Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166122 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tengku Rahmat Putrayuda
"Dalam rangka mengamankan energi nasional pemerintah meiaksanakan diversifikasi energi. Batubara sebagai Salah satu energi alternative untuk menggantikan peranan minyak bumi, sangat penting peranannya, karena mempunyai cadangan batubara yang cukup besar yaitu sebesar 38,6 milyar ton (sumber Direktorat Batubara, 2000). Disamping itu, teknologi pemanfaatannya yang cukup ekonomis, dan dampak terhadap lingkungan masih dapat dikendalikan dengan baik.
Sebagai energi alternatif, batubara dalam pemanfaatannya untuk menggantikan sebagian fungsi minyak tanah adalah briket batubara. Selama ini dari mulai masa pemasyarakatannya (1993) sampai dengan sekarang dan temyata animo masyarakat (khususnya masyarakat industri kecil) sangat baik terbukti dengan banyaknya permintaan akan briket batubara, sehingga PT Tambang Batubara Bukit Asam, sebagai pioneer produksi briket batubara di indonesia tidak mampu mencukupi banyaknya permintaan tersebut.
Melihat kondisi yang menjanjikan ini, pemerintah mencoba untuk melakukan beberapa strategi untuk meningkatkan produksi briket batubara, melalui beberapa kebijakan untuk mengundang investor menanamkan modalnya untuk mendirikan pabrik briket batubara.
Tujuan penulisan ini untuk melihat lokasi mana yang baik untuk mendirikan pabrik dan beberapa harga jual yang dapat diserap pasar. Tentu saja hasil dari penelitian ini, akan menjadi bahan pertimbangan untuk pengambil kebijakan dan calon investor untuk investasi di briket batubara.

In order to protecting governmental national energi execute to be diversified [by] energy. Coal as one of [the] alternative energi to replace role of petroleum, of vital importance its role, because having coal reserve which [is] big enough that is equal to 38,6 billion ton (source of Directorate Coal, 2000). From other sideing that, its economic exploiting technology enough, and affect to environment admit of to be controlled better.
As alternative energy, coal in its exploiting to replace some of kerosene function [is] coal briquette. During the time from strarting a period of/to pemasyarakatannya ( 1993) up to now and in the reality society animo (specially small industrial society) very good, proven by its it [him] request of briquette of coal, so that Sour PT Coal-Mine Hill, as pioneer produce coal briquette in Indonesia unable to answer the demand [of] to the number of request.
See the condition of promising this, government try to [do/conduct] some strategy to increase produce coal briquette, passing some policy to invite investor inculcate its capital to found coal briquette factory.
Target of this writing to see which location [is] which is good to founding factory and some price sell able to be permeated [by] market. Of course result of from this research, will become consideration for the taker of to policy and investor candidate for invesment [in] coal briquette."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
T5923
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martino Ratmono
"Kebutuhan energi Indonesia semakin besar, sementara itu minyak bumi yang selama ini berperan sebagai sumber energi utarna Indonesia kian menipis persediaannya.Untuk itu perlu adanya altematif sumber energi yang dapat memenuhi kebutuhan di masa mendatang. Batubara dengan cadangan yang mencapai 39 milyar ton merupakan sumber energi yang sangat potensial untuk dapat bezperan di masa datang.
Dalam memanfaatkan batubara tentunya kita perlu mengetahui segala sesuatunya mengenai batubara. Untuk itu studi ini dilakukan untuk mempelajari hal-hal yang menyangkut pemanfaatan batubara, meliputi karakteristik dan potensi cadangan batubara Indonesia, masalah-masalah yang ada dalam pemanfaatannya serta infommasi-infomaasi lain yang sckiranya panting bgi rencana pemanfaatan batubara. Selain itu perlu diketahui pula sektor-sektor pemakai batubara.
Pengumpulan data-data dilakukan dengan melakukan studi literatur, kunjungan ke instansi-instansi yang terkait dalam bidang batubara seperti Direktorat Batubara., laboratorimn batubara PPTM, Bandung Serta PLN sebagai pernakai batubara. Di samping itu penulis juga membuat kuesioner yang ditujukan bagi perusahaan-perusahaan penambang batubara untuk memperoleh data-data karakteristik dan potensi cadangan.
Data-data karakteristik dan potensi cadangan yang diperoleh, dianalisa lalu digambarkan pada suatu peta sehingga dapat dilihat karakteristik batubara yang menonjol di daerah-daerah di Indonesia. Masalah-masalah yang sekiranya timbul dalam pemanfaatan batubara Indonesia diidentiiikasi dan diberikan suatu usulan bagi pemccahannya. Tenyata dari hasil analisa tadi diperoleh bahwa karakteristik batubara Indonesia secara umum sebagai berikut :
1. Kelas batubara rendah hingga menengah
2. Nilai kalor sebagian tinggi (di Kalimantan) dan sebagian tidak terlalu tinggi (Sum-sel)"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S36670
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Surya
"Pada PT. "X" penambangan yang dilakukan adalah tambang terbuka dan sistim continuous mining atau penambangan menerus dengan serangkaian alat yang terdiri dari Bucket Wheel Excavator, Belt Wagon, Conveyor Excavating yang merupakan peralatan gali, angkut dan muat sampai kepenumpukan batubara. Dalam perhitungan jam jalan kerja dari peralatan tambang tersebut saat ini ada beberapa halangan seperti : halangan terencana, halangan sistim tambang dan halangan tak terduga. Dalam tulisan ini yang akan di bahas adalah hanya pada halangan tak terduga. Dalam optimalisasi jam jalan alat tambang akibat halangan tak terduga ini yang dilakukan adalah memperbaiki cara kerja dari peralatan tambang tanpa mengubah dari sistim tambang yang ada, tetapi dengan memperbaiki operasi penambangan secara teknis dan non teknis yang penekanannya pada sumber daya manusia. Hasil dari penelitian ini adalah berupa peningkatan jam kerja efektif dari alat tambang sehingga secara langsung hasil produksi dapat meningkat, ini semua dengan usaha mengurangi waktu yang terbuang percuma akibat cara kerja yang kurang efektif dan perawatan peralatan yang kurang sempurna.

The mining activity that is carried out by PT. "X" is surface mining type using continuous mining sytem. The equipment being implemented among others are Bucket Wheel Excavator, Belt Wagon and Conveyor Excavating which are functionning as digging, transporting ang loading equipment. During the recording of the working hour of the equipment, there were some obstacles, mining system obstacles and unestimated obstacles. In this thesis discussion will be more stressed in the unestimated obstacles. In optimising the working hour of the equipment affected by the unestimated obstacles improvement is proposed to be carried out without any changing to procedures with more emphasis in human resources. Result of this research is the improvement of the effetive working hour of the equipment whic will directly affect the productivity of PT.X as a whole, due to the minimisation of the wasted time and in effective working method and equipment maintenance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T40673
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pelik Teguh Santoso
"ABSTRAK
Seri penelitian terdahulu yang dilakukan untuk mengetahui persentase substibusi kokas impor dengan briket semikokas tipe telur milik PT. Tambang Batubara Bukit Asam (PYBA) pada industri pengecoran besi tuang menggunakan dapur tukik membuktikan bahwa briket semikokas telah dapat mensubstirusi 20% kebutuhan pemakaian kokas. Keterbatasan untuk melakukan substitusi dalam jumlah lebih dari 20% dikarenakan briket semikokas memiliki kekurangan dalam hal sifat fisik yaitu kekuatan tekan yang rendah dan ukuramgva yang kecil. Karenanya pada penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan tekan dan memperbesar ukuran briket tanpa mengubah bahan baku batubara yang digunakan Penelitian dimulai dengan mencoba bahan pengikut yang Iain yaitu campuran clay 10%/w dengan variasi komposisi aspal 2,5%/w, 595/w dan 7,5%/w, serta memperbesar ukuran briket menjadi Iipe silinder berdiameter 3 inch dan tinggi 7 cm.
Proses briketasi menggunakan tekanan 300 kg/cmz, dilanjutkan tahap karbonisasi (drying) briket pada temperatur 200°C (karbonisasi 1) dan 300°C (karbonisasi II). Proses pengujian karakteristik briket dilakukan dengan pengvgfian kekuatan jatuh, kelmatan tekan, komposisi, dan nilai kalor.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa briket dengan campuran bahan pengikat tersebut memenuhi spesifikasi briket semikokas untuk pengecoran besituang. Nilai paling optimal dicapai oleh briket dengan campuran clay 10%/w dengan variasi komposisi aspal 7.5%/w yang Ielah melalui proses karboninisasi tahap kedua. Karakterislik bribe! yang dicapai yaitu kuat jatuh mencapai 98,5%, /mal lekan 29 kg/cm2, nilai kalor 7746,1 cal/gram, dan kandungan carbon 82,1 %/w, sulfur 0,55%/w, serta /cadar air 6,93%/w."
2000
S41538
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radhianisa Igatama
"Persaingan yang semakin kuat mengharuskan perusahaan untuk meningkatkan competitiveness. Competitiveness merupakan hal penting dalam persaingan. Melalui penilaian competitiveness, perusahaan dapat mengetahui penilaian pada kemampuan operasional dan manajemen perusahaan, menganalisis kelebihan, kekurangan, dan posisi kompetitif perusahaan dalam industri. Penelitian ini membahas mengenai penilaian competitiveness pada perusahaan AM dengan menggunakan metode factor analysis dan metode cluster analysis, untuk mengetahui main competitor dan cluster dimana perusahaan dapat bersaing. Terdapat 13 variabel yang di ambil dari annual report perusahaan sebagai indikator penilaian competitiveness. Data yang digunakan adalah data annual report tahun 2009 - 2012 dari 28 perusahaan dalam industri pertambangan di Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa perusahaan AM berada pada cluster moderate capital and moderate competition. Main competitor dari perusahaan AM adalah perusahaan TINS. Prioritas faktor yang harus diperhatikan perusahaan AM untuk meningkatkan competitiveness yaitu business efficiency, company size, dan company sustainability.

In recent years mining industry is becoming more competitive that makes company improves its competitiveness. Competitiveness is one of the important things in competition. Through competitiveness assesment is to make value judgments on company’s operations and ability of management, additionally, analyze the company realtive competitive strengths, weakness, and competitive position in the industry. This research will explain about competitiveness assesment in AM company by using the method of factor analysis and cluster analysis, to figure out its specific position also its competitor. Research data was obtained from annual report since 2009 to 2012 of 28 mining companies in Indonesia. 13 variables were examined for competitiveness assesment based on study literature and expert rating. Factor analysis and cluster analysis shows that AM company is part of moderate capital and moderate competition cluster and its main competitor are TINS company. Further review in analysis indicates the important factors to improve competitiveness are business efficiency, company size, and company sustainability."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55590
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T41131
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ivan Afrianto
"Mekanisme yang terjadi pada peristiwa terbakar sendiri dari batubara adalah pemanasan lambat dan oksidasi yang dipicu dengan absorpsi oksigen pada temperatur rendah. Pada kondisi tertentu, dimana panas yang terjadi akibat oksidasi batubara ataupun reaksi isotermik lainnya ditiadakan. Akibat dari tidak adanya pertukaran kalor batubara dengan lingkungannya (kondisi adiabatik), temperatur batubara meningkat dan pembakaran spontan dapat terjadi.
Penelitian sifat terbakar sendirinya dengan menggunakan metode oksidasi adiabatik sebenarnya telah dilakukan. Akan tetapi metode yang telah digunakan ini menyebabkan terjadinya oksidasi yang tidak diinginkan pada saat awal pemanasan.
Adanya udara yang mengandung oksigen saat itu menyebabkan sampel batubara beroksidasi sehingga meningkatkan temperaturnya. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan sampel batubara dan mempengaruhi karakteristik batubara itu sendiri.
Agar batubara tidak beroksidasi pada saat pemanasan awal maka dialirkan nitrogen sebagai gas inert. Proses pemanasan sendiri dilakukan sampai temperatur batubara sama dengan temperatur oven (40°C, 50°C, 60°C). Setelah temperatur batubara dan oven sama, gas inert (Nitrogen) diganti dengan udara. Pada saat itu batubara akan beroksidasi dan temperaturnya meningkat. Untuk mencapai kondisi adiabatik maka temperatur oven diatur agar mengikuti temperatur sampel.
Dengan menggunakan gas inert maka didapatkan metode oksidasi yang lebih baik. Metode ini dapat merefleksikan keadaan di alam dengan menggunakan temperatur rendah dan mengeliminir terjadinya perpindahan panas dari sampel ke lingkungan atau sebaliknya. Dari pengujian ini didapatkan grafik profil kenaikan temperatur terhadap waktu. Selain itu didapat nilai Initial Rate Heating (IRH) dan Total Temperatur Rise (TTR) yang merupakan faktor penting dalam penentuan klasifikasi resiko terbakar dengan sendirinya.

Mechanism of spontaneous heating of coal is dependent on the acumulation of heat generated from its oxidation reaction at low temperatur. The Heat is also absorbed by the thermal capacity of the coal as it rises in temperatur. If the heat generated from the process is greater than that lost from it, spontaneous combustion is likely to occur.
Adiabatic oxidation study on the propensity of pulverised coals to spontaneous combustion has been done. This method caused the sample contact with oxygen of air at temperatur ambient untill the coal reach initial temperatur. The coal slowly oxidises and its rises in temperatur. It can cause deterioration of the sample and thereby adversely affect the adiabatic oxidation test result.
To prevent partial oxidation of the sample, nitrogen gas flow was allowed to pass through the sample for at least 12-15 h to satabilise the test at a predetermined initial temperatur. All samples were tested at an initial temperatur 40°C, 50°C, 60°C.
Once the system had attained the desired test condition, the nitrogen flow was cut off and airflow was allowed to pass through the coal sample. At the time, the coal will oxidises and its rises the temperatur. Approach adiabtic condition can be made by keeping heat transfer fixed while varying oven temperatur equals to sample temperatur. The application of an adabatic oxidation method is considered more realistic since it would describe coal behavior in the field. From experiments we get the grafic, temperatur rise versus time, Initial Rate Heating (IRH) and Total Temperatur Rise (TTR).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37062
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksita Ri Hastiti
"Latar Belakang: Pajanan PM2,5 berperan terhadap berbagai efek kesehatan pada manusia termasuk gangguan fungsi paru dan mempengaruhi kadar profil lipid darah yang secara tidak langsung berkaitan dengan risiko penyakit kardiovaskuler. Tujuan: Mengetahui hubungan antara pajanan PM2,5 dengan gangguan fungsi paru dan kadar profil lipid darah pada karyawan PT X, Kalimantan Selatan, Tahun 2012. Metode: Studi cross-sectional dilaksanakan di dua area kerja PT X (perusahaan tambang batubara) yaitu area pelabuhan dan non-pelabuhan. 154 karyawan terpilih secara acak sebagai sampel dalam penelitian ini. Peneliti mengukur pajanan PM2,5 secara indoor pada kedua area dan menyebarkan kuesioner. Dilakukan review terhadap data medical check-up karyawan pada tahun terakhir. Analisis secara multivariat dengan metode regresi logistik berganda. Hasil: Hasil studi menunjukkan faktor risiko yang berhubungan dengan gangguan fungsi paru adalah umur (p-value= 0,007, 95% CI) dan masa kerja (p-value= <0,001, 95% CI). Faktor risiko yang berhubungan dengan kadar kolesterol total adalah masa kerja (p-value= <0,037, 95% CI), untuk trigliserida adalah umur (p-value= <0,001, 95% CI) dan IMT (OR= 3,375; 95% CI:1,672-6,813). Tidak ada variabel yang berhubungan secara statistik dengan kadar HDL dan LDL. Hasil analisis multivariat menunjukkan pajanan PM2,5 yang paling mempengaruhi gangguan fungsi paru (OR=1,9) serta kadar profil lipid darah yaitu kolesterol total (OR=1,6) dan trigliserida (OR=2,6) setelah dikontrol oleh variabel lain yang mempengaruhi gangguan fungsi paru dan kadar profil lipid darah. Kesimpulan: Pajanan PM2,5 berhubungan dengan gangguan fungsi paru dan kadar profil lipid darah pada karyawan, yaitu kadar kolesterol total dan trigliserida
.Background: Particulate exposure, especially PM2,5 probably affects to various kinds of health effect of human including lung function disorder and influences level of blood lipid profile. Along with that it is indirectly related to the risk of cardiovascular disease. Objective: The main objective of the research was to examine the relationship between PM2,5 exposure with lung function disorder as well as Level of Blood Lipid Profile on PT X`s Employees, South Borneo 2012. Method: The research was conducted with cross-sectional study in two working areas of PT X (coal mining company) those are port area and non-port area. There were 154 employees randomly chosen as samples in this research. PM2,5 exposure measured also within the indoor area. Thus, it had been done through distributing questionnaire and also reviewed upon the data of employee`s medical check-up in last year. The formulated binary logistic regression model was using for statistical calculation on PM2,5 exposure as main variables, along with age, working life, body mass index, smoking history, physical exercise habit, and the usage of personal protective equipment. Those were suspected as potential risk factors that influence lung function disorder and affected the level of blood lipid of the employees. The blood lipid profile was analyzed in each parameter. Outcome: The research shows that the risk factor that statistically relates to total cholesterol is the working life (p-value= <0,037, for triglycerides the age (p-value= <0,001, 95% CI), and BMI (OR= 3,375; 95% CI:1,672-6,813). There is no variable that is statistically related to increasing of the level of HDL and LDL. Multivariate analysis shows that PM2,5 exposure influences lung function disorder the most (OR=1,9) and blood lipid profile levels, which are total cholesterol (OR=1,6) and triglyceride (OR=2,6).After being controlled by other variables, those risk factors influence lung function disorder and level of blood lipid profile. Conclusion: PM2,5 exposure relates to lung function disorder and level of blood lipid profile of the employees, which are the level of total cholesterol and triglyceride."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S45427
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erino Theopani
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S37107
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Wahyurini
"Konsumsi bahan bakar terus bertambah dan saat ini hanya mengandalkan sebagian besar pada minyak bumi, yang suatu saat nanti pasti akan habis. Oleh karenanya, perlu adanya usaha untuk menggantikan peran minyak bumi. Salah satu usaha adalah pencairan batubara secara langsung. Namun saat ini proses tersebut belum dapat dikomersialkan karena belum dapat bersaing dengan produk petroleum baik dari segi ekonomis dan spesifikasi. Untuk itu penggunaan pelarut (coprocessing) yang berasal dari residu vakum minyak bumi diharapkan dapat memecahkan masalah tersebut Heavy vacuum gas oi/ (HVGO) dan Short resfdu termasuk residu vakum minyak bumi. HVGO yang masih dapat diolah lebih lanjut menjadi fmksi diesel dan kerosene. Sedangkan short residu sangat sulit untuk dipross kembali sehingga harga jualnya pun relatif lebih rendah. Jadi dengan penerapan coprocessing batubara dan residu vakum minyak bumi diharapkan dapat meningkatkan skala ekonomi pencairan batubara.
Coproccssing dilakukan dalam reaktor autoclave 1 L, menggunakan batubara Banko tengah dengan rasio pelarut/batubara adalah 2, temperatur 450°C, tekanan awal gas H2 12 MPa, waktu reaksi adalah 60 menit. Menggunakan katalis limonit soroako dengan konsentrasi 3 % daff sebagai Fe Serta rasio mol Sulfur/Fe adalah 3.
Yield distilat netto dengan menggunakan Short residu mempunyai nilai yang tertinggi yaitu sebesar 55.38 % w daff dibandingkan pelarut GO dan Coal-derived yang besarnya hanya 43.10 dan 17,80 % w daff Hal ini disebabkan Short residu mempunyai reaktifitas yang lebih baik dalam pencairan batubara. Juga, dengan menggunakan pelarut short residu akan dihasilkan CLB sebesar 21.94 % w daff. Berarti kandungan CLB yang dihasilkan dengan menggunakan short residu Iebih rendah daripada HVGO yang sebesar 27.24 % w daff. Selain menghasilkan yield distilat yang tinggi dengan fraksi CLB yang rendah, coprocessing dengan pelarut short residu mengkonsumsi hidrogen lebih rendah yaitu -1,58 % w daff dibandingkan HVGO dan Coal-derived yang besamya -2.15 dan -2.64 % w daff sehingga short residu adalah pelarut donor hidrogen yang baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49308
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>