Ditemukan 5545 dokumen yang sesuai dengan query
Sharma, V.K.
New Delhi : Tata McGraw-Hill , 1993
530.072 SHA i
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
JURFIN 4:12 (2000)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
"Telah dilakukan analisa komposisi kimia serat dan serbuk dari sabut kelapa. Untuk member informasi tentang aplikasi kimia dan sabut kelapa. Kandungan polisakarida khususnya selulosa dari serat sabut kelapa lebih besar daripada sarbuk sabut kelapa, hal ini berbanding terbalik dengan kandungan lignin, abu dan ekstratif dalam air panas. Kandungan polisakarida hemiselulosa terbesar terdapat dalam serat sabut kelapa yaitu arabinoxilan dengan komposisi rantai : B-(1,4), Dxylan yang mengandung a-(1,3) 4-O-methylglucuronat acid dalam perbandingan molar arabinofuranose : xilopiranosa : asam 4-O-methylglucuronat acid sebagai 1 : 48,4 : 4,4."
MPI 3:2 (2000)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Valadares, Eduardo de Campos
New Jersey: Prentice-Hall, 2006
530.078 VAL p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Geneva: Suzanne Hurter, 2004
R 539 INF
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Geneva: Suzanne Hurter, 2004
R 539 INF
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Tarragona: Intercultural Studies Group, 2008
R 418.02 TRA
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Tarragona: Intercultural Studies Group, 2009
R 418.02 TRA
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Depok: Indonesia Scholars Journal, 2016
INS 1 (2016)
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
"Pengamatan efek musik pada proses degradasi oleh cuaca polipropilen pada daerah garis lintang tinggi dan garis lintang rendah dilakukan dengan memapar polipropilen di udara terbuka (outdoor exposure). Pemaparan pada garis lintang rendah dilakukan di Bandung dan Serpong, dan pada garis lintang tinggi dilakukan di Choshi, Tsukub, dan Sapporo. Pemaparan di daerah garis lintang tinggi dilakukan pada dua perode yaitu musim panas bulan Juli 1994 dan muim dingin Februari 1995. Sedang pada daerah garis lintang rendah, pada periode pertama adalah musim kemarau dan periode kedua musim hujan.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada periode pertama di Tsukuba dan Choshi laju degradasi polipropilen tertinggi dan berikutnya adalah Sapporo. Sedang pada garis lintang rendah, laju degradasi polipropilen di Serpong lebih cepat daripada di Bandung. Pada periode kedua tidak diperoleh data dari Tsukuba dan Sapporo, tetapi di Choshi terlihat laju proses degradasi sangat rendah. Sementara di Bandung dan Serpong pada musim hujan, laju degradasi daripada di musim kemarau."
MPI 3:1 (2000)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library