Ditemukan 9535 dokumen yang sesuai dengan query
Soseki, Natsume
"Seperti cerita The Adventures of Huckleberry Finn, Botchan mengisahkan pemberontakan seorang guru muda terhadap "sistem" di sebuah sekolah desa. Sifat Botchan yang selalu terus terang dan tidak mau berpura-pura sering kali membuat ia mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Cerita yang dituturkan secara humoris ini sangat populer di kalangan tua dan muda di Jepang, dan barangkali merupakan novel klasik yang paling banyak dibaca di Jepang modern."
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2021
895.6 SOS b
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Lumbantoruan, Pahala Alexandra
"Botchan yang menamatkan studinya mendapat tawaran pekerjaan di sebuah daerah di Shikoku yang cukup jauh dari Tokyo sebagai guru sekolah lanjutan. Botchan yang tidak memiliki persamaan perilaku dengan warga di sana kerap mendapat ijime. Konsep Shudan shugi dan Honne Tatemae di Jepang yang secara alami mengatur masyarakat Jepang secara alami bertingkah laku sesuai tempatnya ternyata menjadi pemicu utama ijime ini.
Botchan who has completed his study received an offering job as a senior high teacher in the area of Shikoku where is quite far from Tokyo. Botchan who has nothing in common with the behavior of the people there often get ijime. The concept Shudan shugi and Honne Tatemae in Japan that naturally control Japanese act in front of public and group according to the place, turned out to be the main drivers of this ijime."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Latifah
"Setiap manusia hidup di dalam ruang. Di dalam karya sastra, latar ruang juga menjadi salah satu unsur intrinsik. Latar ruang dalam karya sastra dapat diwujudkan dengan sebuah kamar, rumah, desa, kota, atau negara. Pada pertengahan zaman Meiji, karya sastra bertemakan kampung halaman muncul di Jepang. Karya sastra kampung halaman menggambarkan masalah yang ada di kota dan kebahagiaan yang terdapat di desa. Novel Botchan yang terbit pada 1906 memiliki dua latar ruang, yaitu Kota Tokyo dan "daerah di sekitar Shikoku". Penelitian ini akan menggambarkan latar ruang novel Botchan tersebut. Penelitian ini akan meminjam metode penelitian yang dilakukan oleh Tsuyoshi Kato. Melalui penggambaran itu, didapatkan bahwa tokoh Botchan memandang rendah "daerah di sekitar Shikoku" dan membangga-banggakan Kota Tokyo. Berdasarkan hal itu, penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa novel Botchan merupakan antitesis dari sastra kampung halaman.
Humans live in a space. Space is also one of intrinsic elements of fiction. In fiction, space setting can be room, house, city, countryside, or state. In the mid-Meiji era, literary phenomenon called native place literature that discuss problematic city and peace of countryside emerged. Botchan is a novel that published in 1906. The novel has space setting in Tokyo and "an area around Shikoku". This study will describe Botchan’s space setting. This study will use method study which was conducted by Tsuyoshi Kato to describe both space settings. Through the depiction of them, we will get that the main character called Botchan have an underestimate opinion about "an area around Shikoku" and a pride of Tokyo. As the opinion from Botchan, this study is going to verify the hypothesis that Botchan novel is an antithesis of native place literature."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47704
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Zalfa Dhia
"Penerjemahan merupakan suatu proses reproduksi teks dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dengan padanan yang terdekat. Kegiatan penerjemahan seringkali mengalami kendala, seperti ketika menerjemahkan konsep budaya bahasa sumber yang tidak dikenal dalam budaya bahasa sasaran. Penelitian ini membahas perbedaan prosedur penerjemahan kata budaya material novel Botchan dalam terjemahan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia beserta penyebabnya. Penelitian ini menggunakan metode analisis terjemahan dengan konsep kata budaya dan prosedur penerjemahan oleh Newmark sebagai dasar teorinya. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan kata budaya material berdasarkan kategori kata budaya Newmark dalam novel Botchan bahasa Jepang, terjemahan bahasa Inggris, dan terjemahan bahasa Indonesia, kemudian menganalisis prosedur penerjemahan dari kedua terjemahan tersebut dengan menggunakan teori prosedur penerjemahan oleh Newmark. Hasil analisis menunjukkan bahwa terjemahan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dari Botchan memiliki kecenderungan menerjemahkan kata budaya material dengan berorientasi terhadap bahasa sasaran. Meski demikian, terjemahan bahasa Indonesia masih menyisakan sedikit unsur budaya bahasa sumber. Perbedaan ini disebabkan oleh waktu penerjemahan antara terjemahan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia yang terpaut cukup jauh, juga andil Cool Japan yang masuk ke Indonesia ketika Botchan diterjemahkan.
Translation is a process of reproducing text from the source language into the target language with the closest equivalent. Translation activities often encounter obstacles, such as when translating cultural concepts of the source language that are not recognized in the target language culture. This study discusses the differences in translation procedures of material cultural words of Botchan novel in English and Indonesian translation and their causes. This research uses translation analysis method with Newmark's concept of cultural words and translation procedure as the theoretical basis. The research was conducted by collecting material cultural words based on Newmark's cultural categories in Botchan's Japanese novel, English translation, and Indonesian translation, then analyzing the translation procedures of the two translations using Newmark's theory of translation procedures. The analysis shows that the English and Indonesian translations of Botchan have a tendency to translate material cultural words using procedures that oriented towards the target language. However, the Indonesian translation still leaves some cultural elements of the source language. This difference is due to the time difference between the English and Indonesian translations, which is quite far apart, as well as Cool Japan's contribution to Indonesia when Botchan was translated."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Yoshimoto, Banana
New York: Wasington Square , 1994
895.6 YOS k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Retno Afipah
"
ABSTRAKPenelitian mengenai humor di dalam novel yang ber_judul Nonki Megane telah dilakukan sejak bulan Januari 1989 sampai dengan bulan September 1989. Tujuannya ialah untuk membuktikan apakah benar di dalam novel tersebut terdapat humor? Selain itu juga untuk membuktikan apakah benar dengan adanya humor di dalam novel tereebut Ozaki Kazuo dianggap sebagai pengarang Shinkyoy Shosetsu (novel psikologi)?
Untuk membuktikan kedua hal tereebut penulis melakukan penelitian dengan jalan mencari dan membaca literatur-literatur yang memuat serta menjelaskan kedua hal tereebut.
Setelah melakukan penelitian ternyata di dalam novel yang berjudul Nonki Megane memang terdapat humor dan memang benar dengan adanya humor di dalam novel tersebut Ozaki Kazuo dianggap sebagai pengarang Shinkyo Shosetsu (novel psikologi), karena humor ini dijadikan media untuk menyesuaikan kehidupan yang dialaminya dengan kelucuan.
"
1990
S13773
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tokyo: Charles E. Tuttle Company, 1955
895.62 NOH (1)
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Natsume, Soseki
Tokyo: Charles E. Tuttle Com., 1972
895.634 NAT l
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Wening Gayatri
"Setelah menyelesaikan masa kuliah di Seksi Jepang, Jurusan Asia Timor,. Fakultas Sastra Universitas Indone_sia, tergerak hati penulis untuk mencoba menterjemahkan suatu karya sastra Jepang modern. Maksud hati ini makin kuat oleh ucapan H. B. Jassin {1976:18), bahwa menterjemahkan buku-buku sastra dunia ke bahasa Indonesia sa_ma artinya dengan memperkaya kesusastraan Indonesia dan mempercepat perkembangannya. Penterjemahan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan sebuah karya sastra Jepang modern kepada masyarakat In_donesia, agar dapat dimanfaatkan untuk menyelami alam pikiran dan keadaan masyarakat di mana karya tadi dila_hirkan. Hingga saat ini, telaah sastra terhadap karya-karya sastra Jepang masih sedikit sekali dilakukan di Indonesia. Oleh sebab itu, usaha-usaha memperkenalkan karya sastra dari negeri itu penting untuk dikembangkan terus agar minat untuk melakukan penelaahan tersebut juga dapat meningkat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S13933
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Oe, Kenzaburo
New York: Grove Press, 1969
895.63 Oe p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library