Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5165 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wollstonecraft, Mary
London: David Campbell Publishers, 1992
R 305.42 WOL v
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Indianapolis: Hackett, 1994
305.42 PHI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Carter, April
London: Longman, 1993
305.420 CAR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Rouledge, 1995
323.34 WOM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
""The 1990s witnessed a surge of feminist human rights scholarship and activism in international law has shaped jurisprudential and institutional developments, yet gender issues and human rights still remain a challenging and evolving field of study. In this collection, Professor Otto brings together seminal works which are united in their aim of questioning the existing gendered hierarchies of power and inequality and the purportedly natural foundations that have justified oppressive gender stereotypes. Included works cover, among others, the history and early developments of women's rights, structural critiques of international human rights law, recognizing new human rights, linking women's economic inequality and human rights and thinking beyond the duality of gender." -- publisher website."
Cheltenham, UK : Edward Elgar, 2013
R 341.48 GEN
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Ross, Susan Deller
New York: Avon Books, 1973
323.4 ROS r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Syifa Karina, auhtor
"Penulisan dalam skripsi ini dilakukan terhadap makna beauty yang dipahami secara berbeda, luas, dan banyak. Adapun metode penulisan yang ditempuh untuk menjawab permasalahan dalam skripsi ini adalah metode kepustakaan, metode dekonstruktif maupun metode analisis kritis. Dalam menganalisa problem beauty untuk mendapati pemahaman ontologis perspektif feminis, digunakan teori Speculum Luce Irigaray. Potret mengenai kecantikan perempuan dalam media ataupun definisi kecantikan tidak mewakili bagaimana perempuan yang 'seutuhnya' melainkan bagaimana perempuan 'seharusnya'. Definisi beauty perempuan yang katanya bersifat subjektif masih terdapat ideologi patriarki dan dikekang. Perempuan dituntut untuk tampil cantik dan menarik demi diakui feminitasnya oleh laki-laki, dalam hal pendefinisian akan cantik atau tubuhnya pun masih melalui sudut pandang laki-laki dan bukan berasal dari dirinya sendiri.

This thesis discuss the meaning of beauty that is understood differently, in wide range, and in many ways. To answer this problem, author use literally method, deconstructive, as well as critical analysis method. To analyze the problem of beauty to get fully understanding about ontological feminist perspective, using the theory of Speculum by Luce Irigaray. The image of women's beauty in media or in the definition of beauty itself does not define women as 'whole' and does not describe what women 'should be'. Definition of beauty which is known as subjective matter, but in the actualization still contains ideology patriarchy. That ideology force women to appeared beautifully and attractive in order to be acknowledge their femininity by social."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S59342
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfia
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas resistensi yang dilakukan oleh perempuan bercerai terhadap stigma janda. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana resistensi perempuan bercerai terhadap stigma janda dengan melihat pada tiga ranah daerah berdasarkan pengalaman perempuan, yaitu pada saat proses pengambilan keputusan, persidangan cerai, dan pasca resmi menjadi janda dengan menggunakan teori feminis radikal. Subjek dalam penelitian ini adalah empat orang perempuan janda cerai yang mendapatkan stigma dan melakukan perlawanan atas opresinya. Penelitian ini menemukan bahwa i Faktor ekonomi, kultural, agama memberikan pengaruh terhadap keberadaan stigma janda yang menimpa perempuan bercerai hidup; ii Seksualitas perempuan janda merupakan konstruksi sosial patriarki; iii Bentuk perlawanan perempuan bercerai dalam penelitian ini adalah pelawanan tertutup; iv Keempat subyek penelitian memiliki kemampuan agensi yang berdasar pada refleksi, kesadaran diri, dan kekuatan ide-ide untuk menjadi survivor.

ABSTRACT
This research is explicating the resistance of divorced women towards the widow stigmatization. This research has a goal to discover the resistance that was done by divorced women towards the widow stigmatization by seeing it in three aspects decision making, divorce trial, and post widow official status, analyzed by radical feminism theory. The subjects of this research are four divorced women who got stigmatized and eventually did the resistance against the oppression. This research found that i Economic, cultural and religious factors have an effect on the existence of the widow stigmatization experienced by divorced woman ii Women sexuality of widows is a patriarchal social construction iii The form of divorced women resistance in this research is hidden resistance iv The subjects of this research have agency capabilities based on reflection, self awareness, and the power of ideas to be a survivor."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kingdom, Elizabeth F.
Edinburgh: Edinburgh University Press, 1991
340 KIN w (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
NUR Shifa Illaty
"Representasi gender dalam Hubungan Internasional menjadi gagasan yang penting untuk hadir, terlebih ketika kajian ini berupaya untuk menjadi ranah keilmuan yang bersifat gender-blind. Feminisme kemudian datang sebagai kajian yang memperlihatkan gagasan serta ruang baru yang sebelumnya tidak tersentuh pada kajian HI, yaitu kaitan antara dinamika HI dan isu perempuan, termasuk di dalamnya isu mengenai hak politik perempuan. Pada tahun 2010, kawasan Asia Tenggara hadir dengan ASEAN Commission on the Promotion and Protection of the Rights of Women and Children (ACWC) untuk juga dapat meneruskan ide besar dalam jaminan hak perempuan, tidak terkecuali hak politik. Sayangnya, kehadiran badan tersebut tidak serta-merta meluruhkan gagasan patriarki yang hadir bagi ranah politik perempuan di Asia Tenggara. Kajian literatur ini secara lebih jauh bertujuan untuk dapat merangkum kajian dan memberikan pencerahan baru mengenai hak politik perempuan di negara-negara Asia Tenggara. Kajian literatur ini mencakup 43 literatur yang terdiri atas buku, bab dalam buku, serta artikel jurnal. Melalui metode taksonomi, kajian literatur ini mengelompokkan literatur yang ditemukan ke dalam empat tema utama, yaitu (1) adopsi norma hak politik perempuan di negaranegara Asia Tenggara; (2) implementasi jaminan hak politik perempuan di negara-negara Asia Tenggara; (3) hambatan perempuan dalam meraih hak politik di negara-negara Asia Tenggara; serta (4) isu dalam hak politik perempuan di negara-negara Asia Tenggara. Kajian literatur ini juga berupaya untuk memetakan konsensus, perdebatan, serta kesenjangan di dalam tema kajian yang ada. Tulisan menemukan bahwa dinamika antara adopsi norma dan implementasi di dalam kebijakan merupakan suatu ranah yang cukup bergejolak di Asia Tenggara. Selain itu, tulisan juga menemukan bahwa masih diperlukan pemetaan hambatan utama agar pencarian jalan keluar yang solutif juga dapat dipetakan secara seksama. Hal serupa juga hadir pada ranah isu mengenai hak politik perempuan di Asia Tenggara yang dinilai masih belum menemukan jalan keluar.

Gender representation in International Relations is essential, primarily when this study seeks to become a gender-blind scientific field. Feminism then emerged as a study that showed span-new ideas and spaces previously untouched in IR studies, namely the link between the dynamics of IR and women's issues, including women's political rights. In 2010, the Southeast Asian region developed the ASEAN Commission on the Promotion and Protection of the Rights of Women and Children (ACWC) to continue guaranteeing women’s rights, including its political sphere. Unfortunately, the presence of this body does not necessarily eradicate the patriarchal ideas that exist in the realm of women's politics in Southeast Asia. This literature review aims to summarize studies and provide new enlightenment regarding women's political rights in Southeast Asian countries. This review includes 43 pieces of books, book chapters, and journal articles. Using the taxonomy method, this literature review groups the literature found into four main themes, namely (1) adoption of women's political rights norms in Southeast Asian countries; (2) implementation of guaranteed women's political rights in Southeast Asian countries; (3) obstacles for women in achieving political rights in Southeast Asian countries; and (4) issues in women's political rights in Southeast Asian countries. This literature review also attempts to map consensus, debate, and gaps in existing study themes. The paper finds that the dynamics between norm adoption and policy implementation are volatile in Southeast Asia. Apart from that, the article also finds that mapping the main obstacles is still needed so that the search for a solution can also be mapped carefully. A similar thing is also present in issues regarding women's political rights in Southeast Asia, which still have not found a solution."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>