Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182187 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Paula Anggita Isabel
"Proses komodifikasi yaitu eksploitasi terhadap perempuan dengan menurunkan nilainya sebagai manusia menjadi komoditas mengambil bentuk baru pada dunia digital saat ini. Utamanya melalui cara media merepresentasikan perempuan menggunakan tanda-tanda dalam informasi yang disampaikan kepada masyarakat untuk tujuan tertentu yaitu keuntungan kapital dan pelanggengan ideologi patriarkis. Hal ini dikarenakan, media arus utama pada dasarnya juga merupakan agen aktif yang memiliki kekuatan untuk mengkonstruksi realitas. Berangkat dari kondisi tersebut, penulis melakukan analisis terhadap tiga pemberitaan dari media arus utama dalam tiga portal berita daring yaitu Hot.Detik.com, Kompas.Tv, dan Cnnindonesia.com menggunakan metode analisis Semiotika Ferdinand de Saussure dengan mengambil kasus Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin yang terjerat skandal video pesta pribadi periode bulan Agustus 2022 untuk melihat bagaimana komodifikasi perempuan terjadi melalui tanda seperti diksi, gaya bahasa, dan tutur. Tanda yang terkumpul kemudian diidentifikasi menggunakan konsep lima jenis citra perempuan dalam media. Hasil analisis menunjukkan bahwa ketiga teks berita dalam tiga portal daring melakukan komodifikasi atas Sanna Marin sebagai perempuan beserta tubuh dan atributnya walaupun narasi isi berita mengambil sudut pandang yang berbeda.

The process of commodification, which is the exploitation of women by reducing their value as human beings into commodities, takes a new form in today's digital world. Mainly through the way media represents women using signs in the information conveyed to the public for certain purposes, such as capital gains and the perpetuation of patriarchal ideology. This is because, in essence, mainstream media is also an active agent that has the power to construct reality. Based on these conditions, the author analyzes three reports from the mainstream media in three online news portals, namely Hot.Detik.com, Kompas.Tv, and Cnnindonesia.com using Ferdinand de Saussure's Semiotics analysis method by taking the case of Finland Prime Minister Sanna Marin who was caught in a private party video scandal in August 2022 to see how the commodification of women occurs through signs such as diction, language style, and speech. The collected signs are then identified using the concept of five types of images of women in the media. The results of the analysis show that the three news texts in three online portals commodify Sanna Marin as a woman including her body and attributes even though the narrative of the news content takes a different point of view."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
Mk-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Meidika Sri Wardiana
"Skripsi ini meneliti tentang praktik pemberitaan bencana erupsi Gunung Sinabung dari tahun 2010 hingga 2017 oleh Tempo.co sebagai salah satu media daring sekaligus pioner media berbasis internet di Indonesia. Selain melihat peliputan bencana, penelitian ini juga ingin melihat prinsip dan teknik peliputan jurnalisme bencana dilakukan oleh Tempo.co. Penelitian ini juga ingin melihat peran Tempo dalam fungsi media massa sebagai pengawasan surveillance . Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme dan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode analisis semiotika sosial oleh M.A.K Halliday untuk menganalisis teks berita dari Tempo.co. Kemudian, dikonfirmasi melalui wawancara dengan redaktur dan reporter Tempo.co. Peneliti menemukan bahwa pemberitaan Tempo.co terkait erupsi Gunung Sinabung lebih fokus pada dampak terhadap korban dari sudut pandang pihak berwenang. Tempo.co juga belum melaksanakan prinsip-prinsip jurnalisme bencana sepenuhnya. Kemudian, Tempo.co sudah menjalankan fungsi media massa sebagai pengawasan surveillance.

The focus of this study is about reporting practice of Sinabung eruption from 2010 to 2017 by Tempo.co as online media pioneer in Indonesia. Besides, this study also want to know how Tempo.co implement the principles and techniques of disaster journalism and the role of Tempo.co in the function of mass media as surveillance. This research is qualitative constructivism. This study uses social semotics analysis by M.A.K Halliday to analyze the data and confirmation interview with editor and journalist from Tempo.co. This research found that Tempo.co's report related to eruption of Sinabung focused more on the impacts related to the victims from the point of view of the authorities. Tempo.co also has not implemented the principles of disaster journalism completely. Then, Tempo.co has implemented the function of mass media as surveillance surveillance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Winona Amabel
"ABSTRAK
Realitas dalam pemberitaan konflik Papua dengan pemerintah pusat di media arus utama
seringkali dikonstruksikan secara parsial. Menggunakan bahasa sebagai simbol representasi
dalam konstruksi realitas, media arus utama melakukan legitimasi terhadap pemerintah dan
delegitimasi terhadap Orang Asli Papua (OAP). Konstruksi ini memiliki implikasi politis, yang
mana pemerintah sebagai rezim representasi melakukan mekanisme terstruktur yaitu
pembatasan pers dan penindasan jurnalis untuk mempertahankan realitas versi rezim. Sebagai
konsekuensinya, terdapat kegagalan pemahaman orang luar Papua mengenai permasalahan
pelanggaran HAM dan ketidakadilan historis di tanah Papua.

ABSTRACT
Reality within the reporting of West Papua conflict with the central government of Indonesia
in the mainstream media is often partially constructed. Using language as a representation in
the construction, mainstream media are inclined to legitimize the government and delegitimize
the Orang Asli Papua (OAP). Said construction implicated in how the government as a
representation regime carries out a structured mechanism, namely press restrictions and
journalist oppression to maintain the regimes version of reality. As a consequence, outsiders
failed to understand the fundamental problems of human rights violations and historical
injustices in Papua."
2018
PR-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Alfianti
"Tugas Karya Akhir ini membahas tentang Pemberitaan kasus “Maharani” : Kajian Kriminologis Terkait Eksploitasi Perempuan dalam Media Online (studi kasus pemberitaan pada tempo.co.id). Alasan penulis memilih tema ini karena representasi dapat memberikan gambaran tentang bagaimana pemberitaan di media khususnya media online dapat memberikan beragam makna kepada pembacanya. Di dalam menganalisa hasil penelusuran berita, penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh Yvonne Jewkes tentang nilai-nilai berita dan teori representasi dari Stuart Hall.
Metode yang digunakan dalam mengumpulkan data berupa penelusuran data dengan memasukkan kata kunci di mesin pencari google. Dari hasil analisa didapat bahwa pemberitaan yang terkait dengan skandal sangat menarik minat pembaca dan representasi yang ditampilkan oleh media dapat membawa dampak media semakin mengeksploitasi dan mencari keuntungan atas pemberitaan tersebut.

This final paper is discussing on the reporting "Maharani" case: Criminological Studies Related The Exploitation of Women In Online Media (case study reports on tempo.co.id). The writer finally choose this theme because representation could describe on how news report in media particularly through online media could build any senses to the audience. To analyze the news search, the writer use Yvonne Jewkes’ theory on news values and theory of representation from Stuart Hall.
The methode used to collect the data is data retrieval by put the keywords on the google search engine. From analysis, it turns out that the news report related with scandal is much more atracted the audience and the representation revealed by media could exploit and try to earn the benefit from the news report.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54190
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trie Putri Octavia
"Skripsi ini berfokus pada fenomena media misogyny yang terjadi pada media berita daring XYZ. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, data penelitian ini diperoleh melalui hasil wawancara dengan jurnalis dan editor dari media berita daring XYZ, serta data berita mengenai NA yang diproduksi oleh media berita daring XYZ. Studi ini menggunakan teori feminisme radikal untuk mengetahui penyebab media berita daring XYZ dapat memproduksi berita yang bersifat misogyny. Selain itu, studi ini juga melihat bentuk-bentuk pelanggaran Kode Etik Jurnalistik yang dilakukan oleh media berita daring XYZ. Studi ini menemukan bahwa setidaknya terdapat 4 Pasal dalam Kode Etik Jurnalistik yang dilanggar oleh media berita daring XYZ, yaitu Pasal 1, Pasal 2, Pasal 8 dan Pasal 9. Selanjutnya, ditemukan pula bentuk ketidaksetaraan gender, di mana perempuan kerap tidak dilibatkan dalam proses produksi berita, sehingga media berita daring XYZ menghasilkan berita yang bersifat bias gender dan misogyny.

This thesis focuses on the phenomenon of misogyny media that occur in the online media news XYZ. By using a qualitative approach, this research data was obtained through interviews with journalists and editors from the news media online XYZ, as well as news data about NA produced by the online media news XYZ. This thesis uses radical feminism theory to find out the cause of the online media news XYZ can produce misogyny news. In addition, this thesis also saw forms of violations of the Journalistic Code of Ethics conducted by the online media news XYZ. This thesis found that at least 4 Articles in the Journalistic Code of Ethics violated by the online media news XYZ, specifically Article 1, Article 2, Article 8 and Article 9. Furthermore, there is also a form of gender inequality, where women are often not involved in the production process News, so that the online media news XYZ could produces gender biased and misogyny news."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ramdania El Hida
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konstruksi realitas kepemimpinan dalam pemberitaan media online. Dalam kasus kepemimpinan Dahlan Iskan dalam proses produksi berita di portal berita nomor satu di Indonesia, Detikcom. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran proses framing pemberitaan yang dilakukan media online detikcom mengenai kepemimpinan karismatik Dahlan Iskan. Selain itu, untuk mendapatkan gambaran sampai sejauh mana efek framing media terhadap objektivitas pemberitaan dan netralitas media dalam menyampaikan berita. Dalam proses produksi berita, wartawan yang melakukan peliputan melakukan pembingkaian dari suatu kejadian untuk dikonstruksikan kembali dalam sebuah berita. Pembingkaian (framing) menolong khalayak untuk memproses informasi ke dalam kategori yang dikenal, kata-kata kunci, dan citra tertentu. Dalam framing, terdapat penonjolan aspek tertentu dari realitas dengan mengaburkan aspek lain sehingga berita menjadi fokus. Namun, berdasarkan pemikiran Pamela Shoemaker dan Stephen D. Reese terdapat 5 faktor yang memengaruhi isi produksi media, yaitu faktor individu, rutinitas media, pengaruh organisasi, pengaruh dari luar organisasi media, dan pengaruh ideologi. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif menggunakan studi kasus yang dianalisis dengan teknik analisis framing yang mengonstruksikan fakta dengan menggunakan model analisis framing Zhongdang Pan dan Gerarld M. Kosicki. Melalui penelitian ini, ditemukan bahwa pemberitaan mengenai kepemimpinan Dahlan Iskan di detikcom ditujukan karena banyaknya permintaan dari masyarakat dengan besarnya pembaca untuk artikel tersebut. Pembingkaian yang dilakukan wartawan detikcom terhadap kepemimpinan Dahlan Iskan karena adanya unsur kedekatannya dengan Dahlan yang disebabkan seringnya meliput Dahlan.

The study was conducted to determine reality contruction of leadership in online media coverage. With the case on Dahlan Iskan's charismatic leadership in news production process in Indonesia's number one news media online, Detikcom. The purpose of this study was to get description about framing process of detikcom coverage about Dahlan Iskan's charismatic leadership. Beside that, the purpose of this study to get description about media framing effect to media objectivity and neutrality in delivering the news. In news production process, the journalist doing the framing of a scene to be reconstructed in a news. Framing helps audiences to process information into a known category, key words, and a certain image. In framing, there are certain aspects of reality protrusion with obscure the other aspect so there is a focus in a news. However, based on premise Pamela Shoemaker and Stephen D. Reese there are 5 factors that influence the content of media production, such as individual, media routines, organizational influence, the outside influence of the media organization, and ideology. This research was conducted using qualitative method with case studies that analyzed by framing analysis Zhongdang Pan and Gerald M. Kosicki model. Through this study, it was found that the news about Dahlan Iskan?s leadership in detikcom to supply the readers demand with the article. The detikcom?s reporter framed Dahlan Iskan?s leadership depends on his proximity with Dahlan."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T38709
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fanny Yulia
"Penelitian ini merupakan sebuah analisis terhadap teks berita politik seputar Pilkada Serentak 2015 yang membahas kandidat kepala daerah perempuan. Metode yang digunakan untuk menganalisis teks berita adalah semiotika, dan difokuskan pada bagaimana harian Kompas dan Koran Tempo merepresentasikan politisi perempuan dalam berita politik. Semiotika yang digunakan adalah metodologi semiotika Roland Barthes yakni lima kode pokok untuk menggali mitos dalam narasi literatur. Kerangka konseptual Cultural Studies dan Media Marxist digunakan untuk mengkritisi kultur patriarki yang tercermin dalam bahasa-bahasa yang digunakan media untuk membahas politisi perempuan. Kultur patriarki dianggap menghegemoni ruang redaksi baik pekerja media maupun komunikator massa, yang tercermin dari pemilihan kata-kata serta fakta yang dimunculkan. Masing-masing media memunculkan mitos tersendiri atas perempuan di ranah politik, khususnya yang maju sebagai kandidat kepala daerah. Mitos tersebut masih menerjemahkan hegemoni ideologi patriarki ke dalam bahasa pemberitaan, walaupun dengan derajat yang berbeda.

This research aims to provide analysis about women candidates on 2015 local elections in political news texts. Semiotics method is applied to analyse news, and I focused the research on how Kompas and Koran Tempo are representing women politicians in political news. On this research, I used Roland Barthes’s semiotic; five major codes to reveal myths on narrative literaturs. Cultural Studies and Media-Marxist as the conceptual framework to criticize patriarchy culture that implies on languages to represent women politician in media. Patriarchy culture is considered as hegemony in redactional spaces, either media workers or mass communicators. This hegemony is mirrored from words and facts that chosen into women politician’s narrative news. Each media brings out their own myths upon women on politics, especially whom run for office in 2015 local election. Both media have myths that translated patriarchy ideology hegemony, despite on different levels. The level can be interpretatively measured by different style of narrative  and language explication.

"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Melati Suma Paramita
"Penelitan ini membahas seksisme dalam pemberitaan media online terhadap kasus prostitusi online yang melibatkan sejumlah selebriti perempuan di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan bagaimana seksisme ditampilkan dalam pemberitaan di situs berita online terhadap para selebriti perempuan. Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan studi dokumentasi di dua situs berita online, yakni Detik.com dan Tribunnews.com. Analisis berita dilakukan menggunakan metode analisis framing Gamson dan Modigliani. Sedangkan metode pengumpulan data sekunder dilakukan melalui wawancara medalam pihak kebijakan media. Hasil penelitian menemukan bahwa para selebriti perempuan ditampilkan sebagai objek seksual dengan banyak menampilkan tubuh dan penampilan sebagai berita yang di luar konteks dan cenderung sensasional. Pemberitaan kasus tersebut pada umumnya menggunakan kata-kata yang seksis. Penelitian ini juga menunjukan bahwa media masih sangat minim sensitivitas gender.

This research discusses sexism in the media coverage related to the online prostitution case involving a number of female celebrities in Indonesia. The purpose of this study to explain how sexism is displayed in the news when informing about the female celebrities. Methods of collecting primary data is done with the study documentation in two online news sites, namely Detik.com and Tribunnews.com. News analysis was performed using Gamson and Modigliani rsquo s framing analysis. While the method of secondary data collection is through in depth interviews. The study found that female celebrities are displayed as sexual object with lots of displays of body and appearance as the news tends to be out of context and tends to be sensational. Preaching the case generally uses words that are sexist. The study also shows that the media is still lack of gender sensitivity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S66178
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Putri Salsabila
"Digitalisasi media massa di era internet mendorong pergeseran sistem, baik dalam ruang redaksi yang bertugas memproduksi berita maupun divisi non-berita yang menjalankan operasionalisasinya. Media daring perlu memenuhi key performance index (KPI) agar memenuhi ekspektasi untuk mendapatkan pendapatan iklan. Sensasionalisme menjadi salah satu cara yang digunakan untuk meraih hal tersebut. GridPop.id sebagai salah satu situs yang berada di bawah naungan Grid.id menyajikan berita peristiwa tentang perempuan termasuk peristiwa kekerasan seksual. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis aspek, karakteristik, dan diksi sensasionalisme. Melalui analisis 7 dari 93 berita kekerasan seksual yang rilis di GridPop.id pada bulan April tahun 2022, ditemukan bahwa penggunaan aspek: pemilihan topik, gaya penulisan, pemanfaatan fakta, dan penggunaan kiasan; karakteristik: berita lunak dan referensi dalam judul; serta serta penggunaan diksi yang tidak disarankan muncul dan berkontribusi dalam penggunaan sensasionalisme secara keseluruhan.

The digitalization of mass media in the internet era has driven a shift in the system, both in the newsroom that is in charge of producing news and in the non-news division that carries out its operations. Online media need to meet the key performance index (KPI) in order to meet expectations to earn advertising revenue. Sensationalism is one of the methods used to achieve this. GridPop.id as one of the sites under the auspices of Grid.id provides news on events about women, including incidents of sexual violence. This paper aims to analyze the aspects, characteristics, and diction used in sensationalism. Through 7 article analysis of 93 sexual violence news released on GridPop.id in April 2022, it was found the use of aspects: topic selection, writing style, use of facts, and use of figures of speech; characteristics: soft news and references in the title; as well as the use of disapproved diction exist and contributed to the overall use of sensationalism."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Camelia Catharina L.S.
"Disertasi ini membahas mengenai iklan natif dan melihatnya dalam perspektif kapitalisme baru. Iklan natif adalah iklan yang dikemas dalam format berita. Tujuan penelitian untuk menggambarkan perubahan kerja kapitalisme baru media dalam konteks hipermodern yang terefleksikan melalui proses produksi dan distribusi konten iklan natif pada media daring. Kapitalisme Baru dari sosiolog Richard Sennett digunakan sebagai teori utama penelitian ini, dikombinasikan dengan pemikiran hipermodern Lipovetsky dan Gottschalk. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Data dikumpulkan dari wawancara informan dari enam media, Humas, dan asosiasi, serta analisis teks kualitatif. Ada beberapa temuan signifikan dari hasil penelitian. Pertama, analisis teks menunjukkan tingkat kesamaan penuh antara berita dengan konten iklan natif pada beberapa media. Kedua, wawancara menunjukkan praktik iklan natif tidak hanya berada pada level teks, tetapi sifat natif juga pada level produksi dan distribusi. Ketiga, ada beberapa perubahan institusi terkait kapitalisme baru pada media yang tercermin dalam penelitian ini. Pertama, produk dalam kapitalisme baru media adalah produk yang cair dan beragam. Kedua, kapitalisme baru dalam kaitannya dengan manajemen institusi media ditandai dengan karakter fleksibilitas dan kolaboratif, di mana etika dipandang opsional. Logika jangka pendek mendorong institusi media berfokus pada profit yang cepat didapat. Relasi, baik dengan khalayak maupun pekerja, dibangun dalam logika waktu pendek ini.

This dissertation looks into native advertising in the perspective of new capitalism. Native advertising is an advertisement that looks like editorial content in term of design and content. This research aims to portray the new capitalism of online media reflected through the production and distribution of native advertising. The theory of new capitalism by sociologist Richard Sennett is used as the main theory of this research in combination with hypermodern concept of Lipovetsky and Gottschalk. This research uses case study and gathered the data from interviewing sources from online media, public relations, associations, as well as from qualitative text analysis. There are some findings of this research. First, text analysis shows high similarity between news and native advertising. Secondly, the interviews show that native advertising is not only at the level of text, but also at the level of production and distribution. Third, there are some institutional changes due to this new capitalism. The product of new capitalism is diverse. Secondly, in terms of institutional management, flexibility and collaboration is the keywords and ethics is optional. Short term logic makes media focus on quick profit. Relation, both with the audience and workers, is also built on this short-term logic."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>