Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119407 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erison
"Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) merupakan masalah kesehatan yang perlu ditangani secara serius di Indonesia, karena sangat berpengaruh terhadap perkembangan mental dan dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia.
Propinsi Sumatera Barat adalah salah satu daerah endemik "sedang" di Indonesia dengan prevalensi gondok/ Total Goiter Rate (TGR) sebesar 20,5%. Angka ini sangat tinggi bila dibandingkan dengan angka Nasional sebesar 9,8%. Sementara target yang hendak dicapai adalah kurang dari 5% pada tahun 2010. Dalam rangka penanggulangan dampak GARY, pemerintah Propinsi Sumatera Barat melalui Kepala Bappeda telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor:414/8/0811/PKSDMPK/Bappeda-2003 tentang Tim Penanggulangan GAKY di Propinsi Sumatera Barat.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang gambaran dan faktor-faktor yang mendukung kinerja tim penanggulangan GAKY di Propinsi Sumatera Barat tahun 2003, dengan pendekatan sistem meliputi: Input struktur organisasi, aspek hukum dan kebijakan, tenaga, sarana pendukung dan biaya), Proses (koordinasi tim, pembagian tugas dan kewenangan, rencana kerja tim, pembinaan, monitoring dan evaluasi) dan Output (dokumen koordinasi, notulen pertemuan, dokumen pembagian tugas dan kewenangan, dokumen rencana kerja, dokumen pembinaan dan dokumen evaluasi).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tim penanggulangan GAKY Propinsi Sumatera Barat tahun 2005 belum berfungsi secara optimal sebagai organisasi.
Berdasarkan hasil peneliuan yang dilakukan maka disarankan kepada Dinas Kesehatan Propinsi dan Kabupaten/Kota agar melakukan pembenahan internal dengan pembinaan personil, melakukan manajemen secara transparans, melakukan advokasi. Terhadap Tim GAKY disarankan agar menterjemahkan Surat keputusan tentang Tim GAKY sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan, membuat rencana kerja dan melakukan rakor secara berkala, merumuskan indikator dan kriteria masing-masing komponen tim, melakukan kajian dan evaluasi terhadap komponen dan proses koordinasi serta memberikan umpan balik kepada masing-masing unsur yang terlibat dalam upaya penanggulangan dampak GAKY di Propinsi Sumatera Barat tahun 2003. Selanjutnya Kepada Pemda dan DPRD Propinsi Sumatera Barat diharapkan dapat memberikan dukungan sehingga upaya penanggulangan GAKY di Propinsi Sumatera Barat dapat terlaksana dengan baik."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T13178
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Mohamad Arief Achdiar Adiwinata
"ABSTRAK
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) termasuk masalah kesehatan yang serius karena sangat berpengaruh terhadap perkembangan mental manusia, yang dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia.
Kabupaten DT.II Purwakarta salah satu Kabupaten di Jawa Barat yang termasuk daerah endemis GAKI Daerah endemis GAKI di Kabupaten Purwakarta pada tahun 1996, tersebar pada desa-desa di wilayah kecamatan, yaitu :
1. Kecamatan Bojong, dengan angka prevalensi GAKI, sebesar 36,80 %.
2. Kecamatan Pasawahan, dengan angka prevalensi GAKI sebesar 26,00 %.
3. Kecamatan Wanayasa, dengan angka prevalensi GAKI sebesar 13,70 %.
4. Kecamatan Darangdan, dengan angka prevalensi GAKI sebesar 10,70 %.
Dalam rangka penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium ( GAKI) di Kabupaten Purwakarta, telah dikeluarkan Surat Keputusan Bupati KDII Tingkat II Purwakarta Nomor : 501/SK.208-Perek/1996 tentang Pembentukan Tim Komite Nasional Garam (KNG ) Kabupaten DT.II Purwakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengorganisasian Tim Komite Nasional Garam ( KNG) Kabupaten Purwakarta dengan pendekatan sistem, yaitu : Input : Struktur Organisasi, Tenaga, Sarana dan Biaya.
Proses : Pembagian Tugas, Perincian Pekerjaan, Pendelegasian Wewenang, Koordinasi, Rencana Kerja, Monitoring dan Evaluasi.
Sehingga diharapkan Out put nya yaitu dapat berfungsinya organisasi Tim KNG dalam penanggulangan GAKI di Kabupaten DT.II Purwakarta.
Penelitian ini bersifat kualitatif, yaitu menggambarkan pengorganisasian dari Tim KNG Kabupaten DT.II Purwakarta. Data di dapat dari hasil wawancara dengan responden yaitu anggota Tim Teknis KNG Kabupaten Purwakarta. Dan selanjutnya diolah dengan melakukan analisis isi yaitu dengan menganalisa hasil penelitian dan membandingkannya dengan teori-teori pada tinjauan kepustakaan.
Hasil penelitian dari seluruh variabel menunjukan bahwa Tim KNG Kabupaten Purwakarta belum berfungsi secara optimal sebagai organisasi bila dilihat dari input, proses dan out put.
Dari basil penelitian yang telah dilakukan, maka dengan ini disarankan agar Tim KNG, dapat menyusun struktur/bagan organisasi, pembagian tugas, perincian pekerjaan, rencana kerja, mengupayakan anggaran biaya, monitoring dan mengevaluasi hasil kegiatan yang dilaksanakan serta meningkatkan frekuensi pertemuan terutama lebih menekankan kepada proses koordinasi anggota Tim KNG.
Daftar Pustaka : 121 1984 -1997

ABSTRACT
Organizing The Salt National Committee Team ( KNG = Komite Nasional Garam) to Solve The Problems due to Iodine Deficiency ( GAKI = Gangguan Akibat Kekurangan Iodium) in Purwakarta Regency in The Year 1997Disease due to Iodium Deficiency (GAKI = Gangguan Akibat Kekurangan Iodium) is one of serious health problems because it can interfere the human mental development and decrease the quality of human resources.
The regency of Purwakarta is one of the regencies in West Java Province which is still an endemic area of GAKI. The endemic areas of GAKI in Purwakarta in 1996 are spread in villages of the subdistricts as follow :
- Bojong subdistricts with 36.80 % of GAKI prevalence.
- Pasaahan subdistricts with 26.00 % of GAKI prevalence.
- Wanayasa subdistricts with 13.70 % of GAKI prevelence.
- Darangdan subdistricts with 10.70 % of GAKJ prevelence.
In order to solve the problem of the disease due to Iodium deficiency, Purwakarta has issued a Decision Letter of Purwakarta's Regent No. 501/SK.208-Perek/1996 about forming The Team of The Salt National Committee ( KNG = Komite Nasional Garam) of Purwakarta.
This study is aimed to study the organization of The Salt National Committee Team of Purwakarta. The system approaches used are :
- Input : Organization structure, manpower, facilities and finance.
- Proses : Job distribution, job description, authority delegation, coordination, plan of action, monitoring and evaluation.
- The expected out put is a proper function of KNG team in overcoming sodium related disease in Purwakarta.
This study is qualitative. It describes the organizing aspect of KNG team in Purwakarta. Data were collected from interviews with respondents i.e members of technical team of KNG of Purwakarta. They were , then, analyzed by analyzing the study result and compare it with the theories from the references.
The result from all variables shows that Purwakarta KNG team does not optimally function as an organization which can be seen from input, process and output aspects.
From this result, it is advised that the KNG team should form the organization structure, job distribution, job description, plan of action, increase the frequency of meetings, pursue for budget, monitor and evaluate result that have been done so far and give more stressing for better coordination among KNG team.
Reference : 12 (1984 -1997 )
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toto Sudargo
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press , 2015
641.302 TOT d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fuonaliza
"Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) masih rncrupakan salah satu masalah gizi mikro di Indonesia yang bclum terkendali dengan baik hingga kini. Pembesaran kelenjar tiroid (gondok) merupakan salah satu bentuk manifestasi GAKY. Di Provinsi Sumatera Barat prevalensi GAKY berdasarkan TGR (Tomi Goiter Rate) tahun 1980 adalah 74,7%, tahun 1987 sebesar 33,7%, tahun 1995 sebesar 39 % dan umm zoos sebesaf 93%. Prevaxenéi GAKY befdgsarkan TGR di Kota Padang cenderung meningkat dari 8,S% pada tahun 1998 menjadi 21,5% tahun 2003 dan 26,3 % pada tahun 2006. GAKY tidak hanya menyebabkan gondok saja tapi juga memberikan dampak terhadap perkembangan fisik, mental dan fmmgsi intelektual.
Penelitian ini beftujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gondok Kota Padang. Disain penelitian yang digunakan adalah studi kasus kontrol dimana kasus adalah anak SD/MI berusia 6-12 tahun yang menderita gondok yang diperiksa dengan cara palpasi. Kasus diambil dari hasil Survei Peruetaan Gondok di Kota Padang tahun 2006. Sedangkan kontrol adalah anak SD/MI yang berusia 6-12 tahun yang berasal dari SD/MI yang sama deugan kasus dan tidak menderita gondok yang diperiksa dengan cara palpasi. Sampel seluruhnya bexjumlah 452 orang dengan perbandingan kasus 1 kontrol adalah lzl. Data dikumpulkan dengan melakukan wawancara langsung clengan ibu anak sckolah dan melakukan pemafiksaan terhadap sampel garam yang dibawa dari rumah. Pada penelitian ini juga dilakulcan pemeriksaan terhadap kadar yodium dalam urin dan swnber air minum sebanyak 10% dari total sample yang diambil secara random. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji mulnple Iogislic regression.
Dari hasil analisis ini diperoleh hubungan yang signifikan antara umur dengan kejadian gondok di Kota Padang sctelah dikontrol oleh konsumsi makanan mengandung yodium dan kualitas garaxn bezyodium dengan p value 0,000 dan OR 2,663 (95% CI 1,802-3,935). Konsumsi rnakanan mengandung yodium berhubungan dengan kejadian gondok pada anak SD/MI di Kota Padang dengan p value 0,000 dan OR 2,259 (95% CI 1,507-3,386) setelah. dikontrol oleh umur dan kualitas garam beryodium. Makanan mengandung yodium seperti ikan laut dan daging ayam berhubungan dengan kejadian gondok dengan p value 0,000, OR 2,326 (95% CI 1,596-3,392) untuk ikan laut dan p value 0,038, OR 1,509 (95%CI 1,040-2,189) mmtuk daging ayam_ Kualitas garam juga berhubungan dcngan kejadian gondok dengan p value 0,030 dan OR 1,772 (95% CI 1,056~2,973) setclah dikontrol oleh umur dan konsmnsi makanan mengandung yodium.
Berdasarkan basil penelinan ini disarankan kepada Dinas Kesehatan Kota Padang untuk meningkatkan penyuluhan tentang GAKY kepada masyarakat, mernperhatikan faktor usia dengan memfokuskan pada usia dibawah 10 tahun dalam membuat perencanaan penanggulangan GAKY, melalcukan pemeriksaan kadar yodium urin scbelum melakukan intervensi dan melakukan pengawasau yang ketat terhadap kualitas garam yang beredar di masyarakat serta memotivasi masyarakat untuk meningkatkan konsumsi ikan laut. Bagi peneliti disarankan untuk xnelakukan penelitian tentang faktonfaktor yang berhubungan dengan rendahnya kualitas garam yang dikonsumsi anak, penelitian tentéhg kadar yodium dalam garam mulai awal distribusi sampai tingkat konsumsi anak, pcnelitian tentang kandungan yodium pada rnakanan tradisional, peuelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pole. konsumsi anak dan kqiian lebih dalam tentang hubungan sumber air minum dengan kejadian gondok serta faktor-faktor yang mempengamhi kadar yodium dalam sumber air minum. Masyarakat tcrutama ibu rumah tangga diharapkan meningkatkan pcngetahuannya femng GAKY seningga bmakap lebih snlektifdalam memilih makanan untuk anak

Iodine Deficiency Disorders (IDD) is still one of micro nutrition problems in Indonesia that has not been well controlled up to now. The thyroid gland enlargement (goiter) is one of the IDD manifestations. ln West Sumatera Province, the IDD prevalence based on TGR (Total Goiter Rate) is 74.7% in 1980, 33.7% in 1987, 39% in 1995 and 9.8% in 2003. The IDD prevalence bwed on TGR in Padang City tends to increase from 8.5% in 1998 to 21.5% in 2003 and 26.3% in 2006. IDD does not only cause goiter but also brings impacts to physical, mental and intellectual function development.
This research is aimed at discovering factors related to goiter incidence in Padang City. The research design applied is the case control study with elementary school (SD/Ml) children ranging from 6 to 12 years old with goiter examined using palpation technique as the cases. The cases were taken from the results of Goiter Mapping Survey in Padang City in 2006. The control used consists of 6-12 year old elementary school (SD/Ml) children from the same schools of the cases but who do not have goiter when examined using palpation technique. The total sample size is 452 with case-control ratio of 1:l. The data was collected using direct interview with the child's mother and by examining salt sample brought from home. In this research, examination on the iodine level in urine and drinking water source taken randomly was perfomied in 10% ofthe total sample. The data is analyzed using multiple logistic regression.
From the results of the analysis, it is revealed that there is a significant relationship between age and goiter incidence in Padang City alter _being controlled by iodine containing food consumption and iodine containing san quality with a p value of o_ooo and an on of 2.663 (95% ci 1.802-3.935): Consumption of iodine containing food is shown as having relationship with the goiter incidence in elementary school (SD/Ml) children in Padang City with a p value of 0.000 and an OR of 2.259 (95% CI 1.507-3386) atter being controlled by age and iodine containing salt quality. Iodine containing food such as sea tish and chicken is shown as having relationship with goitcr incidence with a p value of 0.000 with an OR of 2.326 (95% Cl 1.596-3392) for sea iish and p value of 0.038 with an OR of 1.509 (95% CI 1.040-2.l89) for chicken. The salt quality also relates to the goiter incidence with a p value of 0.030 and an OR of 1,772 (95% CI 1.056-2.973) aiter being controlled by age and iodine containing food consumption.
Based on this research it is suggested to the Health Ofliice of Padang City to improve education on IDD to the community by paying attention to the age factor and focusing on children under 10 years. old when. developing plans for IDD control, performing urine iodine level examination before doing an intervention and exercising tight control on the quality of salt sold in the community as well as motivating the community to increase sea iish consumption Researchers are suggested to do researches on factors related to the low quality of salt consumed by children, iodine level in salt starting from distribution stage to child consumption stage, iodine content in traditional food, factors related to child consumption pattem and in-depth review on relationship between drinldng water resource with goiter incidence and factors affecting iodine level in drinking water. The community, especially housewives, is expected to increase the knowledge on [DD and acts more selectively in choosing food for children."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T34482
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kresnawan
"ABSTRAK
Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) sampai saat ini masih merupakan masalah utama di bidang gizi disamping Kurang Kalori Protein, Kekurangan Vitamin A, dan Anemia Gizi besi.
Pada dewasa ini diperkirakan sekitar 30 juta penduduk Indonesia tinggal di daerah defisiensi iodium. Dari jumlah tersebut lebih dari 750 ribu menderita kretin endemik, 10 juta menderita gondok endemik dan 3,5 juta menderita GAKI lainya.
Akibat negatif dari GAKI ternyata lebih luas dari sekedar terjadinya pembesaran kelenjar gondok. Yang sangat mengkhawatirkan adalah akibat negatif pada susunan syaraf pusat yang akan berpengaruh pada kecerdasan dan perkembangan sosial masyarakat pada umumnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat pembesaran kelenjar gondok terhadap prestasi belajar murid sekolah dasar yang tinggal di daerah yang selama ini dikenal sebagai daerah defisiensi iodium. Penelitian ini merupakan penelitian analisis dengan pendekatan Cross Sectional, yang dilakukan dengan cara memanfaatkan data sekunder dari survei dampak penanggulangan GAKI nasional yang dilaksanakan tahun 1988 - 1990.
Dalam penelitian ini tingkat pembesaran kelenjar gondok diketahui dengan cara inspeksi dan palpasi kelenjar gondok untuk kemudian ditetapkan statusnya menurut kriteria WHO tahun 1990. Kemudian tingkat pembesaran kelenjar gondok dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang menderita gondok terdiri dari gabungan tingkat pembesaran la, Ib, II dan III. Sera kelompok tidak menderita gondok (normal) yang terdiri dari tingkat pembesaran O. Sedangkan prestasi belajar diambil dengan cara mengutip angka rata-rata dari semua mata pelajaran yang tercantum dalam buku raport pada penilaian terakhir.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor gondok terlihat berpengaruh terhadap prestasi belajar murid sekolah dasar, terutama di daerah endemik berat yang ditunjukkan dengan tingginya prevalensi TGR.
Berdasarkan kesimpulan tersebut beberapa saran yang perlu dikemukakan adalah perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan instrumen pengukur prestasi belajar yang baku dan objektif misalnya test IQ. Kemudian prestasi belajar perlu pula dibagi menjadi dua yaitu prestasi belajar yang bersifat intelegentif dan non intelegeftif. Perlu pula dilakukan penelitian tentang prestasi belajar yang dikaitkan dengan faktor gizi lainya disamping defisiensi iodium yaitu faktor KKP dan anemia gizi.
Selain itu disarankan pula untuk menggunakan menggunakan informasi epidemiologi yang diperoleh dari penelitian ini sebagai bahan penyuluhan khususnya dalam rangka meningkatkan "demand" terhadap garam beriodium. Kemudian disarankan agar melanjutkan upaya penanggulangan GAKI melalui suplementasi langsung baik suntikan maupun oral terutama di daerah endemik berat dan sedang. Agar penanggulangan GAKI lebih berhasil guna hendaknya diikuti pula dengan upaya peningkatan status gizi masyarakat khususnya KKP dan anemia gizi."
1992
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Sri Rejeki
"ABSTRAK
GAKY merupakan salah sam masalah kexeharan masyarakat di Indonesm. Gamm
bwyodium ada/ah Salah sam cara untuk mcnanggulangf gangguan alcibat kekurangan
yodium yang dapa! mengakibatkan berbagai masalah gangguan akiba! kekurangan
yodium (GAKY). Penggunaan garam beryadium adalah cara penanggulangan _vang
praklis dan ;murah. Rumah langga yang menggunakan garam beryodium di K ecamalan
Bojongmangu sebesar 51 %. Scdangkan target USI adalah 90 % rumah rangga
menggunakan garam beryodium. Dengan melihal adanyua kesenjangan zensebul, jzkror-
_/Zzkror apa yang berhubungan dengan kandungan yodium daiam garam.
Tn/uan penelitian ini adalah unruk mengetahuifaktorfaktor yang berhubzmgan dengan
kandungan yodium dalam garam yang digunakan oleh rumah Iangga di Kecamaran
Bojongfnangu tahun 3007. _ __
Penelilian ini mengguna/ran design cross sccrfonal. Jumlah sampe1 216 di 3 desa. Wap
desa 3 RM tiap RW 2 RT dan Hap RT 12 rcsponden. Sebagai rcsponden adalah ibu
rumah rangga. Cara pengambilan .vampel menggunakan random. Variabel dependen
adalah kandungan yodium dalam garam yang dlgunakan oleh rumah langga. Variabel
independen yang dfteiitih adalah pendidlkan. pekerjaan, pendaparan, pengelahuan ibn
tenrang garam bcryodium, rempat membeli, persepsi harga, lama simpan, jenis garam,
wadah penyimpan, cam menyimpan dan Ierak menyimpan garam. .Pengumpulan data
mengzmakan Iodine Tast, timbangan, dan kuesioner.
Hasil penelirian ada/ah 16.2 % rumah tangga yang menggunakan garam beryodium
de/:gan kandungan yodium cukup berdasarkan pengetesan menggunakan Iodina Test,
38,9 % kurang mengandung yodium dan 44,9 % tidak mengandung yodium. Terbanyak
adalah bemuk garam bafa (85.2 %). Hasil analisis dengan menggunakan chi square
dnneroleh p value < 0,05 pada variabel promosi tentang penggunaan garam be1;vodium_
pengerahuan ibu tanrang garam beryodium, tempat membeli garam, jenis / bentuk
garam, cara menyimpan, dan letak menyimpan garam. Kesimpulannya bahwa bentuk garam yang paling banyak digunakan di masyarakat
adalah benluk garam bam. Kemungkinan Ierjadi bahwa garam bata bcvgyalc yang tidak
beryodium. Masih jauh untuk mencapai target USI 90 % rumah rangga menggunakan
garam beryodium. Banyalc program kegiaran yang harus dilaksanakan untuk
nzeningkatlcan penggunaan garam beryodium di Kecamatan Bojongmangu.

ABSTRACT
Iodine Deficiency Disorders (IDD) is one of public health problems in Indonesia. Iodine
Deficiency Disorder can cause many health problems. One of endeavors to address this
This effort is considered practical and in expensive. There
are 51 % households that use iodizes salt in Bojongmangu sub district, meanwhile, it is
targeted Universal Salt Iodization (USI) that 90 % of the household use iodizes salt.
Based on this data therefore, it is essential to know factors that related with the salt
iodine level at the household.
The aims of the study are to find out the factors that relate with salt iodine level that has
been consumed at the liouseholds.
This study used cross-sectional design. There are 2 l6 respondents in 3 villages. In each
village, 3 RW have been choosen. In each RW, 2 RT have been choosen and then in
each RT, 12 respondents have become the samples ofthe study. The housewives are the
samples of the study and they have been chosen randomly. The dependent variable is the
iodine level at the households. The independent variables consist of education,
occupation, income, knowledge about the iodize salt, place of purchase,cost perception,
duration of storage, the variety of the salt, container for storage, storage technique and
the location of storage. The data collection has been done using Iodine Test, weight
scale and questioner. `
The results of the study reveal that 16,2 % household use iodize salt with the sufficient
level based on iodine test, 38,9 % of them use insufficiently and 44,9 % do not use
iodize salt. Most of the households (85,2 %) use brick salt. T he data analysis use chi-
square, there are some variables that have p Value < 0,05, they are iodize salt promotion,
knowledge of the housewives, place of purchase, the kind of salt, thc storage technique
and place oh storage.In conclusion, the type of salt that most of the households use brick salt. Most of salt do
not have iodine especially the brick salt. This facts show that in population level, there
are many households that do not use iodine salt. The target ot`USI (90%) has not been
reached, thus, the effort to promote the use of iodize salt should be encouraged in
Bojongmangu sub district.

"
2007
T34327
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Lucia V.H.
"ABSTRACT
A study on Iodine Deficiency Disorders (IDD) and intellectual performance of the school-children has been done in Malang District, East Java, in December 1994. This study covered 11 villages within 5 sub districts, three of which have volcanic soil and two have limestone soil. Totally 544 school-children aged 8- 10 years old, from 22 public primary schools were measured. Villages selection was done with the aim to describe the overall extent and severity of IDD among school-children by using different methods of assessment. Methods of assessment were palpation, ultrasonography, urinary iodine excretion (UIE) and the serum thyroid stimulating hormone (TSH) level. Culture Fair Intelligence Test were used to assess the intelligence quotient (IQ) points. The Total Goiter Rate (TGR) for the whole survey area as indicated both by palpation and ultrasound measurement were revealed 35.7 % and 54.8 % respectively.
According to WHO criteria, the survey area categorized as "Severe" (TGR >=30%) as indicated by either palpation or ultrasound measurement. In contrast, the survey area categorized as "Mild" based on both UIE and TSH level (Median UIE = 5.50 ag/dl, TSH >5 mU/l = 3.4 %) Goiter, either determined by palpation or USG, was significantly associated with IQ points of the subjects ( p < 0.001 and p < 0.01 respectively). The association between median of UIE and IQ points of the subjects were also significant (p < 0.001). TSH level was not necessarily associated with either IQ points of the subjects or another IDD indicators. It is concluded that two of the IDD indicators (goiter and UIE) were significantly associated with the level of intelligence of the school-children, which reflected the quality of life of the people. Therefore, the intervention is urgently needed.
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Muslimatun
"A cross-sectional study was conducted in eight villages of Paninggahan Puskesmas catchment area in Solok district, West Sumatra province during March 1996. Its main objective was to investigate the relationship between iodine supplementation and IDD status among school age children in endemic goiter area.
A total of 238 children aged between 8 - 10 years from 8 public elementary schools were recruited into the study. Methods of assessment were palpation of thyroid gland, measurement of UIE level, determination of iodine level in salt and drinking water, weight and height, and interviews to determine the actual iodized oil capsule coverage. In addition, samples of environmental water was collected to assess its iodine content.
The survey area was categorized as mild 1DD area based on goiter rate, i.e. 19% (all were in grade 1). Median UIE level indicated that the subjects had been in iodine-replete condition (13.1 pg/dl). Iodine in salt was 14.4 t 9 ppm and iodine in drinking water was 11.7 t 8.2 pg/L. Mean of iodine level in the environmental water (river, well, and lake) was relatively high (12.2 t 4.7 pgfL). Iodized oil capsule coverage was 61%, and 55% of those children received their latest capsule less than one year at the time of the study. The surveyed children had low nutritional status based on anthropometric measurement, which was shown by the -high prevalence of stunting (36%), underweight (31%), and wasting (5%). There was no association between anthropometric indices and goiter.
The three types of iodine supplementation, i.e.: iodized oil capsule, iodized salt, and iodinated water were not associated with goiter rate, while iodine level in salt - although below the recommended level - was significantly associated-with -UiE level, suggesting that efforts to -attain the universal-salt iodization should be encouraged. The relatively high iodine level in environmental water implied sufficient iodine sources in the area, therefore factors other than iodine deficiency might play an important role in the 1DD status of the surveyed population.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1996
T4705
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>