Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 134355 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sofyan Rizal
"Zakat sesungguhnya adalah potensi besar bagi ummat Islam khususnya di Indonesia dalam rangka menanggulangi permasalahan sosial. Penelitian ini menunjukkan Pengelolaan zakat yang efektif dan efisien serta professional akan membuat dana zakat yang terkumpul lebih optimal dalam pemanfaatan maupun pengumpulannya. Pengelolaan zakat yang optimal membutuhkan lembaga yang professional. Lembaga amil zakat yang dikelola dengan professional akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat dan memberikan pelayanan yang memuaskan. Kepercayaan muzakki terhadap lembaga amil zakat dan kepuasan muzakki terhadap lembaga amil zakat merupakan faktor yang panting agar pengumpulan dana zakat dari masyarakat atau muzakki lebih optimal. Kepuasan muzakki terhadap lembaga amil zakat melibatkan faktor-faktor reliability, emphaty, tampilan fisik (tangible), kredibilitas dan sikap moral dari amil zakat. Kepuasan terhadap pelayanan lembaga amil zakat akan mendorong perilaku muzakki dalam berzakat berupa komitmen terhadap lembaga amil zakat tersebut, menjadikan lembaga amil zakat tersebut sebagai pilihan utama dalam berzakat dan mengajak orang lain untuk berzakat.

In term of alleviating social-economic problem, zakah intrinsically has a great potential for ummah particularly in Indonesia. The effective, efficient, and professional management of zakah would make either its collection or its distribution more optimum. To achieve successful management of zakah requires professional zakah institution. Such institution is believed not only raise the public trust but also may provide satisfied service. The believe of muzakki to the institution will become primary factor in order to have optimal result either in collecting or distributing funds or the object of zakah. The satisfactions of muzakki involve such factors as reliability, emphatic, courtesy, credibility, and tangible. The satisfaction come through the services of amil zakah will drive the muzakki to have a reliable commitment to the zakah institution and he or she will consider the institution as his or her foremost representative in fulfilling the zakah obligation. In addition, he or she will appeal others for distributing the zakah through that institution."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T18120
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Ifa Apriliana
"ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus untuk menganalisis penerapan Prinsip Inti Zakat Pengelolaan Zakat Lembaga Amil Zakat (LAZ) XYZ. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan LAZ XYZ terhadap prinsip Zakat Core Principles dengan menggambarkan penerapan manajemen zakat LAZ XYZ disesuaikan dengan Prinsip Inti Zakat, prinsip-prinsip ini diharapkan dapat menjadi pedoman pengelolaan zakat untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan zakat LAZ XYZ. Hasil penelitian pada LAZ XYZ menunjukkan sebagian besar pengelolaan zakat LAZ XYZ sudah sesuai dengan prinsip Zakat Prinsip Inti.
ABSTRACT
This study uses a case study method to analyze the application of the Zakat Core Principles of Zakat Management at the Amil Zakat Institution (LAZ) XYZ. This study aims to determine the level of compliance of LAZ XYZ to the Zakat Core Principles by describing the application of LAZ XYZ zakat management adjusted to the Zakat Core Principles, these principles are expected to be guidelines for zakat management to increase the effectiveness of LAZ XYZ zakat management. The results of the research on LAZ XYZ show that most of the zakat management of LAZ XYZ is in accordance with the Zakat Core Principles."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erika Takidah
"Potensi Zakat di Indonesia dihitung sekitar Rp. 7,5 Triiyun, namun yang terealisasi di Badan Amil Zakat dan Lembaga Pengelola Zakat hanya sekitar Rp 250 Milyar per tahun. Penelitian PIRAC manyatakan bahwa diperkirakan total zakat yang dibayarkan masyarakat secara sendiri-sendiri mencapai angka sekitar 3,7 Trilyun. Rendahnya penerimaan zakat oleh Badan Amil Zakat dan Lembaga Amil Zakat bukan hanya disebabkan oleh rendahnya pengetahuan masyarakat, tetapi juga disebabkan oleh rendahnya kepercayaan masyarakat untuk menyalurkan zakat melalui Badan Amil Zakat dan Lembaga Amil Zakat.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kualitas jasa Badan Amil Zakat Nasional pada kepuasan dan kepercayaan muzakki. Model yang digunakan adalah model penelitian Morgan dan Hunt (1994) menyatakan bahwa konsep pemasaran relasional yang berbasiskan kualitas jasa mempengaruhi kepuasan, kepercayaan dan komitmen nasabah dalam konteks perbankan. Penelitian dilakukan dengan metode Struktural Equation Model untuk mengetahui penggunaan model Morgan dan Hunt di bidang perbankan jika diterapkan dalam Badan Amil Zakat.
The potential of zakah fund in Indonesia is counted around Rp. 7.5 Billions, but in real is only Rp 250 Millions per annual those have been collected by zakah foundation or institution. PIRAC research says total number of zakahs that people paid by self reached Rp 3.7 Billions. This problem is caused by the low level of knowledge in our people, and the low level of trust to pay zakah through institution.
The objective of this research is to know the influence of service quality of Badan Amil Zakat Nasional (National Institute of Zakat) on level of satisfaction and trust of zakah payer. Researcher uses Morgan and Hunt model (1994) to explain that relational marketing concept based on service quality will influence level of satisfaction, trust and commitment in banking context. This research is done by Structural Equation Model method to know how Morgan and Hunt model in banking field applied in zakah institution.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11956
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Jaelani
"Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya kualitas pelayanan dan kegiatan social marketing yang dilakukan oleh lembaga amil zakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan dan social marketing terhadap keputusan berzakat muzakki. Adapun variabel kualitas pelayanan diwakili oleh reliability, responsiveness, assurance, emphaty dan tangible. Sedangkan variabel social marketing diwakili oleh komponen marketing mix yang terdiri dari 4 P, yaitu product, price, place dan promotion. Data peneltian ini dikumpulkan dengan metode survey dengan pembagian kuesioner dengan 43 pernyataan. Model penelitian diuji validitasnya dengan pearson product moment, dan reliabilitasnya dengan alpha cronbach. Dengan menggunakan teknik analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan dan social marketing mempunyai hubungan yang positif dengan keputusan berzakat muzakki.

This study discuses the low quality of service and social marketing activities perfomed by amil zakat institution. This research aimed at analyzing the influences of services and social marketing towards muzakki?s zakat decision. Thus, the variable of service quality was represented by reliability, responsiveness assurance, empathy, and tangible. Then the variable of social responsiveness, assurance, empathy and tangible. Then the variable of social marketing was represented by components of marketing mix which are 4 Ps, product, price, place and promotion. The data was collected by mean of survey method using questionnnaire contained 43 questions. The research model is calculated to measure the validity using pearson product moment, reability using alpha cronbach and using regression analysis technique. The result of the study shows that the variables of services quality and social marketing positive relationship towards muzakki?s zakat decision."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25346
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Labib Nubahai
"ABSTRAK

Dewasa ini, perkembangan teknologi sangat pesat sehingga hampir setiap aktifitas manusia mengalami pergeseran dari cara-cara konvensional menjadi digital. Seiring dengan berkembangnya teknologi, muncul tren pembayaran zakat yang dilakukan melalui platform online. Semakin banyaknya masyarakat yang menunaikan zakat melalui platform online maka dibutuhkan penelitian tentang intensi muzakki dalam membayar zakat profesi melalui platform zakat online yang dalam hal ini mengenai perilaku dan pengetahuan muzakki. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi intensi muzakki dalam membayar zakat profesi melalui platform zakat online, dengan menggunakan teori intensi, theory of reasoned action, dan teori pengetahuan zakat. Analisis dilakukan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan alat bantu aplikasi SmartPLS untuk menguji lima hipotesis hubungan antar variabel dalam model. Responden sebanyak 160 orang dipilih melalui teknik purposive sampling untuk mendapatkan responden muslim yang membayar zakat profesi melalui platform zakat online. Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku muzakki dan pengetahuan muzakki memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas layanan platform zakat online. Kualitas layanan platform zakat online memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap intensi muzakki dalam membayar zakat profesi. Sedangkan perilaku muzakki dan pengetahuan muzakki berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap intensi muzakki.


ABSTRACT


Today, the rapid technological development shifts almost every human activities from conventional to digital methods. Along with the development of technology, there is a trend of zakat payments made through online platforms. From the increasing number of people who pay zakat through online platforms, a study on the intention of muzakki in paying the zakat on income through the online zakat platform in terms of the behavior and knowledge of the muzakki needs to be conducted. This study used a quantitative approach to analyze the factors that influence the muzakki`s intention in paying zakat on income through the online zakat platform using intention theory, reasoned action theory, and zakat knowledge theory. The analysis was carried out using Structural Equation Modeling (SEM) with SmartPLS application tools to test five hypotheses of relationships between variables in the model. 160 respondents were selected through a purposive sampling technique to obtain Muslim respondents who paid zakat on income through the online zakat platform. The results showed that the muzakki's behavior and knowledge have a positive and significant effect on the quality of online zakat platform services. The service quality of the online zakat platform has a positive and significant effect on the intention of the muzakki to pay the zakat on income. Whereas the muzakki's behavior and knowledge have a positive and not significant effect on the muzakki's intentions.

"
2019
T54308
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eka Satrio Utama
"Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk Muslim terbanyak di dunia. Namun berkebalikan dari itu, pengelolaan zakat di Indonesia dirasa belum optimal dibandingkan dengan potensi yang dimilikinya. Untuk mengelola dana zakat secara optimal, maka lembaga pengelola zakat harus memiliki aspek kunci yaitu profesional, amanah dan transparan. Penelitian ini menjelaskan masalah apakah faktor pendapatan yang diperoleh individu, tingkat kepercayaan muzakki kepada Lembaga Amil Zakat dan tingkat religiusitas muzakki itu sendiri memiliki pengaruh terhadap minat masyarakat membayar zakat penghasilan melalui Lembaga Amil Zakat. Hasil penelitian empiris dengan menggunakan software SMART PLS 3.0 menunjukkan bahwa variabel pendapatan, kepercayaan, dan religiusitas berpengaruh secara signifikan terhadap minat muzakki berzakat melalui Lembaga Amil Zakat.

Indonesia is the country with the largest Muslim population in the world. But contrary, the zakat management in Indonesia still has not optimal yet compared to its potential. To optimally manage zakat funds, the zakat management institutions should have key aspects such as professionalism, trustworthy and transparency. This study describes the issue concerning factors whether the income earned by individuals, the level of trust muzakki had to the Zakat Institution and muzakki?s religiosity have an impact on muzakki?s self interest to pay zakat profession through the Zakat Institution. The results of empirical research using SMART PLS 3.0 software indicates that the income, trust, and religiosity factors significantly affect the muzakki?s interest to pay through the Zakat Institution."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59606
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Said
"Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia memiliki potensi dana zakat yang sangat besar. Namun potensi yang sangat besar tersebut belum bisa direalisasikan sepenuhnya, bahkan masih berada di kisaran satu persen dari potensinya. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang muzakki untuk membayar zakat di Badan Amil Zakat BAZ atau Lembaga Amil Zakat LAZ. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modeling SEM.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari enam variabel, yaitu religiusitas, pengetahuan, pendapatan, kualitas layanan, kredibilitas, dan pengaruh sosial, hanya variabel kredibilitas yang mempengaruhi intensi/minat untuk membayar zakat di BAZ atau LAZ. Selain itu, minat mempengaruhi perilaku membayar zakat di BAZ atau LAZ. Penelitian ini menunjukkan pentingnya peningkatan kredibilitas BAZ dan LAZ agar semakin banyak masyarakat yang membayarkan zakatnya melalui mereka, sehingga realisasi pengumpulan dana zakat bisa mendekati potensinya.

Indonesia as the largest Muslim country in the world has an enormous potential of zakat funds. But this enormous potential can not be fully realized, even still in the range of one percent of its potential. This study aims to examine the factors that affect a person muzakki to pay zakat in the Amil Zakat Boards BAZ or Amil Zakat Institutions LAZ. The method used in this research is Structural Equation Modeling SEM.
The results showed that of the six variables, namely religiosity, knowledge, income, service quality, credibility, and social influence, only credibility variable affect the intention to pay zakat in BAZ or LAZ. In addition, intention influences the behavior of paying zakat in BAZ or LAZ. This study shows the importance of increasing the credibility of BAZ and LAZ so that more people pay zakat through them, so that the realization of zakat fund collection could be close to its potential.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Ali Hasan
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003
297.33 ALI m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Millah Hanifah
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dan menganalisis kinerja kelembagaan pada 7 Lembaga Amil Zakat LAZ di Indonesia. Pada penelitian ini, Efisiensi diproksi sebagai parameter pengukuran kinerja kelembagaan. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu indikator kelembagaan pada Indeks Zakat Nasional IZN untuk mengukur kinerja kelembagaan dan Data Envelopment Analysis DEA untuk mengukur efisiensi dari tahun 2015-2016. Analisis sumber inefisiensi menggunakan model CCR dan orientasi input. Hasil dari penelitian ini adalah diperoleh nilai rata-rata indeks indikator kelembagaan IZN dari 7 LAZ yaitu sebesar 0,78 yang masuk kepada kategori kinerja baik. Berdasarkan hasil perhitungan dari metode DEA dengan model CCR dan orientasi input, 7 LAZ menunjukkan performa yang baik, dengan rata-rata nilai efisiensi sebesar 0,83 selama jangka waktu dua tahun. Berdasarkan grafik penyebaran kinerja pada metode indeks kelembagaan IZN dan efisiensi DEA , posisi 7 LAZ seluruhnya masuk pada kuadran kanan atas. Hal ini dikarenakan penilaian berdasarkan metode indeks kelembagaan IZN dan DEA, menunjukkan bahwa 7 LAZ tidak ada yang mendapatkan nilai di bawah 0,50.

ABSTRACT
This study aims to measure and analyze the institutional performance of 7 Lembaga Amil Zakat LAZ in Indonesia. In this study, Efficiency is proxyed as a parameter of institutional performance measurement. The method used in this research is the institutional indicator on National Zakat Index NZI to measure institutional performance and Data Envelopment Analysis DEA to measure efficiency from 2015 2016. Inefficiency source analysis uses CCR model and input orientation. The result of this research is obtained the average value of index indicator of institutional NZI from 7 LAZ that is equal to 0,78 that enter to good performance category. Based on the results of the DEA method with CCR model and input orientation, 7 LAZ shows good performance, with an average efficiency value of 0.83 over a two year period. Based on the performance distribution graphs on the institutional index NZI and efficiency DEA method, the position of 7 LAZ enters entirely in the upper right quadrant. This is because an assessment based on the institutional index of NZI and DEA method, indicates that 7 LAZ does not get a score below 0.50."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umrotul Khasanah
"Secara teoritis, kemiskinan merupakan akibat dari praktek kebijakan ekonomi yang tak sesuai dengan azas keseimbangan. Islam menganggap disiplin ekonomi (pemanfaatan sumber daya produktif dengan pertimbangan efisiensi biaya dan optimalisasi manfaat sosial) sebagai bagian atau salah satu aspek keseimbangan dalam tanggungjawab sosial yang harus dijaga. Fungsi ekonomi sebagai bagian dari tanggungjawab sosial sangat diutamakan dalam Islam demi tercapainya keharmonisan dalam hubungan aghniya-masakin (kaya-miskin). Dalam Islam, banyak mekanisme tanggungjawab sosial bisa dilaksanakan, antara lain melalui zakat, infak sedekah, wakaf, jizyah, kharaj, rikaz, ghanimah, dan sebagainya. Tesis ini menaruh perhatian pada masalah pengelolaan dana zakat.
Sesuai dengan persoalan yang diangkat dalam penelitian tesis ini yang berkaitan dengan paradigma sosial, yaitu pendayagunaan dana zakat bagi pemberdayagunaan umat, penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif, menelusuri hubungan sebab-akibat sebagaimana berlaku dalam penelitian "fakta sosial' dan juga pemahaman mendalam (verstehen dalam istilah Weber). Metodologi ini lebih bersifat mementingkan aspek kedalaman, bukan hanya berorientasi pada keluasan cakupannya.
Persoalan zakat yang menyimpan potensi ekonomi sangat besar dipandang panting melihat cara memanfaatkannya didasarkan pada fungsi sosialnya bagi kepentingan masyarakat yang menyentuh kalangan miskin maupun kaya. Kendali Islam mendorong setiap pribadi untuk bekerja secara cerdas, berkompetisi dan berprestasi, Islam juga menentang kerakusan, keserakahan, dan kepemilikan kekayaan secara berlebihan. Apabila seluruh mekanisme tanggungjawab sosial yang Islami itu benar-benar dilaksanakan, masyarakat Islam bisa menjadi masyarakat dengan tingkat kesejahteraan tinggi, dan terbebas dari segala bentuk ketimpangan sosial.
Dalam penelitian ini ditemukan, bahwa ternyata terdapat empat model organisasi pengelola zakat, yaitu model birokrasi (pemerintah), model organisasi bisnis, model organisasi sosial kemasyarakatan (ormas) dan model tradisional.
Dalam hal penghimpunan dana zakat, sejumlah badan dan lembaga amil zakat yang menganut model birokrasi, model organisasi bisnis, dan model organisasi kemasyarakatan, telah mampu mengerahkan dana zakat dalam jumlah besar, dari ratusan juta rupiah hingga belasan miliar rupiah pertahun. Mereka mampu berbuat begitu karena mereka menerapkan prinsip dan proses manajemen pengelolaan zakat secara profesional. Pengelolaan zakat ditangani dengan perencanaan matang serta didukung suprastruktur dan infrastruktur yang memadai. Sementara itu, lembaga amil dengan model tradisional hanya mampu membuat kinerja konstan, dari tahun ke tahun tidak mengalami perkembangan berarti.
Dalam hal pendayagunaan dana zakat, lembaga amil model organisasi bisnis dan model birokrasi sudah siap dengan rencana pendistribusian dan program pemberdayaan sehingga pemanfaatan dana zakat bisa dilakukan secara terarah. Hal ini antara lain disebabkan keunggulan manajemen mereka yang ditandai dengan penyusunan skala prioritas dalam pendayagunaan zakat yang dibuat atas dasar urgensi kebutuhan fakir-miskin dan Para asnaf lainnya. Selain itu, mereka juga menerapkan nilai-nilai akuntabilitas dan transparansi dalam manajemen keuangan, dan terbuka bagi auditing oleh akuntan publik. Semua itu dituangkan dalam sistem dan prosedur kerja yang rapi.
Yang masih menjadi kelemahan umum organisasi amil zakat adalah lemahnya upaya pengembangan jaringan antar-lembaga (aliansi strategis), serta kegiatan koordinasi, integrasi dan sinergi. Apabila aspek manajemen ini diperbaiki, perolehan dana zakat diperkirakan akan dapat ditingkatkan dan program pemberdayaan umat pun dapat dilaksanakan secara lebih luas dan lebih terarah.

Analysis on the Model of Zakah Fund Management in Indonesia: A Study on Zakah Fund Raising Agents and Institutions Theoretically, poverty is a phenomenon brought about by practices of economic policy that deviates the principle of equilibrium. Islam regards the economic discipline (the use of productive resources by taking into accounts of cost efficiency and most advantages of social utility) as part of equilibrium in the social responsibility. Economic function as part of social responsibility is urgently demanded by Islam in order to achieve a harmonious equilibrium in the relation-ship between the haves and the haves-not. In Islam, many social responsibility mechanisms can be performed among others through zakah, infak, sedekah, wakaf jizyah, kharaj, rikaz, ghanimah, and so forth.
This thesis pays attention to the problems of zakah fund management. In accordance with the problem brought up in the research of this thesis that relates to the social paradigm (the utility of zakah fund for ummah empowerment), this research used qualitative methodology, tracing the cause-effect relationship as validated in the research on "social fact" and deep comprehension (versetehen as Weber saying). This methodology puts heavier stresses on the depth aspect, in addition to the breadth aspect.
The zakah problem hides a huge economic potential, so it is considered import-ant to view how it is utilized, based on its social function for the community interest that affects the haves and the haves-not communities. As we know that not only does Islam motivate every individual to work, compete and achieve smartly, but it also aggresses greediness, covetousness and exaggerate ownership of asset. If all the mechanisms of social responsibility is really carried out, the Islamic community can be the one with high level of prosperity, and free from any kinds of social deviation.
In this research, it was found that there are four models of zakah fund raising agents or institutions, namely the bureaucracy model, the business organization model, the non-government organization model and the traditional model.
In the case of zakah fund collection, a number of zakah fund raising agents or institutions with the bureaucracy model, the business organization model, the non-government organization model can mobilize zakah fund in a huge account, from hundreds million rupiah up to teens billions rupiah. They are able to do so now that they apply the principles and the processes of professional management. The zakah is tackled in Islamic shariah, with fine planning and supported further by sufficient infrastructures and supra-structures. Meanwhile, the zakah fund raising institutions with the traditional model can only make a constant performance, year after year they do not undertake a significant development.
In the case of zakah fund utility, the zakah fund raising agents or institutions with the bureaucracy model and the business organization model, usually prepare with planned distribution and empowerment programs so that the utility of the zakah fund can be performed in a directed manner. This is partly caused by their management excellence that is marked by the arrangement of priority scale in the use of the fund on the basis of the haves-not needs. Besides, they also apply the values of accountability and transparency in the finance management, and be open to audit by the public accountants. All it is detailed in the neat procedure and system.
That what is still a general weakness in the zakah fund raising organizations is the weak effort in inter-institutional network development (strategic alliance), as well as coordination, integration and synergism. If these aspects of management are mended, the mobilization of zakah fund will presumably be able to be increased and the empowerment programs for the community (ummah) can be performed in a broader scale.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T11926
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>