Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177665 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lubis, Aldi Parlindungan
"Pemakaian aplikasi komputer sebagai alai pembantu pengambilan keputusan telah berkembang di segala bidang, seperli investasi. Salah satu bidang yang juga menjadi obyek penelitian adalah pengembangan sistem pembantu pengambilan keputusan atau Decision Support System (DSS) untuk masalah investasi infrastruktur kereta api (KA). Masalah investasi infrastruktur KA antara lain keterbatasan anggaran pemerintah serta sulit atau enggannya swasla untuk berinvestasi. Hal ini disebabkan oleh tingginya risiko investasi Berta operasional. Hasa studi Pre-TS double track Propinsi Banten menyarankan bahwa perlu keterlibatan swasta untuk mewujudkan proyek double track dan perlunya manajemen yang lebih balk pada tahap operasional. Oleh karena itu DSS dirancang agar mampu melakukan analisis investasi dan risiko. Caton pengguna dart DSS diharapkan adalah badan pengelola khusus yang bertanggung jawab menjalankan proyek double track. Sebagai metode analisis utama digunakan analisis anus kas dan Simulasi Monte Carlo.
DSS dirancang untuk tahap perencanaan dan tahap operasional. DSS mempunyai fungsi perencanaan, pengawasan atau monitoring dan pengendalian atau controlling. Sebagai acuan pengawasan dan pengendalian digunakan NPV at risk karena memperhitungkan risiko don metode pembiayaan proyek Hasil simulasi akan menghasilkan distribusi kumulatif normal NPV dan probabilitas NPV>O serta NPV
Pemilihan jenis dan waktu pelaksanaan lindakan koreksi merupakan hak pengambil keputusan sedangkan DSS telah melakukan fungsi pembantu pengambilan keputusan. Paola fungsi pengawasan, pengambil keputusan mempunyai hak untuk tidak melanjutkan ke fungsi pengendalian walaupun basil pengawasan bisa balk atau buruk Sebagai bagian akhir untuk membuktikan hipotesis, dilakukan validasi terhadap DSS kepada beberapa responden. Hasil validasi menunjukkan model cukup bisa diterima oleh responden sebagai DSS dengan calatan perbaikan pada sisi user friendliness. Namun NPV at risk tidak dapat digunakan sebagai acuan untuk tahap pengawasan dan pengendalian operasional sehingga hipotesis tidak terbukti dan tujuan penelitian gagal dicapai.

Computer application, as decision support tool, has been using wide spread in many areas, such as investment. Developing Decision Support System (DSS) for railways infrastructure investment problem become an object of this research. The Investment problems is limited budget of government while private participation difficulty to join in. This is because the character of railway investment which is high risk in investment and operation phase. Early study of feasibility in developing double track in Banten Province suggest that involvement of private sector is needed to support financing and better way in management on operation phase. Therefore, DSS is developed and has ability in investment and risk analysis especially on planning and operation phase. The candidate user of DSS is special purpose vehicle which has responsible for operating the double track project. As fundamental methods, the DSS apply discounted cash flow analysis and Monte Carlo simulation.
DSS is designed to planning and operation phase. DSS has planning, monitoring and controlling functions. As indicator to plan, monitor and control the investment, NPV at risk is used because it takes financing method and risks into account. The DSS will simulate and produce cumulative distribution function of NPV and Probability of NPVVO and NPVJ0. If, on operation phase, the DSS monitoring function analyze that the output has difference between planning result then the next step should be taken. his the controlling function of DSS. In this function, the user has desire to repair the CDF and Probability of NPV result from monitoring function. Therefore, corrective actions are needed. There are four kinds of corrective actions in DSS. They are currency forward, interest cap rate, operational management and lobbying government to get support in making policy. To operate corrective action analysis, End year of controlling phase must be decided then decide each corrective action start and end yea then DSS start to make a new projection. Output of this operation is new CDF and Probability of NPV. Estimate cost and benefit of corrective actions is, also, become analysis output.
Although the DSS had provide information to support decision making, h is fully the right of decision maker in selecting kind and time of corrective actions. In monitoring function, decision maker has the right to go or not go to the next stage whether the result of monitoring is good or bad. Last but not least is validation step of DSS_ In validation step, Respondents try to use the DSS'and give a response via questionnaire. The result shown that respondents rather satisfy with the model as DSS as they need more user friendliness using the DSS. Unfortunately, as NPV at risk can not used as indicator on monitoring and controlling operation phase so the hypothesis and the goal of this research are fail to achieve.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14984
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siswono Adi Putro
"Pengembangan Jaringan kereta api mempunyai banyak risiko. Risiko diantaranya yang berhubungan dengan investor. Karena dalam pengembangan ini membutuhkan investasi dalam jumlah banyak dan masa/tingkat pengembaliannya lama. Sehingga dalam mendapat keuntungan, tidak menarik dan kalah bersaing dengan bisnis lainnya. Dengan keadaan seperti ini harus ada perubahan baru yang muncul untuk mendukung investor. Secara umum tidak akan menguntungkan penerapannya dengan sistem yang baru untuk infrastruktur masyarakat. Dengan sistem menggandeng kuat khususnya investor, berupaya menjaminnya dalam pengembangan kereta api dan mengubah sistem regulasi yang lama menjadi baru. Risiko yang telah dilakukan akan dicoba untuk diminimalisasi kerugiannya dalam kerangka bisnis investor. Penelitian ini mencoba menggambarkan risiko yang potensial dalam proses pengembangan dalam kerjasama Build Operate Transfer (BOT) diperlukan untuk dianalisis dengan manajemen risiko dengan simulasi untuk mendapatkan sensitivitas financial resiko utama yang perlu dikendalikan.
Penelitian ini ditujukan untuk mengidentifikasi risiko yang potensial tiap tahapan proyek dengan Kerjasama BOT. Tahapan ini mencakup studi kelayakan, perencanaan engineering detail, pengadaan, konstruksi, operasional & pemeliharaan, dan transfer. Digunakan 3 analisis yaitu Analisis AHP I (untuk melihat pengaruh dampak risiko yang terjadi dan penyebabnya dengan pengembalian investasi), Analisis AHP II (untuk melihat pengaruh dampak risiko terhadap Cash flow investasi), dan Analisis sensitivitas dengan simulasi Montecarlo (untuk mencari NPV terendah terhadap finansial investasi atas pengaruh risiko prioritas utama). Dari penelitian itu setelah dianalisis dihasilkan risiko yang paling tinggi yaitu kebocoran pendapatan akibat kontrol lemah dengan nilai NPV (567,846,479,558).

Development in Railway Infrastructure has many risks. The risk was relation with investor. Because in development allowed them, to invest over budget and rate of return long time. Until with to gain a competitive advantage and uninteresting over their business rival. With of the result existing has changeover to a new system should appear carry as investor. The general public should not be advantaged by the implementation of a new system in public sector. The tight coupling of system, especially investor, put extra responsibility on development Railway investor, to try ensure and asmoot transition from old the new system. Risk to do may result limited subsequent loss of business investor. This research attempt to show potential risk within process development with BUT Partnership and these need to be analyzed with risk management methodology the risk element identified with simulation be found sensitivity analyses financial priority risk be need controlled.
In this research will be found potential risk with approach stage process BUT partnership. From Feasibility Study, Detail Engineering Design, Procurement, Construction, Operational & Maintenance and Transfer. So used by three kind of analysis methods that is First AHP I analysis (its purpose to see influence impact risk occur toward return investment), Second AHP II analysis (its purpose to see influence impact risk to ward Cash flow Investment), and last method Sensitive Analysis with Monte Carlo Simulation (its purpose to find lower of NPV toward investment financial for impact risk priorities). The research final after analysis, to be result the higher risk is leaky revenue consequence control of weakness with point NPV = (567,846,479,558).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14808
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Inne Indriani Suryatmana
"Dalam melaksanakan pembangunan terutama dalam proses penyediaan infrastruktur jalan, selama ini masih menjadi tanggung jawab dan monopoli pemerintah, sehingga beban biaya yang ditanggung sangatlah besar. Krisis ekonomi yang melanda berbagai negara Asia termasuk Indonesia berdampak buruk pada proses penyediaan infrastruktur khususnya transportasi. Penanggulangan kerusakan jalan yang kini melanda berbagai propinsi menjadi semakin sulit karena nilai anggaran yang disediakan pemerintah untuk memperbaikinya setiap tahun makin kecil (menipis).
Penelitian World Bank menyatakan setiap pengurangan 1 US$ biaya pemeliharaan jalan bisa memicu kenaikan biaya operasional sebesar 2 - 3 US$, akibat kerusakan jalan yang semakin parah. Artinya akibat yang mungkin timbul dari pengurangan dana pemeliharaan, dapat merugikan pengguna jalan sendiri ditinjau dari segi kendaraan yang menjadi cepat rusak seperti pada pemakaian rem yang terlalu sering sehingga cepat menjadi aus demikian pula pada pemakaian bahan bakar yang lebih boros.
Konsep Road fund sebagai alternatif pembiayaan khususnya pada pemeliharaan jalan menarik untuk dikaji potensi penerapannya di wilayah kajian dalam hal ini propinsi Banten. Yang dapat menjadi sumber utama pendapatan Road Fund pada propinsi Banten berasal dari pajak bahan bakar minyak, pajak kendaraan bermotor, ijin trayek, sementara denda muatan berlebih kendaraan berat (overloading); parkir, retribusi terminal, SIM dan KIR merupakan pungutuan di kabupaten/kota. Kondisi jalan Propinsi di Propinsi Banten memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi, yaitu sekitar 500 Milyar untuk tahun 2002 sementara dana pemeliharaan yang disediakan hanya sekitar 50 Milyar, sehingga terjadi gap yang sangat tinggi untuk di cover.
Dilakukan 3 skenario simulasi Monte Carlo dalam mengatasi gap yang terjadi dan simulasi kombinasi dari fuel levy bersama pajak kendaraan menghasilkan adanya peluang untuk mencapal zero gap. sehingga disimpulkan road fund berpotensi untuk diterapkan di propinsi Banten. Dan dalam penerapannya harus pula diikuti oleh perda-perda serta kebijakan pemerintah yang mendukung serta untuk menuju kesana perlu adanya kajian dalam hal mekanisme road fund yang berangsur peralihannya dari Departemen Kimpraswil kemudian masa transisi yang tetap melibatkan instansi terkait hingga dibawah badan independent road board.

To provide roadway infrastructure in development was government monopoly and responsibility so far and take a very big burden. Economic crisis that attack Asian including Indonesia take the bad impact on infrastructure providing process especially transportation sector. To overcome road defect in every province was not easy because of budget that government provide decreased.
World Bank research show that every $1 US budget of road maintenance decreased could trigger vehicle operation cost $3 US increased. This condition caused by road deterioration that impact to brake using frequent and fuel wasting.
Road fund concept as budgeting alternative especially in road maintenance was interesting to study of potential implementation in Banten province as a study zone. The main road fund source in this province was motor vehicle fuel tax, PKB (annual vehicle registration tax), BBNKB (vehicle ownership transfer fee) and route license while overloading charge, parking and terminal tax levied collect by district government. In Banten, the cost of road maintenance need 500 billion rupiahs, which only 50 billion provided by district, that caused high gap to be covered. To overcome this gap this thesis take 3 scenarios by Monte Carlo simulation and fuel levy with vehicle tax combination generate an opportunity to gain zero gap.
This research was concluded that road fund concept was potential to implement in Banten province with follow the region regulation and government policy. And to get that it was need a study in road fund mechanism that show transfer from ministry of settlement and regional infrastructure to independent road board gradually.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14737
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Winarto
"Keadaan masa depan tidak dapat diketahui dengan pasti. Investasi yang kita lakukan sekarang belum tentu menguntungkan pada masa yang akan datang, begitu pula dengan investasi jalan tol. Dengan adanya ketidakpastian ini, maka pemasukan analisa risiko dalam kaitannya dengan penganggaran modal dan investasi menjadi sangat penting.
Dalam identifikasi risiko keterlibatan para pakar investasi sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, dibuatlah kuesioner. Dari penelitian ini teridentifikasi risiko-risiko yang terjadi dalam investasi jalan tol dan probabilitas masing-masing, dengan menggunakan metode Analitical Hierarchy Process (AHP). Risiko ini dikelompokkan dalam risiko kebijakan pemerintah, risiko dalam pelaksanaan konstruksi, risiko keuangan dan ekonomi, serta risiko lingkungan. Risiko yang paling, besar adalah risiko tarif.
Salah satu teknik analisa risiko adalah Simulasi Mama Carlo. Simulasi untuk risiko tarif dan biaya pernbebasan tanah, dengan mempertimbangkan faktor inflasi dan tingkat suku bunga menghasilkan berbagai tingkat kelayakan untuk distribusi NPV dan IRR, antara lain probabilitas kelayakan NPV hampir 100%, dan probabilitas kelayakan IRR senilai 92.69% ketika tarif tol sesuai harapan investor dan tidak ada kenaikan biaya pembebasan tanah.

Future is uncertainty. Money we invest now is uncertainly to give benefit in the future, i.e. in toll road investment. Therefore, incorporating risk analysis in capital budgeting and investment is really important.
In order to identify the risks, expert judgment is actually needed. This research has identified the risks and their likelihood, by Analytical Hierarchy Process (AHP) method, in group of government risks, construction risks, financial and economics risks, and environmental risks. The big risk is toll fee risk with the likelihood of 0.221.
One of risk analysis tools is Monte Carlo simulation. The simulation of toll fee risk and land acquisition cost risk, regarding inflation rate and discount rate, results several certainty level for NPV and IRR, for example almost 100% certainty level for NVP, and 92.69% certainty level for IRR when the toll fee is suitable for investor and no added cost for the land acquisition.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S50032
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Moh. Armand R.
"Kereta api merupakan salah satu bagian dari infrastruktur di Indonesia dan merupakan sistem transportasi yang sudah mengakar sejak lama. Keberadaan jaringan infrastruktur transportasi dalam hal ini kereta api dipandang sebagai pemicu/penggerak perkembangan ekonomi di daerah tersebut. Sebagai alat transportasi kereta api telah banyak membantu kegiatan ekonomi masyarakat yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan dan pembangunan (Infrastructure driven economic growth). Di sisi lain pengelolaan dan pengembangan jaringan kereta api memerlukan biaya yang sangat besar sedangkan dana yang tersedia dari pemerintah terbatas dan penyelenggaraan kereta api cenderung dimonopoli sehingga terjadi penurunan aset dan pelayanan. Oleh karena itulah untuk meningkatkan pelayanan dan kinerja perekeretaapian serta memacu pertumbuhan ekonomi (PAD dan APBD) dalam konteks otonomi daerah perlu dilakukan suatu terobosan dengan mengelola kereta api secara terbuka baik dari sistem pengelolaan termasuk kelembagaan maupun sumber pendanannya.
Dalam rangka memacu perkembangan perkeretaapian dan pertumbuhan ekonomi daerah, peningkatan profit merupakan bagian dari kinerja dan hasil akhir yang ingin dicapai dari pengelolaan kereta api secara keseluruhan. Untuk mencapai peningkatan tersebut diperlukan pola pendanaan yang diperkuat dengan bentuk kelembagaan yang optimal dimana di dalam pola kelembagaan ini akan dilakukan kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan kereta api. Untuk itu maka dilakukanlah penelitian ini dengan tujuan mengidentifikasi pola kelembagaan dan pendanaan yang mampu meningkatkan profit perusahaan pengelola kereta api.
Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan bentuk pola kelembagaan yang optimal maka digunakan 3 (tiga) macam metode analisis yaitu analisis AHP (untuk melihat peringkat faktor yang berpengaruh pada pola kelembagaan dan pendanaan), analisis deskriptif (untuk mencari tingkat pengaruh variabel penelitian terhadap profit), dan yang terakhir adalah analisis sensitivitas (mensimulasi Net Present Value/NPV dengan simulasi Monte Carlo yang bertujuan mencari NPV yang paling tinggi).
Setelah ketiga metode tersebut dilaksanakan, maka diperoleh hasil penelitian bahwa bentuk pola kelembagaan yang paling optimum adalah Joint Venture dengan masa konsesi 54 tahun (dilihat dari NPV dan profit yang paling tinggi) serta pihak yang terlibat adalah Pemerintah Pusat dan Daerah, PT. KA, Developer dan Kalangan Industri."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14809
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hamundu, Ferdinand Murni
"Analisa kelayakan finansial dalam proyek investasi konstruksi Water Parks tidak cukup untuk memastikan proyek tersebut dapat dieksekusi. Hal tersebut dikarenakan kondisi pertimbangan saat ini tidak mungkin selalu sama dengan masa yang akan datang. Oleh karena itu keterlibatan analisa risiko sebagai input pendukung analisa kelayakan fmansial sangat penting keberadaannya. Sebagai tahap awal dalam analisa risiko diperlukan proses identifikasi risiko dengan melibatkan para pakar. Dari proses tersebut dapat diidentifikasi risiko-risiko yang kemungkinan teriadi dalam investasi Water Parks serta probabilitasnya masing-masing, dengan menggunakan metode Analitical Hierarchy Process (AHP). Sehingga diperoleh risiko yang paling besar adalah risiko suku bunga SBI dengan probabilitas 0.091. Dan sebagai tahap selanjutnya teknik analisa risiko adalah Simulasi Monte Carlo. Simulasi dengan bantuan perangkat lunak Crystall Ball 2000 ver. 5.2 melalui keterlibatan skenario risiko tarif masuk dan biaya pembebasan tanah, dan kemudian merandom faktor inflasi, tingkat suku bunga, potensial konsumen. Sehingga menghasilkan berbagai tingkat kelayakan untuk distribusi NPV dan IRR, antara lain probabilitas kelayakan NPV hampir 98%, dan probabilitas kelayakan IRR < MARR 14% senilai 8.60% ketika tarif masuk sesuai harapan investor dan tidak ada kenaikan biaya pembebasan tanah.

Feasibility study is not enough to make sure the investment project Water Park can be executed. It caused feasible input for the future is uncertainty. Therefore, incorporating risk analysis as supported input in feasible capital budgeting and investment is really important. First phase in risk analysis is identifying the risks by involve the expert. This phase has identified the risks and their likelihood of Water Parks Project, by Analytical Hierarchy Process (AHP) method. And the big risk is SBI rate as discounted rate risk with the likelihood of 0.091. And the next step to analyse the risk is use Monte Carlo simulation. Simulation with Crystal! Ball software ver. 5.2 regarding scenario of ticket price risks and land acquisition cost risk and then randomize of additional risk such as inflation rate, discount rate, potencial of consument. So that results several certainty level for NPV and IRR, for example 98% certainty level for NPV, and 8.60% certainty level for IRR < MARR 14% while the ticket price is suitable for investor and no added cost for the land acquisition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50044
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amaryadi
"Pada awal tahun 1990-an Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Pertumbuhan ekonomi tersebut, ikut memacu pula pertumbuhan pusat-pusat perbelanjan sesuai dengan perkembangan selera masyarakat yang mencakup berbagai lapisan masyarakat.
Modernisasi pasar dalam pengelolaannya, sesuai dengan tuntutan masyarakat/konsumen perlu dilakukan untuk meningkatkan perekonomian pedagang kecil. Selain itu juga perlu dilakukan peremajaan prasarana dan sarana yang mendukung pengelolaan pasar secara modern sesuai dengan tututan perkembangan perkotaan dan lingkungannya.
Untuk melaksanakan peremajaan pasar tradisional yang umumnya dikelola oleh pemerintah daerah yang dalam hal ini oleh badan usaha milik daerah dengan keterbatasan dana yang ada, perlu melakukan diversifikasi sumber pendanaan dengan melibatkan dan mengajak sektor swasta serta pelaku-pelaku ekonomi lainnya yang profesional untuk dapat mengakomodasi tuntutan dan pola belanja masyarakat.
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah "Dengan pola pendanaan yang tepat menggunakan Model "Project Financing", akan meningkatkan profit bagi PD. Pasar Jaya". Dalam penelitian ini menggunakan metode studi kasus yang menggunakan kuesioner dua tahap yaitu: tahap I ditujukan kepada pakar untuk mendapatkan variabel pola pendanaan yang dapat diterapkan pada pengelolaan pasar, yang pengolahan datanya dengan metode analisis AHP (analytical hierarchy process) dan tahap H yang ditujukan kepada stakeholders yang terlibat secara langsung ataupun yang punya potensi untuk terlibat dalam pendanaan pengelolaan pasar untuk mendapatkan tingkat pengaruh variabel pola pendanaan, dimana pengolahan datanya dilakukan dengan Metode Analisis Deskriptif. Sedangkan untuk analisis proporsi penyertaan modalnya dilakukan dengan Simulasi Monte Carlo. Hipotesis seperti yang tersebut di atas, terbukti karena dengan menggunakan pola pendanaan Model project financing (Joint Venture atau Joint Operation dengan jangka waktu 15 tahun) serta penyertaan modal dari PD. Pasar Jaya berkisar antara 20% s/d 40 % untuk Joint Operation dan 40% s/d 60% untuk Joint Venture yang dapat meningkatkan profit antara 30,73 % s/d 47,26% untuk join! venture dan 54,67% s/d 57,65% untuk joint operation, bila dibandingkan pola existing yang selama ini dilakukan, yaitu joint operation dengan jangka waktu berkisar antara 2 sampai 5 tahun.

In early 1990 years, the Indonesia economic grows fast. The economic growth followed appears of shopping centre, likewise the taste of every level the people.
Modernization the operational of the traditional market accordance the needed of the people?s should be to do for increasing income of the small traders. That is needed to reconstructions of infrastructure, which will support the operational of the market according to the growth of the city and environment.
For doing the reconstruction of the traditional market which usually under operational at the municipal government company is very limited of fund, must be diversification source of fund for financing, with joint private sector and the others the professional economic playing like is a partnership for accommodation and the people's shopping trends.
The hypothesis used in the research is "With type of which using the project financing models, will increase profit for PD. Pasar Jaya ?. This research make use of the case study method with object is PD. Pasar Jaya, with two phases of questionnaire, the phase 1(one) only for the experts to getting information about the variables of financing influenced and can be applied in operational the market, and data processed make use of AHP method, and then for phase 2(two) the questionnaire has spread for direct practical stakeholders and I or to potentials stake holders to get the level of influences from variables financing. For processing data make use of Descriptive Analysis Method and then for the analysis-sharing of fund proportion make use of the Monte Carlo simulations. The hypothesis like has wrote at the upper, is proofed, because using the type of fund project financing models (with type of partnership join operation & joint venture and period of concession 15 years, where is a sharing of fund from PD. Pasar Jaya about 20 % up to 40% for joint operation, can increase profit between 54,67%-57,65% and sharing of fund from PD. Pasar Jaya about 40%-60% can increase profit between 30,73%-47,26%, when to compare to the existing condition have be done with the joint operation type of partnership and the concession period 2 years until 5 years.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T14727
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurfadlih Syahlani
"Kontraktor dalam pelaksanaan setiap proyeknya akan banyak sekali menghadapi risiko dan ketidakpastian. Tidak diantisipasinya risiko akan berakibat fatal pada keberhasilan proyek. Untuk itu diperlukan manajemen risiko yang baik pada setiap pelaksanaan proyek agar tujuan proyek dapat tercapai dengan baik. Salah satu pendekatan manajemen risiko yang banyak digunakan adalah pendekatan Project Management Institute (PMBOK Standard). Standar ini memberikan detail proses yang baik sehingga sangat membantu proses penganalisaan risiko. Selanjutnya untuk mengurangi risiko dan ketidakpastian dalam biaya dan waktu pengerjaan proyek digunakan simulasi Monte Carlo. Dengan melakukan simulasi biaya proyek menggunakan metode Monte Carlo didapatkan probabilitas secara komperhensif tentang pembiayaan proyek. Hal tersebut juga berlaku untuk simulasi waktu pengerjaan proyek. Simulasi optimasi pada Monte Carlo juga dilakukan untuk mendapatkan alokasi pembiayaan risiko dengan kendala keterbatasan dana dalam pengelolaan risiko. Hasil dari urutan penelitian ini menunjukan akan besar sekali keuntungan perusahaan berupa hilangnya kemungkinan kerugian karena risiko yang dikelola dengan baik. Penggunaan simulasi Monte Carlo pada manajemen risiko merupakan tools yang sederhana namun memiliki hasil yang lebih detail dan akurat.

Construction company.will faces many risk and uncertainty in any project they carried out. There for, a good risk management is needed to achieve the project's goals. One of the most commonly used approaches in risk management is PMBOK standard. This standard gives clear process detail that will help risk analizing process. Moreover, Monte Carlo simulation used to decrease risk and uncertainty in cost and project time. With cost project simulation by Monte Carlo method, it would give estimation about possible cost project in a comprehensive calculation. This method also used to simulate the project's duration time. Simulation, which give optimum calculation in Monte Carlo, were used to get risk budget allocation with fund limitation Result of this research shows the company benefit by reducing the possibilities of lost which happen by the good risk management. Monte Carlo simulation was simple but it gives more detail and accurate result."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S50269
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Taufiq Ma`ruf
"Mempertimbangkan kompleksitas permasalahan proyek, metode simulasi merupakan suatu pendekatan analisa risiko yang memadahi. Metode simulasi adalah teknik analisa yang berupaya rnenirukan perilaku sistem yang dikaji. Metode simulasi memungkinan menganalisa proyek dari dua sudut padang utama proyek yaitu cost dan durasi secara rinci dan mendekali nyata. Oleh karena itu penulis mencoba menganalisa risiko-risiko yang akan muncul dalam Proyek VAC RS. Brawijaya sehingga dapat dicarikan jalan keluarnya. Dalam skripsi ini dibahas bagaimana mengidentifikasi risiko dengan Failure Mode Effect Anaysis dan melakukan pembobotan dengan RPN yang berisi Severity, Occurance dan Detection. Setelah melakukan identifikasi dan pembobotan proses analisa risiko selanjutnya mengunakan bantuan software @_Risk for Project untuk melakukan simulasi. Setelah model diverifikasi dan divalidasi, maka model dirurming untuk rnendapatkan data sebagai bahan untuk melakukan analisa risiko cost dan durasi, sehingga dapat diketahui baseline cos: dan base durasi untuk proyek tersebut. Dari hasil analisa tersebut diketahui bahwa dengan cost proyek RS. Brawijaya 1.8 milyar maka memiliki tingkat risiko sebesar 51.79% dan risiko proyek mengalami kemunduran sekitar 27%.

Considering complexity problems of project, simulation method is an approach of risk analysis. Simulation method is analysis technique coping to imitate behavior of studied system. Simulation method possible to analyze the project from two point of view ; namely cost and duration of the project. Therefore this research try to analyze risks that emerge in VAC Project at RS. Brawijaya so that can be looked for way out. In this research is studied how to identify risk with Failure Mode of Effect Analysis and conduct weighting used RPN which is containing Severity, occurrence and Detection. After steps identify and process weight analyze risk than use soiiware @Risk for Project to do simulation. After verification model and validation, hence model is rurming to get data upon which to analyze risk of cost and duration, so that can be known cost and duration baseline project. From the analysis result known that cost of project RS. Brawijaya 1.8 billion hence owning risk storey ;level equal to 51.79% and risk of project duration lagging down 27%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S50327
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>