Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110741 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haenam, Kim
""When I grow up, I think I won't get sick. When I grow up, I think I will become stronger. When I grow up, I think I won't get hurt. I wrote this book as a guide and a connecting cord for the sick soul. I wrote this book to share my knowledge and stories with people who have problems with their mental health and suffer from it, and together find the answer to the question, 'Then, what should I do now?' If this way could cure them or become a bright light to open the door of hope, there is nothing I hope more of it." -Kim Haenam"
Jakarta: Pustaka Obor Indonesia, 2021
158.1 HAE k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Santosa S
1983
S2195
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miranda Malonka
" Hampir satu juta orang di dunia melakukan bunuh diri setiap tahunnya, dengan masalah psikologis sebagai penyebab utamanya. Padahal, ini seharusnya bisa kita cegah, andai saja kita lebih peduli dan punya empati, serta memiliki akses informasi yang memadai. Sudah saatnya kita berhenti memberi stigma pada rekan-rekan kita (dan menghakimi diri kita sendiri) karena memiliki masalah psikologis. Jiwa kita juga butuh dipupuk, tak hanya raga. Terkadang, kita butuh pertolongan untuk memahami perasaan dan pikiran kita sendiri, yang sering lupa kita perhatikan. Ditulis berdasarkan fakta-fakta ilmiah, buku ini berisikan panduan umum mengenai depresi dan gangguan cemas, cara menghadapinya, serta proses penyembuhannya. Depresi dan cemas bisa dicegah. Bila, sudah terjadi pun, kemungkinan buruknya juga masih bisa dihindari. Royalti dari penjualan buku ini akan disumbangkan ke Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia."
Jakarta: Elex Media Komputindo, 2022
616.89 MIR u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kalista Putri
"Pandemi COVID-19 yang melanda dunia semenjak tahun 2020 menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap kehidupan manusia, salah satunya meningkatnya gejala depresi. Salah satu kelompok umur yang paling rentan terkena depresi adalah dewasa awal, karena banyaknya transisi yang sedang mereka alami, kurangnya interaksi dengan teman dan pasangan yang merupakan hal penting, serta kurangnya keterlibatan orangtua ketika anak beranjak dewasa. Walaupun begitu, terdapat berbagai metode yang dapat digunakan untuk mengurangi gejala depresi, salah satunya adalah mindfulness. Penelitian ini dilakukan terhadap 158 individu individu dalam rentang usia dewasa awal (18 – 25 tahun) yang bertempat tinggal di Indonesia. Variabel gejala depresi diukur dengan alat ukur Beck Depression Inventory – II (BDI-II) dan variabel mindfulness diukur dengan Mindfulness Attention & Awareness Scale (MAAS). Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa mindfulness berkontribusi negative secara signifikan terhadap gejala depresi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuat masyarakat meningkatkan mindfulness mereka dalam kehidupan mereka sehari-hari.

The COVID-19 pandemic that has been happening since 2020 negatively affected a lot of aspects in the world, including increasing depressive symptoms in human. A developmental period where depression is most likely to occur is emerging adult, where they are in the middle of many transition, lack of support system during the pandemic, and lack of parental involvement as they are adulting. However, there are several techniques that can be used to prevent depression, one of them is mindfulness. This study is conducted on 158 emerging adult (age ranging between 18 – 25 years old) living in Indonesia. Depressive symptoms are measured with Beck Depression Inventory – II (BDI-II) and mindfulness is measured with the Mindfulness Attention & Awareness Scale (MAAS). Simple regression analysis showed that mindfulness has a significant negative contribution to depressive symptoms in emerging adults during COVID-19 pandemic. This finding hopefully will encourage people to increase their mindfulness."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priyanka Ardiya
"Individu homoseksual kerap menerima sikap negatif dari masyarakat. Sikap negatif tersebut dapat diinternalisasi oleh individu dan menjadi sebuah stres minoritas bernama internalized homophobia. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa internalized homophobia berhubungan dengan gejala depresi melalui sense of belonging. Penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara internalized homophobia dan gejala depresi, hubungan antara sense of belonging dan gejala depresi, serta efek mediasi sense of belonging terhadap hubungan antara internalized homophobia dan gejala depresi pada individu homoseksual di Indonesia. Partisipan terdiri dari 295 gay dan lesbian berusia 18-37 tahun yang berwarga negara Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa internalized homophobia berhubungan positif dan signifikan dengan gejala depresi (r = 0,211, p < 0,05) dan sense of belonging berhubungan negatif dan signifikan dengan gejala depresi (r = -0,563, p < 0,05). Analisis regresi berganda menggunakan PROCESS for SPSS model 4 menunjukkan sense of belonging memediasi hubungan antara internalized homophobia dan gejala depresi secara parsial. Melalui hasil dari penelitian ini, individu homoseksual dapat mengenali internalized homophobia sebagai sebuah faktor risiko dari gejala depresi dan mengetahui pentingnya sense of belonging dalam mengurangi gejala-gejala tersebut.

Homosexual individuals often receive negative attitudes from society. These negative attitudes can be internalized by individuals and become a minority stress called internalized homophobia. Previous research has found that internalized homophobia is associated with depressive symptoms through sense of belonging. This study aims to determine the relationship between internalized homophobia and depressive symptoms, the relationship between sense of belonging and depressive symptoms, and the mediating effect of sense of belonging on the relationship between internalized homophobia and depressive symptoms among homosexual individuals in Indonesia. Participants consisted of 295 gays and lesbians aged 18-37 years who are Indonesian citizens.
Results showed that internalized homophobia was positively and significantly associated with depressive symptoms (r = 0,211, p <0,05) and sense of belonging was negatively and significantly associated with depressive symptoms (r = -0,563, p <0,05). Multiple regression analysis using PROCESS for SPSS model 4 shows that sense of belonging partially mediates the relationship between internalized homophobia and depressive symptoms. Through the results of this research, homosexual individuals can identify internalized homophobia as a risk factor of depressive symptoms and learn the importance of sense of belonging in reducing those symptoms.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herlina J EL Matury
"ABSTRAK Disertasi ini membahas model faktor-faktor yang mempengaruhi depresi, kecemasan
dan stres pada mahasiswa S1. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan disain cross
sectional. Hasil factor analysis pada sumber masalah, didapat sumber masalah ada 3
faktor yaitu komunikasi dan adaptasi, personal dan emosional. Hasil structure equation
modeling, bahwa faktor sumber masalah dan faktor harga diri berhubungan signifikan
terhadap terjadinya depresi, kecemasan dan stres pada mahasiswa S1. Sumber masalah
merupakan faktor yang paling mempengaruhi depresi, kecemasan, dan stress pada
mahasiswa S1. Hasil penelitian menyarankan perlu ditambahkan program/kegiatan
seperti pelatihan, seminar, talk show, dan diskusi tentang peningkatan harga diri
mahasiswa.
ABSTRACT This dissertation discusses the model of factors that influence depression, anxiety and
stress in undergraduate students. This research is quantitative with cross sectional
design. The results of factor analysis on the source of the problem, the source of the
problem is that there are three factors, namely communication and adaptation, personal
and emotional. The results of structure equation modelling, that the problem and selfesteem
factors are significantly relate to depression, anxiety and stress in undergrasuate
students. The problem is the most affects depression, anxiety, and stress in
undergrasuate students. The results of the study suggest that programs / activities need
to add such as training, seminars, talk shows, discussions, about increasing student selfesteem.

"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
D2587
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lori Oktavia
"ABSTRAK
Kehamilan, persalinan dan menjadi seorang ibu merupakan pengalaman
penting dalam kehidupan seorang wanita. Pada sebagian besar wanita, memiliki
seorang anak adalah peristiwa yang sangat membahagiakan karena peristiwa ini
dianggap sebagai pemenuhan tertinggi bagi identitas mereka sebagai wanita.
Namun demikian, pada sebagian wanita lainnya, peristiwa tersebut dapat pula
menimbulkan gangguan-gangguan yang mempengaruhi kesehatan mental mereka.
Hal ini terjadi karena proses persalinan dan masa sesudahnya merupakan keadaan
yang cukup berat bagi sang ibu. Perubahan-perubahan yang terjadi baik di dalam
maupun di luar tubuh para ibu tersebut dapat menjadi faktor penyebab timbulnya
gangguan emosi pasca persalinan. Dalam penelitian ini, gangguan emosi yang
akan diteliti adalah gangguan depresi pasca persalinan. Gangguan ini umumnya
j
terjadi dalam kurun waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah
persalinan dan ditandai dengan simtom seperti: mudah menangis, merasa tidak
berguna, bersalah, merasa lelah berkepanjangan dan gangguan tidur.
Menurut hasil beberapa penelitian, penderita depresi pasca persalinan
lebih banyak terdapat pada mereka yang kurang mendapatkan dukungan sosial >
dari orang-orang di sekitarnya. Dari sini, timbul asumsi peneliti tentang adanya
hubungan antara dukungan sosial dengan ada/tidaknya gangguan depresi pasca
persalinan. Namun, mengingat dukungan sosial itu sendiri adalah suatu konsep
yang luas, maka yang difokuskan pada penelitian ini adalah dukungan sosial yang diterima secara nyala (enacted support), yaitu pemberian bantuan yang benarbenar
terjadi dalam suatu situasi yang spesifik (Collins et al, 1993). Adapun
Permasalahan yang hendak dijawab dalam penelitian ini adalah : apakah ada
hubungan yang signifikan antara jumlah dan kepuasan terhadap dukungan sosial
yang diterima secara nyata dengan ada/tidaknya gangguan depresi pasca
persalinan.
Penelitian dilakukan terhadap 35 oreng responden. Adapun responden
dalam penelitian ini adalah wanita pasca persalinan yang berusia 20-35 tahun,
pendidikan minimal SMU/sederajat, melahirkan bayi yang sehat dan tidak
prematur dan tidak memiliki sejarah gangguan psikiatrik di masa lampau.
Pengukuran variabel-variabel yang hendak diteliti dilakukan dengan
menggunakan kuesioner, yang terdiri dari kuesioner yang mengukur jumlah dan
kepuasan terhadap dukungan sosial yang diterima serta instrumen BDI (Beck
Depression Inventory) yang mengukur simtom depresi pasca persalinan.
Sedangkan untuk menganalisis data guna menjawab permasalahan utama di atas,
digunakan perhitungan korelasi biserial.
Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara jumlah dukungan emosional, penghargaan, instrumental dan informasi
yang diterima secara nyata, dengan ada/tidaknya gangguan depresi pasca
persalinan pada ibu dewasa muda. Selain itu, ditemukan pula hubungan yang
signifikan antara kepuasan responden terhadap bentuk dukungan emosional,
penghargaan, instrumental dan informasi yang diterimanya, dengan ada/tidaknya
gangguan depresi pasca persalinan.
Saran peneliti, untuk masa yang akan datang sebaiknya dilakukan
penelitian yang lebih mendalam tentang gangguan emosi yang dialami oleh para
ibu pada masa pasca persalinan, misalnya dengan menggunakan metode penelitian
secara kualitatif, sehingga dapat diperoleh informasi yang lebih banyak tentang
masalah gabgguab emosi pasca persalinan ini dan bagaimana cara pencegahannya."
2002
S3106
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johann Hari
Jakarta: Gramedia, 2018
362.25 JOH l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Isabella Sasqia Mulya
"Individu dengan orientasi homoseksual seringkali mendapatkan prasangka, diskriminasi, dan kekerasan berkenaan dengan orientasi seksual yang dimilikinya. Oleh karena itu, individu homoseksual mengalami salah satu stressor spesifik yaitu stres minoritas dalam bentuk stigma consciousness. Stigma consciousnessdan dukungan sosial secara konsisten berkaitan dengan kesehatan mental. Penelitian kali ini dilakukan untuk melihat efek mediasi dari persepsi terhadap dukungan sosial pada hubungan antara stigma consciousnessdan gejala depresi. Terdapat 295 partisipan dalam penelitian ini dengan kriteria; memiliki orientasi homoseksual, berusia minimal 18 tahun, dan warga negara Indonesia.
Analisis regresi berganda menggunakan PROCESS for SPSS model 4 menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ini didukung data yaitu persepsi terhadap dukungan sosial memediasi secara penuh hubungan antara stigma consciousnessdan gejala depresi. Berdasarkan hasil penelitian ini, penting bagi indvidu homoseksual maupun masyarakat untuk memahami stres minoritas serta mengidentifikasi dukungan sosial yang dapat diberikan kepada individu homoseksual.

Homosexuals often get prejudice, discrimination, and violence regarding their sexual orientation. Therefore, homosexuals experience one specific stressor namely minority stress in the form of a stigma consciousness. Stigma consciousness and social support are consistently related to mental health. This research was conducted to investigate the mediating effects of perceived social support on the relationship between the stigma consciousness and depressive symptoms.There were 295 participants in this study with criteria; have a homosexual orientation, at least 18 years old, and an Indonesian.
Multiple regression analysis using PROCESS for SPSS model 4 shows that the hypothesis of this study is supported by data, that is perceived social support is fully mediated the relationship between the stigma consciousness and depressive symptoms. Based on the results of this study, it is important for homosexuals and community to understand the minority stress and identify social support that can be given to homosexuals.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vanda Pebruarini
"Layanan psikologis daring semakin berkembang dalam membantu remaja mencari bantuan profesional. Depresi yang dialami remaja merupakan faktor yang mempengaruhi remaja menggunakan layanan psikologis daring. Literasi kesehatan mental merupakan faktor yang perlu diteliti lebih lanjut untuk mengetahui perannya dalam memfasilitasi remaja dalam mencari bantuan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peran literasi kesehatan mental sebagai moderator antara gejala depresi dan intensi mencari bantuan psikologis pada remaja. Partisipan penelitian ini berusia 13-18 tahun dan memenuhi kriteria gejala depresi sesuai dengan alat ukur DASS-21. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan tiga instrumen yaitu DASS-21 milik Lovibond & Lovibond (1995) untuk mengenali tingkat depresi remaja, yang itemnya telah diadaptasi oleh Novera, Wetasin, & Khamwong (2013), Mental Health Literacy Scale (MHLS) milk O’Connor (2015) untuk mengukur literasi kesehatan mental yang itemnya telah diadaptasi oleh Pebruarini (2022), serta GHSQ milik Rickwood (2005) untuk mengukur intensi mencari bantuan psikologis yang dimodifikasi dalam konteks daring oleh Naila & Pebruarini (2022). Analisis moderasi dilakukan melalui program PROCESS dari Hayes v4.2 pada SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi kesehatan mental memoderasi gejala depresi dengan intensi mencari bantuan psikologis daring. Dalam hal ini literasi kesehatan mental yang tinggi akan memperkuat remaja yang memiliki tingkat depresi yang tinggi dalam mencari bantuan psikologis daring.

Psychological Online Help Seeking is growing to help teenagers seek professional help. Depression can influence adolescents to use online psychological services. Mental health literacy needs further investigation to determine its role in facilitating adolescents seeking psychological assistance. This study aims to examine the role of mental health literacy as a moderator between depressive symptoms and the intention to seek psychological help in adolescents. The participants in this study were aged 13-18 years and met the criteria for depressive symptoms according to the DASS-21 measurement tool. Data collection used three instruments, namely DASS-21 from Lovibond & Lovibond's (1995) to identify the level of adolescent depression, whose items have been adapted by Novera, Wetasin, & Khamwong (2013), O'Connor's Mental Health Literacy Scale (MHLS) (2015) to measure mental health literacy whose items have been adapted by Pebruarini (2022), as well as Rickwood's online GHSQ (2005) to measure the intention to seek psychological assistance modified in an online context by Naila & Pebruarini (2022). Moderation analysis was carried out through the PROCESS program from Hayes v4.2 on SPSS. The results showed that mental health literacy moderated depressive symptoms with the intention to seek psychological help online. In this case, high mental health literacy will s"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>