Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72980 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Latifah Ratnawati
"Penelitian mengenai perilaku ketasawufan dalam Gergasi kaxya
Danarto ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa cerpen-cerpen karya
Danarto, termasuk kumpulan cerpen Gagasi ini, mengand1.u1g muatan
tasawuf_ Oleh sebab itu, penelitian mengenai muatan tasawuf ini amat
n1e1mmgkinl
Penelitian ini berangkat dari masalah perilaku l
malcam apakah yang terdapat di dalam kumpulan cerpen Gergasi karya
Danarto ini dan apa yang melatarbelalcangi para tokohnya melakukan
perilaku l
perilaku ketasawufan itu. Dengan menggunakan teori hermeneutik yang
di1
pendekatan meaning (arti) dan szgni6'cance (makna), serta dengan
memperhatikan tokoh, nada, dan sudut pandang pengarang, penelitian ini
berusaha menjawab masalah yang diajulcan.
Ada sepuluh perilaku ketasawufan yang dijumpai dalam kumpulan
cerpen Gergasi karya Danarto ini, yaitu perilaku pada makam sabar; rela,
syukw; ta wakal, zuhudl futuwwah, isiaz; czhta, fans, dan balfa. Sikap implied
author dalam kumpulan cerpen ini dilandasi oleh pandangan spiritual atau
tasawufnya. Secara elsplisit dijumpai nama-nama tokoh spiritual dan
kekeramatan para sufi yang dijadikan sebagai referen untuk perilaku dan
kemampuan para tokoh teks Cerpellnya.
Implied author memandang bahwa perilaku ketasawufan merupakan
suatu keharusan dalam menyikapi kehidupan yang cenderung mengabaikan
norma-norma moral dan kehidupan yang ditandai oleh menipisnya rasa
cinta. Implied author juga berpandangan bahwa perilaku ketasawufan itu
diperlukan bukan saja dalam rangka mendekatkan diri kepada Tuhan, tetapi
juga dalam rangka menjalin hubungan dengan sesama manusia. Dengan
demikian, ia berpandangan bahwa seorang pengamal tasawuf di cra modern
ini tidak harus menge1
mengintegrasikan diri dalam kehidupan.

Abstract
The research about sufism behaviour in Gefgasi written by Danarto, is
formed the background by the reality that short stories of Danarto, includes
in G`&l'g3S1; there are sufism content. So that this is about the sufism content
because in this case is possible and needed to be investigated.
This research is started with the problem Sufism behaviour in agrave
found in Gergas! s short stories written by Danarto and why the characters in
Gergasi to do the sufism behaviour, also the attitude implied author to the
sufism behaviour. By using Scheleimacher? s hermeneudc cyrcle and by using
I-Iirsch?s meaning and significance approach, and also by observing the
characters, tone, and the author? s point of view, this research is searching to
answer the problem proposed.
There are ten sufism behaviour which can be found in Gergasi?s short
stories collection written by Danarto. They are patient, willing, be greteful,
resignation, meditation, heroism, generosity, and everlasting. The attitude
implied author in this short stories collection based in spiritual view or his
view about sufism. It can be found explisitly the spiritual characters and the
holy of the sufiests which is become reference for his characters' behaviour
and their ability.
Implied author sees that sufism behaviour is a must in their life and
tend to ignore morals norm and also a bit of love. Implied author also sees
that sufism behaviour doesn?t only pray to God. But also talks about human
being relationship. S0 he sees that a sufist in modem era must not be an
exclusive one or far away from the earth's life, but he must integrate himself."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
T6089
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Karya
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1979
899.22 TEG n (1);899.22 TEG n (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996
899.2256 NIL
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tifany Ramadhini
"Sastra remaja termasuk ke dalam sastra populer. Salah satu karya sastra remaja populer adalah novel trilogi Jingga dan Senja (2010), Jingga dalam Elegi (2011), dan Jingga untuk Matahari (2017). Permasalahan yang terdapat dalam novel trilogi ini adalah tentang tema kenakalan remaja. Kenakalan remaja biasanya berasal dari lingkungan keluarga yang kurang mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tua. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan kenakalan remaja dari perspektif kajian sastra dan menjelaskan bagaimana remaja diposisikan oleh ketiga karya tersebut. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang kenakalan remaja yang digambarkan tokoh Matahari Senja (Ari). Metode yang penulis pakai adalah metode deskriptif kualitatif. Persoalan dalam ketiga novel ini yang didominasi oleh kisah cinta segitiga dan kenakalan remaja yang dilakukan tokoh utama. Terdapat konflik-konflik, diantaranya konflik dengan keluarga, konflik dengan teman sebaya, dan konflik dengan sekolah.

Adolescent literature is included in popular literature. One popular teenage literary work is the trilogy novel Jingga dan Senja (2010), Jingga dalam Elegi (2011), and Jingga untuk Matahari (2017). The problems contained in this trilogy novel are about the theme of juvenile delinquency. Juvenile delinquency usually comes from a family environment that lacks the attention and affection of parents. The purpose of this study is to explain juvenile delinquency from the perspective of literary studies and explain how adolescents are positioned by the three works. This research is expected to be able to provide understanding to the public about juvenile delinquency as depicted by the figure of Matahari Senja (Ari). The method that I use is a qualitative descriptive method. The problems in these three novels are dominated by triangular love stories and juvenile delinquency by the main characters. There are conflicts, including conflicts with families, conflicts with peers, and conflicts with schools."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ghea Rianty Purnamasari
"ABSTRAK
Sufiks merupakan salah satu jenis afiks yang berfungsi untuk membentuk
sebuah kata. Berdasarkan penelitian ini, di dalam bahasa Melayu, khususnya di
dalam Hikayat Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi, sufiks –kan, baik yang berdiri
sendiri sebagai sebuah sufiks di belakang bentuk dasar maupun yang membentuk
kombinasi afiks, jumlah dan penggunaannya sangat produktif. Oleh karena itu,
penelitian ini mengambil sufiks –kan sebagai tema. Penelitian ini adalah
penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Penelitian ini membahas
pola-pola pembentukan kata bersufiks –kan, unsur-unsur yang mendampinginya,
dan makna kata bersufiks –kan yang ada di dalam Hikayat Abdullah bin Abdul
Kadir Munsyi.

ABSTRACT
Suffix is one of affixes type which has a function to form a word. Based
on this research, in the Malay language, specially in Hikayat Abdullah bin Abdul
Kadir Munsyi manuscript, -kan suffix which attached on the backside of a base as
an independent suffix and –kan suffix which combined with preffix on a base, are
productive. Therefore, this study raised –kan suffix as its theme. This research is a
qualitative descriptive analysis method. This study discusses about the patterns of
a –kan suffix word form, the elements which attached on it, and the meanings of
–kan suffix word form in Hikayat Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi manuscript."
2014
S60134
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susilawati Endah Peni Adji
"Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan - gambaran sikap dan posisi perempuan; fungsi penggambaran posisi-tinggi perempuan dalam bidang supranatural; serta sikap implied author terhadap sistem patriarki dan isu gender - dalam cerpen-cerpen Danarto.
Dengan menggunakan teori kritik sastra feminis yang beperspektif kritik ideologis, tulisan ini mendekonstruksi teks cerpen cerpen Danarto yang selama cenderung dinilai mengungkapkan permasalahan religiusitas. Dengan perspektif ini dihasilkan gambaran bahwa sikap perempuan sangatlah ambivalen, dan posisi mereka juga bervariasi. Perempuan golongan tua dari kelas atas cenderung mendukung sistem patriarki. Perempuan muda dari kelas atas cenderung bersikap protes dan menggugat terhadap sistem patriarki. Sementara perempuan dari kelas bawah tidak hanya ditindas oleh kelas atas, tetapi juga oleh sistem patriarki. Penindasan ini semakin terlihat ketika ia memasuki bidang publik. Bidang yang di dalamnya perempuan dapat memiliki posisi tinggi dan kekuasaan adalah bidang supranatural.
Dengan mengkombinasikan, kritik sastra feminis dan kategori gender yang dikemukakan Scott, tulisan ini menghasilkan deskripsi representasi perempuan simbolik, konsep normatif, institusi dan organisasi sosial, identitas subjektif, serta gender sebagai indikasi hubungan kekuasaan_ Perempuan simbolik yang direpresentasi dalam teks cerpen Danarto memiliki dua citra, baik positif maupun negatif. Citra positif sifat perempuan ini diwujudkan melalui representasi Maria dan Rabi'ah. Citra negatif sifat perempuan diwujudkan dalam representasi Ratu Pantai Selatan (dari pandangan orang awam dan santri). Pembentukan konsep normatif perempuan bersumber dari representasi perempuan simbolik. Pembentukan itu dilakukan oleh patriarki sehingga meletakkan perempuan dalam posisi yang inferior, tunduk, dan ditindas. Dalam pembentukan norma itu digunakan mitos yang berkesan menghargai perempuan, seperti "ratu rumah tangga" dan "surga terletak di telapak kaki ibu".
Dalam institusi dan organisasi sosial perempuan kelas bawah dipandang rendah dan tidak dihargai meskipun ia bersikap profesional. Perempuan tetap dipandang sebagai pendatang baru dari bidang domestik yang tenaganya tidak dihargai. Identitas subjektif dalam teks cerpen Danarto terlihat melalui tokoh perempuan mu.da dan kelas atas yang berintelektual. Indikasi hubungan kekuasaan antara perempuan dan laki-laki dalam teks cerpen Danarto adalah tradisional, sebagai warisan patriarki. Perempuan tetaplah inferior, dibatasi wilayahnya (oleh patriarki) dalam bidang domestik, sementara laki-laki tetaplah superior dan mempunyai wilayah di publik. Lebih jauh, dalam bidang domestik yang dianggap sebagai wilayah perempuan ini pun, perempuan harus tunduk dan terikat dengan aturan sistem patriarki yang mengungkung mereka. Karena dalam kehidupan faktual - .yang meliputi kehidupan dalam bidang domestik dan publik -- perempuan ditindas dan tidak mempunyai kekuasaan, maka perempuan mengkompensasikan diri. ke dalam bidang supranatural, suatu bidang yang di dalamnya perempuan dapat memiliki kekuasaan.
Berdasarkan gambaran sikap dan posisi perempuan tersebut tercermin adanya sikap implied author yang bertolak dari pandangan dasar mistik untuk mengungkapkan kondisi faktual perempuan. Tercermin adanya keambivalensian sikap implied author dalam memandang patriarki dan isu gender. Di satu sisi ia menyadari adanya ketimpangan sistem patriarki dalam menempatkan perempuan.. Sehirigga, ia juga menyetujui gerakan feminis yang berusaha menggugat ketimpangan patriarki itu - sebatas gerakan itu tidak menyebabkan perempuan memiliki citra negatif: menggugurkan kandungan. Namun, di sisi lain dia juga tidak menginginkan perubahan pada kemapanan dan kekokohan sistem patriarki itu sendiri. Sehingga, keberhasilan perjuangan feminisme baru dengan isu gendernya itu juga akan sulit terwujud.

"Gender and Patriarchy in Danarto's Short Stories". This research is objected to show - the pictures of women's attitudes and positions; the function of depiction of women's high-position in the field of supernatural; the implied author's attitudes towards the patriarchy and gender issues- in Danarto's short stories.
Applying the theory of Feminist Literary Criticism that has the ideology critique perspective, this writing deconstructs the texts of Danarto's short-stories which, even now, tend to be considered to reveal the religious issues. As a result of this perspective, it is found that woman?s attitudes and their positions are so various. The old women of the upper-class tend to support the patriarchy. While the young women of the upper-class tend to criticize and protest the patriarchy. Meanwhile, the lower-class women are not only oppressed by the upper-class but also oppressed by the patriarchy as well. This oppression is more visible in the public field. The field where the women can possess high-position and power is in the supernatural.
Combining the Feminist Literary Criticism and Gender Category, proposed by Scott, this writing offers the descriptions of symbolic women's representations, normative concepts, social institutions and organizations, subjective identities, and gender as a power relationship indication. Symbolic women that are represented in the texts of Danarto's short-stories have two images: both positive and negative. The positive images of the women's characters manifested through the symbolic representations of Maria and Rabi'ah. The negative images of the women's characters manifested by the symbolic representations of Ratu Pantai Selatan (from the layman and santri's point of view). The construction of women's normative concepts derives from the symbolic women's representation. The construction built by the patriarchy, so that the women situated in the inferior, submissive, and ?oppressed positions. In constructing that norms, myths are used, which have impression to highly respect women, such as "The queen of household" and "Heaven lays down on the mother's sole of foot".
In the social institutions and organizations, the lower-class women are looked down on and unrespected although they have professional attitudes. That women still considered as the new corners in the domestic field, where their capacities are never taken into consideration. Subjective identities in the texts of Danarto's short stories, axe visible through the young women character of high-class and intellectual. The indication of the power relationship between women and men in the texts of Danarto's short'stories is traditionally, as the patriarchy inheritance. Women are always be the inferior, their authorities are limited (by the patriarchy) in that domestic field. On the other hand, men are always be the superior and have public authorities. Farther, in that domestic field, which is to be the women's region, the women have to submit and cling to the patriarchy rules that bound them. Since in the factual life-which covers the domestic field and public lives- the women are oppressed and they don't have any power, so that they compensate themselves into the supernatural, a spacious where that women can gain the power.
Based on the pictures of the women's attitudes and positions, there is an implied author's attitudes which come from the basic view of magic in order to express the women's factual conditions. The implied author has the attitude of ambivalence in looking at the patriarchy and gender issues. On one side, he realizes that there is an unbalance of patriarchy in positioning the women so that, he, too, agrees with the feminist movement which tries to claim that patriarchy defects-as far as that movement does not bring about the women's becoming have negative images: abortion. Meanwhile, on the other side, he does not want the change on. the establishment and strict of the patriarchy itself. In that case, the product of the struggle in the new feminism and its gender issues are also hard to be achieved.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2000
T823
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pekanbaru: Yayasan Sagang, 2013
899.221 DUA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Partini Sardjono Pradotokusumo
"Gajah Mada sebagai tokoh sejarah kiranya tidak asing lagi bagi bangsa Indonesia, tetapi Gajah Mada sebagai tokoh karya sastra (kuna) pada umumnya, kakawin khususnya, mungkin jarang atau lama sekali tidak dikenal.
Dengan ditemukan naskah Kakawin Gajah Mada yang ditulis dalam bahasa Jawa Kuna dan ternyata merupakan hasil gubahan pada abad ke-20, kami sebagai pecinta bahasa dan sastra Jawa Kuna sangat tertarik untuk menelitinya lebih mendalam, yang kemudian kami kembangkan menjadi disertasi ini. Apakah gerangan yang diceritakan penggubah tentang tokoh sejarah yang termashur di Indonesia dalam suatu gubahan yang digurat di atas lontar yang dipuja dan disimpan dalam pamrajan sebuah puri di Ubud, Bali?
Suntingan naskah dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia mungkin dapat membuka jalan bagi peminat untuk menikmati cerita tentang tokoh besar ini. Namun kepekatanggapan kami yang utama ialah meneliti kakawin sebagai suatu karya sastra, khususnya kakawin abad ke-20 ini, yang tentunya telah mengalami perubahan dengan lajunya zaman.
Semoga melalui hasil usaha kami yang sederhana ini, warisan kebudaysan daerah yang amat berharga yang berupa kakawin dapat lebih dikenal, dengan harapan dapat menggugah dan mendorong peneliti lain untuk meneliti sastra kuna umumnya, kakawin khususnya, sehingga dapat menyelamatkan salah satu bagian harta karun kebudayaan bangsa, yang terancam kepunahan karena semakin langka penggali dan penelitinya."
1984
D301
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Partini Sardjono Pradotokusumo
"Gajah Mada sebagai tokoh sejarah kiranya tidak asing lagi bagi bangsa Indonesia, tetapi Gajah Mada sebagai tokoh karya sastra (kuna) pada umumnya, kakawin khususnya, mungkin jarang atau lama sekali tidak dikenal.
Dengan ditemukan naskah Kakawin Gajah Mada yang ditulis dalam bahasa Jawa Kuna dan ternyata merupakan hasil gubahan pada abad ke-20, kami sebagai pecinta bahasa dan sastra Jawa Kuna sangat tertarik untuk menelitinya lebih mendalam, yang kemudian kami kembangkan menjadi disertasi ini. Apakah gerangan yang diceritakan penggubah tentang tokoh sejarah yang termashur di Indonesia dalam suatu gubahan yang digurat di atas lontar yang dipuja dan disimpan dalam pamrajan sebuah puri di Ubud, Bali?
Suntingan naskah dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia mungkin dapat membuka jalan bagi peminat untuk menikmati cerita tentang tokoh besar ini. Namun kepekatanggapan kami yang utama ialah meneliti kakawin sebagai suatu karya sastra, khususnya kakawin abad ke-20 ini, yang tentunya telah mengalami perubahan dengan lajunya zaman.
Semoga melalui hasil usaha kami yang sederhana ini, warisan kebudaysan daerah yang amat berharga yang berupa kakawin dapat lebih dikenal, dengan harapan dapat menggugah dan mendorong peneliti lain untuk meneliti sastra kuna umumnya, kakawin khususnya, sehingga dapat menyelamatkan salah satu bagian harta karun kebudayaan bangsa, yang terancam kepunahan karena semakin langka penggali dan penelitinya."
1984
D1158
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hani`ah
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996
899.221 HAN w (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>