Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142450 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Seroja
"Dalam Pasal 5 huruf g dan huruf h Qanun no. 11 tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah ini menjelaskan tujuan  dibentuknya lembaga keuangan syariah adalah “ untuk  membantu peningkatan pemberdayaan ekonomi dan efektifitas masyarakat; serta menbantu peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat”.  Oleh sebab itu, rumusan masalahnya adalah bagaimana dampak kebijakan merger Bank Syariah Indonesia terhadap kesejahteraan pekerja di provinsi Aceh dan efektivitas tujuan penerapan Qanun Aceh No. 11 tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah. Penelitian an tesis ini dilakukan menggunakan metode normative-empiris dengan mengumpulkan data primer dari Pegawai BSI dan masyarakat Aceh. Kemudian data primer tersebut diolah dan dibandingkan dengan aturan terkait kesejahteraan tenaga kerja agar diperoleh hasil efektivitas tujuan penerapan Qanun Aceh. Disimpulkan ada penurunan kesejahteraan bagi para pekerja terkait  perbedaan sarana dan fasilitas yang diperoleh. Selain itu perusahaan juga belum memenuhi bagian pelatihan kerja dan kewajiban memberikan gaji yang adil pagi pekerja setelah merger. Tingkat efektifitas berdasarkan lima indikator pengukuran efektifitas terdapat empat indikator telah memenuhi kriteria ukuran efektivitas, kecuali sarana dan fasilitas pendukung hukum Qanun tidak memenuhi dua kriteria yaitu mudah dilaksanakan serta ringkas.

In article 5 letter g and letter h of Qanun no. 11 of 2018 concerning Islamic Financial Institutions explains that the purpose of the establishment of Islamic financial institutions is “to help increase economic empowerment and community effectiveness; and help increase incomes and community welfare”. The author wants to analyze how the impact of the merger policy of Bank Syariah Indonesia on the welfare of workers in the province of Aceh and the effectiveness of the objectives of the implementation of Qanun Aceh No. 11 of 2018 concerning Islamic Financial Institutions. The research in writing this thesis was conducted using the juridical-normative method by collecting primary data from BSI employees and the people of Aceh. Then the primary data is processed and compared with regulations related to the welfare of the workforce in order to obtain the results of the effectiveness of the objectives of implementing the Aceh Qanun. Concludes that there is indeed a decrease in welfare for workers related to the differences in facilities and facilities obtained. In addition, the company also has not fulfilled the job training section and the obligation to provide fair wages to workers after the merger. The level of effectiveness based on five indicators of effectiveness measurement, there are four indicators that have met the criteria for measuring effectiveness, except for the facilities and facilities supporting the Qanun law that do not meet two criteria, namely easy to implement and easy."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hesti Werdaningtyas
"Krisis ekonomi menuntut Perbankan untuk tetap dapat bertahan dan berkompetisi. Salah satu alternatif yang banyak dilakukan saat ini adalah upaya penggabungan bank. Hal tersebut didasarkan atas studi literatur dalam Perbankan dan Industri pada umumnya yang menyatakan adanya hubungan positif antara ukuran perusahaan dengan Profitabilitas. Proses penggabungan bank akan lebih mudah dilakukan bila bank tersebut berada dalam kepemilikan yang sama seperti rencana penggabungan Bank Take Over (BTO) di mana 100% kepemilikannya adalah milik Pemerintah. Analisis Pre-Merger dilakukan untuk melihat sejak awal permasalahan yang ada dalam Bank Take Over tersebut dengan batasan beberapa variabel keuangan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Pangsa Pasar yang diukur dengan : Pangsa Aset, Pangsa Dana, Pangsa Kredit, dan pengaruh Capital Aset Ratio (CAR) serta Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Profitabilitas Bank Take Over Pre-Merger di Indonesia dan untuk mengetahui variabel yang dominan pengaruhnya terhadap Profitabilitas Pre-Merger tersebut.
Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian dengan unit analisis Bank Take Over di Indonesia dengan menggunakan pooling data antara tahun 1990 sampai 1998. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode Regresi Berganda, pengujian ekonometrika, dan uji statistik. Pengujian ini dilakukan dengan perangkat lunak SPSS.
Hasil penelitian secara umum dinyatakan sebagai berikut : variabel Pangsa Pasar yang diukur dengan Pangsa Aset, Pangsa Dana dan Pangsa Kredit tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Profitabilitas secara parsial. Ketiga variabel tersebut tidak dapat dijadikan pertimbangan satu-satunya untuk mengukur Profitabilitas tanpa mempertimbangkan kinerja keuangan yang lain. Tidak berpengaruhnya Pangsa Aset, Pangsa Dana dan Pangsa Kredit terhadap Profitabilitas dapat disebabkan kuantitas aset, dana dan kredit tidak didukung oleh kualitas ketiga variabel tersebut, struktur Perbankan yang terkonsentrasi, dan tidak berjalannya fungsi intermediasi bank. CAR berpengaruh positif terhadap Profitabilitas. Makin menurunnya CAR semakin rendah Profitabilitas yang diperoleh. Hal tersebut disebabkan terkikisnya modal akibat negatif spread dan peningkatan aset yang tidak diikuti dengan peningkatan Kapital menyebabkan rasio kecukupan modal yang rendah. Rendahnya CAR menyebabkan turunnya kepercayaan masyarakat yang pada akhirnya dapat menurunkan Profitabilitas. LDR berpengaruh negatif terhadap Profitabilitas. Makin tingginya LDR yang berarti makin rendahnya likuiditas menyebabkan Profitabilitas yang rendah pula. Hal ini disebabkan terdapatnya Non Performing Loan menyebabkan kredit yang disalurkan tidak memberikan hasil. Tingkat likuiditas yang rendah dapat menyebabkan turunnya kepercayaan masyarakat dan berdampak pada penarikan dana, yang pada akhirnya menurunkan Profitabilitas.
Adapun faktor yang dominan mempengaruhi Profitabilitas Bank Take Over Pre-Merger berturut-turut adalah CAR, LDR dan kondisi perekonomian. Berdasarkan hal tersebut aspek permodalan dan tingkat likuiditas seyogyanya mendapat perhatian penting dalam penggabungan Bank Take Over di Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T9763
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Tulada Samri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi nilai tambah dan kendala pada aspek-aspek sehubungan dengan merger Bank Syariah Indonesia, yaitu aspek permodalan, aspek sumber daya manusia dan teknologi, aspek kompetisi, dan aspek corporate value. Sifat penelitian ini adalah studi kasus berbentuk evaluasi, dengan menggunakan teknik analisis kualitatif deskriptif. Data yang digunakan dalam evaluasi bersumber dari Laporan Tahunan ketiga bank syariah yang menjadi unsur merger, Road Map Pengembangan Perbankan Syariah, Regulasi Otoritas Jasa Keuangan yang terkait, rekaman video dan berita dari media elektronik, serta wawancara dengan pakar ekonomi syariah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa merger secara umum berdampak positif bagi Bank Syariah Indonesia. Namun, masih terdapat potensi kendala pada sebagian aspek yang diteliti

The purpose of this study is to evaluate aspects related to the merger of Bank Syariah Indonesia, namely the capital aspect, human resource and technology aspect, competition aspect, and corporate value aspect. The nature of this research is a case study with an evaluation form, which use descriptive qualitative analysis techniques as an analytical method. The evaluation use data from the Annual Reports of the three sharia banks that are the elements of the merger, the Sharia Banking Development Road Map, related Financial Service Authority’s regulations, video recordings and news from electronic media, and an interviews with sharia economic expert. The study’s findings indicate that mergers, in general, will provide positive benefits for Bank Syariah Indonesia. However, there are still potential obstacles in some studied aspects"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Hasan Alifuddin
"BSI merupakan produk merger bank Syariah pertama di Indonesia yang diresmikan pada 2021 lalu. Penggabungan 3 bank Syariah tersebut telah menghasilkan satu bank syariah besar yang digadangkan pemerintah akan mampu mendorong pertumbuhan pangsa pasar bank Syariah di Indonesia, dengan harapan mampu berdaya saing global. Kini, telah dua tahun berlalu pasca lahirnya BSI, perlu kiranya untuk meninjau perkembangan, khususnya dampak pasca kebijakan merger tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, yang bertujuan menganalisis dampak merger pasca diresmikannya BSI, dengan focus pada aspek Pangsa Pasar, Kinerja Bank, Jumlah Nasabah dan SDM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa merger secara umum telah memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan bank yang ditunjukkan dengan meningkatnya pangsa pasar, kinerja bank, dan jumlah nasabah, tanpa membuat kebijakan PHK bagi SDM mereka. Meskipun begitu, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dari keempat aspek yang menunjukkan bahwa BSI saat ini, baik secara internal maupun eksternal masih dalam masa transisi pasca merger menuju kondisi optimal yang diharapkan.

BSI is the first Sharia bank merger product in Indonesia which was inaugurated in 2021. The merger of those 3 Islamic banks has resulted in a large Islamic bank which the government predicts will be able to encourage the growth of the market share of Islamic banks in Indonesia, with the hope of being able to compete globally. Now, two years have passed after the birth of BSI, it is necessary to review developments, especially the impact of the post-merger policy. This research is a descriptive qualitative research, which aims to analyze the impact of the merger after the inauguration of BSI, with a focus on aspects of Market Share, Bank Performance, Number of Customers and Human Resources. The results of the study show that mergers in general have had a positive impact on bank growth as indicated by increasing market share, bank performance and number of customers, without making layoff policies for their human resources. Even so, there are several things that need to be considered from the four aspects which indicate that BSI is currently, both internally and externally, still in a post-merger transition period towards the expected optimal conditions"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik Dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Eka Maya Dewi
"ABSTRAK
Sejak adanya krisis moneter, banyak bank yang mengalami kesulitan operasional. Untuk itu Pemerintah mengambil berbagai kebijaksanaan untuk melakukan restrukturisasi dan reformasi di bidang perbankan, antara lain dengan cara meningkatkan persyaratan mengenai modal minimum dan melikuidasi bank-bank yang bermasalah. Upaya pemerintah tersebut ternyata belum membawa hasil. Karena ternyata pertumbuhan bank pasca likuidasi, masih belum cukup memadai dan karenanya Pemerintah menghimbau kepada bank-bank untuk melakukan merger. Pelaksanaan merger tidak hanya dilakukan oleh bank-bank swasta, tapi juga dilakukan oleh Bank-Bank BUMN. Diawali dengan pendirian Bank Bali Tbk, akhirnya dilaksanakan merger Bank Universal Tbk, Bank Artamedia, Bank Prima Ekspress, Bank Patriot ke dalam Bank Bali yang kemudian mengganti namanya menjadi Bank Permata, yaitu dengan ditandatanganinya perjanjian merger, pada 27 September 2002. Namun tidak dapat dipungkiri masih adanya permasalahan-permasalahan hukum yang berkaitan dengan merger tersebut, seperti dapatkah merger kelima bank tersebut dalam Bank Permata memenuhi persyaratan sebagai bank hasil merger yang sehat serta telah sesuaikah merger yang dilakukannya itu dengan Undang-Undang Perbankan maupun Undang-Undang lain yang berkaitan dengan merger bank tersebut. Melalui penelitian kepustakaan yang bersifat yuridis normatif dengan hasil penelitian yang berbentuk evaluatif analitis maka pelaksanaan merger yang dilakukan kelima bank tersebut ke dalam Bank Permata, ternyata telah memenuhi kriteria sebagai bank yang sehat dan pelaksanaannya disesuaikan dengan Undang-Undang Perbankan dan peraturan lainnya yang berkaitan dengan Merger Bank.

ABSTRAK
Since the monetary crisis, many bankers had been facing operational problems. To overcome the situation, the government took several justification and actions in structural alteration and improvement by upgrading the requirement in minimum stock capitals and liquidated the Bankers having problems. The government effort however was still not success. The bank development after liquidation was still below expected level and the government called the banks for merger. This requirement included not only the private banks but the government banks were involved. It began the establishment of Bank Bali that merged with Universal Bank, Artamedia Bank, Prima Express Bank, and Patriot Bank into Bank of Bali (now Permata Bank) those were recognized on September 27, 2002. From the judicial point of view, the merger met the established procedure and requirement both in the banking and commercial laws. Relating to the above cases, we feel it necessary to restudy more detail of merge- ring the middle class private banks into Bank of Bali (now Permata Bank).
Kata kunci : Merge-ring Bank Law; Permata Bank

Since the monetary crisis, many bankers had been facing operational problems. To overcome the situation, the government took several justification and actions in structural alteration and improvement by upgrading the requirement in minimum stock capitals and liquidated the Bankers having problems. The government effort however was still not success. The bank development after liquidation was still below expected level and the government called the banks for merger. This requirement included not only the private banks but the government banks were involved. It began the establishment of Bank Bali that merged with Universal Bank, Artamedia Bank, Prima Express Bank, and Patriot Bank into Bank of Bali (now Permata Bank) those were recognized on September 27, 2002. From the judicial point of view, the merger met the established procedure and requirement both in the banking and commercial laws. Relating to the above cases, we feel it necessary to restudy more detail of merge- ring the middle class private banks into Bank of Bali (now Permata Bank)
Kata kunci : Merge-ring Bank Law; Permata Bank
"
2007
T19614
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Novendra Paruntungan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kinerja keuangan bank yang melakukan merger terkait kebijakan kepemilikan tunggal dengan uji beda dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja bank yang dilihat dari sisi keuntungan/pengembalian terhadap asset yang diproksikan dengan ROA dengan metode regresi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan bank-bank yang merger karena kebijakan kepemilikan tunggal yang di keluarkan Bank Indonesia tahun 2006. Periode yang diambil dari pengamatan ini adalah empat tahun sebelum merger dan empat tahun sesudah merger. Untuk uji beda, metode yang digunakan adalah uji dua sampel berpasangan periode sebelum dan sesudah merger dengan menggunakan alat uji Paired Samples T-Test untuk variabel yang datanya berditribusi normal, dan alat uji Two Related Sample Wilxocon untuk variabel yang datanya tidak berdistribusi secara normal. Dengan variable 1 Rasio Pemodalan CAR, 2 Rasio Likuiditas LDR, 3 Rasio Pengembalian terhadap Aset ROA, 3 Rasio Pengembalian terhadap ekuitas ROE, 5 Rasio Pendapatan Bunga Bersih NIM, 6 Rasio Biaya Manajemen BOPO dan 7 Rasio Resiko Kredit NPL. Untuk uji regresi, metode yang digunakan sama dengan yang digunakan oleh Ramadan, Kilani dan Kaddumi 2011 Mili, Trimeche 2014 dengan menggunakan variable spesifik bank, spesifik industri dan makroekonomi dan tambahan 1 variabel dummy yang menjelaskan sebelum dan sesudah merger. Hasil penelitian menunjukan bahwa, sebelum dan sesudah merger untuk ROA ada 4 bank yang menurun dan 1 bank meningkat secara signifikan, untuk ROE ada 1 bank yang meningkat dan 2 bank menurun signifikan, untuk CAR ada 4 bank yang menurun dan 1 bank meningkat signifikan, untuk LDR ada 5 bank yang naik signifikan, untuk NPL ada 5 bank yang menurun signifikan dan 2 bank meningkat signifikan, untuk NIM 3 bank menurun signifikan dan untuk BOPO ada 1 bank meningkat dan 1 bank menurun signifikan. Sedangkan hasil yang mempengaruhi ROA secara signifikan berdasarkan hasil regresi adalah merger, modal CAR, deposit rasio LDR biaya operasional BOPO dengan faktor lain konstan. Sedangkan hasil regresi yang mempengaruhi CAR secara signifikan adalah variabel merger dan ROA.

This research aims to know the comparative financial performance of banks that do a single ownership policy related to the merger with different test and analyze the factors that affect the performance of the banks seen from the advantages reversion against the asset diproksikan with ROA with regression method. The sample used in this study is the ratio of the banks financial merger since a policy of sole proprietorship issued Bank Indonesia in 2006. The period of observation is taken from the four years before the merger and four years after the merger. For a different test, the methods used are two assay sample pair the period before and after the merger by using the tool test Paired Samples T Test for a data variable berditribusi is normal, and a test of Two Related Sample Wilxocon to a variable whose data is not Gaussian, normally. With variable 1 ratio of the Pemodalan CAR, 2 Liquidity Ratio LDR, 3 the ratio of returns against assets ROA, 3 the ratio of returns against equity ROE, 5 the ratio of the net interest income NIM, 6 the Management Fee Ratio BOPO and 7 Credit Risk Ratio NPL. For regression test, the method used is the same one used by Ramadan, Kilani and Kaddumi 2011 Mili, Trimeche 2014 using the variable specific bank, specific industry and macroeconomic and an additional 1 dummy variables that explain the before and after the merger. Research results show that, before and after the merger to ROA there are 4 banks are declining and the bank significantly increased 1, to ROE is no 1 bank which rose and 2 banks decreased significantly, to CAR there are 4 banks are declining and the bank increased significantly, to LDR have 5 bank rose significantly, to the NPL exists 5 banks decreased significantly and 2 banks increased significantly, to the bank 39 s decreasing 3 significant NIM and for bank 1 BOPO increased and decreased significantly the bank 1. While the results affect the ROA is significantly based on the results of the regression is the merger, capital CAR, the deposit ratio LDR operating expenses BOPO and other factors constant. While the regression results that affect the CAR significantly is variable mergers and ROA.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T47031
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Nur Astari
"Pada Krisis ekonomi yang dimulai pada tahun 1997 perbankan menduduki posisi kritis yang secara umum disebabkan oleh dua hal yakni pertama, deregulasi bidang perbankan yang terlalu mamberikan kemudahan bagi bank-bank disertai kurangnya pengawasan pemerintah untuk menjalankan deregulasi tersebut dan kedua yaitu timbulnya kredit macet yang besar akibat faktor yang pertama tadi. Untuk mengatasi hal tersebut Bank Indonesia menyarankan agar Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) melakukan tindakan terhadap bank-bank umum peserta rekapitalisasi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 1989 tentang program rekapitalisasi bank Umum, yang bertujuan rnembantu meningkatkan permodalan bank Umum. Dalam rangka pelaksanan program rekapitalisasi bank Umum itu rnaka pemerintah memandang perlu dilakukan rekapitalisasi terhadap Bank Dalam Penyehatan yang berstatus Bank Take Over (BTO) yaitu Bank Dalam Penyehatan yang pengoperasian serta pengendaliannya diserahkan oleh Bank Indonesia kepada BPPN.
Dengan kewenangan yang dimilikinya itu BPPN melakukan merger terhadap Bank-Bank Take Over yang diperkirakan tidak dapat memenuhi rasio kecukupan modal 8 persen pada akhir tahun 2001 dengan bank lain yang rasio kecukupan modalnya lebih baik sehingga dapat diperoleh bank yang lebih solid, tangguh dan sehat, yang kemudian diharapkan dapat mengakhiri krisis perbankan saat ini. Untuk dapat mencapai tujuan diatas maka BPPN mengadakan merger antara Bank Danamon dan Delapan Bank Take Over; Bank Tiara, Bank Duta, Tamara Bank, Bank Jaya, Bank Pos Nusantara, Bank Rama, Bank Nusa Nasional, dan Bank Risyad Salim Internasional."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T16323
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Ajeng Nurul Fitri
"Mengingat pentingnya struktur permodalan dalam hal bank menjalankan kegiatan usahanya, maka Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia No. 14/26/PBI/2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank (PBI No. 14/26/PBI/2012). Peraturan tersebut pada intinya mengatur bahwa kegiatan usaha dan pembukaan jaringan kantor bank dibatasi berdasarkan modal inti yang dimiliki bank tersebut. Pembatasan kegiatan usaha bank didasarkan atas pengelompokkan bank berdasarkan jumlah modal inti yang dimiliki. Akibat dikeluarkannya peraturan ini, maka seluruh bank di Indonesia harus menyesuaikan kegiatan usahanya dengan kategori modal inti yang dimiliki. Salah satu upaya penyesuaian modal inti dengan kegiatan usaha yang dijalankan bank adalah dengan melakukan merger bank. Skripsi ini membahas mengenai pengaturan PBI No. 14/26/PBI/2012 dan merger bank sebagai upaya peningkatan modal inti sebagai akibat penerapan peraturan tersebut, serta akibat hukumnya kepada berbagai pihak.

Given the importance of the capital structure of bank in terms of conducting its business activities, Bank Indonesia issued Regulation No. 14/26/PBI/2012 on Business Activities and Office Network Based On Core Capital of Bank (PBI No. 14/26/PBI/2012). The regulation essentially requires that the business activities and the establishment of a bank office network are restricted to the core capital owned by the bank. Restrictions on banking activities are based on the grouping of banks based on the amount of core capital of bank. The implication of the issuance of this regulation is that all banks in Indonesia must adjust their business activities with the categorization of banks based on core capital. One of the efforts to adjust the requirement of core capital is by performing a bank merger. This thesis discusses the PBI No. 14/26/PBI/2012 and bank mergers as an effort to increase the core capital as an implication of the regulation, as well as the legal consequences to the various parties"
2014
S54338
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Merger merupakan salah satu cara untuk melaksanakan restrukturisasi dan pengembangan bank, khususnya Bank Umum. Dengan dilakukannya merger tersebut diharapkan, bank yang bersangkutan dapat lebih baik sehingga akan menghasilkan suatu bank yang lebih baik dan lebih besar dibandingkan dengan sebelumnya.
Hanya saja dalam melaksanakan merger, bank yang bersangkutan harus memperhatikan aspek-aspek yang muncul. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan tersebut antara lain: aspek ekonomi, manajemen, hukum, pajak, dan sebagainya. Berdasarkan hal di atas, dalam makalah ini akan menguraikan lebih lanjut tentang hal-hal yang berkaitan dengan aspek hukum dari merger bank.
Aspek hukum yang akan muncul dan perlu diperhatikan dalam pelaksanaan merger tersebut antara lain yang berkaitan dengan perlindungan terhadap kepentingan bank itu sendiri, kreditor, yang berkaitan dengan larangan praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, perlindungan terhadap pemegang saham minoritas dan juga perlindungan terhadap masyarakat pada umumnya.
Di samping itu, dalam pelaksanaan merger Bank Umum harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang ada dalam beberapa peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan Perseroan Terbatas, Koperasi, Perbankan, Bank Indonesia dan ketentuan yang berkaitan dengan pelaksanaan merger itu sendiri."
JMHUMY 7:2 (2000)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzi Jurnalis
"Menyusul pembekuan operasi terhadap tiga bank nasional swasta dengan berstatus Bank Beku Operasi (BBO) dan kepemilikan 4 bank yang dikuasai oleh pemerintah dengan berstatus Bank Take Over (BTO) dimana manajemen operasi bank tersebut diambil alih oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) pads tanggal 4 April 19982.
Selain tindakan likuidasi, dengan tujuan untuk membentuk sinergi yang lebih balk, pemerintah menganjurkan agar bank melakukan merger. Salah satu merger yang dilakukan adalah merger antara delapan bank yang berstatus Bank Take Over (BTO) pada tanggal l Maret 2000 dengan Bank Danamon. Atas pelaksanaan merger tersebut, BPPN bekerjasama dengan Project Merger, menyampaikan bahwa biaya yang diperlukan dalam merekapitulasi diperkirakan sekitar Rp 25 - 30 triliun.
Alternatif yang dimiliki bank dalam upaya memenuhi ketentuan permodalan itu, antara lain melalui penjualan saham di pasar modal, penyertaan modal, penyertaan modal pihak ke tiga (bank asing maupun domestik) dan penggabungan perusahaan atau merger. Melihat kondisi perdagangan saham di pasar modal yang sampai kini masih pada posisi kontraksi maka alternatif merger merupakan solusi yang tepat.
Hasil akhir dari merger sering dikaitkan dengan pertambuhan aset dan modal yang dipandang sebagai prasyarat mutlak guna menghadapi persaingan global. Hampir seluruh bank yang pada saat ini berada diperingkat atas, merupakan bank hasil merger.
Menurut Pradjoto, suatu hal yang tidak mengherankan oleh karena pertumbuhan aset yang tinggi memang mustahil dilakukan tanpa memacu proses pertumbuhan yang cepat. Sementara proses pertumbuhan yang cepat mustahil untuk tanpa melewati resiko yang demikian besarnya. Itulah sebabnya merger dilihat sebagai salah satu jalan pintas yang lebih aman.4
Merger sebagai salah satu bentuk penyatuan perusahaan pada mulanya dipraktekkan di Amerika Serikat yang kemudian diilcuti di negara-negara lain termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri praktek penggabungan dua atau lebih perusahaan dikenal cukup lama, meskipun tidak dalam arti merger murni berupa penggabungan dua atau lebih perusahaan yang otonom kedalam satu perusahaan otonom lainnya.5
Didalam praktek hukum perusahaan di Indonesia istilah business combination atau juga business amalgation, diterjemahkan secara babas sebagai penggabungan perusahaan, yang terdiri dari merger (penggabungan perusahaan), konsolidasi (peleburan perusahaan) dan akuisisi (pengambilalihan perusahaan).6
Berdasarkan uraian tersebut di atas, permasalahan yang akan diteliti di dalam tesis ini adalah praktek 8 (delapan) Bank Take Over merger dengan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk. yang secara khusus dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut:
1. Faktor-faktor apa raja yang melatarbelakangi proses merger 8 (delapan) BTO dengan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk.?
2. Bagaimana proses merger 8 (delapan) BTO dengan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk.?
3. Apakah proses merger 8 (delapan) BTO dengan PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk., telah sesuai dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas dan Undang-undang Perbankan?
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T18916
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>