Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42386 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gde Krisna Lingga Aditama
"Stasiun Klimatologi BMKG memiliki tugas pengamatan parameter iklim guna mempelajari kondisi iklim suatu daerah. Parameter iklim yang diukur paling sedikit antara lain suhu dan kelembaban udara di ketinggian 1.2 m, 4 m, 7 m, dan 10 m, arah dan kecepatan angin di ketinggian 4 m, 7 m, dan 10 m, radiasi matahari, tekanan, curah hujan, dan suhu tanah di beberapa kedalaman. AWS dan IKRO merupakan alat otomatis yang digunakan untuk mengukur parameter iklim. Adanya dua buah sistem ini kurang efektif dan efisien, selain itu juga belum dimanfaatkan untuk mengukur seluruh pengamatan parameter iklim yang ada di Stasiun Klimatologi BMKG. Sistem yang ada saat ini juga masih sering mengalami error pengukuran dan permasalahan kelengkapan data yang diterima oleh server. Selain itu belum terdapat alat otomatis untuk melakukan pengukuran suhu tanah di beberapa kedalaman. Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu sistem digitalisasi di stasiun klimatologi yang dapat melakukan pengamatan parameter iklim secara otomatis dengan berbasis internet. Sistem ini dirancang dengan menggunakan satu buah data logger Campbell Scientific CR1000X, sensor meteorologi grade industrial, sistem catu daya dan modem. Data parameter iklim dikirim setiap 1 menit menggunakan protokol MQTT menggunakan broker Amazon AWS IoT Core. Pada sisi client melakukan subscribe data untuk menyimpan data tersebut kedalam database MySQL dan menampilkannya ke dalam Grafana web browser. Informasi parameter iklim dapat diakses darimana saja dan kapan saja selama tersedia jaringan internet. Hasil kalibrasi sensor meteorologi terhadap standar menunjukkan nilai R2 > 0.99. Data logger memproses seluruh task dengan metode Pipeline dan scan rate 19.7 detik/loop. Konsumsi daya sistem dalam 1 hari mencapai 117.67 Wh. Sistem yang dirancang mampu mengirimkan data per menit dengan persentase data terkirim ke server mencapai 99.9%. Hasil pengujian performa antara sistem yang dirancang dengan AWS dan IKRO menunjukkan hasil yang baik dengan nilai R2 > 0.94, sedangkan untuk DCS dan konvensional pada pengukuran suhu tanah menunjukkan nilai R2 > 0.90. 

The BMKG Climatology Station has the task of observing climate parameters to study the climatic conditions of an area. The climate parameters measured at least include temperature and humidity at an altitude of 1.2 m, 4 m, 7 m, and 10 m, wind direction and speed at an altitude of 4 m, 7 m, and 10 m, solar radiation, pressure, rainfall, and soil temperature at some depth. AWS and IKRO are automated tools used to measure climate parameters. The existence of these two systems is less effective and efficient and has not been used to measure all observations of climate parameters at the BMKG Climatology Station. The current system also often experiences measurement errors and problems with the completeness of the data received by the server. In addition, there is no automatic tool to measure soil temperature at several depths. This study aims to design a digitization system at a climatology station that can make observations of climate parameters automatically based on the internet. This system was designed using a single Campbell Scientific CR1000X data logger, an industrial-grade meteorological sensor, a power supply system, and a modem. Climate parameter data is sent every 1 minute using the MQTT protokol using an Amazon AWS IoT Core broker. On the client side, subscribe to the data to store it in the MySQL database and display it in the Grafana web browser. Climate parameter information can be accessed from anywhere and at any time as long as there is an internet connection. Meteorological sensor calibration results against standards show a value of R2 > 0.99. The data logger processes all tasks using the pipeline method at a scan rate of 19.7 seconds per loop. System power consumption in one day reached 117.67 Wh. The designed system is capable of sending data per minute, with the proportion of data sent to the server reaching 99.9%. The results of performance testing between systems designed with AWS and IKRO showed good results with R2 > 0.94, while DCS and conventional soil temperature measurements showed R2 > 0.90. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kirana Listiandiani
"ABSTRAK
Traceability, dalam perspektif industri daging Halal, digunakan untuk memastikan status Halal di setiap link dalam supply chain. Keberhasilan operasional supply chain daging Halal tergantung pada bagaimana integritas Halal dapat dipertahankan sejak awal supply chain hingga mencapai konsumen akhir. Oleh karena itu, traceability Halal merupakan area penelitian yang sangat dinamis di mana teknologi dan standar baru terus-menerus diperkenalkan dan diaplikasikan. Dewasa ini, dalam ruang lingkup traceability, teknologi seperti RFID, WSN, dan IoT secara intensif terus memberikan kontribusi. Tesis ini menyajikan desain konseptual dari sistem traceability daging Halal berdasarkan EPCglobal Network, termasuk di dalamnya metode untuk memperoleh dan transmisi informasi; skema pengkodean EPC untuk daging Halal; pemetaan antara proses kunci dengan event EPCIS; dan aplikasi untuk pengguna akhir. Hasil dari desain konseptual disajikan dalam tesis ini akan diuji di masa depan dengan melakukan studi percontohan di lingkungan dunia nyata dari rantai pasok daging Halal

ABSTRACT
Traceability, in the perspective of the Halal meat industry, is used to ensure the
Halal status at every link of the supply chain. The success of the Halal meat
supply chain operations depends on how the Halal integrity can be protected from the beginning of the supply chain until it reaches the final customers. Therefore, Halal traceability and tracking comprise a very dynamic area in which new technologies and standards are being examined and introduced. In today's traceability, technology such as RFID, WSN, and IoT is making an intensifying contribution. This thesis presents a conceptual design of Halal meat traceability system based on EPCglobal Network, including the method for information acquisition and transmission; EPC coding scheme for Halal Meat; mapping between key processes to the EPCIS event; and end user application. The result of the conceptual design presented in this thesis would be tested in future by conducting pilot studies in real world environment of Halal meat supply chain"
2016
T45952
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mokhammad Mirza Etnisa Haqiqi
"Agregasi data adalah teknologi yang dapat digunakan secara efektif di Jaringan Internet of Things (IoT) untuk berbagai aplikasi dalam aktivitas sehari-hari, misalnya, penerapan sistem kinerja sistem secara Real-Time. Peningkatan efisiensi spektral dapat digunakan untuk memenuhi persyaratan kecepatan transmisi yang tinggi untuk agregasi data. Precoding Digital dan Analog dioptimalkan untuk meningkatkan kualitas agregasi data di jaringan IoT dengan cara mengoptimalan precoder digital menggunakan solusi secara iteratif dengan menggunakan teknik water-filling solution, sedangkan pada sisi analog penulis mengoptimalkan precoding analog secara iteratif dengan setiap iterasi nya akan terus di update menggunakan parameter yang diusulkan penulis. Penulis menggunakan parameter efisiensi spektral sebagai tolak ukur keberhasilan dari kinerja suatu sistem perangkat jaringan IoT. Akhirnya, hasil simulasi menunjukkan bahwa algoritma yang diusulkan dalam meningkatkan efisiensi spektral pada transceiver hybrid memiliki nilai yang lebih besar dari algoritma penelitian sebelumnya.

Data aggregation is a technology that can be used effectively in Internet of Things (IoT) Networks for various applications in daily activities, for example, implementing Real-Time performance systems. Improved spectral efficiency can be used to meet high transmission speed requirements for data aggregation. Digital and Analog Precoding are optimized to improve the quality of data aggregation in the IoT network by optimizing the digital precoder using a solution iteratively using a water-filling solution technique, while on the analog side of the author, optimizing analog precoding iteratively with each iteration will continue to be updated using the proposed parameters. writer. The author uses spectral efficiency parameters as a measure of the success of an IoT network device system. Finally, the simulation results show that the proposed algorithm in improving the spectral efficiency of the hybrid transceiver has a greater value than the previous research algorithm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Adzanna Moslem
"Perkembangan peternakan ayam broiler yang didukung oleh kebijakan pemerintah membuat produksi dan konsumsi ayam broiler di Indonesia meningkat, dengan semakin menikatnya permintaan harus berbanding lurus dengan produksi yang dPenggunaan kandang close house di Indonesia merupakan hal yang wajib digunakan karena Indonesia mempunyai iklim tropis dan dapat menampung ayam broiler yang lebih banyak. Penggunaan tunnel ventilation paling sering digunakan karena lebih ekonomis dan mudah dalam pembuatannya. Akan tetapi tunnel ventilation memiliki kekurangan dalam hal mengatur konsentrasi amonia pada kandang. Kadar amonia pada bagian kandang ayam yang mendekati outlet memiliki konsentrasi amonia yang paling tinggi jika dibandingkan dengan bagian inlet dan perbedaan suhu sampai dengan 3 derajat celcius peneliti mencoba menvariasikan geomteri inlet dan outlet yang digunakan pada kandang close house terdapat 3 skenario yang disimulasikan dan dengan penerapan system monitoring kandang ayam akan menyediakan kemudahan bagi peternak untuk melakukan pemantauan kondisi kandang ayam dari manapun dan kapanpun secara langsung dan dapat diakses melalui handphone atau portable computer dengan konektivitas Internet of things. Hasil simulasi yang dihasilkan menunjukan pola aliran udara dan distribusi suhu pada 3 skenario yang disimulasikan, Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan skenario ke-3 memiliki hasil distribusi suhu dan pola aliran udara yang lebih terdistribusi secara merata keseluruh kandang dengan kecepatan aliran udara rata-rata sebesar 0,67 m/s pada ketinggian 0,3 m dan suhu aktual rata-rata sebesar 29.82oC keadaan tersebut masih dalam selang suhu ideal untuk unggas dan pertumbuhan berat badan ayam efisien. Dan untk rancang bangun alat datalogger yang telah dibuat dapat digunakan untuk melakukan monitoring dengan baik, set point temperature yang digunakan diatur pada 31 oC dan kelembaban sebesar 75% dapat meberikan perngatan ke perternak dari hasil monitoring yang dilakukan menunjukan bawah suhu rata-rata pada kandang ayam broiler yaitu sebesar 29,5oC dan kelembaban rata-rata sebesar 70%.

The development of broiler farms, which is supported by government policies, has made the production and consumption of broiler chickens in Indonesia increase, with increasing demand it must be directly proportional to the production and use of close house cages in Indonesia, which is mandatory because Indonesia has a tropical climate and increases the population of chickens. The implementation of tunnel ventilation is most often used because it is more economical and easy to manufacture. However, tunnel ventilation has shortcomings in terms of regulating the concentration of ammonia in the cage. Ammonia levels in the chicken coop near the outlet have the highest ammonia concentration when compared to the inlet section and the temperature difference is up to 3 degrees Celsius, the researchers tried to vary the geometry of the inlet and outlet used in the close house cage. Chicken coop monitoring will provide convenience for farmers to monitor the condition of the chicken coop from anywhere and anytime directly and can be accessed via mobile phones or portable computers with Internet of things connectivity. The resulting simulation results show the air flow pattern and temperature distribution in the 3 simulated scenarios. Based on the simulation results, the 3rd scenario has a temperature distribution and air flow pattern that is more evenly distributed throughout the cage with an average air flow velocity of 0 ,67 m/s at an altitude of 0.3 m and an average actual temperature of 29.82oC, this condition is still within the ideal temperature range for poultry and efficient chicken weight growth. And for the design of the datalogger tool that has been made it can be used to do good monitoring, the set point temperature used is set at 31 oC and a humidity of 75% can give a warning to the breeders from the results of monitoring carried out showing below the average temperature in the chicken coop broiler that is equal to 29.5oC and an average humidity of 70%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Harris
"Monitoring real-time penting dalam mencapai hasil yang diinginkan pada kampanye pemasaran digital. Sistem monitoring real-time membantu memantau kinerja kampanye untuk mengidentifikasi kekurangan kampanye yang sedang berlangsung untuk merumuskan solusi untuk meningkatkan dan menargetkan demografi audiens. Tidak hanya itu, sistem monitoring membantu mengintegrasikan seluruh aktor dalam kampanye dan menciptakan skema komunikasi yang lebih efisien. Penelitian ini bertujuan untuk merancang proses monitoring kampanye pemasaran digital yang bertransformasi secara digital, dengan memasukkan Project Management Information System untuk mengintegrasikan semua pelaku dalam menjalankan kampanye pemasaran digital. Data dikumpulkan dengan melakukan wawancara dan mengkaji dokumen pendukung. Kemudian pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software iGrafx. Wawancara juga dilakukan untuk mengumpulkan kebutuhan pengguna untuk sistem yang kemudian dilakukan perancangan sistem informasi yang terdiri dari 4 tahapan, yaitu perancangan database menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD), perancangan sistem menggunakan Use Case Diagram dan Data Flow Diagram (DFD), perancangan alur penggunaan sistem menggunakan Activity Diagram, dan perancangan antarmuka. Sistem informasi dapat membantu mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menyampaikan laporan kepada klien, dari 11,07 hari menjadi 81,17 menit untuk media placement dan 11,10 hari menjadi 7 menit untuk influencer marketing, dimana klien dapat mengakses data secara mandiri dengan mengakses sistem informasi agensi.

Real-time monitoring is important to achieve desired result on digital marketing campaign. Real-time monitoring system helps on monitor the campaign performance to identify the deficiencies of the on-going campaign to formulate solution to improve and target audience demographics. Not only real-time digital marketing campaign monitoring will simplify the process and improving campaigns, the integration of every actor within the campaign creates an easier communication scheme and help equalize information for all actors. This research aims to design a digitally transformed digital marketing campaign monitoring process, by incorporating Project Management Information System to integrate all actors in running a digital marketing campaign. Data was collected by conducting interviews and assessing supporting documents. Then data processing is carried out using iGrafx software. Interview also conducted to collect user requirement for the system. Next, an information system design consisting of 4 stages is carried out, namely database design using Entity Relationship Diagram (ERD), system design using Use Case Diagrams and Data Flow Diagrams (DFD), system usage flow design using Activity Diagrams, and interface design. Information systems can help reduce the time required for the monitoring process in submitting reports to clients, from 11.07 days to 81.17 minutes for media placement and 11.10 days to 7 minutes for influencer marketing, as clients can access insights independently by accessing the agency information system which is equipped with campaign insight data. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiarto
"Cuaca merupakan salah satu aspek signifikan yang berpengaruh dalam keselamatan transportasi penerbangan. Informasi mengenai cuaca yang mudah diakses dan akurat menjadi penting untuk mendukung aktivitas penerbangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Automatic Weather Station berbasis Internet of Things guna mendukung layanan informasi cuaca penerbangan. Sistem dirancang menggunakan sensor suhu dan kelembapan HMP155A, sensor tekanan udara PTB110, serta sensor arah dan kecepatan angin RMY 03002. Data dari sensor diproses oleh data logger CR1000 dan dikirimkan ke server menggunakan NodeMCU ESP8266 menggunakan protokol pengiriman MQTT. Sistem rancangan akan mengolah data dari sensor menjadi berita meteorologi penerbangan dalam bentuk sandi METAR. Data yang dikirimkan server akan ditampilkan dalam bentuk website dashboard dan MQTT dashboard untuk memudahkan operator dalam memperoleh informasi meteorologi penerbangan. Kalibrasi sistem rancangan menunjukkan nilai koreksi dibawah ambang batas yang ditetapkan oleh WMO. Nilai kalibrasi sensor suhu menunjukkan koreksi paling besar 0.15ºC. Nilai koreksi yang dihasilkan dari pengujian sensor kelembaban sebesar 1.9%. Sensor tekanan udara menghasilkan nilai koreksi sebesar -0.1 mb. Kecepatan angin memiliki nilai koreksi terbesar -0,31 m/s, sedangkan arah angin 0,2 derajat pada set point 270 derajat. Analisis delay menunjukkan nilai 0,32678949 ms yang masuk dalam kategori bagus dengan troughput 1416,428835 bytes/detik. Hasil penelitian ini menunjukkan sistem dapat diimplementasikan untuk menyediakan informasi aktual cuaca penerbangan berbasis Internet of Things.

Weather is one of the significant aspects that have a major role in the aviation transportation safety and operation. Information about weather that is easily accessible and accurate is important to support flight activities. This research aims to develop an Automatic Weather Station based on the Internet of Things to support aviation meteorological information services. The system is designed using the HMP155 temperature and humidity sensor, PTB110 air pressure sensor, and RMY03002 direction and wind speed sensor. Data from the sensor is processed using a CR1000 data logger and sent to the server with the NodeMCU ESP8266 communication platform using the MQTT protocol. The system will process data from sensors into a meteorological report on aviation in the form of METAR code. Data sent to the server can be accessed through the website and MQTT dashboard. The temperature sensor calibration correction result is 0.15ºC. Correction value resulting from humidity sensor calibration is 1.9%. The air pressure sensor has a correction of -0.1 mb. The wind speed has the largest correction value of -0.31 m/s, while the wind direction is 0.2 degrees at the set point of 270 degrees. Delay analysis shows the value of 0.32678949 ms which is included in the good category with a throughput of 1416.428835 bytes/sec. The results of this study indicate the system can be implemented to provide actual information on aviation based on the Internet of Things."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
T55303
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manda Pratomo
"Desain stasiun kerja yang tidak ergonomis dapat membentuk postur kerja yang membahayakan. Postur kerja yang tidak ergonomis dapat menimbulkan gangguan musculoskeltal dan berakibat pada menurunnya produktivitas dan kesehatan bagi pekerja. Dengan menggunakan software Jack 6.0 peneliti menganalisa model manusia pada stasiun kerja dalam bentuk simulasi virtual dan menganalisanya dengan jack Task Analysis Toolkit (TAT) antara lain Low Back Analysis (LBA), Static Strength Prediction (SSP), Rapid Upper Limb Assesment (RULA), Ovako Working Posture Analysis (OWAS), Manual Handling Limit (MHL) dan Predetermined Time Analysis (PTS). Hasil Penelitian berupa rancangan stasiun kerja ergonomis yang dapt mengurangi resiko gangguan musculoskeletal dan meningkatkan produktivitas pekerja.

An un-ergonomic design of workstation can form dangerous working posture .An un-ergonomic working posture can cause musculoskeletal disorder and for the consequences decreasing productivity and healthy for the workers. By using Jack 6.0 software, researcher analyse human modeling in workstation at configuration virtual simulation and analyze with Jack Task Analysis Toolkit which is Low Back Analysis (LBA), Static Strength Prediction (SSP), Rapid Upper Limb Assesment (RULA), Ovako Working Posture Analysis (OWAS), Manual Handling Limit (MHL) dan Predetermined Time Analysis (PTS). The Result of this research are ergonomic design workstation that can reduce musculoskeletal disorder risk and increase productivity of workers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51942
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Mufin Rosyadi
"Perkembangan teknologi informasi saat ini terus berkembang. Salah satu contoh bentuk perkembangan dari teknologi informasi yaitu Internet of Things (IoT). Melalui perangkat teknologi yang terkoneksi ke internet akan memudahkan kita untuk mengumpulkan informasi dari sensor dan mengendalikannya kapanpun dan dimanapun kita berada. Dalam penelitian ini dibuat sebuah sistem kWh Meter yang terkoneksi dengan telepon genggam android melalui IoT. Desain komponen elektronik menggunakan mikrokontroler NodeMCU, sensor energi listrik PZEM-004t dan display LCD 16x2 yang menjadi komponen utama. Sistem kWh Meter akan mengirimkan dan menerima data dari server. Server yang digunakan yaitu Google Firebase. Aplikasi android dibuat sebagai antarmuka dari pengguna ke kWh Meter. Dengan aplikasi android pengguna dapat mengetahui biaya energi yang dipakai secara real time. Pengguna juga dapat memutuskan energi listrik melalui rangkaian relay. Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini yaitu pengujian perbandingan dengan kWh Meter komersial dengan hasil nilai kesalahan rata-rata pembacaan energi selama waktu satu jam sebesar 6.06 %, 1.52% pada kesalahan daya, 0.81% pada kesalahan tegangan, 3.14% pada kesalahan arus, pengujian delay sistem relay, dan notifikasi pada aplikasi android.

The development of information technology today is continues to grow. One of implementation from this technology information is the Internet of Things (IoT). In terms of collecting the information from the sensors and controlling, the implementation of technology devices will be easier through internet connection. In this study, a kWh Meter system was designed that connected with Android applications through IoT. The Server which used was Google Firebase. The electronic components were used: NodeMCU microcontroller, the PZEM-004t electrical energy sensor and the 16x2 LCD display. The kWh Meter system would send and receive data from the server. The Android app was created as the user interface to the kWh Meter. Users were possible to know the cost of energy consumption in real time through Android app. Besides, users could disconnect electrical energy through the relay circuit. In this study, there were several test which conducted, for example: the comparisons between commercial kWh meters with result value of error reading energi 6.06%, error reading power 1.52%, error reading voltage 0.18%, error reading current 3.14%, then test the delay of relay system, and the notifications on Android application."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irmansyah Turhamun
"Perkembangan teknologi Internet of Things membuat inovasi dalam bidang teknologi berkembang semakin cepat dan membawa kemudahan bagi kehidupan masyarakat. Sistem pengendalian akuarium dikembangkan untuk mempermudah masyarakat dalam memelihara ikan di dalam akuarium. Sistem ini dirancang untuk membawa pengalaman baru bagi pengguna dalam memelihara ikan di dalam akuarium. Pengguna dapat berkomunikasi dan memberikan perintah kepada sistem pengendalian akuarium menggunakan Asisten Google pada perangkat Android maupun Google Home yang pengguna. Sistem dapat membantu pengguna dalam penghematan energi listrik yang dikeluarkan dalam pemeliharaan ikan di dalam akuarium lewat fitur pengoperasian pompa air secara otomatis. Pengguna dapat menjadwalkan perintah melalui fitur penjadwalan yang terhubung ke dalam Kalender Google. Sehingga pengguna dapat dengan mudah melakukan pengecekan, pengubahan, penghapusan, dan penambahan perintah terjadwal melalui Kalender Google. Sistem dirancang menggunakan sistem AWS IoT yang dihubungkan dengan Google Cloud Services melalui aplikasi Node-RED yang dikembangkan di dalam AWS EC2. Sistem dirancang dapat membantu pengguna dalam tugas-tugas dasar dalam pemeliharaan ikan di akuarium seperti menyalakan dan mematikan lampu, memberi pakan, menyalakan dan mematikan pompa air secara real-time menggunakan perintah suara dari Asisten Google dengan jeda waktu perintah sekitar 3 – 4 detik. Sistem dapat membantu menghemat energi listrik hingga 17% dengan memaksimalkan kinerja dari pompa air akuarium.

Internet of Things (IoT) technology development makes innovation in the field of technology develop faster and bring convenience to people’s lives. The remote aquarium system was developed to make it easier for people to keeping fish in the aquarium. This system is designed to bring a new experience for users in keeping fish in an aquarium. Users can communicate and give orders to this remote aquarium system using the Google Assistant service available on Android and Google Home devices owned by users. The system can help users save electrical energy spent maintaining fish in the aquarium through the automatic water pump operation feature. Users can schedule orders through scheduling feature connected to Google Calendar service. Users can quickly check, change, delete, and add scheduled order through the Google Calendar services. The system is designed using AWS IoT Services integrated with Google Cloud Services through Node-RED application developed in AWS EC2. The system is designed to assist users in basic fish maintenance tasks in the aquarium such as turning the lights on and off, feeding the fish, turning on and off the water filter pump in real-time using voice commands from Google Assistant around 3 – 4 second to execute commands. The system can help save up to 17% of electrical energy by maximizing the aquarium filter water pump’s performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Richard Addyanto
"Salah satu masalah yang paling krusial dihadapi oleh rumah sakit yang menangani pasien COVID-19 adalah keterbatasan untuk memantau kondisi pasien secara real-time. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya jumlah dan kapabilitas petugas COVID-19 untuk menangani tingginya jumlah pasien yang terpapar virus ini. Terlebih lagi, ketidakadaan dari antivirus COVID-19 dan tingginya derajat infectivitypathogenicity, dan virulency dari virus ini juga meningkatkan risiko buruknya dampak negatif kesehatan pada periode waktu yang sulit diprediksikan. Di sisi lain, metode pemantauan kondisi pasien yang masih paper-based dan manual memiliki kekurangan antara lain: rawan hilang, tidak real-time, tidak scalable untuk memantau pasien saat terjadi lonjakan maupun dalam jumlah banyak, tidak contactless sehingga menyebabkan risiko petugas COVID-19 terinfeksi virus dan tidak efisien dari segi penyimpanan dan kebermanfaatan data. Oleh karena itu, dibutuhkan teknologi untuk memantau kondisi kesehatan pasien COVID-19 secara real-time untuk memitigasi risiko dampak buruk pada waktu yang tidak menentu.
Pada penelitian ini, sebuah prototipe jam tangan pintar berbasis Internet of Things telah dibuat untuk meminimalisir risiko dari akar masalah tersebut. Prototipe jam tangan ini bersifat portable dan memiliki fungsi untuk mendeteksi suhu, SpO2, detak jantung, lokasi. Penelitian ini berfokus untuk merancang integrasi sistem Pantau yang bisa mendeteksi seluruh parameter tersebut, mengukur akurasi data suhu dari sensor MAX30102 dengan melakukan uji coba pada 6 responden. Alat ini sudah teruji dari segi akurasi dalam mendeteksi perubahan suhu pasien dan diperoleh memiliki rata-rata error rate 0,43 %, rata-rata selisih 0,16oC, dan rata-rata standard deviasi 0,11oC dan mengikuti perubahan suhu pasien secara real-time berdasarkan uji coba pada 6 responden. Data sensor dapat disimpan pada ThingSpeak IoT Web Server melalui Wi-Fi.

One of the most crucial problems that are still faced by COVID-19 designated hospitals is the lack of real-time monitoring towards the health conditions of isolated patients. This problem is caused by the inadequacy and incapability of limited number of COVID-19 medical staff to handle increasing number of patients. Furthermore, the unavailability of COVID-19 antivirus and a high degree of infectivity, pathogenicity and virulency of this coronavirus disease increases the risk of worsening health impacts in an unpredictable period of time. Having said that, utilization of technology is needed to monitor the health conditions of COVID-19 patients in real-time mode to mitigate the risk of negative impacts in an unpredictable moment.
In this research, an IoT-based smart wearable prototype has been developed to minimize the risk of the aforementioned root causes. This portable wearable prototype is able to detect the temperature of a patient. Results show that the error rate of the sensor is 0,43%, average absolute difference of 0,16oC, and average absolute standard deviation of 0,11oC. The sensor readings can be stored in ThingSpeak IoT Web Server in real-time mode via Wi-Fi.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>