteliti adalah Gedung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan dan perawatan bangunan hijau gedung pemerintahan komponen ruang luar (lansekap) dan tata grha. Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini ialah komponen lansekap dan tata grha yang rusak sehingga tidak mencapai standar kinerja ruang luar (lansekap) dan tata grha dan tidak bisa digunakan. Hal ini berdampak pada 4 persyaratan keandalam bangunan tidak tercapai (kenyamanan, keselamatan, kesehatan, dan kemudahan) serta biaya operasional pemeliharaan meningkat. Masalah tersebut disebabkan karena sistem pemeliharaan komponen ruang luar dan tata grha tidak efektif mulai dari peraturan pemeliharaan yang belum lengkap pada manajemen pemeliharaan gedung, sampai manajemen data bangunan yang belum berbasis digital. Metode penelitian yang digunakan adalah survei, tinjauan literatur, dan studi kasus. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah membuktikan bahwa pekerjaan pemeliharaan dan perawatan gedung hijau menggunakan sistem informasi website berbasis Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24 Tahun 2008 dapat meningkatkan kinerja pemeliharaan dan perawatan gedung hijau bangunan pemerintahan komponen ruang luar (lansekap) dan tata grha.

ABSTRACT
The purpose of building maintenance is to make the function, structure, and aesthetics of the building maintained in accordance with the initial conditions. The case study was the Ministry of Public Works and Housing Building. The purpose of this study is to improve maintenance performance landscape and housekeeping componentas of states green buildings. The problem raised in this study is that the landscape and housekeeping components are damaged so that they do not reach the standard of landscape and housekeeping performance and cannot be used. This has an impact on 4 building interior requirements not being achieved (comfort, safety, health and convenience) and also maintenance operational costs. The problem is caused by the ineffective system of maintaining landscape and housekeeping. The research methods used are surveys, literature reviews, and case studies. The expected result of this study is to prove that the maintenance work of green buildings using Minister of Public Works Regulation No. 24 2008-based website can improve maintenance performance landscape and housekeeping componentas of government green buildings.
"
2019
T55161
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>