Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197178 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edi Sukamto
"Penelitian ini berjudul "Analisis Beban Kerja dan Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Disiplin Kerja Perawat Pelaksana Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam Samarinda dengan menggunakan desain deskriptif korelatif yang bertujuan untuk menganalisis beban kerja dan faktor-faktor yang berhubungan dengan disiplin kerja perawat pelaksana di ruang rawat amp Rumah Sakit Islam Samarinda (RSIS). Populasi penelitian FIdalih 129 orang perawat pelaksana dengan latar belakang pendidikan D-3 Keperawatan dan SPK/SPR/Bidan. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 97 orang, yang diperoleh melalui kombinasi random sampling dan proporsional yang terdistribusi di 9 ruang rawat inap RSIS. Untuk menguji hubungan beban kerja, teladan pimpinan, balas jasa, sanksi hukuman dan tujuan (variabel independen) dengan disiplin kerja (variabel dependen), digunakan analisis univariat, yang salah satunya distribusi frekuensi, bivariat yaitu chi square dan uji T Berta uji multivariat regresi logistik, dengan menggunakan kombinasi antara model prediksi dan model faktor risiko. Dengan tingkat kepercayaan a = 0,05, hasil uji bivariat diperoleh hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan disiplin kerja (p 0,033), teladan pimpinan dengan disiplin kerja (p=0,020), tujuan dengan disiplin kerja (p),002) dan status menikah (variable confounding) dengan disiplin kerja (0,005). Semua variable Confounding (Usia, jenis kelamin, Pendidikan, lama kerja dan Status Pernikahan), tidak ada yang masuk sebagai confounder ke dalam pemodelan regresi logistik karena memiliki nilai delta (perubahan) Odd Ratio kurang dari 10 persen. Dari analisis multivariat diketahui bahwa variabel tujuan (p=0,001) merupakan variabel yang paling berhubungan dengan disiplin kerja. Implikasi dari temuan ini adalah dengan memahami dan memiliki komitmen tinggi untuk mencapai tujuan dalam bekerja menyebabkan perawat pelaksana akan berdisiplin kerja yang tinggi. Untuk itu perlu diciptakan program yang dapat menumbuhkan kesadaran perawat pelaksana dalam memahami dan berkomitmen tinggi, untuk mencapai tujuan dari pekerjaannya, seperti pengembangan pedoman standar kinerja atau uraian tugas, standar disiplin kerja dan sistem penghargaan bagi yang berprestasi dan hukuman bagi yang melanggar disiplin kerja. Dengan dilaksanakannya program ini, pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas kerja, sebagai tujuan akhir dari persoalan manajemen, terrnasuk di dalamnya manajemen keperawatan.

This research tittle is Workload Analysis and Factors Correlated to Work Discipline on Staff Nurse at Samarinda Islamic Hospital. Descriptive of correlation design was used, with objective to analysis of workload and factors correlated to work discipline on staff nurse at Samarinda Islamic Hospital. The number of sample size were 97 of 129 total population, obtained by through combination of random and proportional sampling. Univariate, bivariate and multivariate analysis were utilized to identify the correlation between variable of independent and variable of dependent Using the significant level (a = 0,05), bivariate analysis obtained a relationship between work load and work discipline (p),033), Leadership model and work discipline (p =[},020), Purpose and work discipline (Pli,002) and marital status (variable of confounding) and work discipline (0,005). Multivariate analysis was found that variable of purpose (p:1,001) represent most related to work discipline. Implication of the results the staff nurse who highest work purpose will has highest work disciplin. In order to sustain this condition, program design to improve self awareness and commitment on staff nurse, to establish the highest performing and work product."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18399
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mokhamad Arifin
"Peningkatan kualitas keperawatan tidak akan terlepas dari bagaimana sebuah institusi melakukan manajemen keperawatan secara baik yang diharapkan akan meningkatkan kinerja perawat pelaksana dalam memberikan pelayanan keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kemampuan manajerial kepala rang (P1, P2, dan P3) dengan kinerja perawat pelaksana di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Pekajangan. Desain penelitian adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan cratis sectional. Populasi penelitian adalah perawat di Ruang rawat Inap PKU Muhammadiyah Pekajangan sejumlah 61 sedangkan sampel adalah keseluruhan perawat pelaksana sebanyak 56 dengan kriteria bukan kepala ruang. Untuk analisis univariat menggunakan distnibusi frekuensi, untuk analisis bivarial digunakan uji chi square, sedang untuk analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik gartda. Kepala ruang diberikan format tersendiri yaitu 2 format penilaian kinerja secara langsung maupun tidak langsung. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan manajerial kepala ruang adalah masih kurang (mean : 2,65) sedangkan kinerja perawat pelaksana adalah cukup (mean = 0,71). Penelitian ini menemukan adanya hubungan antara kemampuan manajerial kepala ruang dengan kinerja perawat pelaksana dalam dokumentasi keperawatan (asuhan keperawatan secara tidak langsung) dengan p=0,013. Penelitian ini juga menemukan bahwa faktor yang paling dominan berhubungan dengan kinerja perawat pelaksana adalah kemampuan P1 (Perencanaan) dengan nilai Odds Ratio= 7,410. Untuk itu rumah sakit dalam hal ini bidang keperawatan disarankan untuk melakukan pelatihan manajemen bagi kepala ruang, sosialisasi tentang perlunya penguasaan proses keperawatan terutama dokumetasi asuhan keperawatan bagi kepala ruang maupun perawat pelaksana."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18402
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Maya Putri S.
"Salah satu komponen penting dalam menghitung kebutuhan tenaga adalah beban kerja. Metode Workload Indicators of Stafing Need (WISN) merupakan metode yang menghitung kebutuhan tenaga berdasarkan beban kerja yang sesungguhnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar beban kerja dengan teknik Time and motion study, kemudian digunakan untuk menghitung kebutuhan tenaga. Penelitian dilakukan di unit rawat inap RSUD Cilincing pada bulan April sampai dengan Mei 2017.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan melakukan observasi, wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitian diperoleh waktu kerja perawat untuk kegiatan produktif sebesar 68.25%. Belum membutuhkan tenaga baru karena dibawah 80% waktu kegiatan produktifnya.
Hasil perhitungan tenaga dengan metode WISN didapatkan jumlah tenaga perawat adalah 22 orang, kelebihan sebanyak 1 orang. Dengan rasio WISN 1.04 menunjukkan jumlah perawat saat ini lebih besar daripada yang dibutuhkan. Dengan formula Ilyas didapatkan kebutuhan tenaga sebesar 22 orang. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi dasar metode perhitungan kebutuhan perawat di unit rawat inap RSUD.

One important component in calculating power requirements is the workload. Workload Indicators of Stafing Need (WISN) method is a method that calculates the need for personnel based on actual workload. This study aims to find out the workload with Time and Motion study technique, then used to calculate the power requirement. The study was conducted at RSUD Cilincing in April to May 2017.
This research is a qualitative research with observation, in-depth interview and document review. The result of this research is nurse work time for productive activity equal to 68.25%. Do not need new workforce because under 80% time productive activities.
The result of power calculation by WISN method got the number of nurses is 22 people, excess of 1 people. The WISN 1.04 ratio indicates the current number of nurses is greater than required. With the formula Ilyas obtained power needs of 22 people. It is expected that this research can be the basis of the method of calculating the needs of nurses in the inpatient unit of RSUD.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48330
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rusmiati
"Kinerja perawat pelaksana merupakan serangkaian kegiatan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien. Kinerja perawat mencakup penerapan jaminan mutu, pendidikan, penilaian kinerja, kesejawatan, etik, kolaborasi, riset, dan pemanfaatan sumber-sumber. Kinerja yang baik merupakan cerminan mutu pelayanan keperawatan yang diberikan. Kinerja diprediksi dapat dipengaruhi oleh umur, pendidikan, jenis kelamin, status perkawinan, lama kerja, dan lingkungan organisasi (struktur organisasi, dan desain pekerjaan) di rumah sakit yang disebut sebagai variabel independen. Dalam proses pelayanan keperawatan variabel independen tersebut secara bersama-sarrna mempunyai kontribusi terhadap kinerja perawat pelaksana.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi yang bertujuan untuk menguji hubungan antara lingkungan organisasi dan karakteristik perawat dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUP Persahabatan Jakarta. Penelitian menggunakan total populasi yang telah memenuhi kriteria inklusi, yaitu sebanyak 156 perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap. Penelitian ini menggambarkan bahwa perawat pelaksana sebagian besar mempunyai kinerja yang kurang baik (50,6%). Pengujian ada atau tidak ada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen digunakan Pew-son's Product Moment, hasil analisis dikategorikan menjadi kurang atau baik berdasarkan nilai median sebagai cut off point.
Hasil analisis dengan alpha < 0,05 menunjukkan bahwa umur, jenis kelamin, pendidikan, status kawin, lama kerja, pembidangan pekerjaan, tingkat hirarki, dan kesatuan perintah tidak ada hubungan yang bermakna terhadap kinerja perawat pelaksana. Sub variabel dari struktur organisasi yaitu: perumusan masalah, pembagian tugas, pendelegasian dan wewenang, koordinasi, rentang kendali, cakupan pekerjaan, kedalaman pekerjaan, dan hubungan pekerjaan secara bermakna ada hubungan dengan kinerja. Untuk mengetahui variable yang dominan terhadap kinerja perawat pelaksana digunakan uji regresi logistik ganda, basil penelitian menunjukkan ada dua variabel yaitu koordinasi nilai p wald 0,001 dan kedalaman pekerjaan nilai p wald 0,004. Hasil ini menunjukkan bahwa koordinasi paling dominan terhadap kinerja. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya pengernbangan dalam bidang keperawatan yang berorientasi pada lingkungan organisasi internal.

The performance of nurse provider is a set of activities of the nurse in providing nursing care to the client. The nurse's performance is included the implementation of quality assurance, education, performance appraisal, peer, ethics, collaboration, research and the utilization of resources. The best performance is reflected through the quality of nursing care. The performance is predicted to be contributed by the age, education, gender, marital status, length of work organizational environment (organization structure and work design) in the hospital are considered as the independent variables.
This study used the quantitative with correlation descriptive design with the purpose to examine the relationship between organizational environment and nurse characteristics with the performance of nurse providers working in nursing ward of RSUP Persahabatan, Jakarta. This research used the total population meeting the inclusive criteria with the total of 156 nurse providers working in nursing ward This study revealed that most of the nurses did not perform as expected or not well performed (50.6°%). To analyze the relationships among variables, the Pearson Product Moment Correlation was utilized the median value was used as a cut off point to categorize the poor and good performance.
The result of this statistical analysis with the alpha < 0.05 revealed that the age, gender, education, marital status, length of work field of work, hierarchy level, and similar/united order of work had no significant relationship with the performance of nurse providers. Sub variables of problem formulation, task distribution, delegation and authority, coordination, control, scope of work detail, and work correlation had significant relationship with performance. Based on multiple logistic regression, the result of this study shown that coordination with p wald 0,001 and work detail with p wald 0,004. It means that coordination was the most determinant factor to nurse's performance. The implication of this study to nursing that there was a need to have development in nursing management of care focusing on the internal organizational environment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18057
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Herni Wigiarti
"Kepuasan kerja memberikan dampak positif bagi perawat dalam melakukan pekerjaannya. Minat merupakan proses mental yang menciptakan perasaan positif ataupun negatif pada individu yang diduga berkaitan dengan kepuasan dalam bekerja. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan minat menjadi perawat dengan kepuasan kerja di Rumah Sakit "X".Penelitian ini menggunakan teknik probability sampling dengan 167 sampel sesuai dengan kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan merupakan modifikasi dari berbagai tinjauan literatur yang kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas hingga didapatkan hasil yang valid dan reliabel.
Hasil: Rata-rata umur perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit "X" adalah 33 tahun, masa kerja 9,6 tahun, sebagian besar berjenis kelamin perempuan, berpendidikan D3 Keperawatan, berstatus kepegawaian PNS, sudah menikah, dan bekerja di unit rawat inap.
Kesimpulan: Faktor yang memiliki hubungan dengan kepuasan kerja adalah umur, unit kerja, masa kerja, status kepegawaian, dan untuk faktor yang paling berpengaruh terhadap kepuasan kerja yaitu minat menjadi perawat. Rekomendasi: Manajemen keperawatan membuat program pengembangan minat menjadi perawat dengan mengupayakan jadwal rotasi secara berkala, memfasilitasi keamanan serta kenyamanan kerja dengan pemberian sistem reward baik berupa peningkatan insentif maupun dengan pujian, dan perlu melakukan evaluasi kepuasan kerja secara berkala untuk menilai kepuasan kerja.

Job satisfaction has a positive impact for nurses in doing their work.The interest is a mental process that creates whether positive or negative feelings to each individual that are associated with satisfaction in work. The purpose of this research is to identify the relations interest of being a nurse and job satisfaction at "X" Hospital. The method of this research is using probability sampling with 167 samples according to inclusion criteria. The instrument that is being used is modification from various literature reviews which will test to validate and the reliability results to get the valid and reliable results. Results: The average age of the nurses in the Inpatient Room of the "X" Hospital are 33 years old, 9.6 years of working, most of them are female with a Diploma Nursing education, had PNS staff status, are married, and worked in the inpatient unit.
Conclusion: The Factors that have a relations with job satisfaction are age, work units, years of service, employment status, and the most influential factor towards the job satisfaction that is the interest of being a nurse. Recommendation: Nursing management creates a program to develop interest of being a nurse by striving for a regular rotation schedule, facilitating work safety and comfort by providing a reward system in the form of increased incentives or with praise, also needs to conduct regular job satisfaction evaluations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sharni Fatima
"Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit untuk menghadapi kompetisi dengan rumah sakit lain, manajemen rumah sakit harus memandang keberadaan sumber daya manusia (SDM) sebagai aset rumah sakit yang sangat penting. Tenaga kesehatan sebagai SDM merupakan unsur penentu dalam keberhasilan rumah sakit. Tenaga kesehatan yang paling besar jumlahnya di rumah sakit adalah perawat. Kekurangan tenaga perawat dalam segala bentuk akan mempengaruhi jalannya pelayanan kepada pasien dan dapat mempengaruhi citra rumah sakit.
RSUD Pasar Rebo saat ini masih mengalami kekurangan tenaga perawat. Sejauh ini belum diketahui beban kerja dan pola waktu kegiatan perawat yang bertugas di RSUD Pasar Rebo khususnya di ruang rawat Inap. Karena itu rumah sakit harus memberikan perhatian terhadap beban kerja dan pola waktu kegiatan perawat untuk menghitung jumlah tenaga perawat secara tepat sesuai dengan kegiatan pelayanan di rawat inap.
Tujuan penelitian adalah menganalisis beban kerja, klasifikasi pasien, metode penugasan, kebijakan rumah sakit, dan karakteristik perawat di ruang rawat inap penyakit dalam dan bedah dalam upaya penghitungan jumlah tenaga perawat yang sesuai.
Jenis penelitian adalah deskriptif dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Penelitian dilakukan dengan cara pengamatan kegiatan perawat, pengisian kuesioner pada perawat di ruang rawat inap penyakit dalam dan bedah, dan wawancara mendalam pada manajer RSUD Pasar Rebo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSUD Pasar Rebo masih mengalami kekurangan tenaga perawat di ruang rawat inap penyakit dalam dan bedah berdasarkan penghitungan melalui analisis beban kerja perawat dan dari rasio jumlah perawat dengan jumlah pasien. Salah satu unsur yang tidak kalah penting untuk diperhatikan dalam penghitungan jumlah tenaga perawat adalah klasifikasi pasien dimana klasifikasi pasien di ruang rawat inap penyakit dalam dan bedah paling banyak adalah moderate care.
Kegiatan tindakan merupakan tindakan langsung yang menyita sebagian besar waktu perawat di ruang Cempaka dan Melati. Kegiatan komunikasi kepada pasien dan keluarga pasien di ruang Cempaka dan Melati masih kurang. Kurangnya komunikasi ini dapat menggambarkan bahwa kurang tenaga perawat dapat mengakibatkan ada kegiatan penting yang tidak dilaksanakan atau kurang dilaksanakan. Kegiatan administrasi pasien dan rekam medik menyita waktu sebagian besar kegiatan keperawatan tidak langsung. Kegiatan administrasi yang tidak dianjurkan adalah kegiatan administrasi keuangan karena perawat dapat terbebani dengan hal-hal yang seharusnya bukan kegiatannya.
Metode penugasan yang berlaku di ruang Cempaka dan Melati adalah kombinasi dari metode fungsional dan tim. Rencana ke depan akan diubah menjadi metode tim dengan dasar penyempurnaan dari metode penugasan yang berlaku sekarang. Dengan akan diberlakukannya metode penugasan tim maka harus diperhatikan perbandingan jumlah tenaga perawat dengan jumlah pasien untuk setiap tim.
Dengan adanya data tentang beban kerja perawat, klasifikasi pasien, metode penugasan, kebijakan rumah sakit dalam memenuhi jumlah tenaga perawat, dan karakteristik perawat yang ada. Data ini di masa yang akan datang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan jumlah tenaga perawat yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan kepada pasien rawat inap di RSUD Pasar Rebo.

Concerning with the enhancement of hospital services for facing competition among hospitals, hospital management has to consider human resources as the most influential asset. Human resources in health section is one of determining factor for hospital success. The largest number of human resources in health section is nurse. Lacking of nursing resources can influence hospital services and image.
RSUD Pasar Rebo, where this research was carried out, has been lacking of nursing resources. So far, it is still unknown about the nursing workload and work-time pattern of nurses' activities whose duty is giving medical care in the in-patient wards. Therefore, the hospital management has to pay attention to the workload and work-time pattern of nurses to determine the number of nurses needed to match the service activities in the in-patient wards.
The purpose of this research was to analyze nursing workload, patient classification, assignment method, hospital policy, and nurses' characteristics in the in-patient wards of internee and post surgery patients to calculate appropriate number of nursing resources.
The research method was descriptive with qualitative and quantitative analyses. The research was carried out by observing nursing activities, questionnaire, and in-depth interviews with hospital managers.
Results of the research indicate that RSUD Pasar Rebo has been lacking of nursing resources based on the calculation against nursing workload analysis. One of the important factor to be noted for calculating the number of nursing resources is patient classification which in the in-patient wards of internee and post surgery most of patients were classified in a moderate care.
The treatment activity is a direct treatment which takes the nurses? working time a lot at Cempaka and Melati wings. Communication with the patients and their family at these wings is still negligible. This can show the lack of nursing resources which can further be used as an indication that there is an important activity with no or little implementation. The administration procedure of the patient and medical recording indirectly take most of the nurses' working time. The unnecessary administrative duty is not financial as it means adding nurses' workload with a job not in line with their job's description.
The assignment method carried out at Cempaka and Melati wings is combination of functional and team method. In the future, this will be changed into team method only, based on the improvement of the current assignment method. Adopting team assignment method will require close attention to the ratio between the number of nurses and patients in each team.
The data resulted from this research, was the nurses' workload, patient classification, assignment method, hospital policy to meet the required number of nursing resources, and current nurses' characteristics. These data can be used in the future as the basis of planning program to meet appropriate number of nurses in order to provide excellent services for the in-patients at RSUD Pasar Rebo Jakarta.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T1895
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Lisna Yuliawati
"Perilaku caring merupakan bentuk dukungan emosional perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang merupakan komitmen moral untuk melindungi, meningkatkan martabat manusia, dan merupakan inti dari keperawatan yang membedakan perawat dengan profesi lain. Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode survey deskriptif, yang bertujuan untuk melihat sejauh mana perilaku caring perawat di Ruang Rawat Inap Umum RS Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor berdasarkan penilaian dari pasien. Sampel sebanyak 108 pasien yang sedang menjalani perawatan yang diambil dengan cara stratified random sampling. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah CBA (Caring Behaviour Assessment) yang telah dimodifikasi oleh peneliti. Hasil Penelitian menunjukan 98,1% responden menilai perilaku caring perawat sudah baik. Peningkatan pengetahuan dan menciptakan iklim motivasi untuk menerapkan perilaku caring menjadi rekomendasi dari penelitian ini.

Caring is an emotional support in providing nursing care to protect patiens, enhance human dignity, and it was the core which made a difference from other professions. This is quantitative study that used descriptive survey methods. The purpose of this study was to know behavior of nursing care in non psychiatric ward Marzoeki Mahdi Hospital, based on patient valuation. Samples used in this study were 108 patients being treated, taken by stratified random sampling. The instrument of this study used CBA (Caring Behavior Assessment Tool) which has been modified by researchers. The results showed 98.1% of respondents high nurse caring behavior. Increase of knowledge and creating the motivation that support nurses to apply the nurse caring behavior, that had recommendations of this study."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43435
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siswati Setiasih
"Perawat yang mempunyai kepuasan kerja cukup baik diharapkan dapat meningkatkan mute pelayanan keperawatan yang mereka berikan terhadap klien. Kepuasan Mien dan kualitas pelayanan keperawatan telah dikenal sebagai salah satu faktor yang menjadi alasan klien ingin kembali ke rumah sakit yang sama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja perawat dengan kepuasan klien. Penelitian dilakukan di ruangan rawat inap dan rawat jalan di Rumah Sakit Husada Jakarta, menggunakan desain deskriptif korelasional dengan rancangan cross sectional terhadap 92 perawat dan 138 Mien. Instrumen yang digunakan terdiri dari kuesioner karakteristik Mien dan perawat, kepuasan kerja perawat dan kepuasan Mien.
Hasil penelitian ditemukan kepuasan kerja perawat 07- 0,93) dan klien (x =0,89). Uji t test dan Anova dilakukan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik perawat dan klien dengan kepuasan kerja perawat dan kepuasan Mien. Status perkawinaan dan ruangan tempat perawat bekerja mempengaruhi kepuasan kerja perawat. Latar belakang pendidikan Mien mempengaruhi kepuasan Mien. Uji hubungan antara kepuasan kerja perawat dengan kepuasan Mien digunakan Pearson's Product Moment Correlation Coefrcient.
Hasil menunjukkan ada hubungan antara kepuasan kerja perawat dengan kepuasan Mien dengan nilai p<0,05. Sedangkan untuk masing-masing subvariabel dari kepuasan kerja perawat hanya otonomi dan interaksi sosial yang berhubungan dengan kepuasan Mien, variabel lain yaitu penghasilan dan kebijakan organisasi ditemukan tidak ada hubungan dengan kepuasan Mien (p>0,05).
Penelitian ini menyimpulkan bahwa otonomi merupakan subvariabel yang paling berpengaruh terhadap kepuasan klien, tetapi hanya 25,5% dari variasi kepuasan Mien yang dapat dijelaskan secara simultan oleh otoraomi yang dimiliki perawat. Hal ini dapat terjadi karena belum optimalnya otonomi yang dimiliki oleh perawat dalam melaksanakan praktek keperawatan. Oleh karena itu manajemen keperawatan perlu membuat suatu kebijakan atau upaya yang dapat meningkatkan otonomi perawat melalui penyusunan dan penerapan jenjang karir klinik perawat berdasarkan tingkat pendidikan dan kompetensi yang dimiliki oleh perawat."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17759
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hestin Kusmulyanti
"Rumah sakit merupakan bagian terpenting dalam pelayanan kesehatan sehingga memerlukan sumber daya manusia dengan kuantitas yang mencukupi dan berkualitas dalam memberikan pelayanan kesehatan secara holistik dengan optimal. Perawat merupakan bagian integral dari sumber daya rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan secara Iangsung maupun tidak langsung terhadap pasien. Untuk itu perlu dilakukan penelitian terhadap kuantitas dan kualitas tenaga perawat disetiap rumah sakit termasuk Rumah Sakit Husada. Adapun penelitian terhadap kuantitas dan kualitas di Rumah Sakit Husada dilaksanakan di ruang perawatan anak.
Penelitian ini mencoba untuk menjawab terhadap pemenuhan kebutuhan tenaga perawat di ruang perawatan anak Rumah Sakit Husada Jakarta. Ditinjau dari beban kerja perawat dalam melaksanakan kegiatan langsung, tidak langsung dan kegiatan lain. Selain itu untuk mengetahui sejauh mana kualitas tenaga perawat yang ada, dengan menggunakan metode pengamatan kerja (work study).
Hasil penelitian didapatkan bahwa kegiatan keperawatan langsung merupakan kegiatan paling banyak dilakukan, setelah diketahui jumlah waktu dari kegiatan keperawatan dihasilkan .kebutuhan tenaga sebanyak 29 orang perawat dengan BOR 45,60%, tenaga yang ada 25 orang sehingga kekurangan tenaga sebanyak 4 orang. Adapun untuk kualitas keterampilan tenaga perawat yang ada menunjukan kualitas baik, walaupun masih ada beberapa aspek kegiatan yaitu : aspek komunikasi, penyuluhan dan pemenuhan hygiene pasien masih perlu ditingkatkan, dan untuk kualitas kegiatan menurut kelulusan secara keseluruhan cukup baik terlihat adanya suatu kerjasama yang saling melengkapi dari team work.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kebutuhan tenaga akan berubah sejalan dengan peningkatan BOR. Dan untuk penelitian terhadap kualitas masih sederhana, karena keterbatasan ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang kemampuan kognitif dan keterampilan tenaga perawat.
Daftar Pustaka : 22 (1980 - 2002)

Analysis of Nurse Quantity and Quality in the Pediatric Care Room at Husada Hospital JakartaHospital is the most important part in health care. So, that requires human resources with adequate quantity and quality in providing holistic health care optimally. Nurse is an integral part of human resources who provide the service directly and indirectly towards the patients. For that reason, it is need to be conducted the study of nurse quantity and quality in every hospital including Husada Hospital. The study that conducted was took place in pediatric room.
The study teed to assess the need of nurse in the pediatric room at Husada Hospital Jakarta that focused on nurse's workload in doing direct and indirect activities and other activities as well. Beside that, to assess the nurse quality was using the work-study method.
The study resulted that direct nursing activity was kind of activity that most conducted. Having counted from the time quantity of nursing activity, it was required 29 nurses with BOR 45.60%. However, the existing nurses in the room were 25. So, there was lack of nurse as many as 4 nurses. According to the quality of nurse's skill, it showed a good one although there were some aspects that need to be increased such as communication, education and hygiene fulfillment for patient. As a whole, the activity quality according to educational level showed good enough result. It was performed from the teamwork among the nurses that completed one another.
The result of this study showed that the need of nurse would change in line with the increase of BOR. In considering the study conducted was simple, it needs to be conducted further study about nurse's cognitive ability and skill.
References: 22 (1980-2002)
"
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T13000
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumbantoruan, Liberta
"Dalam sebuah organisasi terdapat iklim organisasi yang terbentuk dari persepsi pekerja terhadap kebijakan, dukungan, kejelasan organisasi, penghargaan dan tanggung jawab. Iklim organisasi selanjutnya akan menciptakan iklim kerja yang dapat mempemgaruhi pekerja dalam tiga hal yaitu : motivasi, kinerja dan kepuasan kerja pekerja.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan disain deskriptif korelasional yang bertujuan untuk menguji hubungan antara iklim kerja dan karakteristik indidividu dengan kinerja perawat pelaksana di ruang rawat map RSUP H. Adam Malik. Penelitian menggunakan total populasi yang telah memenuhi kriteria inklusi, yaitu sebanyak 157 perawat pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap RSUP H. Adam Malik. Kuesioner yang berhasil terkumpul sebanyak 141 responden/perawat. Instrumen yang digunakan adalah iklim kerja dan kinerja perawat yang telah dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Uji validitas dan reliabilitas untuk instrumen iklim kerja nilai alpha = 0,8923 dan untuk instrumen kinerja nilai alpha = 0,9505.
Hasil penelitian ini menunjukkan ada 3 variabel yang berhubungan dengan kinerja perawat yaitu : kejelasan visi misi dan tujuan pelayanan keperawatan, tanggung jawab perawat dan umur responden di ruang rawat map RSUP H. Adam Malik. Perawat yang mempersepsikan kejelasan visi misi dan tujuan pelayanan keperawatan baik mempunyai kinerja baik 5,8 kali dibanding perawat yang mempersepsikan kejelasan visi misi dan tujuan pelayanan keperawatan kurang. Demikian juga dengan perawat yang mempersepsikan tanggung jawab perawat baik berpeluang mempunyai kinerja baik 3,9 kali dibanding perawat yang mempersepsikan tanggung jawab kurang. Sedangkan perawat yang berumur 35 tahun berpeluang mempunyai kinerja baik 2,6 kali dibanding perawat yang berumur < 35 tahun. Dengan demikian variabel yang paling dominan berhubungan dengan kinerja adalah kejelasan visi misi dan tujuan pelayanan keperawatan ( p value = 0,001; OR = 5,793 ).
Peneliti menyimpulkan bahwa perlunya keterlibatan perawat dengan pimpinan rumah sakit dalam menyusun rencana strategi khususnya pelayanan keperawatan yang nantinya akan merumuskan visi misi dan tujuan pelayanan keperawatan terkait yang akan melahirkan kebijakan, peraturan, standar keperawatan. Perlunya kejelasan tanggung jawab yang meliputi uraian tugas, pendelegasian tugas yang sesuai dengan kemampuan perawat, otonomi yang jelas dan adanya kewenangan dalam pengambilan keputusan secara mandiri dalam memberikan asuhan keperawatan. Usia perawat pelaksana yang lebih banyak pada kelompok usia produktif, merupakan potemsi bagi pengembangan dan pemberdayaan SDM keperawatan di RSUP H. Adam Malik.

Organizational climate is formed from the staff's perception upon policy, support, organization's clarity, reward and responsibility. In turn it will create a working climate influencing the staff within 3 aspects: motivation, performance and job satisfaction.
The research was descriptive was correlation with cross-sectional design that aimed to examine the relationships between work climate and individual characteristics with nursing performance of the nurses working inpatient wards of H. Adam Malik Hospital. The research used total population which has fulfilled inclusion criteria were 157 nurses inpatient wards of H. Adam Malik Hospital. The questioners that have been collected were 141. The instruments applied to this study was modified an instrument. The validity and reliability test of the work climate instrument was a = 0,8923 and the nursing performance was a = 0,9505.
The study found that there were 3 correlated variables which related to nursing performance namely the vision and mission clarity and the nursing service objectives, nurses who perceived good to the vision and mission clarity and nursing service objectives had good performance 5,8 times compared to the nurses who perceived less to the vision and mission clarity and nursing service objectives. The nurses who perceived good nurses responsibility had odds ratio for good performance 3, 9 times compared to nurses who perceived less to the nurses? responsibility. The nurses at age 35 year old who had good performance 2,6 times compared to nurses at age < 35 year old. Therefore the dominant variables that correlated with performance was the vision and mission clarity (p value = 0,001; OR =-5,793).
The results of this study concluded that lead to the policy, rules, and nursing standards. The study also suggested the importance of the clarity of the responsibilities which covered job descriptions, delegations accord to the staff capabilities, the clarity of autonomy and authority in making decisions of nursing care independently. The big number of productive age of nursing staff was considerably potential to the improvement and empowerment to the nursing human resources at H. Adam Malik Hospital.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
T18398
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>