Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 178466 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pratiwi
"Pandemi COVID-19 menjadi tantangan dalam kapasitas sistem kesehatan dimana sistem kesehatan yang ada harus memastikan pasien COVID-19 dapat mengakses layanan kesehatan sekaligus menangani pandemi di masyarakat. Rekomendasi yang dikeluarkan WHO dalam menghadapi tantangan kapasitas sistem kesehatan diantaranya menambah jumlah rumah sakit rujukan dan mengupayakan sistem rujukan yang memadai terhadap lonjakan kasus COVID-19. Di Indonesia, pemerintah menggunakan Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) dalam rujukan kasus COVID-19, meski dalam praktiknya masih bervariasi di berbagai daerah. Penggunaan SISRUTE sebelum COVID-19 dinilai masih belum optimal, sementara saat pandemi sangat sedikit pasien COVID-19 yang diterima melalui SISRUTE. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran terkait efektivitas penggunaan SISRUTE dalam kasus COVID-19 di Semen Padang Hospital sebagai rumah sakit swasta pertama di Kota Padang yang menjadi rumah sakit rujuikan COVID-19 selama periode April 2020 hingga Oktober 2021. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan proses pengumpulan data dilakukan dengan analisis data sekunder, wawancara mendalam kepada tujuh orang informan yang dipilih secara purposive sampling dan telaah dokumen. Dari penelitian ditemukan bahwa SISRUTE digunakan oleh dokter umum di UGD dan isolasi COVID-19 dan terdapat penggunaan SISRUTE berulang pada pasien yang sama karena penolakan dan rujukan yang tidak direspon. Selain itu, respon time rujukan via SISRUTE sangat lama disebabkan tidak adanya dokter yang khusus bertugas mengecek SISRUTE dan panjangnya alur konsultasi penerimaan rujukan. Banyaknya penolakan rujukan via SISRUTE disebakan oleh penuhnya ruangan, tidak tersedianya fasilitas seperti kamar operasi dan persalinan khusus COVID, ventilator mekanik dan alat hemodialisa. Selain itu, kendala dari kualitas SISRUTE yang tidak menampilkan kapasitas dan fasilitas yang tersedia, versi mobile yang tidak mudah, perlunya penambahan beberapa fitur serta belum tersedianya pencarian otomatis menyulitkan dalam melakukan rujukan. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan SISRUTE dalam kasus COVID – 19 tidak efektif karena kemungkinan pasien diterima lewat SISRUTE jauh lebih kecil dibandingkan dengan pasien datang sendiri ke UGD.

COVID-19 pandemic is a challenge in the capacity of the health system where the existing health system must ensure that COVID-19 patients can access health services as well as handle the pandemic in the community. Recommendations issued by WHO in facing health system capacity challenges include increasing the number of referral hospitals and seeking an adequate referral system for spikes in COVID-19 cases. In Indonesia, the government uses the Integrated Referral Information System (SISRUTE) in referring cases of COVID-19, even though in practice still varies in different regions. The use of SISRUTE before COVID-19 was considered not optimal, while during the pandemic very few COVID-19 patients were accepted through SISRUTE. Therefore, this study aims to obtain an overview regarding the effectiveness of using SISRUTE in cases of COVID-19 at Semen Padang Hospital as the first private hospital in Padang City to become a referral hospital for COVID-19 during the period April 2020 to October 2021. This research is a qualitative, data collection process was carried out by secondary data analysis, in-depth interviews with seven informants selected by purposive sampling and document review. From the study it was found that SISRUTE was used by general practitioners in the ER and COVID-19 isolation and there was repeated use of SISRUTE in the same patient due to rejection and referrals that did not respond. In addition, the response time for referrals via SISRUTE was very long due to the absence of a doctor who was specifically tasked with checking SISRUTE and the long flow of consultations for receiving referrals. Many rejections of referrals via SISRUTE are caused by full rooms, unavailability of facilities such as special COVID operating and delivery rooms, mechanical ventilators and hemodialysis labs. In addition, the constraints of the quality of SISRUTE which do not display the available capacity and facilities, the mobile version which is not easy, the need to add several features and the unavailability of automatic search make it difficult to make referrals. It can be concluded that the use of SISRUTE in the case of COVID-19 is not effective because the possibility of patients being admitted via SISRUTE is much smaller compared to patients who come alone to the ER."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julius Parlin
"Pandemi COVID-19 di Indonesia berdampak pada implementasi Sisrute RSUD Siti Aisyah sehingga memengaruhi morbiditas dan mortalitas pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Sisrute yang meliputi kebijakan, kapasitas petugas, sistem jaringan, komunikasi dan pelayanan rujukan. Penelitian ini merupakan studi kasus dengan pendekatan kualitatif melalui observasi lapangan, telaah dokumen dan wawancara mendalam 13 informan RSUD Siti Aisyah. Penolakan rujukan lebih dari 80%. Response time kurang dari 60 menit terbanyak pada rujukan keluar non-COVID-19 (64%). Alasan penolakan meliputi ketidaktersediaan ruangan isolasi COVID-19-19, ketidaklengkapan berkas, kendala sistem jaringan, petugas lambat merespons dan lainnya. Informan mengatakan tidak terdapat kebijakan Sisrute dan dokumentasi sosialisasi; kapasitas petugas rujukan cukup adekuat.; Sistem Jaringan pada komputer dan konektifitas internet, SIMRS dan infrastruktur penunjang belum adekuat; Komunikasi rujukan melalui aplikasi Sisrute dan dibantu telepon dan Whatsapp; RSUD tidak memiliki SOP Sisrute, akan tetapi mengikuti prosedur klinis, administratif, dan operasional. Kendala pada implementasi Sisrute yaitu komitmen petugas, kecepatan penyampaian informasi, rangkap tugas, situasi faskes penerima, penerimaan keluarga, permasalahan biaya dan ketersediaan infrastruktur. Monitoring dan evaluasi tidak dilakukan pada implementasi Sisrute. Dengan demikian, implementasi Sisrute di RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau perlu perbaikan dan peningkatan pada variabel diatas dapat mempercepat proses rujukan.

The Pandemy of COVID-19 in Indonesia has a major impact in integrated referral system (IRS) implementation of Siti Aisyah (SA) General Hospital Lubuklinggau influencing patient morbidity and mortality. This study was conducted to analyse policy, officer capacity, network system, referral communication, and referral services resulting in referral system implementation. It was a case study with qualitative approach through observation, documents research, in-depth interview with 13 informants working at Siti Aisyah General Hospital. The study suggested that Sisrute referral rejection was more than 80%. Referral response time suggest less than 60 minutes only occurring in outward non-COVID-19 referral (64%). Reasons for rejection were unavailability of COVID-19 Isolation room, incomplete referral documents, network system issue, late response, etc. Informants stated that there was no referral policy and dissemination documents; officer capacity was considered adequate enough; Network system in computer and internet connectivity, hospital management information system and supporting infrastructures remained inadequate; referral communication through IRS and assistance of phone calling and Whatsapp were performed; SA General Hospital had no standard operating procedures, but it follows clinical, administrative and operational procedures. Challenges in IRS implementation were commitment, information delivery speed, multi-tasking, current situation in referred facility, family reception, extra fee and infrastructures issue. Monitoring and evaluation had not been performed in IRS implementation. Thus, SA General Hospital needs to improve and increase IRS implementation in aforementioned variable to accelerate referral process."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deasy Amelia Nurdin
"Sejak beralih menjadi rumah sakit yang sepenuhnya melayani pasien COVID-19, RSUD Jati Padang sudah mengubah tata kelolanya dan memiliki strategi dengan membuat beberapa kebijakan berupa surat keputusan direktur, standar prosedur operasional, pengaturan zonasi, hingga mengubah alur layanan untuk mencegah penularan COVID- 19 pada tenaga kesehatannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seperti apa tata kelola RSUD Jati Padang yang telah diterapkan dalam mencegah penularan COVID-19 pada tenaga kesehatannya, Penelitian ini dilakukan secara kualitatif melalui telaah dokumen, observasi, wawancara mendalam, dan terakhir focus group discussion dengan manajemen RSUD Jati Padang. Hasil dari penelitian ini didapatkan terjadi perubahan dalam tata kelola RSUD Jati Padang sejak melayani pasien COVID-19. Strategi sudah dilakukan secara administratif, merubah alur pelayanan hingga pemenuhan sarana yang dibutuhkan. Masih terdapat beberapa hal yang perlu peningkatan dalam penerapan tata kelola di RSUD Jati Padang yaitu komunikasi tentang kebijakan internal antara manajemen dan petugas di RSUD Jati Padang, kedisiplinan petugas, dan menambah sarana untuk meningkatkan pencegahan penularan COVID-19 pada tenaga kesehatan. Tindak lanjut yang dapat dilakukan dalam jangka pendek ialah meningkatkan komunikasi terkait kebijakan yang ada, membentuk tim supervisi yang bertanggung jawab pada pimpinan, meningkatkan koordinasi antar unit dan menyusun kebijakan terkait yang belum dimiliki rumah sakit. Untuk tindak lanjut jangka panjangnya yang berkaitan dengan anggaran yaitu pemenuhan sarana dan prasarana dan pemberian reward and punishment untuk karyawan dalam meningkatkan kedisplinannya.

Since turning into a hospital that fully serves COVID-19 patients, the Jati Padang Hospital has changed its governance and has a strategy by making several policies in the form of a director's decree, standard operating procedures, zoning arrangements, to changing the flow of services to prevent COVID-19 transmission in health workers. The purpose of this study was to find out what the governance of the Jati Padang Hospital has been in preventing the transmission of COVID-19 to its health workers. This research was conducted qualitatively through document review, observation, in-depth interviews, and finally a focus group discussion with the management of the Jati Hospital. The results of this study showed that there had been a change in the governance of the Jati Padang Hospital since serving COVID-19 patients. The strategy has been carried out administratively, changing the service flow to the fulfillment of the required facilities. There are still several things that need improvement, namely communication about internal policies between management and officers at the Jati Padang Hospital, officer discipline, and the fulfillment of facilities to increase the prevention of COVID-19 transmission to health workers. Follow-up that can be done in the short term is to improve communication related to existing policies, form a supervision team that is responsible to the leadership, improve coordination between units and formulate related policies that are not yet owned by the hospital. For the long-term follow-up related to the budget, namely the fulfillment of facilities and infrastructure and the provision of rewards and punishments for employees in improving their discipline."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meutia Arini Yasrizal
"ABSTRAK
Rumah sakit pada masa pandemi berperan penting dalam pencatatan dan pelaporan kasus Covid-19. RSMY, RSHD, dan RS Bhayangkara Bengkulu menjadi rumah sakit rujukan Covid-19 di kota Bengkulu. Kemenkes mengimbau menggunakan aplikasi All Record TC-19 dan RS Online Versi-2 dalam pendataan kasus Covid-19 di rumah sakit. Sistem yang interoperable dibutuhkan dalam percepatan penanganan dan surveilans. Tujuan penelitian, yaitu menilai sistem pencatatan dan pelaporan data Covid-19 guna terciptanya interoperable di RS rujukan kota Bengkulu. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan data primer dari wawancara mendalam, observasi, kuesioner, dan telaah dokumen. Terdapat 26 informan dari ketiga rumah sakit dan expert judgement. Hasil penelitian menunjukkan masalah yang terjadi dalam pencatatan dan pelaporan data Covid-19, yaitu penginputan tidak real time dan duplikasi data. Berdasarkan teori RCA, didapatkan keterbatasan SDM, anggaran, infrastruktur, tidak memiliki alur pada sistem pencatatan dan pelaporan, dan belum terinterintegrasi antar aplikasi sehingga menghambat sistem pencatatan dan pelaporan data ini. Pengembangan sistem yang interoperabel pada RS Rujukan Covid-19 di kota Bengkulu belum dapat diterapkan. Solusi dalam sistem ini, yaitu membuat sistem yang terintegrasi antara SIMRS, aplikasi All-Record TC-19, dan RS Online agar terciptanya sistem yang interoperable sehingga mempermudah rumah sakit dalam sistem pencatatan dan pelaporan data Covid-19 di rumah sakit seluruh Indonesia. Pemerintah sangat perlu mengembangkan sistem ini guna peningkatan pelayanan kesehatan.

ABSTRACT
During the pandemic hospitals an important role in reporting and recording Covid-19 cases. RSMY, RSHD and Bayangkara Bengkulu Hospital became Covid-19 referral hospitals in Bengkulu City. The Ministry of Health urges the use of the All Record TC-19 application and the Online Hospital version-2 in collecting data on Covid-19 cases in hospitals. An interoperable system is needed to accelerate handling and surveillance. The purpose of the study was to assess the Covid-19 data recording and reporting system in order to create interoperability at the Bengkulu City referral hospital. Qualitative method using primary data from in-depth interviews, observations, questionnaires and document review. There are 26 informants from the three hospitals and expert judgment. The results of the study show problems that occur in recording and reporting Covid-19 data, namely non-real time input and data duplication. Based on the RCA theory, it is found that there are limited human resources, budget, infrastructure, no flow in the recording and reporting system, and not yet integrated between applications, thus hampering this data recording and reporting system. The development of an interoperability system at the Covid-19 Referral Hospital in Bengkulu City has not yet been implemented. The solution in this system is to create an integrated system between SIMRS, the All-Record TC-19 application and RS Online in order to create an interoperable system that makes it easier for hospitals to record and report Covid-19 data in hospitals throughout Indonesia. The government really needs to develop this system, in order to improve health services."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Safar N.
"Pandemi Covid-19 menjadi tantangan bagi RS UI dalam mengedepankan pelayanan kepada pasien yang bersifat holistik, demi kepentingan dan keselamatan pasien. Case manager merupakan jabatan baru di RS UI, sehingga dianggap masih memiliki banyak celah dalam penerapannya. Peran case manager dirasakan belum optimal di lapangan, terutama oleh klinisi dan manajemen. Tujuan penelitian adalah untuk merumuskan tugas pokok fungsi case manager dalam pelayanan pasien Covid-19, dan mengidentifikasi peran yang telah dilaksanakan oleh case manager. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental kualitatif, menggunakan pendekatan fenomenologi dengan desain potong lintang. Peneliti menemukan bahwa case manager RS UI belum menjalankan peran sesuai rumusan tugas pokok fungsi case manager yang ada dalam standar akreditasi RS; rumusan tugas pokok fungsi case manager belum sesuai dengan kebutuhan pelayanan pasien Covid-19 di RS UI, sehingga case manager RS UI belum menjalankan peran sesuai rumusan tugas pokok fungsi case manager untuk kebutuhan pelayanan pasien Covid-19 di RS UI. Secara garis besar, terdapat tiga hambatan peran case manager, yaitu hambatan pengorganisasian, hambatan aktivitas, dan hambatan evaluasi. Peneliti merekomendasikan agar tupoksi case manager tetap memenuhi standar akreditasi, dan disesuaikan dengan karakteristik RS. Selain itu, perlu dilakukan penguatan case manager secara kualitas dan kuantitas, agar dapat berperan lebih optimal.

The Covid-19 pandemic is a challenge for UI Hospital in prioritizing its services to patients that are holistic in nature, for the benefit and safety of patients. Case manager is a new position at UI Hospital, so it is considered that there are still many gaps in its implementation. The role of the case manager is felt to be not optimal in the field, especially by clinicians and management. The purpose of the study was to formulate the main duties and functions of the case manager in the service of Covid-19 patients, as well as to identify the roles that have been carried out by the case manager. This research was a non-experimental qualitative using a phenomenological approach with a cross-sectional design. The researcher found that the case manager of the UI Hospital had not carried out the role according to the formulation of the main duties and functions of the case manager in the hospital accreditation standard; The formulation of the main duties and functions of the case manager was not in accordance with the service needs of Covid-19 patients at the UI Hospital. Therefore, the case manager was considered not to have carried out the roles accordingly for the service needs of Covid-19 patients at the UI Hospital. Thus, in general terms, there are three barriers to the role of the case manager, namely organizational barriers, activity barriers, and evaluation barriers. The researcher recommends that the main duties of the case manager still meet accreditation standards, and are adjusted to the characteristics of the hospital. In addition, it is necessary to strengthen case managers in terms of quality and quantity, so that they can play a more optimal role."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Jatnika
"Profesi apoteker berperan penting dalam pekerjaan kefarmasian. Hal penting yang yang dilakukan oleh apoteker agar menjadi apoteker yang profesional salah satunya adalah melakukan praktik kefarmasian. Sehingga calon apoteker dituntut untuk menjalani praktik profesi untuk bekal dan pengalaman agar memiliki pemahaman tentang peran apoteker sebelum terjun di dunia kerja. Praktik Kerja Profesi Apoteker dilakukan di Apotek Roxy Sawangan Maret - April 2021, dan Rumah Sakit Umum Daerah Kebayoran Lama April – Juni Tahun 2021. Melalui Praktik Kerja di sektor apotek dan rumah sakit tersebut calon apoteker diharapkan dapat mendapatkan kompetensi yang dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan kefarmasian.

Pharmacist profession plays an important role in pharmaceutical work. One of the important things that pharmacists do to become professional pharmacists is to practice pharmacy. So that prospective pharmacists are required to undergo professional practice for provision and experience in order to have an understanding of the role of pharmacists before entering the world of work. The Pharmacist Professional Work Practice was carried out at Roxy Sawangan Pharmacy in March - April 2021, and Kebayoran Lama Regional General Hospital in April - June 2021. Through Work Practices in the pharmacy and hospital sector, prospective pharmacists are expected to gain the competencies needed to carry out pharmaceutical work."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dionisius Denizar
"[Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses implementasi sistem informasi
rumah sakit terpadu yang pertama di Indonesia. Penelitian ini menggunakan
penedekatan studi kasus melalui observasi dan wawancara pihak-pihak yang terkait
dengan proses implementasi sistem informasi rumah sakit ini. Observasi dan
wawancara dilakukan di sebuah rumah sakit swasta di Jakarta Selatan. Hasil
penelitian menunjukkan adanya peningkatan produktivitas pelayanan khususnya
dalam hal medis dan mempermudah prosedur yang sudah berlaku sebelumnya.;This research aims to analyze the first integrated hospital information system
implementation in Indonesia. This research using case study approach with
observation and interview with related parties in the hospital information system
implementation process. The observation and interview was conducted in a private
hospital in South Jakarta. The result shows that there is increase in service
productivity, especially in medical operation. Also facilitating the current procedure
that is conducted in the hospital, This research aims to analyze the first integrated hospital information system
implementation in Indonesia. This research using case study approach with
observation and interview with related parties in the hospital information system
implementation process. The observation and interview was conducted in a private
hospital in South Jakarta. The result shows that there is increase in service
productivity, especially in medical operation. Also facilitating the current procedure
that is conducted in the hospital]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59225
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Rahmawati
"Ketahanan nasional suatu bangsa tidak pernah lepas dari segala bentuk ancaman yang memerlukan penanganan yang tepat. Di masa pandemi Covid-19, yang menjadi tantang besar tidak hanya Covid-19 melainkan juga sebaran disinformasi terkait Covid-19 yang disebut sebagai disinfordemik. Penyebaran disinformasi terkait vaksin Covid-19 yang masif di media sosial, seperti Twitter, jika tidak cepat segera ditangani, maka akan menjadi kendala dalam upaya pemerintah menanganggulangi pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk memahami fenomena dengan menganalisis gejala dan interaksi sosial yang kompleks yang sedang terjadi. Sedangkan untuk menganalisis data penelitian ini menggunakan analisis isi. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu laporan Isu Hoax terkait Vaksin Covid-19 periode Oktober 2021-Desember 2021. Hasil penelitian ini, menemukan tiga hal, yakni pertama, disinformasi yang tersebar di Twitter dapat di kelompokkan ke dalam tiga kategori, yakni rekayasa digital, otoritas medis terkait efek vaksin dan kandungan vaksin, dan otoritas non medis terkait efek vaksin. Sedangkan untuk kategori teknik propaganda, disinformasi di Twitter dapat di kelompokkan ke dalam tiga teknik propaganda, yaitu teknik transfer, teknik testimoni, dan teknik name-calling. Kedua, secara umum akar permasalahan masifnya penyebaran disinformasi di media sosial adalah kelemahan kognitif. Ketiga, penyebaran disinformasi yang masif di media sosial menjadi indikator ancaman ketahanan informasi.

The national resilience of a nation can never be separated from all forms of threats that require proper handling. During the Covid-19 pandemic, the big challenge is not only Covid-19 but also the spread of disinformation related to Covid-19 which is known as disinfordemic. The massive spread of disinformation related to the Covid-19 vaccine on social media, such as Twitter, if not handled quickly, will become an obstacle in the government's efforts to tackle the Covid-19 pandemic. This study uses a qualitative descriptive method to understand the phenomenon by analyzing the symptoms and complex social interactions that are happening. Meanwhile, to analyze the research data using content analysis. This study uses secondary data, namely reports on Hoax Issues related to the Covid-19 Vaccine for the period October 2021-December 2021. This study found three things: first, disinformation spread on Twitter can be grouped into three categories: digital engineering, medical authorities regarding the effects of vaccines and vaccine contents, and non-medical authorities regarding the effects of vaccines. As for the category of propaganda techniques, disinformation on Twitter can be grouped into three propaganda techniques: transfer, testimonial, and name-calling. Second, in general, cognitive weakness is the root cause of the massive spread of disinformation on social media. Third, the massive spread of disinformation on social media is an indicator of the threat to information security."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tania Putri Andini
"Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) adalah teknologi informasi berbasis
elektronik yang menghubungkan data pasien antar fasilitas pelayanan Kesehatan baik
horizontal maupun vertikal, untuk mempermudah dan mempercepat rujukan pasien, yang
dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2016. Hingga saat penelitian ini
dilakukan, implementasi SISRUTE digunakan untuk rujukan kegawatdaruratan. Pada
rujukan kegawatdaruratan menggunakan aplikasi SISRUTE terdapat istilah yang
dinamakan response time, yaitu interval waktu yang dibutuhkan fasilitas pelayanan
Kesehatan untuk merespon permintaan rujukan. Response time menjadi indikator utama
keberhasilan pada rujukan kegawatdaruratan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mendapat gambaran hubungan response time SISRUTE dengan karakteristik rumah sakit.
Lebih lanjut, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi pemerintah,
serta bahan pengambilan keputusan oleh rumah sakit dalam penggunaan aplikasi
SISRUTE. Hasil penelitian disajikan secara kuantitatif dengan memanfaatkan perangkat
Microsoft Excel dan SPSS. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan terkait response time SISRUTE menurut akreditasi rumah sakit, jenis rumah sakit, kelas rumah sakit, dan pemilik rumah sakit, serta terdapat hubungan yang signifikan terkait response time SISRUTE menurut jumlah tempat tidur rumah sakit dan propinsi letak rumah sakit. Kesimpulan penelitian menunjukan bahwa karakteristik
rumah sakit yang mempengaruhi SISRUTE adalah jumlah tempat tidur rumah sakit dan propinsi letak rumah sakit. Hasil penelitian menyarankan agar pemerintah menggiatkan sosialisasi serta pembuatan peraturan yang mewadahi penggunaan SISRUTE, agar rumah
sakit aktif menggunakan SISRUTE, sehingga tidak ada permintaan rujukan yang terabaikan dan nilai response time SISRUTE mencapai nilai idea"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Adzka Khairiy Nazmi
"Kasus positif Covid-19 yang berkembang pesat di Indonesia harus diimbangi dengan kualitas penanganan yang baik, salah satunya dengan menjanjikan peningkatan jumlah pasien sembuh. Favipiravir merupakan obat antivirus yang efektif menghambat infeksi virus Covid-19. Dalam penggunaan dan peresepan favipiravir sebagai obat antivirus, dapat terjadi kesalahan yang akan menyebabkan pengobatan bagi pasien Covid-19 tidak efektif, salah satunya adalah Masalah Terkait Obat (MTO). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis MTO pada pasien Covid-19 dengan terapi favipiravir di Rumah Sakit Universitas Indonesia tahun 2021. Desain penelitian yang digunakan merupakan penelitian cross sectional. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil secara retrospektif dari rekam medis dan Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT) pasien. Klasifikasi masalah terkait obat yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada klasifikasi Hepler dan Strand. Analisis dilakukan terhadap 131 pasien Covid-19 yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil dari penelitian menunjukkan adanya masalah terkait obat pada pasien Covid-19 dengan terapi favipiravir di RSUI tahun 2021 sebanyak 92 kejadian dengan persentase interaksi obat sebesar 58,69%, Reaksi Obat Tidak Diinginkan (ROTD) sebesar 22,83%, kegagalan dalam penerimaan obat sebesar 10,87%, dosis subterapi sebesar 6,52%, dosis berlebih sebesar 1,09%, kesalahan pemilihan obat sebesar 0,0%, penggunaan obat tanpa indikasi sebesar 0,0%, dan indikasi yang tidak diobati sebesar 0,0%. Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan pasien Covid-19 dengan terapi favipiravir di Rumah Sakit Universitas Indonesia berpotensi mengalami masalah terkait obat, yang mana MTO yang paling banyak terjadi adalah interaksi obat.

Positive cases of Covid-19 which are increasing rapidly in Indonesia must be improved with good quality of treatment, one of which is by increasing the number of recovered patients. Favipiravir is an antiviral drug that is effective at preventing infection with the Covid-19 virus. In the use and prescribing of favipiravir as an antiviral drug, errors can occur that will cause treatment for Covid-19 patients to be ineffective, one of which is Drug Related Problems (DRP). This study aims to analyze DRP in Covid-19 patients with favipiravir therapy at the University of Indonesia Hospital in 2021. The study design used was a cross-sectional study. The data used in this study are secondary data taken retrospectively from the patient's medical records and Integrated Patient Development Records. The classification of drug-related problems used in this study refers to the Hepler and Strand classification. The analysis was carried out on 131 Covid-19 patients who met the inclusion criteria. The results of the study showed that there were drug-related problems in Covid-19 patients with favipiravir therapy at University of Indonesia Hospital in 2021 as many as 92 incidents with the proportion of events for drug interactions is 58.69%, Adverse Drug Reactions is 22.83%, failure to receive drugs is 10.87%, subtherapeutic dosage is 6.52%, overdosage is 1.09%, improper drug selection is 0,0%, drug use without indication is 0.0%, and untreated indication is 0.0%. Based on the results of this analysis, it is certain that Covid-19 patients with favipiravir therapy at the University of Indonesia Hospital is experiencing drug-related problems, which the most DRP occurs is drug interactions."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>