Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143469 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fauzia Dianawati
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji kecocokan model matematis untuk persamaan kinerja keuangan bank syariah dengan studi kasus pada Bank Muamalat Indonesia. Kinerja keuangan yang diukur adalah profitabilitas yang diwakili oleh nilai Return On Assets (ROA) dan risiko yang diwakili oleh Liquidity Risk (LR). Return On Assets dan liquidity Risk sebagai variabel dependen akan diukur terhadap variabel independennya. Sebagai acuan untuk menentukan variabel independen digunakan skema lima komponen kekuatan industri dari Porter yang diaplikasikan pada lima faktor ekstemal yang paling berpengaruh terhadap kinerja keuangan ROA dan Risiko Likuiditas Bank Muamalat Indonesia. Lima faktor eksternal tersebut dikembangkan menjadi tujuh variabel, yaitu jumlah pesaing Bank Muamalat Indonesia dalam industri bank syariah, Gross National Product per kapita penduduk Indonesia, indeks industri Indonesia, tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia, indeks harga saham gabungan pada Bursa Efek Jakarta, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika serta jumlah pesaing potensial Bank Muamalat Indonesia pada industri perbankan syariah.
Keseluruhan variabel independen secara bersama-sama diuji terhadap masing-masing variabel dependen yaitu ROA dan LR untuk kemudian dipilih model persamaan yang paling sesuai untuk menggambarkan hubungan antara ROA dan variabel independennya serta LR dengan variabel independennya, menggunakan analisa regresi linier.
Hasil pengujian empiris membuktikan bahwa variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap Return On Assets adalah jumlah pesaing potensial Bank Muamalat Indonesia yang siap untuk memasuki industri perbankan syariah. Variabel pesaing potensial ini merniliki pengaruh yang negatif, artinya pertambahan jumlah pesaing potensial pada perbankan syariah akan menurunkan laba BMI secara signifikan.
Hasil pengujian terhadap Liquidity Risk membuktikan bahwa variabel yang memiliki pengaruh signifikan adalah GNP perkapita, indeks industri Indonesia dan indeks harga saham gabungan pada Bursa Efek Jakarta. Variabel GNP per kapita memberi pengaruh positif, artinya kenaikan GNP per kapita akan menaikkan risiko likuiditas secara signifikan. Variabel indeks industri Indonesia memberi pengaruh negatif, artinya kenaikan indeks industri secara signifikan akan menurunkan risiko likuiditas. Variabel indeks harga saham gabungan akan memberi pengaruh negatif, artinya kenaikan IHSG pada Bursa Efek Jakarta akan menurunkan risiko likuiditas secara signifikan.
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T18849
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Depri Liber Sonata
"Penerapan sistem ekonomi syariah di Indenesia ditandai dengan lahirnya Bank Muamalat Indonesia (BMI) tahun 1991, kemudian terus mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pada tahun 1993, MUI mendirikan Badan Arbitrase Muamalat Indonesia (BAMUI), dan kemudian pada tahun 2003 sebagai Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS) khusus untuk menyelesaikan sengeta ekonomi syariah di Indonesia, kemudian mengalami perubahan nama dan status menjadi Badan Arbitrase Syariah Nasional (BASYA.RNAS) dan kedudukannya menjadi bagian dari MU.
Penelitian ini membahas mengenai perkembangan lembaga arbitrase Islam di Indonesia dilihat dari sejarah dan dasar hukum Islam dan hukum positif yang mendasarinya, dan beberapa penyebab mengapa lembaga arbitrase Islam (BASYARNAS) lebih rasional dan efisien; ditinjau dari perspektif pendekatan analisis ekonomi terhadap hukum (economic analysis of law).
Sedangkan metode penelitian hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis normatif, bersifat desktiptif dan eksplantoris, dan bentuknya perspektif dan evaluatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan fakta. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder, dan proses analisis dilakukan secara kualitatif, dan menarik kesimpulan dengan cara berfikir deduktif.
Setalah melakukan pembahasan dan analisis maka dapat disimpulkan bahwa lembaga arbitrase sebagai lembaga alternatif penyelesaian sengketa telah dikenal di dalam sistem hukum Islam jauh sebelum kedatangan agama Islam di Arabia sedangkan penerapannya di Indonesia adalah ditandai dengan didirikannya Badan Arbitrase Muamalat Indonesia (BAMUI) kemudian berubah nama menjadi Badab Arbitrase Syariah Nasional (BASYARNAS) yang berperan sebagai lembaga penyelesaian sengketa ekonomi syariah. Kedua, ditinjau dari perspektif analisis ekonomi terhadap hukum (economic analysis of law) maka meskipun secara yuridis Peradilan Umum dan Peradilan Agama memiliki kewenangan (kompetensi absolut) dalam menyelesaikan sengketa ekonomi syariah (khususnya perbankan) namun BASYARNAS tetap lebih efisien dan rasional dalam menyelesaikan sengketa ekonomi syariah di Indonesia jika dibandingkan dengan Peradilan Umum dan Peradilan Agama. Dalam membantu penerapan pendekatan analisis ekonomi terhadap hukum di dalam penelitian ini maka digunakan beberapa asumsi dan konsepsi, hal ini dimaksudkan agar dalam melakukan proses analisis terhadap objek penelitian dengan menggunakan pendekatan analisis ekonomi terhadap hukum, dapat dibatasi variabel-variabel yang dianggap kurang relevan dan rasional."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T17330
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Ausyah
"Pembiayaan Baiti Jannati di Bank Muamalat Indonesia merupakan salah satu produk berdasarkan bagi hasil dan menempati porsi pembiayaan yang masih kecil. Sejalan dengan visi perbankan syariah, pembiayaan bagi hasil diharapkan meningkat dari waktu ke waktu.
Hasil penelitian terhadap jumlah pembiayaan Baiti Jannati menuniukkan bahwa jumlah Dana Pihak Ketiga secara individu berpengaruh signifikan; tingkat bagi hasil Baiti Jannati tidak berpengaruh signifikan; tingkat imbalan SBIS secara individu berpengaruh signifikan; dan suku bunga secara individu tidak berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan Baiti Jannati
Baiti Jannati financing in Bank Muamalat Indonesia is one of the products with the vision of Isiamic banking, finance for the results is expected to increase from time to time.
The results of total Baiti Jannati financing show that the number of Public Funds individually significant; Sharing Level of Baiti Jannaati has no significant; Rewards Level of SBIS individually significant; and rate individually does not significantly influence Baiti Jannati Financing.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2010
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fadhli Arsil
"Perbankan sangat erat hubungannya dengan sektor riil mengingat perannya sebagai penghubung (intermediasi) bagi surplus spending units dan deficit spending units. Dalam melaksanakan kebijakan moneter, "transmission channel" yang dipergunakan oleh Bank Indonesia adalah perbankan. Kinerja keuangan menjadi salah satu alat untuk menilai keberhasilan suatu bank. Tesis ini berupaya untuk melihat faktor-faktor eksternal yang diwakili oleh tingkat suku bunga SRI, produk nasional bruto (GNP), indeks pasar modal (IHSG) dan nilai tukar (Kurs) yang mempengaruhi kinerja perbankan syariah. Kinerja yang dimaksud diwakili oleh rasio tingkat imbal hasil bagi pemilik modal (ROE) dan aset secara keseluruhan (ROA), rasio pembiayaan terhadap dana pihak ketiga (LDR) dan rasio kecukupan modal (CAR)."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T13379
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virginia Sekar Rizky
"Skripsi ini berisi membahas mengenai perbandingan peraturan pendirian bank di negara Indonesia, Belanda, Singapura dan Inggris dengan maksud untuk melihat adanya perbedaan dan persamaan dari peraturan di negara berkembang dan negara maju, yang dilakukan dengan metode penelitian yuridis normatif. Skripsi ini terdiri dari dua rumusan masalah, yang pertama adalah bagaimana perbandingan peraturan mengenai persyaratan dan yang kedua adalah perbandingan peraturan mengenai prosedur. Skripsi ini akan membahas dua hal, hal pertama yang dibahas di dalam skripsi ini adalah persamaan dan perbedaan mengenai persyaratan pendirian bank umum di dalam peraturan di setiap negara. Yang kedua adalah persamaan dan perbedaan mengenai prosedur pendirian bank umum di dalam peraturan di setiap negara. Terdapat beberapa perbedaan antara keempat negara ini, pertama adanya perbedaan dalam persyaratan modal dalam bank umum dan adanya perbedaan prosedur antara negara Indonesia, Belanda, dan Singapura dengan negara Inggris. Skripsi ini menyarankan Indonesia untuk beradaptasi dengan Basel III global capital standards dan agar Otoritas Jasa Keuangan bisa memberikan informasi kepada publik mengenai tahap konsultasi yang dapat dilakukan sebelum mendirikan bank umum.

This thesis talks about comparison of bank establishment for Indonesia, the Netherlands, Singapore, and United Kingdom which are done to find a differences and similarities in the developing and developed countries, which is done with normative juridical research method. This thesis consists of two research questions, the first is the requirements comparison and the second is procedures comparison. This thesis will have discussed about two main things, the first is the comparison concerning commercial bank establishment requirements in the provisions in each country. The second would be the comparison concerning commercial bank establishment procedures in the provisions in each country. There are several differences between these 4 countries, the first is the difference in the initial capital needed in establishing a commercial bank and also difference in procedure between Indonesia, the Netherlands, Singapore with the United Kingdom. This thesis suggests Indonesia to adapt with the Basel III global capital standards and also it is suggested so Otoritas Jasa Keuangan to give information to public concerning the consultation phase that can be done before establishing a commercial bank.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gregy Aditya Hartono
"ABSTRAK
Penelitian ini membandingkan bank konvensional dan bank syariah di Indonesia
dengan menggunakan regresi logistik. Data dalam penelitian ini terdiri dari 107
bank umum konvensional dan 11 bank umum syariah Indonesia selama periode
2011-2014. Rasio FBI dan LDR digunakan sebagai indikator model bisnis. Rasio
CIR dan OC digunakan sebagai indikator efisiensi. Rasio LLP dan NPL digunakan
sebagai indikator kualitas aset. Rasio ROA, ETA, dan nilai ZSCORE digunakan
sebagai indikator stabilitas. Hasilnya adalah bank konvensional dan bank syariah di
Indonesia berbeda dilihat dari indikator model bisnis, efisiensi, kualitas aset, dan
stabilitas. Bank konvensional lebih efisien dan memiliki tingkat profitabilitas yang
lebih tinggi dibandingkan bank syariah, namun bank syariah memiliki kualitas aset
yang lebih baik dan juga lebih stabil.

ABSTRACT
This study compares conventional and Islamic banks in Indonesia by using logistic
regression. The data in this study consist of 107 conventional commercial banks
and 11 islamic commercial banks in Indonesia during period of 2011-2014. FBI and
LDR ratio are used as indicator of business model. CIR and OC ratio are used as
indicator of efficiency. LLP and NPL ratio are used as indicator of asset quality.
ROA, EAR, and ZSCORE score are used as indicator of stability. The results are
conventional and Islamic can be distinguished by business model, efficiency, asset
quality, and stability indicators. Conventional banks are more efficient and more
profitable than Islamic banks, but Islamic banks have better asset quality and more
stable."
2016
S65121
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Sulhan
Malang: UIN-Malang Press, 2008
332.1 SUL m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Bank Indonesia, 1956
332 BAN b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Current islamic banking in Indonesia is experiencing a significant growth. Up to February, 2013 the number of Islamic banks is as much as 35 banks which consist of 11 islamic banks and 24 islamic business units. This indicates that public interest in islamic banks is quite large and is projected in coming years will continue to increase along with the increasing moslems’ awareness of and need for usury-free banks. In islamic banking activities, any product will not be released from its contract. This study aims to determine the concept of contract in islamic law, principles used in islamic banking operations as well as the implementation of the murabaha contract in Islamic banking."
AHKAM 1:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>