Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200659 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adzkia Nabila Zahrani
"PPDB merupakan tonggak awal proses pendidikan dengan menyeleksi peserta didik baru pada sekolah. SMPN kota Depok dipilih dalam penelitian ini karena adanya pengelompokan kontras dalam penerimaan siswa baru dalam jalur prestasi akademik pada SMPN unggul dan non unggul di tengah keterbatasan jumlah dan persebaran SMP negeri kota ini. Sehingga peran geografi dalam penelitian ini difokuskan pada pendekatan keruangan dalam ranah pendidikan yang disajikan dalam analisis spasial dan analisis deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode pemetaan  yang dikhususkan untuk preferensi spasial siswa dalam memilih sekolah dan buffer untuk menganalisis zona pelayanan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memahami preferensi spasial siswa dalam memilih sekolah melalui jalur prestasi akademik serta menganalisis segmentasi yang terjadi dalam PPDB berdasarkan pola pelayanan SMPN kota Depok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa preferensi spasial siswa dalam memilih SMPN Depok melalui jalur prestasi akademik diperoleh perbedaan yang kontras antara SMPN unggul dan non unggul. Bahwasannya preferensi siswa dalam memilih SMPN unggul memiliki keistimewaan tersendiri, sementara SMPN non unggul sebaliknya. Dalam hal ini, pola pelayanan dari jalur prestasi akademik mayoritas berada di luar zona pelayanan sekolah manapun. Sehingga dari sudut pandang spasial menunjukkan adanya segmentasi PPDB antara pusat dan pinggir kota dalam penerimaan siswa baru berdasarkan jenis SMPN.

PPDB is an early milestone in the educational process by selecting new students at school. SMPN Depok city was chosen in this study because of the contrast in the acceptance of new students in the academic achievement track at superior and non-excellent SMPNs amidst the limited number and distribution of public junior high schools in this city. So that the role of geography in this study is focused on a spatial approach in the realm of education which is presented in spatial analysis and descriptive analysis. This study uses the flow mapping method which is specifically for students' spatial preferences in choosing schools and buffers to analyze service zones. Therefore, this study aims to understand students' spatial preferences in choosing schools through the academic achievement path and to analyze the segmentation that occurs in PPDB based on service patterns at SMPN Depok city. The results of this study indicate that the students' spatial preferences in choosing SMPN Depok through the academic achievement path obtained contrasting differences between superior and non-excellent SMPNs. That is, student preferences in choosing superior SMPN have their own privileges, while non-superior SMPN is the opposite. In this case, the pattern of service from the majority of academic achievement pathways is outside the service zone of any school. So that from a spatial perspective it shows that there is PPDB segmentation between the center and the outskirts of the city in admitting new students based on the type of SMPN."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Aninditha
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran peran moderasi konsep diri akademik terhadap hubungan antara prestasi akademik dan adaptabilitas karir pada siswa Sekolah Menengah Pertama SMP di Kota Depok. Pengukuran adaptabilitas karir dilakukan dengan alat ukur Career Adapt-Abilities Scale CAAS Savickas Porfeli, 2012 . Prestasi akademik diukur melalui nilai rata-rata rapor semester lima partisipan saat duduk di bangku SMP. Sedangkan, konsep diri akademik diukur menggunakan Academic Self Concept for Adolescence ASCA Scale Ordaz-Villegas, Acle-Tomasini, Reyes-Lagunes, 2013 . Partisipan berjumlah 704 orang yang berasal dari dua sekolah di Kota Depok.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari konsep diri akademik terhadap hubungan antara prestasi akademik dan adaptabilitas karir p = .250, LOS = .05 . Artinya, kuat-lemahnya hubungan antara prestasi akademik dan adaptabilitas karir individu tidak dipengaruhi oleh seberapa positif konsep diri akademik yang ia miliki. Berdasarkan hasil penelitian ini, penting dilakukan pengembangan adaptabilitas karir pada siswa SMP, dengan memperhatikan prestasi akademik dan konsep diri akademik yang dimilikinya.

This study aimed to find the moderating role of academic self concept towards the relationship of academic achievement and career adaptability among Junior High School Students in Depok City. Career adaptability was measured using modification of Career Adapt Abilities Scale CAAS Savickas Porfeli, 2012 . Students rsquo average score of 5th semester report used to measure academic achievement. Academic self concept was measured using modification of Academic Self Concept for Adolescence ASCA Scale Ordaz Villegas, Acle Tomasini, Reyes Lagunes, 2013 . This study involve 704 participants from two schools in Depok City.
The result found that there is no significant effects of academic self concept towards the relationship of academic achievement and career adaptability. It means, the strength of academic achievement and career adaptability rsquo s relationship not affected by how positive a person rsquo s academic self concept. Based on this study, its important for Junior High School Students to develop their career adaptability, regard their academic achievement and academic self concept.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
S69442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hayuning Zaskya Nugrahani
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara prestasi akademik dan keterlibatan ayah pada remaja Sekolah Menengah Pertama. Prestasi akademik diukur melalui nilai rapor semester I yang diperoleh responden dari sekolah, sedangkan pengukuran keterlibatan ayah dilakukan melalui the Father Involvement Scale (Reported) yang disusun oleh Finley dan Schwartz (2004). Responden pada penelitian ini berjumlah 263 remaja kelas VIII Sekolah Menengah Pertama yang berusia 13 hingga 15 tahun dan memiliki sosok ayah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara prestasi akademik dan keterlibatan ayah pada remaja Sekolah Menengah Pertama (r = -.026; n = 263; p > 0,05, two-tailed). Walau hasil penelitian tidak menunjukkan hubungan yang signifikan antara prestasi akademik dan keterlibatan ayah, namun tidak berarti ayah tidak memiliki peran pada prestasi akademik anak remaja. Di masa tersebut remaja masih memerlukan keterlibatan ayah guna mendukung pencapaian prestasi akademik yang optimal di sekolah.

This study examined the relationship between academic achievement and father involvement among junior high school students. Academic achievement was measured by students’ official school records, whereas the father involvement was measured by the Father Involvement Scale (Reported) (Finley & Schwartz, 2004). The participants of this study were 263 8th grade junior high school students who have a father and encompassing the age between 13 and 15 years old.
The result of this study indicates that there is no significant relationship between academic achievement and father involvement among junior high school students (r = -.026; n = 263; p > 0,05, two-tailed). Furthermore, although the result of the study indicates no significant relationship between father involvement and academic achievement among junior high school students, but it does not mean that father does not have any role at all in student’s academic achievement, because during that period, adolescents still need father involvement in order to support the optimum academic achievement in their school.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S56383
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafira Ummu Rahmatillah
"Kebugaran jasmani dan prestasi akadami dapat dipengaruhi oleh status gizi. Status gizi anak usia sekolah saat ini masih memprihatinkan baik di dunia maupun di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan kebugaran jasmani dan prestasi akademik. Penelitian ini dilakukan pada anak usia sekolah di Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglan. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 137 siswa sekolah dasar yang berada di kelas 4,5 dan 6. Responden diambil secara acak sederhana.
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa mayoritas anak memiliki status gizi normal 78,8 dengan sebagian besar anak memiliki status kebugaran yang tidak bugar yaitu 86,9 dan didaptkan juga anak yang memiliki prestasi kurang sebesar 46. Penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan anatara status gizi dengan kebugaran jasmani p value = 0,787, a = 0,05 namun ada hubungan yang signikan antara status gizi dengan prestasi akademik anak p value =0,031, a = 0,05. Oleh karena itu, pihak sekolah dapat memberikan pendidikan kesehatan mengenai gizi seimbang pada siswa.

Physical fitness and academic achievement can be affected by the child 39 s nutritional status. The nutritional status of children today is still very concerning both the world and Indonesia. This study aims to determine the relationship of nutritional status with physical fitness and academic achievement. This study was conducted on school age children in Banjar, Pandeglang. The number of respondents in this study were 137 elementary school students who were in grades 4,5 and 6. Respondents were taken at random simple.
The results of this study indicate that the majority of children have normal nutritional status 78.8 with most children having unhealthy fitness status of 86.9 and also children who have less achievement of 46. The study showed that there was no significant correlation between nutritional status and physical fitness p value 0,787, a 0,05 but there was a significant correlation between nutritional status and children 39s academic achievement p value 0,031, a 0,05. Therefore, the school needs to provide health education for students about balanced nutrition.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Syaiful Huda
"

Prestasi akademik dalam rangkaian proses pendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya spiritual well-being dan resiliensi. Berdasarkan data dan laporan hasil ujian nasional, siswa sekolah Islam berasrama pada umumnya belum mampu mendapatkan prestasi akademik yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Spiritual well-being dan resiliensi dengan prestasi akademik siswa sekolah Islam berasrama. sampel penelitian ini adalah madrasah tsanawiyah Pondok Pesantren Al-Hamidiyah. penelitian ini menggunakan metode campuran, teknik pengumpulan data untuk penelitian kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan dua kuesioner yaitu spiritual well-being scale untuk mengukur spiritual well-being, dan resilience scale untuk mengukur resiliensi, sedangkan untuk pengukuran prestasi akademik menggunakan nilai rapor siswa. Untuk pengumpulan data kualitatif, penelitian ini menggunakan teknik wawancara. Partisipan dalam penelitian kuantitatif adalah 263 siswa, dan partisipan penelitian kualitatif adalah 3 guru dan 4 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa spiritual well-being tidak berkorelasi secara signifikan dengan prestasi akademik. Resiliensi ditemukan berkorelasi secara signifikan dengan prestasi akademik. Sementara itu spiritual well-being dan resiliensi secara bersamaan terbukti tidak berkontribusi secara signifikan terhadap prestasi akademik.

 

Kata Kunci : Prestasi Akademik, Spiritual well-being, Resiliensi, Sekolah Islam Berasrama


Academic achievement in the series of educational processes is influenced by many factors, including spiritual well-being and resilience. Based on the data and national exam results report, generally the boarding school students have not been able to obtain good academic achievement. The study aims to find out the relationship between Spiritual well-being and resilience with the academic achievement of boarding schools of Islamic students. This research sample is Madrasah tsanawiyah Pondok Pesantren Al-Hamidiyah. This study uses mixed methods, data collection techniques for quantitative research in this study using two questionnaires which are Spiritual well-being scale, resilience scale. and student`s raport book to measure student`s academic achievement, while data collection for qualitative reseach, the researcher uses the interview techniques. Participants in quantitative research were 263 students, and qualitative research participants were 3 teachers and 4 students. The results of this study show that Spiritual well-being is not significantly correlated with academic achievement. Resiliency is found to be significantly correlated with academic achievement. While Spiritual well-being and resilience are simultaneously proved to not contribute significantly to academic achievement.

Keywords: Academic achievement, Spiritual well-being, Resilience, Islamic Boarding School

"
2019
T53225
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fijri Auliyanti
"Latar belakang. Gangguan tidur pada remaja memiliki prevalens yang tinggi dan dapat memengaruhi prestasi akademik di sekolah. Namun, sejauh ini di Indonesia, belum terdapat studi yang meneliti prestasi akademik pada remaja dengan gangguan tidur serta faktor yang berhubungan.
Tujuan. Penelitian ini untuk mengetahui: (1) prevalens dan pola gangguan tidur berdasarkan SDSC, (2) proporsi murid SMP dengan gangguan tidur yang memiliki prestasi akademik di bawah rerata, (3) hubungan antara: jenis kelamin, motivasi dan strategi belajar, nilai IQ, tingkat pendidikan ibu, tingkat sosial ekonomi keluarga, struktur keluarga, pendidikan di luar sekolah, adanya TV/komputer di kamar tidur, durasi tidur di hari sekolah, perbedaan waktu tidur dan bangun, dan prestasi akademik murid SMP dengan gangguan tidur.
Metode. Penelitian potong lintang analitik di lima SMP di Jakarta pada bulan Januari hingga Maret 2013. Skrining gangguan tidur dengan kuesioner Sleep Disturbance Scale for Children dilakukan terhadap 491 orang murid SMP di Jakarta. Murid yang memenuhi kriteria gangguan tidur diminta mengisi kuesioner motivasi dan strategi pembelajaran. Peneliti meminta nilai IQ subjek penelitian.
Hasil. Terdapat 129 subjek yang memenuhi kriteria gangguan tidur. Empat orang subjek di drop-out karena tidak memiliki nilai IQ. Prevalens gangguan tidur sebesar 39,7% dengan jenis gangguan tidur terbanyak adalah gangguan memulai dan mempertahankan tidur (70,2%). Sebanyak 47,6% subjek memiliki prestasi akademik di bawah rerata. Sebagian besar subjek perempuan (71%), termasuk sosial ekonomi menengah ke bawah (58,9%), memiliki motivasi dan strategi belajar yang cukup (72,6%), dan mengikuti pendidikan di luar sekolah (87,9%). Tiga belas subjek yang memiliki nilai IQ di bawah rata-rata tidak diikutsertakan dalam analisis bivariat dan multivariat. Berdasarkan uji regresi logistik, faktor yang paling berhubungan dengan prestasi akademik di bawah rerata secara berurutan, yaitu pendidikan di luar sekolah (> 2 jenis, non-akademik), nilai IQ rata-rata, dan jenis kelamin lelaki.
Simpulan. Prevalens gangguan tidur pada murid SMP di Jakarta adalah 39,7% dengan jenis gangguan tidur terbanyak adalah gangguan memulai dan mempertahankan tidur. Sebanyak 47,6% subjek memiliki prestasi akademik di bawah rerata. Faktor yang terbukti berhubungan dengan prestasi akademik di bawah rerata adalah pendidikan di luar sekolah (> 2 jenis, non-akademik), nilai IQ rata-rata, dan jenis kelamin lelaki.

Background. Sleep disorders are prevalent in adolescents and may influence their academic achievement at school. However, in Indonesia, no research has ever been done to study academic achievement in students with sleep disorders and related factors.
Objectives. This study aimed to define: (1) the prevalence of sleep disorders and their patterns based on the SDSC questionnaire, (2) the proportion of junior high school students having low average academic achievement, (3) the relationship between factors; i.e gender, motivation and learning strategies, IQ level, mothers' educational level, socioeconomic level, family structure, non-formal education, TV/computer set inside the bedroom, sleep duration during schooldays, bedtimewakeup time difference; and the academic achievement in junior high school students with sleep disorders.
Method. This was an analytical cross-sectional study, performed at five junior high schools in Jakarta between January to March 2013. Screening for sleep disorders, based on the Sleep Disturbance Scale for Children questionnaires, was done in 491 junior high school students. Students who fulfilled the criteria of sleep disorders, were asked to fill in the Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ). The IQ level of each subjects was also measured.
Results. There were 129 subjects who fulfilled the sleep disorders criteria. Four subjects were dropped out due to they didn?t have IQ level. The prevalence of sleep disorder in this study was 39.7%, mostly difficulty in initiating and maintaining sleep (70.2%). There were 47.6% subjects had low average academic achievement. As many as 13 subjects had low average IQ level and were not included in bivariate and multivariate analysis. Subjects mostly female (71%), with middle-low income (58.9%), had moderate motivation and learning strategies (72.6%), and attended non-formal education (87.9%). Based on the logistic regression analysis, the most influencing factors to the low average academic achievement are consecutively: the non-formal education ( > 2 types, non-academic), the average IQ level, and male sex.
Conclusion. The prevalence of sleep disorders in junior high school students in Jakarta are 39.7%, mostly difficulty in initiating and maintaining sleep. There were 47.6% subjects had low average grade. Factors related to the low average academic achievement are non-formal education ( > 2 types, non-academic), the average IQ level, and male sex.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteraan Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azka Ananda Sari
"Nilai merupakan variabel fundamental yang melandasi kehidupan manusia. Nilai yang diyakini oleh seseorang akan menjadi panduan bagi dirinya dalam menentukan perilaku yang ia tampilkan. Dalam lingkup pendidikan, orientasi terhadap nilai prestasi dapat mengarahkan mahasiswa untuk menampilkan perilaku yang sesuai dan dibutuhkan untuk mencapai sebuah prestasi akademik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana peran nilai prestasi sebagai moderator kegigihan dalam memprediksi prestasi akademik. Data diperoleh melalui survei online pada 363 mahasiswa S1 Universitas Indonesia. Pengukuran kegigihan dilakukan menggunakan alat ukur Grit Scale for Children and Adult GCSA yang dikembangkan oleh Sturman & Zappala-Piemme 2017 dan diadaptasi oleh Bintamur 2018. Nilai prestasi diukur menggunakan The Portrait Value Questionaire PVQ yang dikembangkan oleh Schwartz 2003 dan diadaptasi oleh Halim 2008, sedangkan prestasi akademik diukur menggunakan Indeks Prestasi Kumulatif IPK. Hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai prestasi merupakan moderator hubungan kegigihan dengan prestasi akademik. Mahasiswa yang memiliki penghayatan yang lebih besar pada nilai prestasi menunjukkan kegigihan dalam menyelesaikan studi serta usaha yang lebih besar dalam menghadapi tantangan di perguruan tinggi. Semakin besar kegigihan yang ditunjukkan mahasiswa dalam menjalani masa studi, semakin tinggi prestasi akademik yang ia raih.

Value is a fundamental variable that underlies human life. Value serve as a guidance for someone to take an actions. In the field of education, achievement value orientation could guide a students to act accordingly in order to gain academic achievements. The aim of the study was to find out how achievement value serve as a moderator bewtween grit and academic achievement. Data was obtained through online surveys on 363 students of University of Indonesia. Grit was measured by Grit Scale for Children and Adult GCSA test developed by Sturman & Zappala-Piemme 2017 and modified by Bintamur 2018. The Portrait Value Questionaire PVQ, developed by Schwartz 2003 and modified by Halim 2008 was used to measure Achievement Value, meanwhile academic achievement was measured by students IPK. The results show that achievement value is a moderator of the relationship between grit and academic achievement. Students who believe in a greater achievement value shows grittier behavior in the context of study and greater effort in facing challenges in college. The grittier the students, the higher the academic achievement achieved."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
T52137
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jenni Kim Dahliana
"Latar belakang. Gangguan perkembangan koordinasi GPK berdampak pada tumbuh kembang anak, dan saat ini belum ada penelitiannya di Indonesia.
Tujuan. Mencari prevalens GPK, tersangka GPK, faktor risiko, serta dampak GPK terhadap tumbuh kembang anak usia sekolah.
Metode. Potong lintang, deskriptif analitik di 4 sekolah dasar: SD Tiara Kasih, SDN 03 Menteng, SDN 01 Menteng di Jakarta dan SD Bina Pratama di Tangerang, pada Nopember 2015 - Nopember 2016. Menggunakan modifikasi terjemahan DCDQ untuk mencari prevalens, dan analisis statistik untuk menilai faktor risiko GPK. Potong lintang perbandingan untuk meneliti dampak GPK terhadap status gizi dengan IMT, perilaku menggunakan SDQ bahasa Indonesia, dan prestasi akademik nilai rapor sekolah. Didapat 27 anak GPK, terjaring dari tersangka GPK, dan dilakukan pemeriksaan BOTMP serta dipasangkan berdasarkan jenis kelamin, umur, dan tingkat kelas dengan 54 kontrol.
Hasil. Dari 861 subyek terdapat 104 12 [IK95 9,92-14,28] anak tersangka GPK, dan 27 3,14 [Ik 95 1,98-4,30] anak GPK. Faktor risiko tersangka GPK adalah riwayat keluarga GPK dan keterlambatan perkembangan. Faktor risiko GPK adalah riwayat keluarga GPK. Anak GPK mempunyai kemungkinan peningkatan risiko untuk menjadi obesitas OR 8,31 IK 95 2,54-18,54, gangguan perilaku OR 13,43 IK 95 3,85 ndash;49,53, prestasi akademik lebih rendah OR 39,88 IK 95 6,30 ndash;253,46 dibandingkan kontrol.
Kesimpulan. Prevalens tersangka GPK cukup tinggi dan GPK mempunyai dampak terhadap obesitas, gangguan perilaku, dan prestasi akademik yang rendah pada anak usia sekolah.

Background. Developmental coordination disorder DCD is highly correlated to child 39 s growth and development, however there rsquo s no DCD data available in Indonesia.
Objective. To explore the prevalence and the risk factor of DCD at school age children and its impact on their growth and development.
Methods. Cross sectional descriptive analytic study, data were available from three elementary schools located in Jakarta Tiara Kasih, 03 Menteng, 01 Menteng and one elementary school located in Tangerang Bina Pratama. The Study was conducted between November 2015 and November 2016, to calculate the prevalence of probable DCD by using modified DCDQ Indonesian version. Cross sectional comparative study was also performed to explore the association between DCD and other factors nutritional status using IMT, behavior difficulties, and academic achievement at school age children. Behavior difficulties and academic achievement were assessed using SDQ Indonesian version and teacher reports respectively. Twenty seven children with confirmed DCD were retrieved from probable cases using BOTMP measurement. The confirmed DCD were paired with 54 controls based on gender, age and school grade.
Results. There were 104 probable DCD found from 861 children 12 95 CI 9,92 14,28, whereas only 27 confirmed cases were found 3,14 95 CI 1,98 4,3. The risk factors for probable DCD were delayed development and history of DCD in family, while for confirmed case only history of DCD in family. Children with confirmed DCD had significant increased risk for obesity OR 8,31 95 CI 2,54 18,54, behavior difficulties OR 13,43 95 CI 3,85 49,53, and poorer scores on academic achievement OR 39,88 95 CI 6,30 253,46 if compared to normal children.
Conclusion. The prevalence of DCD is quite high in school age children, and it has impact on their nutritional status, behavior difficulties, and academic achievement.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Haniva Az Zahra
"Prestasi akademik sebagai salah satu prediktor kesuksesan siswa di sekolah dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Konstruk yang menjelaskan faktor internal dan eksternal yang memengaruhi prestasi akademik ini adalah school well being, dikembangkan oleh Konu & Rimpelä (2002). Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara school well-being dengan prestasi akademik bagi siswa berbakat akademik. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI SMA program akselerasi di Jakarta. Sebanyak 52 siswa menjadi sampel penelitian ini. Penelitian dilakukan menggunakan kuisioner untuk mengukur school well-being siswa dan tes prestasi akademik yang menggunakan soal Ujian Akhir Nasional pada mata pelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia.
Hasil analisis menunjukkan bahwa school well-being memiliki hubungan positif yang signifikan dengan prestasi akademik pada siswa berbakat akademik. Hasil analisis tambahan, menunjukkan bahwa dimensi having memiliki hubungan positif yang signifikan dengan prestasi akademik pada siswa berbakat akademik. Selain itu, dalam penelitian ini ditemukan perbedaan yang signifikan pada prestasi akademik siswa berdasarkan latar belakang pendidikan ibu. Ditemukan pula perbedaan yang tidak signifikan antara school well-being dengan jenis kelamin, school well-being dengan latar belakang pendidikan orang tua, prestasi akademik berdasarkan jenis kelamin, dan prestasi akademik berdasarkan latar belakang pendidikan ayah.

Academic achievement is predictor of student success in school, affected by internal and external factor. One construct that describes internal and external factor that affects academic achievement is a school well being by Konu & Rimpelä (2002). This research was conducted to examine the relationship between school well-being of academic achievement for students with academic gifted. The research was conducted on the students of class XI Acceleration Program in high school. Total sample comprised 52 students.
Result indicated that school well-being has a significant positive correlation with academic achievement in academic gifted students. In comparison, it was found thas just only having dimension of school well-being that has a significant positive correlation with academic achievement in academic gifted students. In addition, there was a significant difference in the academic achievement of students based on maternal education. Moreover, there are no significant differences between the school wellbeing by gender, school well-being based on parental education, academic achievement by gender, and academic achievement based on father's education.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S45439
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lely Amalia
"Prestasi akademik yang tinggi merupakan suatu hasil yang ingin dicapai bagi setiap orang yang melakukan proses belajar, tidak terkecuali bagi anak-anak kurang beruntung yang tinggal di panti asuhan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan antara motivasi berprestasi dan dukungan sosial dengan prestasi akademik anak-anak di panti asuhan. Populasi penelitian yang dipilih yaitu anak-anak asuh dari tiga panti asuhan yang berada di daerah Jakarta Selatan, yakni Panti Asuhan An-Nuriyah, Andalusia dan Desa Putera yang duduk di kelas VIII dan IX SMP. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini yakni sebanyak 62 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dan dukungan sosial terhadap prestasi akademik anak-anak di panti asuhan.

High academic achievement is a result which wants to be achieved for each people who do the learning process, including for children who living in the orphanage. This research is a quantitative study that aims to see how the relationship between achievement motivation and social support to the academic achievement of children in orphanages. The population in this study are foster children from three orphanages in the area of South Jakarta. namely An-Nuriyah Orphanage, Andalusia and Desa Putera which sits in class VIII and IX Junior High School. The number of the samples in this study are 62 respondents. The result shows there is no significant relationship between achievement motivation and social support to the academic achievement of children in orphanages."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>