Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67734 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andreas Federico
"Penggunaan material poli asam laktat (PLA) sebagai material alami ramah lingkungan untuk berbagai aplikasi mulai dipertimbangkan karena kemampuan degradasi dan keunggulan sifat mekaniknya. Akan tetapi, PLA memiliki ketangguhan yang rendah, sehingga tidak cocok digunakan untuk produk yang memiliki kemungkinan besar mengalami gangguan impak. plasticizer untuk mengurangi interaksi antar rantai PLA serta meningkatkan fleksibilitasnya. Penerapan material PLA terplastisasi sebagai bahan baku untuk berbagai aplikasi memerlukan spesifikasi sifat mekanik tertentu. Pembuatan produk dengan sifat mekanik yang sesuai tentunya memerlukan proses yang panjang dan akan memakan biaya yang besar. Oleh karena itu, pembelajaran mesin hadir sebagai solusi dalam menciptakan proses pemilihan material yang efektif, efisien, singkat, dan hemat, dengan memanfaatkan data dan ilmu komputasi untuk menciptakan prediksi. Dalam penelitian ini, prediksi kekuatan impak material PLA terplastisasi melibatkan tiga model pembelajaran mesin, dengan K-Nearest Neighbors (KNN) sebagai model terpilih karena performanya yang stabil dan baik. Metrik evaluasi skor R² sebesar 0,839, RMSE sebesar 0,080, dan RRMSE sebesar 15,327 dihasilkan dari parameter K dengan nilai 1. Eksperimen dengan pengujian Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) dan simulasi daya campur menggunakan perangkat lunak Material Studio juga dilakukan sebagai validasi prediksi model KNN. Eksperimen ini melibatkan material campuran PLA dengan plasticizer poli etilen glikol (PEG) dan menghasilkan kesimpulan bahwa peningkatan kekuatan impak PLA akibat penambahan PEG terjadi karena adanya interaksi antara kedua konstituen tanpa melibatkan mekanisme pencampuran secara kimia, yang dibuktikan dengan perubahan perilaku spektrum FTIR dan nilai energi pencampuran yang besar dari hasil simulasi Material Studio.

The use of poly(lactic acid) (PLA) as an environmentally friendly natural material for various applications has begun to be considered due to its degradation ability and superior mechanical properties. However, PLA has low toughness, making it unsuitable for products with a high probability of impact failure. This deficiency can be overcome by adding a plasticizer to reduce the interaction between PLA chains and increase flexibility. The application of plasticized PLA material as a raw material for various applications requires certain specifications for its mechanical properties. The manufacture of products with appropriate mechanical properties certainly requires a long process and will cost a lot. Therefore, machine learning is present as a solution for creating an effective, efficient, short, and economical material selection process by leveraging data and computational science to make predictions. In this study, the prediction of the impact strength of plasticized PLA materials involved three machine learning models, with K-Nearest Neighbors (KNN) as the chosen model because of its stability and good performance. The evaluation metrics R2 score of 0.839, RMSE of 0.080, and RRMSE of 15.327 were generated from the K parameter value of 1. Experiments with Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR) testing and miscibility simulations using Material Studio software were also carried out as validations of the KNN model prediction. These experiments used polyethylene glycol (PEG)-plasticized PLA and led to the conclusion that the interaction between the two constituents causes the increase in PLA impact strength due to the addition of PEG without involving a chemical mixing mechanism, as evidenced by changes in the behavior of the FTIR spectrum and large mixing energy values from the Material Studio simulation results."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ghina Ashilah
"Captopril adalah obat antihipertensi dan digunakan dalam pengobatan gagal jantung kongestif. Kaptopril memiliki waktu paruh biologis yang pendek dan bioavailabilitas yang rendah, sehingga kaptopril harus diminum berulang kali untuk mencapai efek terapeutik yang diinginkan. Mikrokapsul digunakan sebagai alat bantu penghantaran obat yang dapat menutupi kekurangan kaptopril. Pelapis yang digunakan dalam pembuatan mikrokapsul pada penelitian ini adalah polimer biodegradable, polialloy poli(D-asam laktat) (PDLA) dengan polikaprolakton (PCL) menggunakan variasi komposisi massa yang berbeda untuk mengetahui pengaruhnya terhadap efisiensi enkapsulasi dan persen pelepasan obat, Span 80 sebagai surfaktan dan diklorometana sebagai pelarut dan menggunakan metode penguapan pelarut. Selanjutnya dikarakterisasi menggunakan FTIR PSA, dan mikroskop optik pada mikrokapsul kaptopril, kemudian dilakukan uji efisiensi, dan uji disolusi. Rendemen persen padatan mikrokapsul berkisar antara 98,52% ±0,95 sampai 97,51% ±0,95. Hasil pengukuran PSA menunjukkan bahwa ukuran rata-rata terbesar dan terkecil adalah mikrokapsul 0,546 m ± 0,242 dengan komposisi polimer PDLA: PCL 40:60 (b/b%), dan 0,446 m ± 0,123 pada mikrokapsul PDLA: PCL 10:90. (b/b%). Hasil mikroskop optik menunjukkan bahwa bentuk mikrokapsul berbentuk bulat, dan permukaannya memiliki satu lubang. Efisiensi enkapsulasi yang diperoleh berkisar antara 17,21% ±4,37 hingga 35,62% ±0,47. Pada uji disolusi, mikrokapsul dapat menahan obat dalam pelapis dan melepaskannya secara perlahan, dengan persen pelepasan tertinggi pada mikrokapsul PDLA: PCL 10:90 (b/w%) yaitu 97,02% dan terendah pada PDLA: PCL 40 mikrokapsul. :60 (b/b%) sebesar 53,19%.

Captopril is an antihypertensive drug and is used in the treatment of congestive heart failure. Captopril has a short biological half-life and low bioavailability, so captopril must be taken repeatedly to achieve the desired therapeutic effect. Microcapsules are used as drug delivery aids that can cover the lack of captopril. The coating used in the manufacture of microcapsules in this study was a biodegradable polymer, polyalloy poly(D-lactic acid) (PDLA) with polycaprolactone (PCL) using different mass composition variations to determine its effect on encapsulation efficiency and percent drug release, Span 80 as a surfactant. and dichloromethane as solvent and using solvent evaporation method. Furthermore, it was characterized using FTIR PSA, and optical microscopy on captopril microcapsules, then performed efficiency tests, and dissolution tests. The percent yield of microcapsule solids ranged from 98.52% ±0.95 to 97.51% ±0.95. PSA measurement results showed that the largest and smallest average sizes were 0.546 m ± 0.242 microcapsules with PDLA polymer composition: PCL 40:60 (w/w%), and 0.446 m ± 0.123 in PDLA: PCL 10:90 microcapsules. (w/w%). The results of the optical microscope showed that the shape of the microcapsules was spherical, and the surface had one hole. The encapsulation efficiency obtained ranged from 17.21% ±4.37 to 35.62% ±0.47. In the dissolution test, the microcapsules were able to hold the drug in the coating and release it slowly, with the highest percent release in PDLA microcapsules: PCL 10:90 (w/w%) ie 97.02% and the lowest in PDLA: PCL 40 microcapsules. :60 (w/w%) by 53.19%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rafi Aqila
"Sayap bagian atas pesawat dan tailcone merupakan komponen yang banyak menerima tension stress yang tinggi saat beroperasi. Dibutuhkan paduan material yang memiliki kekuatan tarik yang tinggi untuk mencegah terjadinya kegagalan pada komponen tersebut. Paduan titanium dipilih untuk menjadi solusi dari permasalahan tersebut karena memenuhi spesifikasi yang diinginkan serta memiliki beberapa aspek kelebihan lain yang dibutuhkan untuk industri kedirgantaraan. Namun dalam pengembangannya masih menggunakan metode konvensional dengan proses eksperimen yang memerlukan biaya yang tinggi, akurasi penelitian yang sangat ditentukan oleh data dan pengalaman empiris, serta memakan banyak waktu dan rentan terhadap kesalahan manusia. Penelitian rekayasa material menggunakan pembelajaran mesin regresi memberikan solusi yang menjanjikan untuk masalah tersebut, karena menggunakan data eksperimen maupun data dari penelitian terdahulu sehingga dapat memangkas waktu, tenaga, dan biaya dalam proses pengembangan paduan titanium. Pada penelitian ini berhasil dikembangkan model pembelajaran mesin dengan menggunakan algoritma KNN. model menghasilkan performa yang cukup baik, dibuktikan dari perbandingan nilai aktual dan prediksi serta nilai metrik model sebesar 86,22%. Selain itu, dilakukan studi berbasis fitur atomik yang menunjukkan bahwa elektron valensi berpengaruh besar terhadap sifat kekuatan tarik paduan titanium. 

The upper wing of the aircraft and tail cone are components that receive high tension stress during operation. A material alloy with high tensile strength is required to prevent failure of these components. Titanium alloys are chosen as the solution to the problem because they meet the desired specifications and have several other advantages needed for the aerospace industry. However, its development still uses conventional methods with an experimental process that requires high costs, the accuracy of research is largely determined by empirical data and experience, and takes a lot of time and is prone to human error. Materials engineering research using regression machine learning provides a promising solution to the problem, because it uses experimental data as well as data from previous research so that it can cut time, energy, and costs in the process of developing titanium alloys. In this study, a machine learning model using the KNN algorithm was successfully developed. The model produces quite good performance, as evidenced by the comparison of actual and predicted values and the model metrik value of 86.22%. In addition, a study based on atomic features was carried out which showed that valence electrons have a major effect on the tensile strength properties of titanium alloys."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Hayatunnufus
"Simvastatin merupakan salah satu obat yang paling banyak digunakan untuk menurunkan tingkat kolesterol dalam darah. Simvastatin memiliki waktu paruh yang pendek (2-3 jam) dan bioavailabilitas yang rendah (sekitar 5%). Konsumsi simvastatin dengan dosis tinggi dapat meningkatkan konsentrasi aminotransferase yang dapat menyebabkan myopathy. Hal ini akan dapat menyebabkan efek samping yang merugikan bagi pasien. Mikroenkapsulasi obat dengan menggunakan polimer biodegradable adalah salah satu alternatif untuk meniminalkan kekurangan tersebut. Dalam penelitian ini polipaduan poli (asam laktat) dengan polikaprolaton digunakan sebagai material yang akan mengenkapsulasi simvastatin. Mikrokapsul simvastatin dibuat dengan metode penguapan pelarut minyak dalam air dengan menggunakan larutan Span 80:Tween 80 sebagai emulsifier. Kondisi optimum untuk mengenkapsulasi simvastatin diperoleh pada kecepatan emulsi 700 rpm, waktu emulsi 1 jam, kecepatan dispersi 900 rpm dan wakti dispersi 1 jam. Efisiensi enkapsulasi mikrokapsul simvastatin dengan penyalut polipaduan D,L-PLA/PCL diperoleh sebesar 95,30%. Uji disolusi selama 55 jam menghasilkan profil pelepasan simvastatin pada larutan buffer pH 1,2 sebesar 1,3% dan pH 7,4 sebesar 6,4%.

Simvastatin is one of the most extensively used drug to reduce blood cholesterol levels. Simvastatin is not well absorbed from the gastrointestinal tract. Its oral bioavailability is only 5%, while the biological half-life is about 2-3 hours. However, overdose of statin causes an increase of aminotransferases concentration which can lead to myopathy. It may cause some adverse effect to the patients. Microencapsulation or drugs by using biodegradable polymers is an alternative to minimize these deficiencies. In this study, polyblend of poly(D,L-lactic acid) and polycaprolactone was used as a material that encapsulate the simvastatin. Microcapsules were produced by using Span 80 : Tween 80 as a mixed emulsifier through oil in water (o/w) solvent evaporation method. The optimum conditions were obtained in the emulsion state of 700 rpm at 1 hour and the dispersion state of 900 rpm at 1 hour with the encapsulation efficiency of 95,30%. The dissolution test for 55 hours presents the result of simvastatin release 1.3% in pH 1.2 buffer solution and 6,3% in pH 7.4 buffer solution."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T52394
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghina Ashilah
"Captopril merupakan obat antihipertensi dan digunakan dalam pengobatan gagal jantung kongestif. Captopril memiliki waktu paruh biologis pendek dan bioavailabilitas rendah, sehingga captopril harus diminum berulang kali untuk mendapatkan efek terapi yang diharapkan. Mikrokapsul digunakan sebagai alat bantu penghantar obat yang dapat menutupi kekurangan captopril. Penyalut yang digunakan pembuatan mikrokapsul pada penelitian ini adalah polimer yang biodegradable, polipaduan poli(D-asam laktat) (PDLA) dengan polikaprolakton (PCL) menggunakan variasi komposisi massa yang berbeda untuk mengetahui pengaruhnya terhadap efisiensi enkapsulasi serta persen pelepasan obat, Span 80 sebagai surfaktan dan diklorometana sebagai pelarut serta menggunakan metode penguapan pelarut. Selanjutnya dikarakterisasi menggunakan FTIR PSA, dan mikroskop optik pada mikrokapsul captopril, kemudian dilakukan uji efisiensi, dan uji disolusi.
Hasil dari persen padatan mikrokapsul berkisar antara 98,52% ±0,95 sampai 97,51% ±0,95. Hasil dari pengukuran PSA didapatkan rata-rata ukuran terbesar dan terkecil berturut-turut adalah  0,546 µm ±0,242 mikrokapsul dengan komposisi polimer PDLA:PCL 40:60 (b/b%), dan 0,446 µm ±0,123 pada mikrokapsul PDLA:PCL 10:90 (b/b%). Hasil dari mikroskop optik terlihat bahwa bentuk dari mikrokapsul berbentuk bulat, dan permukaannya terdapat satu lubang. Efisiensi enkapsulasi yang didapatkan yaitu berkisar antara 17,21% ±4,37 hingga 35,62% ±0,47. Pada uji disolusi, mikrokapsul dapat menahan obat di dalam penyalut dan melepasnya secara perlahan, dengan persen pelepasan tertinggi pada mikrokapsul PDLA:PCL 10:90 (b/b%) yaitu sebesar 97,02% dan paling rendah terdapat pada mikrokapsul PDLA:PCL 40:60 (b/b%) sebesar 53,19%.

Captopril is an antihypertensive drug and is used for the treatment of congestive heart failure. Captopril has a short biological half-life and low bioavailability, and thus captopril must be taken repeatedly to get the desired therapeutic effect. Microcapsules are used as a drug delivery system that can cover the lack of captopril. In this research polymer used for making microcapsules is biodegradable polymers such as PDLA and PCL by variating mass composition to determine effect on encapsulation efficiency and percentage drug release, using and using solvent evaporation methods and span 80 as surfactant. on Characterization of captopril microcapsules was carried out using FTIR, PSA, UV-VIS and optical microscope. The yield percent of microcapsules ranged from 98.52%-97.51%.
The results of the PSA measurements obtained the largest particle size was 0.546 µm for microcapsule of PDLA/PCL 40:60 (%w/w) and the smallest size was 0.446 µm for microcapsule of PDLA:PCL 10:90 (w/w%). The results of the optical microscope showed that the microcapsules had spherical shape, and the surface has hole. The efficiency encapsulation obtained was ranged between 17.21% ±4.37 to 35.62% ±0.47. In dissolution tests, microcapsules could withstand the drug release. The highest percentage drug release was 97.02% for microcapsule of PDLA:PCL 10:90 (w/w%) and the lowest percentage drug release was 53.19% for microcapsule of PDLA:PCL 40:60 (w/w%).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggun Kurniasari
"Pemisahan bioproduk seperti asam laktat membutuhkan kemurnian yang tinggi untuk aplikasi industri. Selain itu, proses separasi dan purifikasinya kerap mengalami kendala karena harus memurnikan senyawa dalam konsentrasi yang rendah dan kestabilan biomolekuler. Sistem ekstraksi cair-cair (ECC) merupakan salah satu metode yang banyak dipakai untuk memisahkan asam laktat dari impuritasnya. ECC dapat memisahkan zat terlarut pada konsentrasi rendah. Pada penelitian ini, asam laktat diekstraksi menggunakan campuran tri-n-butylamine (TBA) dalam kloroform sebagai ekstraktan. Pengamatan dilakukan pada berbagai rasio volume ekstraktan organik untuk memperoleh ekstrak 20 mL asam laktat yang optimal. Variasi juga dilakukan pada kisaran suhu 25 ? 50 °C. Analisa kandungan asam laktat dilakukan dengan metode titrasi dan HPLC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa volume asam laktat yang paling optimal dalam mengekstrak 40% (v/v) asam laktat adalah sebesar 40,12 mL TBA dalam 10 mL kloroform. Adapun suhu optimal yang digunakan dalam proses ECC adalah sebesar 30°C.
Bioproduct separation such as lactic acid need high purity for industrial application. Besides, separation pr°Cess and purification usually has problem because it has to purified compound in low concentration and biomolecular stability. Liquid-liquid extraction system (L/LE) is one of many methods used in lactic acid purification from its impurities. L/LE can separate soluted in low concentration. In this observation, lactic acid extracted by Tri-n-butylamine (TBA) mixture in chloroform as extractant. The research carried out in ratio variation of volume organic extractant to obtain 20 mL optimum lactic acid in extract. Temperature variation is on 25 ? 50 °C range. Lactic acid analization on organic phase use titration and HPLC method. The results shows that the most optimum volume extractant to extract lactic acid 40% (v/v) is 40,12 mL TBA in 10 mL of chloroform. The optimum temperature used in ECC pr°Cess is 30°C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57199
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Miranti
"Penelitian ini meneliti kondisi optimum pengambilan kembali pelarut dengan evaporasi dari hasil ekstraksi cair-cair asam laktat. Hal yang diamati dalam penelitian ini meliputi koefisien pemisahan dan kadar asam laktat yang diperoleh sebagai hasil evaporasi. Variabel bebas yang digunakan adalah variasi suhu (110, 120, dan 130 oC) dan tekanan operasi (20, 30, dan 40 mbar). Analisis dilakukan dengan menggunakan neraca volume dan uji karakterisasi dengan metode HPLC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan tekanan meningkatkan tingkat pengembalian TBA, begitu juga dengan kenaikan suhu. Namun pada suhu di atas 120 oC terjadi degradasi asam laktat, sehingga jumlah TBA yang teruapkan lebih sedikit. Kondisi operasi optimum pada proses evaporasi TBA yaitu pada suhu 120 oC dan tekanan 20 mbar dengan koefisien pemisahannya 0,78. Perolehan kadar asam laktat sebagai hasilnya yaitu 76% (v/v). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa metode evaporasi vakum merupakan metode yang dapat digunakan dalam pengambilan kembali hasil ekstraksi cair-cair asam laktat.

This study evaluated the optimum condition of solvent recovery by evaporation method for the liquid-liquid extraction of lactic acid. The aspects observed in this study include the separation coefficient and the concentration of lactic acid obtained as the product of evaporation. Independent variables used are variations of temperature (110, 120 and 130 oC), and operating pressure (20, 30, and 40 mbar). Analyzes have been performed by using volume balance and characterization test using HPLC method. The result of this study indicate that the decerase of operating pressure, as well as temperature rises, can increase the performance of evaporation. However, at temperature above 120 oC, degradation of lactic acid happened, so that the amount of TBA that evaporated is lower. The optimum operating conditions at TBA recovery process is at temperature of 120 oC and pressure at 20 mbar, with separating coefficient is 0.78. Lactic acid concentration obtained at optimum conditions is 76% (v/v). This study prove that the vacuum evaporation method can be used in the solvent recovery process of liquid-liquid extraction of lactic acid
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64061
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Rais Syukran
"Paduan super merupakan jenis paduan yang dapat mempertahankan kekuatan mekanis dan kestabilan permukaannya pada temperatur yang sangat tinggi sehingga cocok diaplikasikan pada bidang kedirgantaraan, khususnya turbin gas. Jenis paduan super yang paling banyak digunakan adalah paduan super berbasis nikel karena memiliki struktur kristal FCC yang stabil di segala temperatur. Agar dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama, kegagalan pada paduan super berbasis nikel dapat dicegah dengan mengetahui kekuatan tarik dari paduannya. Selain itu untuk mencegah terjadinya keausan pada komponen mesin, kekerasan pada paduan super berbasis nikel juga harus diketahui. Adapun titik leleh dari paduan super berbasis nikel juga harus dapat diketahui untuk mencegah terjadinya pelunakan paduan super pada temperatur yang sangat tinggi. Biaya produksi paduan super berbasis nikel tergolong mahal, karena dibuat berdasarkan pendekatan trial and error yang memakan waktu. Pada penelitian ini, dilakukan pembuatan sebuah program yang dapat memprediksi sifat mekanis paduan super berbasis nikel menggunakan pembelajaran mesin dengan metode deep learning. Melalui pembelajaran mesin, biaya produksi paduan super berbasis nikel dapat ditekan serta mempersingkat siklus perkembangan material. Penelitian ini menghasilkan suatu program deep learning dengan jenis model regresi yang dapat memprediksi kekuatan tarik, kekerasan, dan titik leleh paduan super berbasis nikel dengan keakurasian model menurut metrik R2 sebesar 98,77% berdasarkan variasi hyperparameter yang ditetapkan sebanyak tiga hidden layer dengan dense 256, 128, 64, test size sebesar 25%, random state dengan nilai 75, batch size sebesar 32, epoch sebanyak 300, dan learning rate sebesar 0,001.

A superalloy is a type of alloy that can maintain its mechanical strength and surface stability at very high temperatures so that it is suitable for application in the aerospace field, especially in gas turbines. The most widely used type of superalloy is Ni-based superalloy because it has a stable FCC crystal structure at all temperatures. The failure of Ni-based superalloys can be prevented by knowing the tensile strength of the alloy for a longer-term used. In addition, to prevent wear on the engine components, the hardness of Ni-based superalloys must also be known. The melting point of Ni-based superalloys must also be known to prevent softening of the superalloy at very high temperatures. The production cost of Ni-based superalloys is quite expensive because they are made based on a time-consuming trial and error approach. In this research, a program is developed that can predict the mechanical properties of Ni-based superalloys using machine learning with deep learning methods. Through machine learning, the production cost of Ni-based superalloys can be reduced, and the material development cycle can be shortened. The result of this research is a deep learning program with a regression model which can predict the tensile strength, hardness, and melting point of Ni-based superalloys with a model accuracy of 98.77% according to the R2 metric based on the hyperparameter variations set as three hidden layers wi"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Junie Suriawati
"ABSTRAK
Blondo basah minyak kelapa murni merupakan produk pangan tradisional di Indonesia. Berdasarkan komposisi kimiawi dapat digunakan sebagai sumber bahan tambahan untuk produk-produk makanan olahan bergizi serta mengandung bakteri asam laktat seperti Lactobacillus sp. Telah dilakukan penelitian mengenai kualitas dan karakteristik isolat bakteri asam laktat dari blondo basah minyak kelapa murni sebagai probiotik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kualitas blondo basah minyak kelapa murni dan mendapatkan isolat bakteri asam laktat dari blondo basah minyak kelapa murni yang berpotensi sebagai probiotik. Kualitas blondo basah minyak kelapa murni terbaik dari kelapa dalam Bali dengan kandungan protein (8,45%), lemak (43,2%), asam lemak (2,75%), asam laurat (38,5%), dan berwarna putih yang diterima oleh panelis. Blondo basah minyak kelapa murni yang dihasilkan tidak memiliki aktivitas antibakteri. Diperoleh dua isolat bakteri asam laktat (KDB 3 dan KDB 5) diduga berpotensi sebagai kandidat probiotik dengan ciri-ciri: mempunyai ketahanan terhadap 0,3% garam empedu dan pH 3, menghasilkan asam, memiliki sifat hidrofobisitas, dan koagreagasi. Kedua isolat BAL di identifikasi secara molekuler dengan menggunakan 16S rDNA diduga sebagai Lactobacillus.
ABSTRACT
Virgin coconut oil wet blondo (VCO wet blondo) is a traditional food product in Indonesia. Based on the nutritional composition, it can be used as an additional source for nutritious food products and it contains lactic acid bacteria such as Lactobacillus sp. Research on quality and characteristic of lactic acid bacteria as probiotics from VCO wet blondo was carried out. The objectives of this research were to determine the quality of VCO wet blondo and to obtain lactic acid bacteria isolates from the blondo which has potential as probiotic bacteria. VCO wet blondo with the best quality was the blondo of “kelapa dalam Bali” with protein (8.45%), lipid (43.2%), fatty acid (2.75%), lauric acid (38.5%), and white colour which was acceptable by panelists. Antibacterial activity was not detected in the wet blondo. Two lactic acid bacteria isolates (KDB 3 and KDB 5) indicated probiotic candidates, shown by: resistance to 0.3% bile salts and pH 3, acids production, hydrophobicity properties, and coaggregation. The two isolates of lactic acid bacteria were molecular identified using 16S rDNA as Lactobacillus candidates."
2013
T36745
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>