Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133943 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bogor: Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumbersaya Keluarga , 1997
R 378.2 Ind r
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Friedman, Marilyn M.
Jakarta : EGC , 2006
613 FRI k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Artikel ini membahas pengembangan sistem kesehatan masyarakat secara Universal,komprehensif, seimbang,terukur dan terintegrasi serta bersifat aplikatif
"
330 ASCSM 2 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Windya Rahmawati
"Keluarga memiliki asosiasi yang kuat dengan kesehatan dan penyakit seseorang melalui hubungan dan dinamika kehidupannya. Dengan mengetahui salah satu riwayat penyakit keluarga, seseorang dapat melakukan pencegahan serta menurunkan risiko untuk mengalami suatu penyakit tertentu. Skripsi ini membahas profil riwayat penyakit keluarga dan hubungannya dengan penyakit pasien di Klinik Dokter Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 2006-2008. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Laporan Studi Kasus Pasien di Klinik Dokter Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 2006-2008. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipertensi merupakan penyakit terbanyak yang dialami pasien dan keluarganya. Penyakit non-infeksi lain seperti diabetes melitus juga menduduki peringkat atas. Sementara persentase penyakit infeksi seperti infeksi saluran pernapasan akut dan tuberkulosis juga cukup tinggi. Dari hasil analisis didapatkan hubungan antara riwayat diabetes melitus tipe 2, penyakit jantung koroner, hipertensi derajat 2, alergi, asma, penyakit kulit, dan tuberkulosis paru dalam keluarga dengan penyakit yang dialami oleh pasien.

Family has strong association with health and diseases through a relationship and the dynamics of life. Knowing one of the family history, a person can prevent and reduce the risk for experiencing a particular disease. The objective of this study was to evaluate the profile of family history and its association with the patient?s disease in Family Physician Clinic Faculty of Medicine University of Indonesia 2006-2008. The research was conducted by using the cross-sectional method. The samples collected from Patient Case Reports in the Family Physician Clinic, Faculty of Medicine University of Indonesia 2006-2008. The result shows that hypertension is the most frequent disease of the patients and family. Non-infection diseases such as diabetes mellitus also in top ranked. While the percentage of infections diseases such as acute respiratory tract infection and tuberculosis are also quite high. There are significant associations between family history of type 2 diabetes mellitus, coronary heart disease, stage 2 of hypertension, allergy, asthma, skin diseases, tuberculosis, and the patient?s diseases."
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S09126fk
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Nur Hidayati
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tugas kesehatan keluarga, karakteristik keluarga dan anak dengan status gizi balita. Penelitian ini menggunakan deskriptif korelasional, pendekatan cross sectional dengan 167 sampel yang diambil secara proportional cluster sampling. Uji Chi Square ditemukan adanya hubungan yang bermakna status kesehatan balita (p 0,000) dan jumlah anggota keluarga (p 0,032) dengan status gizi balita. Uji regresi logistik menunjukkan status kesehatan balita paling dominan mempengaruhi status gizi balita (p 0,000). Status kesehatan balita sehat berpeluang status gizi baik 7,9 kali dibandingkan dengan balita yang pernah sakit atau sedang sakit. Upaya penanganan masalah gizi balita perlu menekankan pada status kesehatan balita dan status ekonomi keluarga."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2011
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hardinge, Mervyn G.
Jakarta : Indonesia Publishing House, 2003
613 HAR ft I
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 2000
613 IND t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Supriaty Muhammad
"Perilaku manajemen dalam organisasi dipengaruhi oleh budaya organisasi diantaranya visi dan misi, pemberdayaan sumber daya manusia, manajemen pengetahuan, dinamika proses belajar serta proses perubahan organisasi. Untuk membantu Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang meningkatkan kemampuan organisasi dalam manajemen kesehatan, dilakukan suatu intervensi dalam bentuk kalakarya Quality Management dengan pendekatan siklus PDCA (Plan, Do, Check, Act).
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh intervensi kalakarya manajemen mutu terhadap perilaku manajerial pada proses pemahaman tugas pokok dan fungsi di seksi kesehatan keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan sebagai informan adalah kepala seksi, kepala sub seksi, staf, bidan koordinator serta kepala puskesmas. Pengumpulan data dengan metode wawancara mendalam dan observasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi seluruh anggota seksi kesehatan keluarga terhadap kegiatan pembuatan, sosialisasi, bimbingan dan pengarahan, monitoring serta evaluasi tugas pokok dan fungsi pada umumnya baik, demikian pula persepsi kepala puskesmas tentang bimbingan dan pengarahan serta monitoring yang dilakukan oleh seksi kesehatan keluarga adalah baik. Sikap seluruh anggota seksi kesehatan keluarga terhadap kegiatan pembuatan, sosialisasi, bimbingan dan pengarahan, monitoring serta evaluasi pada umumnya setuju dengan kegiatan tersebut, demikian halnya dengan sikap kepala puskesmas terhadap kegiatan bimbingan dan pengarahan, monitoring serta evaluasi yang dilaksanakan seksi kesehatan keluarga adalah pada setuju.
Dalam hal motivasi, yang memotivasi seluruh anggota seksi kesehatan keluarga untuk melaksanakan kegiatan tersebut adalah adanya keinginan untuk mau merubah ke arah yang lebih baik yaitu bekerja sesuai dengan uraian tugas masing-masing supaya lebih terarah dan lebih teratur. Selama kegiatan pembuatan uraian tugas serta dalam melaksanakan tugas kepala seksi melibatkan seluruh bawahan, demikian juga dalam pengambilan keputusan serta didukung oleh hubungan kerja yang baik antara kepala seksi dengan bawahan maupun diantara sesama staf seksi. Dalam pelaksanaan semua kegiatan tersebut yang telah dilaksanakan adalah pembuatan, sosialisasi tentang uraian tugas, sedangkan bimbingan dan pengarahan, monitoring serta evaluasi dilaksanakan pada pembuatan uraian tugas sampai dengan pelaksanaan. Kegiatan bimbingan dan pengarahan, monitoring dan evaluasi berlangsung terus menerus.
Saran sehubungan hasil penelitian ini bahwa kepala seksi hendaknya menggunakan uraian tugas yang telah dibuat menjadi pedoman dalam penilaian terhadap kinerja staf.

Analysis on the Effect of On the Job Training Quality Management Intervention on Managerial Behavior in Understanding Main Tasks and Functions of Family Health Unit of the Health Department in Sintang DistrictManagement behavior in organization is influenced by the organization culture that consists of vision and mission, man power empowerment, knowledge management, learning process dynamics and organization changing process. To assist the Health Department in Sintang district in improving organization competence in health management, an intervention was conducted by using on the job training Quality Management guiding program that employed PDCA (Plan, Do, Check, Act) cycle.
This study was aimed at obtaining information regarding the effect of on the job training quality management intervention on managerial behavior in understanding main tasks and functions of family health unit of the health department in Sintang district. This study was qualitative and the informant or respondents of this study were chief of unit, heads of sub unit, staff, midwife coordinator and chief of puskesmas. Data were collected by using in depth interviews and observation methods.
Result of study shows that perceptions of all members of family health unit on creating, socializing, coaching and guiding, monitoring as well as evaluating are mostly good. Similarly, the perception of chief of puskesmas concerning coaching and guiding as well as monitoring conducted by the family health unit is good. Stance of members of the family health unit toward creating, socializing, coaching and guiding, monitoring as well as evaluating is in agreement with those activities and so is the stance of chief of puskesmas toward the activities conducted by the family health unit.
In terms of motivation, what motivates all members of family health unit to carry out such activities is their willingness to change for better that is to work pursuant to individual tasks to be more directed and regulate. During the job description process and its implementation, chief of unit involved all subordinates. Similarly, the chief involve the subordinates as well in the decision making and is supported by good work relation among the chief of unit and subordinates as well as among unit staffs.
In implementing all activities mentioned above, what have been done are creating and socializing job description, while coaching and guiding, monitoring as well as evaluating have been carried out since the establishment up to recent implementation. Coaching and guiding, monitoring as well as evaluating are conducted continuously.
The recommendation offered from this study is that chief of unit should utilize the set job description as guidelines in assessing the staff?s performance."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T4424
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tisa Harmana
"Kebijakan otonomi khususnya desentralisasi kesehatan menuntut adanya perbaikan sistem pembiayaan dan manajemen keuangan daerah dimana masalah pembiayaan kesehatan daerah selalu menjadi hambatan utama dalam mewujudkan perbangunan kesehatan. Pembiayaan kesehatan belum dapat memperbaiki indikator kesehatan masyarakat secara umum hal ini bisa disebabkan oleh pembiayaan yang tidak cukup dan kualitas dari pelayanan kesehatan selain itu masih banyak faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi pembiayaan kesehatan daerah.
Penelitian di bidang pembiayaan kesehatan telah banyak dilakukan, dimana penelitian tersebut menunjukkan bahwa sumber pembiayaan kesehatan daerah terbesar adalah dari dana APBD, namun penelitian yang mencoba mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan kesehatan daerah yang bersumber pada APBD masih sangat terhatas, sehingga penelitian ini menjadi penting untuk dilaksanakan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan teknik wawancara mendalam untuk mendapatkan data primer dan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian ditelaah dan dioiah menggunakan software komputer.
Penelitian ini menghasilkan faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan kesehatan daerah Kabupaten Pontianak tahun 2006 antara lain: Komitmen Daerah, kemampuan Advokasi, kemampuan Perencanaan, Prioritas Masalah Kesehatan, pemilihan Intervensi Program, kemampuan Perencanaan, Dana Perimbangan. Lain-lain
Pendapatan yang Sah, Informasi Alur Pembiayaan, dan Keseimbangan antara Mata Anggaran, sedangkan PAD belum mempengaruhi pembiayaan kesehatan daerah Kabupaten Pontianak. Hasil penelitian dari telaahan dan olahan dokumen menunjukkan bahwa total anggaran untuk pembiayaan kesehatan bersumber pada APBD Kabupaten Pontianak lahun anggaran 2006 adalah Rp 47,542,542,000; atau 8,99% dari total APBD. Pembiayaan kesehatan per kapita per tahun di Kabupaten Pontianak tahun 2006 berdasarkan belanja publik adalah sebesar Rp. 34,579.60 per kapita per tahun, nilai ini masih jauh dari nilai standar yang ditetapkan oleh World Bank sebesar Rp. 51,000,- per kapita per tahun.
Pihak instansi pengusul baik Dinas Kesehatan Kabupaten Pontianak dan RSLTD dr.Rubini hendaknya dapat membuat informasi alur pembiayaan dengan menggunakan format dan pedoman DHA beserta analisisnya setiap tahun secara berkesinambungan, agar dapat dijadikan pedoman dan bahan advokasi kepada para pengambil kebijakan di daerah. Pemerintah Kabupaten Pontianak diharapkan tetap konsisten dalam memegang komitmennya terhadap sektor kesehatan yang merupakan salah satu prioritas pembangunan melalui peningkatan jumlah alokasi anggaran walaupun secara bertahap sehingga dapat mencapai 15% dari total APBD sesuai kesepakatan Bupati/ Walikota se-Indonesia. Penelitian lIanjutan dengan desain dan metode berbeda terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan kesehatan daerah sangat diperlukan untuk mengetahui apakah faktor-faktor tersebut juga bisa mempengaruhi pembiayaan kesehatan di tempat yang berbeda.

Autonomy policy especially health decentralization demand expenses system improvement and district finance management where district health expenses problem always become the major obstacle in creating health development. Health expense have not improve public health indicator. Generally, these things caused by insufficient cost and health service quality, beside there are still other factor that can affect district health expense.
Researches on health expense field have been done a lot, where these researches shows that the biggest of district health expense source is APBD fund, but the research that try to reveal factors which influence district health expense which based on APBD is still limited, therefore this research is important to be done. This research use qualitative research design with in depth interview technique to get primary data and documents which related to the research that been studied and processed by using computer software.
This research result factors which influence district health expense on Pontianak District year 2006, such as: Commitment from decision maker, Advocacy, Planning ability, Health problem Priority, choosing program intervention, allocation fund, other legal income, expense flow information and balancing foi budget alocation, while PAD have not influence district health expense on Pontianak District. Research result from document research and study shows that total budget for health finance which based on APED Pontianak District year 2006 is Rp.47.542.542.000,- or 8,99% from total APBD. I-lealth expense per capita per year, if it based on public services is Rp. 34.579,60 per capita per year. This value still lower from World Bank standart, the standart is Rp,51.000,- per capita per year.
Proposed institution especially Health Institution or Pontianak District and RSUD dr.Rubini should have ability to make information about expense flow by using DHA format and guideline with analysis continuously every year, thus it can be use as guideline and advocate material to policy maker on Pontianak District. Pontianak District government is expected to be consistence in holding its commitment on health sector which is one of development priority through increase of budget sum allocational though its gradually until it reach 15% from total APBD along with Agreement among Mayors in Indonesia. Afterward research conducted with different method and design toward factors which influence health expense at different place."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T 19019
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Puspita Sari
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku keluarga dengan anak balita yang menderita ISPA di wilayah kerja Puskesmas Pancoran Mas Depok. Penelitian ini melibatkan 92 ibu dengan anak balita ISPA sebagai responden yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar keluarga memiliki pengetahuan yang tinggi terhadap ISPA (63%), sikap yang negatif terhadap ISPA (54,3%), dan perilaku keluarga dalam merawat balita dengan ISPA yang tergolong baik (51,1%). Penelitian ini dapat dijadikan data dasar untuk lebih meningkatkan promosi kesehatan tentang ISPA kepada keluarga.

This study purposed to describe knowledge level, attitude, and behavior’s family with children who had suffer Acute Respiratory Infections (ARI) in working area of Puskesmas Pancoran Mas Depok. This study involved 92 mothers with children who had suffer ARI as respondents who were taken by using purposive sampling technique. Results showed that most families have a high knowledge of the ARI (63%), negative attitudes towards the ARI (54.3%), and the behavior of the family in caring for children with ARI are classified as good behaviour (51.1%). This research can be used as a basic data to enhance health promotions about ARI to family."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52886
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>