Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 169554 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irmanda Arfiani Mecca
"Skripsi ini membahas tingkat seismisitas, kerapuhan batuan, dan tingkat periode ulang gempa bumi Jawa bagian barat dengan batas koordinat 105º1’11”-106º7’12” Bujur Timur dan 5º7’50”-7º1’11’’ Lintang Selatan. Analisis pengamatan menggunakan data kejadian gempa bumi selama periode 1981-2021, kedalaman h≤300 km, dan magnitudo 𝑀≥2. Metode yang digunakan adalah Magnitude Frequency Relation (MFR) dengan hasil nilai MC sebesar 4.8. Serta metode Maximum Likelihood dengan hasil nilai b sebesar 0.5 - 1.3 dan nilai a sebesar 3.5 – 8.0. Sedangkan nilai periode ulang gempa bumi yang didapatkan berbeda-beda tergantung besaran magnitudo pada wilayah penelitian. Pada gempa bumi dengan magnitudo 𝑀 = 5.0 dan 𝑀 = 5.5, secara berturutturut memiliki kisaran periode ulang gempa sekitar 1-4 tahun dan 2-7 tahun. Beda halnya dengan gempa bumi magnitudo 𝑀 = 6.0 dan 𝑀 = 6.5, memiliki kisaran periode ulang gempa sekitar 4-14 tahun dan 6-16 tahun.

This thesis discusses the level of seismicity, rock fragility, and the rate of return period for West part of the Java’s earthquake with coordinate boundaries of 105º1’11”- 106º7’12” East Longitude and 5º7’50”-7º1’11’’ South Latitude. Observational analysis uses earthquake data for the period 1981-2021, depth h≤300 km, and magnitude 𝑀≥2. The methods are used Magnitude Frequency Relation (MFR) with MC value of 4.8, also the Maximum Likelihood method with the results of a b value of 0.5 - 1.3 and a value of 3.5 – 8.0. While the value of the earthquake return period obtained varies depending on the magnitude of the study area. Earthquakes with a magnitude of 𝑀 = 5.0 and 𝑀 = 5.5, respectively, have an earthquake return period range of about 1-4 years and 2-7 years. Unlike the case with earthquakes of magnitude 𝑀 = 6.0 and 𝑀 = 6.5, they have a return period of around 4-14 years and 6-16 years."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shella Happy Kusuma
"Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di pulau jawa dengan aktivitas tektonik yang paling banyak. Hal ini disebabkan oleh pengaruh pergeseran lempeng Indo-Australia ke utara dan bertabrakan dengan lempeng Eurasia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan peta kerentanan seismik di wilayah Jawa Timur berdasarkan nilai 𝒂 dan nilai 𝒃 serta nilai persentase tingkat resiko gempa bumi dan periode ulang di wilayah Jawa Timur sebagai upaya pengurangan resiko bencana gempa bumi berdasarkan prinsip hukum Gutenberg-Richter. Hasil didapatkan dengan mengamati grafik hubungan frekuensi kejadian gempa dan kekuatan gempa. Metode yang digunakan daam penelitian ini adalah maximum likelihood. Hasil penelitian menyatakan bahwa wilayah Jawa Timur memiliki nilai a sebesar 12-28 dan nilai b sebesar 2-4,5 dengan bagian barat wilayah Jawa Timur berpotensi terjadi lebih bnayak gempa dibandingkan dengan bagian timur provinsi Jawa Timur. Nilai a dan b juga menunjukkan adanya korelasi dengan keberadaan sesar di Jawa Timur. Hasil perhitungan periode ulang dan probabilitas terjadinya gempa didapatkan periode ulang gempa M≥4 adalah 2 tahun 8 bulan dengan probabilitas terjadinya adalah P(20)=99%; P(40)=100%; P(60)=100%. Serta periode ulang gempa yang berpotensi merusak yaitu M≥5,8 adalah 83 tahun dan 2 bulan dengan probabilitas kejadiannya adalah P(20)=21%; P(40)=38%; P(60)=751%.

East Java is one of the provinces on the island of Java with the most tectonic activity. This is caused by the influence of the Indo-Australian plate shifting north and colliding with the Eurasian plate. This research aims to obtain a seismic vulnerability map in the East Java region based on the a and b values as well as the percentage value of the earthquake risk level and return period in the East Java region as an effort to reduce the risk of earthquake disasters based on the principles of the Gutenberg-Richter law. The results were obtained by observing the graph of the relationship between the frequency of earthquake events and the strength of the earthquake. The method used in this research is maximum likelihood. The research results state that the East Java region has an a value of 12-28 and a b value of 2-4.5 with the western part of the East Java region having the potential to experience more earthquakes compared to the eastern part of the East Java province. The values a and b also show a correlation with the presence of faults in East Java. The results of calculating the return period and probability of an earthquake occurring show that the return period for an M≥4 earthquake is 2 years 8 months with the probability of occurrence being P(20)=99%; P(40)=100%; P(60)=100%. And the return period for a potentially damaging earthquake, namely M≥5.8, is 83 years and 2 months with the probability of occurrence being P(20)=21%; P(40)=38%; P(60)=751%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Kusumawati Dewi
"ABSTRAK
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan wilayah yang beresiko tinggi terhadap bencana gempabumi mengingat secara tektonik merupakan daerah aktif dengan kegempaan yang tinggi serta tingkat kepadatan penduduk yang relatif tinggi. Data BMKG selama 2008- awal 2015 menunjukkan banyak kejadian gempabumi yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya, namun banyak gempabumi dangkal memiliki kedalaman yang kurang akurat. Analisis kegempaan membutuhkan data lokasi hiposenter yang akurat. Oleh karena itu relokasi gempabumi diperlukan untuk menunjang analisis kegempaan. Metode Double Difference diterapkan untuk merelokasi data gempabumi. Metode tersebut meminimalkan residual waktu tempuh kalkulasi dan observasi dari sepasang gempabumi berdekatan yang terekam pada stasiun yang sama dengan asumsi raypath kedua gempabumi sama, sehingga kesalahan waktu tempuh akibat model kecepatan yang tidak termodelkan dapat diminimalkan tanpa koreksi stasiun. Hasil dari penelitian untuk zona subduksi menunjukkan pola stress tektonik zona subduksi pada gempabumi dangkal terelokasi dan adanya zona seismik ganda yang menguatkan penelitian terdahulu. Hasil relokasi gempabumi di zona patahan menunjukkan kedalaman Patahan Opak terdangkal mulai dari 3 km hingga terdalam mencapai 17 km. Berdasarkan analisis kegempaan, zona subduksi mengalami aktivitas gempa bumi yang tinggi pada tahun 2014 sampai 2015 dan zona patahan mengalami aktivitas gempabumi yang lebih tinggi di awal periode penelitian dibanding diakhir periode penelitian.

ABSTRACT
Special Region Yogyakarta has potential seismic hazard for the location is tectonically active with high seismicity and dense population. BMKG data for period 2008 until pre-2015 shows many events occurring in Yogyakarta and surrounding areas, but many shallow earthquakes have depth which is less accurate. Seismic analysis requires accurate hypocenter location data. Therefore relocation is needed to provide seismic analysis. Double Difference method is applied. The method minimizes residuals between calculated and observed travel time of pairs of nearby earthquakes which is recorded on the same station with the assumptions that the raypath is similar, so the travel time errors due to unmodeled velocity structure can be minimized without station correction. The results shows relocated shallow earthquakes followed the tectonic stress trend in subduction zone and double seismic zone which confirmed previous research has appeared. Relocation results in the earthquake fault zone shows the depth of the shallowest Opak Fault ranging from 3 km to the deepest reaches 17 km. Based on the analysis of seismicity, subduction zones experienced high seismic activity in 2014 to 2015 and the fault zone experienced a higher activity at the beginning of the study period compared to the end of the study period.
"
2015
S59877
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deisha Kusumaningsih
"ABSTRAK
Gempa bumi merupakan kejadian katastrofe yang paling banyak menyebabkan
kematian. Perusahaan asuransi memerlukan pertanggungan reasuransi nonproporsional
untuk meminimalkan dampak kerugian akibat kejadian katastrofe. Karya
akhir ini membahas penentuan tarif premi reasuransi untuk pertanggungan katastrofe
dengan menggunakan metode payback. Data kejadian katastrofe yang diamati adalah
data gempa bumi di wilayah Sumatera Barat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
return period kejadian gempa bumi di Sumatera Barat adalah 5 tahun dan tarif premi
reasuransi untuk pertanggungan katastrofe gempa bumi di Sumatera Barat adalah
sebesar 20%.

ABSTRACT
Earthquake is a catastrophe event that most cause of death. The insurance company
uses non-proportional reinsurance scheme to minimize the risk of losses due to a
catastrophe event. This thesis discuss the determination reinsurance premium rate for
catastrophe coverage using payback method. This thesis observes the earthquakes data
in West Sumatera. These results indicate that the return period of earthquakes in West
Sumatera is 5 years and reinsurance premium rates for catastrophe coverageearthquake
event in West Sumatera is 20%."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Tugas akhir ini bertujuan menjelaskan prosedur penaksiran parameter pada model shared gamma frailty dengan menggunakan metode penaksiran maximum likelihood. Model shared gamma frailty merupakan salah satu model frailty bivariat yang diperkenalkan untuk mengukur dependensi antara waktu-waktu survival terhadap faktor acak yang tidak teramati, yang terkadang diabaikan dalam penelitian. Model ini perluasan dari model Cox proportional hazard dengan memperhatikan adanya pemancungan kiri dan penyensoran kanan pada data yang diperoleh. Untuk melakukan penaksiran parameter maka dibentuk fungsi likelihood yang dibangun dari fungsi survival bersama pasangan observasi, lalu diperoleh parameter dependensinya. Semakin besar nilai parameter dependensi menyatakan bahwa heterogenitas antarpasangan observasi semakin besar dan asosiasi dalam tiap pasangan semakin kuat. Pada tugas akhir ini diberikan contoh penggunaan model dalam bidang demografi dan kesehatan. "
Universitas Indonesia, 2007
S27663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Dalam Bioinformatika, untuk menganalisis hubungan kekerabatan atau
filogenetika, dibutuhkan segmen CDS untuk keakuratan yang maksimal. Namun,
analisis dengan menggunakan CDS membutuhkan biaya yang mahal dan waktu
yang lama, sehingga dibutuhkan segmen pendek namun representatif dengan CDS
yaitu segmen protein envelope atau NS3. Setelah dilakukan metode nested sliding
window, ternyata dapat ditemukan segmen pendek yang lebih baik dalam segi
topologi dari segmen protein envelope maupun NS3. Pada skripsi ini akan dibahas
metode matematika untuk menganalisis sekuen dengan menggunakan nested
sliding window untuk mencari segmen pendek yang representatif untuk
keseluruhan Genom., In order to analyze phylogenetics in Bioinformatics, CDS segment is needed for
maximal accuracy. However, analysis by CDS cost a lot of time and money, so a
representative short segment by CDS, which is envelope protein segment or NS3 is
necessary. After sliding window is implemented, a better short segment than
envelope protein segment and NS3 is found.This paper will discuss a mathematical
method to analyze sequences using nested sliding window to find a short segment
which is representative for whole genome.]"
Universitas Indonesia, 2014
S58425
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilya Revianti Sudjono Sunarwinadi
"ABSTRAK
Jawa Barat merupakan provinsi yang rawan akan bencana antara lain longsor dan gempa bumi. Gempa bumi dengan kekuatan (magnitudo) besar dapat menimbulkan banyak risiko salah satunya adalah longsor. Untuk menggambarkan tingkat risiko gempa bumi di suatu lokasi dapat digunakan persebaran nilai PGA (Peak Ground Acceleration). Modified Mercalli Intensity (MMI) dan PGA memiliki korelasi yang tinggi dengan pola distribusi tanah longsor. Penelitian ini menjelaskan tentang sebaran kejadian longsor yang berhubungan dengan gempa bumi di Provinsi Jawa Barat dan mengetahui hubungan antara sebaran longsor yang terjadi dengan sebaran Nilai PGA. Data longsor maupun gempa bumi didapat dari berbagai instansi pemerintahan. Rumus perhitungan PGA yang digunakan adalah model perhitungan PGA McGuire. Data PGA didapat dari hasil pengolahan data gempa bumi. Pada periode tahun 1998-2013 di Jawa Barat terdapat 481 kejadian longsor, tetapi hanya ada dua kejadian longsor yang berhubungan secara langsung dengan gempa bumi atau longsor akibat gempa. Longsor tersebut terdapat di wilayah selatan Jawa Barat yang merupakan wilayah pegunungan curam dan longsor berada di jarak ±100 km dari sumber gempa atau episenter. Dua kejadian longsor tersebut berada di wilayah nilai PGA 75-139 gals dengan tingkat kerusakan sedang. Sehingga dapat diketahui bahwa longsor dapat berhubungan secara langsung dengan gempa bumi apabila nilai PGA di suatu lokasi mencapai nilai 75-139 gals atau lebih besar.

ABSTRACT
West Java province is prone to disasters such as landslides and earthquakes Strong earthquakes can cause a lot of risk one is the landslide. To illustrate the level of earthquake risk at a given location can be used scatter PGA (Peak Ground Acceleration). Modified Mercalli Intensity (MMI) and the PGA has a high correlation with the pattern of distribution of landslides. This study describes the distribution of landslides associated with the earthquake in West Java province and determine the relationship between the distribution of landslides that occurred with the distribution of PGA value. Landslides and earthquakes data obtained from various government agencies. PGA calculation formula used is the model calculation PGA McGuire. PGA of data obtained from the processing of earthquake data. In the period 1998-2013 in West Java were 481 landslides, but only two landslides that associated to earthquakes are directly or landslides caused by the earthquake. Two landslides are in the southern region of West Java, which is a region of steep mountains and landslides are in the range ± 100 km from the earthquake source or epicenter. Two landslides are in the region of PGA values 75-139 gals with medium levels of damage. So it can be seen that the landslide can associate directly to the earthquake when the PGA value at a location reaches 75-139 gals or greater.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S57910
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poppy Ramadhani
"ABSTRAK
Item response theory atau yang sering disingkat sebagai IRT memberikan estimasi kemampuan peserta yang lebih tepat jika dibandingkan dengan classical test theory. Estimasi yang dihasilkan pada IRT bergantung pada ketepatan model yang digunakan. Pemilihan model IRT dapat dilakukan setelah didapatkan hasil confirmatory factor analysis dengan melihat nilai model fit. Model dengan nilai good fit yang lebih baik akan menjadi model yang
terpilih. Pemilihan model fit dengan langkah ini disebut sebagai pemilihan model melalui data empirik. Pemilihan model dan struktur dapat dibantu dengan melihat nature dari sebuah tes. Seperti pada tes seleksi dengan bentuk pilihan maka model IRT yang tepat digunakan untuk mengestimasi adalah model 3 parameter logistik. Kesalahan dalam memilih struktur dan model IRT terkadang tidak dapat dihindari karena ketidaktahuan peneliti. Diantara estimator yang ada dalam IRT terdapat satu estimator yang dikenal memiliki robust standar error atau dapat menghasilkan standar eror yang kecil jika
digunakan pada model IRT yang tidak tepat. Estimator ini dinamakan maximum likelihood with robust standard errors. Memperkecil standar eror berarti memperkecil ketidakakuratan estimasi yang disebabkan oleh kesalahan pemilihan model. Keakuratan MLR akan disandingkan dengan maximum likelihood estimator dalam mengestimasi. MLE dikenal dengan propertinya yang asimptotik jika digunakan pada sampel besar. Hasil yang didapat
memperlihatkan bahwa MLR dapat menghasilkan akurasi yang lebih baik pada model dengan sampel kecil sedangkan pada sampel besar MLE dan MLR memberikan hasil yang tidak berbeda.

ABSTRACT
Item response theory gives more acurrate estimates of latent trait compared to classical test theory. These estimates are independent to any sample and test. But the result of estimates are depend on which model is used. That is why the selection of model in IRT is very important. The wrong model will cause the estimates inflate or underrated. Before a data can be calculated with IRT model we need to check the appropriate model and structure first. To know what structure will be used we first check the data using confirmatory factor analysis. The result will show which structure fits the data more, is it first order or second order data. To select the IRT model we do a fit of model testing. This is a trial and error step. Usually in fit model testing we propose more than one model to be tested. As not all models can be included for being tested, there are the chance for using a wrong model. Using a wrong structure and model sometimes can not be helped. In IRT there are estimator named maximum likelihood with robust standard error which is specialized to estimate
parameters when the model is wrong. This can be done because of MLR is using Huber Sandwich method as estimator. In this research MLR is being compared to MLE to estimate a second order data which is treated as first order data. The error is being accompanied with IRT model variations (1-PL, 2-PL, and 3-PL) and three samples variations (350, 500, and 2000). As 2 x 3 x 3 combination models, we will have 18 models in result. The results showing that MLR produces smaller standard. But MLE is quite good too when the sample
being used is as big as 2000"
2016
T45841
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deliyanti Ganesha
"ABSTRAK
Untuk melakukan mitigasi bencana gempa bumi di Kabupaten Pandeglang, wilayah rawan gempa bumi dan wilayah kerentanan terhadap gempa bumi perlu ditentukan. Wilayah rawan gempa bumi Kabupaten Pandeglang ditentukan oleh nilai PGA (Peak Ground Acceleration), struktur geologi, litologi dan kemiringan lereng melalui sistem skoring. Setelah diketahui wilayah rawan gempa bumi maka diidentifikasikan grid yang mewakili wilayah tersebut sebagai daerah penelitian. Identifikasi rawan gempa bumi, kepadatan dan kualitas bangunan pada permukiman daerah penelitian dilakukan melalui sistem grid dan survei lapang. Dengan menganalisis rawan gempa bumi, kepadatan dan kualitas bangunan maka dihasilkan wilayah kerentanan terhadap gempa bumi di Kabupaten Pandeglang bagian barat (studi kasus sebagian Kecamatan Cigeulis, Cimanggu dan Sumur). Wilayah kerentanan tinggi terhadap gempa bumi terletak pada permukiman Desa Sumberjaya Kecamatan Sumur. Wilayah kerentanan sedang terletak pada permukiman Desa Cimanggu dan Tangkilsari Kecamatan Cimanggu. Sedangkan wilayah kerentanan rendah terletak pada permukiman Desa Tangkilsari Kecamatan Cimanggu, Desa Kertajaya dan Kertamukti Kecamatan Sumur.

ABSTRACT
To mitigate damage from earthquake disaster in Pandeglang Regency, earthquake hazard region and vulnerability region to earthquake has to determined. Earthquake hazard region in Pandeglang Regency is determined by the value of PGA (Peak Ground Acceleration), geological structure, lithology and slope. To determine the hazard earthquake region, scoring method is used. After determine earthquake hazard region, grid which represents the earthquake hazard region is identified. The grid is research?s area. Earthquake hazard, density and quality of construction in settlements of research?s area are identified by grid system and survey. Vulnerability region to earthquake in the west Pandeglang Regency (case studies : part of Cigeulis, Cimanggu and Sumur District) is determined by analyzed earthquake hazard, density and quality of construction. High vulnerability region to earthquake is located in settlements of Sumberjaya Village Sumur District. Moderate vulnerability region to earthquake is located in settlements of Cimanggu and Tangkilsari Village Cimanggu District. Low vulnerability region to earthquake is located in settlements of Tangkilsari Village Cimanggu District, Kertajaya and Kertamukti Village Sumur District."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S365
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rafli Adestia
"Penelitian ini telah dilakukan di Jawa Barat yang merupakan daerah paling banyak penduduk se-Indonesia dengan intensitas gempa bumi cukup masif. Gempa berskala cukup tinggi mengguncang daerah Cianjur tahun 2022, dengan dugaan dipicu oleh sesar yang belum teridentifikasi. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis keberadaan struktur geologi seperti patahan, melalui identifikasi respon dari anomali gravitasi terhadap struktur bawah permukaan, serta melakukan analisis lebih lanjut mengenai jenis patahan (sesar) yang teridentifikasi menggunakan analisis derivatif. Identifikasi patahan sebagai langkah preventif pencegahan tingkat resiko bencana gempa bumi. Analisa metode geofisika dilakukan dengan aplikasi metode gravitasi menggunakan data gravitasi satelit topex. Penelitian ini menghasilkan beberapa informasi, diantaranya adalah ditemukannya 10 dugaan sesar dengan 3 patahan aktif utama yang tersebar di Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini juga menunjukkan 3 patahan mayor yang diantaranya adalah Sesar Cimandiri, Sesar Lembang dan Sesar Baribis dengan arah orientasi dan jenis sesar yang mendominasi. Selain itu, data kegempaan periode 50 tahun yang tersaji juga memberikan konfirmasi bahwa terdapat keterkaitan dengan area sekitar sesar yang teridentifikasi. Orientasi patahan yang diperoleh didukung oleh data kegempaan menghasilkan informasi mengenai wilayah dengan resiko bencana.

This research was conducted in West Java, the most densely populated region in Indonesia, which also experiences significant earthquake activity. A major earthquake struck the Cianjur area in 2022, likely triggered by a new fault. The purpose of this study is to analyze the presence of geological structures, such as faults, by identifying the response of gravity anomalies to subsurface structures, and to further analyze the type of faults identified using derivative analysis, specifically the First Horizontal Derivative (FHD) and Second Vertical Derivative (SVD). Identifying faults is a reventive measure to mitigate earthquake disaster risks. The geophysical analysis was conducted using the gravity method with satellite gravity data from Topex. This research yielded several findings, including the identification of 10 suspected faults with three main active faults spread across West Java Province. The study also identified three major faults, namely the Cimandiri Fault, the Lembang Fault, and the Baribis Fault, with their orientation and dominant fault types. Additionally, the earthquake data over the past 50 years confirmed a correlation with the areas around the identified faults. The fault orientations supported by the earthquake data provide information on high-risk disaster areas."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>