Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3664 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Rajiv Adhran Maulana
"Fokus dari penelitian ini adalah bagaimana tokoh superhero Супермен digambarkan sebagai Советский Человек dalam film dengan judul Супермен: Красный Сын. tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk menemukan karakteristik atau tipe-tipe Советский Человек yang direpresentasikan oleh Супермен melalui cuplikan-cuplikan dan dialog dalam film Супермен: Красный Сын. Dengan teori Representasi Stuart Hall serta metode Analisis Konten Krippendorff penelitian ini menemukan karakteristik atau tipe-tipe Советский Человек yang direpresentasikan Супермен dalam film tersebut.

The focus of this research is how the superhero character Супермен is described as the Советский Человек in the film with the title Супермен: Красный Сын. The purpose of this research is to find the characteristics or ideal types of Советский Человек represented by Супермен through scenes and dialogues in the film Супермен: Красный Сын. With Stuart Hall's Representation theory and Krippendorff's Content Analysis method, this research finds the characteristics or ideal type of Советский Человек represented by Супермен in the film."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Khairunnisa
"Film superhero telah mendominasi industri film Hollywood dan banyak di antaranya termasuk dalam daftar film-film terlaris sepanjang masa. Film superhero menjangkau jutaan orang di seluruh dunia setiap tahun, dan dengan demikian memiliki kekuatan untuk membangun ideologi dalam masyarakat, termasuk peran gender. Sayangnya, terlepas dari semua fakta ini, perempuan masih kurang terwakili dalam film-film superhero. Dalam kebanyakan kasus, perempuan dijadikan objek seksual secara berlebih (hypersexualized) atau menjadi perempuan dalam bahaya (damsel in distress). Wonder Woman (2017) dan Captain Marvel (2019) adalah dua film terbaru dalam dekade ini yang menunjukkan kemajuan dalam hal representasi perempuan. Dengan menggunakan teori tatapan laki-laki (male gaze) oleh Laura Mulvey dan Bem Sex-Role Inventory (BSRI), saya berpendapat bahwa film-film ini menentang objektifikasi tubuh perempuan dan pandangan tradisional tentang kelemahan feminin dengan menantang tatapan laki-laki (male gaze) dan menggunakan elemen feminin sebagai sumber kekuatan.

Superhero films have dominated the box office and many are in the list of highest-grossing films of all time. They reach millions of people all over the world each year, and thus have the power to construct ideology in society, including the gender roles. Unfortunately, despite all these facts, women are still underrepresented in superhero films. In most cases, they are either hypersexualized or become damsels in distress. Wonder Woman (2017) and Captain Marvel (2019) are two recent films of the decade that show progress in terms of female representation. Using Laura Mulvey`s male gaze theory and Sandra Bem`s Sex Role Inventory, I argue that these films defy female body objectification and traditional views of feminine weakness by challenging the male gaze and using feminine elements as source of power.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Vivian Amelia Widitya
"Artikel ini membahas mengenai perubahan posisi sosial ekonomi baru yang mempengaruhi terbentuknya habitus baru pada tokoh-tokoh dalam film Pourris Gâtés melalui aspek naratif, sinematografis film, dan teori Praktik Sosial milik Pierre Bourdieu. Film ini dirilis pada tahun 2021 dan disutradarai oleh Nicolas Cuche. Pourris Gâtés adalah film komedi Prancis yang menceritakan tentang kisah perjuangan seorang ayah borjuis dalam mendidik dan mengubah karakter ketiga anaknya, yaitu Philippe, Stella, dan Alexandre yang manja, sulit diatur, dan boros. Analisis pada artikel ini menggunakan teori Praktik Sosial milik Pierre Bourdieu yang terdiri dari habitus, kapital, dan arena untuk melihat dan menemukan perubahan watak dan habitus yang terjadi pada ketiga tokoh. Hasil analisis melalui aspek naratif dan sinematografis film dengan menggunakan teori kajian film Boggs & Petrie menunjukkan bahwa perubahan karakter anak-anak Francis diperkuat dengan adanya kontras-kontras kehidupan yang ada di Monako dan Marseille. Hal tersebut juga diperkuat dengan hasil analisis menggunakan teori milik Pierre Bourdieu yang menunjukkan bahwa perubahan posisi sosial ekonomi baru ketiga anak Francis dalam tiga arena yang berbeda mampu membentuk habitus baru anakanaknya menjadi lebih mandiri, sederhana, dan pekerja keras, sehingga membentuk mereka ke dalam tiga kelas sosial yang berbeda-beda.

This article discusses the changes in the new socio-economic position that affect the formation of a new habitus on the characters in the film Pourris Gâtés through narrative, cinematographic aspects of the film, and Pierre Bourdieu's Social Practice theory. The movie was released in 2021 and directed by Nicolas Cuche. Pourris Gâtés is a French comedy film that tells the story of a bourgeois father's struggle to educate and change the character of his three children, namely Philippe, Stella, and Alexandre who are spoiled, unruly, and wasteful. The analysis in this article uses Pierre Bourdieu's Social Practice theory consisting of habitus, capital, and arena to see and find changes in character and habitus that occur in the three characters. The results of the analysis through the narrative and cinematographic aspects of the film using Boggs & Petrie's film study theory show that the changes in the characters of Francis' children are strengthened by the contrasts of life in Monaco and Marseille. This is also reinforced by the results of the analysis using Pierre Bourdieu's theory which shows that the change in the new socio-economic position of the three Francis children in three different arenas is able to shape the new habitus of his children to become more independent, simple, and hardworking, thus forming them into three different social classes."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jean Ovinary
"Film Jiang Ziya: Legend of Deification《姜子牙》merupakan film animasi Cina yang rilis pada tahun 2020 yang diadaptasi dari novel sastra Cina klasik Investiture of the Gods (Fengshen Yanyi 封神演義). Film ini menceritakan mengenai Jiang Ziya yang merupakan murid utama dewa Guru Agung di Istana Jingxu yang diberikan tugas untuk membinasakan Rubah Ekor Sembilan yang telah mengacaukan dunia. Namun, Jiang Ziya gagal dalam menjalankan tugasnya, lalu ia diusir dari Istana Jingxu oleh Guru Agung. Jiang Ziya tidak tinggal diam, ia pun mencari kebenaran dari alasan mengapa ia gagal dalam menjalankan tugasnya dan mengetahui bahwa kekacauan dunia dan alasan Rubah Ekor Sembilan mengacaukan dunia adalah merupakan perbuatan Guru Agung. Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan penokohan Jiang Ziya dan Rubah Ekor Sembilan dengan Guru Agung yang mewakili peran rakyat dalam melawan kepada penguasa yang lalim. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa melalui tokoh Jiang Ziya dan Rubah Ekor Sembilan dengan Guru Agung menyimbolkan perlawanan rakyat terhadap kekuasaan. Hal tersebut didukung oleh terdapatnya paham kolektivitisme yang ada pada masyarakat Cina.

Jiang Ziya: Legend of Deification《姜子牙》is a Chinese animated film released in 2020 and an adaptation of the classic Chinese literary novel Investiture of the Gods (Fengshen Yanyi 封神演義). This film tells a story about Jiang Ziya, the prominent disciple of the Revered Master of Jingxu Palace, assigned to defeat the Nine-Tailed Fox that has brought chaos to the world. However, Jiang Ziya failed to carry out his duties and was expelled from Jingxu Palace by the Revered Master. Jiang Ziya did not stay silent as he sought the truth of his failure, and realized that the world's chaos and the reason the Nine-Tailed Fox wreaked havoc in the world were the work of the Revered Master. This study aims to describe the characterization of Jiang Ziya, the Nine-Tailed Fox, and the Revered Master, and how it represents the people fighting for their rights against tyrannical rulers. This study used a descriptive-qualitative method. The results indicated that the character Jiang Ziya and the Nine-Tailed Fox against the Revered Master symbolize the people's resistance against the authority. This is supported by collectivism in Chinese society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Dyah Agustina
"Nasionalisme banal merupakan konsep di mana media melakukan ritual mengingatkan kedudukan negara dalam masyarakat untuk mengukuhkan nasionalisme melalui hal banal atau dangkal. Film olahraga merupakan salah satu sarana mengukuhkan nasionalisme. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan bagaimana pandangan kritikus film mengenai nasionalisme banal yang tampak di dalam film olahraga Indonesia setelah reformasi. Dalam melihat penggambaran nasionalisme banal dalam film olahraga, hal yang perlu diperhatikan adalah penokohan, alur cerita, dan penggunaan identitas negara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitiatif deskriptif dengan paradigma konstruktivis. Data dikumpulkan melalui wawancara kritikus dan data sekunder mengenai film olahraga setelah reformasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bagaimana film olahraga pasca reformasi ditampilkan untuk mengukuhkan nasionalisme pada tataran banal. Pengukuhan nasionalisme ini dilihat semakin banal hingga mengarah pada komodifikasi.

Banal nationalism is a concept in which the media perform a ritual reminder of the state in society to strengthen nationalism. Sports film is one of many ways to strengthen nationalism. The purpose of this study was to describe how the views of film critics about banal nationalism which appeared in Indonesia post-reform sports films. In looking at the depiction of banal nationalism in sports film, the thing to note is the characterization, plot, and the use of state identity. This study used a descriptive approach qualitative constructivist paradigm. Data were collected through interviews and secondary data critics about the films. The results of this study show how the post-reform sports films shown to strengthen banal nationalism. Banal nationalism is seen to lead to commodification.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S62937
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Finna Angeli
"Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan unsur-unsur feminisme dalam film Батальонъ/Batalion Karya Dmitry Meskhiev. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Untuk menguraikan unsur-unsur yang terdapat dalam film tersebut, dan juga kaitan feminisme dengan penggambaran wanita dalam film. Teori yang digunakan adalah teori feminisme liberalisme. Gambaran feminism liberal yang terdapat dalam film tersebut dianalisis melalui sembilan adegan. Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui bahwa terdapat gerakan feminism liberal yang dapat dilihat dari indikator wanita dapat menentukan hak dan nasib hidupnya, wanita dengan tekad yang kuat, wanita dengan rasionalitas dan nalar. Indikator tersebut berdampak pada timbulnya rasa keinginan wanita untuk menunjukkan bahwa wanita dapat memperjuangkan hak kebebasan, hak politik, serta hak keadilan bagi kaum wanita.

This study aims to elaborate on the elements of feminism in Dmitry Meskhiev's film Батальонъ/Battalion. This study uses qualitative descriptive method. To elaborate on the elements contained in the film, and also the connection of feminism with the portrayal of women in the film. The theory used is the theory of feminism liberalism. The images of liberal feminism contained in the film were analyzed through nine scenes Based on this research, it can be seen that there is a liberal feminism movement that can be seen from the indicators that women can determine their rights and fate, women with strong determination, women with rationality and reason. These indicators have an impact on the emergence of a sense of women's desire to show that women can fight for Freedom, Political Rights, and the right to justice for women"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dharma Natharina
"Red Cliff atau Chì Bì (赤壁) merupakan sebuah film fiksi sejarah Cina yang menceritakan tentang peperangan antara pasukan kerajaan Utara dan pasukan gabungan dua kerajaan dari Selatan. Pada awalnya, pasukan kerajaan Utara unggul dalam perang karena jumlah tentara yang jauh lebih besar. Namun akhirnya pasukan gabungan kerajaan Selatan mampu mengalahkan pasukan kerajaan Utara. Salah satu tokoh yang berperan besar dalam kemenangan pasukan kerajaan selatan adalah Guan Yu, seorang jenderal yang sangat terampil dan berani dalam berperang. Keterampilan dan keberaniannya ini didukung oleh nilai-nilai moral yang dimilikinya, salah satunya yaitu nilai xin atau kepercayaan. Penelitian ini mengkaji bagaimana nilai kepercayaan (xin) digambarkan melalui penokohan Guan Yu dalam film Red Cliff I dengan mendalami nilai xin berdasarkan Konfusianisme dan meneliti wujud nilai xin dalam tokoh Guan Yu berdasarkan teori penokohan. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai xin dalam tokoh Guan Yu terwujud melalui sikap dan tindakannya, serta pendapat tokoh lain terhadapnya. Selain itu walaupun Guan Yu bukan tokoh utama, ia tetap berperan penting dalam menyampaikan edukasi tentang nilai budaya Cina khususnya nilai xin kepada para penonton.

Red Cliff or Chì Bì (赤壁) is a Chinese historical fiction film that tells the story of the war between the troops of the Northern kingdom and the combined forces of the two kingdoms from the South. At first, the Northern kingdom's troops had the upper hand in the war due to their much larger number of soldiers. However, in the end the combined forces of the Southern kingdom were able to defeat the troops of the Northern kingdom. One of the figures who played a big role in the victory of the southern kingdom's troops was Guan Yu, a general who was very skilled and brave in fighting. His skills and courage are supported by his moral values, one of which is the value of xin or trust. This research examines how the value of trust (xin) is depicted through the characterization of Guan Yu in the film Red Cliff I by exploring the value of xin based on Confucianism and examining the form of the value of xin in the character Guan Yu based on characterization theory. The results of the analysis show that the xin value in the character Guan Yu is manifested through his attitudes and actions, as well as the opinions of other characters towards him. Apart from that, even though Guan Yu is not the main character, he still plays an important role in conveying education about Chinese cultural values, especially the value of xin to the audience."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Astrid Tasya
"Film merupakan media komunikasi untuk menyampaikan suatu pesan melalui gambar bergerak. Banyak karya-karya film yang dipengaruhi oleh karya sastra, tak terkecuali film Big Fish and Begonia atau Dayu Haitang. Film ini merupakan film yang disutradarai oleh Xuan Liang dan Chun Zhang yang menceritakan tentang petualangan seorang gadis dunia bawah laut, Chun, dalam usahanya mengembalikan hidup seorang laki-laki yang bernama Kun setelah secara tidak sengaja terbunuh olehnya. Beberapa tokoh dan karakter di dalam film ini telah diadopsi dari fabel Xiaoyaoyou (逍遥游) karya Zhuangzi (庄子). Penelitian ini bertujuan mengetahui alasan perbedaan dan persamaan film animasi Dayu Haitang (大鱼海 棠) dengan fabel Xiaoyaoyou (逍遥游) melalui aspek tokoh dan penokohannya. Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dan persamaan dari karakterisasi tokoh utama film Dayu Haitang dengan sumber aslinya. Hal ini terjadi untuk menyesuaikan alur cerita film yang dibuat oleh pembuat film. Kesimpulan yang penulis dapatkan adalah alur cerita memiliki pengaruh yang besar dalam proses alih wahana yang terjadi dalam film Dayu Haitang. Kata kunci: Alih wahana, Film animasi, Dayu Haitang, Perbandingan

Film is a communication medium to convey a message through moving images. Many film works are influenced by literary works, including the Big Fish and Begonia or Dayu Haitang. This movie is a directed by Liang Xuan and Zhang Chun which tells about the adventures of a girl in the underwater world, Chun, in her attempt to bring back the life of a man named Kun after being accidentally killed by him. Several figures and characters in this film have been adopted from the fable Xiaoyaoyou (逍 遥游) by Zhuangzi (庄子). This study aims to find out the reasons for the differences and similarities between the animated movie and the fable through the aspects of the characters and their characterizations. The research method that will be used is a qualitative method. The results of the study show that there are differences and similarities in the characterization of the main character of the film Dayu Haitang with the original source. This happened to adjust the storyline of the film created by the filmmaker. The conclusion that the writer gets is that the storyline has a big influence on the process of switching rides that occur in the film Dayu Haitang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Farah Salma Azizah
"Dark comedy atau komedi gelap dalam serial animasi sering digunakan untuk menjelaskan atau menyampaikan pernyataan tentang masalah serius sehingga kebanyakan orang dewasa dapat lebih mudah terhubung daripada anak-anak karena orang dewasa adalah audiens target untuk jenis genre ini di dunia produksi animasi. Seringkali genre komedi gelap dalam suatu seri mencakup masalah serius, seperti kematian, kelaparan, dan bahkan dogmatisme keagamaan dalam masyarakat. Dalam Moral Orel (2005-2008), sindiran tentang masalah keagamaan dibangun berdasarkan bagaimana karakter menunjukkan perilaku menyimpang yang bertentangan sebagai seorang pria penganut agama Kristen yang berjuang untuk menjaga nilai-nilai altruistik Kristen sembari menahan nafsu pribadinya. Dengan menerapkan analisis tekstual dan pendekatan psikoanalisis Freud, makalah ini menyimpulkan bahwa karakter Clay Puppington dalam Moral Orel (2005-2008) digunakan untuk menunjukkan dengan cara satir bagaimana seorang individu berjuang untuk menjaga nilai-nilai altruistik Kristen sambil menahan nafsu pribadinya.

Dark comedy in animation series has been frequently utilised to explain or make a statement about serious subjects so that most adults could relate to them more quickly than children because adults are the target audience for this type of genre in the animation production world.  Many times, the genre of dark comedy in one series covers serious subjects, such as death, famine, and even religious dogmatism in society. In Moral Orel (2005-2008), a satire on a religious issue is built upon how a character demonstrates a contradicting deviant behavior as a Christian man who struggles to maintain Christian altruistic values while at the same time represses his self-indulgent gratification. Applying textual analysis and Freud’s psychoanalytical approach, this paper concludes that the character Clay Puppington in Moral Orel (2005-2008) is used to show in a satirical way how one struggles to maintain Christian altruistic values while repressing self-indulgence gratification."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ainun Farhana
"Film Shadow (Yǐng) adalah film bergenre Wuxia garapan Zhang Yimou yang dirilis pada 30 September 2018 di Cina. Film yang mengambil latar zaman Tiga Negara 三国時代 (220-280 M) mengisahkan tentang tokoh Jing Zhou yang menjadi bayangan tokoh Komandan Zi Yu, komandan Kerajaan Pei. Penelitian ini menggambarkan prinsip harmoni sesuai filosofi Yin-Yang melalui karakterisasi tokoh Jing Zhou dan Komandan Zi Yu. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan penerapan prinsip harmoni dalam filosofi Yin-Yang melalui karakterisasi tokoh Jing Zhou dan Komandan Zi Yu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Hasil penelitian membuktikan bahwa hubungan Jing Zhou dan Zi Yu menunjukkan konsep Yin-Yang. Jing Zhou mewakili prinsip Yin, sedangkan Zi Yu menggambarkan prinsip Yang. Zhang Yimou menunjukkan bahwa prinsip harmoni dapat tercapai setelah melalui berbagai kekacauan yang terjadi antara kedua tokoh utama. Kematian yang menimpa Zi Yu sebagai representasi Yang tidak menjadikan Yang hilang selamanya. Kekuatan Yang kembali muncul dari dalam diri Jing Zhou. Oleh karena itu, pada akhirnya Jing Zhou merepresentasikan dua prinsip sekaligus, yaitu Yin dan Yang.

Shadow (Yǐng) is a Wuxia film directed by Zhang Yimou, which was released on September 30, 2018, in China. Shadow, which takes backdrop of the Three Kingdoms Era 三国時代 (220-280 M) tells the story of Jing Zhou who becomes the shadow of Commander Zi Yu, the great commander of the Pei Kingdom. This research describes the harmony principle according to the Yin-Yang philosophy through the characterization of Jing Zhou and Commander Zi Yu. This study explains the application of harmony principle in the Yin-Yang philosophy through the characterization of Jing Zhou and Commander Zi Yu. The method used in this research is a qualitative method. The result of the study reveals that the relationship between Jing Zhou and Zi Yu shows the concept of Yin-Yang. Jing Zhou represents the Yin principle, while Zi Yu represents the Yang principle. Zhang Yimou shows that the harmony principle can be achieved after going through various chaos that occurs between two main characters. The death of Zi Yu as the representation of Yang doesn’t make Yang disappear forever. Yang power reappears from within Jing Zhou. Therefore, in the end, Jing Zhou represents two principles at once, namely Yin and Yang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>