Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 195407 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Akshari Tahir Lopa
"Project Delivery System (PDS) merupakan sebuah sistem yang menentukan struktur dan kerangka tanggung jawab serta kewenangan bagi para pihak yang terlibat dalam proses konstruksi. Sistem ini memberi kontribusi penting kepada kepuasan pemilik dan kesuksesan proyek secara keseluruhan. Terdapat banyak faktor dalam pemilihan metode PDS yang efektif untuk dapat mencapai kinerja proyek yang diharapkan. Untuk itu diadakan penelitian terhadap masalah ini pada pelaku industri konstruksi.
Sasaran utama dari penelitian ini akan menilai pengaruh berbagai variabel yang menjadi pertimbangan daiam pemilihan PDS terhadap kinerja biaya, mute, dan waktu. Pada penelitian ini diperoleh faktor-faktor yang berperan penting dalam pemilihan metode PDS dan dampaknya terhadap kinerja proyek.
Dari analisis secara kuantitatif dapat membuktikan hypotesa penelitian, bahwa Pemilihan PDS yang tepat akan meningkatkan kinerja biaya dan waktu pada proyek konstruksi. Output dari penelitian ini akan menjadi sebuah rekomendasi yang akan membantu para pemilik proyek dan konsultan mereka untuk mendisain suatu sistem pengadaan proyek yang Iebih sesuai."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14989
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arie Wiryo Moeljadi
"Tesis ini membahas mengenai faktor risiko yang berpengaruh terhadap motivasi dan kinerja dalam penerapan sistem Reward dan Punishment pada proyek konstruksi. Peristiwa risiko yang dominan ditemukan dalam lima bagian, yaitu Falsafah Dasar, Persepsi Seluruh Karyawan, Manajemen Kinerja, Komunikasi dan Kompensasi. Masing-masing peristiwa yang dominan ini kemudian dicari dampak, penyebab, dan tindakan preventif. Tindakan preventif dimaksudkan agar pada proyek yang selanjutnya peristiwa ini tidak terjadi lagi.

The focus of this study is about Risk factors that influenced motivation and performance on the developement reward and punishment system on construction project. Dominant risk factors founded in five part, which is basic principle, employee perception, performance management, communication, compensation. After that we will look for the impact, the causes, and the preventive response for each of these factors. The responses means so that the risk will not happen on the next project."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31956
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ario Wiriandhi
"Perkembangan dunia konstruksi yang semakin maju tidak hanya terfokus pada bidang teknologi pada peralatan dan perlengkapan, akan tetapi juga merambah pada bidang manajemen. Hal ini mengingat peran manajemen sangat besar dalam mengelola suatu proyek agar tingkat keberhasilan suatu pelaksanaan proyek menjadi lebih baik. Banyak Sekali metode pengelolaan proyek yang digunakan, mulai dari metode konvensional hingga metode manajemen konstruksi.
Di dalam manajeman konstruksi, suatu proyek diwujudkan melalui beberapa tahapan penting mulai dari tahap konseptual hingga tahap pemeliharaan. Salah satu tahap yang penting adalah tahap pelelangan. Pada tahap ini dilakukan pemilihan jasa kontraktor yang mampu menawarkan jasa yang lebih baik dlbandingkan kompetitor lalnnya.
Adapun peran manajemen konstruksi pada tahap ini adalah untuk membantu memperoleh suatu kontrak proyek dengan blaya relatif rendah, dengan waktu penyelesaian yang lebih singkat dan memperoleh jasa yang berkualifikasi terbaik.
Didalam skripsi ini akan dibahas mengenai peran manajemen konstruksi pada tahap pelelangan dan bagaimana pengaruhnya terhadap kinenja pelelangan proyek dalam hal waktu pelaksanaannya. Analisa yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan pengolahan data-data yang diperoleh di lapangan yang akan diolah secara statistik guna mencari suatu kesimpulan yang mewakili keadaan sebenamya di lapangan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S34759
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Farid Akbar
"Dalam suatu proyek konstruksi, tahap desain merupakan salah satu tahapan yang harus dilalui dalam siklus pelaksanaan proyek konstruksi secara keseluruhan. Melalui penerapan planning dan monitoring pada tahap desain, maka seluruh aktivitas dalam tahap desain dapat direncanakan dan dikendalikan dengan baik. Hal ini sangatlah penting karena penerapan planning dan monitoring yang baik dapat memberikan efisiensi dari segi waktu pada tahap desain sehingga penyelesaian pekerjaan desain tidak melebihi waktu yang telah ditetapkan. Keterlambatan penyelesaian tahap desain harus dihindari karena dapat menghambat penyelesaian proyek secara keseluruhan tepat waktu. Keterlambatan penyelesaian proyek akan sangat merugikan karena akan menyebabkan peningkatan biaya terhadap keseluruhan biaya yang telah diperhitungkan. Dengan menggunakan analisa statistik yang terdiri dari analisa statisitik deskriptif dan analisa korelasi non-parametrik untuk memperoleh suatu hubungan antara faktorfaktor dalam planning dan monitoring tahap desain sebagai variabel bebas dengan kinerja waktu pekerjaan desain sebagai variabel tetap. Melalui pengolahan analisa statistik deskriptif terhadap variabel bebas didapat faktor-faktor planning dan monitoring pekerjaan desain dibagi menjadi dua yaitu faktor-faktor yang memiliki tingkat pengaruh tinggi dan faktor-faktor yang memiliki tingkat pengaruh rendah. Hasil pengolahan analisa statistik deskriptif terhadap variabel tetap diketahui penyelesaian pekerjaan desain beresiko tinggi mengalami keterlambatan. Hasil pengolahan analisa korelasi non-parametrik didapat bahwa pengalaman Manajer proyek dalam melakukan penjadwalan pekerjaan desain dan pengalaman tim desain dalam mengestimasi durasi waktu dari setiap aktivitas dalam pekerjaan desain merupakan faktor-faktor kunci keberhasilan dalam tahap desain proyek konstruksi yang paling berpengaruh terhadap kinerja waktu.

In construction project, design phase is one of some phase that should be done in the whole construction project life-cycle. By applying planning and monitoring activities into design phase, so that all activities in design phase could be well planned and controlled. These case was important enough because of well applicated planning and monitoring design work, could give efficiency to design phase time performance so that the finishing time of design phase didn?t exceed one that have been fixed. The overdue of design phase finishing time should be avoided because it could prevent efforts to finish the whole design work up to date. The overdue of finishing design phase will give a big loss because it can cause cost increasing than the whole cost that have been estimated. By using statistical analysis that consist of descriptive statistical analysis and nonparametric correlation analysis to get the connection between factors of planning and monitoring design phase as dependent variables with time performance of design work as a tied variable. Through descriptive statistical analysis process to dependent variables, we can classify planning and monitoring design work factors into two categories: the first is factors that rated having high influence and the second is factors that rated having low influence. From the result of descriptive statistical analysis to tied variable we could know that design work was highly risk to become overdue. Then, from the result of non-parametric statistical analysis, we could know that both of Project Manager Experiences within scheduling design work and design team experiences within estimating the time duration of every activities in design work were the successful key factors in design phase of construction project that most affecting to time performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35838
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Subagio
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S35243
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Wahyu Priyadi
"Permintaan akan ketersedian perumahan semakin hari semakin meningkat seiring pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia. Dengan adanya permintaan itu maka pemerintah daerah dari masing-masing kota memerlukan ketersediaan lahan yang cukup untuk membangunan perumahan. Langkah-langkah yang diambil yaitu dengan pembebasan lahan berupa tanah dan segala sesuatu yang ada diatasnya. Hal ini tidaklah mudah karena pembebasan tanah (pengadaan tanah) yang akan digunakan untuk kepentingan umum maupun komersial banyak menimbulkan masalah. Masalah tersebut timbul terutama bila tanah tersebut dimiliki oleh lebih dari satu orang, ketidakcocokan harga tanah yang ditetapkan oleh instansi yang terkajt berupa Nilai Jual Objek Tanah (NJOP) dengan harga tanah yang ada di lapangan, perbedaan luas tanah yang ada di bukti hak dengan yang ada di lapangan, minimnya bukti hak atas tanah dari tanah yang dimilikinya, adanya pihak ketiga yang mempengaruhi harga tanah yang akan dibebaskan (preman maupun spekulan tanah).
Maksud dari penulisan ini adalah untuk dapat rnengindentifikasi resiko terhadap masalah-masalah (faktor-faktor) yang ada dalam pembebasan lahan (pengadaan tanah) tersebut. Sedangkan untuk tujuannya adalah untuk mengetahui faktor apa saja pada pembebasan lahan yang berpengaruh terhadap kinerja biaya pada perumahan sederhana. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan observasi, pengumpulan data primer dengan kuisioner atau wawancara, data sekunder yang merupakan data primer yang dikompilasi ataupun data yang diperoleh dari instansi-instansi yang terkait dengan pembebasan lahan (pengadaan tanah).
Dari beberapa variabel yang berkorelasi, hanya terdapat 3 faktor dominan yaitu kestrategisan letak lokasi tanah yang akan djbebaskan, keterlambatan proses pembayaran uang ganti kerugian, dan lamanya proses pendataan fisik tanah. Selain itu, terdapat variabel penentu lainnya yaitu lamanya proses pendataan kepemilikan tanah.

The demand on housing facilities in Indonesia is growing larger as the population growth. These needs insist every state government to provide available land for housing The policy which taken is land acquisition with everything on it. This is not going to be easy, because the land that being acquisited for public or commercial use usually caused several problems. The problems primary exist if the land owned by more than one person, the incompatibility of land price between which issued by related institution (NJOP) with the real one, the difference of land size from the certyicate, the inadequate owning evidences, and the presence of third party (broker/speculator) that influence the land price.
The point of this thesis is to identify the risk on the problems (factors) which exist on the land acquisition While the purpose is to found which factors on land acquisition that heavily influenced the cost performance on mass housing.
Data collecting done based on observation, primary data collecting with questioner or interview, secondary data that yielded from compilation of primary data or even data from related institutions.
From several correlated data, there are three dominating factors, which are the strategic location ofthe land that will be acquisited delay ofthe compensatory money payment, and long process of land physical recognition There is also another influential variable, the long process of registering land ownership."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16940
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Gulam Mustafa
"Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Randolph Thomas dkk pada tahun 1998 menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja adalah perencanaan site layout. Perencanaan site layout mutlak diperlukan, supaya pelaksanaan proyek tersebut dapat berjalan dengan optimal. yang dimaksud optimal disini adalah pelaksanaan proyek dapat berlangsung tepat waktu, meminimalisasi waktu tunggu, sehingga produktivitas pekerja dapat lebih maksimal. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor perencanaan site layout dominan yang berpengaruh terhadap produktivitas pekerja. Metode yang digunakan adalah survey. Metode ini digunakan untuk menjawab pertanyaan dari penelitian yang dilakukan. Data didapat dari kuisioner kepada responden yang terkait terhadap pelaksanaan proyek gedung bertingkat.

Based on research conducted by Thomas Randolph in 1998 stated that one of the faktors that affect labor productivity is site layout planning. Site layout planning is absolutely necessary, so that the project can run optimally. The meaning of optimal here is project implementation can take place on time, minimizing waiting time, so that the productivity of workers can be more maximal. This research was conducted to see the effect of site layout planningon the incremental labor Productivity of the High Rise Building project implementation stage. The method used is survey. This method is used to answer questions from the research. Data obtained from questionnaires to the respondents related to the implementation of projects"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S57451
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Dewanto Sadono
"Dalam tahapan pelaksanaan konstruksi, perencanaan merupakan tahapan yang sangat panting dalam mencapai tujuan proyek, yaitu selesai sesuai dengan waktu yang dijadwalkan, dengan biaya yang telah direncanakan, serta mutu yang diisyaratkan. Ketiga hal tersebut menjadi ukuran keberhasilan suatu proyek konstruksi.
Dengan adanya perencanaan yang tepat akan membuat pelaksanaan kegiatan menjadi Iebih lerarah dan berjalan sesuai dengan yang direncanakan Penyalenggara proyek konstruksi atau kontraktor harus mengetahui merencanakan segala aspek yang berhubungan dengan pelaksanaan pekeljaan konstruksi Hal ini panting unluk menjaga agar lidak terjadi bcrbagai macam masalah yang akan menyebabkan lerhambalnya proses pekerjaan konstruksi.
Dengan menggunakan pengolahan data statistik, diperoleh suatu pola hubungan antara faktor-faktor perencanaan yang berpengaruh pada tahap pelaksanaan sebagai variabel tetap dengan kinerja waktu proyek sebagai variabel bebas. Hasil dari pengolahan data ini merupakan faktor-faktor perencanaan yang paling dominan dalam tahap pelaksanaan proyek.

In Project cycle, planning is one of the most important phases in gaining the project goals. Several problems that must be concerned during construction phase are time, cost, and quality, Those are the successful criteria of the project. The correct planning will make the construction phase aimed and runs to the goals.
Contractors have known or planned the aspects connected with construction phase. This thing is important to keep the construction process not obstructed by the problems.
This research is about impact of planning in construction phase in order to increase the project time performance. Results of this research are the planning factors influence most to increase the time performance in the construction phase.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S34752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Latief
"ABSTRAK
Sektor konstruksi sangat penting untuk ekonomi nasional dimana saja, dikarenakan sektor tersebut menyediakan kebutuhan infrastruktur untuk sektor ekonomi yang lainnya. Di Indonesia, sebagai negara berkembang, kontribusi sektor konstrusi terhadap GDP telah meningkat dari 4% pada tahun 1973 menjadi 8% pada tahun 1997. Kenaikan ini, bagaimanapun juga, masih relatif rendah jika dibandingkan dengan negara-negara berkembang, yang pada umumnya bernilai lebih dari 9%. Salah satu faktor, yang dapat mempengaruhi rendahnya kontribusi terhadap GDP, adalah kurangnya sumberdaya manusia baik dalam kuantitas maupun kualitas untuk menangani proyek konstruksi. Pendidikan dan pelatihan personil pada bidang konstruksi di Indonesia masih jauh dari cukup untuk menyediakan profesionalisme dalam menangani kunci proyek konstruksi. Kurangnya tenaga profesional pada tingkat perguruan tinggi untuk bidang ini juga merupakan salah satu alasan yang menyebabkan terjadinya permasalahan di atas. Makalah ini akan memaparkan suatu studi yang berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan bidang manajemen konstruksi yang berkailan dengan pembangunan ekonomi di Indonesia, khususnya pada sektor konstruksi. Juga, akan dibahas masalah perkembangan pendidikan manajemen konstruksi di tingkat pasca sarjana serta pelatihan untuk profesional pada bidang konstruksi.
ABSTRACT
The construction sedor is particularly important to any national economy as it provides the infrastructure needed for other sedors of the economy. In Indonesia, as a developing countty, contribution of the construction sedor to the GDP increased from 4% in 1973 to 8% in 1997. This increase, however, is still relatively low compared to those in the developed countries, which are typically grealer than 9%. One fador, which could influence the relatively low contribution to the GDP, is a lack of adequate human resources in terms of quantity and quality when managing construction projeds. The education and training of construction personnel in Indonesia is still far from adequate in providing the needed professionalism to manage key construction projeds. A lack of university teaching professionals in this field is one of the reasons contributing to this issue. This paper will present a study on the relevance of the education and training in construction management to the Indonesian economic development, particularly in the construction sedor. It will also diseuss the development of construction management education at postgraduate level as well as and training for construction professionals."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>