Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131707 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurmilah
"Telah dilakukan sintesis dan karakterisasi dielektrik amorf terhadap bahan berbasis barium titanat dengan penambahan unsur Pb. Dalam penelitian ini cuplikan Ba(1_,¢Pb,Ti0, diperoleh melalui metalurgi serbuk dengan bahan dasar BaCO3, PbCO,, dan TiO2 yang merupakan grade reagen dari E-Merck dengan perbandingan stoikidmetri nominal masing-masing 0,1 : 0,9 : 1. Analisis tennal menunjukkan bahwa bahan memiliki titik leleh pada 1350°C dimana temperatur tersebut lebih rendah dari BaTiO, Fasa gelas diperoleh melaiui pemanasan bahan hingga meleleh pada temperatur 1350°C diikuti oleh pendinginan oepat dalam medium nitrogen cair hingga membentuk cairan super dingin_ Difraktogram sinar-X dengan cacah step dan panjang gelombang. A (Cu Ka.)=1,5405 A yang diperoleh pada temperatur kamar, menunjukkan hilangnya seluruh puncak Bragg dan terjadi penggeiembungan cacah latar pada bahan. Kurva distribusi radial hasil pengamatan tanpa melakukan reduksi data diperoieh dengan menggunakan paket program kristallografi GSAS, secara kualitatif menunjukkan keminpan dengan fungsi distribusi radial yang ditunjukkan oleh zat cair sederhana. Pengukuran terhadap besaran konstanta dielelctrik relatif menunjukkan kenaikan yang tinggi pada 12O°C hingga 360°C dan temperatur curie dicapai pada 140°C dimana nilai konstanta dielektdk relatifnya adalah 4,13x10°.' Jangkauan temperatur yang Iebar dengan konstanta dieiektrik tinggi yang diperoleh menunjukkan bahwa sampel cocnk untuk temperatur tinggi dan berfluktuasi pada daerah jangkauan tersebut.

Barium titanate based with amorphous dielectric materials with Pb as a substituent atom have been synthesized and characterized. ln this study, Ba(,_,,Pb,,TiO3 were synthesized by using powder metallurgy trom BaCO3, PbCO3 and Ti02, which were reagents from E-Merck with nominal stoichiometric ratio of 0.1 : 0.9 : 1 respectively. Themwal analysis showed that the sample melting point is of 1350°C which is lower than that of BaTiO3. The glassy states was obtained by heating at the melting point temperature of 1350°C followed by quenching in liquid nitrogen media rapidly when the supercooled conditions achieved. The X-ray diffractograms were obtained with step scan and 2. (Cu Ka) =1,5405 A at room temperature showed the Bragg peaks dissapeared completely and the fluctuation of background prohle was occurred. The observed radial distribution function without data reduction were obtained by using of GSAS crystallographic software package which qualitatively showed that the function resembles the radial distribution function belongs to simple fluids. The relative dielectric constant that was measured from room temperature showed that there is a signiticant increasing value starting at 120°C up to 36O°C and the Curie temperature was occurred at 140°C while the value of corresponding relative dielectric constant is of 4,13x105. Broad range of temperature in which high dielectric constant was obtained indicates that the sample is suitables for high and tluctuating temperature in the range."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yudha Pratama Putra
"Barium Titanate merupakan material feroelektrik dengan konstanta dielektrik yang tinggi, sehingga berpotensi untuk diterapkan menjadi berbagai jenis alat. Namun, Barium Titanate masih mempunyai kelemahan, yaitu terjadinya dielectric loss yang akan menurunkan efisiensi kinerjanya. Pada penelitian ini, dilakukan sintesis Barium Titanate berbentuk film menggunakan metode spin coating. Preparasi dilakukan untuk menghasilkan larutan 0,2 molar, 0,3 molar dan 0,4 molar. Pelapisan dilakukan menggunakan spin coating dengan kecepatan 4000 RPM selama 40 detik untuk membuat lapisan sebanyak 2, 4 dan 6 lapis. Dari penelitian ini diketahui, jika semakin besar konsentrasi dan jumlah lapisan, maka akan semakin besar kapasitansinya, namun akan semakin cenderung terjadi crack.

Barium Titanate is ferroelectric materials with high dielectric constant, so that potential to be applied into many devices. However, Barium Titanate still has weakness, i.e. dielectric loss that will lowering the work's efficiency. In this study, Barium Titanate was synthesized onto film by spin coating method. The preparations were done to produce 0,2 molar, 0,3 molar and 0,4 molar solutions. The coatings were done by spin coating with 4000 RPM speed for 40 seconds to produce 2, 4 and 6 layers. This study found that increasing in concentration and number of layer resulting in increasing of capacitance, yet also increasing the tendency to be cracked.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S60029
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Djoko Prabowo
"Alat ukur microwave test bench digunakan mengetahui nilai dielektrik sample. Peralatan dirakit untuk memperoleh data parameter gelombang yang digunakan menentukan nilai dielektrik.Tesis yang menggunakan alat ini membahas pengukuran dielektrik. Nilai konstanta dielektrik perlu diketahui di peralatan instrumentasi yang dipakai untuk menaikan kapasitas kapasitif. Penelitian ini alat yang dipakai microwave test bench. Nilai konstanta dielektrik dihitung untuk menentukan nilai kapasitas kapasitor.
Penelitian ini menggunakan tiga(3) material yang berbeda setelah itu diukur nilai dielektriknya. Nilai yang terukur dari penelitian teflon terukur 1,953 dan polistirena 2,455 dan 2,58. Untuk mengetahui beberapa parameter gelombang yang belum terukur di analisa dengan grafik dua dimensi. Sebaran data dalam grafik dianalisa dengan fungsi grafik. Hasil grafik untuk pendekatan nilai dielektrik pada kisaran konstanta gelombang yang tidak terbaca. Nilai hasil penelitian dibandingkan dengan referensi ternyata hasil pengukuran alat mendekati nilai referensi. Penggunaan alat ini akan dapat membantu dalam mengukur konstanta yang belum diketahui nilai dielektrikanya.

Microwave test bench measuring tool used to determine the value of the dielectric sample. Assembled equipment to obtain data on wave parameters used to determine the value dielektrik.Tesis who use this tool to discuss the dielectric measurements. Dielectric constant values necessary to know the instrumentation equipment used to increase the capacity of capacitive. This research is a tool used microwave test bench. The value of dielectric constant is calculated to determine the value of capacitor capacity.
This study uses three (3) different materials and then measured the value of the dielectric. Measured by the value of polystyrene teflon study measured 2.455 and 1.953 and 2.58. To find out some parameters that have not been measured in wave analysis by two-dimensional graph. Distribution of data in the graph were analyzed using graphics functions. Results graph for the approach of the dielectric constant value in the range of waves that can not be read. Score results compared with the referent.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T28829
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Samantha Suryo
"Limbah cair yang mengandung senyawa 2-klorofenol dan 4-klorofenol cenderung mengalami bioakumulasi di lingkungan karena sulit didegradasi. Metode konvensional seperti klorinasi, adsorpsi, ekstraksi cair-cair, distilasi uap, fotokatalitik tidak efisien dan mahal. Teknologi plasma dengan reaktor plasma Dielectric Barrier Discharge (DBD) non-termal dapat mendegradasi senyawa klorofenol dengan efisien tanpa menghasilkan efek samping. Berbagai spesies aktif yang dihasilkan dalam reaktor DBD yaitu elektron dan senyawa radikal OH, O3, H2O2. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja degradasi dari reaktor plasma DBD, yaitu persentase degradasi, Chemical Oxygen Demand (COD), radikal OH yang terbentuk, konsentrasi degradasi senyawa 2klorofenol dan 4-klorofenol, dan konsentrasi ozon terlarut. Variasi yang dilakukan yaitu dengan tegangan plasmatron 15, 17, dan 19 kVolt, pH 4 dan 10, dan laju alir limbah yaitu 50, 65, 80 mL/menit. Nilai degradasi 2klorofenol dan 4-klorofenol dalam reaktor DBD mencapai 70,96% dan 23,42%, pada pH 4, secara berturut-turut. Namun pada pH 10, persentase degradasi 2-klorofenol dan 4-klorofenol mencapai 79,41% dan 53,54%, secara berturut-turut. Kondisi optimal proses degradasi didapatkan saat laju alir limbah 50 mL/menit, laju alir udara 2,5 L/menit, dan tegangan sekunder NST 19kV. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simangusong, Febri Monica Diristiani
"Kelompok senyawa diklorofenol (DCP) merupakan salah satu polutan yang terkandung pada limbah cair industri yang sulit terdegradasi di lingkungan sehingga dapat menimbulkan bahaya yang dampaknya dapat berlanjut bagi kesehatan manusia. Senyawa DCP terdapat dalam beberapa isomer berdasarkan letak atom klorin pada cincin aromatik yang harus disisihkan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan. Teknologi yang digunakan untuk menyisihkan kadar konsentrasi DCP yaitu aplikasi Reaktor Plasma Dielectric Barrier Discharge (DBD) karena dinilai memiliki tingkat efisiensi energi tinggi. Reaktor ini menerapkan proses oksidasi lanjutan dengan mengandalkan spesi aktif kuat yaitu radikal ‧OH dan O3. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui efektivitas reaktor DBD dalam mendegradasi isomer DCP yaitu 2,4-DCP dan 2,5-DCP dalam kondisi asam (pH 4) dan basa (pH 10). Berdasarkan percobaan, dalam waktu proses 120 menit, reaktor DBD mampu mencapai persentase penyisihan DCP paling tinggi sebesar 89,05 % pada degradasi senyawa 2,5-DCP dengan kondisi pH 10; laju alir 50 mL/menit; laju alir udara 2,5 L/menit; tegangan plasmatron 19 kV. Sedangkan dengan kondisi operasi yang sama, 2,4-DCP terdegradasi sebesar 86,95%. Nilai lebih rendah ditunjukkan pada saat pH asam dari hasil pengolahan kedua isomer DCP tersebut. Penurunan kadar COD limbah mencapai 46,88% pada senyawa 2,5-DCP dan 46,14% pada 2,4-DCP.
.....The dichlorophenol compound group (DCP) is one of the pollutants contained in industrial wastewater that is difficult to be degraded in the environment which can lead to pose hazards, even more, the impact can continue to human health. DCP compounds are present in several isomers based on the location of the chlorine atoms in the aromatic ring, which, must be removed to reduce the impact. The technology used to eliminate DCP concentration levels in wastewater is the application of Dielectric Barrier Discharge (DBD) plasma reactor that has high efficiency. This reactor implements advanced oxidation processes (AOPs) by relying on strong active species namely ‧OH radical and O3 This study aims to determine the effectiveness of DBD reactor in degrading isomer DCP, namely 2,4-DCP and 2,5-DCP under acidic (pH 4) and alkaline (pH 10) conditions. Based on experiments, in the process of 120 minutes, the DBD reactor was able to achieve the highest percentage of DCP removal of 89.05% on the degradation of 2.5-DCP compounds with a pH of 10; flow rate of 50 mL/minute; airflow rate of 2.5 L / min; plasmatron voltage of 19 kV. Whereas with the same operating conditions, 2,4-DCP was degraded by 86.95%. Lower values are indicated when the pH is acidic on both DCP isomers. Reduction of COD content of waste reached 46.88% on 2,5-DCP compounds and 46.14% on 2,4-DCP."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Udin Asrorudin
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T52052
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananta Rezky Fernando
"

Laboratorium Nano Device Universitas Indonesia telah mengembangkan OLED yang difabrikasi dengan teknik laminasi. Dalam teknik laminasi, lapisan anoda (TC-07S) ditumbuhkan pada permukaan substrat plastik laminasi dan lapisan emisif (PFO) ditumbuhkan pada permukaan katoda (Al). Setelah ditumbuhkan, lapisan anoda dan lapisan emisif direkatkan dan diberikan bahan dielektrik untuk mencegah terjadinya arus singkat. Selanjutnya, divais OLED dilaminasi dengan memberikan tekanan dan suhu tertentu. Pada skripsi ini, dilakukan analisa pengaruh penggunaan bahan dielektrik kapton dan lem laminasi terhadap performa divais OLED. Pengujian lebih lanjut dilakukan dengan variasi pemberian tekanan untuk mengetahui tekanan optimal yang diperlukan dalam proses laminasi divais OLED. Hasil pengujian menunjukkan bahwa OLED dengan bahan dielektrik kapton memiliki tegangan aktif yang lebih rendah dan kemampuan hantar arus yang lebih baik dibandingkan dengan OLED berbahan dielektrik lem laminasi. Berdasarkan hasil dari pengujian lanjut yang dilakukan, didapatkan bahwa divais yang diberi gaya tekanan sebesar 245 N memiliki lifetime yang paling lama dan kemampuan hantar arus yang terbaik.


The University of Indonesia Nano Device Laboratory has developed OLEDs that are fabricated with lamination techniques. In the lamination technique, the anode layer (TC-07S) is grown on the surface of the laminated plastic substrate and the emissive layer (PFO) is grown on the cathode surface (Al). Once grown, the anode layer and the emissive layer are glued together and given a dielectric material to prevent a short circuit. Furthermore, the OLED device is laminated by giving a certain pressure and temperature. In this study, an analysis of the use of kapton and lamination glue on the performance of OLED devices was carried out. Further testing is carried out with variations in amount of pressure to determine the optimal pressure required in the process of laminating OLED devices. The test results showed OLED with kapton dielectric material has a lower active voltage and better current conductivity compared to OLED made with laminated dielectric glue. Based on the further results of the tests, a device with a pressure force of 245 N has the longest lifetime and greatest current conductivity.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Ulfah
"Permintaan sistem teknologi Terahertz (THz) yang efisien, mudah dipabrikasi, biaya yang terjangkau, serta dapat menanggulangi efek redaman atmosfir merupakan tantangan utama dalam mengembangkan pemanfaatan gelombang THz. Penggunaan antena lensa dielektrik sebagai sumber gelombang THz telah dikembangkan untuk aplikasi pencitraan karena memiliki karakteristik yang dapat menghasilkan hasil citra dengan resolusi tinggi.
Pada penelitian ini, dilakukan studi mengenai pengaruh reduksi ukuran lensa dan substrat dengan metode penenggelaman pada antena lensa dielektrik double-crossed bow-tie planar terhadap kinerja radiasi antena di frekuensi THz. Modifikasi cascaded-optimum matching layer juga diterapkan pada antena untuk meningkatkan kinerja gain, efisiensi radiasi, side lobe level (SLL) serta beamwidth.
Dari hasil simulasi yang dilakukan, penggunaan cascaded-optimum matching layer menghasilkan gain sebesar 34,07 dB dengan efisiensi radiasi sebesar 82,88%. Kinerja SLL serta beamwidth yang didapat juga menghasilkan peningkatan yang lebih baik. Pada reduksi ukuran lensa yang dilakukan, semakin kecil ukuran lensa maka kinerja gain dan efisiensi semakin menurun. Sedangkan penambahan reduksi dimensi substrat tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja radiasi antena. Namun dari hasil simulasi yang didapat, reduksi ukuran lensa sebesar 43% serta reduksi volume material dielektrik sebesar 20% masih memenuhi spesifikasi gain yang dibutuhkan pada aplikasi pencitraan. Kinerja SLL dan beamwidth yang dihasilkan juga seimbang untuk bidang E dan bidang H.

The demand of Terahertz (THz) technology system which are efficient, easily fabricated, affordable costs, and being able to overcome the atmospheric loss is a major challenge in extending the utilization of THz waves. The use of dielectric lens antenna as a THz wave source has been developed for imaging applications because it has characteristics that can produce high resolution images.
This research has studied the effect of lens and substrate size reduction by immersion method on double-crossed bow-tie planar dielectric lens antenna to radiation performance at THz frequency. Modifications of cascaded-optimum matching layer are also applied on the antenna to improve gain, radiation efficiency, side lobe level (SLL), and beamwidth performance.
From the simulation result, the use of cascaded-optimum matching layer obtains gain of 34,07 dB with radiation efficiency of 82,88%. The SLL and beamwidth performance also result in better improvements. In the lens size reduction, the smaller of the lens size, the gain and efficiency performance decreases. While the addition of substrate dimension reduction did not have a significant effect on the antenna radiation performance. But from the obtained simulation results, the reduction of lens size by 43% and the reduction of dielectric material volume by 20% still meets the specifications of the gain needed in the imaging application. The result of SLL and beamwidth performance are also equal for both E-plane and H-plane."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Eka Mulyono
"Isu tentang Energy Harvesting  saat ini sedang marak dikembangkan oleh banyak peneliti. Salah satu device Energy Harvesting  yang saat ini sedang berkembang adalah device Hygroelectric Generator  (HEG). HEG adalah device yang bisa mengkonversi energi potensial molekul air yang berbentuk uap yang terkandung dalam kelembaban menjadi energi listrik. Pengembangan HEG juga mendorong perlunya pemodelan device HEG. Ketika HEG masuk fase komersil nantinya, maka model matematika device HEG sangat diperlukan. Pada penelitian ini sudah dilakukan rancang bangun sistem akuisisi data device HEG yang bisa mengukur tegangan keluaran device HEG di mana tegangan tersebut dipengaruhi oleh kondisi suhu dan RH lingkungannya. Data hasil akuisisi tersebut juga sudah digunakan lebih lanjut untuk mencari model matematika device HEG dengan metode identifikasi sistem menggunakan model struktur nonlinier ARX di mana metode estimasi parameternya menggunakan Levenberg-Marquardt. Hasil model terbaik yang dapat dicari dengan parameter λ terbaik yaitu 0.1 adalah model nonlinier ARX dengan satu network sigmoid dan menghasilkan MSE 0.055159 , AIC -18093.74221 serta parameter sebanyak 63. 

The issue of Energy Harvesting  is currently being widely developed by many researchers. One of the Energy Harvesting  devices that is currently being developed is the Hygroelectric Generator  (HEG). HEG is a device that can convert the potential energy of water molecules in the form of vapor contained in humidity into electrical energy. The development of HEG also necessitates the modeling of HEG device. When HEG enters the commercial phase in the future, a mathematical model of the HEG device will be highly necessary. In this research, the design and construction of an HEG device data acquisition system has been carried out which can measure the output voltage of HEG devices where the voltage is affected by the temperature and RH conditions of the environment. The measurement data obtained has also been further used to find a mathematical model of the HEG device using the system identification method with a nonlinear ARX structure model, and the parameter estimation method using Levenberg-Marquardt. The best model obtained with the optimal parameter λ of 0.1 is a nonlinear ARX model with one sigmoid network, resulting in an MSE of 0.055159, AIC of -18093.74221, and a total of 63 parameters."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bullis, L. Harold
London : Westview Press, 1985
333.85 BUL s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>