Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 21438 dokumen yang sesuai dengan query
cover
New York : National Learning Corporation, [T.th.],
R 352.3 Pas
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Eliya
"RS Krakatau Steel sejak februari 2000 telah membuat program Utilization Review yang merupakan salah satu upaya dari rumah sakit untuk meningkatkan mutu pelayanan.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kenyataan masih adanya tagihan yang belum tertagihkan. dari asuransi maupun pihak langganan, adanya komplain dari pihak SKKS PT Krakatau Steel terhadap mutu pelayanan, maupun adanya isu biaya pengobatan di RSKS mahal.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kualitas pelayanan melalui Program Utilization Review rawat inap di rumah sakit Krakatau Steel dari bulan April tahun 2000 sampai dengan bulan Desember tahun 2001. Rumah sakit Krakatau Steel sebagai tempat penelitian, dengan pertimbangan dan asumsi, bahwa meskipun di rumah sakit Krakatau Steel mutu pelayanan melalui program Utilization Review sudah berjalan, namun ternyata masih terdapat berbagai kejanggalan dan kekurangan.
Jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitik yang berangkat dari data sekunder, data temuan yang diperoleh dari detail transaksi rawat inap.
Telaah teori yang menjadi dasar untuk kerangka analisis adalah teori - teori yang berkaitan dengan Utilization Review dan mutu pelayanan. Kedua teori ini dipadukan sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah kerangka teori spesifik tentang mutu pelayanan melalui program Utilizaton Review. Aspek - aspek yang dikaji dari teori ini adalah pertains tentang masukan (input) yang mencakup variabel Sumber Daya Manusia, Sistem Informasi, Sarana Prasarana, Kebijakan dan Sistem Tarif, kedua tentang proses pelayanan melalui program Utilization Review yang mencakup detail transaksi di rawat inap dan yang ketiga keluaran (out put/hasil) yang mencakup variabel temuan basil Utilization Review yakni ketidak sesuaian antara hasil entry data dengan indikator yakni Buku Tarif, Standar Operating Prosedur (SOP) dan Protap Utilization Review dan observasi partisipan dari peneliti.
Setelah menganalisis hasil data, bahwa mutu pelayanan melalui program Utilization Review di rumah sakit Krakatau Steel menunjukkan telah berjalan baik sebagaimana mestinya, baik dilihat dari masukan, proses maupun keluarannya. Namun ini bukan berarti tanpa ada kejanggalan dan kekurangan. Sebab, setelah dianalisis dan dicermati masih menemukan dua variabel yakni Sumber Daya Manusia (data sekunder) dan Sistem Informasi ternyata belum berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini kiranya masih dapat ditolerir, sebab penanganan masalah Sumber Daya Manusia dan Sistem Informasi bukan merupakan problema yang mudah, tetapi membutuhkan upaya yang serius dan kesadaran dari semua staf (personel) rumah sakit.
Untuk menurunkan temuan dari program UR, manajemen RSKS perlu meningkatkan SDM melalui pelatihan-pelatihan/training atau dengan meningkatkan kontrol maupun koordinasi dengan unit 1 bagian lain yang terkait dengan rawat inap melalui pertemuan-pertemuan yang sudah ada di lingkungan RS KS.

Krakatau Steel Hospital since February of the year 2000 has established the Utilization Review program which an effort of the hospital to improve the service quality.
This research was done because of the fact that there is still uncollected receivable from the insurance and customer, complaints from SKKS of PT Krakatau Steel about the quality of service, and the issue of expensive treatment expenses in Krakatau Steel Hospital.
The purpose of this research is to know the quality service through Utilization Review Program of in patients in the Krakatau Steel from April 2000 to December, 2001. The Krakatau Steel hospital as a place of research, with the consideration and assumptions, that even though in Krakatau Steel the Utilization Program review has run, however there are still some inconsistencies and shortages.
The type of this research is a descriptive analytic one towards secondary data, the data obtained from detailed transaction of in patients.
The theoretical study that become the analytical framework are the theories related to the service quality and the theory about Review Utilization. The aspects studied within this theories are, first, the input which includes the Human Resource, Information System, Facilities and Infrastructure, Policy and Rate System. Second, about the service process through Utilization Review program which includes detailed transaction in the in patients namely from the data of discharge status, doctor's fee, reexamination, belongings, medicine from dispensary, room's charge, facilities, and grand total. Third, the output which includes the findings variable of the Review Utilization namely the discrepancy between data entry and indicator namely the Rate Book, Standard Operating Procedure and Standard Procedure of Utilization Review and participant observation.
After analyzing the resulting data, the service quality through the Utilization Review program in Krakatau Steel hospital indicates that it has run as usual, both in terms of input, process and output. However, it does not mean that there is no discrepancy and shortages. Because, as has been analyzed there are still two variables namely Human Resource (secondary data) and formation System it turned out that they have not functioned as it should. This is still tolerable, because the handling of the Human Resource and Information System problems is not an easy problem, because it needs serious efforts and awareness from all staff of the hospital. In order to decrease the findings of Utilization Review program, management of Krakatau Steel Hospital needs to improve the Human Resource through trainings or increase the controlling and coordination with other or related units with in patients through the existing meetings in the Krakatau steel Hospital.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T1666
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Uswah Hasanuddin
"

Latar Belakang: Kanker membutuhkan perawatan medis jangka panjang dan biaya besar, sehingga memerlukan benchmark pelayanan kanker terstandardisasi. Program Kemenkes RI mengenai Rumah Sakit Jejaring Pengampuan Pelayanan Kanker berupa pelayanan berjenjang merata di Indonesia. Tiga pembagian strata rumah sakit, yaitu madya, utama, dan paripurna, dikoordinatori oleh satu pengampu nasional. RSCM sebagai pengampu dari lima RS strata utama yang tersebar dari empat Provinsi, yaitu Lampung, Banten, Kalbar dan Kalsel. Tujuan: Mengkaji situasi dan kondisi pelayanan kanker komprehensif di rumah sakit provinsi dan melakukan analisis keberhasilan program pengampuan tersebut. Metode: Studi deskriptif analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil: Pada kelima RS ampuan RSCM masih ada kesenjangan dalam pelayanan kanker dibandingkan dengan benchmark, terutama pada pemenuhan SDM, sarana, dan prasarana. Derajat kesenjangan dalam program penanggulangan kanker sedang hingga ringan. Terdapat kekurangan yang signifikan dalam aspek diagnosis dan terapi secara kualitatif pada RS Sitanala dan RS Banten, yang membutuhkan peningkatan SDM dan fasilitas untuk mengurangi kesenjangannya. Perubahan derajat kesenjangan masih rendah hanya 0.86% hingga 6.25%. Kendala terletak pada implementasi program yang tidak sesuai dengan kebutuhan masing-masing rumah sakit, serta ketergantungan pada dukungan dana dari pengampu nasional. Kesimpulan: Program pengampuan pelayanan kanker yang dirancang strategis berdasarkan analisis kesenjangan belum menunjukkan peningkatan yang memuaskan setelah dua kuartal pelaksanaan.


Background: Cancer requires long-term medical care and substantial costs, requires standardized cancer care benchmarks. The Ministry Health of Indonesia has established Cancer Care Mentoring Network Hospitals, designed to provide equitable cancer care across country. Hospitals are divided into three strata: intermediate, main, and complete, coordinated by national mentor. RSCM acts as mentor for five main-strata hospitals spread across four provinces: Lampung, Banten, West Kalimantan, and South Kalimantan. Objective: Assess situation of comprehensive cancer care at provincial hospital level and analyse its success. Methods: Descriptive study using both quantitative and qualitative analysis. Results: In five RSCM-mentored hospitals found gaps in cancer care compared to established benchmarks, particularly in human resources, facilities, and infrastructure. The gaps degree in cancer control program tends to be moderate to mild, but qualitatively, there are significant lacks in diagnostic and therapeutic aspects at Sitanala and Banten Hospital, that require improvements. The change in gap degree remains low, ranging from only 0.86% to 6.25%. The main challenges lie in program implementation that are not align with each hospital specific needs and reliance on funding support from national coordinator. Conclusion: The designed cancer care mentoring program based on gap analysis, shows unsatisfactory improvement after two quarters of implementation."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia K. Riamina G.
"ABSTRAK
Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan UNICEF membuat suatu perangkat lunak bernama "Kartini" untuk mempermudah pelaksanaan PWS KIA, mempercepat analisis data, meningkatkan akurasi analisis, serta mengurangi human errors (Liesman et. al, 2011). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kinerja perangkat lunak Kartini dalam upaya pemantauan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Kabupaten Tangerang tahun 2012. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan melakukan wawancara mendalam dan observasi di Puskesmas Balaraja dan Sindang Jaya. Hasil penelitian diperoleh bahwa penggunaan perangkat lunak Kartini sangat bermanfaat dalam pelaksanaan PWS KIA, namun masih terdapat beberapa kendala dalam pengimplementasiannya.

Abstract
Ministry of Health in collaboration with UNICEF make a software named "Kartini" to facilitate the implementation of PWS KIA, speed up data analysis, improve the accuracy of analysis, and reduce human errors (Liesman et. al, 2011). This study aims to know the performance of Kartini Software in Monitoring Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) in Tangerang Regency 2012. Design of the study is cross sectional by using indepth interviews and observations in Balaraja and Sindang Jaya health center. The results obtained that Kartini software is very useful in the implementation of PWS KIA, but there are some obstacles in implementation."
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Assifa Swasti Anindita
"Latar belakang: Program Rujuk Balik merupakan program pelayanan kesehatan yang diberikan kepada peserta dengan penyakit kronis yang sudah stabil namun masih membutuhkan pengobatan jangka panjang. Evaluasi BPJS Kesehatan tahun 2018 menunjukkan bahwa RSU Hasanah Graha Afiah (HGA) memiliki 3511 pasien potensial PRB yang harus dikembalikan ke FKTP namun sampai dengan tahun 2020 RSU Hasanah Graha Afiah masih belum berhasil memenuhi target tersebut. Berdasarkan data 10 diagnosa terbanyak kunjungan instalasi rawat jalan RSU HGA tahun 2020, Chronic Heart Failure (CHF) menduduki peringkat no 1 dengan jumlah kunjungan 9667 kunjungan dan hanya 35 pasien CHF yang mengikuti PRB. Hasil kredensial RSU HGA tahun 2020 menunjukkan bahwa skor pencapaian PRB 100 % hanya 4.6 % sehingga terancam untuk tidak dapat melanjutkan kerja sama. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif kasus kontrol dan kualitatif. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner, formulir data klinis dan pedoman wawancara. Analisis dilakukan dengan melihat karakteristik, data klinis, pengetahuan, tingkat kepatuhan minum obat masing-masing kelompok dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja PRB serta pandangan informan tentang PRB. Hasil dan Kesimpulan: Pengetahuan tinggi memiliki OR sebesar 31.0 kali lebih besar (95% interval kepercayaan 7.0 – 136.9) untuk melakukan PRB dibandingkan dengan skor pengetahuan rendah setelah dikontrol oleh variabel lain. Hasil analisis kualitatif menunjukkan bahwa masih ada peserta BPJS Kesehatan yang belum paham mengenai PRB, tidak tersedianya obat-obatan di apotik rekanan, pelayanan di FKTP yang belum optimal dan tingkat kepercayaan peserta BPJS Kesehatan yang rendah terhadap FKTP menyebabkan PRB tidak berjalan dengan baik. Saran: Sosialisasi alur dan manfaat PRB bagi peserta BPJS Kesehatan, peningkatan pengetahuan DPJP mengenai kriteria stabil, peningkatan kualitas pelayanan di FKTP dan peningkatan kualitas pelayanan farmasi di apotik rekanan terutama ketersediaan obat-obatan bagi peserta PRB diharapkan dapat mengoptimalkan PRB.

Background: Referral Program (PRB) is a health service program that is provided to participants with chronic diseases who are stable but still require long-term treatment. The 2018 Health BPJS evaluation showed that RSU Hasanah Graha Afiah (HGA) had 3511 PRB potential patients who had to be returned to the FKTP but until 2020 RSU HGA had not yet succeeded in meeting this target. Based on data from the 10 diagnoses with the most outpatient visits at RSU HGA in 2020, Chronic Heart Failure (CHF) was ranked number 1 with 9667 visits and only 35 CHF patients took PRB. The results of the 2020 RSU HGA credential showed that the 100% PRB achievement score is only 4.6% so it is threatened not to be able to continue cooperation. Methods: This study is a quantitative case-control and qualitative study using a questionnaire instrument, clinical data form and interview. The analysis was conducted by looking at the characteristics, clinical data, knowledge and level of adherence to taking medication for each group and knowing the factors that affect the performance of PRB as well as informant outlook of PRB. Results and Conclusions: High knowledge has an OR of 31.0 times greater (95% confidence interval 7.0 – 136.9) for doing PRB compared to low knowledge scores after being controlled by other variables. The results of the qualitative analysis show that there are still BPJS Kesehatan participants who do not understand about PRB, the unavailability of medicines at partner pharmacies, FKTP services that are not optimal and the low level of trust of BPJS Kesehatan participants in FKTP causes PRB not to work well. Suggestion: Socialization flow and benefit of PRB for BPJS Kesehatan participants, DPJP knowledge improvement in stable criteria, improving service quality in FKTP and partner pharmacies especially in medicine availability hopefully will enhance PRB quality.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aspiah Mahmud
"Anak usia sekolah merupakan masa keemasan untuk menanamkan nilai-nilai perilaku hidup dan sehat (PHBS) sehingga berpotensi sebagai agent of change untuk mempromosikan PHBS, baik di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat, karena itu Pemerintah telah mengupayakan pelayanan kesehatan anak usia sekolah (AUS) dalam program usaha kesehatan sekolah (UKS) yang terus dikembangkan dan dilaksanakan secara terpadu serta menghadirkan perawat kesehatan sekolah sebagai penanggung jawab usaha kesehatan sekolah dalam melakukan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan peran perawat kesehatan sekolah dalam program usaha kesehatan sekolah terhadap perilaku hidup bersih dan sehat. Desain penelitian menggunakan rancangan cross sectional dan pengambilan sampel dengan metode non probability sampling dengan cara purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 139 AUS. Analisis menggunakan uji chi square yang menunjukkan terdapat hubungan antara peran perawat kesehatan sekolah dengan pengetahuan AUS terkait PHBS dengan nilai P<0.05, tidak terdapat hubungan antara peran perawat kesehatan sekolah dengan sikap AUS terkait PHBS dengan nilai P>0.05 dan terdapat hubungan antara peran perawat kesehatan sekolah dengan keterampilan terkait PHBS dengan nilai P<0,05. Kehadiran perawat kesehatan sekolah dalam layanan kesehatan sekolah berdampak baik terhadap pembentukan perilaku hidup bersih dan sehat anak usia sekolah karena itu program ini dapat dijadikan sebagai inovasi dalam upaya pelayanan kesehatan anak sekolah.

School-age children are a golden age to instill the values of clean and healthy living behavior (CHLB) so that they have the potential as agents of change to promote CHLB in schools, families and communities, therefore the government has made efforts to provide health program for school age children in the school health program, which continues to be developed and implemented in an integrated manner and presents school health nurses who are responsible in school health program to providing health education, health services and healthy school environment. This study aims to identify the relationship between the role of school health nurses in the school health program on clean and healthy living behavior. The research design used a cross sectional design and the sampling method was non-probability sampling by means of purposive sampling with 139 school age children as a sample. The analysis used the chi square test which showed that there was a relationship between the role of school health nurses and the knowledge of school-age children regarding CHLB with value of P <0.05, there was no relationship between the role of school health nurses and the attitudes of school-aged children related to CHLB with value of P > 0.05 and there was a relationship between the role of school health nurses and skills related to CHLB with value of P<0.05. The presence of school health nurses in school health services has a good impact on the formation of clean and healthy behavior for school-age children, therefore this program can be used as an innovation in efforts to provide health services for school children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayu Mukaromah
"Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan termasuk pendidikan anak-anak di sekolah. Masyarakat termasuk insitusi pendidikan harus mengambil tindakan untuk mencegah penularan lebih jauh, mengurangi dampak wabah ini dan mendukung langkah-langkah untuk mengendalikan COVID-19. Salah satu program pencegahan COVID-19 yang telah dilakukan sepanjang 2020-2021 adalah “School of Five” yang merupakan sebuah pendekatan komunikasi perubahan perilaku kebersihan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi, dan kemampuan diri siswa sekolah dasar untuk mempraktikkan cuci tangan pakai sabun dan kebersihan lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain Studi Kasus tentang evaluasi Program “School of Five” dalam Usaha Kesehatan Sekolah untuk pencegahan COVID-19 di Sekolah Dasar Cigugur Tengah Kota Cimahi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan dan efektivitas program “School of Five” dalam Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) untuk pencegahan COVID-19 di Sekolah Dasar Kota Cimahi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara kepada 7 informan terdiri dari pelaksana program di SDN Cigugur Tengah, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan SNV Indonesia serta melalui diskusi kelompok kepada 18 siswa SDN Cigugur Tengah. Kerangka konsep menggunakan Logic Model dengan temuan bahwa dari sisi input, kepemimpinan guru UKS dan peran fasilitator lokal, dukungan anggaran dari mitra dan BOS (Bantuan Operasional Sekolah) serta kelengkapan media KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) telah mendukung keberhasilan pelaksanaan program School of Five di SDN Cigugur Tengah. Dari sisi aktivitas program, kegiatan pelatihan guru, pelatihan dokter kecil dan pelaksanaan sesi-sesi School of Five sudah dilakukan sesuai dengan tujuan dan dokumen perencanaan program. Dari sisi output program, 4 guru mendapatkan kapasitas tentang pencegahan COVID-19 dan dapat melaksanakan sesi-sesi School of Five kepada 289 siswa SDN Cigugur Tengah yang dibantu oleh 6 orang dokter kecil. Dari sisi oucome program, terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap positif siswa terkait pencegahan COVID-19, tetapi motivasi menurun karena siswa merasa bosan. Perubahan perilaku terjadi pada saat program masih berlangsung, akan tetapi menjadi tidak rutin dilakukan setelah program selesai karena tidak ada penguatan melalui diary kebersihan yang dipantau oleh guru dan orangtua.

The COVID-19 pandemic has affected all aspects of life including children's education in schools. The public including educational institutions must take action to prevent further transmission, reduce the impact of this outbreak and support measures to control COVID-19. One of the COVID-19 prevention programs that have been carried out throughout 2020-2021 is the "School of Five" which is a communication approach for changing hygiene behavior that aims to increase the knowledge, motivation, and self-efficacy of elementary school students to practice hand washing with soap and hygiene. environment. This research is a Qualitative Research with a case study design regarding the evaluation of the "School of Five" Program in School Health Efforts for the prevention of COVID-19 at the Cigugur Tengah Elementary School, Cimahi City. This study aims to evaluate the implementation and effectiveness of the “School of Five” program in School Health Efforts (UKS) for the prevention of COVID-19 in Cimahi City Elementary Schools. Data was collected through interviews with 7 informants consisting of program implementers at SDN Cigugur Tengah, Education Office, Health Office and SNV Indonesia as well as through group discussions with 18 students at SDN Cigugur Tengah. The conceptual framework used the Logic Model with the findings that from the input side, UKS teacher leadership and the role of local facilitators, budget support from partners and BOS (School Operational Assistance) and the completeness of IEC (Information, Education, Communication) material have supported the successful implementation of the School of Five program. In terms of program activities, teacher training activities, training for little doctors and the implementation of School of Five sessions have been carried out in accordance with the objectives and program planning documents. In terms of program output, 4 teachers gain capacity on COVID-19 prevention and can conduct School of Five sessions for 289 students at SDN Cigugur Tengah with support from 6 little doctors. In terms of program outcomes, there was an increase in students' knowledge and positive attitudes regarding COVID-19 prevention, but motivation decreased because of student bored to have COVID-19 preventive measeures. Behavior changes occur while the program is still in progress, but become not routinely carried out after the program is finished because there is no reinforcement using diary through supervision from teacher and parents."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Trianita Kurniati
"Program Revitalisasi Posyandu PT. Telkomsel di Kelurahan Belawan II, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan merupakan program CSR dengan pendekatan pemberdayaan kesehatan. Pendekatan pemberdayaan kesehatan bertujuan agar masyarakat memperoleh kemampuan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan diri sendiri terutama dalam meningkatkan gizi balita dan pada akhirnya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.
Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa program Revitalisasi Posyandu CSR PT. Telkomsel masih belum optimal, dikarenakan partisipasi masyarakat belum optimal diaplikasikan dalam setiap tahap pemberdayaan kesehatan. Dalam mengimplementasikan program CSR bermuatan pendekatan pemberdayaan masyarakat, partisipasi masyarakat menjadi syarat terpenting dalam keberhasilan program. PT. Tekomsel perlu menempatkan indikator partisipasi masyarakat sebagai bobot yang paling utama dalam perumusan key performance indicators (KPI) program CSR

Posyandu Revitalization CSR Programme of PT. Telkomsel at Kelurahan II Belawan, Kecamatan Medan Belawan, Medan is the CSR program with health empowerment approach. Health approach aims to empower people gain the ability to maintain and improve their health, especially in improving the nutritional and ultimately improve public health. This study used a qualitative approach with descriptive research.
The results of this research is the Posyandu Revitalization CSR Programme of PT. Telkomsel was not optimal yet, because the public participation has not been applied in every stage of health empowerment. As of in the next implementation of CSR programme, needs improvement with community empowerment approach.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ike Anggraeni Gunawan
"Sistem Informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) penting diperkuat di puskesmas agar mampu mengumpulkan dan menghasilkan data berkualitas, dapat diandalkan serta dimanfaatkan dalam perencanaan dan penentuan arah kebijakan. Keberhasilan suatu upaya/implementasi terhadap sistem informasi kesehatan akan lebih fokus serta tepat sasaran jika diketahui faktor yang menjadi penentu, potensial, dan berperan dalam mencapai kinerja program KIA yang optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi pemanfaatan informasi dalam menunjang program kesehatan ibu dan anak di puskesmas. Penelitian bersumber dari Risfaskes Puskesmas Tahun 2011 dengan desain studi potong lintang. Sebesar 6.302 puskesmas digunakan sebagai sampel. Analisis Structural Equation Modelling (SEM) digunakan untuk merefleksikan respon variabel yang diamati atau ―indikator‖ dengan variabel laten (melalui model pengukuran atau confirmatory factor analysis/CFA) dan menggambarkan hubungan yang ada di antara variabel laten melalui model struktural.
Pemanfaatan informasi tidak terbukti berperan dalam menunjang kinerja program KIA, namun kualitas informasi terbukti memiliki kontribusi. Pemanfaatan informasi KIA di puskesmas belum berjalan dengan baik karena kemampuan SI yang tidak kuat, rendahnya dukungan kebijakan, kurang tersedianya prosedur kerja, dan minimnya tenaga ahli. Hal ini menyebabkan ketidaktepatan waktu pengumpulan informasi dan ketidaksesuaian informasi dengan kebutuhan serta belum terbangunnya budaya pemanfaatan informasi secara optimal.
Hasil penilaian COBIT 5 mengungkap bahwa kemampuan SI KIA masih berada pada level 1, bersifat ad hoc atau sistem sudah ada namun belum dikelola serta dijalankan dengan terorganisasi sehingga pada implementasinya sistem tersebut mengalami berbagai permasalahan. Sistem pada akhirnya kurang maksimal dalam menghasilkan informasi yang berkualitas serta kurang dalam pengunaannya sehingga pemanfaatan informasi yang ada belum memberikan dampak yang optimal terhadap kinerja program KIA. Di antara komponen building blocks, sumber daya manusia merupakan variabel yang paling berperan dalam menunjang kinerja program KIA di puskesmas.

Strengthened Maternal and Child Health (MCH) Information systems in Primary Health Care (PHC) was essential in assuring data quality to provide high-quality information for planning and decision-making in MCH issues. Implementation of intervention would be more focused and specific if we could identify the determinant and potential factors that played an important role in achieving better MCH performance.
This study aimed to examine the role of information quality and utilization in supported MCH program performance in PHC. This was a cross-sectional research with secondary data derived from health facility research conducted by Health Research and Development Board, Ministry of Health. As much as 6302 PHC were analyzed by structural Equation Modelling (SEM).
The study revealed that information utilization did not significant in influenced MCH program performance but information quality did. Information utilization was still low because of the low capability of the information system, lack of policy support, operational procedures not completely available and limited human expertise. This situation led to the timeliness of reports, inappropriateness information for decision making and the lack of data for decision-making cultures.
COBIT 5 assessment showed that MCH information system capability present at level 1 (performed process/ad hoc). The information system already existed but not well organized thus it couldn?t generate high-quality information and low in usage. Among other building bloks, human resources had the strongest correlation with MCH program performance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
D2232
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nenden
"Dengan diselenggarakannya program JKN telah meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Begitupun halnya dengan utilisasi pelayanan kesehatan di Kota Depok. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti utilisasi dan biaya RITL dan RJTL berdasarkan jenis kepesertaan. Sumber data berupa data XML utilisasi pelayanan yang diolah secara univariat menggunakan program SPPS dan Pivot Table (MS.Excel). Hasil dari penelitian ini, yakni utilisasi kesehatan kategori peserta Mandiri lebih tinggi, dan lebih sedikit pada kategori PPU. Saran penelitian perlu melakukan utilisasi secara rutin dengan menggunakan data yang lebih lengkap dan dianalisis berdasarkan jumlah peserta terdaftar pada bulan terkait.

The JKN's program was increasing in healthcare utilization. It's common in Depok, there's an enhancement access after JKN's program begun. This research aims to review the inpatient and outpatient?s utilization based on the participants segmentation to control the cost. Using XML data, which is processing by SPSS program and Pivot Table (MS. Excel). The result shows that utilization by Independepent Segment was higher than others, and the smallest utilization was by PPU Segment. It's needed to review the utilization regularly by using more complete data and analyze by participant numbers which is registered in every single month.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60750
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>