Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169547 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Widya Citra Nastiti
"Fanfiksi homoerotis merupakan sebuah medium dan ruang yang digunakan oleh penggemar untuk saling terhubung dengan menyalurkan perasaan dan pandangan mereka terhadap idola pada penggemar lain lewat imajinasi dan fantasi. Dalam fandom K-Pop Indonesia kehadiran fanfiksi homoerotis dengan tokoh idola (real person slash) yang memuat unsur seksual masih memicu pro-kontra, terutama di fandom ATINY (fans ATEEZ) Indonesia. Artikel ini menganalisis bagaimana dalam komunitas penggemar yang mempraktikkan penulisan fanfiksi homoerotis dalam fandom K-Pop terdapat proses pe-liyan-an terhadap golongan penggemar tertentu berdasarkan perasaan dan pandangan yang diyakini dalam fandom. Melalui pendekatan etnografi digital dan konsep afek, terlihat bahwa pro-kontra ini hadir karena penggemar yang terlibat masih terjebak dalam paradoks terhadap penerimaan terhadap LGBTQIA+ dalam konteks fanfiksi semata dan ketaatan terhadap norma serta moral yang masih berlaku di Indonesia yang tidak menerima LGBTQIA+ dan diskusi tentang seksualitas. Ekspresi seksual dimunculkan dalam fanfiksi homoerotis lewat rekonstruksi persona idola, yang membuat penggemar dapat merasakan empati atau simpati pada cerita yang mereka baca. Terdapat perasaan yang kompleks dalam praktik ini, dimana afek positif dan negatif yang muncul dibarengi dengan kebingungan dan skeptisme terhadap pandangan yang dianut oleh masing-masing anggota fandom. Hal ini memperlihatkan bahwa meskipun fanfiksi homoerotis telah membuka jalan bagi penggemar Indonesia untuk menerima kehadiran orientasi seksual dan identitas gender lain, penerimaan tersebut masih terpaku pada apa yang menurut mereka benar sesuai dengan standar moral yang dianut lingkungannya.

Homoerotic fanfiction is both a medium and a space used by fans to connect with each other by channeling their feelings and ideas of an idol to other fans via imagination and fantasy. In Indonesian K-Pop fandom, sexualized homoerotic fanfiction that used an idol’s image is a controversial issue, especially within Indonesian ATINY (ATEEZ’s fans) fandom. This article views how within a fan community which engages in homoerotic fanfiction writing, there is a process of othering towards a certain group of fans, and this is done based on the feelings and values shared by fandom. Through digital ethnographic approach and affect framework, this research discovers that the contradiction between acceptance of homoerotic fanfiction and discrimination of those who oppose it was born because fans are trapped in a paradox of accepting LGBTQIA+ only in the space of fanfiction while still strongly comply with Indonesian’s norm and moral standard that does not accept LGBTQIA+ nor openly discuss sexuality. The sexual expressions are shown in text via idol’s persona reconstruction, which made fans sympathize or empathize with the stories they read. There are complex emotions in this practice, where both positive and negative affect are present accompanied by confusion and skepticism on the views held by fans in fandom. This finding shows that even though homoerotic fanfiction opens a path for Indonesian fans to accept the existence of other sexual orientations and gender identities, this form of acceptance is still limited to what they deemed as right, and dictated by the norm they follow."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nazirah Atqa R. Tunin
"Drama Korea merupakan salah satu sarana hiburan yang banyak diminati di Indonesia, salah satu kelompok penggemarnya adalah remaja. Remaja yang menyukai aktor/aktris dalam drama Korea dan terkena paparan drama Korea secara berulang dapat menciptakan relasi parasosial, yaitu hubungan imajiner yang dilakukan oleh penonton terhadap persona medianya dalam jangka panjang. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi relasi parasosial adalah peer attachment. Peer attachment adalah kelekatan hubungan antara individu dengan teman sebayanya yang ditandai oleh adanya komunikasi yang baik dan rasa saling ketergantungan yang aman dan nyaman. Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara peer attachment dan relasi parasosial. Teknik sampling pada penelitian ini adalah non-probability sampling dengan metode convenience sampling. Karakteristik partisipan adalah remaja berusia 15 – 19 tahun, WNI, dan gemar menonton drama Korea (N = 413). Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Parasocial Interaction Scale untuk mengukur relasi parasosial dan The Inventory of Peer and Parent Attachment untuk mengukur peer attachment. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara peer attachment dan relasi parasosial yang artinya semakin tinggi peer attachment maka tingkat relasi parasosial juga semakin tinggi.

Korean drama is a means of entertainment in great demand in Indonesia, and one of the fan groups is teenagers. Adolescents who like actors/actresses in Korean dramas and are exposed to repeated exposure to Korean dramas can create parasocial relations, namely imaginary relationships made by the audience towards their media persona in the long run. One of the factors that can influence parasocial relations is peer attachment. Peer attachment is the closeness of the relationship between individuals and their peers, which is characterized by good communication and a sense of interdependence that is safe and comfortable. This quantitative research examines the relationship between peer attachment and parasocial relations. The sampling technique in this study was non-probability sampling with the convenience sampling method. Characteristics of the participants were teenagers aged 15-19 years, Indonesian citizens, and liked watching Korean dramas (N = 413). The research instruments used in this study were the Parasocial Interaction Scale to measure parasocial relations and The Inventory of Peer and Parent Attachment to measure peer attachment. This study's results indicate a correlation between peer attachment and parasocial relationships, which means that the higher the peer attachment, the higher the level of parasocial relations."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Amanah, 2006
808.8 Ant
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Violla Andini Basit
"Artikel ini membahas pengaruh cintasebagai motif utama dalam Andromaque karya Jean Racine melalui analisis alur, tokoh, dan penokohan. Analisis juga didukung konsep cinta Alexander Moseley untuk melihat jenis cinta yang dirasakan oleh masing-masing tokoh. Hasil dari penelitian memperlihatkan motif cinta tersebut terbagi menjadi dua, yaitu cinta eros dan cinta agape.Kedua jenis cinta inilah yang membagi karakter tokoh menjadi dua kelompok yang mempunyai ciri masing-masing dan meberikan pengaruh yang berbeda dalam bertindak.

This article focuses on the influence of love as the main theme of Andromaque by Jean Racine, through plot, character, and characterization aspects of the drama text. The analysis is supported by Alexander Moseley rsquo s concept of love to differentiate the kind of love felt by each character. The result from the research shows two different kinds of love felt by the characters which are eros and agape. Those types of love divide the characters into two groups whose characteristics are unique in their own way and give different effects in their actions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Asyraf Nadhif Bellamy
"Budaya Jepang identik dengan sikap ketergantungan ketika memiliki suatu ikatan dalam berhubungan dengan orang lain. Sikap ini disebut sebagai amae, dimana pelaku amae berusaha untuk mendapatkan perhatian penuh terhadap orang lain. Amae tidak terbatas pada hubungan orang tua anak, tetapi juga di setiap hubungan lain, termasuk hubungan antar sesama jenis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis-jenis perilaku amae dan patologi amae yang terdapat pada drama Restart After Come Back Home. Tujuan yang lain dari penelitian ini adalah mendeskripsikan perasaan homoseksualitas yang terjadi pada tokoh utama dalam drama tersebut. Teori utama yang dipakai dalam melakukan penelitian ini adalah teori amae menurut Takeo Doi (1992). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Penelitian ini juga dibantu dengan teknik sinematografi menurut Bordwell dan Thompson (2003) untuk meneliti data. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa perasaan homoseksualitas tokoh Mitsuomi dapat menyebabkan berbagai perilaku amae seperti toriiru, suneru, higamu, hinekureru, dan uramu. Selain itu, juga terjadi patologi amae seperti toraware, rasa takut terhadap orang lain, kuyamu dan kuyashii, perasaan terluka.

Japanese culture is identical with the attitude of dependence when it has a bond in dealing with other people. This attitude is referred to as amae, where the amae perpetrator tries to get the full attention of others. Amae is not limited to parent-child relationships, but also in every other relationship, including same-sex relationships. This study aims to describe the types of amae behavior and amae pathology found in the drama Restart After Come Back Home. Another purpose of this study is to describe the feelings of homosexuality that occur in the main character in the drama. The main theory used in conducting this research is the amae theory according to Takeo Doi (1992). The method used in this research is descriptive analysis method. This research is also assisted by cinematographic theory according to Bordwell dan Thompson (2003) to examine the data. The results of this study found that Mitsuomi's feelings of homosexuality can cause various amae behaviors such as toriiru, suneru, higamu, hinekureru, and uramu. In addition, amae pathologies also occur such as toraware, fear of others, kuyamu and kuyashii, feelings of hurt."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eman Kusdiyana
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susilastuti Sunarya
"Kedatangan pemukim kulit putih pertama di Australia tahun 1788 tidak hanya membawa serta budaya Inggris, termasuk sastra tulis dan genrenya, tetapi juga diwarnai dengan friksi antara para pendatang dengan masyarakat Aborijin yang merupakan penduduk pribumi. Drama di Australia dimulai dengan datangnya penduduk kulit putih yang sebagian besar terdiri dari para narapidana. Selain sebagai sarana hiburan, lakon-lakon yang dipentaskan pada masa koloni penjara tersebut memiliki fungsi didaktis sebagai sarana mengajarkan moral dan cara hidup yang baik kepada para narapidana.
Dengan dihapuskannya koloni penjara dan datangnya masa pendulangan emas muncullah kemudian lakon-lakon melodrama dengan tokoh utama yang dikenal luas oleh masyarakat di daerah sekitar tambang emas seperti tokoh digger, new chum, dan sebagainya. Melodrama masa itu umumnya mengisahkan keberhasilan tokoh Australia serta keunggulan mereka dalam segala hal dari tokoh yang datang dari Inggris; latar yang ditampilkan adalah latar Australia yang akrab dengan penonton. Tema seperti ini merupakan suatu perwujudan upaya para dramawan native born-sebutan bagi orang kulit putih kelahiran Australia-untuk melepaskan diri dari pengaruh Inggris dan menghasilkan drama yang berciri Australia (Kramer, ed., 1981: 190). Adapun sisi Australia yang ditampilkan dalam melodrama masa itu lebih berfokus pada penampilan latar dan tokoh yang Australia dan yang kesemuanya lebih bersifat kasat mata; unsur pendalaman tokoh dalam karakterisasi belum banyak dikupas. Masa pendulangan emas ini juga merupakan masa emas bagi kelompok-kelompok teater yang berkeliling dari satu kota ke kota lainnya dan dari daerah tambang emas satu ke daerah tambang emas lainnya sambil mementaskan karya-karya dramawan Australia.
Berlalunya masa pendulangan emas dan munculnya film bisu lama kelamaan semakin menggeser kedudukan teater sebagai sarana hiburan bagi masyarakat umum. Di samping itu, kejenuhan masyarakat akan tema dan tokoh-tokoh lakon melodrama yang senantiasa sama juga berperan dalam membawa kesurutan popularitas teater.
Tahun-tahun selanjutnya tidak menghasilkan drama yang istimewa. Kelompok-kelompok teater yang masih bertahan lebih banyak berpusat di kota-kota, yang masyarakatnya lebih makmur dan mampu menikmati hiburan seperti teater, dan lebih banyak berupa pemeritasan ulang dari karya-karya drama klasik Inggris seperti karangan Shakespeare.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
D483
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
El Bram Apriyanto
"Peneliti membandingkan dua karya drama: Les Chaises karya Eugene Ionesco (Prancis) dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia Kereta Kencana karya W. S. Rendra.Perbandingan dititikberatkan pada persamaan dan perbedaan kedua karya, dari persamaan dan perbedaan itu disimpulkan bahwa W. S. Rendra ternyata melakukan pengkhianatan. Artinya, ia tidak menerjemahkan dengan setia. Banyak elemen dalam Les Chaises absen dalam Kereta Kencana, sebaliknya banyak elemen dalam Kereta Kencana absen dalam Les Chaises.

Abstract
Researcher compares two plays: Les Chaises of Eugene Ionesco (France) and it's translated version in bahasa Indonesia Kereta Kencana of W. S. Rendra. The focus of comparison is to find similiarity and difference between both plays, based on those things researcher then concludes that W. S. Rendra did a treason on this work of translation. Means that he did tranlate not faithfully. There are lot of elements in Les Chaises that are absent in Kereta Kencana, vice versa there are lot of elements in Kereta Kencana absent in Les Chaises. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S227
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hasanuddin WS
Bandung: Angkasa, 2009
808.82 HAS d;808.82 HAS d (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Talha Bachmid
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>