Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91647 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ellysa Nursanti
"ABSTRAK
Persaingan ketat dunia industri saat ini, disadari membawa pengaruh besar pada setiap keputusan pemasaran perusahaan. Tim pemasaran perusahaan dituntut untuk menghasilkan keputusan efektif yang menguntungkan pihak perusahaan dan stakeholders-nya. Analisa resiko perlu dilakukan untuk membantu pengambilan keputusan dalam segala ketidakpastian pencapaian keuntungan tersebut.
Analisa Resiko yang dilakukan pada penelitian ini, bertujuan untuk memperoleh Major Risks dalam pencapaian target penjualan, mendapatkan Sales Budget dan Tindakan Respon Resiko yang sebaiknya dilakukan oleh tim pemasaran perusahaan.
Dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process - EC Pro, diperoleh 2 Major Risks, yaitu dependence on single product dan dependence on key distributor. Model Resiko yang didapatkan dari Major Risks ini, disimulasikan dengan Simulasi Monte Carlo - Crystal Ball untuk memperoleh probabilitas pencapaian target penjualan sehingga didapatkan nilai Sales Budget sebesar Rp. 265.560.000,-. Berdasarkan Sales Budget inilah, dikembangkan alternatif tindakan respon resiko. Dengan kriteria Expected Opportunity Loss (EOL) terkecil, didapatkan tindakan respon resiko yang sebaiknya dilakukan perusahaan, yaitu Advertising dan distributor management control and review.

ABSTRACT
Recently, tight competition within industries, definitely impact company marketing decision. Marketing Department has to make effective decisions which make profit for the company and its stakeholders. In this case, Risk Analysis can be used to assist marketer facing uncertainty of that profit gaining.
The aims of this risk analysis research are to obtain Major Risks for the company to achieve Sales Target, getting Sales Budget and appropriate Risk Responses.
Using Analytical Hierarchy Process - EC Pro, 2 Major Risks have been defined: Dependence on single product and Dependence on key distributor. Risk Model of these Major Risks, simulated by Monte Carlo Simulation - Crystal Ball to derive probability of Sales Target Achieved, so that Sales Budget is Rp. 265.560.000,-. Hence, risk respond alternatives derived. By Using Expected Opportunity Loss Criteria, risk respond has elected: Advertising and Distributor Management control and review.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T18633
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.A. Putri Shakty Aroembinang
"Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan oleh Bank Rakyat Indonesia (Bank BRI) merupakan produk kredit canangan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional melalui pembiayaan kegiatan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Penyaluran produk KUR dilakukan oleh beberapa enam bank pelaksana termasuk Bank BRI. Bersaing dengan bank lain dalam penyaluran produk KUR merupakan tantangan berat yang dihadapi Bank BRI.
Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan strategi-strategi terutama strategi pemasaran dan bagaimana mengkomunikasikan strategi tersebut dalam bauranbauran komunikasi. Hal tersebut menjadi subjek yang menarik untuk dikaji dalam pemaparan yang bersifat deskriptif.
Penggambaran secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala, atau kegiatan-kegiatan tertentu merupakan tujuan penelitian ini. Pemaparan dengan pendekatan kualitatif merupakan pendekatan tepat yang memiliki karakteristik data yang dinyatakan dalam keadaan sewajarnya atau sebagaimana adanya (natural setting) tanpa merubahnya ke dalam bentuk simbol-simbol atau bilangan.
Strategi penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus. Subjek kajian atau unit analisis yang ditentukan dalam penelitian ini adalah individual yang menjadi narasumber utama terhadap upaya memasarkan produk Kredit Usaha Rakyat (KUR) di tengah masyarakat dan ditengah persaingan dengan bank-bank lain yang menyalurkan produk serupa. Narasumber utama merupakan individu yang bekerja di Divisi Marketing Communication Bank BRI.

Kredit Usaha Rakyat (KUR) which is distributed by Bank Rakyat Indonesia (BRI) is a loan product made by government aimed to increase the national income through micro-financing small and medium enterprises (SMEs). KUR product distribution is executed by six national banks including Bank BRI. Compete with other banks in the distribution of products KUR is a challenge faced by the Bank BRI.
To achieve that goals, Bank BRI needs great strategies especially marketing strategy and how to communicate those strategies in marketing communication mix strategy. It became an interesting subject to be studied in a descriptive presentation.
Precise depiction of the properties of an individual, state, symptoms, or certain activities is the purpose of this study. Exposure to the qualitative approach is the right approach which has the characteristics of the data set forth in reasonable condition or as a (natural setting) without change in the form of symbols or numbers.
Strategy of research is a case study. Study subjects or units of analysis in this study is determined the individual to be the main resource for product marketing efforts Kredit Usaha Rakyat (KUR) in the community and in the middle of the competition with other banks that distribute similar products. The main resource person is an individual who works in the Division of Marketing Communications Bank BRI.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35564
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryo Prasetyo
"ABSTRAK
Sebelum reformasi di tahun 1998 proses suksesi kepemimpinan nasional di Indonesia tidak pernah melewati proses yang normal yaitu Pemilihan Umum. Presiden Soekamo dan Presiden Soeharto diturunkan di tengah masa pemerintahannya oleh tekanan krisis ekonomi dan gelombang demonstrasi penolakan administrasi mereka. Hak konstitusional warga negara tidak memperoleh tempat semestinya pada masa sebelum tahun 1998.
Setelah reformasi bergulir enam tahun lalu, Indonesia telah mengalami empat kali pergantian administrasi pemerintahan. Dimulai dari BJ. Habibie, Abdurahman Wahid, Megawati, dan terakhir Susilo Bambang Yudhoyono. Pada era reformasi ini sudah berhasil diselenggarakan dua Pemilu yang relatih jauh lebih bebas daripada pemilu-pemilu sebelumnya.
Banyaknya partai politik peserta pemilu-tahun 1999 terdaftar 48 partai, 2004 terdaftar 24 partai dan kandidat presiden, tiga kandidat di tahun 1999 dan lima kandidat tahun 2004. Merupakan atmosfer yang sangat baik bagi berkembangnya pemasaran politik di tanah air.
Begitu banyak partai politik yang menawarkan produknya pada konsumen, lantas bagaimana konsumen mengolah semua tawaran tersebut dalam benak mereka? Kemampuan otak untuk memproses stimuli yang ditangkap panca indera terbatas, maka konsumen akan memberi perhatian pada stimuli-stimuli tertentu. Konsumen akan mencari atau memproses stimuli yang dianggap relevan dengan proses pemenuhan kebutuhan mereka.
Dalam proses pemenuhan kebutuhan tersebut, stimuli-stimuli yang diproses oleh konsumen berbeda-beda tergantung pada latar belakang, pengalaman dan keyakinan konsumen. Untuk itu pemasar politik perlu mengetahui stimuli-stimuli yang mendapat perhatian oleh kelompok-kelompok konsumen yang ada, guna memenangkan sejumlah suara tertentu.
Bauran pemasaran yang di program oleh pemasar perlu disesuaikan dengan segmen yang hendak dicapai agar stimuli-stimuli yang dikirimkan tepat sasaran dan mendapat perhatian konsumen. Pada pemasaran kandidat presiden stimuli-stimuli tersebut tersimpan dalam atribut-atribut kandidat. Untuk mengetahui atribut-atribut yang menarik perhatian konsumen tersebut maka penelitian ini dilaksanakan.
Penelitian ini menggunakan analisis data sekunder dan data primer. Analisis data sekunder dilakukan untuk mengetahui tingkat antusiasme pemilih dalam memberikart hak suara mereka, kepercayaan mereka pada penyelenggaraan pemilu. Data primer dikumpulkan dengan metode riset eksploratori Focus Group Discussion, tujuannya untuk:
1. Mengetahui atribut apa yang melekat pada diri kandidat yang dianggap penting bagi kelompok remaja.
2. Apakah media yang digunakan untuk mencapai pemilih pemula remaja?
3. Apakah yang menjadi faktor pertimbangan pemilih pemula remaja saat mengevaluasi altematif produk yang tersedia?
Dan hasil penelitian menunjukkan bahwa atribut-atribut yang menjadi perhatian dan pertimbangan konsumen pemilih pemula remaja adalah terfokus pada sosok personal kandidat dan individu-individu pendukungnya. Dan sosok yang dibutuhkan oleh konsumen
kelompok pemilih pemula remaja adalah sebagai berikut:
a. Moralitas seorang kandidat, dalam arti tidak terkait isu-isu berkaitan dengan korupsi, kolusi, nepotisme serta HAM dengan penekanan pada kejujuran.
b. Latar belakang agama dan keimanan yang dilegitimasi oleh ulama.
c. Integritas dan karisma seorang kandidat, faktor-faktor yang menjadi pertimbangan adalah kemampuan mempengaruhi khalayak dan bisa menjadi teladan.
d. Intelektualitas dan wawasan yang luas, dengan faktor yang menjadi pertimbangan adalah latar belakang pendidikan kandidat minimal lulusan strata 1 dari perguruan tinggi yang dapat diidentifikasi dan kemampuan mengetahui isu-isu ekonomi dan hukum.
e. Kandidat presiden adalah seorang pria beragama Islam dan berasal dari suku Jawa, dengan kata lain harus berasal dari suku dan agama mayoritas.
f. Memiliki empati dan simpati pada masyarakat banyak dengan faktor yang menjadi pertimbangan adalah sensivitas pada isu-isu kontemporer yang berkembang di masyarakat.
g. Prioritas program berantas KKN dan perbaikan ekonomi, isu HAM, otonomi daerah dan lainnya (diluar pemberantasan KKN dan ekonomi) tidak dipertimbangkan.
h. Kandidat presiden dan wakil presiden harus membawa suasana pembaharuan, baik individu baru maupun budaya kerja yang baru.
Kesimpulannya bauran pemasaran politik yang digunakan saat pemilu menekankan
penciptaan citra tokoh seperti diatas pada saat memasarkan kandidat presiden ke pemilih
pemula remaja, tampaknya dapat memenangkan hati mereka.
"
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Suwarno
"Dalam Tesis ini penulis menilai harga wajar saham PT Aqua Golden Mississippi Tbk pada saat melakukan go private dengan menggunakan data proyeksi tahun 2005-2010 dan data keuangan Actual tahun 2005-2007, yang ternyata hanya dapat direalisasi berkisar antara 38% - 50 % saja.
Penilaian harga wajar saham dilakukan dengan menggunakan 3 metode pendekatan yakni pendekatan income yang dalam hal ini menggunakan Dis- counted Cash Flow (DCF) dan Dividend Discount Model (DDM), dan sebagai pembanding, juga menggunakan pendekatan asset yakni Net Asset Value (NAV) dan pendekatan pasar dengan menggunakan Price Earnings Ratio (PER) untuk industri makanan dan minuman. Dengan menggunakan ketiga metode pendekat- an tersebut diharapkan lebih mendekati harga wajar saham PT Aqua Golden Mississippi Tbk yang pada saat proses go private menawarkan harga pembelian kembali (buyback) sebesar Rp 100.000 per lembar.
Berdasarkan ketiga pendekatan tersebut diperoleh penilaian harga wajar saham: (1) dengan Discounted Cash Flow (DCF) sebesar Rp 139.350 per lembar. Namun karena proyeksi dinilai terlalu agresif, yang hanya dapat dicapai berkisar antara 38% - 50% untuk tahun 2005 – 2007, maka harga wajar saham di prorata menjadi Rp 69.675 per lembar. (2) dengan Dividend Discount Model (DDM) menghasilkan harga wajar sebesar Rp 18.859 per lembar. Penilaian dengan metode ini sangat tergantung pada kebijakan dalam membayar dividen, bukan berdasarkan profitabilitas. (3) dengan Net Asset Value (NAV), yang menghasil- kan harga wajar sebesar Rp 32.969 per lembar, dan (4) dengan Price Earnings Ratio (PER) untuk industri makanan dan minuman menghasilkan harga wajar sebesar Rp 70.739 per lembar.
Dengan menggunakan keempat metode tersebut, metode Discounted Cash Flow dan Price Earnings Ratio dianggap paling mendekati harga wajar saham. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa harga penawaran pembelian kembali (buyback) oleh Perseroan sebesar Rp 100.000 per lembar sudah diatas harga wajar.

In this thesis I make a valuation of PT Aqua Golden Mississippi Tbk ‘s share fair value exactly as at the company took corporate action for going private, using the company’s projection data for 2005-2010 and the actual financial data for 2005-2007 which can only be realized about 38% to 50% during the period.
The valuation of the share fair value uses three approaches: income approach which uses Discounted Cash Flow (DCF) and Dividend Discount Model (DDM), while other approaches are used for a comparation purpose: assets approch, uses Net Asset Value (NAV) and market approach, uses Price Earnings Ratio (PER) of food and beverages industry. The three appoaches are expected can give an appropriate result of PT Aqua Golden Mississippi Tbk’s share market fair value, in which the company offered buyback share price for IDR 100.000,- as at the going private action was taken.
Based on the three approaches, result of the share fair value can be described as follow: (1) Discounted Cash Flow (DCF) for IDR 139.350 per share, but, since the projection is consider as too agresive, on which the realization figure during 2005-2007 were only 38% to 50% , therefor the fair value should be about IDR 69.675 per share. (2) Dividend Discount Model (DDM) for IDR 18.859 per share. This valuation method depands on the company’s policy to determine the dividend amount per share, and not depands on the profitabilities. (3) Net Asset Value (NAV), for IDR 32.969 per share, and (4) Price Earnings Ratio (PER) for foods and beverages industry, for IDR 70.739 per share.
Among the four method, the Discounted Cash Flow and the Price Earnings Ratio are treated as better methods then others and therefor the rusult can reflect the market fair value. Finally I can make a conclusion that the buyback price offered by the company for IDR Rp 100.000,- was above the fair value.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T33491
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alwi Syahri
"RINGKASAN EKSEKUTIF
Dari karya tulis ini, yang meliputi telaah kepustakaan dan analisa
kasus menunjukan bahwa ;
A. Telaah kepustakaan .
(1) Setiap keputusan hanya akan berhasil baik jika pengambllannya
dilakukan dengan metodologi yang sesuai dengan jenis keputusan
yang bersangkutan .
(2) Pengambllan keputusan yang baik paling tidak harus melalui
tahapan proses intelejenj design dan perailihan .
(3) Akuisisi adalah merupakan salah satu strategy diversifikasi
yang dalam pelaksanaannya mempunyai tujuan tertentu.
(4) Terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan
kegagalan suatu keputusan akuisisi yang perlu dlpertimbangkan
pada saat hendak mengambil keputusan akuisisi.
(5) Dalam pengambllan keputusan akuisisi diperlukan tahap
penilaian yang bisa dilakukan melalui pendekatan strategi ^
penentuan kriteria penerimaan tertentu ,pengorganisasian dan
tahapan proses pengambllan keputusan yang baik.
(6) Untuk memperoleh syarat jual bell yang paling menguntungkan,
setiap transaksi akuisisi harus dilakukan melalui negosiasi .
(7) Berdasarkan pendekatan strategy ,setiap keputusan diversifikasi
melalui akuisisi selain memerlukan penilaian terhadap sumber
daya yang dimiliki di tingkat corporate^ juga penilaian
terhadap kekuatan perusahaan dan daya tarik Industri yang bersangkutan .
(8) Kekuatan suatu perusahaan bisa dinilai melalui pendekatan
furigsi dan value chain .
(9) Daya tarik industri dipengaruhi oleh faktor lingkungan makro
yang selalu berubah, sehingga untuk mengetahui daya tarik suatu
industri harus dilakukan evaluasi terhadap lingkungannya .
(10) Lingkungan makro mempengaruhi daya- tarik industri melalui
karakteriristik industrinya ,sedangkan karakteristik industri
bisa ditinjau dari berbagai dimensi antara lain derajat dan
sifat persaingannya, halangan masuknya perusahaan baru,
kekuatan persaingan dari barang substltusi, kekuatan pembeli
dan pemasok .
(11) Pengembangan intern sebagai alternatif memasuki bisnis baru
harus dievaluasi untuk dibandingkan dengan memasuki bisnis baru
melalui akuisisi dan langkah utama dalam evaluasi tersebut
adalah menilai hambatan hambatan masuknya .
B. Analisa kasus .
(12) Keputusan group SC untuk memasuki bisnis baru dibidang produk
perlengkapan dan bahan bangunan yang terbuat dari baja bukan
merupakan keputusan yang terencana di tingkat corporate dan
timbul karena ad a tawaran dari group L, sehingga prioritas
keputusannya adalah memasuki bisnis baru melalui akui si si «
(13) Keputusan group SC untuk memasuki bisnis baru dibidang produk
yang terbuat dari baja diambil tanpa melalui analysa kekuatan
bisnis dan daya tarik industri ( SWOT ) yang terperinci lebih
dulu .
(14) Hasil analisa tentang sumber daya yang dimiliki oleh group SC
menunjukan bahwa terdapat beberapa sumber daya yang berdasarkan
pengalaman dan kesamaan dalam penanganan bisa dialokasikan
untuk memasuki bisnis group L.
(15) Hasil analisa tentang daya tarik group L dilihat dar1 posisi
bisnis' maupun daya tarik indutrinya adalah baik jSehingga
keputusan untuk melakukan akuisisi terhadap group L dapat
dibenarkan .
(16) Dal am pengorganisasian pengambilan keputusan untuk melakukan
akuisisi nampak bahwa group SC masih menekankan pada analisa
laporan keuangan saja, padahal aspek keuangan hanyalah
merupakan sal ah satu aspak saja yang memerlukan penilaian ,
(17) Adanya keterbatasan pengetahuan group SC tentang group L
mengakibatkan pengambilan keputusan untuk tidak menerima syarat
jual beli dengan hanya mengandalkan pada analisa yang belum
matang berdasarkan data yang sangat terbatas .
(18) Walaupun dalam menganalisa harga penawaran group SC kelihatan
belum memperhitungkan berapa sebenarnya harga group L yang
layak berdasarkan cost of capitalnya, namun dari hasil
perhitungan net present value atas taksiran cash profit
berdasarkan asumsi asumsi tertentu dimasa yang akan datang
ternyata keputusan untuk tidak menerima harga yang ditawarkan
oleh group L adalah dibenarkan.
(19) Tidak ada keteguhan dalam pengambilan keputusan memasuki bisnis
%
baru dibidang produk perlengkapan dan bahan bangunan yang
terbuat dari baja , sehingga setelah diambil keputusan
pembatalan memasuki bisnis baru melalui akuisisi stidak
dilakukan usaha untuk menganalisa memasuki bisnis baru
melalui pengembangan intern.
(20) Berdasarkan analisa tersebut diatas, dapat ditarik kesimpulan
akhir bahwa pengambilan keputusan pembatalan pembelian group L
adalah dapat dibenarkan, walaupun belum dllakukan melalui
metode pengambilan keputusan yang terorganisir dengan baik.
Dari "^karya. tulis ini, diperoleh saran saran yang ditujukan kepada
group SC maupun siapa saja yang akan melakukan pengembangan bisnisnya
melalui akuisisi sebagai berikut j
(1) Setiap usaha pengembangan bisnis baru memerlukan perencanaan
yang matang yang dituangkan dalam strategi bisnis di tingkat
corporate ;
(2) Setiap pengembangan bisnis baru harus didahului dengan analisa
sumber daya yang dimiliki dan kemudian antara kekuatan bisnis
dan peluang atau daya tarik industrinya ;
(3) Setiap keputusan untuk memasuki bisnis baru melalui akuisisi
harus didasarkan analisa yang meyakinkan untuk memutuskan bahwa
alternatif tersebut lebih baik daripada memasuki bisnis baru
melalui pengembangan intern ;
(4) Dalam memi1ih perusahaan yang akan diakuisisi agar digunakan
prinsip supplementer dan komplementer yaitu prinsip yang
mempertimbangkan kesesuaian antara kekuatan sumber daya yang
dimiliki dengan daya tarik perusahaan yang akan dibeli ;
(5) Penilaian perusahaan yang akan dibeli harus meliputi kekuatan
bisnis perusahaan yang bersangkutan dan daya tarik industrinya.
(6) Setiap akan dilakukan negosiasi tentang syarat jual beli
perusahaan, agar kriteria atau patokan harga berdasarkan cost
of capitalnya dan penerimaan syarat syarat jual beli yang lain
harus dipersiapkan dengan matang dalam bentuk berbagai
alternatip ;
(7) Dalam mengorganisir pengambilan keputusan untuk membeli atau
tidak membeli suatu perusahaan diperlukan data dan penilaian
yang cukup terhadap berbagal aspek yang perlu dinilai ;
(8) Jika memasuki bisnis baru sudah menjadi keputusan maka setelah
negosiasi untuk memasuki bisnis baru melalui akuisisi tidak
berhasll perlu dipertimbangkan, pengembangan intern sebagai
alternatif lain ; dan
(9) Dalam mempertimbangkan pengembangan intern setelah negosiasi
untuk memasuki bisnis baru melalui akuisisi tidak berhasil
perlu dikaji kemungkinan hambatan hambatan masuknya."
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kevin Aprilio Kurniawan
"ABSTRACT
Kepercayaan terhadap pesan iklan kini telah tergeser oleh tingginya kepercayaan pada pesan yang dari word of mouth. Penelitian ini menganalisis bagaimana word of mouth mempengaruhi tahapan proses pengambilan keputusan pada konteks layanan streaming musik Spotify, di mana word of mouth pada penelitian ini ditinjau melalui aspek pendorongnya yang berasal dari karakteristik brand. Penelitian kuantitatif ini menggunakan kuesioner online yang diambil menggunakan teknik convenience sampling pada generasi millennials di Jabodetabek. Pengujian dilakukan dengan uji analisis faktor dan regresi yang memiliki hasil bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara word of mouth terhadap tahapan proses pengambilan keputusan. Ditemukan bahwa word of mouth terdiri dari faktor rasional dan emosional sedangkan proses pengambilan keputusan yang terjadi adalah tahap pencarian informasi dan pemenuhan kebutuhan.

ABSTRACT
A person rsquo s trust on the messages delivered by advertising nowadays has been replaced by word of mouth. This research focuses on analyzing the influence of a person rsquo s decision making process on using Spotify, a music streaming service, through word of mouth that is derived from its brand characteristics drivers. This quantitative research uses online questionnaires targeting the millennials generation in Jabodetabek region by using convenience sampling technique. The analysis that is conducted by using factor analysis and regression test finds that the influence of word of mouth towards the steps of consumer decision making process is significant. It was found that word of mouth is composed of rational and emotional factors while decision making process that occurs is the information search and needs fulfillment."
2017
S66685
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Johanes Supranto
Jakarta: Rineka Cipta, 1991
658.403 JOH t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Mulyono
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1996
658.403 MUL t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>