Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107732 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yoserizal
"Predikat status swadana yang telah disandang sejak akhir tahun 1992 oleh Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo DKI Jakarta akan bergeser menjadi BUMD pada awal tahun 2005. Seiring dengan Keputusan Presiden Nomor 40 tahun 2001 mengenai kelembagaan rumah sakit BUMD, maka pengelolaan rumah sakit akan mengarah kepada operasional pelayanan secara mandiri dan otonom. Dengan adanya issue kemandirian, rumah sakit terus didorong untuk melakukan upaya pembenahan dan peningkatan kinerja di setiap unitnya. Untuk dapat mengukur kinerja pada setiap instalasi di rumah sakit, diperlukan suatu tolak ukur yang tidak hanya bertumpu pada kinerja aspek keuangan, tetapi juga non keuangan. Balanced Scorecard merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur secara seimbang aspek keuangan dan non keuangan, melalui 4 perspektif yaitu : keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pertumbuhan dan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan design metode penelitian deskriptif, yang bertujuan memotret kinerja instalasi rawat jalan pada kurun waktu tertentu. Untuk pengambilan data primer, dilakukan wawancara dan survey kepada pasien rawat jalan dan karyawan dengan sample masing-masing sebanyak 100 orang. Data sekunder diambil dari laporan keuangan dan protap rumah sakit.
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa dari aspek keuangan, terjadi pertumbuhan tingkat pendapatan di instalasi rawat jalan seiring dengan peningkatan biayanya pada periode tahun 2001 - 2003. Dari aspek pelanggan diketahui bahwa tingkat kepuasan pasien dengan batas median adalah sebesar 97 %, pangsa pasar rawat jalan selama 3 tahun sebesar 29 %, dan retensi pelanggan meningkat dari tahun 2001 - 2003. dari aspek proses bisnis internal diketahui bahwa inovasi yang telah dilakukan terhadap pengembangan pelayanan rawat jalan, adalah dengan menambah pelayanan Medical Check Up (MCU). Rencana kedepan akan mengadakan kerjasama dengan perusahaan - perusahaan dalam pelayanan rawat jalan. Kinerja pelayanan yang dilihat dari angka indikator pelayanan menunjukan jumlah kunjungan pasien lama selama 3 tahun mengalami peningkatan. Jumlah komplain pasien belum tercatat dan layanan purna jual dilakukan sebatas keringanan pembayaran berupa pembayaran cicilan. Pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran diketahui kapabilitas karyawan dari tingkat kepuasan karyawan di instalasi rawat jalan 74 % Puas, retensi karyawan tinggi, turn over rendah. Kapabilitas informasi di instalasi rawat jalan dalam hal kecepatan penyebaran informasi dan sosialisasi informasi ke karyawan dirasakan masih kurang baik oleh karyawan.
Keempat perspektif kienerja keuangan, kinerja pelanggan, kinerja proses bisnis internal dan pertumbuhan pembelajaran pada instalasi rawat jalan Rumah Sakit Umum Pasar Rebo secara keseluruhan menunjukan nilai positif yang bagi kemajuan rumah sakit.

Pasar Rebo Jakarta District Hospital fund autonomy status which had been gained since 1992 will be changed to District Owned Enterprise in the beginning of 2005. In line with the presidential decree No.40 / 2001 concerning District Owned Hospital, then the hospital management will tend to be autonomy and independent service operation. In the raise of the independency issue, hospital has been urged to undertake the restructuring and the performance enhancement in each unit. In order to measure the performance of each hospital unit, it is need to have a benchmark which not only relies on the financial performance aspect but also non financial aspect. Balanced Scorecard is a tool which could be used to measure both financial and non financial aspects in balance through 4 perspectives; finance , customer, internal business process, and learning and growth. This study is using descriptive research methodology, which aimed to portrait the polyclinic performance during the specific period. Primary data was taken by interview and survey to the polyclinic patients and employees by sample 100 person respectively. Secondary data was taken from the hospital financial report and hospital manual procedures.
The result from this study pinpoints that from the financial aspect, there is a growth in the revenue in the polyclinic installation in line with the increase in its cost during the period of 2001-2003 , from the customers aspect, it is known that patient satisfaction degree with the median border of 97 %, polyclinic market share during 3 years is 28-29 %, and customers retention increase from the years 2001-2003. From the internal business process , it is discovered that the innovation had been done in term of the polyclinic development,The Medical Check Up service. The next plan is making cooperation with the company in polyclinic service. Service performance have seen from number of service indicator depict the old patient visit amount during 3 year experience of improvement The amount of Patients complaints had not yet been recorded and after sales service was done limited to the installment payment. From the learning and growth perspective , it was found that employee capability, from the employee satisfaction in the inpatient unit was 74 % satisfied, employee retention was high, low turn over. Information capability in the polyclinic unit in terms of the speed of information spread and informing the employees, need to be improved.
The four perspective performance consists of finance , customer, internal business process and learning and growth in the polyclinic unit of Pasar Rebo Jakarta District Hospital in general shows the positive value for development of the hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14173
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hestiningsih
"Predikat status swadana yang telah disandang sejak akhir tahun 1992 oleh Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo Jakarta akan bergeser menjadi BUMD pada awal tahun 2005. Seiring dengan Keputusan Presiden Nomor 40 tahun 2001 mengenai kelembagaan rumah sakit BUMD, maka pengelolaan rumah sakit akan mengarah kepada operasional pelayanan secara mandiri dan otonom. Dengan adanya issue kemandirian, rumah sakit terus didorong untuk melakukan upaya pembenahan dan peningkatan kinerja di setiap unitnya. Untuk dapat mengukur kinerja pada setiap instalasi di rumah sakit, diperlukan suatu tolok ukur yang tidak hanya bertumpu pada kinerja aspek keuangan, tetapi juga non keuangan. Balanced Scorecard merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur secara seimbang aspek keuangan dan non keuangan, melalui 4 perpektif yaitu : keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pertumbuhan dan pembelajaran.
Penelitian ini menggunakan design metode penelitian deskriptif, yang bertujuan memotret kinerja instalasi rawat inap pada kurun waktu tertentu. Untuk pengambilan data primer, dilakukan wawancara dan survey kepada pasien rawat inap dan karyawan dengan sample masing -masing sebanyak 100 orang. Data sekunder diambil dari laporan keuangan dan protap rumah sakit.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dari aspek keuangan, terjadi pertumbuhan tingkat pendapatan di instalasi rawat inap seiring dengan peningkatan biayanya pada periode tahun 2001-2003. Dari aspek pelanggan diketahui bahwa tingkat kepuasan pasien dengan batas median adalah sebesar 66% , pangsa pasar rawat inap selama 3 tahun sebesar 25%, dan retensi pelanggan meningkat dari tahun 2001-2003.
Dari aspek proses bisnis internal diketahui bahwa inovasi yang telah dilakukan terhadap pengembangan jenis dan jumlah ruangan, adalah dengan menambah ruangan dan jumlah TT untuk kelas I dan VIP serta bare dikembangkan VVIP. Rencana ke depan akan dibentuk CVCU dan ICU serta NICU anak. Kinerja pelayanan yang dilihat dan angka indikator pelayanan menunjukan bahwa BOR selama tiga tahun diatas 60% (BOR tahun 2001 dan 2002 sebesar 78% dan tahun 2003 sebesar 63%). TOI 2001 dan 2003 sebesar 3 dan 2002 sebesar 1. LOS 2001 sebesar 12 hari, 2002sebesar 4 hari, 2003 sebesar 4 hari. BTO tahun 2001 25x, 2002 sebanyak 67x, dan 2003 sebanyak 56x. Angka GDR perseribu pada tahun 2001 sebesar 60 , 2002 sebesar 20 dan 2003 sebesar 30. NDR tahun 2001 sebesar 30, tahun 2002 dan 2003 sebesar 10. Jumlah komplain pasien belum tercatat dan layanan puma jual dilakukan sebatas keringanan pembayaran berupa pembayaraan cicilan.
Pada perpektif pertumbuhan dan pembelajaran diketahui kapabilitas karyawan dari tingkat kepuasan karyawan di instalasi rawat inap 93% puns, retensi karyawan tinggi, turn over yang rendah (tahun 2001-2002 tidak ada turn over). Kapabilitas informasi di instalasi rawat inap dalam hal kecepatan penyeberan informasi dan sosialisi informasi ke karyawan dirasakan masih kurang baik oleh karyawan. Keempat perpektif kinerja keuangan, kinerja pelanggan, kinerja proses bisnis internal dan pertumbuhan pembelajaran pada instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Pasar Rebo secara keseluruhan menunjukan nilai positif yang bagi kemajuan rumah sakit.

Pasar Rebo Jakarta District Hospital Fund Autonomy status which had been gained since 1992 will be changed to District Owned Enterprise in the beginning of 2005. In line with the Presidential Decree No. 40 I2001 concerning District Owned Hospital, then the hospital management will tend to the autonomy and independent service operation. In the raise of the independency issue, hospital has been urged to undertake the restructuring and the performance enhancement in each unit. In order to measure the performance of each hospital unit, it is a need to have a measurement which not only relies on the financial performance aspect but also non financial aspect. Balanced Scorecard is a tool which could be used to measure booth financial and non financial aspects in balance through 4 perspectives; finance, customers, internal business process, and learning and growth.
This study is using descriptive research methodology, which aimed to portrait the inpatient performance during the specific period. Primary data was taken by interview and survey to the inpatient patients and employees by samples 100 respectively. Secondary data was taken from the hospital financial report and hospital manual procedures.
The result from this study pinpoints that from the financial aspect, there is a growth in the revenue in the inpatient installation in line with the increase in its cost during the period 2001-2003, From the customers aspect, it is known that patient satisfaction degree with the median border of 66%, inpatient market share during 3 years 25%, and customers retention increase from the years 2001-2003. From the internal business process, it is discovered that the innovation had been done in terms of the development in the room kind and amount, that is by adding the rooms and TT amount for Class I and VIP and the new developed VVIP. In the future it is planned to develop CVCU, ICU and children NICU. Service performance which could be seen from the service indicator showed that BOR during 3 years had been above 60% (BOR 2001 and 2002 reached 78% and 2003 reached 63%). TDI 2001 and 2003 was 3 and 2002 was 1. LOS 2001 was 12 days, 2002 was 4 days and 2003 was 4 days. BTO 2001 was 25x, 2002 was 67x and 2003 was 56x. GDR per thousand in 2001 was 60, 2002 was 20 and 2003 was 30. NDR 2001 was 30, 2002 and 2003 was 10. Patients complaints had not yet been recorded and after sales service was done limited to the installment payment.
From the learning and growth perspective, it was found out that employee capability, from the employee satisfaction in the inpatient unit was 93% satisfy, employee retention was high, low turn over ( year 2001-2002 there was no turn over). Information capability in the inpatient unit in terms of the speed of information spread and informing the employees, need to be improved. The four perspective performance consists of financial, customers, internal business process and learning and growth in the inpatient unit of Pasar Rebo Jakarta District Hospital in general shows the positive value for the development of the hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13077
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Janaditya Adhipurusa
"Balanced scorecard (BSC) adalah kerangka pengukuran kinerja yang komprehensif dengan melihat perspektif keuangan dan non keuangan. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Koja sendiri belum menerapkan BSC. Penelitian ini bertujuan mengetahui kinerja Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Koja Tahun 2017-2018 dengan menggunakan BSC. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik melalui pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan (1) kinerja keuangan dinilai kurang: pertumbuhan penerimaan menurun, keuangan tidak efektif. (2) Kinerja perspektif pelanggan dinilai baik: pertumbuhan kunjungan, retensi, dan kepuasan pelanggan baik serta akuisisi pelanggan kurang. (3) Kinerja proses bisnis internal dinilai baik: waktu tanggap baik, pasien tidak harus membayar uang muka, inovasi baik. (4) Kinerja pembelajaran dan pertumbuhan dinilai baik: kepuasan kerja, sistem informasi, akses diklat dinilai baik, akan tetapi produktivitasnya dianggap masih kurang. Kinerja IGD secara umum dinilai baik. Pihak manajemen disarankan untuk menetapkan kebijakan agar BSC dapat digunakan sebagai pengukuran kinerja yang komprehensif guna menjaga mutu pelayanan secara berkelanjutan.

The balanced scorecard (BSC) is a comprehensive performance measurement by looking at financial and non-financial perspective. Koja District Hospital (RSUD Koja) has not implemented the BSC. This study aims to determine the performance of Emergency Department (ED) at RSUD Koja in 2017-2018 using the BSC. Method in this study uses descriptive analytics through quantitative and qualitative approaches. Results shows that (1) financial performance is poor: income growth is declining, financial is not effective. (2) Performance of customer perspective is good: customer visit growth, retention, and satisfaction are considered good, but customer acquisition is poor. (3) Internal business process performance is good: good response time, patient do not have to pay a down payment, good innovation. (4) learning and growth performance are good: job satisfaction, information system, and training access are considered good, but productivity is still considered poor. Performance of ED is generally considered good. Management is advised to establish policies so that the BSC can be used as a comprehensive performance measurement to maintain service quality on an ongoing basis."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sonya Agustine
"Peningkatan pendapatan di Instalasi Rawat Jalan RSUD Koja dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah kunjungan pasien karena tersedianya inovasi pelayanan yang memberikan kemudahan dalam pelayanan, akan tetapi komplain pasien terkait pelayanan yang diberikan juga mengalami peningkatan. Peningkatan jumlah komplain pasien tersebut menyebabkan survey kepuasan pelanggan belum mencapai target standar pelayanan minimal rumah sakit. Survey kepuasan pegawai di instalasi tersebut juga belum mencapai target yang telah ditentukan oleh rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kinerja Instalasi Rawat Jalan di RSUD Koja secara keseluruhan dengan menggunakan metode Balanced Scorecard. Jenis penelitian adalah deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, serta menggunakan data sekunder dan data primer. Dari penelitian ini diperoleh bahwa kinerja keuangan menunjukkan kinerja baik dengan peningkatan pendapatan dan realisasi pendapatan yang mencapai target. Kinerja pelanggan menunjukkan kinerja yang cukup dengan peningkatan terhadap retensi pelanggan dan pertumbuhan pelanggan, akan tetapi survey kepuasan pelanggan belum mencapai target Standar Pelayanan Minimal yaitu 90% dan akuisisi pelanggan mengalami penurunan sehingga perlu mendapatkan perhatian. Kinerja proses bisnis internal menunjukkan kinerja cukup dengan inovasi pelayanan yang mampu mengidentifikasi kebutuhan pasien dan waktu tunggu rawat jalan yang sesuai target yaitu ≤60 menit, namun perlu diperhatikan jumlah komplain pasien yang mengalami peningkatan. Kinerja pembelajaran dan pertumbuhan menunjukkan kinerja cukup dengan terlaksananya program-program akses diklat secara berkala, akan tetapi kepuasan pegawai belum mencapai target rumah sakit yaitu 90% dan kapabilitas sistem informasi dengan nilai rata-rata sebesar 62,6% termasuk dalam kategori cukup baik. Secara keseluruhan kinerja Instalasi Rawat Jalan RSUD Koja adalah cukup baik.

The increased income of Outpatient Services at Koja Hospital is influenced by the increasing number of patient visits due to the availability of service innovations that provide convenience in services. However, the amount of complaints from patients regarding the services provided have also escalated. The interpolation in the number of patient complaints has led to customer satisfaction surveys not yet reaching the target of minimum hospital services. The employee satisfaction survey at the installation has also not reached the standard services set by the hospital. The purpose of this study is to analyze the performance of outpatient installations in the Koja Hospital as a whole using the Balanced Scorecard method. The research type is analytical descriptive with quantitative and qualitative approaches and uses secondary data and primary data. From this study, it was found that financial performance showed good performance with an augment in income and realization of income that reached the target. Customer performance shows sufficient results with customer retention and customer growth, but customer satisfaction surveys have not reached the target of Minimum Service Standards of 90% and customer acquisitions have decreased consequently it needs attention. Internal business process performance shows sufficient implementation with service innovation that is able to identify patient necessity and outpatient waiting times that are targeted at ≤60 minutes, although it should be noted the number of patient complaints that have increased. Learning and growth performance shows sufficient outcome with the execution of training access programs on a regular basis nevertheless, employee satisfaction has not reached the target of the hospital, namely 90% and information system capabilities with an average value of 62.6% included in the fairly good category. Overall, the performance of the Outpatient Installation of RSUD Koja is relatively good."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farid Fauzan Mahubessy
"Sejauh ini belum ada evaluasi komprehensif mengenai kinerja Kamar Bedah RSUD Fakfak, sehingga signifikan untuk mengevaluasinya. Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan penelitian adalah didapatkan kinerja layanan bedah di kamar operasi RSUD fakfak dan menganalisis strategi untuk meningkatkan kinerja layanan bedah RSUD Fakfak pada tahun 2019-2021. Pendekatan penelitian ini kualitatif. Lokasi penelitian Kamar Bedah RSUD Fakfak, Papua Barat. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, survei, dan studi dokumen. Teknik analisis data menggunakan perangkat balanced scorecard untuk mengevaluasi kinerja layanan Kamar Bedah RSUD Fakfak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kamar Bedah sudah terpenuhi namun bisa ditingkatkan mengenai pencegahan infeksi, dan electronic health records, Pelanggan merasa puas terhadap layanan Kamar Bedah, kecuali masalah pengaduan pelanggan yang kurang tertangani. Karyawan relatif puas kecuali mengenai tunjangan dan penghargaan. Manajemen pengelolaan pegawai masih harus ditingkatkan. Pengelolaan keuangan masih harus ditingkatkan, dan masih belum bisa diketahui cost and benefit per unit kerja termasuk pada unit Kamar Bedah.

So far there has been no comprehensive evaluation of the performance of the Fakfak Hospital Operating Room, so it is significant to evaluate it. Based on this background, the research objective was to obtain the performance of surgical services in the operating room of Fakfak Hospital and to analyze strategies to improve the performance of surgical services at Fakfak Hospital in 2019-2021. This research approach is qualitative. The research location is the operating room of the Fakfak Hospital, West Papua. Data collection techniques through in-depth interviews, surveys, and document studies. The data analysis technique used the balanced scorecard to evaluate the performance of the Fakfak Hospital Operating Room services. The results showed that the Minimum Service Standards (SPM) for Operating Rooms had been met but could be improved regarding infection prevention, and electronic health records. Customers were satisfied with Operating Room services, except for customer complaints that were not handled properly. Employees are relatively satisfied except regarding benefits and rewards. Employee management still needs to be improved. Financial management still needs to be improved, and the costs and benefits per work unit, including those in the operating room unit, cannot yet be known."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Achadiono
"Dampak revolusioner abad informasi Iebih dirasakan oleh perusahaan jasa. Banyak perusahaan jasa, terutama yang bergerak di bidang industri perawatan kesehatan, selarna puluhan tahun tumbuh dalam Iingkungan yang nyaman dan tidak kompetitif. Mereka hanya mempunyai sedikit kebebasan dalam memasuki usaha baru dan dalam menetapkan harga produk. Sebagai imbalannya, berbagai peraturan pemerintah rnelindungi perusahaan dari para pesaing yang Iebih efisien dan inovatif, dan menetapkan pada suatu tingkat yang memungkinkan pengembalian yang cukup atas investasi dan biaya yang telah dikeluarkan. Dua dekade terakhir ini telah menyaksikan munculnya berbagai inisiatif deregulasi dan privatisasi penting perusahaan jasa di seluruh dunia ketika teknologi informasi menciptakan "benih-benih penghancuran" perusahaan jasa yang dalam abad industri sebelumnya banyak mendapat perlindungan dari pemerintah.
Untuk mencapai keberhasilan kompetitif, lingkungan abad informasi mensyaratkan adanya kemampuan baru yang hares dimiliki oleh perusahaan manufactur maupun jasa. Kemampuan sebuah perusahaan untuk memobilisasi dan mengeksploitasi aktiva tak berwujudnya menjadi jauh Iebih menentukan daripada melakukan investasi dan mengelola akyiva fisik yang berwujud. Balanced Scorecard merupakan metode baru yang dapat mengantisipasi perkembangan yang ada saat ini. Balanced Scorecard menterjemahkan misi dan strategi perusahaan ke dalam seperangkat ukuran menyeluruh yang memberi kerangka kerja bagi pengukuran dan system manajemen strategis. Scorecard menguur kinerja perusahaan pada empat perspektif yang seimbang (Balanced): Financial, pelanggan, proses bisnis internal dan proses pertumbuhan dan pembelajaran. BSC memungkinkan perusahaan mencatat hasil kinerja finansial sekaligusmemantau kemajuan perusahaan dalam membangun kemampuan dan mendapatkan aktiva tak berwujud yang dibutuhkan untuk pertumbuhan masa datang.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas penulis berusaha untuk mencoba menerapkan Balanced Scorecard dengan instrumen - instrumennya yang ada di industri pelayanan kesehatan yang sekaligus mengukur kinerja dari perusahaan jasa pelayanan tersebut. Penulis memilih Poliklinik Perawatan J.M.C sebagai tempat penelitaian uji cabs instrumen - instrumen yang ada pada Balanced Scorecarad.
Polklinik Perawatan J.M.C Perawal dari sebuah klink umum yang pada tahun 1993 mulai dikembangkan, hingga pada saat ini menjadi Poliklinik Perawatan dengan 20 IT. Pada tahun ini Poliklinik Perawatan J.M.C berencana untuk mengembangkannya _Magi menjadi suatu Rumah Sakit dengan 100 TT. Dengan alasan tersebutlah penulis mencobakan pada Poliklinik Perawatan J.M.C dan diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan masukkan kepada pihak manajemen Poliklinik Perawatan J.M.C dalam merumuskan strategi yang akan datang.
Dari hasil penelitian didapatkan hasiI bahwa instrumen-instrumen yang ada pada Balanced Scorecard dapat digunakan untuk industri pelayanan kesehatan. Walaupun pada penelitian ini tidak didapatkan indikator yang spesifik untuk industri pelayanan kesehatan. Dan dari analisis kinerja Unit Rawat Jalan Poliklinik Perawatan J.M.C diketahui bahwa pihak manajemen selama ini belum melakukan investasi intelektual, dan dari perspektif bisnis internal terlihat pihak manajemen cukup inovatif dalam menanggapi kebutuhan pelanggan yang ada. Dari perspektif pelanggan terlihat pihak manajemen sudah cukup bail( dalam memuaskan pelanggannya dan hal tersebut masih jauh dari usaha maksimal yang dapat diperoleh pelanggan, sehingga pihak manajemen masih dapat meningkatkan loyalitas pelanggan yang ada saat ini. Sedangkan dari sisi perspektif keuangan terlihat perlunya tenaga keuangan yang terampil agar dapat memperbaiki administrasi keuangan Poliklinik Perawatan J.M.C.

FrameworkRevolutionary impact of information era it is felt more by the service company particularly which specializing in the field of health care industry, for tens of years grows in pleasant environment and not competitive. They have only a little freedom in catering new business and deciding product price. As a reward various government regulations protecting, the company from the more and innovative competitors and decide at a level that enable adequate returns on investment and the cost that has been expended. Two recent decodes recently we have seen the appearance of various, deregulation initiatives and important privatization of the service company around the world when information technology creating symptoms of damage of the service company that in the industrial century previously get much protection from the government.
To reach the competitive success, the information century environment requires the existence of new ability that should be passed by Manufacture Company or service. The ability of a company for mobilizing and exploiting of assets and its immaterialness is coming more decided than doing investment and managing immaterial physical asset. Balanced scorecard is a kind of new method that can anticipate the existence development at the present.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T 423
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fidalia Siti Novrianty
"Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo merupakan salah satu rumah sakit pemerintah dengan Tipe B non pendidikan. Sejak desember 2007 rumah sakit ini telah mendapatkan sertifikat Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9000:2001, sehingga pengelolaan dan kinerja yang ada mengacu kepada standar sistem ini. Pengukuran kinerja sebagaimana dalam SMM ISO 9001:2000, termasuk implementasinya di RSUD Pasar Rebo lebih banyak menyoroti aspek non keuangan. Aspek keuangan akan lebih mendominasi, tatkala upaya mendapatkan keuntungan organsasi diprioritaskan lebih dibandingkan dengan upaya perbaikan kinerja internal bisnis. Pada kondisi ini, pengukuran kinerja dalam SMM ISO 9001:2000 akan mendapatkan prioritas yang kurang penting. Akhirnya, dalam pencapaian visi, misi, kebijakan dan sasaran mutu RSUD Pasar Rebo tidak tercapai secara optimal. Oleh karenanya diperlukan suatu sistem yang dapat mengatasi hal tersebut, antara lain dengan pendekatan balanced scorecard.
Balanced scorecard merupakan metode pengukuran yang digunakan untuk pengukuran kinerja secara seimbang dengan empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, bisnis internal, serta pertumbuhan dan pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran kinerja Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam di RSUD Pasar Rebo pada Tahun 2007-2008. Untuk pengambilan data primer dilakukan survey kepada pasien rawat jalan di Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang. Data sekunder diambil dari Sub Bagian Keuangan, Sub Bagian Rekam Medis, dan Sub Bagian SDM.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan mengalami peningkatan pendapatan sebesar 17,81 % dan terjadi peningkatan pengeluaran sebesar 9,12%. Tingkat pengeluaran biaya yang menunjukkan efisiensi usaha menunjukkan nilai indeks 1,20 dan masuk ke dalam kategori baik. Dari aspek pelanggan diketahui bahwa rata-rata kepuasan pelanggan memiliki kategori cukup puas terhadap kinerja yang ada di unit kerja ini dan retensi dan akuisisi pelanggan meningkat sejak tahun 2007 hingga 2008. Dari aspek bisnis internal rumah sakit mentargetkan penyelenggaraan pelayanan secara optimal dan profesional sebesar 75%, namun hasil penelitian baru menunjukkan tingkat pencapaian 42,94%. Hasil ini didapatkan berdasarkan survey yang dilakukan peneliti pada saat membagikan kuisioner kepuasan pelanggan di Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam. Peningkatan pertumbuhan produktivitas pasien sebesar 1,11% yang memperlihatkan peningkatan jumlah pasien dari tahun 2006 ke 2007. Dari aspek pertumbuhan dan pembelajaran diketahui kapabilitas karyawan dari tingkat kepuasan karyawan di Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam memiliki rata rata kepuasan dengan nilai 2,47 dengan kategori tidak puas, yang dikonversikan nilainya menjadi 3,04. Retensi karyawan tinggi, turn over rendah. Kapabilitas informasi di Poliklinik Spesialis Penyakit dalam sudah baik bagi karyawan, dengan nilai 3,21 pada skala 1-5.
Dari keempat perspektif diatas, secara keseluruhan pada Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam menunjukkan kinerja yang cukup baik, dengan nilai total 3,50 pada skala 1-5. Kondisi ini merupakan situasi dan nilai positif untuk mengembangkan kinerja dan meningkatkan kemajuan Rumah Sakit Umum Pasar Rebo."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhilatul Hamdani
"Penelitian ini membahas kinerja Perpustakaan Utama (PU) UIN Jakarta. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi dan mengukur kinerja perpustakaan dengan menggunakan empat perspektif metode Balanced Scorecard. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan kuesioner sebagai instrumen penelitian, didukung oleh data sekunder dan hasil wawancara mendalam, kemudian dianalisis secara deskriptif analitis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja PU secara keseluruhan adalah baik; perspektif keuangan dikategorikan sangat baik karena PU mampu menyerap anggaran DIPA secara maksimal; perspektif pengguna dikategorikan baik karena sudah memberikan pelayanan berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pemustaka; perspektif proses internal dikategorikan baik, karena kinerja pegawai sudah memuaskan dan telah melaksanakan pekerjaan sesuai dengan TUPOKSI; perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dikategorikan baik karena kemampuan pegawai dan sistem informasi sudah berkembang.
Peneliti menyarankan agar PU terus melakukan kegiatan-kegiatan yang menunjang peningkatan kinerja pegawai dan aktif melaksanakan promosi perpustakaan kepada pemustaka.

This research discusses the performance of the Main Library of UIN Jakarta. The research?s purpose is to identify and to measure the library performance using four perspective of Balanced Scorecard method. This research uses quantitative approach with quetionnaire supported by secondary data and depth interview as research instruments. Data is then analyzed according to analytical descriptive.
The result shows that the overall performance of the Main Library is good; financial perspective is categorized as very good because it has absorbed the budget as stated in DIPA (....); user perspective is categorized as good because it has given quality services based users? needs; internal proccess perspective is categorized as good because employees? performance is satisfactory, and they are able to perform their work based on TUPOKSI (main tasks and functions); learning and growth perspective is categorized as good, because employees? capability and the information system have been developed.
The researcher suggests that the Main Library continues the activities to support the improvement of employees? performance, and actively conducts library promotions to users.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T28866
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Rochmah
"RSUD Kota Bandung sesuai dengan paradigma Good Governance harus menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bertanggung jawab, efektif dan efisien. Ia harus melaksanakan mutu pelayanan prima. Untuk itu diperlukan alat pengukuran kinerja yang komprehensif, akurat dan sensitif, sebagai wujud pertanggung jawabannya kepada masyarakat maupun pemilik. Namun ternyata Pengukuran Kinerja yang ada di RSUD Kota Bandung tidal: dapat menjawab seluruh pertanyaan dari masyarakat dan pemilik, tentang bagaimana posisi RSUD sesungguhnya. Jadi diperlukan cara lain untuk pengukuran kinerja yang lebih komprehensif, akurat dan sensitif.
Balanced Scorecard dengan empat perspektif yaitu finansial, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan, oleh banyak perusahaan besar dan Iembaga nonprofit dianggap sebagai alat ukur yang komprehensif dan seimhang. Apakah ia dapat menjadi altematif ? Penelitian ini bermaksud menganalisis pengukuran kinerja RSUD Kota Bandung pada tahun 2006 dengan pendekatan Balanced Scorecard. Desain penelitiannya adalah studi deskriptif analisis, pengolahan dengan metode studi kualitatif dan kuantitatif terhadap data sekunder kegiatan tahun 2003-2005 dan data primer dari survei tahun 2006.
Hasii penelitian mencakup empat perspektif yaitu : 1) Kinerja finansial : Tingkat Pertumbuhan Pendapatan 110,53 %, Inventory Turn Over 16 kali. 2) Kinerja pelanggan : Tingkat Kepuasan Pelanggan Rawat 'nap 80,12 %, Rawat Jalan 72,06 %, Pangsa Pasar Rawat Jalan (2003 - 2005) adalah 19,22 %, 18,79 %, dan 23,25 % , Pangsa Pasar Rawat snap (2004-2005) adalah 22,8 % dan 9,14 % Retensi Pelanggan tahun 2003 - 2005 adalah 56,64 % , 57,42 % ,dan 60,87 %, Akuisisi Pelanggan (2003 - 2005) adalah 43,36%, 42,58%, dan 39,13%. 3) Kinerja proses bisnis internal : Tingkat Pertumbuhan Pelayanan yaitu dua parameter bare pada pelayanan Radiologi, Tingkat Efisiensi Pelayanan (2003-2005) adalah 130R 62,34%, 69,97%, dan 75,05%, Avl,OS 2,90 had, 3,02 hari, dan 3,16 hari, TO1 1,8 had, 41,3 hari, dan 41,15 hari, BTO 74,53 kali, 81,92 kali, dan 79,48 kali. 4) Kinerja pembelajaran dan pertumbuhan : Tingkat Kepuasan Kerja/Pegawai 73,87 %, Turn Over Pegawai tahun 2003-2005 adalah 11,54%, 20,83%, dan 18,52%, Tingkat Produktivitas Pegawai 2003-2005 adalah 19,04 juta , 26,08 juta, dan 24,72 juts, Tingkat Absensi Pegawai 2003-2005 adalah 4,17%, 6,23%, dan 5,58%.
Seluruh hasil ukur saling terkait dalam hubungan sebab akibat baik sebagai indikator hasil maupun sebagai indikator pendorong. Dengan demikian RSUD Kota Bandung dapat melakukan pengukuran kinerja yang lebih komprehensif, akurat dan sensitif dari sebelumnya dengan pendekatan Balanced Scorecard.

Consistent to Good Governance Paradigm RSUD Kota Bandung must to do health service implementation, that is accountable, efective and efficient. It must to carry out the best quality services. That to need performance measurement tools which comprehensive, accurate, and sensitive one, as accountability existences to public and the owner. Whatever in fact the performance measurement in RSUD Kota Bandung could not to answer all questions from people and the owner to describe the position of the Hospital actually. So, they need another formulas to measure the performance comprehensively, accurately and sensitively.
Balanced Scorecard with four perspective that is financial, customer, internal business process, learning and growth, has considerred by a lot of manufactures and non profit institutions as a comprehensive and balance measurement tools. Can that be an alternative ? This reaseach is analizing performance measurement of RSUD Kota Bandung in 2006 with Balanced Scorecard approach. The design of research is descriptive study analize, processing by qualitative and quantitative study method, towards secondary data of activity in period 2003-2005 and primary data from survey in 2006.
Results of this research consist four perspective that is : 1) Financial Performance Income Growth Level 10,53 %, Inventory Turn Over 16 kali. 2) Customer Performance : Inpatient Customer Satisfaction Level 80,12 %, and Outpatient 72,06 %, Outpatient Market Share (2003 - 2005) are 19,22 %, 18,79 %, and 23,25 % , Inpatient Market Share (2004-2005) are 22,8 % and 9,14 %, Customer Retention (2003-2005) are 56,64 % , 57,42 % , and 60,87 %, Customer Acquisition (2003 - 2005) are 43,36%, 42,58%, and 39,13%. 3) Internal Business Process Performance : Service Growth Level is two new parameter of Radiolgy Services, Service Efficiency Level (2003-2005) are BOR 62,34%, 69,97%, and 75,05%, AvLOS 2,90 days, 3,02 days, and 3,16 days, TOI 1,8 days, 41,3 days, and 41,15 days, BTO 74,53 times, 81,92 times, and 79,48 times. 4) Learning and Growth Performance : Work/Employee Satisfaction Level 73,87 %, Labour Turn Over (2003-2005) are 11,54%, 20,83%, and 18,52%, Level of Hospital Revenue per employee (2003-2005) are 19,04 million, 26,08 million, and 24,72 million, Employee Absenteeism Level (2003-2005) are 4,17%, 6,23%, and 5,58%.
All of measurement results are conected each other in cause and effect relation as laging indicators and driver indicators. Conclusion result RSUD Kota Bandung can do performance measurment that more comprehensive, accurate and sensitive than before with Balanced Scorecard Approach.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T19123
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priyatno Edy Kuncoro
"Tesis ini membahas analisis kinerja RSUD Kabupaten Sumedang sebagai organisasi sektor publik berstatus BLUD menggunakan metode Balanced Scorecard. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kinerja RSUD Kabupaten Sumedang secara komprehensif dengan metode Balanced Scorecard, meliputi empat perspektif yaitu pelanggan, keuangan, proses internal dan pertumbuhan dan pembelajaran. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis univariat (deskriptif) yang diwakili dengan nilai rata-rata dan distribusi frekuensi tingkat kepuasan setiap variable untuk perspektif pelanggan, perspektif proses internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Sedangkan untuk perspektif keuangan digunakan analisis rentabilitas, likuiditas, rasio equitas dan cost recovery rate. Hasil penelitian menunjukkan kinerja secara umum untuk semua perspektif adalah cukup baik.

This thesis analyzes the performance of RSUD Kabupaten Sumedang as public sector organizations stated BLUD using the Balanced Scorecard method. This study purpose is analyzing the performance of RSUD Kabupaten Sumedang comprehensively using the Balanced Scorecard method, includes four perspectives namely the customer, financial, internal process and learning and growth. Customer perspective, internal processes perspective and learning and growth perspective data analysis tools were univariate analysis (descriptive) represented by the mean and frequency distribution of each variable levels of satisfaction. Financial perspective analysis tools were return on asset, current ratio, equity to asset ratio and cost recovery rate. The results of the analysis show that the performances of all perspective in general were quite good."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T36014
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>