Ditemukan 134160 dokumen yang sesuai dengan query
Andhieni Sekar Arum
"Lirik yang tersusun dalam sebuah lagu memiliki makna tersendiri yang merupakan pesan atau ekspresi hati penulisnya. Salah satunya adalah Maan de Steenwinkel pada albumnya yang bertajuk Onverstaanbaar yang rilis pada tahun 2020. Penelitian ini membahas bagaimana deiksis digunakan dalam lagu-lagu Maan de Steenwinkel dalam album Onverstaanbaar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan jenis deiksis beserta referen yang terdapat di dalamnya dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data yang digunakan merupakan enam lagu dari Maan de Steenwinkel dalam album Onverstaanbaar yang bertema cinta. Temuan dari penelitian ini adalah dominasi kemunculan deiksis persona dan waktu dalam setiap lagu. Dalam setiap lagu, terdapat deiksis persona pertama, yaitu Ik dan Me dengan referen penyanyi itu sendiri, serta kedua, yaitu Je atau Jij dengan referen pasangan penyanyi. Hal ini karena keenam lagu tersebut mengungkapkan perasaan Ik kepada pasangannya dalam bentuk interaksi. Sementara itu, kemunculan hij pada lagu 7 Maanden menggambarkan Ik yang bercerita kepada pendengar lagunya, mengenai seseorang, yaitu pasangannya. Deiksis tempat ditemukan dalam empat lagu dan cukup menggambarkan lokasi saat ujaran terjadi. Kemunculan deiksis sosial berupa kata sapaan joh dan baby diarahkan kepada pasangan duet Ik. Deiksis tekstual dat die, dan daarvoor merujuk pada keadaan atau situasi sebagai referennya, juga ditemukan dalam tiga lagu.
The lyrics that are composed in a song have their own meaning which is the message or expression of the author's heart. One of them is Maan de Steenwinkel on her album entitled Onverstaanbaar which was released in 2020. This study discusses how deixis is used in Maan de Steenwinkel's songs on the album Onverstaanbaar. The purpose of this study is to describe the types of deixis and their references using a qualitative descriptive method. The data used are six songs from Maan de Steenwinkel in the album Onverstaanbaar with the theme of love. The findings of this study are the dominance of the appearance of person and time deixis in each song. In each song, there is a first persona deixis, namely Ik and Me with references to the singer herself, and the second, namely Je or Jij with references to the singer's partner. This is because the six songs express Ik's feelings for her partner in the form of interaction. Meanwhile, the appearance of hij in the song 7 Maandendepicts Ik telling the listeners of her song about someone, namely his partner. Deixis of place is found in four songs and adequately describes the location when the utterance occurs. The emergence of social deixis in the form of greeting words oh and baby is directed to Ik’s duet partner. The textual deixis dat, die, and daarvoor refer to circumstances or situations as the reference, also found in three songs."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Hergé
Tournai-Dronten: Casterman, 1981
BLD 741.5 HER r
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Leeuwen, Joke van
Brussel: Ons Erfdeel vzw, 2010
BLD 839.311 08 LEE t
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Adityo Haryo Proboncono
"Skripsi ini membahas tentang analisis sintaksis lirik-lirik lagu t.A.T.u dalam album 200 По Встречной (Dvesti Po Vstrečnoj) ?200 Dalam Pertemuan?. Analisis tersebut bertujuan untuk melihat pola kalimat dalam lirik agar pesan lagu dapat diketahui. Analisis dilakukan dengan menggunakan teori hubungan rangkaian kata oleh Popov dan teori kalimat sederhana oleh ?vedova. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa lagu-lagu t.A.T.u lebih banyak menggunakan kalimat satu komponen (60,23%) dengan menghilangkan subjek dan keterangan. Sesuai dengan fungsi lagu, maka hal tersebut dilakukan supaya lagu-lagu tersebut dapat lebih mudah dinikmati dan dicerna oleh pendengar. Lirik-lirik tersebut menggunakan verba untuk mengekspresikan cinta.
This thesis explains the syntax analysis of russian phrase relations and the structural scheme of russian simple sentence in the album 200 По Встречной (Dvesti Po Vstrečnoj) ?200 On Meeting? of t.A.T.u. The aims of this research are to look the patterns of the sentences by using Popov?s and ?vedova?s theories. The result of the analysis showed that t.A.T.u?s lyrics more often use one component sentences (60,23%) by eliminating the subjects and descriptions. According to the function of the song, it is intended that t.A.T.u?s songs can be more enjoyed and understood. t.A.T.u?s lyrics are focused on the using of verbs to express love."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42270
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Risa Annisa Febry
"[
ABSTRAK uku merupakan salah satu sumber utama yang dapat memberikan pengetahuan kepada ana-anak. Buku cerita anak sering dimanfaatkan sebagai sarana edukasi. Untuk dapat menyampaikan pesan dan tujuan dalam sebuah buku cerita, penulis juga dapat menggunakan majas tertentu. Majas ini digunakan dalam teks atau melalui perbincangan para tokoh. Jurnal ini membahas mengenai penggunaan gaya bahasa yang dominan digunakan di dalam buku cerita anak ?Een muts voor de maan? (2004) karya Sjoerd Kuyper dan Jan Jutte. Buku ini diperuntukkan bagi anak berusia 6 tahun ke bawah. Penelitian ini hanya membahas gaya bahasa personifikasi, paralelisme, repetisi, perbandingan, aliterasi dan tautologi.
ABSTRACT Books are one of the main sources able to pass knowledge to children. Children?s storybooks are often used for educational purposes. To present its messages and its aims, the writers can use various figures of speech. These figures of speech are used within texts e.g. through the conversations between the characters. This journal examines figures of speech that are frequently used in the Dutch children?s storybook ?Een muts voor de maan?(2004) by Sjoerd Kuyper and Juan Jutte. This book has been written for children up to the age of six years old. This research will only examine some figures of speech; namely personification, parallelism, repetition, comparison, alliteration and tautology., Books are one of the main sources able to pass knowledge to children. Children’s storybooks are often used for educational purposes. To present its messages and its aims, the writers can use various figures of speech. These figures of speech are used within texts e.g. through the conversations between the characters. This journal examines figures of speech that are frequently used in the Dutch children’s storybook “Een muts voor de maan”(2004) by Sjoerd Kuyper and Juan Jutte. This book has been written for children up to the age of six years old. This research will only examine some figures of speech; namely personification, parallelism, repetition, comparison, alliteration and tautology.]"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Vandersteen, Willy
Antwerpen: Standaard, 2001
BLD 741.5 VAN v
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Leusink, Muriel
Tilburg: Zwijsen, [date of publication not identified]
BLD 839.317 LEU m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Thalia Amrita
"Deiksis atau ekspresi deiktik sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari tanpa menyadari tujuan yang lebih dalam. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi makna di balik setiap ekspresi deiksis yang digunakan dalam album SOUR karya Olivia Rodrigo (2021) dan menganalisis bagaimana setiap deiksis menggambarkan emosi remaja melalui lirik lagu dalam album tersebut. Penelitian ini menggunakan kerangka analisis dari Yule (2017) dan Saeed (2003) untuk menguji jenis dan makna masing-masing deiksis dan menggunakan narasi gabungan dari Berkum (2019), Foolen et al. (2012), dan Lakoff (2016) untuk menganalisis bagaimana deiksis mewakili emosi seseorang. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa lirik dalam album SOUR menggunakan lima jenis deiksis yaitu deiksis personal, spatial/tempat, temporal/waktu, sosial, dan discourse/wacana. Ungkapan deiktik tersebut terbukti tidak hanya menyampaikan makna substantif yang mempengaruhi lirik tetapi juga menyampaikan emosi pengarang melalui lirik. Oleh karena itu, penjelasan bagaimana emosi seseorang dapat direpresentasikan melalui deiksis menjadi hal baru dalam penelitian ini. Penelitian ini menekankan pentingnya penggunaan deiksis melalui bahasa.
Deixis or deictic expressions are used in daily communication often without one’s realization of its deeper purposes. This research aims to identify the meaning behind each deictic expression used in the album SOUR by Olivia Rodrigo (2021) and analyze how each deixis portrays the emotions of adolescents through the song lyrics in the album. This paper used Yule’s (2017) and Saeed’s (2003) framework to examine the types and the meaning of each deixis and used combined narratives from Berkum (2019), Foolen et al. (2012), and Lakoff (2016) to analyze how deixis represent one’s emotion. The study concludes that the lyrics in the album SOUR used five types of deixis which are person, spatial/place, temporal/time, social, and discourse deixis. Those deictic expressions were proven to not only convey a substantive meaning that affects the lyrics but also convey the emotions of the authors through the lyrics. Therefore, the explanation of how one’s emotion can be represented through deixis became the novelty of this study. This study emphasizes the importance of using deixis through language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Vaniadika Istamitra
"Penelitian ini membahas tentang deiksis dalam bahasa Korea. Deiksis merupakan kata rujukan yang sifatnya dinamis atau tidak tetap. Deiksis berfungsi sebagai penjelas konteks suatu tuturan atau kalimat. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan deiksis dalam bahasa Korea secara umum dan penggunaannya dalam setiap jenisnya. Penelitian ini merupakan studi kepustakaan yang mengambil sumber dari beberapa penelitian terdahulu. Pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana penggunaan deiksis dalam bahasa Korea. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat lima jenis deiksis paling umum dalam bahasa Korea, yaitu deiksis persona, deiksis ruang, deiksis waktu, deiksis wacana, dan deiksis sosial. Dari kelima jenis ini, dapat dikemukakan bahwa terdapat dua jenis deiksis yang dapat terbagi menjadi beberapa bagian. Deiksis yang dimaksud merupakan deiksis persona yang memiliki pembagian orang pertama, kedua, dan ketiga, dan deiksis waktu memiliki pembagian deiksis kalendrikal dan deiksis non-kalendrikal.
This study discusses deixis in Korean. Deixis is a reference word that is dynamic or not fixed. Deixis functions as an explanation of the context of an utterance or sentence. This study aims to explain deixis in Korean in general and its use in each type. This research is a library research that takes sources from several previous studies. The research question is how to use deixis in Korean. The results of this study indicate that there are five most common types of deixis in Korean: persona deixis, spatial deixis, time deixis, discourse deixis, and social deixis. From these five types, it can be stated that there are two types of deixis which can be divided into several parts. The deixis in question is persona deixis which has first, second, and third-person divisions, and time deixis has calendar deixis and non-calendrical deixis divisions."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Overkleeft, Dick
Amsterdam: Otto Cramwinkel, 1990
BLD 839.36 OVE m
Buku Teks Universitas Indonesia Library