Ditemukan 27369 dokumen yang sesuai dengan query
"On March 5, 1999 Indonesia passed a Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair Business Competition Policy, known as Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. This Policy was made to prevent the monopoly practice and unfair competition, and to provide the society with a policy to regulate the Indonesian market. The objectives of this policy were largely determined by the need to establish a common market. (it means that without a spesific policy or regulation, it is very difficult to control the trading practices and market structures). In the control of restrictive trade practices, there the need to prove the unfair competition practices exist. The Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair Business Competition Policy gives authority to abort any agreements that cause monopoly practice and unfair competition. The Supervisory Comission for Business Competition, known as Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), is the one and only that has such authority. As an independent commission, it reports directly to the President, which means the Supervisory Commision for Business Competition has the full authority to keep the competition in Indonesia in the right way according to the Prohibition of Monopolistic and Unfair Business Competition Policy. From this present and to the future, let us hope that the Supervisory Commission for Business Competition will run their job effectivel. (it is also our responsibility to support the Commision in Achieving its objective to establish a fair competition in the Indonesian economy) "
Tangerang: Universitas Pelita Harapan,
340 LRJ
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Faisal Amrullah
"Membahas tentang penegakan hukum di suatu negara adalah tip yang tidak pernah ada, karena dalam prakteknya selalu ada perdebatan hanya tidak jarang menimbulkan masalah serius. Permasalahan yang timbul dalam membahas isu pola penegakan hukum dalam suatu negara, terutama di Indonesia adalah seberapa jauh perkembangan ,asyarakat Indonesia sebagai negara/ dan seberapa naik sesuai tips hukum dengan perkembangan Indoneisa sebagai sebuah negara. Bahwa Indonesia adalah negara berkembang, sehingga pola penegakan hukum di Indoneisa masih pengandalkan pada "Legal Sistem" itu semua legitimasi dari tindakan para pejabat negara dan orang berdasarkan aturan hukum dalam hukum formal. Hukum tidak bisa dilanggar hanya untuk memenuhi kehendak orang yang merasa tidak mendapatkan keadilan"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2003
348 JHUSR 6 (2) 2008
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Atika
"Skripsi ini membahas mengenai perbandingan ketentuan hak asuh anak di bawah umur yang terjadi akibat perceraian di Indonesia dan di Malaysia, terutama dikhususkan pada Undang-Undang No. 16 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan untuk di Indonesia dan Law Reform (Marriage and Divorce) Act 1976 untuk di Malaysia. Salah satu akibat hukum dari terjadinya perceraian adalah pengaturan mengenai pengasuhan dan pemeliharaan dari anak yang seringkali menimbulkan sengketa di antara kedua belah pihak orang tua. Oleh karena itu pengaturan yang jelas diperlukan untuk mengatur mengenai persoalan ini. Penelitian dilakukan dengan pendekatan undangundang (Statuta Approach) dan pendekatan komparatif yakni menggunakan kajian ilmu normatf berdasarkan hukum di Indonesia dan di Malaysia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketentuan mengenai hak asuh anak di bawah umur akibat perceraian di Indonesia masih perlu dilengkapi sehingga penerapannya dapat dilaksanakan lebih tegas.
This thesis explains the comparison regarding custody rights for underage child due to divorce in Indonesia and Malaysia, specified into Law No. 16 of 2019 Concerning The Change of Law No. 1 of 1974 Concerning Marriage for Indonesia and Law Reform (Marriage and Divorce) Act 1976 for Malaysia. One of the consequence of divorce is the regulation of child custody and maintenance of the child that frequently causes dispute between parents. Therefore, detailed regulation is needed to regulate this matter. This research was based on the statute approach and comparative method which used normative study based on the law in Indonesia and Malaysia. The result of the research suggests that the regulation regarding custody rights for underage child in Indonesia needs to be improved to such an extent that the execution could be done more effectively."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Zweigert, Konrad
Oxford: Clarendon Press, 1998
340.2 ZWE i
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Pound, Roscoe
"Contents:
1. the function of legal philosophy
2. the end of law
3. the application of law
4. liability
5. property
6. contract"
New Haven: Yale University Press, 1954
K 340.1 POU i
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
Jakarta: Ghalia Indonesia, 1984
340 KEP
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Silvania Adriani Rusdianto
"Dalam pelayanan kesehatan, terdapat suatu catatan yang digunakan untuk mencatat setiap kondisi dan tindakan medis yang dilakukan kepada pasien. Rekam medis menjadi satu-satunya catatan yang memuat riwayat kesehatan serta rangkaian tindakan medis yang dilakukan kepada pasien. dari latar belakang tersebut, terdapat dua rumusan permasalahan yang akan diteliti oleh penulis dalam penelitian ini, yaitu: 1 Bagaimana persyaratan penggunaan rekam medis sebagai alat bukti di pengadilan? 2 Bagaimana kekuatan pembuktian rekam medis dalam hukum acara perdata di Indonesia dalam putusan No. 225/PDT.G/2014/PN.BDG? metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis-normatif. Dari penelitian yang dilakukan, rekam medis dapat dijadikan sebagai alat bukti apabila sudah memenuhi isi minimal yang diatur dalam Permenkes no. 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis dan kekuatan pembuktian rekam medis di persidangan adalah alat bukti surat berupa akta otentik yang memiliki kekuatan sempurna dan mengikat.
In health care service, there is one document which ise used to record each condition and medical treatment towards patient. Medical record is the only document which contains the patient rsquo s medical history. Hence, medical record can be used as evidence in the court. From the background, there are 2 two principal issues raised by the author 1 how are the requirements of the usage of medical records as the evidence 2 how is the strength of evidence of medical record as admissible evidence based on civil law procedure in verdict No. 225 Pdt.G 2014 PN.Bdg The method used in the research is juridicial normative. As the result of the research are medical record can be used as evidence if the requirements stated in Peraturan Menteri Kesehatan No. 269 MENKES PER III 2008 tentang Rekam Medis are fulfilled and the force of evidence of medical record is as authentic deed."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Sudargo Gautama
Bandung: Alumni, 1993
346.048 SUD n (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Hart, H.L.A.
Oxford: Clarendon Press, 1979
340.1 HAR c
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Ross, Alf
Berkeley : University of California Press, 1959
340.1 ROS o
Buku Teks Universitas Indonesia Library