Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147152 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Noveri Maulana
"Setelah dua tahun pandemi COVID-19, penelitian tentang persepsi risiko berwisata didominasi oleh penelitian tentang risiko kesehatan sebagai faktor signifikan yang memengaruhi perilaku pembelian wisatawan terhadap produk pariwisata dan perhotelan, seperti pemilihan akomodasi. Namun, penelitian tentang faktor terkait risiko berwisata lainnya masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan ini dalam literatur. Melalui mix method analysis, studi ini mengeksplorasi berbagai faktor persepsi risiko terhadap perilaku menginap di akomodasi wisata di kalangan wisatawan selama pelonggaran pembatasan perjalanan di Indonesia. Focus group Discussion (FGD) dan survei lapangan terhadap wisatawan lokal dan asing digunakan untuk mengumpulkan data analisis selama Maret hingga Juli 2022. Lima ratus enam puluh delapan wisatawan berpartisipasi dalam survei, sedangkan 11 wisatawan berpartisipasi dalam FGD. Untuk menjawab pertanyaan penelitian, penelitian ini menggunakan analisis faktor eksplorasi, analisis kluster, uji ANOVA, tabulasi silang, model persamaan struktural, dan analisis text mining. Temuan riset ini menyimpulkan bahwa ada 21 item persepsi risiko yang dikategorikan ke dalam lima dimensi risiko yaitu; Risiko kehilangan peluang (enam item, varians 44%), Risiko psikologis (lima item, varians 8,8%), Risiko kesehatan (empat item, varians 5,6%), Risiko sosial (tiga item, varians 5,5%), dan Risiko keuangan ( tiga item, varians 4,8%). Analisis klaster hierarkis dan K-means digunakan untuk memeriksa persepsi risiko tersebut lebih lanjut untuk membangun segmentasi wisatawan. Empat solusi klaster menunjukkan perbedaan yang signifikan pada persepsi risiko di antara anggota klaster. Berdasarkan preferensi persepsi risiko mereka, segmen-segmen tersebut diberi label sebagai The Performer (tidak mempersepsikan dimensi risiko apa pun), The Valuator (memahami semua faktor risiko terutama risiko kehilangan peluang), The Avoider (memahami risiko sosio- psikologis), dan The Hesitator (mempersepsikan faktor risiko kesehatan). Beberapa sosio-demografis, variabel perilaku terkait perjalanan, dan atribut akomodasi digunakan untuk membuat profil segmen yang dihasilkan. Mungkin temuan ini akan berkontribusi pada industri pariwisata dan perhotelan dalam mengembangkan strategi pemasaran berdasarkan segmentasi yang diusulkan dan perilaku wisatawan pasca pandemi COVID-19 di Indonesia.
...."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyuni
"Perkembangan industri pariwisata sangat ditentukan oleh keberadaan infrastruktur daerah. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh dari pembangunan infrastruktur wisata terhadap industri perhotelan dan penginapan dengan mengambil kasus Program Pengembangan Desa Wisata di Indonesia. Dengan menggunakan metode Difference-in-Differences (DID), penelitian ini menganalisa dampak sebelum dan sesudah adanya program pengembangan desa wisata antara 115 desa wisata yang mendapatkan program bantuan dan 266 desa wisata yang tidak mendapatkan program bantuan namun berada dalam satu kecamatan. Data yang digunakan adalah data panel yang bersumber dari data desa wisata Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dan Data BPS Podes tahun 2011, 2014, 2018, 2019 dan 2020. Studi ini menemukan bahwa desa wisata yang mendapatkan bantuan berpotensi meningkatkan jumlah hotel dan penginapan yang ada di desa sebanyak rata-rata 2 unit lebih banyak dibandingkan dengan desa wisata yang tidak mendapatkan bantuan dengan level signifikansi statistik sebesar 5%. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa desa wisata yang mendapatkan program bantuan dan memiliki daya tarik wisata pegunungan lebih signifikan meningkatkan industri perhotelan dan penginapan jika dibandingkan dengan desa yang memiliki daya tarik wisata pantai.

The development of the tourism industry is mainly determined by the existence of regional infrastructure. This study aims to evaluate the effect of tourist infrastructure development on the accommodation industry by taking the case of the Tourism Village Development Program in Indonesia. Using the Difference-in-Differences (DID) method, this study analyzed the impact before and after the Tourism Village Development Program implementation between 115 tourism villages that received assistance programs and 266 that did not receive the assistance but were in one sub-district. The panel data used in this study are combined from tourism village data from the Ministry of Village, Development of Disadvantaged Regions and Transmigration and National Village Potential Data (PODES) in 2011, 2014, 2018, 2019 and 2020. This study found that tourist villages that get assistance potentially increase the number of hotels and inns in the village by an average of two more units compared to tourist villages that do not get assistance with a statistical significance level of 5%. In addition, this study also found that tourist villages that get assistance programs and have mountain tourism attractions more significantly increase the accommodation industry compared to those with beach tourism attractions"
Jakarta : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"this article explain the results of a preliminary study on tourism resources conducted in one of tourism villages in Karo Regency. This study also tries to access issues that need to be addressed of tourism is to be developed in the Village."
790 JTDA 2:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hermawan Kartajaya, 1947-
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2013
910.68 HER h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Erwinsyah Negara
"Pariwisata merupakan sektor dengan nilai ekonomi dan potensi pertumbuhan yang cukup besar. Pandemi COVID-19 yang terjadi memiliki dampak negatif yang cukup besar pada kinerja perekonomian industri pariwisata. Tetapi setelah status pandemi dicabut, masyarakat akan kembali antusias untuk berwisata dan pada akhirnya dapat membuat perekonomian industri pariwisata kembali berjalan. Namun, preferensi masyarakat dalam berwisata pasca pandemi masih belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi intensi pemilihan destinasi wisata pasca pandemi COVID-19 (Studi kasus Lombok sebagai destinasi wisata halal). Kerangka konseptual dikembangkan melalui tinjauan literatur terdahulu dengan menggunakan model Theory of Planned Behavior (TPB) yang diperluas. Data dikumpulkan dari 1068 responden dengan menggunakan teknik kuota sampling dengan kriteria: Masyarakat Jabodetabek yang pernah melakukan kegiatan pariwisata selama 5 tahun terakhir, telah berusia di atas 20 tahun, dan belum pernah melakukan kunjungan ke Lombok. Selanjutnya data dianalisis dengan pendekatan SEM-PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap, norma subyektif, kontrol perilaku, dan citra destinasi berpengaruh positif signifikan terhadap intensi berwisata ke Lombok sebagai destinasi wisata halal. Namun, religiosity ditemukan tidak memiliki pengaruh yang signifikan. Selanjutnya, sikap dan norma subyektif ditemukan berperan sebagai mediator antara religiusitas dan pengetahuan tentang COVID-19 terhadap intensi berkunjung ke Lombok. Penelitian ini juga menemukan bahwa sikap berperan sebagai mediator antara risiko psikologis dan citra destinasi terhadap niat mengunjungi Lombok. Penelitian ini memberikan wawasan kepada agen perjalanan, terutama dalam mendefinisikan determinan yang mempengaruhi niat mengunjungi Lombok sebagai destinasi wisata halal pasca pandemi. Akhirnya, penelitian ini menyampaikan beberapa keterbatasan dan menawarkan arahan untuk penelitian selanjutnya.

Tourism is a sector with considerable economic value and growth potential. But with the COVID-19 pandemic that occurred had a significant negative impact on the economic performance of the tourism industry. But after the pandemic status is lifted, people will be enthusiastic about tourism again and in the end can get the tourism industry economy back running. However, people's preferences in post- pandemic tourism are still unknown. This study aims to determine the factors that significantly influence the intention to choose a tourist destination after the COVID- 19 pandemic (the case study of Lombok as a halal tourist destination) in the Jabodetabek community. The conceptual framework was developed through a review of the previous literature using the extended Theory of Planned Behavior (TPB) model. Data were collected from 1068 respondents using a quota sampling technique with the following criteria: Jabodetabek’s resident who have carried out tourism activities for the last 5 years, are over 18 years old, and have never visited Lombok. Furthermore, the data were analyzed using the SEM-PLS approach. The results showed that attitudes, subjective norms, behavioral control, and destination image had a significant positive effect on the intentions to visit Lombok. However, religiosity was found to have no significant effect. Furthermore, subjective attitudes and norms were found to play a role as a mediator between religiosity and knowledge about COVID-19 towards the intention to visit Lombok. This study also found that attitude acts as a mediator between psychological risk and destination image on intention to visit Lombok. This research provides insight to travel agents, especially in defining the determinants that affect the intention to visit Lombok as a post-pandemic halal tourist destination. Finally, this study addresses some limitations and offers recommendation for further research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Puspita Karwinandhi
"Penelitian ini menganalisis destination branding pariwisata Indonesia di akun Instagram resmi yang dimiliki oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yaitu @kemenparekraf.ri. Destination branding terdiri atas dua poin penting yaitu identifikasi dan diferensiasi. Dengan menggunakan analisis semiotik pemasaran terhadap program kerja 10 Bali Baru, studi ini melihat brand dari kacamata pemilik brand. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi terhadap studi brand yang kebanyakan berfokus pada konsumen sehingga membuat kita mengerti bagaimana pemilik brand menerjemahkan pesan yang ingin disampaikan ke follower melalui post (gambar/video) dan caption di Instagram sehingga menghasilkan pesan yang dimaksud. Temuan antara lain bahwa hanya tiga dari sepuluh post terpilih yang mendukung program kerja tersebut. Sisanya dinilai tidak menjalankan poin diferensiasi dengan baik karena tidak mengenalkan destinasi wisata sebagai bagian dari 10 Bali Baru. Dari tujuh post yang tersisa, walaupun tidak mengenalkan sebagai bagian dari program kerja, namun tetap memberikan awareness berupa menampilkan update dari program kerja yaitu berupa perkenalan destinasi wisata dan atraksi wisata baru yang ada di destinasi wisata utama. Hal ini membuat tujuan dari akun tersebut tidak tercapai dengan sempurna. Post terpilih dinilai tidak digunakan secara maksimal karena hanya berisi update program kerja dan kebijakan yang telah dilaksanakan namun tidak dibarengi dengan konsistensi terhadap destination branding yang ada.

This is an analysis study of destination branding on Indonesia tourism at official Instagram account owned by the Ministry of Tourism and Creative Economy (Kemeparekraf) @kemenparekraf.ri. Destination branding comprises of two key points that are identification and differentiation. By using marketing semiotic analysis against 10 Bali Baru programs, to the study views the brand from brands owner perspective. This research expects to provide a reference for brand study which mostly focused on consumers, so it will make us understand how the brand owner translate the message that want to convey through post (image/video and caption) in Instagram so it will be understood. Findings show that only three out of ten selected posts support the program. The rest are viewed didnt follow the differentiation point well because these posts didnt introduce the destination as part of 10 Bali Baru. Despite the lacking in programs introduction, the seven posts still provide awareness through update of the program which are travel destination introduction and their main attraction. This matter suggests that the purpose of the account have not yet been achieved. The selected posts are viewed as underutilized because they are only filled with the policy and programs update that already been implemented, and not aligned with the remining destination branding consistency.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Catherine Nadia Alexandra
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari faktor-faktor nilai yang terdapat pada konten destinasi yang diunggah oleh akun TikTok @backpackertampan terhadap eWOM melalui consumer engagement dan consumer involvement. Terdapat 8 hipotesis diuji dan teknik pengambilan sampel secara judgemental digunakan berdasarkan pertimbangan peneliti. Sebanyak 285 responden berhasil dikumpulkan secara online melalui kuesioner kemudian data tersebut diolah secara PLS-SEM dengan menggunakan SmartPLS 4. Hasil dari penelitian menemukan bahwa informativeness, irritation, credibility, personalization, dan incentives mempengaruhi penilaian konsumen saat melihat konten destinasi di TikTok secara signifikan dan consumer engagement dan involvement memediasi hubungan tersebut secara signifikan. Akan tetapi, entertainment tidak dibuktikan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penilaian konsumen saat melihat konten destinasi di TikTok. Penelitian ini akan berkontribusi terhadap pengembangan topik pemasaran pariwisata melalui TikTok mulai dari keefektifan konten destinasi, pengertian dan implementasi model Ducoffe dan teori elaboration likelihood model, dan eWOM.

This study aims to determine the effect of the value factors contained in destination content uploaded by the TikTok account @backpackertampan on eWOM through consumer engagement and consumer involvement. There are 8 hypotheses tested and a judgmental sampling technique is used based on the considerations of the researcher. As many as 285 respondents were collected online via a questionnaire and then the data was processed by PLS-SEM using SmartPLS 4. The results of the study found that informativeness, irritation, credibility, personalization, and incentives significantly influence consumer judgment when viewing destination content on TikTok and consumers engagement and involvement mediate the relationship significantly. However, entertainment has not been proven to have a significant influence on consumer ratings when viewing destination content on TikTok. This research will contribute to the development of tourism marketing topics with TikTok usage starting from the effectiveness of destination content, the understanding and implementation of the Ducoffe model and the elaboration likelihood model theory, and eWOM."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oka A. Yoeti
Bandung: Angkasa, 1996
338.479 1 OKA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Holloway, J. Christopher
"The tourism industry is in a constant state of flux, where trends and attitudes are frequently susceptible to outside influences including factors such as technological and economic change The Business of Tourism by Chris Holloway and Claire Humphreys is the ideal textbook to help you to not only understand these new changes but look at them with a critical eye and predict future trends.
This book is the ideal foundation text for students of Tourism Management or Travel and Tourism. The historical context is combined with background theory and research plus up-to-date international case studies. It examines in detail the tourism product, its impacts and the tourist to provide the reader with a comprehensive understanding of the management of this important global industry. The result is a practical and relevant text for any student wishing to work in one of the many diverse sectors of the tourism industry"
Harlow: Pearson education, 2012
910.68 HOL b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>