Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 128351 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Farid Al Rais
"Bakteri asam laktat merupakan kelompok bakteri yang sering ditemukan pada makanan fermentasi. Bakteri asam laktat seperti Lactobacillus diketahui memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri pathogen dan dapat berperan sebagai agen probiotik. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Wang (2022) dan Andika (2022) menunjukan adanya aktivitas antibakteri dari filtrat tape ketan hitam dan kefir serta berhasil mengisolasi 13 isolat bakteri asam laktat. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan penapisan aktivitas koagulasi susu serta aktivitas antibakteri dari masing-masing isolat bakteri asam laktat yang telah berhasil diisolasi dari tape ketan hitam dan kefir. Dari penapisan aktivitias antibakteri tersebut kemudian dipilih isolat terpilih yang kemudian dilakukan uji antibiosis. Sebanyak 13 isolat bakteri asam laktat telah berhasil dilakukan penapisan aktivitas kogulasi susu dan aktivitas antibakteri. Semua isolat bakteri asam laktat menunjukkan dapat mengkoagulasi susu. Kemudian berdasarkan penapisan aktivitas antibakteri didapatkan 3 isolat terpilih dengan kode isolat TM2, KNB2, dan KNB4 dengan nilai Indeks Aktivitas (IA) zona bening tertinggi disetiap perlakuan bakteri uji. Ketiga isolat terpilih tersebut kemudian dilakukan uji antibiosis. Hasil uji antibiosis dari filtrat fermentasi isolat terpilih (TM2, KNB2, dan KNB4) dengan menggunakan medium standar de Man Rogosa Sharpe Broth (MRSB) menunjukkan terdapat aktivitas antibiosis terhadap semua bakteri uji dan ketiga isolat tersebut berpotensi sebagai agen probiotik.

Lactic acid bacteria are a group of bacteria that are often found in fermented foods. Lactic acid bacteria such as Lactobacillus are known to have antibacterial activity against pathogenic bacteria and can act as probiotic agents. Previous research by Wang (2022) and Andika (2022) showed that there was antibacterial activity from fermented black glutinous rice and kefir filtrate and succeeded in isolating 13 isolates of lactic acid bacteria. The purpose of this study was to screen the coagulation activity of milk and the antibacterial activity of each lactic acid bacteria isolated from fermented black glutinous rice and kefir. From the screening of antibacterial activity, selected isolates then subjected to an antibiosis test. A total of 13 isolates of lactic acid bacteria has been successfully screened for milk coagulation activity and antibacterial activity. All isolates of lactic acid bacteria showed the ability to coagulate milk. Then based on the antibacterial activity screening, 3 selected isolates were selected with the isolate codes TM2, KNB2, and KNB4 with the highest clear zone Activity Index (IA) value in each treatment of the test bacteria. The three selected isolates were then subjected to an antibiosis test. Antibiosis test results from the fermented filtrate of selected isolates (TM2, KNB2, and KNB4) using standard de Man Rogosa Sharpe Broth (MRSB) medium showed that there was antibiosis activity against all tested bacteria and the three isolates had the potential as probiotic agents."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moh. Soffa
"Lemea merupakan makanan fermentasi tradisional dari Indonesia. Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan lemea yaitu rebung dan ikan. Lemea berasal dari suku Rejang di Bengkulu. Jerawat merupakan peradangan yang terjadi pada kulit yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri seperti Cutibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. Obat jerawat yang beredar mengandung antibiotik yang dapat menyebabkan efek samping. Alternatif agen antibakteri dapat diperoleh dari makanan fermentasi seperti lemea. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Santoso (2023) menunjukkan adanya aktivitas antibakteri isolat bakteri asam laktat dari lemea terhadap bakteri patogen umum. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri isolat bakteri asam laktat terhadap bakteri jerawat Cutibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. Sebanyak tiga isolat bakteri asam laktat (L1, L2, dan L12) dilakukan penapisan menggunakan metode agar plug diffusion. Hasil uji agar plug diffusion menunjukkan semua isolat memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri jerawat. Hasil uji antibiosis menggunakan filtrat isolat juga menunjukkan semua isolat memiliki aktivitas antibakteri. Selain itu dilakukan juga pengukuran terhadap pH dan total asam laktat. Hasil pengukuran pH dan total asam bervariasi dan memiliki korelasi dengan hasil uji antibiosis. Aktivitas antibakteri juga dapat disebabkan oleh produksi bakteriosin. Aplikasi bakteriosin pada produk kecantikan dapat diteliti lebih lanjut.

Lemea is a traditional fermented food from Indonesia. The main ingredients used in making lemea are bamboo shoots and fish. Lemea comes from the Rejang ethnic group in Bengkulu. Acne is an inflammation that occurs on the skin that can be caused by bacterial infections such as Cutibacterium acnes and Staphylococcus epidermidis. Acne medications available in the market often contain antibiotics that can cause side effects. Alternative antibacterial agents can be obtained from fermented foods such as lemea. Research conducted by Santoso (2023) showed the presence of antibacterial activity of lactic acid bacteria isolate from lemea against common pathogenic bacteria. This study aimed to test the antibacterial activity of lactic acid bacteria isolates against the acne- causing bacteria Cutibacterium acnes and Staphylococcus epidermidis. A total of three isolates (L1, L2, and L12) were screened using agar plug diffusion test. The agar plug diffusion test results showed all isolates had antibacterial activity against acne bacteria. Results of antibiosis test using isolate filtrates also showed three isolates had the antibacterial activity. In addition, pH and total acid were also measured. Results of pH and total acid measurements were vary and have correlation with antibiosis test results. Antibacterial activity is also caused by the production of bacteriocin. The application of bacteriocin in cosmetics can be further studied."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Faiz Ogi Bimantara
"Tempoyak merupakan makanan fermentasi tradisional yang difermentasi oleh Bakteri Asam Laktat (BAL). Sebagai makanan fungsional, tempoyak diketahui memiliki efek mendukung fungsi fisiologis tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi BAL dari tempoyak yang memiliki aktivitas antibakteri dan memiliki karakteristik seperti probiotik. Isolasi BAL menggunakan metode quadrant streak pada medium de Man Rogosa Sharpe Agar (MRSA) dengan penambahan kalsium karbonat (CaCO3) 0,3%. Karakterisasi dilakukan untuk mengetahui karakteristik morfologi (pengecatan Gram), fisiologi (uji pertumbuhan pada variasi konsentrasi bile, pH, NaCl, dan suhu), dan biokimia (uji O-F, katalase, oksidase, aerob, anaerob, dan koagulasi susu). Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan teknik difusi, yaitu uji antagonis dengan metode agar plug dan antibiosis dengan silinder terhadap delapan bakteri uji (Staphylococcus aureus NBRC 100910, Kocuria rhizophila NBRC 12078, Escherichia coli CP, Bacillus cereus G18, Klebsiella oxytoca G7, Proteus mirabilis, Pseudomonas aeruginosa WDCM 00114, dan Salmonella typhi). Hasil isolasi diperoleh 15 isolat yang menghasilkan zona bening pada MRSA dengan penambahan CaCO3. Sembilan di antara 15 isolat mampu menghasilkan zona bening secara terpisah setelah dilakukan konfirmasi ulang. Seluruh isolat tersebut digunakan untuk uji antagonis dan tiga isolat dengan indeks aktivitas tertinggi (T2.3, T3.1, dan T3.2) dipilih untuk karakterisasi dan uji antibiosis. Hasil karakterisasi menunjukkan ketiga isolat berbentuk batang dan memiliki beberapa karakteristik probiotik. Ketiga isolat juga menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap delapan bakteri uji.

Tempoyak is a traditional fermented food fermented by Lactic Acid Bacteria (LAB). As a functional food, tempoyak is known to have beneficial effects that support physiological functions. This research aims to isolate LAB from tempoyak that have antibacterial activity and probiotic-like characteristics. Isolation of LAB was carried out using the quadrant streak method on de Man Rogosa Sharpe Agar (MRSA) supplemented with 0,3% Calcium Carbonate (CaCO3). Characterization was conducted to determine morphological (Gram-stain), physiological (growth test on various concentrations of bile, pH, NaCl, and temperatures) and biochemical characteristics (O-F, catalase, oxidase, aerobic and anaerobic tests, and milk-coagulating activity). Antibacterial activity tests were conducted using diffusion methods, namely the antagonistic test using the agar-plug method and antibiosis using cylinders against eight bacterial species (Staphylococcus aureus NBRC 100910, Kocuria rhizophila NBRC 12078, Escherichia coli CP, Bacillus cereus G18, Klebsiella oxytoca G7, Proteus mirabilis, Pseudomonas aeruginosa WDCM 00114, and Salmonella typhi). The isolation results yielded 15 clear-zone producing isolates on CaCO3-supplemented MRSA. Nine out of 15 isolates were found to have the ability to produce clear zones consistently after reconfirmation. All isolates were used for the antagonistic test, and the three isolates with the highest activity index (T2.3, T3.1, and T3.2) were chosen for further characterization and antibiosis tests. Characterization results showed that these three isolates were rod-shaped and had some probiotic characteristics. The three isolates also exhibited antibacterial activity against the eight tested bacteria."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wynne Gabriella
"Kefir merupakan produk fermentasi susu kambing bertekstur seperti krim dan rasa masam beralkohol. Kefir merupakan salah satu bahan yang digunakan dalam pembuatan masker wajah untuk kecantikan. Jerawat merupakan suatu bentuk inflamasi pada kelenjar pilosebaseus di kulit remaja dan orang dewasa. Jerawat disebabkan adanya proliferasi bakteri penyebab jerawat, seperti Cutibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini bertujuan untuk menapis isolat laktobasil yang diisolasi dari kefir kemudian menguji aktivitas antibakteri isolat laktobasil terpilih terhadap bakteri penyebab jerawat Cutibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini memiliki 2 tahapan utama, yaitu penapisan isolat laktobasil yang memiliki aktivitas antibakteri menggunakan metode Agar Plug Diffusion pada medium MRS Agar, dan pengujian aktivitas antibakteri isolat laktobasil terpilih menggunakan metode Cylinder Diffusion Method pada medium MRS Agar dengan optimasi hari fermentasi selama 3 hari. Hasil penapisan aktivitas antibakteri menunjukkan semua isolat memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri penyebab jerawat dengan Indeks Aktivitas (IA) tertinggi dimiliki oleh isolat KNB4. Hasil uji aktivitas antibakteri isolat KNB4 menunjukkan fermentasi paling optimal pada hari ke-3.

Kefir is a fermented goat's milk product with a creamy texture and sour alcoholic taste, one of the ingredients used in making beauty facial masks. Acne is a form of inflammation of the pilosebaceous glands in the skin caused by the proliferation of acne-causing bacteria, such as Cutibacterium acnes and Staphylococcus epidermidis. This study aims to screen lactobacilli isolates isolated from kefir and then test the antibacterial activity of selected lactobacilli isolates against acne-causing bacteria Cutibacterium acnes and Staphylococcus epidermidis. This study has 2 main steps, screening of lactobacilli isolates that have antibacterial activity using the Agar Plug Diffusion method on MRS Agar medium, and testing the antibacterial activity of selected lactobacilli isolates using the Cylinder Diffusion Method on MRS Agar medium with optimization of fermentation days for 3 days. Screening for antibacterial activity showed that all isolates had antibacterial activity against acne-causing bacteria with the highest Activity Index belongs to KNB4. Antibacterial activity test of KNB4 isolates showed the most optimal fermentation on the 3rd day."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bryan Jonathan Yahya
"Jerawat merupakan peradangan yang terjadi pada kulit yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri seperti Cutibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. Obat jerawat yang beredar mengandung antibiotik yang dapat menyebabkan efek samping. Alternatif agen antibakteri dapat diperoleh dari makanan fermentasi seperti tape ketan hitam. Penelitian yang dilakukan oleh Rais (2022) menunjukkan adanya aktivitas antibakteri isolat laktobasil dari tape ketan hitam terhadap bakteri patogen umum. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri isolat laktobasil terhadap bakteri jerawat Cutibacterium acnes dan Staphylococcus epidermidis. Sebanyak empat isolat laktobasil (TM1, TM2, TM3, dan TM4) dilakukan penapisan menggunakan uji plug. Hasil uji plug menunjukkan semua isolat memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri jerawat. Kemudian berdasarkan nilai Indeks Aktivitas (IA), dipilih dua isolat terbaik (TM2 dan TM4) untuk dilakukan uji antibiosis. Hasil uji antibiosis menggunakan filtrat isolat terpilih menunjukkan isolat TM2 memiliki aktivitas antibakteri terbaik dengan puncak aktivitas pada fermentasi hari ke-3. Selain itu dilakukan juga pengukuran terhadap pH dan total asam filtrat. Hasil pengukuran pH dan total asam bervariasi dan tidak memiliki korelasi dengan hasil uji antibiosis. Berdasarkan hasil uji pH dan total asam, disimpulkan bahwa aktivitas antibakteri diduga disebabkan oleh produksi bakteriosin. Aplikasi bakteriosin pada produk kecantikan dapat diteliti lebih lanjut.

Acne is an inflammation that occurs on the skin that can be caused by bacterial infections such as Cutibacterium acnes and Staphylococcus epidermidis. Acne medications available in the market often contain antibiotics that can cause side effects. Alternative antibacterial agents can be obtained from fermented foods such as black glutinous rice. Research conducted by Rais (2022) showed the presence of antibacterial activity of lactobacilli isolate from black glutinous rice against common pathogenic bacteria. This study aimed to test the antibacterial activity of lactobacilli isolates against the acne-causing bacteria Cutibacterium acnes and Staphylococcus epidermidis. A total of four lactobacilli isolates (TM1, TM2, TM3, and TM4) were screened using agar plug test. The plug test results showed all isolates had antibacterial activity against acne bacteria. Based on the Activity Index (IA) value, two best isolates (TM2 and TM4) were selected for antibiosis testing. Results of antibiosis test using selected isolate filtrates showed TM2 isolate had the best antibacterial activity with peak activity on fermentation day 3. In addition, pH and total acid were also measured. Results of pH and total acid measurements were vary and have no correlation with antibiosis test results. Based on the results of pH and total acid tests, it was concluded that antibacterial activity is suspected to be caused by the production of bacteriocin. The application of bacteriocin in cosmetics can be further studied."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Georgius Argahananda Andika
"Minuman kefir merupakan suatu produk fermentasi yang dapat dibuat secara mudah dan murah. Minuman kefir dikenal luas sebagai suatu minuman probiotik. Pembuatan kefir dapat dilakukan dengan menggunakan baik susu sapi maupun susu kambing. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri dari kefir susu sapi dan susu kambing, serta mengisolasi bakteri lactobacilli yang berperan. Aktivitas antibakteri dari kefir diuji berdasarkan perbedaan pada jenis susu yang digunakan dan lama waktu fermentasi. Isolasi dan karakterisasi isolat dilakukan berdasarkan Cowan and Steel’s Manual for the Identification of Medical Bacteria. Kefir dibuat dengan menginokulasikan 5% (w/v) granula kefir lokal ke dalam 50 mL susu sapi atau kambing yang telah dipasteurisasi. Fermentasi dilakukan selama 3, 4, dan 5 hari untuk kedua jenis susu. Uji antibakteri dari kefir dilakukan dengan metode difusi menggunakan silinder (cylinder diffusion method) terhadap 5 bakteri uji, yaitu Staphylococcus aureus NBRC 100910, Pseudomonas aeruginosa DRK 9.1, Eschericia coli NBRC 3301, Bacillus subtilis NBRC 13719 dan Kocuria rhizophila NBRC 12708. Pengukuran nilai pH kefir dilakukan dengan pH meter dan nilai total asam kefir dengan metode titrasi. Hasil uji aktivitas antibakteri dari kefir susu sapi maupun susu kambing menunjukkan adanya aktivitas antibakteri terhadap kelima bakteri uji. Secara umum kefir susu sapi menunjukkan aktivitas antibakteri yang lebih kecil dari kefir susu kambing, baik dari hasil fermentasi dengan lama waktu 3, 4, maupun 5 hari. Selanjutnya, aktivitas antibakteri yang paling optimal secara umum diperoleh pada kefir dengan lama fermentasi 4 hari baik untuk kefir susu sapi maupun susu kambing. Sebanyak 9 isolat bakteri berhasil diisolasi. Seluruhnya menunjukkan karakteristik bakteri yang berasal dari kelompok lactobacilli.

Kefir is a fermented beverage that can be made easily and cheaply. Kefir is widely known as a probiotic beverage. The production of kefir can be done using either cow milk or goat milk. This study aims to examine the antibacterial activity of cow milk and goat milk kefir, as well as to isolate responsible lactobacilli bacteria. The antibacterial activity of kefir is examined based on differences in type of milk used and fermentation time. The isolation and characterization of isolates is done according to Cowan and Steel’s Manual for the Identification of Medical Bacteria. The kefirs are made by inoculating 5% (w/v) local kefir grains into 50 mL pasteurized cow milk or goat milk. Fermentation was carried out for 3, 4, and 5 days for both types of milk. The antibacterial test of kefirs was carried out using diffusion method utilizing cylinders (cylinder diffusion method) against 5 test bacteria, namely Staphylococcus aureus NBRC 100910, Pseudomonas aeruginosa DRK 9.1, Eschericia coli NBRC 3301, Bacillus subtilis NBRC 13719 and Kocuria rhizophila NBRC 12708. The measurement of kefir pH values was performed using pH meter and kefir total acidities by using titration method. Antibacterial activity test results from either cow milk or goat milk kefir showed the presence of antibacterial activity against five test bacteria. In general, cow milk kefir showed lower antibacterial activity than goat milk kefir in fermentation times of either 3, 4, or 5 days. Furthermore, the most optimal antibacterial activity was generally obtained in kefirs with a fermentation time of 4 days for both cow milk and goat milk kefir. A total of 9 bacterial isolates were successfully isolated. All of which shows the characteristics of bacteria from the lactobacilli group."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Rully
"Pangan fungsional adalah pangan yang dapat memenuhi asupan harian dan memberikan manfaat kesehatan. Probiotik merupakan salah satu komponen pangan fungsional berupa sel bakteri hidup yang dalam jumlah tertentu dapat memberikan manfaat kesehatan. Selain pada fermentasi makanan, bakteri asam laktat juga dimanfaatkan dalam fermentasi minuman seperti fermentasi sari kacang hijau. Isolat bakteri asam laktat TM2 adalah bakteri asam laktat yang diisolasi dari tapai ketan hitam dan memiliki aktivitas antibakteri yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri filtrat hasil fermentasi terhadap Bacillus cereus dan Klebsiella oxytoca. Medium kacang hijau dibuat dengan cara merendam kacang hijau selama 12 jam kemudian direbus dan disaring. Selanjutnya starter isolat BAL TM2 diinokulasikan ke dalam medium kacang hijau dan difermentasi selama 1, 2, dan 3 hari. Pertumbuhan bakteri dihitung dengan metode Total Plate Count (TPC). Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan pH meter sedangkan total asam diukur dengan metode titrasi. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode cylinder plate assay. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi pertumbuhan populasi bakteri asam laktat dari starter hingga hasil fermentasi hari ke-3. Medium kacang hijau mengalami penurunan pH dan kenaikan konsentrasi asam selama fermentasi. Hasil pengujian aktivitas antibakteri menunjukkan aktivitas penghambatan tertinggi pada filtrat fermentasi 2 hari terhadap Bacillus cereus (19-20 mm) dan Klebsiella oxytoca (14 mm). Kesimpulan penelitian ini adalah filtrat medium kacang hijau menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap Bacillus cereus dan Klebsiella oxytoca. Aktivitas tertinggi didapatkan pada filtrat fermentasi 2 hari dan mengalami penurunan efektivitas pada fermentasi 3 hari. Filtrat lebih efektif menghambat pertumbuhan Bacillus cereus dibanding Klebsiella oxytoca.

Functional food is food that meets daily intake requirements and provides health benefits. Probiotics are a component of functional food consisting of live bacterial cells that can offer health advantages. Besides food fermentation, lactic acid bacteria are also utilized in beverage fermentation, such as mung bean juice. The lactic acid bacteria isolate TM2, derived from black sticky rice tapai, exhibits high antibacterial activity. This study aims to evaluate the antibacterial activity of the fermentation filtrate against Bacillus cereus and Klebsiella oxytoca. The mung bean medium was prepared by soaking the beans for 12 hours, then boiling and filtering them. Next, the LAB TM2 isolate was inoculated into the mung bean medium and fermented for 1, 2, and 3 days. Bacterial growth was measured using the Total Plate Count (TPC) method. pH was measured with a pH meter, while total acidity was determined through titration. Antibacterial activity was tested using the cylinder plate assay method. The results showed growth of lactic acid bacteria from the starter culture to the third day of fermentation. The mung bean medium exhibited a decrease in pH and an increase in acid concentration during fermentation. The highest inhibitory activity was observed in the 2-day fermentation filtrate against Bacillus cereus (19-20 mm) and Klebsiella oxytoca (14 mm). In conclusion, the mung bean medium filtrate demonstrates antibacterial activity, peaking at 2 days and decreasing thereafter, with greater effectiveness against Bacillus cereus compared to Klebsiella oxytoca."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustina Retnaningsih
"Bakteriosin dapat menghambat pertumbuhan bakteri terutama yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan bakteri penghasil. Bakteri Asam Laktat (BAL) telah diketahui dapat menghasilkan bakteriosin yang memiliki aktivitas antimikroba. Bakteriosin berpotensi digunakan sebagai komplemen antibiotika.
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi serta mengkarakterisasi aktivitas bakteriosin dari BAL galur Leuconostoc dengan optimasi pH dan suhu inkubasi.
Penelitian dilakukan melalui penentuan zona hambatan menggunakan metode difusi agar cara sumuran dan penentuan potensinya berdasarkan metode Konsentrasi Hambat Minimal (KHM). Bakteri indikator yang digunakan adalah Leu. mesenteroides TISTR 120 dan JCM 6124, Staphylococcus aureus FNCC 0047, Listeria monocytogenes FNCC 0156, Escherichia coli FNCC 0183, Pseudomonas aeruginosa FNCC 0063, Salmonella typhi FNCC 0165 dan Bacillus subtilis FNCC 0061. Katalase, Tripsin dan Protease K digunakan sebagai uji konfirmasi berdasarkan hasil skrining pengujian aktivitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Leu. mesenteroides MBF7-17 dan MBF2-5 menghasilkan bakteriosin yang hanya dapat menghambat Leu. mesenteroides TISTR 120 dan JCM 6124. Hasil penentuan potensi bakteriosin berdasarkan KHM dari BAL penghasil bakteriosin pada pH dan suhu inkubasi optimum yaitu pH 6 dan 32°C adalah 90% untuk Leu. mesenteroides MBF2- 5 dan 80% untuk Leu. mesenteroides MBF7-17.

Bacteriocin can inhibit bacteria mostly those which have close relationship to the producer bacteria. Lactid Acid Bacteria (BAL) are known to produce bacteriocins which have function as antimicrobial activity. Bacteriocin has potentially been used as antibiotic complement.
This research aimed to isolate and characterize bacteriocins activity from Leuconostoc strains. Optimization of pH and incubation temperature have also been carried out.
This research used well diffusion agar method and bacteriocin potency assay by performing MIC. Bacterial indicators that used in this research are Leu. mesenteroides TISTR 120, and JCM 6124, Staphylococcus aureus FNCC 0047, Listeria monocytogenes FNCC 0156, Escherichia coli FNCC 0183, Pseudomonas aeruginosa FNCC 0063, Salmonella typhi FNCC 0165 and Bacillus subtilis FNCC 0061. Catalase, Trypsin and Protease K were also used following the screening assay for confirmation test.
Results showed that both Leu. mesenteroides MBF2-5 and MBF7-17 possessed bacteriocin activity although against both Leu. mesenteroides only, the TISTR 120 and JCM 6124 indicators strains. Result for bacteriocin potency assay of bacteriocin producer LAB i.e. Leu. mesenteroides MBF2-5 and MBF7-17 by performing MIC done at optimation pH incubation temperature, i.e. pH 6 and 32°C, showed value of 90% and 80%, respectively.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
T29719
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yehezkiel Willy Susanto
"Pemanfaatan bakteri telah banyak dilakukan pada banyak aspek kehidupan manusia dan menghasilkan dampak yang positif. Salah satu pemanfaatannya adalah asam laktat dan bakteriosin yang diekskresikan dari bakteri Streptococcus macedonicus. Bakteri Streptococcus macedonicus MBF10-2 adalah salah satu galur dari bakteri asam laktat yang diketahui memiliki potensi aktivitas antimikroba terhadap beberapa bakteri Gram positif. Aktivitas antimikroba ini diharapkan dapat dikembangkan sebagai produk perawatan kulit. Dalam penelitian ini digunakan medium berbasis nabati yaitu de Man, Rogose, dan Sharpe(MRS) Vegitone untuk menjamin kehalalan dari proses dan produk akhir. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh kondisi optimum perolehan massa sel terbanyak selama fermentasi pada medium de Man, Rogose, Sharpe(MRS) Vegitone pada skala yang diperbesar untuk meningkatkan produksi lisat. Optimasi kondisi optimum perolehan massa sel dilakukan dengan melakukan pengkulturan sel secara bertahap hingga skala besar pada fermentor. Optimasi pelisisan sel dilakukan dengan cara menggunakan metode ultrasonikasi dan gabungan dari ultrasonikasi dengan penambahan lisozim (enzimatik) dengan kondisi pada pH 7 dan 8 dengan pengulangan 20x dan 40x. Pengujian untuk mengkonfirmasi bahwa bakteri sudah terlisis dengan baik yaitu menggunakan pewarnaan Gram dan pengujian MTT Assay. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perolehan massa sel yang didapat pada medium MRS Vegitone adalah 7.987 gram, dan perolehan massa sel pada medium MRS standar adalah 8.7013 gram. Hasil dari optimasi lisis menunjukkan bahwa metode gabungan ultrasonikasi dan enzimatik dengan kondisi pH 8 dan pengulangan 40x memberikan hasil yang lebih baik, dibuktikan dengan pengujian perwarnaan Gram yang menunjukkan bahwa sel yang terlisis paling banyak dan rendemen hasil freeze dry sebesar 5.7267%. Dari pengujian MTT Assay juga menunjukkan bahwa sel telah terlisis dengan baik. Dapat disimpulkan bahwa waktu inkubasi optimum medium MRS Vegitone adalah 16 jam dengan efisiensi jumlah massa sel pada medium MRS Vegitone adalah 8,21% lebih sedikit jika dibandingkan denga medium MRS Standar dan kondisi lisis yang optimum adalah dengan metode gabungan ultrasonikasi dan enzimatik dengan kondisi pH 8 dan pengulangan 40x dengan perolehan rendemen hasil freeze drysebesar 5.7267%.

The use of bacteria has been done in many aspects of human life and has a positive impact. Several of the potential substance are lactic acid and bacteriocin. One of the example is Streptococcus macedonicus. Streptococcus macedonicus MBF10-2 is one ofthe strains of lactic acid bacteria that have antimicrobial activity against several Gram-positive bacteria. This antimicrobial activity is expected to be developed as a skin care product. In this study, vegetable-based medium was used, namely de Man, Rogose, and Sharpe (MRS) Vegitone to ensure halalness of the process and final product. Therefore, this study aims to obtain the optimumconditions for obtaining the most cell massgainduring fermentation in the de Man, Rogose, and Sharpe(MRS) Vegitone on a scale that is enlarged to increase lysate production. Optimization of the optimum conditions for cell mass gain was done by culturing cells gradually to a large scale in fermentor. Optimization of cell lysis is done by using ultrasonication method and a combination of ultrasonication with the addition of lysozyme (enzymatic) with conditions at pH 7 and 8with repetitions of 20 times and 40 times. Tests to confirm that the bacteria has been properly destroyed, that is, using Gram staining and MTT assay. The results showed that the cell mass gain obtained in the MRS Vegitone medium was 7.987 gramsand the cell mass gain obtained in Standard MRS medium was 8.7013 grams. The results of lysis optimization showed that the combined method of ultrasonication and enzymatic with conditionat pH 8 with repetitions of 40 times gave better results, proven by the Gram staining test which showed that the most cells are destroyed and the freeze dry yield was 5.7267 %. In MTT assay also shows that the cell has been properly destroyed. It can be concluded that the optimum incubation time of MRS Vegitone medium is 16 hours with the efficiency of cell mass in the MRS Vegitone medium was 8.21% less when compared to the standard MRS medium and the optimum lysiscondition is the combined of ultrasonication and enzymatic method with pH 8 and 40 times repetition with the yield of freeze dry is 5.7267%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Eksopolisakarida (EPS) mempunyai banyak manfaat dalam industri farmasi, kosmetik, dan makanan. EPS yang dihasilkan Bakteri Asam Laktat (BAL) yang memiliki status GRAS (generally recognized as safe), berkontribusi pada kesehatan manusia berdasarkan aktivitasnya sebagai antitumor, imunomodulator, dan penurun kadar kolesterol. EPS dibedakan menjadi dua macam berdasarkan komposisi dan mekanisme biosintesis, yaitu heteropolisakarida (HePS) dan homopolisakarida (HoPS). Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh isolat-isolat BAL penghasil EPS dari berbagai makanan dan minuman tradisional Indonesia. Skrining BAL penghasil EPS dilakukan pada medium agar MRS dengan penambahan 10% sukrosa. Beberapa isolat yang memproduksi lendir dipilih untuk diisolasi DNA genomiknya. DNA genomik tersebut digunakan sebagai cetakan pada proses PCR menggunakan primer oligonukleotida DNA ribosomal 16S. Sebanyak 10 isolat disekuensing dan teridentifikasi sebagai BAL. Dari sampel Es Cincau ditemukan galur BAL yang masih jarang diketahui sebagai penghasil EPS yaitu Weissella salipiscis dan Weissella cibaria."
Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>