Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 40190 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Danianta Darmabrata
"Penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam thesis yang berjudul : "Hot Dog sebagai Realisasi dari Nilai Budaya Amerika" ini bertujuan untuk membuat analisis dan kesimpulan tentang adanya representasi dari nilai-nilai budaya Amerika pada makanan Hot Dog.
Penelitian yang bersifat deskriptif-analitik dilakukan oleh penulis melalui pendekatan kualitatif dan cultural studies dengan menganalisa mengenai aktualisasi dan keberadaan dri makanan Hot Dog serta nilai-nilai budaya Amerika apa saja yang terdapat pada makanan Hot Dog tersebut; yang kesemuanya dilaksanakan dengan mengumpulkan dan mempelajari berbagai buku literatur dan artikel ilmiah yang membahas tentang hal-hal yang berkenaan dengan budaya dan nilai budaya Amerika, industrialisasi di Amerika, serta tentu saja Hot Dog.
Dari pengamatan yang dilakukan terhadap nilai-nilai budaya Amerika diperoleh kesan bahwa, nilai-nilai budaya Amerika tersebut timbul dalam sikap-sikap yang dimiliki oleh orang-orang Amerika seiring dengan tumbuh dan berkembangnya era industrialisasi di Amerika.
Dalam hal yang berkenaan dengan Hot Dog, nilai-nilai budaya Amerika yang dijadikan sebagai sumber penelaahan pada thesis ini adalah :
Time is Money, dan disertai pula dengan Work and Play. Penerapan dari nilainilai budaya tersebut dalam kehidupan sehari-hari orang Amerika antara lain tampak pada sikap-sikap mereka yang cenderung untuk suka bekerja keras dengan produktifitas tinggi, senantiasa menerapkan efektifitas dan efisiensi dengan penerapan jadwal kegiatan kerja yang ketat serta alokasi waktu yang tepat (Punctuality), disamping menyukai pula kegiatan rekreasional serta berbagai hal (sesuatu atau barang) yang bersifat praktis, relatif dapat cepat diraih (diperoleh), namun dengan harga yang cukup terjangkau (murah), meskipun menyukai pula barang-barang yang berharga cukup mahal untuk menunjukkan Prestise (sekumpulan orang pada strata sosial teratas dalam lingkungan kemasyarakatan di Amerika) mereka atas kelebihan jumlah materi yang telah mereka peroleh sebagai,hasil dari kerja keras mereka sebelumnya, dan lain-lain.
Sikap-sikap seperti di atas, secara langsung maupun tidak, telah turut pula mempengaruhi pada terbentuknya jenis makanan Hot Dog sebagai makanan yang dipilih oleh masyarakat Amerika, karena dianggap (dirasa) telah dapat memenuhi tuntutan mereka akan nilai-nilai budaya Amerika yang mereka anut.

This thesis of "Hot Dog as a realization of American Cultural Values" has a purpose in making analyzes and to finally make a conclusion that there is a representation of American Cultural Values within a Hot Dog, which kowingly well has become an American Food itself.
It is a Descriptive-Analytical research by using a Qualitative and Cultural Studies approach in analyzing about what kind of American cultural Values in existing and actualized the American food of Hot Dog.
By compiling, coIIecting, and comparing the substances in every single literatures and articles that refers and specifically explain to all the matters of American Cultural Values, American Industrialization's Progress from the Past until the Present, and surely ofcourse about the Hot Dogs.
In a way of learning about American Cultural Values, there's an appearing of a conclusion that American Cultural Values basically has just emerged within the behaviour and attitude of the American theirselves which relates accordingly to the development of American Industrialization.
For about a Hot Dog, few American Cultural Values which been used as a Social Scientific resources to analyzed this thesis are :
Time is Money, Material Well-Being, and include also Work and Play. All of the American Cultural Values above has appearingly showned in the behaviour or attitude of American themselves such as; effectively efficient, hard worker, high productivity, and applied always a persistence schedule of time (Punctuality), but still, able also to enjoy the fun and other recreational activity on the other side. Usually they prefer to choose a certain kind of condition to do also in keeping their priceless property owned (namely cash or money) by hoping, that kind of cash or money could be easily to get, but later on wouldn't be necessary to them to spend quite a lot of it. But there's also an opposite of that such as, they also love to have the fancy things, just to show up their prestige.
Their attitudes of all above are directly or indirectly has contribute and giving somekind of influence too in the emerging and creating process of Hot Dog as an Identically American Food, that caused by the needs in fulfilling the demand of American Cultural Values.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17588
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Assis, Machado de
New York: Avon books, 1982
808.882 ASS p
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
cover
Jeong, Kyong Choo
Jakarta: Bhuana Sastra, 2022
895.7 JEO b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sandys-Winsch, Godfrey
Crayford : Shaw & Sons, 1993
636.7 SAN y (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Weller, Archie
Sydney : Pan Books , 1982
828.993 4 WEL d
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
cover
Davison, Frank Dalby, 1983-1970
Sydney: Angus and Robertson, 1962
828.99 DAV d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Gladwell, Malcolm, 1963-
New York: Brown and Co, 2009
814.6 GLA w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jane
New York: Scribner , 1997
636.708 11 JAN d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kharamaria Aninditya Adinatha
"Budaya ditemukan sebagai moderator social loafing, dimana social loafing berkurang atau bahkan hilang di antara orang-orang dengan budaya kolektivisme tetapi tidak untuk orang-orang dari budaya individualistis. Penelitian ini dilakukan untuk melihat efek social loafing saat partisipan dengan budaya kolektivisme berkerjasama dengan partisipan dengan budaya individualistis dalam kelompok melalui tugas kognitif sederhana (membuat daftar nama negara dengan enam huruf atau lebih dalam dua menit). Penelitian ini menggunakan design three-level independent groups dimana 36 mahasiswa (baik orang Indonesia atau orang Australia) ditentukan secara acak untuk bekerja secara individual (coactive) atau dalam kelompok (collective) baik terdiri dari tiga orang Indonesia (collective-Indonesian) atau satu orang Indonesia dan dua orang Australia (collective-mixed). Social loafing adalah variable dependen dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian menemukan bahwa partisipan dalam kondisi coactive secara signifikan membuat daftar nama negara yang lebih panjang dibanding partisipan-partisipan di dua kondisi collective. Penelitian ini juga menemukan bahwa tidak ada perbedaan signifikan antara hasil partisipan di kondisi collective-Indonesian dengan partisipan di kondisi collective-mixed. Ini menunjukkan bahwa nilai-nilai budaya tidak mempengaruhi social loafing. Keterbatasan dan saran juga dibahas dalam penelitian ini.

Culture has been found to be a moderator of social loafing in which social loafing is reduced or even eliminated among people of collectivistic cultures but not for those of individualistic cultures. This study aimed to examine the effects of social loafing when collectivistic participants work together in a group with participants who are individualistic through a simple cognitive task (listing names of countries with six or more letters in two minutes). A three-level independent-groups design was used where 36 university students (either Indonesian or Australian in ethnicity) were randomly assigned to work individually (coactively) or in groups of three (collectively) either consisting of three Indonesians (collective-Indonesian) or one Indonesian and two Australians (collective-mixed). Social loafing was the dependent variable in the study. Independent-groups t-tests revealed that participants working coactively significantly listed more countries than those working in the two collective conditions. It also revealed that there was no significance difference in the performance of participants in the collective-Indonesian condition compared to those in the collective-mixed condition, suggesting that cultural values do not influence social loafing. Improvements regarding methodological issues have been recommended as well as suggestions for future research."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>