Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 150569 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Audy Christian Rayvano Kalalo
"Penelitian ini berfokus pada analisa struktur rangka bidang dan rangka ruang dengan menggunakan program MATLAB. Tujuan penelitian ini adalah membuat dan memvalidasi program aplikasi MATLAB yang dapat menganalisa struktur rangka batang dalam beberapa model dan menganalisa perpindahan, kesetimbangan gaya dan gaya dalam pada beberapa model rangka bidang dan rangka ruang yang ditentukan. Metode analisa yang digunakan adalah metode elemen hingga. Metode tersebut akan dimasukkan dalam MATLAB yang nantinya akan menjadi suatu program yang bisa digunakan dalam proses perhitungan dengan hanya memasukkan beberapa data yang diperlukan seperti data material, koordinat nodal, hubungan antar nodal (elemen) dan gaya luar yang bekerja pada struktur. Program tersebut divalidasi dengan beberapa metode lain seperti metode keseimbangan titik, metode potongan (ritter), metode matriks kekakuan, program MATLAB dan program web truss online untuk memastikan program yang dibuat dapat digunakan. Hasil dari perhitungan program MATLAB adalah nilai perpindahan nodal, reaksi perletakan dan gaya dalam setiap batang, dimana hasil ini akan dianalisa sesuai dengan tujuan dari penelitian ini. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa perbedaan luas penampang pada struktur dapat mempengaruhi besarnya perpindahan atau deformasi, deformasi maksimum terjadi pada nodal paling tinggi akibat pengaruh beban angin pada sebuah struktur.

This study focuses on the structural analysis of plane truss and space truss using the MATLAB program. The purpose of this research is to create and validate a MATLAB application program that can analyze truss structures in several models and analyze displacements, equilibrium of forces, and internal forces in several specified plabe truss and space truss models. The analytical method used is the finite element method. This method will be included in MATLAB which will later become a program that can be used in the calculation process by only entering some of the necessary data such as material data, nodal coordinates, relationships between nodes (elements), and external forces acting on the structure. The program was validated by several other methods such as the point balance method, ritter method, stiffness matrix method, MATLAB program, and online truss web program calculations are the values of nodal displacements, bearing reactions, and forces in each rod, and these results will be analyzed according to the objetives of this study. The results of the study state that the difference in the cross-sectional area of the structure can affect the amount of displacement of deformation, the maximum deformation will occur at the highest nodal due to the influence of wind loads on the structure.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Demy Yuni Cahyadi
"ABSTRAK
Pembangunan Jembatan Lengkung Rangka Baja pada titik STA. +34.100 pada ruas Jalan Tol Cibitung-Cilincing adalah salah satu poin kritis pada proyek yang dikerjakan oleh PT.Waskita Karya. Jembatan dibangun untuk melintasi Sungai Cileungsi dan berada di bawah Jalan Kota Wisata. Termasuk kategori jembatan bentang medium sehingga memerlukan analisa dan perencanaan konstruksi yang baik untuk menghindari potensi kegagalan konstruksi yang dapat mengakibatkan kerugian besar.
Dalam laporan akan di jelaskan tentang perencanaan metode konstruksi yang diperlukan untuk memastikan aspek keselamatan, kekuatan dan kestabilan struktur selama proses pemasangan (erection stage). Dari hasil perbandingan didapat metode yang optimal adalah menggunakan metode Skid Launching. Alat bantu geser mekanis Skid Shoe digunakan sebagai penggerak dan juga Launching nose. Penghematan waktu pekerjaan 3 bulan lebih cepat dan biaya pekerjaan sebesar Rp. 7 Milyar lebih murah menjadi keunggulan dari metode ini. Prilaku struktur yang khas yaitu cantilever, flexure dan shear dapat di identifikasi dan di antisipasi dengan baik. Metode ini baru pertama kali di lakukan di Indonesia dan diharapkan bisa menjadi referensi untuk para praktisi dan ahli konstruksi jembatan di Indonesia ke depannya.

ABSTRACT
The construction of Steel Arch Truss Bridge on STA. +34.100 is one of critical item in the project list constructed by PT. Waskita Karya. This bridge will cross the Cileungsi river and built under the existing road of Jl. Kota Wisata. As a medium span bridge, it requires good practice of construction engineering to avoid construction failure which can cause big loss.
This report will explain about the requirement analysis of construction method need to ensure safety, strength and stability aspect during various construction stages. From the comparation made in this report, the optimum method choosen was Skid with Launching nose. 3 month faster of construction time and cost reduction of Rp. 7 Billion was gained with this method. Some specific behaviour of this methode is captured and well anticipated. This method is the first being applied in Indonesia and this report can be one reference for Indonesian bridge engineer and practicioner.
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sastradinata
"Jembatan merupakan infrastruktur dari jaringan jalan dan bagian dari alat peningkatan aktivitas perekonomian baik dari skala daerah maupun nasional. Perawatan jembatan sangat diperlukan, untuk merawat jembatan diperlukan kemampuan manusia dalam penguasaan ilmu pengetahuan yang mendukungnya dan penguasaan teknologi. Tujuan penulisan karya ilmiah ini menganalisa kemungkinan penyebab keruntuhan jembatan gantung yaitu pertama pengaruh variasi gaya dinamik dengan tiga parameter tetap yaitu beban lalu lintas satu sisi (asimetris), lokasi penarikan kabel satu sisi (asimetris), dan efek kekakuan rangka 100%. Kedua menganalisa pengaruh variasi efek kekakuan rangka dengan tiga parameter tetap yaitu beban dinamik, lokasi penarikan kabel satu sisi (asimetris), dan beban lalu lintas satu sisi (asimetris).
Metode analisa dilakukan dengan memasukkan data material, properti penampang, geometri jembatan, modelisasi struktur dalam bentuk tiga dimensi, kemudian melakukan variasi gaya dinamik dan variasi kekakuan rangka menggunakan program komputer berbasis elemen hingga. Kesimpulan dari hasil analisa adalah pada durasi dua detik gaya dinamik yang diberikan berpengaruh besar terhadap gaya-gaya dalam hold clamp. Variasi nilai kekakuan rangka yang diberikan berbanding lurus dengan bertambah besarnya gaya-gaya yang dipikul oleh struktur rangka jembatan. Degradasi material dan elemen pendukung di sekitar hold clamp tidak ikut diperhitungkan dalam studi ini.

Bridge is an infrastructure of road networks economic means of increased activity from both local and national scale. Care is indispensable bridge, the bridge needed to treat human ability in mastering knowledge and mastery of technology that supports it. The purpose of writing this paper analyzes the possible causes of the collapse of a suspension bridge is the first effect of variations in dynamic style with three parameters fixed at one side of the traffic load (asymmetric), the location of the withdrawal cord one side (asymmetrical), and the effect of the stiffness of order 100 %. Both analyze the effect of variations in stiffness effects framework with three fixed parameters are dynamic loads, the location of the withdrawal cord one side (asymmetrical), and the traffic load one side (asymmetrical).
The method of analysis is done by inserting a material data, crosssectional properties, the geometry of the bridge, modelisasi structures in three dimensions, and then do a variety of styles and variations of the dynamic stiffness of the framework using a finite element based computer program. Conclusions from the analysis of the duration of two seconds is a dynamic force that is given a major effect on the forces in the clamp hold. Variations in the value of a given frame stiffness is proportional to the increased magnitude of the forces are carried by the frame structure of the bridge. Degradation of the material and the supporting elements around the clamp hold not taken into account in this study.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S54029
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Suriati
"Pada tesis ini dilakukan analisa pada struktur jembatan satu bentang yang dimodelkan sebagai balok sederhana dengan perletakan sendi-sendi. Apabila struktur jembatan menerima beban terpusat berjalan dengan kecepatan konstan, jembatan itu akan mengalami osilasi. Osilasi yang terjadi bersifat non linier. Untuk mendapatkan struktur jembatan yang aman, maka frekwensi natural yang terjadi akibat osilasi non limier tersebut dijauhkan dari frekwensi resonansinya. Oleh sebab itu, struktur jembatan dikontrol dengan menggunakan mekanisme kontrol pasif Alat yang digunakan sebagai kontrol pasif adalah tendon. Selanjutnya untuk membatasi amplitudo puncak dan mengeliminasi respon non linier struktur digunakan kontrol aktif. Kontrol aktif merupakan kontrol pasif yang dibantu dengan aktuator sebagai aktif damping. King-post truss tendon menipakan mekanisme dari kontrol aktif, dengan kekakuan tendon dan koefisien aktuator sebagai parameter. Dengan memperbesar nilai kekakuan tendon, maka didapatkan kecenderungan linieritas dari respon struktur. Dengan memperbesar nilai koefisien aktuator, maka didapatkan kecenderungan penurunan puncak amplitudo dari respon struktur. Sedangkan metode yang digunakan adalah teknik perturbasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Wildan Pratomo
"Studi ini bertujuan untuk membuat suatu standarisasi pemilihan dimensi profil baja Castellated untuk jembatan pejalan kaki 3 (tiga) bentang dengan melihat variasi pada panjang bentang dan sudut potong profil. Tinjauan perencanaan dibatasi pada panjang bentang antara 7 meter sampai dengan 25 meter dengan beban pejalan kaki yang bekerja sesuai ASCE dan sudut potong profil 45_& 60_. Tipe struktur yang ditinjau adalah struktur dengan perletakan 4 (empat) tumpuan sendi -- rol - rol - rol dengan bentang LZ = L2 = L3, Ll = L2 ~A La, Li = L3 # LZ dan L10 L2 0 L3. Metodologi penulisan didasari pada studi iiteratur dan dilanjutkan dengan analisa data dengan cara melakukan simulasi perhitungan dengan variasi panjang bentang, sudut potong profil dan kondisi pembebanan, sehingga didapatkan data-data momen inersia profit Castellated untuk setiap kondisi yang dituangkan dalarm bentuk grafik Hasil dari perencanaan yang berupa grafik menyajikan variasi panjang bentan& tipe struktur, momen inersia profit sebenarnya, momen inersia profil Castellated dan sudut potong ini diharapkan akan memudahkan perencanaan desain jembatan pejalan kaki dan meningkatkan minat dunia konstruksi untuk menggunakan Baja sebagai balok jembatan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35692
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joshua Lokatili
"Jembatan lengkung batu Wollondilly di Sydney, Australia telah dioperasikan selama lebih dari 100 tahun hingga sekarang. Tetapi, jembatan lengkung batu bersejarah ini masih dalam kondisi baik dan dapat digunakan, yang menunjukkan ketahanan yang dimiliki oleh material batu bata tua tanpa penguatan. Namun, setiap infrastruktur milik masa lalu yang telah melewati zaman kita, dianggap layak untuk dilestarikan dan diperiksa karena jenis-jenis batu warisan ini dapat dibangun dari berbagai teknik, yang berbeda dari standar yang disarankan dari satu periode ke periode lainnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji penilaian kekuatan batu bata melalui pengujian inti yang diambil dari bagian struktur Jembatan Wollondilliy di Sydney, Australia secara langsung. Infrastruktur yang monumental, seperti ini, diperlukan untuk memiliki penyelidikan menyeluruh untuk menentukan kekuatan dan sifat mekanik lainnya. Proyek ini menggunakan sampel inti silindris dari jembatan itu sendiri untuk diuji sesuai UIC 778-3, sebanyak 30 sampel dikirim ke laboratorium untuk diuji. Sampel inti asli dipotong menjadi sampel yang lebih kecil untuk mendapatkan data yang lebih banyak, sehingga hasil penelitian yang dihasilkan lebih akurat. Metode yang diusulkan adalah untuk menentukan kekuatan tekan sampel dengan melakukan pengujian inti. Tes kompresi dilakukan pada 29 sampel inti silinder yang diatur dengan mengembangkan capping mortar kekuatan tinggi di sisi atas dan bawah dari masing-masing sampel inti. Setelah pengeringan, sampel diuji dengan beban kompresi yang sama. Kekuatan rata-rata 10,55 MPa diperoleh yang menunjukkan bahwa kekuatan jembatan masih memadai setelah 100 tahun. Metode Digital Image Correlation telah digunakan dalam pengujian eksperimental ini untuk mengukur regangan dan perpindahan sampel. Oleh karena itu, tujuan akhir dari percobaan ini tercapai, yaitu menghasilkan kurva tegangan-regangan sampel. Young’s Modulus dari masing-masing sampel juga ditentukan dan hubungan antara kekuatan pasangan bata dan moduli elastisitas pasangan batu tua telah dianalisis.

The masonry arch bridge of Wollondilly Bridge in Sydney, Australia has been operated for more than 100 years up until now. That being said, this historic masonry arch bridge is still in a good and serviceable condition, which indicates the resilience that old brick masonry has without any reinforcement. However, any utilitarian infrastructure belonging to the past that has reached our times is deemed worthy of conservation due to the fact that those types of heritage masonry can be constructed with various techniques, which differ from the standard suggests from one period to another one. Therefore, this research aims to examine the strength assessment of the bricks masonry through testing of cores that were taken from the piers of Wollondilly Bridge in Sydney, Australia. A monumental infrastructure, like this one, is required to have a thorough investigation for determining the strength and other mechanical properties. This project uses cylindrical core samples from the bridge itself to be tested as per UIC 778-3, as many as 30 samples were sent to the laboratory to be tested. The original core samples were cut into smaller samples for more data, resulting in more accurate results and fewer outliers. The proposed method is to find the compressive strength of the samples by doing the core testing. The compression test was conducted on 29 cylindrical core samples that were regularised by developing a high strength mortar capping at the top and bottom side of each core samples. After curing, the samples were tested under uniform compression. An average strength of 10.55MPa was obtained which shows that the bridge strength is adequate still after 100 years. Digital image correlation method, has been used in this experimental testing to measure the strain and displacement of the samples. Hence, the ultimate goal of producing stress-strain curves of the samples was achieved. Young’s Modulus of each sample was also determined and a relationship between the masonry strength and elastic modulus of old brick masonry has been established."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar
"Kasus-kasus terjadinya keruntuhan pada struktur jembatan, seperti keruntuhan jembatan rangka baja Cipunagara pada tanggal 23 Juli 2004, telah menunjukkan perlunya upaya rehabilitasi dan pengontrolan pada struktur tersebut. Berbagai sistem kontrol, mulai dari sistem kontrol pasif, aktif, semi-aktif dan hybrid telah diperkenalkan dan terus dikembangkan, dengan berbagai algoritma kontrol aktif seperti Neural Network. Salah satu metode kontrol aktif adalah melalui penggunaan tendon aktif untuk memberikan gaya perlawanan terhadap beban yang terjadi guna mengurangi lendutan dan tegangan yang terjadi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa selain besar gaya kontrol yang diberikan, konfigurasi tendon aktif dan metode pelatihan pada sistem kontrol Neural Network memainkan peranan penting dalam tingkat keberhasilan pengontrolan tersebut. Penerapan tendon aktif pada jembatan rangka baja untuk melawan gaya dinamik yang bekerja memberikan hasil berupa pengurangan lendutan yang terjadi pada tengah bentang dan penurunan tegangan tarik maupun tekan pada sebagian besar elemen-elemen rangka. Akan. tetapi, konsenstrasi gaya reaksi tendon aktif pada beberapa nodal juga menyebabkan terjadinya kenaikan tegangan tekan pada beberapa elemen rangka horizontal atas yang sifatnya sangat ditentukan dari konfigurasi tendon aktif yang digunakan.

Steel bridges' failure cases, as occurred at Cipunagara on 23th July 2004, have shown us the need of measures on the structural rehabilitation and control. Various control systems, such as passive, active, semi-active and hybrid control system have been introduced and are being studied and examined with various control algorithms like the Neural Network algorithm. One of the active control methods is an active control tendon. Those tendons control the structural system by applying forces counteracting the external forces on that structure, so that it reduces the deformation of the bridge and the stresses occurred in its elements. The result of this research shows us that besides the value of the applied control forces, the configuration of the tendons itself and the method of the control system?s training plays a very important role in determining the success of this control system. The application of the active tendon for counteracting the dynamic forces working in a steel truss bridge can reduce the deformation at mid-span and reduce the tensile and compressive stresses of most of the truss' elements. However, as the compensation of the concentration of tendon's reaction forces at certain points, the compressive stresses of some top horizontal elements might be increased depending of the tendons' configuration."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16061
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Netherlands: Centrum Hout, 1995
624.184 TIM II (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Muhammad Idris
"ABSTRAK
Sering sekali dijumpai di lapangan struktur balok lantai jembatan maupun gedung berupa struktur grid. Akan tetapi struktur-struktur tersebut tidak dianalisa sebagal struktur grid, melainkan dianalisa sebagai balok sederhana (simple beam) dengan cara menganalisanya satu-persatu. Balok melintang dianalisa terlebih dahulu baru kemudian balok memanjangnya, atau sebaliknya. Karena itu akan dicoba dibandingkan antara analisa struktur grid dengan analisa struktur balok sederhana (simple beam).
Analisa struktur grid dilakukan dengan metode kekakuan dengan menggunakan bantuan program aplikasi komputer SAP 2000. Beban yang bekerja mengacu kepada Pedoman Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya tahun 1987 (PPPJJR 1987).
Dari hasil perbandingan menunjukkan bahwa gaya-gaya dalam berupa momen lentur dan gaya lintang yang ter adi pada analisa struktur grid lebih kecil dibandingkan dengan analisa struktur simple beam.

"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S35651
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arianto
"Tahapan konstruksi ketika pembangunan jembatan cable-stayed akan berpengaruh terhadap analisis strukturnya. Respon struktur yang dihasilkan ketika analisis dilakukan secara langsung (jembatan utuh) tanpa memperhitungkan tahapan konsturksi akan berbeda dengan analisis sequential sesuai dengan tahapan konstruksinya.
Tulisan ini akan membandingkan hal tersebut. Untuk itu, analisis sequential perlu dilakukan sesuai tahapan konstruksi yang dilakukan. Gaya kabel prategang yang diberikan akan berbeda antara analisis langsung dengan analisis sequential. Gaya tersebut tergantung boundary condition yang ingin dicapai. Gaya dalam kabel prategang, gaya dalam momen lentur gelagar serta gaya dalam momen lentur pylon berubah-ubah setiap tahapan konstruksinya.
Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan respon struktur yang dihasilkan oleh analisis langsung dan analisis sequential. Perbedaan ini memiliki nilai maksimum sebesar 19,15% untuk gaya penarikan kabel, 3,27% untuk gaya dalam kabel pada saat jembatan utuh, dan 163,04% untuk gaya dalam momen lentur gelagar.

Applied construction stages in cable-stayed bridge construction will affect its structure analysis. The resulting structural response when the analysis is done by direct analysis (full structure) without considering the staging will be different with sequential analysis prior to its construction stage.
This paper will compare the result. Therefore, the analysis needs to be carried out according to the given sequential stages. Applied cable pretension forces will be different between direct and sequential analysis. The pretension forces depend on the boundary conditions need to be fulfilled. Cable's internal tension forces, girder's and pylon's bending moment change in every phase in construction stage.
The results show that there are differences between direct and sequential analysis. The differences have maximum value 19,15% for cable’s pretension force, 3,27% for cable's internal tension force when the member of the bridge is full, and 163,04% for bending moment at girder.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>