Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 38865 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nadhifa Alya Ramadhanty
"Permasalahan pencurian listrik masih menjadi masalah yang serius yang dihadapi oleh seluruh dunia, khususnya pada negara berkembang yakni Indonesia. Pencurian listrik juga menimbulkan kerugian materil yang tidak sedikit dan berdampak pada kerugian ekonomi perusahaan listrik jangka pendek maupun jangka panjang. Tugas Karya Akhir ini membahas mengenai Pelaksanaan Program Pendisiplinan Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) sebagai bentuk upaya pencegahan kejahatan pencurian listrik. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana program ini dijalankan dengan melihatnya dari konsep kejahatan properti, social crime prevention dan juga teori crime triangle. Program P2TL ini bertujuan untuk mencegah kejahatan pencurian listrik dengan melakukan perencanaan secara menyeluruh dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan dukungan pihak-pihak yang terlibat. Program Pendisiplinan Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) ini diharapkan dapat menjadi bentuk pencegahan social crime prevention dan community crime prevention yang tepat dan efektif agar dapat meminimalisir pencurian listrik.

The problem of electricity theft is still a serious problem faced by the whole world, especially in developing countries, specifically Indonesia. Electricity theft also causes significant material losses and has an impact on the short-term and long-term economic losses of the electricity company. This Final Project discusses the Implementation of the Electricity Use Discipline Program (P2TL) as a form of preventing the crime of electricity theft. The purpose of this paper is to find out how this program is run by looking at it from the concept of property crime, social crime prevention and also the theory of the crime triangle. This P2TL program aims to prevent the crime of electricity theft by planning thoroughly and conducting outreach to the community with the support of the parties involved. The P2TL program is expected to be an appropriate and effective form of social crime prevention and community crime prevention in order to minimize electricity theft."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Sidratul Muntaha
"ABSTRAK
Tulisan ini akan membahas tentang pencegahan kejahatan secara situasional untuk mengatasi dan menyempurnakan sistem AMR yang telah diterapkan oleh PLN dalam mengatasi pencurian listrik pada sektor industri. Pencurian listrik yang dilakukan pada sektor industri atau perusahaan telah menyebabkan PLN harus menanggung kerugian hingga ratusan miliar, PLN sendiri telah menerapkan sistem AMR sebagai cara untuk mengatasi pencurian tersebut namun cara ini dirasa kurang tepat karena sistem AMR ini berfungsi untuk mendeteksi adanya penggunaan listrik yang tidak wajar, bukan untuk melindungi kWh meter dan gardu listrik yang selama ini menjadi target bagi pelaku pencurian. Pada tulisan ini penulis akan mengaitkanya dengan teori pilihan rasional guna menjelaskan bagaimana pelaku berfikir, menggunakan pemahaman modus operandi untuk mengetahui bagaimana kejahatan tersebut bisa terjadi dan pencegahan kejahatan secara situasional dalam upaya mencegah pencurian listrik.

ABSTRACT
This paper will discuss about situational prevention of crime to overcome and improve the AMR system that has been implemented by PLN in overcoming the theft of electricity in the industrial sector. Theft of electricity carried out in the industrial sector or company has led to PLN must bear losses of up to hundreds of billions, PLN itself has implemented the AMR system as a way to overcome the theft but this way is not appropriate because the AMR system serves to detect the use of unnatural electricity, not to protect kWh meters and electrical substations that have been the target for the criminals. In this paper the authors will relate it to rational choice theory to explain how the crminals thinks, using an understanding of modus operandi to know how the crime can occur and the situational crime prevention in an effort to prevent theft of electricity. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Asep Nalaludin
"Tesis ini tentang penanganan tindak pidana pencurian tenaga listrik oleh Unit II Direktorat V Tipiter Bareskrim Polri.
Tesis ini bertujuan untuk menunjukkan penanganan yang dilakukan oleh Unit II Direktorat V Tipiter Bareskrim Polri, terhadap pelaku pencurian tenaga listrik, sehingga dapat dijadikan acuan oleh peneliti lainnya dan dalam penanganan di daerah lain.
Metode penelitian yang digunakan ada:ah metode diskriptif dengan pendekatan kualitatif, dengan menerapkan beberapa teknik pengumpulan data berupa studi kasus, analisis dokumen, pengamatan, wawancara dengan pedoman, dan kajian dokumen. Metode tersebut dipilih karena sifat dari masalah penelitian ini memerlukan pendalaman, di mana peneliti harus memusatkan perhatiannya pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan satuan-satuan gejala pada obyek yang diteliti, yang dapat membentuk pemahaman.
Hasil penelitian menunjukan bahwa penanganan tindak pidana pencurian tenaga listrik dengan tersangka Suyanto Als Antok Als Betok oleh Unit II Direktorat V Tipiter Bareskrim Poiri dilakukan melalui upaya represif berupa tindakan penyidikan. yang terdiri dari penyelidikan, penindakan, pemeriksaan, dan penyelesaian serta penyerahan berkas perkara. Penyidikan dimulai setelah diketahuinya pencurian tenaga listrik yang dilakukan oleh Suyanto Als Antok Als Betok dirumahnya, yang dilakukan dengan cara menyambungkan aliran 3TR dengan menggunakan kabel twiss 2 x 6 mm dan alat pembatas / MCB merk multi gerin ukuran 3 x 16 A, yang dihubungkan ke Kwh meter. Sedangkan di bengkel/tempat usahanya, dilakukan dengan memasang Kwh meter tanpa surat-surat resmi dari PLN, yang kemudian disambungkan oleh Suyanto Als Antok Als Betok dengan kabel TC ukuran 2 x 10 mm, dengan daya sebesar 6 A. Pencuri-:n tenaga listrik yang dilakukan oleh Suyanto Als Antok Als Beim: diketahui, setelah Tim Gabungan Operasi listrik melakukan pemeriksaan dirumah dan bengkeinya.
Hasil pemeriksaan terhadap tersangka Suyanto Als Antok Ais Betok diketahui, bahwa selain melakukan pencurian tenaga listrik dirumah dan bengkelnya, ia. juga membantu melakukan pencurian ciibeberapa tempat seperti Gedung Nevada Mobil (sekarang Veranda Furniture), Bali Air Ticketing, PT ]atayu Unggul Lestari, rumah Bapak Ginting di Cempaka Putih, CV Darwin, dan ruko di Cempaka alas, Membantu melakukan pencurian yang dimaksudkan adalah Suyanto Als Antok Als Betok memberikan jasa keahliannya dibidang listrik kepada pemilik/pengelola tempat tersebut, untuk pemasangan baru dan menyambungkan atau memperlambat aliran listrik, sehingga tagihannya lebih murah. Tindakan tersebut ada yang dilakukan pleb Suyanto Als Antok Als Betok bersama-sama dengan anak buahnya, maupun bersama karyawan PT PLN (Persero).
Namun penanganan terhadap beberapa tempat tersebut di atas yang telah menikmati hasil pencurian tenaga listrik, tidak diproses secara pidana oleh Unit II. Hal ini mengingat, pemilik/pengelola tempat tersebut sudah membayar denda kepada PLN. Sedangkan terhadap karyawan PT PLN (Persero) yang ikut terlibat bersama Suyanto Als Antok Als Betok dalam pemasangan baru aliran listrik, hanya diberikan sanksi administrasi dari atasanya.
Adapun implikasi dari tesis ini adalah pada upaya pemeriksaan secara terus-menerus dan berkala kepada konsumen PLN oleh Tim Gabungan Operasi Listrik, guna mencegah kerugian negara yang lebih besar, yang dilakukan melalui kegiatan
1. Membentuk Tim Gabungan antara PLN dan Polri untuk melakukan operasi kepolisian di seluruh Indonesia terhadap pencurian tenaga listrik yang dilakukan oleh konsumen, baik konsumen rumah tangga, konsumen komersial, dan konsumen pabrik.
2. PT PLN (Persero) melakukan pengumpulan data melalui petugas pencatat meteran secara terus-menerus, terhadap konsumen-konsumen yang sering melakukan pencurian tenaga listrik.
3. Guna menghindari dilos lagi meteran oleh konsumen setelah dilakukan pencatatan oleh petugas pencatat, sehingga terjadi pencurian tenaga listrik, make PT PLN (Persero) membuat jadwal pemeriksaan dan pencatatan meteran kembali secara mendadak.
4. PT PLN (Persero) dan Polri harus mewaspadai perkembangan modus baru dalam pencurian tenaga listrik, seperti setelah MCB diganti konsumen, kemudian disekitarnya disemprot cairan menyerupai sarang laba-laba atau disemprot debu, guna mengelabui seakan-akan MCB atau meteran tersebut sudah lama tidak terpakai.
5. Melakukan penindakan secara tegas terhadap pelaku tindak pidana pencurian tenaga listrik dengan tidak pandang bulu terhadap siapa raja yang terlibat, dengan mengutamakan ganti rugi terlebih dahulu guna mencegah kerugian negara - yang lebih besar. Apabila ganti rugi tidak terlaksana, baru dilakukan upaya hokum, guna memberikan efek Sera kepada konsumen.
6. Penindakan terhadap pelaku tindak pidana pencurian tenaga listrik yang dilakukan oleh Polri, selain berpedoman kepada UU No 20 tahun 2002 dan KUHP, hendaknya juga memperhatikan UU No 1 tahun 1946.
7. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan personif Tim Gabungan antara PLN dan Polri, guna pencapain target yang ingin dicapai dan menghindari penyimpangan.
8. Melakukan analisa dan evaluasi setiap hasil pelaksanaan operasi, guna dijadikan landasan dalarn melakukan kegiatan selanjutnya."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17756
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prima Rhamadani
"Skripsi ini membahas manfaat penggunaan meter prabayar yang merupakan salah satu dampak penerapan Layanan Listrik Prabayar oleh PT PLN (Persero), yang diprediksi dapat menjadi teknik pencegahan pencurian listrik secara situasional, yang berperan sebagai target hardening dan rule setting, dalam mencegah terjadinya pencurian listrik oleh pelaku dalam berbagai modus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat; murni, deskriptif, dan cross sectional. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa penggunaan meter prabayar dalam keadaan normal, dapat menjadi teknik pencegahan pencurian listrik secara situasional, yang berperan sebagai target hardening dan rule setting, yang dapat mencegah terjadinya pencurian listrik dalam beberapa modus pencurian listrik.

This research discusses the advantage of prepaid meter using, as one of the result of prepaid electricity service by PT PLN (Persero), that is predicted to be a technique of situational electricity theft prevention. The role of prepaid meter, is a target hardening and rule setting in the prevention of electricity theft in several modus. This research uses qualitative approach and is a pure, descriptive, and cross sectional research. Result of the research shows the using of prepaid meter in normal situation could be a technique of situational electricity theft situational prevention as target hardening and rule setting. In general, this technique could prevent the electricity theft in several modus."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hairani Nur
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas pencegahan kejahatan melalui pendekatan komunitas di daerah pemukiman RT 003, 004, dan 005, RW 001, Kelurahan Duren Jaya, Bekasi Timur dalam mengantisipasi pencurian kendaraan bermotor. Daerah pemukiman tersebut dipilih sebagai lokasi penelitian karena frekuensi terjadinya kejahatan pencurian kendaraan bermotor yang cukup tinggi, dan daerah tersebut memiliki wilayah akses yang terbuka. Tujuan penelitian ini untuk memberikan saran tentang upaya pencegahan kejahatan berbasis komunitas dalam permukiman yang dapat mengantisipasi pencurian kendaraan bermotor di daerah permukiman Kelurahan Duren Jaya, Bekasi Timur. Hal tersebut untuk meningkatkan partisipasi warga komunitas. Menggunakan metode kualitatif melalui wawancara tidak terstruktur, temuan penelitian ini menunjukkan bahwa kontrol sosial informal masih belum berjalan dalam warga komunitas dikarenakan minimnya aksi kolektif. Kemudian, aspek penjagaan yang efektif serta kurangnya informasi terkait fungsi dan keberadaan pemolisian komunitas juga berdampak pada penjagaan di lingkungan yang belum maksimal. Penelitian ini menyarankan bahwa warga komunitas yang berperan sebagai wadah kolaborasi dalam pemolisian komunitas masih memerlukan bimbingan dan kerjasama dengan pihak polisi agar dapat menghasilkan pemolisian komunitas yang berjalan optimal.

ABSTRACT
This study discusses crime prevention through community approaches in RT 003, 004 and 005, RW 001, residential areas of Duren Jaya, East Bekasi in anticipation of motorcycle theft. The residential area was chosen as the research location due to the high frequency of the occurrence of motorcycle theft, and open access of the area. The purpose of this study is to provide advice on community-based crime prevention efforts in settlements that can anticipate motorcycle theft in residential areas of Duren Jaya, East Bekasi. This is mean to increase community participation. Using qualitative methods through unstructured interviews, the findings of this study indicate that informal social control is still not running within the community due to the lack of collective action. Then, aspects of effective safeguards and lack of information regarding the function and existence of community policing also have an impact on safeguards in an environment that is not yet optimal. This study suggests that community members who act as collaborative institutions in community policing still in need of guidance and collaboration with the police to conduce optimal community policing."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Nurhuda
"Seiring bertambahnya jumlah pelanggan listrik di Indonesia menjadikan persentase kerugian dari susut non-teknis pada Perusahaan Listrik Negara (PLN) semakin besar tiap tahunnya yang menyebabkan berkurangnya keuntungan. Berbagai upaya telah dilakukan oleh PLN dengan membentuk tim Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) berdasarkan informasi indikasi pencurian dan kelainan maupun pemilihan manual pada pelanggan pascabayar. Namun upaya yang dilakukan PLN sejauh ini masih belum efektif dalam penentuan Target Operasi (TO) karena membutuhkan waktu yang lama dengan hasil akurasi yang kecil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas dari data pemakaian listrik (kWh) pelanggan dalam pemodelan machine learning menggunakan algoritma Extreme Gradient Boosting (XGBoost) menggunakan metode feature engineering dan hyperparameter tuning. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan riwayat pemakaian listrik efektif dalam pemodelan hingga tingkat akurasi mencapai 80% pada penggunaan data jam nyala dan 82% pada penggunaan data gabungan jam nyala dengan metode statistik dan bantuan hyperparameter tuning. Dengan hasil ini dapat membantu PLN untuk menentukan TO pada pelanggan pascabayar dengan lebih mudah dan efisien menggunakan teknologi machine learning.

As the number of electricity customers in Indonesia increases, the percentage of non-technical losses in PLN (Perusahaan Listrik Negara) has been growing every year, leading to a decrease in profits. Various efforts have been made by PLN through the establishment of the Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) team based on indications of theft or abnormalities and manual selection of postpaid customers. However, PLN's efforts so far have been ineffective in determining the Operational Target (TO) due to the long time required and low accuracy. The aim of this research is to analyze the effectiveness of customer electricity usage data (kWh) in machine learning modeling using the Extreme Gradient Boosting (XGBoost) algorithm with feature engineering and hyperparameter tuning methods. The results of this study demonstrate that the use of electricity usage history is effective in modeling, achieving an accuracy rate of 80% when using on/off hours data and 82% when using a combination of on/off hours data with statistical methods and the assistance of hyperparameter tuning. These findings can assist PLN in determining the TO for postpaid customers more easily and efficiently using machine learning technology."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Suprihadi
"ABSTRAK
Tenaga listrik mempunyai kedudukan yang penting dalam kehidupan masyarakat karena menguasai hajat hidup orang banyak oleh karena itu usaha penyediaan tenaga listrik pada dasarnya dilakukan oleh Negara. Kita dapat memanfaatkan tenaga listrik untuk berbagai keperluan namun hendaknya juga memperhatikan aturan-aturan yang berlaku bagi penggunaan tenaga listrik tersebut. Tenaga listrik termasuk dalam pengertian "benda" menurut pasal 362 KUHP, sehingga barangsiapa menggunakan tenaga listrik yang bukan haknya merupakan tindak pidana curian sebagaimana dimaksud dalam KUH Pidana. Pencurian tenaga listrik dapat menimbulkan sanksi-sanksi perdata, administratif dan sanksi pidana, bahkan perbuatan tersebut sangat merugikan masyarakat luas."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cesar Ichtiarso
"Jaringan listrik aliran atas (LAA) merupakan suatu sistem jaringan listrik DC dengan tegangan 1500 VDC pada KRL yang terdiri dari gardu listrik dan jaringan listrik aliran atas (catenary) yang digunakan untuk menyalurkan daya listrik dari sumber ke Kereta Rel Listrik (KRL). Saat ini kapasitas daya gardu listrik KRL jalur lintas tengah berkisar antara 4000 kW ? 6000 kW dengan kondisi normal. Namun dengan pertambahan permintaan pasar atau pertambahan jumlah armada Kereta Rel Listrik (KRL) akibat bertambahnya jumlah penumpang dari tahun ke tahun, maka kapasitas daya gardu yang ada tidak lagi mencukupi. Untuk saat ini, selisih perbandingan antara kondisi eksisting kapasitas daya dengan kondisi kapasitas daya real time sekitar 3,82 %, dimana nantinya akan diproyeksikan kedepannya menjadi 19,4 % dari kondisi sekarang ini. Sedangkan untuk 5 tahun kedepan, dengan perkiraan jumlah penumpang KRL mencapai > 8 juta penumpang, maka kebutuhan kapasitas daya listrik akan semakin meningkat mencapai ± 23 % dari kapasitas yang ada sekarang ini. Oleh karena dilatarbelakangi permasalahan diatas, pada skripsi ini akan dilakukan evaluasi peningkatan mengenai kapasitas daya gardu listrik aliran atas jalur lintas tengah untuk suplai daya pada Kereta Rel Listrik (KRL) wilayah Jabodetabek supaya dapat meningkatkan efisiensi dan kestabilan sistem daya listrik pada Kereta Rel Listrik (KRL).

Electricity network flow over (LAA) is a network of DC electrical system with voltage 1500 VDC at KRL consisting of electrical substations and power grids upstream (catenary) which is used to distribute electrical power from the source to the Electric train (KRL). The current capacity of electric power substation KRL traffic lane middle range between 4000 kW - 6000 kW at normal conditions. However, with increasing market demand or increase the amount of Electric train fleet (KRL) due to increasing number of passengers from year to year, the capacity of the existing power substation no longer sufficient. For now, the difference between the ratio of the power capacity of the existing condition with the condition of the real time power capacity of about 3.82 %, which will be projected in the future to 19.4 % of the current conditions. As for the next 5 years, with estimates of the number of passengers KRL reached > 8 million passengers, the need for electric power capacity will increase to ± 23 % of the existing capacity. Therefore, the above background problems, in this thesis will be evaluated regarding the increase in capacity over the flow of electric power substation central traffic route for the power supply Electric train (KRL) Jabodetabek area in order to improve the efficiency and stability of the electric power system on Electric train (KRL).
"
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S58958
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitzgerald, Arthur Eugene, 1909-
Jakarta: Erlangga, 1990
621.310 42 FIT e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aghnia Nur An Nisa
"Sistem Ereke merupakan sistem kelistrikan di kawasan sisi utara pulau Buton yang masuk wilayah Kabupaten Buton Utara. Namun pola operasi pada sistem Ereke dipasok dari sistem Baubau dan dalam beberapa kondisi dioperasikan secara isolated. Dari pola operasi tersebut, terjadi beberapa kondisi yaitu kualitas tegangan yang buruk akibat letak geografis Ereke dan Baubau terlampau jauh ±199,1 kms, kemudian apabila terjadi padam meluas/padam total (Blackout) proses penormalan pada sistem Ereke membutuhkan waktu yang cukup lama karena kondisi Ereke yang berada di ujung jaringan dan tercatat pada tahun 2021, sistem Ereke mengalami padam total sebanyak 63 kali. Dari hasil analisis diperoleh bahwa apabila menggunakan pola operasi dipasok dari sistem Baubau, maka biaya yang dibutuhkan sebesar Rp 1.159.452.493,9/bulan dengan tegangan pangkal 15,6 kV pada pelanggan serta lamanya pemulihan pasca padam meluas/padam total dan apabila isolated Rp 1.622.262.413,2/bulan dengan tegangan pangkal 19,7 kV namun biaya lebih mahal namun dapat mengurangi lama waktu pemulihan pasca gangguan karena jaringan lebih pendek dan rugi jaringan berkurang. Selain itu, nilai SAIDI pada bulan Mei 2021 yaitu 5,03 jam/pelanggan/tahun dan SAIFI 5,97 kali/pelanggan/tahun. Dengan demikian, pilihan terbaik dalam pengembangan sistem pembangkitan di Ereke adalah dengan membangun sistem Ereke interkoneksi dengan sistem Baubau dengan disertai dengan pembangunan sejumlah penyulang untuk menaikkan kualitas tegangan dan kehandalan sistem Ereke dan menggunakan simulasi pada software DigSilent. Semua analisa mempertimbangkan RUPTL terbaru tahun 2021-2030.

The Ereke system was an electrical system used on the northern Buton island, a part of the North Buton Regency. The operating methods on the Ereke system were the operation method which was supplied from Baubau system and, in some conditions, isolated operation. There were several conditions caused by those operating methods, which were the poor voltage quality due to the geographical distance from Ereke to Baubau that were too far (±199,1 kms) and the long duration of the normalization process if there was a widespread blackout since Ereke was located at end of the network. In addition, the Ereke system experienced a total of 63 outages in 2021. From the analysis result, it was obtained that the operating method which was supplied from the Baubau system will cost Rp. 1,159,452,439.9/month with 15.6 kV base voltage and a long normalization duration after blackout/total blackout. On the other hand, it was also obtained that the isolated operation method will cost Rp. 1,622,262,413.2/month with 19.7 kV base voltage which was more expensive but with a shorter normalization duration after interruptions due to shorter network and the decreased network loss. Otherwise, the SAIDI value in May 2021 is 5.03 hours/customer/year and SAIFI 5.97 times/customer/year Therefore, developing interconnection of Ereke system and Baubau system along with the constructions of feeders to increase the voltage quality and reliability also with the use of DigSilent simulation software will improve the quality of electrical generation development in Ereke. The latest RUPTL (2021-2030) was considered through every analysis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>