Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157443 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iman Ismail
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh digital marketing yang terdiri dari search engine advertising, content marketing, sosial media dan e-mail marketing terhadap attitude toward digital marketing dan purchase intention dan pengaruh moderasi dari brand awareness, tujuan berikutnya adalah mengetahui saluran digital marketing mana yang paling berpengaruh terhadap membangun sikap dan intensi pembelian konsumen. Data dikumpulkan melalui kuesioner, kepada responden yang berada di Indonesia, memiliki usia minimal 17 tahun, pernah terekspos digital marketing dalam 2 bulan terakhir, dan memiliki sosial media yang aktif. Kuesioner disebar melalui Whatsapp, Instagram dan Line. Responden yang didapatkan sebanyak 253 dan yang lulus tahap screening sebanyak 242. Peneliti menggunakan Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM) untuk mengalisis pengaruh peran digital marketing terhadap attitude toward digital marketing dan purchase intention dan peran moderasi dari brand awareness. Hasil penelitian ini adalah media sosial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap attitude toward digital marketing dan purchase intention, e-mail marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap attitude toward digital marketing. Attitude toward digital marketing juga memiliki pengaruh positif terhadap purchase intention.

This research aims to determine the impact of digital marketing which consist of search engine advertising, content marketing, social media and e-mail marketing on attitude toward digital marketing and purchase intention and moderating effect of brand awareness, the next goal is to find out which digital channels marketing has the most influence on building consumer attitude and intention. Data was collected through a questionnaire, the responden who are in Indonesia, have a minimum age of 17 years old, have been exposed by digital marketing in the last 2 month, and have active social media. Questionnaires were distributed via Whatsapp, Instagram and Line. There were 253 responden obtained and only 242 who passed screening stage. Reaseacher use Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) to analyze the influence of the role of digital marketing on attitude toward digital marketing and purchase intention and moderating role of brand awareness. The result of this study are that social media has positive and significant effect on attitude toward digital marketing and purchase intention, e-mail marketing has a positive and significant effect on attitude toward digital marketing. Attitude toward digital marketing also has a positive influence on purchase intention. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Nurhidayat
"Abstract. Tesis ini mencoba menunjukkan metode perancangan berbasis material dengan mendefinisikan parameter materialitas suatu material untuk menghasilkan bentuk (form-generation). Kesimpulan dari Tesis ini adalah membuat susunan parameter materialitas yang akan digunakan sebagai form-generation dalam generative design. Melalui metode ini material yang umumnya hanya dianggap sebagai pelengkap, mampu menjadi inspirasi utama atau pertimbangan dasar utama dalam proses desain. Yaitu dengan mengintegrasikan material, bentuk dan struktur dalam prosesnya sebagai Generative Design. Mencari integrasi antara ketiganya dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan Material-Based Design. Pendekatan material-based design dilakukan sebagai pencarian untuk menemukan dan membongkar sehingga materialitas suatu material dapat diterjemahkan sebagai parameter sebagai form generation dalam Genetaive Design. Bahan yang dipilih dalam percobaan makalah ini adalah tebu. Untuk menerjemahkan materialitas tebu menjadi parameter desain dalam Material-based design dapt dilakukan melalui proses Materializing dan Morfogenesis untuk menemukan Material System dari maerial tebu tersebut. Materializing adalah pemberian nilai-nilai materialitas yang secara faktual dideskripsikan atau dapat disebut sifat material dari suatu material, dalam kasus tebu, contoh sifat bahan tebu adalah tinggi, berat, kekuatan, warna dan sebagainya. Sedangkan Morphigenesis adalah proses menerjemahkan perilaku yang didefinisikan dari materi menjadi nilai-nilai. Dalam kasus tebu, contoh bahan perilaku adalah respon dari tekstur dan warna kulit tebu terhadap suhu dan kelembaban. Kondisi suhu dan kelembaban dengan nilai yang berbeda membuat tekstur dan warna tebu menjadi beragam, respons ini disebut material behaviour. Tetapi yang penting adalah, karena metode ini didasarkan pada materialitas, bagaimana proses menggambarkan materialitas tebu sangat penting. Saya menggunakan teori dari Tim Ingold (2007) tentang bagaimana materialitas harus didefinisikan. Konsep sederhana materialitas yang ia jelaskan adalah bahwa untuk mengetahui materialitas sesuatu, apa yang diperlukan untuk menggambarkan apa yang membuat sesuatu menjadi sesuatu. Maka menjadi penting untuk melihat tebu, dan bagaimana tebu bisa menjadi tebu. Oleh karena itu, percobaan dan pengamatan kisah di balik tebu menjadi tebu didefinisikan dan kemudian diterjemahkan ke dalam Material-Based Design
Abstract.

This thesis tries to show the material-based design method by defining the materiality parameters of a material to produce form (generation). The conclusion of this thesis is to make materiality parameter arrangement that will be used as form-generation in generative design. Through this method material which is generally only considered as a complement, is able to be the main inspiration or the main basic consideration in the design process. Namely by integrating materials, forms and structures in the process as Generative Design. Looking for integration between the three can be done using the Material-Based Design approach. Material-based design approach is carried out as a search to find and dismantle so that materiality of a material can be translated as parameters as form generation in Genetaive Design. The material chosen in this paper experiment is sugar cane. To translate sugarcane materiality into design parameters in Material-based design can be done through the process of Materializing and Morphogenesis to find the Material System of the sugarcane maerial. Materializing is the giving of materiality values that are factually described or can be called the material properties of a material, in the case of sugarcane, examples of the properties of sugarcane material are height, weight, strength, color and so on. Whereas Morphigenesis is the process of translating behavior that is defined from matter into values. In the case of sugar cane, an example of behavioral material is the response of the texture and color of sugarcane skin to temperature and humidity. Temperature and humidity conditions with different values make the texture and color of sugarcane become diverse, this response is called material behavior. But what is important is, because this method is based on materiality, how the process of describing sugarcane materiality is very important. I use a theory from the Ingold Team (2007) about how materiality must be defined. The simple concept of materiality which he explains is that to know the materiality of something, what is needed to describe what makes something becomes something. Then it becomes important to see sugar cane, and how sugar cane can become sugar cane. Therefore, the experiment and observation of the story behind sugar cane to sugar cane is defined and then translated into Material-Based Design."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gloria Sianny
"Penelitian ini membahas pengaruh pemasaran digital dalam membentuk citra merek dan dampaknya terhadap niat beli pada konsumen XYZ Clinic Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara biaya, insentif, konten, kredibilitas desain situs dan interaktivitas terhadap niat pembelian dengan dimediasi oleh variabel citra merek.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan total 165 kuesioner yang diproses. Sampel penelitian ini adalah pengguna Instagram yang merupakan pengikut akun Instagram XYZ Clinic Indonesia tetapi belum menggunakan layanan atau membeli produk. Ini dikumpulkan menggunakan non-probability sampling dan teknik purposive. Data penelitian dianalisis dengan Structural Equation Modeling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa insentif tidak memiliki pengaruh positif terhadap citra merek dan interaktivitas tidak berpengaruh signifikan terhadap citra merek, tetapi hubungannya positif. Sementara itu biaya, konten dan kredibilitas desain situs secara positif mempengaruhi citra merek dan semua variabel pemasaran digital dan citra merek juga memiliki pengaruh positif terhadap niat pembelian di XYZ Clinic Indonesia.

This research discusses the influence of digital marketing in forming brand image and its impact on purchase intention on XYZ Clinic Indonesia`s consumers. This research aims to know whether there is a relationship between cost, incentive, content, credibility of site design and interactivity to purchase intention by being mediated by brand image variables.
This research applied quantitative approach with total 165 questionnaries were processed. The sample of this research are Instagram user who are the followers of XYZ Clinic Indonesia Instagram account but yet to use the services or purchase the products. It collected using nonprobability sampling and purposive technique. The research data was analyzed by Structural Equation Modeling.
The results showed that incentive does not have positive influence on brand image and interactivity have no signifficant effect on brand image, but the relationship is positive. Meanwhile cost, content and credibility of site design positively affect brand image and all digital marketing variables and brand image also have positive influence on purchase intention in XYZ Clinic Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T53444
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mimi Silvia
"Tesis ini membahas resiliensi content creator di bidang komunikasi digital. Profesi content creator terancam dengan berbagai tantangan yang dialami berupa kecemasan sosial, inferioritas individu, kredibilitas, ketakutan tidak otentik karena tidak menjadi diri sendiri. Permasalahan penelitian ini berfokus pada apakah kerangka Resiliensi dan Manajemen Strategi Content Creator dapat terbukti pada konteks Indonesia yang diadaptasi dari Johnson et al. (2015). Tujuan penelitian ini mengeksplanasi cara meningkatkan resiliensi content creator di tengah tekanan dan kompetisi content creator di media sosial sehingga bisa bermanfaat dalam bermedia sosial. Penelitian ini memiliki lima variabel yaitu variabel eksogen berupa Sosok Model Resiliensi, Penyemangat Resiliensi, Resiliensi serta variabel endogen berupa Manajemen Strategi Content Creator dan Peningkatan Jumlah Pengikut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif terhadap 83 responden yang berprofesi sebagai content creator. Analisis data yang digunakan yaitu menggunakan Structural Equation Model (SEM) pada Smart PLS. Hasil penelitian adalah kerangka Resiliensi dan Manajemen Strategi Content Creator tidak terbukti di konteks Indonesia. Kerangka terakhir penelitian ini berkontribusi pada literatur teoritis mengenai pentingnya resiliensi dalam industri content creator. Sementara itu, penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi pelaku industri content creator dan pelaku kebijakan agar industri content creator terus berkembang.

This thesis discusses the resilience of content creators in the field of digital communication. The content creator profession is threatened with various challenges experienced in the form of social anxiety, individual inferiority, credibility, and fear of being inauthentic for not being yourself. The problem of this research focuses on whether the Resiliency and Strategy Management Content Creator framework can be proven in the Indonesian context, adapted from Johnson et al. (2015). The purpose of this research is to explain how to increase the resilience of content creators amid pressure and competition for content creators on social media so that they can be useful in social media. This study has five variables, namely exogenous variables in the form of Resilience Model Figure, Resilience Encouraging, Resiliency, and endogenous variables in the form of Strategy Management Content Creator and Increasing Number of Followers. This study uses a quantitative approach to 83 respondents who work as content creators. The data analysis used is using the Structural Equation Model (SEM) on Smart PLS. The result of the research is that the Resiliency and Strategy Management Content Creator framework is not proven in the Indonesian context. The final framework of this research contributes to the theoretical literature on the importance of resilience in the content creator industry. Meanwhile, this research is expected to be a reference for content creator industry players and policy makers so that the content creator industry continues to grow."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiskus Ryan Satya Dewangga
"Pada era ini, strategi pemasaran suatu brand khususnya fashion sudah beralih menjadi serba digital. Media sosial seperti instagram menjadi platform yang sangat sering digunakan untuk melakukan kegiatan promosi. Penggunaan digital influencer merupakan salah satu cara yang digunakan untuk memberikan pengaruh dan promosi kepada konsumen di media sosial tadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti tingkat keefektifan dari perceived influence yang diberikan oleh digital influencer terhadap intention to purchase konsumen dengan studi kasus pada brand Erigo. Selain itu juga diteliti variabel lain seperti influencer trustworthiness dan information quality yang bisa mempengaruhi intention to purchase konsumen. Penelitian ini menggunakan structural equation modelling (SEM) dengan menggunakan data kuesioner dari 228 responden yang diolah menggunakan Lisrel 8.51. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa terdapat 3 variabel yang terbukti efektif dalam meningkatkan intention to purchase konsumen khususnya pada brand Erigo yaitu perceived influence, brand engagement in self concept, dan influencertrustworthiness.

In this era, the marketing strategy of a brand, especially fashion, has turned to digital. Social media such as instagram isa platform that is very often used to carry out promotional activities. The use of digital influencers is one of the ways used to influence and promote consumers on social media. The purpose of this study was to examine the level of effectiveness of the perceived influence given by digital influencers on consumer intention to purchase specifically using study case Erigo. In addition, other variables such as influencer trustworthiness and information quality were also investigated that could affect consumers' intention to purchase. This study uses structural equation modeling (SEM) using questionnaire data from 228 respondents which were processed using Lisrel 8.51. The results of this study reveal that there are 3 variables that have proven effective in increasing consumer intention to purchase: perceived influence, brand engagement in self-concept, and influencer trustworthiness.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Biocheli Nuranissa
"ABSTRAK
Saat ini media baru telah berkembang pesat dan menjadi sangat dekat dengan masyarakat. Keberadaan internet dan gawai dalam berbagai jenis juga membantu perkembangan media baru. Perkembangan media baru ini juga menambah fungsi media baru. Selain untuk kepentingan komunikasi, media baru kini dapat dimanfaatkan sebagai media pemasaran. Hal ini tidak dilewatkan oleh para pemasar di Indonesia. Untuk meningkatkan brand awareness ataupun memperluas pangsa pasar, media baru dapat menjadi salah satu pilihan alat promosi yang tepat. UNIQLO, brand yang baru menginjak pasar Indonesia tahun lalu, memanfaatkan digital marketing dalam kampanyenya untuk memperoleh brand awareness. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan jasa Social Media Influencer untuk berpartisipasi dalam kampanyenya dengan mem-buzz brand Uniqlo di media sosial.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis menggunakan konsep word-of-mouth dan opinion leader untuk membahas fenomena influencer pada strategi pemasaran. Penulis memberikan judul Analisis Penggunaan Social Media Influencer dalam Strategi Pemasaran Digital untuk Meningkatan Brand Awareness (Studi Terhadap Kampanye Peluncuran Produk UNIQLO) untuk karya tulis ini, dengan tujuan mengetahui efektivitas penggunaan social media influencer dalam strategi pemasaran digital UNIQLO.

ABSTRACT
In this era, new media has developed and become very popular amongst people. Internet and gadgets help the develoment of new media. This development adds more functions for social media. Aside for socializing, new media now can be used as marketing tools. Being aware of this trend, UNIQLO?s marketing team uses the new media as part of their marketing tools. UNIQLO, which relatively is a new brand in Indonesia, adds digital marketing to their campaign strategy in order to gain brand awareness through the use of social media influencers. UNIQLO hires them to join UNIQLO?s new product campaign in social media.
Based on this background, the author uses the concept of word-of-mouth and opinion leader to discuss the social media influencer, or buzzer, phenomenon. The author uses the title ?Analysis of Social Media Influencer Usage in Digital Marketing Strategy for Gain Brand Awareness? for this paper, in order to know the effectiveness of using social media influencer in UNIQLO?s digital marketing strategy.
"
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Kania Apriliani Zahra
"Di era di mana pemasaran digital ada di mana-mana, pasar kecantikan di Indonesia berkembang dengan menarik minat konsumen. Di tengah persaingan iklan yang ramai, merek-merek harus mengeksplorasi strategi untuk mendapatkan dan menghubungkan dengan konsumen. Penelitian ini menyelidiki pengaruh daya tarik empati dan pilihan bahasa terhadap niat pembelian konsumen dalam industri kecantikan di pasar Indonesia. Analisis dilakukan menggunakan Independent T-Test dan ANOVA dua arah pada data dari 209 responden yang layak, bertujuan untuk menilai dampak langsung dan moderasi dari empati dan bahasa terhadap niat pembelian konsumen. Bertentangan dengan hipotesis awal, hasil penelitian mengungkapkan bahwa baik daya tarik empati maupun pilihan bahasa secara independen tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap niat pembelian. Hasil temuan menunjukkan bahwa niat pembelian konsumen sedikit lebih rendah saat menggunakan konten berbahasa asing dibandingkan dengan konten berbahasa lokal tanpa daya tarik empati. Namun, ketika menggunakan daya tarik empati, niat pembelian sedikit meningkat baik dalam bahasa lokal maupun asing, menunjukkan bahwa pengaruhnya bervariasi daripada konsisten dalam penelitian ini yang tidak sesuai dengan prediksi. Kesimpulan praktis disajikan dalam sesi diskusi yang luas, bersama dengan pemahaman mengenai potensi implikasi dari temuan penelitian bagi para pemasar, terutama dalam menarik perhatian audiens berdasarkan empati dan bahasa.
In an era where digital marketing is everywhere, the Indonesian beauty market flourishes by grabbing consumer interests. Amidst the crowded competing advertisements, brands must explore strategies to gain and connect with consumers. This study investigates the effects of empathy appeals and language choice on consumer purchase intention within the beauty industry in the Indonesian market. The analysis, performed using Independent T-Test and two-way ANOVA on data from 209 viable respondents, aimed to assess the direct and moderated impacts of empathy and language on consumer purchase intentions. Contrary to initial hypotheses, the results reveal that neither empathy appeals, nor language choice independently exert significant effects on purchase intentions. The findings showed that customer purchase intentions were slightly lower when using foreign language content compared to local language content without empathy appeals. However, when using empathy appeals, purchase intentions slightly increased in both local and foreign languages, indicating that the effect varied rather than being consistent in this study which is not as predicted. The practical conclusion is presented in a broad discussion session, along with comprehending the potential implications of the research findings for marketers, especially in appealing to an audience based on empathy and language."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Clarine Iralia
"Media sosial merupakan salah satu wadah besar dan potensial bagi pemasar untuk memasarkan sebuah produk atau layanan kepada khalayak luas. Media sosial menawarkan begitu banyak cara bagi para pemasar untuk memasarkan produk atau brand mereka, salah satunya adalah dengan bekerja sama dengan para influencers. Perusahaan-perusahaan menyadari adanya kekuatan persuasif yang dimiliki oleh para influencers atas para pengikutnya, dengan mengajak kerjasama para influencers agar mempromosikan produk mereka. Demikian penelitian ini akan melihat kontribusi influencers terhadap purchase intention konsumen terhadap brand fashion wanita lokal yang ada pada media sosial TikTok. TikTok merupakan salah satu media sosial incaran para pemasar, dimana video TikTok bergerak sesuai dengan tren yang ada. Tren dapat berupa gerakan, suara, hingga produk yang diunggah sebagai konten video oleh para pengguna. Pada masa kini, brand pakaian lokal Indonesia cukup diminati, tentu dengan adanya bantuan media sosial dan influencer sebagai media pemasaran. Penelitian ini juga akan difokuskan pada produk pakaian wanita, untuk melihat hasil penelitian yang lebih spesifik, dan berbeda dengan penelitian sebelumnya yang lebih general. Maka itu, penelitian ini akan difokuskan untuk brand fashion wanita yang berbasis di Indonesia, untuk memberikan gambaran yang berbeda dengan penelitian sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor TikTok fashion influencer terhadap purchase intention brand local Wanita. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, melalui penyebaran kuesioner secara online kepada minimal 180 responden, menggunakan pendekatan purposive sampling. Data diolah menggunakan metode analisis Structural Equation Modeling (SEM). Hasil menunjukan bahwa terdapat hubungan secara positif antara perceived credibility, trust, perceived behavioral control, perceived expertise, perceived congruence dengan attitude toward the influence. Kemudian adanya hubungan secara positif antara attitude toward the influence dengan brand attitude dan purchase intention, serta brand attitude dengan purchase intention. Namun, tidak terdapat hubungan antara subjective norms dengan attitude toward the influencer.

Social media is one of the big and potential forums for marketers to market a product or service to a wide audience. Social media offers so many ways for marketers to market their products or brands, one of which is by working with influencers. Companies recognize the persuasive power that influencers have over their followers, by inviting influencers to collaborate to promote their products. Thus, this study will look at the contribution of influencers to consumer purchase intentions towards local women's fashion brands on TikTok social media. TikTok is one of the social media targeted by marketers, where TikTok videos move according to existing trends. Trends can be in the form of movement, sound, to products uploaded as video content by users. Nowadays, local Indonesian clothing brands have very high demand, of course with the help of social media and influencers as marketing media. This research will also focus on women's clothing products, to see the results of research that are more specific, and different from previous research that is more general. Therefore, this research will focus on women's fashion brands based in Indonesia, to provide a different picture from previous research. This study aims to look at the TikTok fashion influencer factor on the purchase intention of local women's brands. This study uses a quantitative approach, by distributing online questionnaires to a minimum of 180 respondents, using a purposive sampling approach. The data was processed using the Structural Equation Modeling (SEM) analysis method. The results show that there is a positive relationship between perceived credibility, trust, perceived behavioral control, perceived expertise, perceived congruence and attitude toward the influence. Then there is a positive relationship between attitude toward the influence with brand attitude and purchase intention, and brand attitude and purchase intention. However, there is no relationship between subjective norms and attitude toward the influencer."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Venna Alya Ramadhanty
"Profil Perusahaan Minopelepon merupakan merek fashion lokal yang mengusung konsep sustainable yang berdiri sejak tahun 2020. Minopelepon menjual atasan, celana, dan outerwear dengan tiga jenis pola yang berbeda. Minopelepon menggunakan Acacia Wood Chip sebagai bahan dasar produk-produknya. Kegiatan pemasaran yang telah dilakukan Minopelepon sejauh ini adalah content marketing melalui media sosial Instagram. Analisis SWOT Strengths (Kekuatan) Menggunakan bahan yang ramah lingkungan (Acacia Wood Chip) dan berkualitas. Memiliki pola dan pemilihan warna yang unik dan bold dengan desain yang sederhana sehingga tetap cocok digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Memiliki nilai lebih dibandingkan kompetitor karena tidak hanya menggunakan bahan yang ramah lingkungan tetapi mengedepankan kesejahteraan pembuat produk, yaitu penjahit rumahan. Weaknesses (Kelemahan) Kegiatan pemasaran yang hanya terbatas pada satu media sosial saja, yaitu Instagram. Pilihan produk yang masih sedikit. Belum menetapkan positioning yang jelas. Belum menjadi top of mind dalam kategori sustainable fashion. Opportunities (Peluang) Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya untuk mulai peduli dengan lingkungan. Masyarakat Indonesia sudah mulai tertarik dengan sustainable fashion. Semakin berkembangnya media digital yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pemasaran bagi merek fashion (baik dari segi promosi maupun penjualan produk). Masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan untuk mencari informasi dan membeli produk fashion secara online. Threats (Hambatan) Memiliki kompetitor yang sudah mengoptimalkan media digital untuk kegiatan pemasaran dan lebih dikenal oleh khalayak. Penempatan produk beberapa kompetitor sudah lebih luas. Rumusan Masalah Rendahnya brand awareness Minopelepon dan positioning yang belum jelas. Tujuan Menunjukkan nilai yang dibawa oleh Minopelepon kepada khalayak sasaran yang lebih luas. Meningkatkan brand awareness dari 26% menjadi 46% Khalayak Sasaran Demografis: Perempuan, usia 20-35 tahun, dan SES A-B Geografis: JABODETABEK, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali Psikografis: Memiliki minat dibidang fashion, lifestyle, tertarik untuk menjaga lingkungan, dan tertarik untuk menerapkan sustainable living. Positioning Minopelepon merupakan merek sustainable fashion yang unik dan berani, yang peduli dengan lingkungan dan orang dibalik pembuatan produknya. Strategi Big idea untuk perencanaan program pemasaran digital ini adalah “Be the Boldest Version of Yourself with Minopelepon”. Strategi program ini menggunakan kerangka kerja 5A yang terdiri dari lima tahapan nonlinear, yaitu aware, appeal, ask, act, dan advocate, melalui content marketing, social media advertising, influencer marketing, e-commerce, dan sales promotion. Periode Januari – Juni 2022 Anggaran Rp18.026.000 Pemantauan dan Evaluasi Pemantauan: Kegiatan pemantauan dilakukan setiap hari selama program pemasaran digital berlangsung dengan metode observasi. Kegiatan pemantauan dilakukan untuk memastikan program-program dilakukan sesuai dengan perencanaan yang disusun dan dilaksanakan sesuai linimasa. Output: Dapat mencapai jumlah pengikut pada masing-masing media promosi yang digunakan, engagement rate, impressions, reach pada iklan dan social media influencer, pengunjung profil, tag, dan penjualan sesuai angka yang telah ditetapkan. Alat pengukuran yang digunakan adalah dengan melihat Instagram Insights, TikTok Analytics, dan Shopee Dashboard. Outcome: Meningkatnya brand awareness Minopelepon, terbentuk pandangan khalayak yang positif terhadap Minopelepon dalam kategori sustainable fashion, dan khalayak sasaran tertarik untuk mengetahui lebih lanjut dan membeli produk Minopelepon.

Company Profile Minopelepon is a local fashion brand that carried a sustainable concept that was established in 2020. Minopelepon sells tops, pants, and outerwear with three different patterns. Minopelepon uses Acacia Wood Chip as the material for their products. Minopelepon has been doing content marketing through Instagram as their marketing activity. SWOT Analysis Strengths: Minopelepon uses eco-friendly (Acacia Wood Chip) and high-quality materials. The products have a unique and bold pattern and color, with a simple design. So, it is suitable for daily activities Minopelepon has more value than their competitors because they use eco-friendly materials and prioritize a better life for their product maker, which is the home tailor. Weaknesses: The marketing activity is limited to one social media, which is Instagram. The product selection is still limited. Minopelepon has not created a clear positioning yet Minopelepon is not yet the top of mind in the sustainable fashion category. Opportunities: People are more aware of the importance of taking care of the environment. Indonesian people are interested in sustainable fashion. The growth of digital media that can be used for marketing activities (for promotion or to sell the products). Indonesian people have a habit of seeking information and buying fashion products through online media. Weaknesses: Minopelepon has several competitors who have optimized digital media for marketing activities and are more well-known. The distribution of the products from several competitors is wider. Problem Statement Minopelepon has low brand awareness and unclear positioning. Objective • Show Minopelepon's value to broader target audiences. • Increase brand awareness from 26% to 46% Target Audience Demographic: Female, 20-35 years old, and SES A-B Geographic: JABODETABEK, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, and Bali Psychographic: Having an interest in fashion and lifestyle, interested in protecting the environment, and interested in implementing sustainable living. Positioning Minopelepon is a unique and bold sustainable fashion brand, which cares about the environment and the people behind the product. Strategy The big idea of the digital marketing program plan is "Be the Boldest Version of Yourself with Minopelepon." This program strategy uses the 5A framework, which consists of five nonlinear stages, namely aware, appeal, ask, act, and advocate, through content marketing, social media advertising, influencer marketing, e-commerce, and sales promotion. Period January - June 2022 Budgeting Rp18.026.000 Monitoring and Evaluation Monitoring: Monitoring is conducted regularly every day during the digital marketing program using the observation method. It is also to ensure that plans are going well according to the digital marketing plan and the timeline. Output: Able to reach the number of followers on each promotional media used, engagement rate, impressions, reach on advertisements and social media influencers, profile visitors, tags, and sales according to predetermined numbers. The measurement tools used are by looking at Instagram Insights, TikTok Analytics, and the Shopee Dashboard. Outcome: Increased brand awareness of Minopelepon, formed a positive view of Minopelepon in the sustainable fashion category, and the target audience is interested in knowing more and buying Minopelepon products."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indrie Mutiasari
"Peran penting pemasaran digital sebagai bagian dari komunikasi pemasaran terpadu semakin besar. Merek berlomba-lomba untuk menuai popularitas dan menjadi yang paling disukai di dunia digital. Sebagai salah satu merek es krim yang populer di Indonesia, Wall?s Magnum memiliki keunikan tersendiri dalam strategi komunikasi pemasaran yang terlihat dalam berbagai aset digital yang ia miliki. Pesan ?for pleasure seekers? yang menggoda dan elegan secara konsisten dibawakan Wall?s Magnum sebagai salah satu elemen brand personality dalam komunikasi pemasarannya.
Artikel ini akan memaparkan bagaimana Wall?s Magnum mampu memahami perilaku target khalayak yang ia miliki dan cara mengimplementasikannya dalam Strategi Pemasaran Digital yang ia lakukan. Artikel ini akan mengupas bagaimana brand personality yang dimiliki Wall?s Magnum dapat mendukung performanya di media digital.

The role of digital marketing is becoming more important as a part of integrated marketing communications. Brand is vying to gain popularity and become likeable in the digital world Wall?s Magnum as one of popular ice cream brand in Indonesia has their own uniqueness which is shown in a variety of digital assets they have. "For pleasure seekers"? tagline consistently delivered by Wall?s Magnum as an element of their brand personality.
This study will describe how Wall?s Magnum able to understand the behavior of their target audience and how to implement it in their Digital Marketing Strategy. This paper will discuss thoroughly how the brand personality owned by Wall?s Magnum can support their performance in digital media.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>