Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155978 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Pinto, Julio Tomas
"Penulisan tesis ini memfokuskan pada pembahasan tentang Mobilisasi dan Demobilisasi Forgzas Armadas da Libertagéo Nacional de Timor Leste-Tentara Pembebasan Nasional Timor Timur: Sayap militer dalam perjuangan Kemerdekaan Umor Timur Tahun 1975-2000. Peneiitian ini dimaksudkan untuk dapat menjeiaskan pembentukan FALINTIL sebagai respon terhadap pergolakan politik antara partai-partai politik dan pembubaran FALINTIL yang bertujuan membangun sebuah miiiter professionai. Pergeseran orientasi Tropas dari sebuah institusi militer apolitik menuiu peran politik. Pokok permasalahannya dalam penelitian ini adalah mengapa Tropas dan anggota Fretiiin dapat menyatukan misi perjuangan dalam FALINTIL dan mengapa pasca kemerdekaan FALINTIL harus dibubarkan ? 4
Untuk menganalisis persoaian diatas, teori yang digunakan adalah teori nasionalisme, dekolonisasi dan teori kelompok kepentingan dan teori profesionalisme militer. Teori ini akan membantu penuiis dalam menganalisis dan mengamati dinamika poiitik yang melatarbelakangi mobilisasi dan proses demobilisasi FALINTIL. Kemudian metodoiogi yang digunakan agialah diskriptif kuaiflatif dan pengumpulan datanya dilakukan dengan wawancara mendalam dan Iibraiy research.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan kecenderungan bahwa kelahiran FALlNTiL diawali oleh terbentuknya sebuah komisi kemanusiaan antara Fretilin dan Apodeti yang berfungsi membantu rakyat yang mengalami pendentaan akibat kudeta UDT. Dari komisi kemudian adanya intervensi kepenlingan Fretiiin yang dibawah oleh elit komisi kemanusiaan ini. Daiam konsep-konsep tentang tentara profesional tentara secara doktriner memiliki suatu misi yang lebih iintas golongan baik itu poiitik, agama maupun keiompok-kelompok kepentingan. Tropas tampaknya berusaha melaksanakan doktrin netralitas tentara itu tetapi naluri nasionalisme Timories-nya sulit untuk dihilangkan. Dalam kondisi politik seperli ini, usaha unluk mengajak para pimpinan partai politik bermusyawarah dalam penyelesaian masaiah Timor Timur mengalami kebuntuhan. Sedangkan di sisi Iain kekerasan UDT yang dimulai tanggai 11 Agustus 1975, terus berianjut sampai 19 Agustus 1975 di seiuruh kota Dili dan Baucau. Melihat realitas ini sebagai Timories, kecenderungan bangkitnya nasionalisme untuk memerdekaan Timor Timur mengantarkan para anggota Tropas menentukan pilihan untuk meiakukan kontra kudeta terhadap UDT. Jadi, ketika terjadi kontra kup tanggal 20 Agustus 1975 menandai mobilisasi (Iahirnya) FALiNTIL secara fungsionai yang merupakan penyatuan antara kekuatan Tropas dan para anggota Fretilin. Dengan demikian kecenderungan keberpihakan Tropas terhadap Fretilin disebabkan oleh faklor-faktor sebagai berikut ; keadilan tidak ditegakan dalam penyeiesaian masalah Timor Timur. Keberpihakan pemerintah Portugal terhadap UDT memberikan jastiiikasi kepada Tropas untuk mengambii Iangkah-Iangkah politik terhadap UDT. Proses dekolonisasi yang terjadi di daerah-daerah koloni Portugal seperti di Anggoia, Mozambique, Guena Bisau memberikan pelajaran poiitik yang berharga bagi kebangkitan nasionaiisme di kalangan Tropas.
Meningkatnya tingkat kekerasan yang dilakukan oleh UDT terhadap Fretilin selama kudela semakin menciptakan opini dan persepsi anggota Tropas yang negatif terhadap UDT. Fenornena ini berimpiikasi pada munculnya konsoiidasi Tropas untuk menghadapi kekuatan UDT yang didukung Poiisi Portugal. Dan faktor terakhir yang ikut mewarnai keberpihakan politik Tropas adalah peraaudaraan kandung antara Rogerio Lobato sebagai Panglima Tropas dan Nicolao Lobato sebagai Wakil ketua Fretilin, ikut menentukan pembelaan politik Tropas bagi Fretilin. Jadi kedekatan secara psikologis dan biologis mengantarkan ke1ompok Tropas untuk me1akukan pembelaan politik terhadap kepentingan politik Freti|in_ Sedangkan demobilisasi FALINTIL di lakukan atas dasar sebuah keinginan mulia yakni membangun militer yang profesional dan tidak mengintervensi ruang publik seperti bisnis dan poIitik_ Kemudian ketegangan politik dalam inlemal FAUNTIL berdampak pada gesekan kepentingan antar faksi-faksi politik dalam FALINTIL serta ketldakjelasan keanggotaan FALINTIL menjadi penyebab utama demobilisasi FALINTIL."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T5613
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Costa, Henrique da
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang efektivitas implementasi promosi di
lingkungan Polisia Nasional Timor Leste (PNTL). Fokus penelitiannya pada
faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi promosi kepangatan di
lingkungan PNTL, efektivitas pelaksanaan promosi di lingkungan PNTL serta
model-model pelaksanaan promosi di lingkungan PNTL. Implementasi promosi di
lingkungan PNTL saat ini harus diakui belum baik, karenakan faktor-faktor yang
mempengaruhi promosi seperti faktor senioritas, faktor pendidikan, dan faktor
prestasi kerja belum maksimal diperhatikan. Disamping itu model-model promosi
di lingkungan PNTL belum diimplementasikan secara baik dan benar, sehingga
menimbulkan kekecewaan. Pembinaan karier di PNTL, khususnya mengenai
promosi kepangkatan dilaksanakan oleh Departemen Sumber Daya Manusia atau
Departemento Rekurso Humanu PNTL melalui arahan Wakil Kepala Kepolisian
Timor Leste berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 2009 tentang
Organic law PNTL. Selanjutnya diperjelas dengan Peraturan Pemerintah nomor:9
tahun 2009 tentang Promosi PNTL. Namun dalam kenyataannya banyak PNTL
yang merasa kecewa dengan sistem promosi terutama mengenai promosi
kepangkatan personil. Hal ini yang menjadi penelitian dan pembahasan penulisan
tesis ini
Metode penelitian dan penulisan tesis ini dilakukan secara kualitatif
dengan melaksanakan studi dokumen dan wawancara terhadap personil PNTL di
Markas Besar Polisia Nasional Timor Leste (PNTL) Caicoli, Dili. Disamping itu
peneliti juga melakukan wawancara terhadap mantan Kepala PNTL dan mantan
Wakil Kepala PNTL, NGO, dan orang sipil yang bekerja di PNTL.
Dari hasil analisa data yang di himpun oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa:
a, Faktor-faktor yang mempengaruhi promosi kepangkatan di PNTL seperti faktor
senioritas, faktor pendidikan dan faktor prestasi kerja belum di implementasikan
secara baik dan benar, b. Pelaksanaan promosi kepangkatan di lingkungan PNTL
belum dilaksanakan secara efektif karena masih terdapat campur tangan luar, c.
Model-model promosi yang diterapkan di lingkungan PNTL belum secara rinci
dan sempurna dijelaskan atau dijabarkan dalam peraturan yang mengatur tentang
promosi PNTL. Sehubungan dengan itu disarankan:
Maka disarankan agar: a. Faktor-faktor dalam promosi di lingkungan PNTL harus
benar-benar diperhatikan dan diterapkan dengan benar, b. Pelaksanaan promosi
harus di laksanakan secara efektif tanpa campur tangan pihak luar atau pihak
politik,
c. Model-model promosi di PNTL harus dijelaskan secara rinci dalam peraturan
promosi.

ABSTRACT
This thesis is analyses about effective implementation of promotion
system in National Police of Timor Leste (PNTL). The Research focused about
the elements or factors that influence to the rank promotion implementation in
PNTL, effective implementation of rank promotion in PNTL and the models of
rank promotion of PNTL. We have to recognize that the promotion
implementation in National Police of Timor Leste (PNTL) is still imperfect, due
the several factors: seniority, education, job performance such as which are not
fully taken into consideration. Beside that the implementation of promotion
models were not specifically written. The causes were the promotion decree law
did not specify so the decision makers did not make the right decision and created
dissatisfaction to the PNTL members. Human Resources Department of PNTL
thought the Deputy Commander of PNTL are responsible for the promotion based
on the PNTL Organic Law number 16th 2009 and PNTL Promotion Law number
9th 2009. But the reality shows that some PNTL members were unhappy with the
promotion specially rank promotion to the PNTL staff. This is become the focus
of the research in this thesis.
Research conducted base on qualitative method, which is research
conducted and interview to the PNTL staffs in PNTL Main Head Quarter Caicoli
Dili, former PNTL General Commander, former PNTL Deputy Commander,
NGOs and Civilian staff. The conclusion of analysis data and information from
the research is that: a). The factors that influence to the promotion such as
seniority, education, task performance were not well implemented, b). The rank
promotion in PNTL were not effectively implemented, c). Promotion models were
not well explained in the promotion regulation.
Based on these finding it is recommended: a). The promotion factors should be
consider and well implemented, b). Promotion should be effective and out from
the political interference, c). Promotion models should be explained well in
promotion regulation."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pinto, Julio Tomas
Etiss, 2007
355.03 JUL k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hill, Helen Mary
Dili : Sahe Institute for Liberation, 2000
959.87 HIL ot (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pinto, Julio Tomas
Etiss, 2007
355.03 JUL n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Centre for Strategic and International Studies, 1994
959.87 DOK II
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anastasia Sri Endang Purwatiningsih Vong
"Fertilitas di Timor-Leste luar biasa tinggL Banyak usaha yang diperlukan untuk memahami dan mengontrol beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perilaku fertilitas di Negara ini. Studi ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang berpengaruh pada fertilitas di Timor-Leste, khususnya peranan pendidikan dan kematian anak sebagai faktor utama yang memberikan peiuang untuk mempunyai anak labir hidup lebih dari tiga anak Data yang digunakan dalam studi ini berasal dati basil Sensus Penduduk dan Perumahan Timor-Leste tahun 2004. Dummy pada variable terikat adalah jumJah anak lahir hldup. Variabel bebas diantaranya adalah: umur ibu, status perkawinan, pengalaman anak lahir rnati, pengalaman anak mati, tingk:at pendidikan, status ibu bekerja. tipe perumahan dan bahasa ibu. Analisis bivariat menggunakan table contingency dan ana1isis multivariate menggunakan regressi logistic binary.
Studi ini telah memperlihatkan basil; persentase perempuan untuk mendapatka.n a:nak 1ahir hidup lebih dari tiga, lebih tinggi: pada perempuan yang mempunyai karakteristik: usia tua. sudah menikah, punya pengalaman anak lahir mati, Plll1Y? pengalaman kematirul anak, be!pendidikan rendah, tidak bekelja, tinggal di rumah yang tidak Iayak, dan berbahasa ibu Mambai, Bunak. Kemak. Secant statistik semua faktor berpengaruh signifikan terbadap peluang untuk mendapatkan anak 1abir hidup lebih dari tiga anak. Pengalaman kematian anak adala.h fak:tor yang paling kunt berpengaruh terhadap kernungkinan untuk mendapat.kan anak Jahir hidup lebih darl tiga anak, kemudian diikuti dengan faktor pendidikan dan sosial economi lainnya. Ini menegaskan bahwa pendidikan dan kematian anak berperanan penting dalam mengontrol tingkat fertilitas
Fertility is exceptionally high in Timor-Leste. Many efforts are needed to understand the factors affecting fertility behavior in this countzy. The aim of this study is to investigate the factors influencing fertility in Timor-Leste. particularly the role of education and child death in determining the chance of having more than three live births. Data used for the study came from the results of the 2004 Timor-Leste and Housing Census. The dummy dependent variable is the number of live births. The independent variables are age of women, marital status. still-birth. child death experience, education. employment status. type of h-ousing and mother tongue. Bivariate analysis used contingency table and multivariate analysis using binary logistic regression, were employed in the study.
The study results show the percentage of wuman having more than three live births is higher among women who were older, were married, had stili-birth experience, had child death experience. had !ow education, and were unemployed, lived in improper twusing and spoke Mambai, Bunak, Kemak All factors analyzed statistically have significant effect on probability of having more than three live births. A.Ioong these factors. child death experience has the strongest influence and then followed by role of education and other socio economic in controlling fertility level.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2010
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aninda Kharistiyanti
"Bahasa dalam proses nation-building dan dekolonisasi sebuah bangsa merupakan aspek yang sangat penting, karena bahasa dapat mempengaruhi aspek-aspek lainnya, seperti ekonomi, politik, budaya, dan pendidikan. Tulisan ini fokus pada kajian mengenai pengaruh bahasa terhadap proses nation-building dalam kaitannya dengan dekolonisasi
Timor-Leste sebagai sebuah bangsa. Kompleksitas sejarah menyebabkan masyarakat Timor-Leste terbagi menjadi beberapa kelompok generasi dengan penguasaan bahasa yang berbeda. Berangkat dari praktik berbahasa sehari-hari yang dibedakan menjadi ranah formal dan nonformal, diketahui bahwa bahasa memiliki peranan penting dalam
pembentukan identitas bangsa. Tuntutan untuk menguasai setidaknya empat bahasa: Tetum, Portugis, Inggris, dan Indonesia memiliki konsekuensi dan membuat bahasa kemudian menjadi tantangan bagi proses nation-building dan dekolonisasi Timor-Leste. Pendidikan selalu menjadi salah satu cara yang digunakan pemerintah untuk mengonstruksi identitas masyarakatnya dan bahasa adalah alat yang mendukungnya. Namun, hal yang seringkali luput dari perhatian adalah bahwa praktik berbahasa pada ranah formal dan nonformal sama sekali berbeda. Artinya, kekuatan dan kontrol terhadap proses nation-building dan dekolonisasi juga berbeda.
Language is a crucial aspect in the process of nation-building and decolonization of a nation by means of its power to influence other aspects, such as economic, politic, culture, and education. This paper focuses on the influence of language towards the nation-building process in the decolonization of Timor-Leste as a nation. The consequences of historical complexity construct several generation groups of Timorese with distinct language proficiency. Drawing from language practice in everyday life which is distinguished to formal and nonformal sphere, known that language has a significant role in the formation of national identity. The demand to be proficient at the
very least in four language: Tetum, Portuguese, English, and Indonesian leads to the consequences and language subsequently becomes the challenge for nation-building and decolonization process of Timor-Leste. Education has always been used by the state to construct national identity and language is an instrument to promote the process.
However, the discrepancy between formal and nonformal sphere of practicing language usually unrecognize. By which it means, the power and control towards the process is also distinctive."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>