Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104981 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rachel Kamilia Faradiba Nibal
"Perdebatan mengenai citra pesantren yang dianggap jauh dari Modernitas telah menjadi ruang intelektual baru yang dapat dimulai melalui pemahaman umum mengenai Modernitas Global. Pemikiran yang menganggap bahwa modernitas itu bersifat tunggal tersebut mengalami bias pemaknaan karena adanya institusi pendidikan keagamaan tradisional di Indonesia, yakni Pesantren Gontor yang telah membuktikan bahwa sejumlah kadernya dapat menempatkan posisinya secara optimal dengan modernitas dan teknologi sehingga kemampuannya diakui secara global. Oleh karena itu, artikel ini mengupas bagaimana pesantren Gontor mengoptimalkan pengembangan pemikiran mengenai modernitas yang dianggap tunggal oleh Modernitas Global melalui Alternative Modernity yang mereka implementasikan. Penulisan artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan studi pustaka yang memungkinkan diperlukan penelitian lebih lanjut. Artikel ini menyimpulkan bahwa Pesantren Gontor telah berhasil menawarkan perpaduan yang kuat antara karakter Indonesia dan Islam serta pemaknaan mereka sendiri mengenai modernitas sebagai Alternative Modernity terhadap sistem pendidikan Islam di Indonesia.

The debate about the image of pesantren which is considered far from modernity has become a new intellectual space that can be initiated through a general understanding of global modernity. The notion that considers modernity is singular has a biased meaning because of the existence of traditional religious education institutions in Indonesia, namely the Gontor Islamic Boarding School which has proven that a number of its cadres can position themselves optimally with modernity and technology so that their capabilities are recognized globally. Therefore, this article explores how the Gontor Islamic Boarding School optimizes developmental thinking regarding modernity which is considered singular by Global Modernity through the Alternative Modernity that they implement. The writing of this article uses a qualitative method with a literature study which allows for further research. This article concludes that the Gontor Islamic Boarding School has succeeded in offering a strong blend of Indonesian and Islamic characters and their meaning of modernity as an Alternative to Modernity to the Islamic education system in Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nilmanjaya
"Pondok modern Darussalam Gontor yang muncul aejak tahun 1926 merupakan lembaga pendidikan Islam yang maju sampai sekarang merupakan pelopor pembahruan pendidikan pondok pesantren secara modern. Dalam penelitian ini menitik beratkan pada cara pendidikan dan penajaran yang ada di pondok Gontor, serta sejarahnya dan pengajaran."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S13330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yetti Delam
"ABSTRAK
Pondok Modern Gontor merupakan salah satu lembaga pendidikan yang relatif tua di Indonesia, yang telah mampu bertahan dan terus berkembang sampai saat ini. Penulis tertarik dengan pendidikan yang diterapkan di Kulliyatul Mu'allimin A1-Islamiyah Pondok Modern Gontor karena telah memungkinkan para alumninya menyumbangkan ilmu pengetahuan yang mereka peroleh sesuai dengan bakat dan kemampuannya dalam masyara_kat Serta memungkinkan para alumninya berdiri sendiri.Permasalahan sudah menjadi pendapat umum, terutama di kalangan umat Islam bahwa pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan yang semula mengajarkan ilmu pengetahuan agama memakai sistem balaghan dan sorogan. Rencana pelajaran secara teratur belum ada begitu pula pembagian kelas. Jangka waktu belajar tidak terbatas, tergantung kemampuan santri untuk menyelesaikannya.

"
1985
S13443
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: LP3ES, 1995
297.64 PES
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Pesantren, atau Sekolah Asrama Islami, adalah lembaga pendidikan formal
di Indonesia. Pesantren dilingkupi oleh komunitas khusus yang dipimpin oleh
kyai. Untuk menjalankan kehidupan di dalam pesantren, kyai dibantu oleh sejumlah
guru yang tinggal bersama dengan para santri. Dalam komunitas semacam ini, mesjid
menjadi pusat belajar dan mengajar, di samping kelas yang klasik (madrasah).
Pesantren berkembang seiring waktu. Ketika sains dan teknologi mereka kembali
pengharapan masyarakat terhadap pesantren meningkat, sehingga lembaga
pendidikan keislaman ini harus mengantisipasinya dengan tepat. Pengembangan isi dan bentuk pesantren berhasil mentransformasi lembaga ini menjadi pesantren modern."
340 MIMBAR 27:2(2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sulton Fatoni
Jakarta: UI-Press , 2015
297.77 MUH k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Yayasan Selasih, 2007
297.77 PRA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Salahuddin Wahid, 1942-
Malang: UIN-Maliki Press, 2011
297.65 SAL t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Arifin Suryo Nugroho
"Kiai merupakan sosok pemimpin agama yang turut andil dalam membentuk dan membangun karakter bangsa melalui pesantren. Model pendidikan yang khas di pesantren menjadikan kiai sebagai tauladan sepenuhnya dalam berbagai kegiatan hidupnya. Kepiawaiannya tidak saja berhenti dalam konteks pendidikan karakter, moral agama, tetapi juga perannya dalam memperdayakan sosial dan ekonomi masyarakat hingga pendidikan politik untuk menjadi warga negara yang baik. Dalam konteks nasionalisme, kiai tidak hanya pandai dan fasih berbicara mengenai paham kebangsaan. Dalam sejarah bangsa ini telah mencatat nama-nama kiai nasionalis yang rela berkorban untuk lepas dari rezim kolonialisme. Kecintaannya kepada tanah air itu diperkuat dan selaras oleh ajaran islam. Perjuangan dan pengorbanan mereka pun semata-mata karena melaksanakan perintah allah. Kiai sebagai aktor dalam pendidikan pesantren telah membuktikan kontribusi danperan mereka dalam sejarah untuk turut mewujudkan cita-cita negeri yang subur dan makmur, adil dan aman baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur."
Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya D I Yokyakarta , 2015
JANTRA 10:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>