Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 120597 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Gusti Ayu Wiwin Kusuma Dewi
"Tanda dan gejala psikologis dari Penyakit jantung Koroner (PJK) salah satunya adalah kecemasan, kecemasan yang tinggi dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit jantung lainnya dan meningkatkan risiko serangan jantung berulang. Spiritualitas dilaporkan berkontribusi terhadap kesehatan dan kesejahteraan individu. Studi ini bertujuan mengidentifikasi hubungan kesejahteraan spiritual dengan kecemasan pasien PJK di rumah sakit. Penelitian potong lintang ini melibatkan sampel sebanyak 248 responden pasien PJK di rawat jalan dan rawat inap di rumah sakit di daerah Jakarta Selatan. Cara pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan consecutive sampling. Instrumen yang digunakan dengan menggunakan kuesioner Spiritual Well Being Scale (SWBS) dan Hospital anxiety and Depression Scale (HADS). Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara kesejahteraan spiritual dengan tingkat kecemasan pada pasien PJK dengan p < 0,001 kurang dari 0,05. Studi lanjutan perlu dilakukan penelitian mengenai intervensi penerapan pemberian asuhan keperawatan spiritual terhadap pasien PJK.

One of the psychological signs and symptoms of coronary heart disease (CHD) is anxiety. High levels of anxiety can increase the risk of developing other heart diseases and increase the risk of recurrent heart attacks. Spirituality is reported to contribute to the health and well-being of individuals. This study aims to identify the relationship between spiritual well being and the anxiety of CHD patients in the hospital. This cross-sectional study involved a sample of 248 CHD patient respondents who were outpatients and inpatients at hospitals in the South Jakarta area. The method of selecting the sample used in this study was by consecutive sampling. The instruments used are the Spiritual Well Being Scale (SWBS) and Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS) questionnaires. The results showed that there was a relationship between spiritual well being and anxiety level in CHD patients p <0,001 less than 0.05. Follow-up studies need to do research on interventions in the implementation of spiritual nursing care for CHD patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isnaeni
"Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan salah satu masalah kesehatan
yang sangat serius akibat setiap tahun terjadi peningkatan dan salah satu
kontributor terhadap angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tidak menular
di seluruh dunia. PJK yang didiagnosis adalah 46%. Infark miokard pada wanita
usia 50 tahun. Perubahan pola hidup yang ditandai dengan meningkatnya wanita
lansia khususnya wanita yang memasuki masa menopause yang merupakan salah
satu faktor risiko terhadap kejadian penyakit jantung koroner. Hasil dari
penelitian-penelitian tersebut mendukung bahwa wanita yang memasuki tahap
menopause berisiko meningkat secara signifikan terserang penyakit jantung
koroner. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status
menopause dengan kejadian penyakit jantung koroner di Kelurahan Kebon Kalapa
Kecamatan Bogor Tengah Tahun 2011. Penelitian ini merupakan analisis data
sekunder studi kohor faktor risiko penyakit tidak menular Tahun 2011 dengan
desain cross sectional. Analisis data menggunakan stratifikasi dan analisis
multivariat menggunakan Logistic Regression. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa prevalensi PJK sebesar 71,3% dan status menopause 55,7%. Berdasarkan
hasil multivariatnya menunjukkan bahwa wanita yang mengalami menopause
memiliki risiko 1,6975 kali terhadap kejadian penyakit jantung koroner
dibandingkan responden wanita yang tidak mengalami masa menopause dengan
95% CI (1,0662-2,7025 dan p value 0,026 setelah dikontrol variabel stress. Odds
wanita yang mengalami stress 0,5635 kali lebih besar untuk menderita kejadian
penyakit jantung koroner dibandingkan dengan wanita yang tidak mengalami
stress (faktor protektif) dengan interval kepercayaan 95% sebesar 0,3506 – 0,9058
dan p value 0,018.

Coronary Heart Diseases categorized into serious health problems due to the
increasing oMuch research in this last decade reported the relation between the
status of menopause with of coronary heart disease. Found that menopause
causing a myocardialf its prevalence every year. Its one of the contributors to the
global burden of disease and mortality in the world, where 46% of this disease
was myocard infarct in women whom their ages 50 years. Changing of people
lifestyle was one of the risk factors to the increasing of the disease in community.
The objective of this study was to investigate the association between stage of
menopause wih coronary heart diseases in Kebon Kalapa sub district central
Bogor in 2011. This in a cross sectional study, utilized the data secondary study
cohort of the disease of non communicable diseases. The inclusion criteria was
Kebon Kalapa resident whom their ages less or more than 50 years. The data
analysis was performed with stratification and logistic regression multivariate
analysis. The results of study showed the prevalence of coronary heart diseases
was 71,3% dan state menopause 55,7%. The result of multivariate analysis
showed that the women with menopause had 1,6975 risk to get coronary heart
diseases compared to the women who did not, after controlling for covariate, the
history of coronary heart diseases (PR = 1,6975, 95% CI 1,0662-2,7025 dan p
value 0,026 ) after control for variables the stress.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikriya Rusyda
"Penyakit jantung merupakan penyakit penyerta ketiga setelah diabetes melitus dan hipertensi dengan persentase terbesar pada kasus kematian COVID-19 di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penyakit jantung dengan kasus kematian pasien COVID-19 usia >45 tahun di Depok. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus control dan menggunakan data dari Dinas Kesehatan Kota Depok selama periode Agustus 2020 hingga Juni 2021. Sampel penelitian adalah subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi adalah pasien yang memiliki data variabel yang lengkap. Kriteria eksklusi adalah wanita hamil. Kelompok kasus terdiri dari 582 sampel dan kelompok kontrol dipilih secara simple random sampling. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan penyakit jantung dengan kasus kematian pasien COVID-19 dengan nilai asosiasi OR crude sebesar 3,55 (95% CI = 2,20-6,90 P value = <0,0001) dan OR adjusted sebesar 3,04 (95% CI = 1,67-5,52 P value <0,0001) setelah dikontrol oleh variabel penyakit penyerta lainnya. Keterbatasan penelitian ini data didapatkan dari hasil wawancara petugas kesehatan dengan pasien sehingga penelitian ini dipengaruhi oleh bias informasi.

Heart disease is the third highest comorbidity, after diabetes mellitus and hypertension in COVID-19 deaths in Indonesia. This study aims to determine the association between heart disease and mortality of COVID-19 patients aged >45 years in Depok. The study design is a case control study. This study using secondary data from Depok Health Office for the period of August 2020 – June 2021. The samples in this study who were met the inclusion and exclusion criteria. The inclusion citeria was COVID-19 patients who had complete data of the variables. The exclusion criteria was pregnant woman. The case group consists of 582 samples and the control group were selected with simple random sampling method. Data were analyzed using chi square and logistic regression. The study result indicates that the crude association between heart disease and mortality of COVID-19 patients is 3,55 (95% CI = 2,20-6,90 P value = <0,0001) and adjusted OR 3,04 (95% CI = 1,67-5,52 P value <0,0001) after being controlled by other comorbid. The limitation in this study that the data was obtained based on interviews between health workers and patients, so this study was influenced by information bias"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jihaz Haneen Hakiki
"ABSTRAK
Sindrom Koroner Akut SKA merupakan kondisi kegawatdaruratan akibat ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen miokardium dengan suplai darah yang dapat berakibat pada kematian. Penanganan SKA dengan intervensi koroner perkutan dapat meningkatkan kualitas hidup. Pedoman American Heart Association AHA merekomendasikan standar waktu ? 120 menit dari awal mula munculnya gejala hingga pasien tiba di rumah sakit yaitu. Namun masih ditemukan terjadinya keterlambatan prehospital. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan representasi gejala dengan keterlambatan prehospital pada pasien sindrom SKA. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan metode purposive sampling yang melibatkan sampel sebanyak 63 responden. Responden didominasi oleh lansia yang berusia 51-60 tahun, laki-laki, tingkat Pendidikan SMA. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan antara representasi gejala yang meliputi tingkat nyeri p 0.001, kualitas nyeri p 0.01, dan lokasi nyeri p 0.032 dengan keterlambatan prehospital terkecuali gejala penyerta p 0.054. Perawat dianjurkan meningkatkan kompetensi dalam pengkajian gejala SKA dan pemberian edukasi. Sehingga dapat menurunkan angka keterlambatan prehospital.

ABSTRACT
Acute Coronary Syndrome ACS is an emergency condition due to an imbalance between the need for oxygen and the blood supply that can result in death. ACS with percutaneous coronary intervention may improve the quality of life. The American Heart Association ACCF AHA guidelines recommended is 120 minutes from onset symptoms until hospital arrived. for recording time standards when facing symptoms arrive at the hospital However, there is still a pre hospital delay. This study aimed to identify correlation of symptoms representation with pre hospital delay in patients with ACS symptoms. This crossectional study design is cross sectional of purposive sampling method involved 63 respondents. Respondents mostly 51 60 years old, men, and high school education level. The results showed there was a correlation symptoms factor representation including pain level p 0.001, pain quality p 0,01, and pain location p 0,032 except commorbid symptom p 0,054. Nurses recommended to improve their ability to assess ACS symptoms and provide proper health education to decrease educational the prehospital delays."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shintani, Terry T.
Nashville : Thomas Nelson , 1993
616.123 SHI f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Intan Widyasari
"Kejadian penyakit jantung koroner mengalami peningkatan tiap tahunnya. Kabupaten Kebumen memiliki persentase penyakit jantung koroner cukup tinggi sehingga penting dilakukannya upaya pencegahan. Pengetahuan dan sikap berhubungan dengan kemampuan seseorang melakukan pencegahan penyakit jantung koroner. Ketidakkonsistenan hasil pada penelitian serupa menjadikan penting dilakukannya penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan penyakit jantung koroner terutama pada masyarakat di Kabupaten Kebumen. Pengambilan data menggunakan instrumen penelitian secara online dengan Knowledge Questionnaire, Attitude Scale, serta kuesioner Knowledge, Attitude, Practice. Hasil analisis menggunakan desain cross sectional yang dilakukan pada 440 responden dengan teknik pengambilan sampel quota sampling didapatkan hubungan yang signifikan antara pengetahuan mengenai penyakit jantung koroner dengan perilaku pencegahan penyakit jantung koroner (p 0,032; OR 1,549; CI 1,056-2,273). Selain itu, didapatkan pula hubungan yang signifikan antara sikap mengenai penyakit jantung koroner dengan dengan perilaku pencegahan penyakit jantung koroner (p 0,032; OR 0,648; CI 0,443-0,948) pada masyarakat di Kabupaten Kebumen.

The incidence of coronary heart disease has increased every year. Kebumen Regency has a high percentage of coronary heart disease, so it is important to do prevention efforts. Knowledge and attitudes relate to a person's ability to prevent coronary heart disease. The inconsistency of results in similar studies makes it important to conduct research to determine the relationship between knowledge and attitudes with coronary heart disease prevention behaviour, especially in people in Kebumen Regency. Data were collected using online research instruments with Knowledge Questionnaire, Attitude Scale, and Knowledge, Attitude, Practice questionnaires. The results of the analysis using cross-sectional design conducted on 440 respondents with quota sampling technique obtained a significant relationship between knowledge about coronary heart disease and coronary heart disease prevention behaviour (p 0.032; OR 1.549; CI 1.056-2.273). In addition, there was also a significant relationship between attitudes regarding coronary heart disease and coronary heart disease prevention behaviour (p 0.032; OR 0.648; CI 0.443-0.948) in the community of Kebumen Regency"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Fauziah Hidayatul Hawa
"Perubahan metode pembelajaran selama pandemi Covid-19 dapat berdampak pada aktivitas fisik mahasiswa. Penurunan aktivitas fisik mahasiswa terutama mahasiswa non kesehatan selama pandemi dapat beresiko meningkatkan penyakit jantung koroner yang merupakan salah satu komorbid Covid-19. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan pencegahan jantung koroner dan aktivitas fisik pada mahasiswa non kesehatan di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan teknik convenience sampling. Tingkat pengetahuan pada penelitian ini diukur menggunakan Heart Disease Fact Qustionnaire (HDFQ) dan aktivitas fisik dengan International Physical Acticity Questionnaire-Short Form (IPAQ-SF). Sebanyak 442 mahasiswa non kesehatan terlibat dalam penelitian. Dari hasil penelitian didapatkan mayoritas mahasiswa adalah perempuan (56,3%), memiliki tingkat pengetahuan baik (38,2%) dan tingkat aktivitas fisik ringan (63,5%). Hasil analisis chi-square didapatkan nilai p=0,000 atau p value < α (α = 0,05) bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel tingkat pengetahuan dan aktivitas fisik. Penurunan aktivitas fisik mahasiswa non kesehatan ini perlu menjadi perhatian bersama agar dapat ditingkatkan sebagai upaya pencegahan penyakit jantung koroner.

Changing in learning methods during Covid-19 pandemic may have an impact on students physical activity. Decreasing students physical activity, especially non-health students during pandemic may increase the risk of coronary heart disease, which is one of the co-morbidities of Covid-19. Therefore, the purpose of this study was to identify the relationship between the level of knowledge of coronary heart prevention and physical activity in non-health students during the Covid-19 pandemic. This study used a cross-sectional design with convenience sampling technique. Knowledge level was measured using the Heart Disease Fact Questionnaire (HDFQ) and physical activity using the International Physical Activity Questionnaire-Short Form (IPAQ-SF). A total of 442 non-health students were involved in the study. From the results of the study, it was found that the majority of students were women (56.3%), had a good level of knowledge (38.2%) and light physical activity levels (63.5%). The results of chi-square analysis obtained p value = 0.000 or p value < (α = 0.05) that there is a significant relationship between the variable level of knowledge and physical activity. Decreasing physical activity of non-health students need to be concerned so that it can be increased as an effort to prevent coronary heart disease."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dadang Hawari
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2004
616.123 DAD p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kautsar Rizky
"ABSTRAK
Skripsi ini berisi tentang analisis tingkat risiko Penyakit Jantung Koroner (PJK) dengan metode perhitungan Framingham pada pegawai di BATAN – Serpong, Tahun 2011 - 2013. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran faktor dan tingkat risiko penyakit jantung koroner berdasarkan metode perhitungan Framingham. Merupakan penelitian non – desain khusus, berupa penelitian deskriptif. Hasil analisis tingkat risiko penyakit jantung koroner yang didapatkan, yaitu terdapat trend peningkatan faktor dan tingkat risiko berdasarkan metode perhitungan Framingham, dimana tingkat risiko penyakit jantung koroner pada pegawai tahun 2013 dalam kategori low risk sebesar 88,2%, intermediate risk sebesar 11,6% dan high risk sebesar 0,2%. Saran yang dapat diberikan yaitu diperlukannya promosi kesehatan yang terprogram dengan baik dalam mencegah penyakit jantung koroner di tempat kerja.

ABSTRACT
This study is about risk level analysis of Coronary Heart Disease (CHD) using Framingham calculation method among workers at BATAN – Serpong, 2011-2013. The study aims to describe factors and risk level of coronary heart disease based on Framingham calculation method. Design of this study is descriptive. The result showed there were risk factor and risk level that trend increased based on Framingham method that showed that risk level of coronary heart disease among workers in 2013 have 88,2% low risk, 11,6% intermediate risk and 0,2 high risk. Suggestion that can be given based this result are managed health promotion programs to prevent coronary heart disease in the workplace."
2014
S56022
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rusydi
"Latar Belakang : Deteksi adanya penyakit jantung koroner PJK pada pasien bradikardi simptomatik yang memerlukan pemasangan pacu jantung permanen perlu diketahui secara dini. Saat ini penggunaan modalitas canggih seperti kateterisasi jantung dan CT kardiak menjadi pilihan utama dalam deteksi adanya PJK pada pasien blok nodus atrioventrikular AV total namun dengan risiko dan biaya yang masih relatif mahal. Gambaran fragmentasi kompleks QRS fQRS pada elektrokardiografi berkaitan dengan adanya jaringan parut atau iskemia pada miokard, namun belum ada studi sebelumnya yang menghubungkan fQRS dengan PJK pada pasien blok nodus AV total yang akan dilakukan pemasangan pacu jantung permanen. Tujuan : Mengetahui hubungan antara fragmentasi kompleks QRS dengan penyakit jantung koroner pada pasien dengan blok nodus AV total yang memerlukan pemasangan pacu jantung permanen. Metode : Penelitian ini merupakan studi analitik kasus kontrol dengan menggunakan data sekunder rekam medis pasien blok nodus AV total yang sudah dilakukan tindakan pemasangan pacu jantung permanen dan angiografi koroner di Rumah Sakit PJN Harapan Kita. Penelitian dilakukan pada bulan April-Agustus 2017. Dilakukan pencatatan karakteristik pasien, faktor-faktor yang diketahui mempengaruhi kejadian PJK serta hasil pemeriksaan ekokardiografi dan angiografi koroner. Pembacaan ekg dilakukan oleh dua orang spesialis jantung dan pembuluh darah konsultan di divisi aritmia. Hasil : Total sampel penelitian ini adalah 46 sampel yang terdiri atas 23 kasus dan 23 kontrol. Gambaran fQRS pada pasien blok nodus AV total menunjukkan kecenderungan 2,4 kali mengalami PJK dibandingkan dengan yang tanpa fQRS, walaupun secara statistik memperlihatkan hasil yang tidak bermakna OR = 2,4; p = 0,236 . Hasil uji Kappa menunjukkan kesepakatan yang baik kedua observer dengan nilai Kappa inter-observer 0,487 serta intra-observer 0,737 dan 0,783. Kesimpulan : Fragmentasi kompleks QRS pada pasien blok nodus AV total memiliki kecenderungan 2,4 kali untuk prediksi PJK namun tidak bermakna secara statistik.Kata Kunci : Fragmentasi kompleks QRS, penyakit jantung koroner, blok nodus AV total, pacu jantung permanen

Background Detection of coronary artery disease CAD in symptomatic bradycardia patients requiring permanent pacemaker implantation should be known early. Currently the use of advanced modalities such as cardiac catheterization and cardiac CT are the primary choice in detection of CAD in total atrioventricular blok patients with relatively high cost and risk. The description of fragmented QRS complex fQRS in electrocardiography associated with the presence of ischemia or scar in the myocardium that can be an alternative detection of CAD in patients with total AV block requiring permanent pacemaker implantation. Objectives To determine the relationship between fragmented QRS complex and coronary artery disease in patients with complete atrioventricular AV nodal block requiring permanent pacemaker implantion. Methods This study is an analytic study of case control using secondary data of medical record of complete AV block patients who have performed permanent pacemaker and coronary angiography at PJN Harapan Kita hospital. The study was conducted in April Agustus 2017. Recorded patient characteristics, factors known to influence CAD events as well as results of echocardiography and coronary angiography. The EKG readings were performed by two cardiologist consultants in the arrhythmia division. Results The total sample of this study was 46 consisting of 23 case and 23 control. The description of Fqrs in patients with total AV nodal block showed a trend of 2.4 times for CAD prediction compared with those without Fqrs, although statistically showed a non significant OR 2.4 p 0.236 . Kappa test results showed good agrreement both observers with Kappa inter observer value 0.487 and intra observer 0.737 and 0.783. Conclusion Fragmented QRS complex in patients with complete AV nodal block had a tendency of 2.4 times for CAD prediction but statistically not significant. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>