Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170290 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edwin Fatmanto
"Dewasa ini belum tersusun standar kualitas pelayanan minimal (yang Baku) di Dinas-divas Pemerintahan Daerah. Kenyataan ini memacu penelaahan peningkatan kinerja pelayanan instansi Pemerintah Daerah. Sampai dengan saat ini UPT Pusat Perkayuan dalam kegiatan pembinaan dan pelayanan kepada masyarakat belum dikombinasikan dengan mutu teknologi yang tepat, kesederhanaan birokrasi, kerapihan dokumentasi dan tenaga ahii yang terampil, sehinga dapat beroperasi secara optimal. Agar UPT Pusat Perkayuan dapat berhasil dalam mengemban tugas pokoknya dalam pembinaan dan pelayanan terhadap masyarakat, maka perlu diketahui persepsi pelanggan tentang kualitas pelayanan pada UPT Pusat Perkayuan Dinas Pertanian dan Kehutanan Propinsi DKI Jakarta yang diharapkan dapat mangantisipasi permasalahan-permasalahan dan aspek lainnya yang sesuai dengan perkembangan saat ini dan kondisi usaha perkayuan pada masa yang akan datang. Untuk mengukur kualitas pelayanan digunakan metode servqual (Zeithaml, 1990:175) berupa 22 pernyataan yang terdiri dari variabel-variabel : tangibility (wujud penampilan), reliability (kehandalan), responsiveness (daya tanggap), Assurance (keyakinan alas pelayanan), empathy (kepedulian). Pelayanan prima atau pelayanan berkualitas identik dengan service quality. Service quality dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para pelanggan atas pelayanan yang nyata-nyata diterimaldiperoleh (perceived service) dengan pelayanan yang diharapkan (expected service). Dalam penelitian ini penghitungan tingkat kepuasan dilakukan dengan dua cara, yaitu Penghitungan tingkat kepuasan dengan menggunakan analisis gap dan Penghitungan tingkat kepuasan menggunakan persentase (%). Kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, yang paling tinggi terdapat pada dimensi Assurance terutama pada pengetahuan (Knowledge) petugas layanan dan yang paling rendah adalah pada dimensi Tangible didukung oleh tingginya tingkat kepuasan antara fasilitas fisik dengan jenis layanan yang disampaikan. Agar tujuan UPT Pusat Perkayuan dapat tercapai, maka manajemen UPT Pusat Perkayuan disarankan agar segera meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara terencana, bertahap dan berkesinambungan, pembenahan sumber daya manusia agar menghasilkan SDM yang berkualitas dan berdisiplin tinggi. Disarankan pula agar memperhatikan perkembangan teknologi terbaru, serta dilakukan perbaikan dan peremajaan mesin yang sudah tua/rusak dan disusun program pemeliharaan dan perawatan mesin secara berkala dan sistematis.

Nowadays there is no standard of minimum service quality in the provincial government service offices. This fact accelerates study of service performance improvement in the provincial government institutions. Until now the Technical Implementation Unit of Logging Center in its extension programs and ifs service activities to the society have not yet combined with the accurate technological quality, simplicity of bureaucracy. well-documented tiles and skilled experts in order to be able to operate optimally. To succeed in implementing its main tasks, i.e. extension programs and public service provisions, the Technical Implementation Unit of Logging Center in Agriculture and Forestry Service Office in the Special Territory of the Capital City of Jakarta needs to know the customers' perceptions about its service quality. With this knowledge it is expected to be able to anticipate problems and other aspects in accordance with the progress and logging business conditions in the future. To measure the service quality the writer uses SERVQUAL method (Zeithmal, 1990:175) in a form of statements consisting of such variables as tangibility, reliability, responsiveness, assurance. emphaty. The service quality is identical with service excellence. The service quality can be identified by way of comparing customers' perception over perceived service and expected service. In this research the calculation of satisfactory level is conducted in two ways. that is. the calculation of satisfactory level using gap analysis and the calculation of satisfactory level using percentage. The highest score of the gap between expectation and reality is in assurance dimension especially in the knowledge of the service provider officials and the lowest one is in tangible dimension supported by high rates of satisfactory level between physical facilities and the types of services provided in order to accomplish the objective of the Technical Implementation Unit of Logging Center, it is suggested that the management should improve the human resources quality in a planned, gradual and continuous manner. In other words, the human resources development can create qualified and disciplined human resources. It is also recommended to keep up with the advancement of technology by repairing damage machines and replacing the old ones and designing maintenance mechanism periodically and systematically."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14191
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Samiudin
"Sebagian masyarakat masih mengeluhkan kinerja petugas pelayanan di instansi pemerintah. Berhadapan dengan petugas pelayanan di Kantor-kantor Pemerintah, seringkali dirasakan menjengkelkan, bertele-tele dan terkesan dipersulit. Keluhan tersebut merupakan cerminan masih buruknya citra pelayanan yang diberikan oleh aparatur pemerintah. Masyarakat menginginkan kualitas pelayanan yang prima saat berhadapan dengan petugas pelayanan dalam mengurus perizinan tertentu di instansi pemerintah. Rendahnya kualitas pelayanan masyarakat menjadi salah satu keluhan utama baik disampaikan langsung maupun melalui mass media. Permasalahan yang sama juga tak luput dari perhatian dan keluhan masyarakat menyangkut pelayanan keimigrasian. Hal ini teriihat ketika berhadapan dan berurusan dengan aparat imigrasi baik mengenai sikap dan perilaku maupun profesionaliias dalam memberikan pelayanan. Era reformasi merupakan babakan baru dalam kehidupan masyarakat yang telah membawa perubahan disegala bidang kehidupan. Pemenuhan hak-hak masyarakat yang selama ini terpinggirkan oleh kuatnya pengaruh aparatur pemerintah yang memposisikan dirinya sebagai penguasa perlu dilakukan perubahan, tuntutan masyarakat untuk merubah sikap aparatur pemerintah dari peran penguasa menjadi pelayan terus menerus dikemukakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayanan perizinan keimigrasian dengan menggunakan konsep Servqual melalui dimensi Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy. Menganalisis tingkat kesesuaian antara harapan pelanggan dengan kinerja Kantor lmigrasi Tangerang Menganalisis tingkat perbedaan penilaian kepentingan penerima layanan terhadap kelima dimensi kualitas pelayanan. Metode penelitian yang digunakan adalah Survey Eksploratif Analisis yakni berusaha menggambarkan serta mengetahui berbagai data yang terkait dengan kualitas pelayanan. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat pengguna jasa keimigrasian yang melakukan transaksi pada priode bulan Maret dan April 2005. Sampel diambil sebanyak 92 responden yang terbagi dua yaitu; 50 responden dari biro jasa, dipilih dengan metode Porposip Sampling, 42 responden dari masyarakat pemohon Iangsung, digunakan metode Accidental. Kerangka teori yang digunakan adalah pengukuran kualitas pelayanan yang disebut SERVQUAL, dikembangkan oleh Zeitahml, Parasuraman dan Berry. Adapun jenis penelitian ini akan dilakukan dengan metode deskriptif yang bersifat kualitatif sedangkan desain penelitian berdasarkan tujuannya adalah mendeskripsikan karakteristik suatu objek. Pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi dan kuesioner. Kuesioner terdiri dari dua bagian yaitu; Pertama berisi pernyataan yang berkaitan dengan persepsi pelanggan terhadap kualitas pelayanan keimigrasian. Kedua pernyataan yang berkaitan dengan harapan pelanggan terhadap kualitas pelayanan keimigrasian. Analisis data menggunakan program Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 12,0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; Perhitungan statistik terhadap penilaian kuaiitas pelayanan dalam dimensi ServQual, 51 ,96% responden menyatakan sudah puas, 48,04% responden menyatakan belum puas.Dimensi kualitas pelayanan yang belum memenuhi harapan pelanggan yaitu: Reliability, Responsiveness dan Empathy. Secara umum pelanggan menyatakan cukup puas terhadap kualitas pelayanan Kantor Imigrasi Tangerang. Sementara perhitungan rata-rata dari penilaian pelaksanaan dan kepentingan, diperoleh rata-rata skor tingkat pelaksanaan (X) sebesar 3,47, dan rata-rata skor tingkat kepentingan (Y) sebesar 4,15. Berdasarkan rumus ServQual Score, dari perhitungan rata-rata tersebut diperoleh skor tingkat kualitas pelayanan sebesar -0,68, angka ini Iebih kecil dari 0 (< 0) yang berarti tingkat pelayanan belum memenuhi harapan pelanggan. Kemudian berdasarkan rumus Satisfaction Scene, diperoleh skor tingkat kepuasan pelanggan sebesar 0,836, angka ini Iebih kecil dari 1 (< 1), yang berarti tingkat pelayanan belum memenuhi kepuasan pelanggan. Untuk mengetahui tingkat perbedaan antara penilaian kepentingan pelanggan dengan kinerja Kantor lmigrasi Tangerang, dilakukan pemetaan terhadap dimensi kualitas pelayanan dengan menggunakan diagram kartesius. Pemetaan tersebut menunjukkan bahwa; semua atribut dalam dimensi Reliability yang terdiri dari pernyataan 5_6,7,8, dan satu atribut dalam dimensi Responsiveness yaitu pernyataan 11, mendapatkan prioritas utama untuk ditingkatkan, dan pernyataan 4,9,10,15,18,19, memerlukan penanganan dalam skala rendah. Perhitungan statistik, uji chi kuadrat menunjukkan chi kuadrat hitung mempunyai harga Iebih kecil dari chi kuadrat tabel. Berarti tidak terdapat perbedaan penilaian kepentingan penerima Iayanan terhadap kelima dimensi kualitas pelayanan. Saran, Managemen imigrasi perlu melakukan upaya peningkatan kualitas pelayanan terutama dalam merespon keluhan pelanggan, hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pengetahuan yang memadai kepada seluruh pegawai dan melakukan evaluasi terhadap kinerja organisasi secara berkala, serta memperhatikan kepentingan pelanggan selaku pengguna jasa dalam mengambil kebijakan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22608
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosa Ambarsari
"Penelitian Penerapan SNI 19-17025-2000 Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Layanan UPT Laboratorium Lingkungan BPLHD Provinsi DKl Jakarta dilakukan sejak bulan Agustus sampai dengan Oktober 2004. Penektian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan kombinasi data kualitatif dan kuantitatif yang digunakan bersamaan untuk saling melengkapi gambaran hasil studi mengenai fenomena yang diteliti.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan Sistem Manajemen Mutu SNI 19-17025-2000, untuk mengetahui pemahaman pegawai dan persepsi manfaat penerapan SNI 19-17025-2000, untuk mengetahui tingkat kesesuaian layanan yang diberikan UPT Laboratorium Lingkungan BPLHD Provinsi DKI Jakarta, untuk mengetahui faktor-faktor yang paling mempengaruhi kepuasan pelanggan UPT Laboratorium Lingkungan BPLHD Provinsi DKI Jakarta, serta untuk menetapkan implementasi kebijakan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas layanan UPT Laboratorium Lingkungan BPLHD Provinsi DKI Jakarta. Evaluasi penerapan sistem manajemen mutu berdasarkan pada hasil audit eksternal dan audit internal yang pernah dilakukan dan observasi peneliti. Pengukuran pemahaman dan persepsi manfaat penerapan SNI 19-17025-2000 dilakukan pada 24 responden pegawai UPT Laboratorium Lingkungan BPLHD Provinsi DKI Jakarta yang pemah mengikuti pelatihan pemahaman SNI 19-17025-2000 dan yang terlibat di dalam sistem mutu laboratorium, diolah dengan menggunakan perhitungan persentase (%) yang dijabarkan dalam bentuk Label frekuensi. Tingkat kesesuaian layanan diukur atas dasar kinerja laboratorium dan harapan pelanggan menurut 100 responden pelanggan laboratorium yang diambilsecara aksidental, diukur berdasarkan dimensi professionalism & skill, attitudes behavior, accessibility & flexibility, reliability & trustworthiness, recovery dan reputation & credibility dan diolah menggunakan importance -performance analysis Sedangkan unluk uji reliabilitas dan validitas serta analisis faktor diolah dengar. bantuan program SPSS versi 11.5 for Windows.
Hasil evaluasi penerapan SNI 19-17025-2000 menyatakan bahwa UPT Laboratorium Lingkungan BPLHD Provinsi DKIJakarta belum dapat menjalankan: sistem manajemen mutu laboratorium dengan baik, disebabkan karena sangat tergantungnya kegiatan sistem mutu terhadap anggaran yang diterima, kurangnya motivasi dan partisipasi dan seluruh pegawai dan Iemahnya komitmen terhadap kebijakan dan tujuan mutu yang telah ditetapkan. Dari hasil analisis pemahaman pegawai mengenai SNI 19-17025-2000, menggambarkan bahwa pegawai UPT Laboratorium Lingkungan BPLHD Provinsi DKI Jakarta belum sepenuhnya memahami pedoman SNI 19-17025-2000. Ini digambarkan dari 15 indikator pertanyaan hanya 1 indikator pertanyaan yang dapat dijawab dengan benar oleh ke dua puluh empat responder.
Dari hasil analisis persepsi manfaat penerapan SNI 19-17025-2000, memperlihatkan bahwa pegawai UPT Laboratorium Lingkungar BPLHD Provinsi DKI Jakarta mempunyai persepsi yang positif terhadap penerapa-SNI 19-17025-2000. Hal ini tercermin dari penilaian responden berdasarkafrekuensi terbesar yang menyatakan penerapan SN1 19 17025-2000 bermanfaat: bagi pegawai dan sangat bermanfaat bagi laboratorium. Dari hasil analisis tingkat kesesuaian layanan yang diberikan UPT Laboratorium Lingkungan BPLHD Provias DKI Jakarta menyatakan indikator ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekeryaar mempunyai tingkat kesesuaian terendah, sedangkan indikator pelayanan yang sopan dan ramah mempunyai tingkat kesesuaian yang tertinggi.
Dari hasil analtsis faktor tingkat kepuasan pelanggan yang dilakukan pada 20 indikator variabel menghasilkan 3 faktor utama yang menjadi pertimbangan pelanggan dalam menilai kualitas Iayanan UPT Laboratorium Lingkungan BPLHD Provinsi DKI Jakarta yatu - Faktor Kualitas dan Keandalan, Faktor Memahami Pelanggan, Faktor Profesionalisme Layanan. Implementasi kebijakan peningkatan layanan laboratorium dapat dilakukan dengan mempertimbangkan basil kualitas layanan dan hasil analisis faktor. Dari hasil tersebut, beberapa hal disarankan dalam rangka meningkatkan pelayanan di UPT. Laboratorium Lingkungan BPLHD Provinsi DKI Jakarta, yaitu : perlu dilakukan program perbaikan kualitas agar sistem manajemen mutu yang telah ditetapkan dapat dijalankan dengan konsisten, dan UPT Laboratorium Lingkungan BPLHD Provinsi DKI Jakarta agar Iebih memperhatikan dan memahami keinginan pelanggan yang membutuhkan pelayanan laboratorium dengan memperbaiki dan meningkatkan kualitas kinerja layanan.

An investigation on the application of SNI 19-17025-2000 as a quality improvement effort of The Environment Laboratory's Technical Service Unit (UPT) of BPLHD in DKI Jakarta province was done from August to October 2004. This is a descriptive research using combined data of both qualitative and quantitative ones that were simultaneously employed to complement the research finding profile each other concerning the phenomena investigated.
The objective of this investigation have been (1) to discover the application of quality management system of SNI 19-17025-2000,(2) to find out the understanding and perception on the part of BPLHD staff members over the advantage of SNI 19-17025-2000,(3) to see the level of conformance of service provided by BPLHD Jakarta Province's Technical Service Unit of the Environment Laboratory, (4) to identify the factor influencing the satisfaction of BPLHD environment laboratory customer and (5) to definite policy implementing of improving and increasing its service performance. An evaluation of the application of quality management system was carried out on the basis of both external and internal audit results and an observation by the investigator. A measuring job was executed on 24 respondents consisting of the laboratory staff members, all of whom had taken an SNI 19-17025-2000 training and was involved in the laboratory quality system, as to find out their understanding and perception over the SNI 19-17025-2000; the measuring result was presented in term of percentage (%) and displayed in frequency tables. Quality service was measured based on the laboratory performance and expectation level of 100 customer respondents taken accidentally was measured on the basis of professionalism & skill, attitudes & behavior, accessibility & flexibility, reliability & trustworthiness, recovery and reputation & credibility dimensions and this measurement was processed using an importance-performance analysis. To test the reliability and validity and analysis factor, the SPSS version program 11.5 for Windows was used.
The evaluation result of SNI 19-17025-2000 application showed that this environment laboratory's technical service unit had not done the laboratory quality management system appropriately due to its dependence on the received budget to implement quality system, the low motivation and participation of the whole staff and the low commitment to the quality orientation and policy that had been stipulated. The result analysis of the staffs understanding over SN1 19-17025-2000; indicated that the staff did not have a thorough understanding about this SNI. Of 15 question indicators, only one was correctly answered by the 24 respondents.
The perception analysis regarding the benefit of SNI application showed that the laboratory staff had a positive perception toward the SNI application. This positive perception was displayed by their judgment as shown by the majority who stated that the application of SNI 19-17025-2000 was very advantageous the laboratory and beneficial to its staff. From quality dimension, it was obvious that this laboratory under BPLHD Jakarta Province had not been able to meet the customers satisfaction. Among the 20 variable indicators investigated none of the laboratory performance met or exceeded the customers satisfaction. The indicator of job completion punctuality showed the lowest level of satisfaction; whereas the indicator of politeness on the part of the staff indicated the highest level of satisfaction.
From the analysis result pertaining to the customers satisfaction with 20 variable indicators, three factors were mainly considered by the customers to assess the service quality of this laboratory : quality and reliability factor, perceiving customer factor and professionalism factor in delivering service. Policy implementation of improving and increasing its service performance could apply by considering the result of service quality and factor analysis. Based on these research findings a recommendation should be made as to enhance the service provided by the technical service unit (UPT) of The Environment Laboratory of BPLHD DKI Jakarta Province : first, a quality improvement program should be implemented in order to carry out consistently the quality management system that has been stipulated already. Second, this laboratory should pay more attention to the customers' expectation over this laboratory service and therefore understand them better by improving and increasing its service performance.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T14190
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan Santoso
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana implementasi prinsip TQM di KPPN, prioritas prinsip TQM, dan prioritas faktor penentu keberhasilan implementasi prinsip TQM sehubungan dengan tingkat indeks kepuasan pelanggan yang diterima KPPN di Tahun 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif melalui penyebaran kuesioner survei kepada 30 orang pegawai KPPN Medan II dan 50 orang pegawai KPPN Jakarta IV. Dalam menguji implementasi prinsip TQM dan prioritasnya, penelitian ini menggunakan delapan prinsip TQM sebagai sub variabel penelitian, yaitu: kepemimpinan, fokus pada pelanggan, keterlibatan dan pemberdayaan pegawai, pendidikan dan pelatihan, kerjasama, pengukuran kinerja, sistem informasi dan analisis, dan perbaikan berkelanjutan. Sementara itu, untuk menguji prioritas faktor penentu keberhasilan implementasi TQM, penelitian ini menggunakan tiga faktor internal sebagai sub variabel penelitian, yaitu: komitmen dan dukungan pimpinan puncak organisasi, keterlibatan seluruh pegawai, serta kondisi lingkungan dan budaya organisasi.
Hasil Penelitian menyimpulkan bahwa implementasi delapan prinsip TQM di KPPN Medan II lebih tinggi dibandingkan dengan implementasi prinsip TQM di KPPN Jakarta IV. Hal tersebut selaras dengan tingkat indeks kepuasan pelanggan yang diterima KPPN Medan II yang juga lebih tinggi dibandingkan yang diterima oleh KPPN Jakarta IV. Selain itu, disimpulkan bahwa prioritas implementasi prinsip TQM di KPPN Medan II dan KPPN Jakarta IV sedikit berbeda, namun secar umum menempatkan prinsip kepemimpinan, kerjasama, serta keterlibatan dan pemberdayaan pegawai sebagai tiga prinsip yang paling penting dan memiliki prioritas tinggi untuk diimplementasikan. Kemudian, hasil penelitian ini juga menyimpulkan bahwa faktor komitmen dan dukungan pimpinan puncak organisasi dianggap memiliki peran sangat penting bagi keberhasilan implementasi prinsip TQM, disusul dengan faktor keterlibatan seluruh pegawai, serta kondisi lingkungan dan budaya organisasi.

The purpose of this study is to determine the extent of implementation of TQM principles, priorities of TQM principles, and the priority of successful determinants for implementation of TQM principles in the State Treasury Office (STO), in relation to an index level of customer satisfaction received by the STO in 2012.This study used a descriptive quantitative research method using questionnaire surveys distributed to 30 Medan II STO employees and 50 Jakarta IV STO employees. In examining the implementation of TQM principles and its priorities, this study used eight principles of TQM as sub-variables: leadership, customer focus, employee involvement and empowerment, education and training, collaborative work, performance evaluation, information systems and analysis, and continuous improvement. Meanwhile, to test the priorityof successful determinants for TQM implementation, this study used three internal factors as sub-variables, namely: commitment and support of the top leadership of the organization, overall employee involvement, as well as organizational environment and culture.
The result of this study show that the implementation of the eight principles of TQM in Medan II STO was more substantial than in Jakarta IV STO. This is in line with the level of customer satisfaction index from Medan II STO, which was also higher than that of Jakarta IV STO. Moreover, it was concluded that the TQM principles prioritized to be implemented in Medan II STO and Jakarta IV STO were slightly different, but in general, principles of leadership, cooperation, overall employee involvement and empowerment were placed as the three most important and most prioritized principles to be implemented. Lastly, commitment and support from the top leadership of the organization were considered as very important successful determinants for implementation of TQM principles, followed by overall employee involvement, organizational environment and culture.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T53244
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspogati Mauliani
"Dalam memberikan pelayanan terapi & rehabilitasi kepada masyarakat, keberadaan Balai Kasih Sayang Pamardisiwi dihadapkan pada beberapa kendala klasik antara lain dana dan sumber daya manusia yang terbatas serta sarana dan prasarana yang dirasa kurang untuk memenuhi tuntutan masyarakat yang semakin rneningkat, sehingga yang terjadi adalah terjadinya gap (kesenjangan ) antara pelayanan yang diharapkan dengan apa yang terjadi.
Berlandaskan pemikiran tersehut, penulis Lertarik untuk melakukan penelelitian berupa analisis kualitas pelayanan BKS Pamardi Siwi. Untuk mengetahui tingkat harapan dan persepsi responden terhadap variabel kualitas pelayanan digunakan lima wujud kualitas pelayanan berdasarkan teori Zeithaml, et, al., (dalam Tjiptono, 2000 ; 70) yang terdiri atas bukti langsung, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati.
Penjelasan atas persepsi dan harapan terhadap kualitas pelayanan mengunakan analisis deskriptif berdasarkan data kuantitatif dari para responden. Instrunen penelitian terdiri atas kuesioner kualitas pelayanan yang dipandang dari dua aspek, yaitu aspek persepsi responden tentang pelayanan yang telah diterimanya dan aspek harapan yang ditetapkan atas indikator wujud kualitas pelayanan yang sama. Kuesioner berisi 22 item yang disebarkan kepada residen BKS Pamardi Siwi selaku responden penelitian sebanyak 70 orang. Hasil uji validitas Product Moment: terhadap item-item kuesioner tersebut dinyatakan valid seluruhnya. Selanjutnya berdasarkan hasil uji reliabilitas Alpha Cronbach diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,9690. Koefisien tersebut menunjukkan bahwa kuesioner kualitas pelayanan yang digunakan dalam penelitian ini telah valid dan reliabel.
Berdasarkan hasil penilaian persepsi responden terhadap aspek-aspek kualitas pelayanan terlihat bahwa masing-masing aspek kualitas pelayanan dinilai telah baik dengan skor rata-rata 3,78. Untuk hasil penilaian harapan responden terhadap aspek-aspek atau tingkat kepentingan kualitas pelayanan menunjukkan skor rata-rata 3,87, artinya masing-masing aspek kualitas pelayanan dipandang penting.
Untuk mengukur tanggapan terhadap tingkat kepuasan responden digunakan pengukuran kualitas jasa (Tjiptono, 1998 : 100), yaitu :Skor Kualitas Jasa = Skor Persepsi (perceived) - Skor harapan (expected). Ketentuannya yaitu bila nilai gap atau kesenjangan lebih besar dari nilai -0,5 maka penilaian pelanggan terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh suatu instansi adalah ideal atau melampaui tingkat kepuasan Rata-rata dari hasil total skor persepsi yang diperoleh adalah sebesar 3,78 dan rata-rata hasil skor total harapan yang diperoleh adalah sebesar 3,81 maka skor dan kualitas jasa adalah -0,09. Nilai tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan responden menyatakan puas terhadap kualitas pelayanan di BKS Pamardi Siwi - BNN.
Nilai uji statistik untuk persepsi terhadap pelayanan rehabilitasi sosial yang diterima adalah F = 2,262 < nilai kritis F0_05;db 431 = 2,96. Artinya rata-rata kelima dimensi service quality dalam memenuhi kualitas pelayanan pelanggan adalah sama atau tidak ada perbedaan yang signifikan. Untuk tingkat harapan pelanggan terhadap pelayanan rehabilitasi sosial menunjukkan nilai uji statistik F = 2,488 < nilai kritis F0,05;d|,4,|; = 2,96 Berarti bahwa antara mean atau rata-rata dari kelima dimensi service quality dalam memenuhi harapan pelanggan akan pelayanan adalah semua sama atau tidak; ada perbedaan yang signifikan. Sedangkan nilai uji statistik untuk tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan rehabilitasi sosial menunjukkan F = 2,341 < nilai kritis F()_U§j|_|b .H-.» =2,96, maka Artinya, antara rata-rata dari kelima dimensi service quality dalam memenuhi kepuasan pelanggan adalah semua sama atau tidak ada perbedaan yang signifikan.
Pengujian tentang hubungan antara kualiatas pelayanan dengan kepuasan konsumen di BKS Pamardi Siwi, dilakukan dengan uji korelasi Rank Spearman dengan menggunakan program SPSS versi ll for windows untuk mengukur keeratan hubungan antara persepsi dan harapan dari kualitas pelayanan. Dari hasil analisis data tersebut diperoleh nilai rs = 0,586 dengan signifikansi (p) = 0,000. Koefisien tersebut menunjukkan adanya hubungan searah antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen. Berdasarkan batasan koefisien korelasi (rs) (Sidney Siegel, 1996: 250) maka derajat korelasi yang ada tergolong korelasi yang sedang (modetare correlation)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22624
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nana Lerisca
"Persaingan jasa dari perusahaan multiiinance atau yang biasa disebut juga sebagai lembaga keuangan non-bank dari tahun ke tahun semakin menjarnur. Salah satu pemainnya didalamnya adalah PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI). Ditengah maraknya persaingan Iembaga keuangan non-bank, BF] juga menggunakan jasa Customer Service sebagai Salah satu cara untuk mencapai kepuasan bagi pma pelanggannya. Mengingat pentingnya kepuasan pelanggan yang dapat 'diukur dami pelayanan yang diberikan, maka tesis ini membahas mcngenai kepusan pelanggan alas kualitas jasa Customer Service yang mereka miliki. Kualitas layanan dalam penelitian ini, ditinjau daxi 5 faktor utama dalam Servqual (Service Quality) yaitu Assurance, Empathy, Reliability, Responsiveness dan Tangible.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif Data primer didapatkan melalui penyebamn kuesioner dengan 200 responden sebagai sampel. 200 kuesioner tersebut seluruhnya dapat digunakan dan diolah yang selanjutnya menjadi dasar perhitungan dalam penelitian. Kuesioner dianalisis unutk mengetahui tingkat kepuasan, tingkat kesesuaian dan kesenjangan antara pengalaman dan harapan pelanggan, serta dibuat diagram Importance and Peijbnnance Matrix untuk mengetahui skala prioritas dari faktor-falCtor Servqual tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan paling tinggi pelanggan berdasarkan lima dimensi Service Quality terdapat pada dimensi tangible (penampilan Bsik / kasat mata) dan paling rcndah adalah pada dimensi reliability. Diperingkat kedua pada tingkat kepuasan pelanggan adalah pada dirncnsi assurance dan diperingkat ketiga adalah dimensi responsiveness dan empathy.
Mengingat dari tahun ke tahun jumlah lembaga kcuangan non-bank terus meningkat, maka dapat disimpulkan bahwa iingkat kepuasan pelanggan atas jasa layanan lembaga keungan non-bank harus terus ditingkatkan dan dipertahankan, salah wtunya melalui layanan customer servicenya. Hal ini juga dilakukan sebagai salah satu cara dalam mcmcnangkan pelanggan dalam persaingan yang semakin ketat.

The competition in multitinance company or finance institution non-bank is spreading year by year. One of players in the multiiinanee company business is PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI). In the multiiinance company competition, BFI uses Customer Service as one of the ways to achieve customer satisfaction. Since the importance of customer satisfaction can be evaluated according to its service quality granted to the customer, thus this thesis shall analyze the customer satisfaction regarding they Customer Sen/ice quality. The service quality in this research is based on main tive factors in ServQual (Service Quality) namely Assurance, Empathy Reliability Responsiveness and Tangible.
This neserach is using the quantitative method. Primary data is obtained through questioner distribution with 200 respondents as sample, and all questionexs C811 be processed and later become the basic for calculation in research. Questioner is analyzed to identify the satisfaction level, conformity level and the gap between experience and customer expectation, and Importance and Performance Matrix Diagram is prepared to identify the priority scale of such Servqual factors.
The reserach result indicates that the highest customer satisfaction level is based on the Servqual tive dimensions is on the tangible dimension (physical appearance) and the lowest is the reliabiliy dimension. In customer satisfaction second rank is on the assurance dimension and on the third rank are responsiveness dimension dan empathy dimension.
The number of multidnance company is increased every year, so it can be concluded that the customer satisfaction level should be improved, one of its way is through the customer service. It is also executed to win the customers in the tight competition.
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33853
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zeithaml, Valarie A.
New York : Free Press, 1990.
658.812 ZEI d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tris Finalia
"[ABSTRAK
RBT (Nada Sambung Pribadi) adalah produk layanan berupa nilai tambah
yang disediakan oleh perusahaan telekomunikasi bagi pelanggannya, dalam hal ini
Telkomsel. Aktivitas promosi yang dilakukan terhadap produk RBT seringkali
mengelabui pelanggan, hingga pelanggan secara tidak sadar mengalami kerugian
akibat pulsanya berkurang tanpa disadari. Konsekuensi dari kondisi tersebut
adalah pengajuan komplain oleh pelanggan kepada perusahaan telekomunikasi.
Penelitian ini akan melihat bagaimana pelayanan yang dilakukan oleh Telkomsel
dalam menanggapi komplain yang dilakukan oleh pelanggan, sehingga dapat
membentuk kepercayaan dan loyalitas pelanggan.
Penelitian ini menggunakan metode Struktural Equation Model (SEM)
dalam analisisnya dengan bantuan software SPSS AMOS 22. Penggunaan
Struktural Equation Model memungkin peneliti melakukan modifikasi terhadap
model awal sesuai dengan karakter responden yang menjadi objek penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara Kualitas
Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan, dan hubungan yang juga signifikan
antara Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan, namun mengugurkan
kesimpulan adanya hubungan langsung antara Kualitas Pelayanan terhadap
Loyalitas Pelanggan.

ABSTRACT
RBT (Ring Back Tone) is a value added services product that provide by
telecommunication company, in this case Telkomsel. Promotional activities
conducted on RBT products often deceive customers, to customers unknowingly
suffer losses due to reduced pulse unnoticed. Consequences of these conditions is
filing a complaint by the customer to the telecommunications company. This
study will look at how the service performed by Telkomsel in response to
complaints made by customers, so as to establish the trust and loyalty of
customers.
This study uses Structural Equation Model (SEM) in its analysis with SPSS
AMOS 22. Use of Structural Equation Model allows researchers to make
modifications to the initial model in accordance with the character of respondents
who becomes the object of research.
The results showed a significant relationship between the Quality of Service to
Customer Satisfaction, and also a significant relationship between Customer
Satisfaction to Customer Loyalty, however dispute conclusion of a direct link
between the Quality of Service to Customer Loyalty, RBT (Ring Back Tone) is a value added services product that provide by
telecommunication company, in this case Telkomsel. Promotional activities
conducted on RBT products often deceive customers, to customers unknowingly
suffer losses due to reduced pulse unnoticed. Consequences of these conditions is
filing a complaint by the customer to the telecommunications company. This
study will look at how the service performed by Telkomsel in response to
complaints made by customers, so as to establish the trust and loyalty of
customers.
This study uses Structural Equation Model (SEM) in its analysis with SPSS
AMOS 22. Use of Structural Equation Model allows researchers to make
modifications to the initial model in accordance with the character of respondents
who becomes the object of research.
The results showed a significant relationship between the Quality of Service to
Customer Satisfaction, and also a significant relationship between Customer
Satisfaction to Customer Loyalty, however dispute conclusion of a direct link
between the Quality of Service to Customer Loyalty]"
2015
T44434
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Rizki
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh dari dimensi kualitas layanan ISP terhadap nilai, kepercayaan dan komitmen pelanggan First Media di Jakarta. Teknik analisis data yang digunakan adalah Structural Ecuation Modeling. Hasil penelitian menunjukan beberapa dari dimensi kualitas layanan yang diberikan oleh ISP memiliki pengaruh positif terhadap nilai, kepercayaan dan komitmen.

This study aims to determine the effect of service quality dimensions ISP to value, trust and customer commitment of First Media in Jakarta. Data analysis technique used is Structural Equation Modeling. The results showed some of the dimensions of quality of services provided by the ISP have a positive effect on the value, trust and commitment."
2014
S62042
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Buwono
"Saat ini pertumbuhan provider telekomunikasi semakin bertambah di Indonesia sehingga konsumen semakin memiliki banyak pilihan dalam menggunakan suatu layanan jasa dari provider yang tersedia, bahkan pelanggan terus menuntut untuk layanan yang lebih baik. Bagi provider yang ada ini menjadi tantangan dimana kompetisi semakin meningkat dan diikuti permintaan layanan yang baik dari pelanggannya. Dimana yang terbaik saat ini adalah bagaimana provider tersebut memenangkan loyalitas pelanggannya.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh switching cost, kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan dalam layanan telekomunikasi selular. sebanyak 124 pengguna jasa GSM di survei di Jakarta. Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi. Penelitian ini menunjukkan bahwa switching cost, kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan memiliki hubungan yang positif dengan loyalitas pelanggan.

The growth of telecommunication providers in Indonesia are increasing rapidly so that consumers have more choices in using a service from the provider services, even customers continue to demand for better services. For existing providers this is a challenge in which competition increased and followed by a request from the customer for good service. Where the best way is how these providers win customer loyalty.
This study attempts to examine the effect of switching cost, service quality and customer satisfaction in the mobile telecommunication services. as many as 124 users of GSM services were surveyed in Jakarta. the data was analyzed by regression analysis. The study shows that the switching cost, service quality and customer satisfaction have positive association with customer loyalty."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T28093
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>