Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180480 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pakpahan, Deborah Anasthasia
"Latar belakang: Subepidermal low echogenic band (SLEB) adalah gambaran USG berupa area hipoekhoik pada lapisan dermis, tepatnya subepidermal, yang merupakan suatu proses elastosis sebagai penanda dari photoaging.
Tujuan: Menilai perbedaan rasio ketebalan SLEB dengan dermis antara kelompok perempuan pra dan pascamenopause dengan menggunakan USG general purpose frekuensi 18 MHz.
Metode: Penelitian ini merupakan studi potong lintang komparatif menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengukuran langsung di pipi kanan dan kiri dengan menggunakan USG general purpose frekuensi 18 MHz. Data sekunder diperoleh dari penelitian sebelumnya.
Hasil: Rerata usia subjek pramenopause sebesar 29,6 tahun dan rerata usia subjek pascamenopause sebesar 55,7 tahun. Rerata tebal dermis dan rerata tebal SLEB didapatkan lebih tebal pada kelompok pramenopause dibandingkan kelompok pascamenopause. Rasio SLEB – dermis pada kelompok pramenopause didapatkan lebih tebal dibandingkan kelompok pascamenopause.
Kesimpulan: Rasio tebal SLEB terhadap tebal dermis pada kelompok pramenopause didapatkan lebih tebal dibandingkan pada kelompok pascamenopause. USG general purpose dapat digunakan dalam menilai tebal dermis dan tebal SLEB, namun diperlukan studi lebih lanjut dalam menilai faktor – faktor lain yang mempengaruhi rasio tebal SLEB terhadap tebal dermis.

Background: Subepidermal low echogenic band (SLEB) is an ultrasound image in the form of a hypoechoic area in the dermis layer – subepidermal, to be precise, which is an 2 elastotic process as a marker of photoaging. Objective: Assessing difference in ratio of SLEB to dermis thickness between the premenopausal and postmenopausal groups using the 18 MHz general-purpose ultrasound frequency.
Method: This research is a comparative cross-sectional stuy using primary data and secondary data. Primary data were obtained through direct measurements on the right and left cheeks using general purpose ultrasound with a frequency of 18 MHz. Secondary data was obtained from previous studies.
Result: The mean age of premenopausal subjects was 29.6 years and the average age of postmenopausal subjects was 55.7 years. The mean dermis thickness and mean SLEB thickness were found to be thicker in the premenopausal group than the postmenopausal group. The SLEB – dermis ratio in the premenopausal group was found to be thicker than the postmenopausal group.
Conclusion: The ratio of SLEB thickness to dermis thickness in the premenopausal group was found to be thicker than in the postmenopausal group. General purpose ultrasound can be used in assessing dermis thickness and SLEB thickness, but further studies are needed in assessing other factors that affect the ratio of SLEB thickness to dermal thickness.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Erni Zainuddin
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2000
T58785
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moningka, Maryo Pingkan
"Perubahan aliran darah serebral (cerebral blood flow) merupakan salah satu penyebab kelainan neurologis neonatus. Ultrasonografi dengan teknik Doppler merupakan teknik pemeriksaan noninvasif untuk evaluasi hemodinamika serebral yang memberikan informasi perfusi serta penilaian kuantitatif dari resistensi vaskular dengan mengukur resistive index arteri serebri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui nilai resistive index arteri serebri anterior pada neonatus normal. Dilakukan pemeriksaan ultrasonografi Doppler melalui jendela akustik fontanella anterior menggunakan transduser phase array frekuensi 2 - 4 MHz pada 51 neonatus yang memenuhi kriteria normal (24 laki-laki dan 27 perempuan). Analisis normalitas variabel subyek penelitian dengan menggunakan Shappiro Wilks didapatkan p > 0,05 menggambarkan distribusi data yang normal. Hasil rerata rerata nilai resistive index arteri serebri anterior pada neonatus normal yang didapatkan adalah 0,62 ± 0.03 dengan Confidence Interval (CI) 95% : 0,62 - 0,63.

Cerebral blood flow changes is one of the causes of neurological disorders in neonates. Ultrasound with Doppler technique is a noninvasive examination technique for the evaluation of cerebral hemodynamics that provide information on the quantitative assessment of perfusion and vascular resistance by measuring resistive index of the cerebral artery. The purpose of this study to determine the value of the resistive index of the anterior cerebral artery in normal neonates. Doppler ultrasound examination was performed through anterior fontanella using phase array transducer frequency of 2-4 MHz in 51 neonates who meet normal criteria (24 male and 27 female). Analysis of the research subjects variables for normality using Wilks Shappiro obtained p>0.05, illustrates the normal distribution of data. The mean value of anterior cerebral artery resistive index in normal neonates is 0.62 ± 0,03 with Confidence Interval (CI) 95%: 0.62 - 0.63.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mahendri Dewita Danarti
"ABSTRAK
TUJUAN: Mengetahui bahwa USG transperineal dapat memprediksi keberhasilan persalinan pervaginamLATAR BELAKANG: Penurunan kepala yang tidak maju merupakan salah satu parameter untuk memprediksi partus tak maju atau partus macet, yang pada akhirnya memerlukan persalinan dengan seksio sesaria. Ketidakakuratan penentuan penurunan kepala janin dapat menyebabkan partus macet sering ditegakkan yang akan meningkatkan angka persalinan seksio sesaria. Dibutuhkan metode baru yang dapat memprediksi keberhasilan persalinan dengan tingkat kemungkinan tinggi atau rendah untuk kesuksesan persalinan pervaginam. Penentuan penurunan kepala yang tepat pada saat fase aktif sangat dibutuhkan, dan penggunaan ultrasonografi intrapartum sebagai alat bantu diagnostik sangat dibutuhkan. Dari penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penggunaan ultrasonografi transperineal intrapartum akurat dalam menilai sudut kemajuan dan jarak kepala ndash; perineum sehingga dapat memprediksi keberhasilan persalinan pervaginam.DESAIN DAN METODE: Penelitian ini merupakan uji prognostik dengan desain Kohort yang berlangsung pada bulan Maret hingga Mei 2016 di RSU Daerah Karawang. Dengan kriteria inklusi adalah perempuan hamil aterm, presentasi kepala dan janin tunggal hidup yang sedang dalam persalinan kala I aktif, dan yang menjadikan kriteria eksklusi adalah malpresentasi, disproporsi kepala-pelvik, pengakhiran kehamilan dengan seksio sesaria pada saat pemantauan dengan indikasi bukan karena persalinan macet. Subyek penelitian sebanyak 323 orang, dilakukan pemeriksaan ultrasonografi transperineal, dilakukan pengukuran jarak kepala-perineum dan sudut kemajuan pada saat fase relaksasi diantara kontraksi dan dipastikan kandung kemih kosong. Sebelumnya telah dilakukan uji kesesuaian antar observer. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney, dan dicari masing ndash; masing titik potong optimal menggunakan ROC. Dari berbagai titik potong dilakukan analisis bivariat, seleksi variabel dimasukkan dalam analisis multivariat bila p < 0,25 , dan kualitas hasil dilihat dari nilai Area Under Curve AUC .HASIL: Sebanyak 306 subyek melahirkan spontan dan 13 subyek melahirkan berbantu alat. 4 subyek 1,3 melahirkan dengan seksio sesaria. Didapatkan titik potong untuk jarak kepala ndash; perineum adalah 43,5 mm, sensitivitas 91 , spesifitas 78 , sebanyak 89 lahir pervaginam dan dengan Area Under Curve untuk memprediksi persalinan pervaginam adalah 82 IK 95 , 69 - 95 p < 0.01 . Sedangkan titik potong sudut kemajuan sebesar 1070 dengan sensitifitas 80 , spesifitas 97 sebanyak 75 lahir pervaginam dan dengan Area Under Curve 96,4 IK 95 , 87- 99 p < 0.01 untuk memprediksi persalinan pervaginam.KESIMPULAN: Jarak kepala ndash; perineum dan sudut kemajuan dapat memprediksi keberhasilan persalinan pervaginam
ABSTRAK
Aim To evaluate the use of transperineal ultrasound in order topredict the successfulness of vaginal deliveryDesign and Methodology This is a prognostic study usingcohort design conducted in Karawang district hospital withinMarch until May 2016. Inclusion criteria include termpregnancy, singleton live head presentation, active phase oflabor. Using transperineal ultrasound, fetal head perineumdistance, and angle of progression within relaxation phasebetween contraction was being calculated. Analysis was carriedout using Mann Whitney test, and optimal cut off was foundusing ROC.Result s There are 306 subjects was delivered vaginally. Cutoff for fetal head perineum distance as a predictor of vaginaldelivery is 43,5 mm sensitivity 91 , specificity 78 , withArea under curve is 82 95 CI 69 95 , p 0,01 whileangle of progession is 1070 sensitivity 80 , specificity 97 ,with Area under curve is 96,4 95 CI 87 99 , p 0,01 .Conclusion Fetal head perineum distance and angle ofprogression can predict the successfulness of vaginal delivery."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2016
T58648
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cura, Jose Luís del
"This book offers a practical approach to the world of diagnostic ultrasound. It has been structured in a reader-friendly, case-based format that makes it easy and enjoyable to learn the basics of the applications and interpretation of ultrasound. Each case includes illustrations, descriptions of the imaging findings, and technical details and serves to identify the essential imaging features of the pathology under consideration, thus assisting the reader in the diagnosis of similar cases. The book is divided into 17 short chapters that review the most important areas of ultrasound application and also document the latest advances in the use of contrast and interventional ultrasound. The authors treat every topic from a “how to do it” perspective with the aim of imparting their wide experience in use of the technique. "
Berlin : Springer, 2012
e20426088
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Diki Arma Duha
"Pendahuluan: Dalam memberikan panduan pencitraan pada nefrolitotomi perkutan (PCNL), ultrasonografi telah menjadi alternatif panduan dalam PCNL bebas sinar-x yang akan mengurangi radiasi baik pada pasien maupun operator. Meta-analisis ini menilai literatur secara kritis dengan membandingkan keamanan dan kemanjuran PCNL bebas sinar-x dan PCNL yang dipandu fluoroskopi dengan sub-analisis dalam posisi terlentang dan tengkurap.
Metode: Pencarian literatur secara sistematis dilakukan menggunakan Wiley Library, Clinicalkey, dan Pubmed. Studi yang membandingkan fluoroskopi dan PCNL bebas sinar-x hingga Agustus 2020 disertakan. Hasil yang diukur termasuk tingkat bebas batu, waktu operasi, perdarahan, komplikasi, dan lama rawat rumah sakit. Meta-analisis dilakukan pada setiap hasil.
Hasil: Dari 283 artikel yang teridentifikasi dari skrining, tujuh artikel dimasukkan ke dalam analisis kuantitatif dan kualitatif. Tingkat bebas batu (p=0,50), waktu operasi (p=0,83), perdarahan (p=0,41), komplikasi (p=0,20), dan lama rawat inap (p=0,27) pada kedua kelompok secara statistik tidak berbeda. Dalam sub-analisis, ditemukan bahwa komplikasi dan perdarahan signifikan secara statistik pada kelompok rawan, p=0,05 dengan OR 0,17 (95%CI 0,03-1,00) dan p=0,02 dengan OR 0,52 (95%CI 0,30-0,92) masing-masing.
Kesimpulan: Bukti yang mendukung pendekatan pencitraan yang lebih baik masih terbatas saat ini. Namun, sebagai pendekatan alternatif untuk PCNL dengan ultrasonografi bebas x-ray, hal ini menawarkan keamanan yang lebih baik pada posisi tengkurap dan keamanan yang sebanding pada kelompok terlentang. Efikasi antara kedua kelompok ditemukan sebanding baik dalam sub-analisis terlentang dan tengkurap.

Introduction: There are imaging guidances used for percutaneous nephrolithotomy (PCNL), Ultrasonography has been an alternative for guidance in x-ray free PCNL that would reduce radiation both in patients and operators. This meta-analysis critically appraises the literature comparing the safety and efficacy of x-ray free and fluoroscopy-guided PCNL with sub-analysis in supine and prone position.
Method: A systematic literature search using Wiley Library, Clinicalkey, and Pubmed. Studies comparing fluoroscopy and x-ray free PCNL up to August, 2020 were included. The outcome measured included the stone-free rate, operative time, bleeding, complication, and hospital length. Meta-analysis was conducted for each of the outcomes.
Result: Of 283 articles identified from screening, seven were included in quantitative and qualitative analysis. The stone-free rate (p=0.50), operative time (p=0.83), bleeding (p=0.41), complication (p=0.20), and hospital length of stay (p=0.27) in both groups statistically indifferent. In sub-analysis, we found that complication and bleeding statistically significant in prone group, p=0.05 with OR 0.17 (95%CI 0.03-1.00) and p=0.02 with OR 0.52 (95%CI 0.30-0.92) respectively.
Conclusion: Evidence supporting a better imaging approach remains limited at present. However, as an alternative approach for x-ray free ultrasound-guided PCNL, it offers better safety in prone positio and comparable safety in supine group. The efficacy between both groups found comparable both in supine and prone sub-analysis.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Budianto
"Pielografi intravena (PIV) dianggap sebagai pemeriksaan awal yang terbaik pada pasien dengan kecurigaan batu ureter, tetapi belakangan ultrasonograpi (USG) telah dianggap sebagai salah satu altematif. Telah dilakukan suatu studi prospektif untuk melihat sekiranya pendekatan ini dapat dipergunakan untuk mendiagnosis batu ureter. Telah dilakukan penelitian terhadap 43 pasien dengan kecurigaan batu ureter yang dikirim ke bagian radiologi dalarn peri ode 7 bulan penelitian. Dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan USG dan PIV pada hari yang sarna. Hasilnya, berdasarkan PIV didapatkan 21 pasien dengan batu ureter, dengan USG didapat hanya satu kesalahan diagnosis. Evaluasi dengan menggunakan koefisien kappa menunjukkan terdapat keselarasan yang secara statistik sangat baik antara hasil USG dan PIV. Penulis mengambil kesimpulan bahwa USG dapat dipergunakan sebagai salah satu modalitasvaltematif tehadap PIV dalam mendiagnosis batu ureter."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2001
T59022
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herdinda Erudite Rizkinya
"Latar Belakang: Pemeriksaan volume urine kala III merupakan salah satu komponen dalam skor Suskhan guna memprediksi retensio urine pasca persalinan. Selama ini pemeriksaan dilakukan dengan kateter urine yang berhubungan dengan peningkatan risiko infeksi saluran kemih. Ultrasonografi (USG) Dietz merupakan alternatif metode pemeriksaan volume urine. Namun, belum terdapat perbandingan antara USG Dietz dan kateter dalam pemeriksaan volume urine kala III.
Metode: Penelitian analitik korelasional dengan metode potong lintang dilakukan terhadap 30 orang ibu yang menjalani persalinan normal pervaginam di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan Rumah Sakit Umum Kota Tangerang pada Oktober 2020 hingga Desember 2021. Pasien dengan riwayat retensi urine atau memiliki indikasi pemasangan kateter kontinu dieksklusi dari penelitian. Pemeriksaan volume urine kala III dengan USG Dietz dilakukan dengan rumus volume = tinggi (cm) x lebar (cm) x 5,6. Pemasangan kateter urine dilakukan segera setelah pemeriksaan dengan USG Dietz.
Hasil: Sebanyak 30 orang subjek mengikuti penelitian ini. Didapatkan korelasi sangat kuat antara hasil pemeriksaan USG Dietz dan kateter (r = 0,788, p < 0,001). Didapatkan korelasi terbaik pada kelompok subjek dengan volume urine < 50 cc (r = 0,842, p <0,001). Didapatkan selisih antar pemeriksaan yang tidak bermakna secara statistik (p =0,133).
Kesimpulan: Hasil pemeriksaan volume urine kala III dengan USG Dietz memiliki korelasi positif kuat terhadap pemeriksaan dengan kateter urine.

Background: Examination of the third stage of labor urine volume is one of vital components in the Suskhan score to predict postpartum urinary retention. So far, the examination is done with a urinary catheter, which is associated with increased risk of urinary tract infection. Ultrasonography (USG) Dietz is an alternative method of measuring urine volume. However, there is no comparison between Dietz ultrasound andcatheter in the third stage labor urine volume examination.
Methods: A cross-sectional correlational analytic study was conducted on 30 mothers who underwent normal vaginal delivery at Cipto Mangunkusumo Hospital and Tangerang City General Hospital from October 2020 to December 2021. Patients with a history of urinary retention or indications for continuous catheter insertion were excluded
from the study. study. Examination of the third stage of urine volume with USG Dietz was carried out with the formula volume = height (cm) x width (cm) x 5.6. Urinary catheter insertion was performed immediately after examination with Ultrasound Dietz.
Results: A total of 30 subjects participated in this study. There was a very strong correlation between the results of the Dietz ultrasound examination and the catheter (r =0.788, p < 0.001). The best correlation was found in the group of subjects with urine volume < 50 cc (r = 0.842, p < 0.001). The difference between examinations was not statistically significant (p = 0.133).
Conclusion: The results of the third stage labor urine volume examination with USG Dietz had a strong positive correlation with the examination with a urinary catheter.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sconfienza, Luca Maria, editor
"As it is quick, inexpensive, and non-invasive, ultrasound is the modality of choice for guidance of interventional procedures in the soft tissues. Furthermore, the rising mean age of the general population is being accompanied by increasing demand among patients for minimally invasive procedures to treat painful chronic and degenerative syndromes of the musculoskeletal system. This handbook is a clear, practical guide to ultrasound-guided minimally invasive treatments of musculoskeletal pain in the upper limb. Each chapter is clearly structured, with brief but comprehensive descriptions of the disease to be treated and of the materials and drugs needed. High-quality images and easy-to-follow schemes explain the best approach in each situation, and practical tips and tricks of value in daily clinical routine are provided."
Milan: Springer, 2012
e20420758
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Yusnita
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1998
T57270
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>